Mengaplikasikan Ilmu Terapan 3R (Reduce, Recycle, Reuse) Kepada Masyarakat, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Berkontribusi dalam Pendaur Ulang Sampah Sebagai Taman Eco-Brick di SMPN 3 Pulosari

0
 


Campusnesia.co.idPulosari (03/02/2024) Mengelola sampah dengan benar adalah salah satu cara penting untuk menjaga lingkungan kita tetap bersih dan sehat. Prinsip 3R merupakan konsep penting dalam manajemen limbah dan pelestarian lingkungan. Prinsip ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memanfaatkan kembali sampah yang dapat didaur ulang seperti botol plastik, kertas, dan sampah lainya. Adapun salah satu cara dalam menerapkan prinsip 3R yaitu dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi eco-brick. 

Ecobrick berasal dari dua kata dalam Bahasa inggris yaitu eco dan brick. Eco adalah lingkungan sedangkan brick artinya bata. Jika diterjemahkan secara langsung maka eco-brick merupakan bata ramah lingkungan yang bisa digunakan sebagai alternatif pengganti bata untuk mendirikan bangunan.  Eco-brick berwujud botol plastik dengan isian berbagai macam sampah plastik hingga penuh dan padat.

Mahasiswa KKN TIM I 2023/2024 Universitas Diponegoro yang diterjunkan di Desa Pagenteran melaksanakan kegiatan pendaur ulangan sampah menjadi eco-brick di SMPN 3 Pulosari. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk program kerja KKN multidisiplin kami. Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi pada hari kamis, 1 Februari kemarin yang menjelaskan tentang pengenalan umum eco-brick serta tata cara pembuatanya kepada siswa kelas 7 SMPN 3 Pulosari, setelah pemberian materi maka dari kami mengintruksikan untuk membawa alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan eco-brick di kemudian hari.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu, 3 Februari 2024 diawali dengan  pengisian berbagai macam sampah plastik ke botol plastik setelah itu beberapa siswa yang sudah selesai maka akan langsung diajak menuju taman untuk membersihkan lingkungan sekitar taman terlebih dahulu. 

Setelah taman sudah selesai dibersihkan maka dari kami mengintruksikan kepada siswa untuk mulai menghiasi sekitar taman dengan menggunakan bahan eco-brick yang sudah ada. Harapan kami dengan diadakanya acara ini siswa-siswi SMPN 3 Pulosari terbuka kesadaranya akan pentingnya menjaga ligkungan sekitar dan dapat mengurangi potensi pencemaran lingkungan baik di luar sekolah maupun di dalam sekolah.
 

Editor:
Achmad Munandar

Menuju Target Good Governance World Bank, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2024 Bekolaborasi dengan Desa Karangasem, Sragen untuk Lakukan Penyuluhan Kepada Perangkat Desa

0
 



Campusnesia.co.idBank Dunia atau World Bank pada tahun 1992 mendorong negara-negara untuk menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good governance) sebagai kunci untuk pengentasan kemiskinan masyarakat dunia melalui sebuah artikel yang diterbitkannya. Indonesia sebagai negara anggota World Bank telah menegaskan hal tersebut di dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Desa sebagai satuan pemerintahan terkecil dalam Pemerintah Indonesia tidak terlepas dari kewajiban menjalankan good governance.

Atas dasar itu, pada tanggal 22 Januari 2024, mahasiswa KKN Tim I Undip 2024 Desa Karangasem, Tanon, Sragen, Jawa Tengah, melakukan penyuluhan kepada para perangkat Desa Karangasem mengenai pentingnya good governance dalam melakukan pelayanan publik. Kegiatan yang menjadi program keilmuan Vinito Rahmat Febriano, salah satu mahasiswa KKN dari Fakultas Hukum, jurusan hukum tersebut berdasarkan penilaian kebutuhan akan perlunya penyuluhan good governance atau Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB) kepada perangkat desa.

Penyuluhan dilakukan di Kantor Desa Karangasem menjelang waktu istirahat di mana kegiatan para perangkat desa senggang. Mahasiswa memaparkan tentang dasar-dasar administrasi pemerintahan dan pelayanan publik berdasarkan AUPB dan implementasinya di Desa Karangasem kepada perangkat desa. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan banner dan selebaran brosur untuk diletakkan di Desa Karangasem dengan harapan informasi tentang AUPB dapat terus diperoleh perangkat desa dan menjadi inspirasi dan sumber informasi dalam penetapan kebijakan publik Desa Karangasem.

Tidak hanya perangkat desa, masyarakat Desa Karangasem juga tidak terlepas dari pengaruh positif dari kegiatan program kerja ini. Sosialisasi kepada masyarakat tidak dilakukan secara antarmuka, tetapi melalui perantara banner dan brosur sebagai luaran dari program kerja ini. Meskipun tidak menjalankan pemerintahan, masyarakat dapat memperoleh informasi tersebut untuk mengetahui pelaksanaan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik di desa menurut hukum dan hak-haknya sebagai warga negara untuk memperoleh pelayanan yang baik. 

Program kerja “Desa Karangasem Desa Good Governance” merupakan bentuk kepedulian nyata civitas akademika Universitas Diponegoro untuk turut serta dalam pembangunan masyarakat dunia berdasarkan komitmen global sebagaimana menurut World Bank dan 16 Poin Pembangunan Berkelanjutan Manusia yang telah disepakati di seluruh dunia. Melalui kegiatan KKN, mahasiswa ikut berpartisipasi mengembangkan desa dari bidang tata kelola pemerintahan di samping bidang sipil seperti sanitasi dan ekonomi.



Dosen Pembimbing Lapangan
1. Ir. Ibnu Pratikto., M.Si
2. Dr. Seno Darmanto, ST., MT
3. Tari Purwanti, S. Ant., M. A.


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Berikan Sosialisasi Keuangan kepada Para Ibu Rumah Tangga di Desa Banaran Kabupaten Magelang

0
 



Campusnesia.co.id - Magelang (7/2/2024) – Literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, pada tahun 2019, indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan di Indonesia adalah sebesar 38,03% dan 76,19%. Hal tersebut menunjukkan adanya ketimpangan antara literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Padahal, sebelum kita terlibat dalam penggunaan jasa keuangan, ada baiknya kita memahami setidaknya pengelolaan keuangan dan produk-produk jasa keuangan.

Rendahnya literasi keuangan di Indonesia perlu diatasi dengan memberikan edukasi kepada masyarakat dari semua kalangan, tidak terkecuali untuk ibu rumah tangga. Edukasi keuangan kepada ibu rumah tangga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan rumah tangga demi tercapainya pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan tujuan keluarga di masa depan. Hal ini mendorong salah satu mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2023/2024, Febrina Kurniawati, untuk memberikan sosialisasi keuangan kepada ibu rumah tangga di Dusun Gabahan, Desa Banaran, Kabupaten Magelang.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Januari 2024 dan bertempat di kediaman Kepala Dusun Gabahan. Dalam melaksanakan sosialisasi ini, pelaksana bekerja sama dengan para kader PKK di Dusun Gabahan. Materi yang disampaikan berkaitan dengan pengelolaan keuangan keluarga dan fenomena kemajuan teknologi saat ini. 

Sosialisasi ini diikuti peserta dengan antusias dan terjadi diskusi secara dua arah. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para ibu rumah tangga di Dusun Gabahan dapat lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangannya serta dapat memberikan pencerdasan kepada warga yang lain.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Tranformasi Digital: Mengajak Masyarakat Desa Kalangan melakukan Digitalisasi Marketing untuk UMKM Desa Kalangan

0
 



Campusnesia.co.id - Kalangan (03/02/2024) - Mahasiswa KKN TIM I 2023/2024 Universitas Diponegoro, Semarang melaksanakan kegiatan berupa edukasi untuk para warga RT 04 Desa Kalangan. Kegiatan yang dilaksanakan ini adalah bentuk program kerja KKN monodisiplin dari mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis prodi Akuntansi yang sedang menjalankan kegiatan KKN di Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.

Kegiatan yang dilakukan ini mempunyai tema yaitu “Transformasi Digital: Penyuluhan cara melakukan strategy marketing digital dan pembuatan akun berjualan di E-commerce”. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pengumpulan warga RT 04 di Desa Kalangan dan melakukan pengenalan mengenai ap aitu digitalisasi, sosial media, dan E-commerce. Dalam rangka membuat perubahan untuk UMKM yang lebih maju lagi, di daerah perdesaan maka harus dimulai dengan menanamkan pengetahuan mengenai digitalisasi dan perkembangan zaman digital yang sudah terjadi. 

Banyaknya warga sebagai pemilik usaha tertarik dengan proses digitalisasi marketing karena beranggapan untuk memajukan usahanya, namun yang sangat disayangkan adalah kurangnya pengetahuan akan penggunaan Internet dan Sosial media yang membuat para warga merasa kesulitan dalam melakukan strategy marketing dalam bentuk digital. 

Lingkungan di desa Kalangan tergolong banyak sekali UMKM yang beredar mulai dari Batu-Bata, Tempe, Kripik Tempe, Tahu, Kemoceng, dan warung-warung kecil lainnya, dari potensi itu lah yang membuat saya terpikirkan untuk melakukan perubahan terhadap gaya marketing yang dipakai oleh UMKM desa Kalangan.
 
Pada acara ini saya memberikan pengetahuan mengenai sosial media yang baik digunakan untuk UMKM dalam melakukan promosi, seperti Instagram dan Tiktok. Dari sekian banyak warga yang mengikuti kegiatan tersebut tidak sedikit yang belum mengetahui kedua media sosial tersebut padahal itu adalah media sosial yang akan sangat membantu proses promosi UMKM yang paling bermanfaat.



Editor:
Achmad Munandar

Optimalkan Potensi Desa: Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2024 Membuat Buku Profil Desa Kalangan untuk mendukung Peningkatan Pengembangan Ekonomi Lokal

0
 
Penyerahan Produk Buku Profil Desa Kalangan 
Kepada Kepala Desa Kalangan


Campusnesia.co.idDesa Kalangan, yang terletak di Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, menjadi tempat tinggal sekitar 5.817 jiwa penduduk dengan luas wilayah mencapai 206 Ha. Potensi yang beragam tersebar di berbagai sudut desa ini menjadikan masyarakat dengan mata pencaharian yang bervariasi, termasuk pedagang, petani, buruh pabrik, dan penyedia jasa.

Di Desa Kalangan, warga masyarakat menunjukkan inisiatif dan kreativitas dengan mendirikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Contohnya adalah produksi batu bata dan keripik tempe yang cukup berkembang di Desa Kalangan. Selain itu, desa ini juga memiliki produk lain seperti tahu, tempe, sapu, dan berbagai produk lainnya.

Menyikapi potensi melimpah ini, Mahasiswa TIM 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) yang bertugas di Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, melaksanakan program kerja pembuatan buku "Profil Desa Kalangan." Program ini merupakan bagian dari upaya partisipatif dalam memperkenalkan potensi dan pengembangan desa. 

Buku tersebut merinci data dan informasi terkait Desa Kalangan yang mencakup kondisi geografis wilayah, struktur pemerintahan desa, kondisi fisik wilayah, persebaran sarana dan prasarana, kondisi sosial masyarakat, beserta potensi yang dimiliki oleh desa. Dalam proses penyusunan profil desa, mahasiswa KKN UNDIP melakukan pengumpulan data dari arsip di balai desa serta melakukan wawancara dengan berbagai pihak terkait.

Buku "Profil Desa Kalangan" diserahkan kepada Bapak Ratno Widodo selaku Kepala Desa Kalangan dan beberapa perangkat desa lainnya pada tanggal 2 Februari 2024. Pembuatan buku ini mendapatkan respon yang sangat positif dari berbagai pihak desa. Dengan demikian diharapkan dalam pembuatan buku profil desa ini dapat menjadi kegiatan berkelanjutan untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa di masa yang akan datang.



Editor:
Achmad Munandar

Mengukir Identitas Desa: Rancang Desain Gapura Desa Banaran oleh Mahasiswa TIM I KKN UNDIP

0
 


Campusnesia.co.idMagelang (02/02/2024) Desa Banaran adalah desa yang terletak di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Desa Banaran merupakan desa yang sedang dalam tahap perkembangan untuk menjadi desa wisata. Menurut Kepala Desa Banaran, Pak Suharyono, Desa Banaran sedang mempersiapkan diri untuk menjadi Desa Wisata dengan keberadaan “Embung Kalitedjo” sebagai permulaannya. Dan untuk branding Desa Banaran, Pak Suharyono mengaku berkeinginan untuk membangun Gapura di jalan masuk Desa Banaran, yaitu di Dusun Gabahan.

Dewasa ini, banyak desa yang memutuskan untuk membangun Gapura pada pintu masuk desanya ataupun di perbatasan dengan desa lain, untuk menjadi penanda desa. Selain sebagai penanda, gapura juga terkadang difungsikan sebagai spot foto oleh para pengunjung. Oleh karena itu, keberadaan Gapura sangatlah penting bagi Desa Banaran, khususnya dikarenakan adanya perencanaan Desa Banaran untuk menjadi sebuah desa wisata.

KKN TIM I UNDIP yang diterjunkan ke Desa Banaran memiliki timing yang sangat tepat, dikarenakan adanya perencanaan Pembangunan-pembangunan di Desa Banaran di tahun 2024 ini. Terkhususnya anggota-anggota di tim ini memiliki jurusan-jurusan yang relevan dengan program-program di Desa Banaran.

Salah satunya, Alphina Meliala, mahasiswa dari jurusan Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur, berperan untuk membantu Perangkat Desa dalam pembuatan desain Gapura Desa Banaran. Kegiatan pembuatan desain gapura ini dimulai dengan survey lokasi gapura, yang terletak di Dusun Gabahan. Hasil dari survey tersebut adalah diperolehnya lebar jalan dan luasan lahan yang dapat digunakan untuk Pembangunan gapura.

Setelah melakukan survey, Alphina melakukan pencarian referensi gapura, dengan melakukan survey di daerah sekitar Desa Banaran dan juga referensi dari internet. Kemudian setelah mendapatkan “ide” untuk desain Gapura, mahasiswa yang mengambil konsentrasi Arsitektur ini kemudian melakukan diskusi terkait desain Gapura. 

Hasil dari diskusi tersebut kemudian direpresentasikan dalam sebuah desain yang dibuat dengan menggunakan software SketchUp. Kemudian hasil dari rendering software tersebut dikolektifkan di dalam poster. Poster dibuat seinformatif mungkin, dimulai dari pengertian Gapura; gambar-gambar desain Gapura di saat pagi, sore, dan malam hari; dan material-material yang dapat menjadi referensi material yang digunakan.

Poster tersebut kemudian dipresentasikan kepada seluruh Perangkat Desa Banaran serta seluruh Kepala Dusun yang ada di Desa Banaran, pada tanggal 2 Februari 2024, kegiatan ini berlokasi di Balai Desa Banaran. Setelah melakukan presentasi terkait desain gapura dan dilakukannya tanya jawab, Alphina melakukan serah terima poster Desain Gapura Desa Banaran dengan Pak Suharyono selaku Kepala Desa Banaran.

Dengan sudah terlaksananya sosialisasi terkait Desain Gapura ini, para perangkat desa dapat mendapat gambaran yang lebih jelas untuk perencanaan pembuatan Gapura di Desa Banaran. Dan untuk para kepala Dusun juga dapat memahami pentingnya peran Gapura untuk Desa Banaran.


Penulis:
Alphina Meliala
Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur
Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Kegiatan Pengenalan Ragam Batu Bata oleh Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP 2024

0

 Kegiatan pengenalan oleh Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP 2024 
kepada pengrajin batu bata Dukuh Belan

Campusnesia.co.idKlaten (21/01/2024) Desa Kalangan khususnya Dukuh Belan memiliki potensi di sektor pembuatan batu bata dengan hampir seluruh warganya menjadi pengrajin batu bata konvensional. Oleh karena itu, Mahasiswa Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Kalangan Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 melakukan kegiatan pengenalan kepada pengrajin batu bata konvensional di Dukuh Belan, Desa Kalangan.

Batu bata konvensional yang dibuat oleh warga dukuh Belan umumnya memiliki harga relatif murah dibanding jenis batu bata lain terutama bata ekspos. Oleh Karena itu kegiatan pengenalan jenis batu bata ini bertujuan untuk menambah inspirasi dan upaya pemajuan UMKM kepada para pengrajin batu bata di Dukuh Belan. Untuk Jenis batu bata yang 
dikenalkan oleh Tim 1 KKN UNDIP 2024 yaitu :

1. Bata Ekspos Cetak Press
- Ukuran 24×11,5x5 cm
- Permukaan halus dan artistic
- Lebih padat
- Harga relatif mahal sekitar Rp 3000 - 7000/ biji
- Cocok untuk diekspos interior maupun eksterior bangunan

2. Bata Ekspos Trapesium
- Bentuk trapezium
- Terdapat 2 lubang yang berfungsi untuk masuknya besi
- Harga sekitar Rp 3000 - 6000/ biji
- Cocok untuk eksterior bangunan

3. Bata Tempel
- Ukuran 22×5x2 cm
- Bentuk persegi panjang dan pipih
- Harga sekitar Rp 120000 - 200000/ m2
- Cocok untuk melapisi eksterior bangunan dengan harga yang lebih murah dibanding menggunakan bata ekspos

4. Ubin Tanah Liat (Terakota)
- Ukuran beragam namun standarnya 20×20x2 cm
- Bentuk persegi
- Harga sekitar Rp 3000 - 5000/ biji
- Cocok untuk mendukung desain penggunaan bata ekspos

Dengan adanya kegiatan pengenalan ragam produksi batu bata yang dilakukan oleh KKN Tim 1 Undip 2024 serta antusiasme yang baik oleh para pengrajin batu bata Dukuh Belan Desa Kalangan, diharapkan Dukuh Belan akan menjadi sentra produksi batu bata yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Terutama untuk wilayah Klaten Jawa Tengah maupun dapat dikirim ke luar kota.



Editor:
Achmad Munandar

Kembangakan Potensi Desa, Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Visualisasikan Persebaran UMKM dengan Pembuatan Peta

0
 
Penyerahan Produk Peta Persebaran UMKM 
Kepada Kepala Desa Kalangan


Campusnesia.co.idUsaha Mikro Kecil Menengah atau yang biasa disebut UMKM merupakan suatu usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang tertera pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. UMKM memiliki peran yang cukup besar dalam perekonomian negara dan merupakan penyumbang PDB terbesar. Dengan pengembangan potensi di suatu daerah melalui UMKM, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan penduduknya.

Peta sebaran UMKM Desa Kalangan ini dibuat karena belum adanya data maupun media penyalur informasi mengenai UMKM di desa Kalangan dan untuk mengembangkan UMKM dalam mendukung perekonomian warga di desa kalangan. Dengan adanya Peta persebaran UMKM ini, diharapkan dapat menjadi visualisasi untuk mengkomunikasikan informasi dalam pemetaan UMKM.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Anindita Alifa yang merupakan salah satu mahasiswa Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 1 Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 menjalankan program monodisiplin sesuai bidang ke ilmuannya untuk Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada tanggal 2 februari 2024, mahasiswa KKN Undip meluncurkan hasil pembuatan Peta Sebaran UMKM Desa Kalangan dan diserahkan di kantor Desa Kalangan.
Desa Kalangan dengan 14 RW memiliki berbagai macam UMKM unggulan yang menjadi potensi di desa ini. Berdasarkan hasil survei primer dengan cara Geotagging pada UMKM yang ada, selanjutnya pengolahan dilakukan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui apikasi ArcGIS.  

Di desa Kalangan terdapat berbagai macam UMKM antara lain UMKM kemoceng, UMKM batu bata, UMKM tahu, UMKM tempe, serta UMKM Kripik tempe. UMKM Batu bata yang merupakan potensi unggulan desa Kalangan mayoritas berada di RW 12, RW 11, dan RW 10. UMKM Kemoceng dan Tahu juga berada di RW 12. Sedangkan UMKM Tempe dan Kripik Tempe berada di RW 03, RW 02, RW 01, dan RW 13 yang juga merupakan UMKM unggulan desa Kalangan.

Kepala Desa Kalangan, Bapak Ratno Widodo, menerima dengan baik inisiatif yang dilakukan mahasiswa KKN Undip. Ia berharap bahwa Peeta Persebaran UMKM Desa Kalangan yang dihasilkan dapat menjadi panduan yang berguna dalam pengembangan UMKM unggulan Desa Kalangan kedepannya.



Editor:
Achmad Munandar

Kurangi Resiko Pencemaran Air, Mahasiswa KKN TIM 1 Undip Membuat Pupuk Organik Cair dari Limbah Cair Industri Tempe Rumahan

0
Figure 1. Sampel Limbah Tempe


Campusnesia.co.id - Klaten (29/01/2024) Mahasiswa Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Kalangan Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 memberikan solusi terhadap pencegahan pencemaran air dari industri rumah tangga tempe di Dukuh Durenan, Desa Kalangan. Pembuatan Produk diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para pemilik industri terkait dengan pencemaran limbah organik.

Dukuh Durenan merupakan salah satu dukuh di Desa Kalangan yang mayoritas penduduknya mempunyai industri tempe rumahan. Namun, masih banyak dari mereka yang masih membuang limbah dari pembuatan tempe, dimana hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN mencoba untuk membuat suatu produk menggunakan limbah organik dari pembuatan tempe, yaitu pupuk organik cair (POC) dari limbah cair industri tempe. POC dibuat dengan cara dibawah ini:
 
Figure 2. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan:
1. Corong

2. Gelas Ukur

3. Gula

4. Air

5. Limbah cair tempe

6. EM4 Pertanian

7. Botol 1,5 L

8. Wadah Pengadukan


Cara Pembuatan:
1. Masukkan 2-3 Sendok makan gula ke dalam 100 ml air, lalu aduk sampai rata

2. Siapkan 1 Liter Limbah Tempe di dalam botol 1,5 L, Ukur limbah menggunakan gelas ukur agar pas 1 L

3. Setelah limbah sudah siap di dalam botol, Masukkan gula ke dalam Limbah tempe

4. Lalu masukkan 4-5 tutup botol EM4 ke dalam campuran limbah dan gula

5. Tutup botol, lalu aduk sampai larutan terlihat homogen atau larut seutuhnya

6.  Fermentasi dilakukan selama 7-10 Hari atau sampai tidak lagi mengeluarkan gas dan gelembung gas

7. Catatan, selama proses fermentasi jangan lupa untuk membuka tutup botol secara berkala untuk mengeluarkan gas fermentasi.

Pembuatan produk ini disambut dengan antusias warga Dukuh Durenan, dimana tidak sedikit warga yang memberikan pertanyaan seputar produk POC ini. banyak juga warga yang diberikan sebagian dari POC untuk digunakan pada aset pertanian. Pembuatan produk ini diharapkan dapat bermanfaat terhadap petani di Dukuh Durenan, serta dapat membantu pemilik industri rumahan tempe untuk dapat mengelola limbah organik dengan baik.

 


Editor:
Achmad Munandar

Adrian Nuraga Ajak Anak Muda Desa Temuwangi Anti Golput

0
 
Adrian Nuraga bersama Anak Muda Desa Temuwangi, Klaten


Campusnesia.co.id - Temuwangi - 10 Januari 2024, Balai Desa Temuwangi menjadi saksi dari sebuah inisiatif luar biasa mahasiswa KKN UNDIP. Program sosialisasi pemilu dan anti golput diadakan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada pemuda Desa Temuwangi tentang pentingnya partisipasi dalam proses pemilihan umum serta mendorong mereka untuk tidak golput. Acara ini diikuti oleh peserta pemuda Desa Temuwangi yang antusias, melibatkan pemuda usia 17-27 tahun dari berbagai lapisan masyarakat.

Program yang berlangsung di Balai Desa Temuwangi, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, mendorong suasana yang akrab dan dekat dengan para peserta. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik pemuda, menghilangkan ketidakpedulian terhadap pemilihan umum, serta mencegah golput dengan memberikan informasi yang jelas dan menginspirasi. Acara diisi dengan serangkaian presentasi, diskusi interaktif, dan simulasi pemilihan. Narasumber ahli di bidang politik memberikan wawasan mendalam, sementara workshop kreatif memberikan pemuda kesempatan untuk berpartisipasi aktif.

 
Aksi Nyata Adrian Nuraga dalam Kampanye Anti Golput

Mas Salam, selaku Ketua Karang Taruna Desa Temuwangi menyatakan, "Saya merasa sangat terbantu dengan program ini. Sebelumnya, saya kurang memahami pentingnya hak pilih dan dampak buruk golput. Setelah mengikuti sosialisasi ini, saya jadi lebih paham, dan saya berkomitmen untuk ikut serta dalam pemilu mendatang. Terima kasih kepada mahasiswa KKN Undip yang telah memberikan pemahaman yang sangat bermanfaat ini."

Program ini berhasil mencapai tujuan awalnya, yaitu memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pemuda mengenai pentingnya peran mereka dalam proses pemilihan umum dan mendorong partisipasi aktif demi kemajuan demokrasi di masyarakat setempat.



Penulis:
Adrian Nuraga Satya Aji
14010120140174

Editor:
Achmad Munandar