Sepeda Listrik Marak Digunakan Anak-anak Orang Tua Harus Waspada

0




Campusnesia.co.id - Tahun 2024 ini bisa dikatakan merupakan trennya kendaraan listrik dari mobil, sepeda motor hingga sepeda listrik. Khusus sepeda listrik misalnya, lima atau sepuluh tahun lalu harganya masih sangat mahal namun saat ini dengan memiliki uang dari 3-5 juta sudah bisa membawa pulang sebuah sepeda listrik yang tak perlu dikayuh lagi.

Penggemarnya adalah ibu-ibu dan anak-anak, bahkan di jalanan desa sudah sangat banyak ditemui anak-anak SD berangkat sekolah membawa sepeda listriknya.

Maraknya sepeda listrik hingga ke pelosok desa ini tidak lepas dari program pemerintah yang menggalakkan penggunaan Electronik Vehicle atau EV, tak tanggung-tanggung banyak subsidi yang diberikan hingga harganya sangat terjangkau dibanding awal-awal kemunculan kendaraan listrik tersebut.

Beragam merkpun mulai bermunculan, baik yang buatan lokal hingga produk impor yang kebanyakan impor dari China. Tidak bisa dipungkiri soal manufacturing kendaraan listrik terutama sepeda, China sangat memimpin dan bisa menjual dengan harga yang terjangkau.

Beberapa merk yang sering dijumpai di jalanan diantaranya sepeda listrik merk Uwinly dengan harga kisaran 2-3 juta, Selis, Bonjour, Viar dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sepeda listrik memang memiliki fitur yang menarik dan memudahkan serta asyik sebagai kendaraan jarak dekat dan sarana bermain. Tidak usah mengayuh layaknya sepeda onthel, cukup puter gas seperti sepeda motor, dilengkapi beragam aksesoris dan terlihat keren sebagai gaya.

Pengisian dayanya pun terbilang mudah, jika batery mulai habis cukup dicharge layaknya handphone dan beberapa jam sepeda siap digunakan kembali, biaya listriknya pun murah tak semahal jika harus beli bensin.


Orang tua harus waspada

Di luar semua kemudahan dan kerennya sepeda listrik di atas, orang tua yang membelikan anaknya sepeda listrik harus mewanti-wanti dan waspada dengan hal-hal yang terjadi di jalanan.

Sepeda listrik ini tidak ada suaranya, berbeda dengan sepeda motor sering kali pengendara lain di jalan tidak tahu kehadirannya sehingga berbahaya jika tidak hati-hati dalam menyalip misalnya.

Anak-anak yang umumnya SD belum memahami bagaimana berkendara di jalanan, sepeda listrik yang menggunakan gas layaknya sepeda motor namun lebih sensitif bisa sangat berbahaya baik bagi pengendaranya maupun pengguna jalan lain.

Dengan kemudahan dan bahaya di atas, sekali lagi sebagai orang tua harus bijak dan mewanti-wanti kepada anak-anaknya saat menggunakan sepeda listrik di jalanan. Harus sudah diberitahu tentang dasar-dasar berkendara layaknya naik sepeda motor misalnya harus menghidupkan lampu sein sebelum belok, tidak berhenti mendadak, berkendara dengan kecepatan sewajarnya tidak saling balapan atau mengebut di jalan dan memastikan kanan kiri sebelum berbelok.

Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Sepeda Listrik Marak Digunakan Anak-anak Orang Tua Harus Waspada, semoga bermanfaat sampai jumpa.

Info Drama Korea dan Jepang Tayang Bulan November 2024

0




Campusnesia.co.id - Sudah masuk bulan November 2024 saatnya kami hadirkan info drama korea dan jepang yang bakal menemani akhir tahun ini, apa saja? ini daftarnya:


1. Hustlin Boy (WOWOW)


2. Brewing Love (ENA)
Chae Yong-Joo (Kim Se-Jeong) adalah mantan anggota pasukan khusus di militer. Dia memiliki kekuatan fisik yang kuat, ketabahan mental yang kuat dan keceriaan uniknya sendiri. Dia juga pandai menyembunyikan emosinya yang sebenarnya. Dia sekarang bekerja sebagai penjual di sebuah perusahaan minuman keras. Dia telah bekerja di perusahaan tersebut selama 6 tahun dan telah memperoleh gelar raja penjualan. Dia sangat mengabdi pada pekerjaannya dan cabang tempatnya bekerja, namun cabang tersebut berada di ambang penutupan. Untuk menghindari penutupan, dia menjalankan misi. Misinya adalah menjual bir baru. Bir itu dibuat oleh brewmaster & CEO perusahaan pembuatan bir Yoon Min-Joo (Lee Jong-Won). Dia adalah pria yang sensitif dan pandai merasakan emosi orang lain. Dia tinggal di daerah pedesaan yang damai dan tenang untuk fokus membuat bir dan emosinya, tetapi Chae Yong-Joo muncul di hadapannya. Ini mengubah hidupnya.

Sedangkan Bang A-Reum (Shin Do-Hyun) adalah manajer tim perencanaan. Dia bersaing dengan Chae Yong-Joo untuk pembuatan bir Yoon Min-Joo. Oh Chan-Hwi (Baek Sung-Chul) adalah teman Chae Yong-Joo yang berjiwa bebas.

 
3. KBS Drama Special: The History of Us (KBS2)

 
4. Face Me (KBS2)


5. Gangnam B-Side (Disney+)


6. Mr. Plankton (Netflix)
Tidak ada yang mencintai Hae Jo (Woo Do-Hwan), karena tidak ada seorang pun, termasuk Hae Jo, yang mengetahui siapa ayah kandungnya. Hal ini membuat orang mengira dia seperti zat najis di antara mereka. Suatu hari, dia mendengar berita yang akan mengubah hidupnya. Dia memutuskan untuk pergi mencari ayah kandungnya. Dia kebetulan memiliki Jo Jae-Mi (Lee Yoo-Mi) menemaninya dalam perjalanannya.

Jo Jae-Mi selalu ingin memiliki keluarga. Dia akan menikah dengan Eo Heung (Oh Jung-Se), yang merupakan penerus Keluarga Eo. Keluarga Eo, termasuk ibu mereka Beom Ho-Ja (Kim Hae-Sook), menjalankan sebuah perusahaan makanan. Mereka tidak menyukai Jo Jae-Mi sebagai istri Eo Heung, namun menerimanya karena Eo Heung memberi tahu mereka bahwa dia hamil. Pada hari pernikahan mereka dan sebelum upacara pernikahan dimulai, Jo Jae-Mi menghilang bersama Hae Jo.


7. The Fiery Priest 2 (SBS)

 
8. Social Savvy Class101 (Cinema Heaven)

 
9. Beyond Goodbye (Netflix)


10. Gezan Meshi (TV Tokyo)

 
11. Marry You (Channel A)

 
12. Kind Ms. Sun-Joo (MBC)


13. Parole Examiner Lee (tvN)


 
14. When The Phone Rings (MBC)
Baek Sa-Eon (Yoo Yeon-Seok) berasal dari keluarga politik bergengsi dan dia menjadi juru bicara presiden termuda di Korea. Latar belakangnya juga mencakup waktu yang dihabiskan sebagai koresponden perang, negosiator sandera, dan pembawa berita utama. Dia menikah dengan Hong Hee-Joo (Chae Soo-Bin) 3 tahun lalu. Dia adalah putri seorang pemilik surat kabar. Dia mengidap penyakit bisu karena kecelakaan yang dialaminya saat dia masih kecil. Dia bekerja sebagai penerjemah bahasa isyarat di pengadilan dan di televisi. Baek Sa-Eon & Hong Hee-Joo menikah sebagian besar karena kenyamanan. Selama 3 tahun terakhir, mereka tidak saling berkomunikasi atau makan bersama. Mereka berpura-pura menjadi pasangan suami istri yang bahagia. Suatu hari, Hong Hee-Joo diculik oleh orang tak dikenal. Ini mengubah kehidupan pernikahan mereka.

 
15. Love Your Enemy (tvN)

 
16. The Trunk (Netflix)
In-Ji (Seo Hyun-Jin) bekerja untuk penyedia pernikahan kontrak NM. Perusahaan menyediakan pasangan bagi kliennya untuk pernikahan kontrak jangka waktu tetap selama 1 tahun. In-Ji telah menyelesaikan pernikahan kontraknya yang ke-4. Dia bertemu Jung-Won (Gong Yoo) untuk pernikahan kontraknya yang ke-5. Jung-Won bekerja sebagai produser musik. Hidupnya dipenuhi dengan kecemasan dan kesepian karena rasa sakit dari masa lalunya. Dia masih sangat merindukan mantan istrinya Seo-Yeon, yang melamar pasangannya yang menyediakan perusahaan NM untuknya. Jung-Won bertemu In-Ji dari NM dan dia memulai pernikahan keduanya dengannya. Mereka saling mengenal dan terbiasa satu sama lain seiring berjalannya waktu. Suatu hari, sebuah batang misterius ditemukan dari sebuah danau. Hal ini membawa mereka ke dalam pusaran rahasia di balik perusahaan NM.

 
17. The Tale of Lady Ok (JTBC)

Info Lowongan Kerja Posisi Cash - Bank Staff PT Dua Kelinci Pati

0




Campusnesia.co.id - Hallo Future Talents!

PT Dua Kelinci sedang membuka kesempatan buat kamu untuk berkarir di posisi Cash - Bank Staff

Cara melamar: Kirimkan lamaran kamu melalui link berikut : https://bit.ly/CASHBANKSTAFF

Daftarkan dirimu sekarang dan mari berkembang bersama PT Dua Kelinci! 

Grow Together to Create Happy Society!

Hati-hati penipuan! PT Dua Kelinci tidak pernah memungut biaya apapun selama proses rekrutmen!

Mahasiswa KKNT Universitas Diponegoro Bantu Konsepkan Eduwisata Melon Desa Sukorejo, Kabupaten Sragen

0

Gambar 1. Kegiatan Presentasi Eduwisata Melon di Desa Sukorejo (29/10/2024)

Campusnesia.co.id - Universitas Diponegoro telah menjalin kerja sama yang erat dengan Desa Sukorejo, Sragen, dalam rangka mengembangkan Program Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk mendukung kesuksesan rangkaian kegiatan Desa Binaan Undip (IDBU) tahun 2024. Kerja sama ini ditujukan untuk memaksimalkan potensi desa melalui berbagai program pemberdayaan dan pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu kegiatan unggulan dalam program ini adalah pelaksanaan KKN-Tematik Zero Waste Farming System. Mahasiswa Universitas Diponegoro yang terlibat dalam kegiatan KKN-Tematik ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan desa, khususnya dalam menginisiasi kegiatan yang berdampak jangka panjang bagi perekonomian dan keberlanjutan lingkungan.

Pada hari Selasa, 29 Oktober 2024, mahasiswa KKN-Tematik Zero Waste Farming System bersama dengan masyarakat dan perangkat desa mengadakan presentasi akhir untuk memaparkan hasil pembuatan siteplan kawasan eduwisata melon di Desa Sukorejo. Pembuatan siteplan ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik pembangunan kawasan eduwisata, tetapi juga memaparkan konsep pengelolaan yang direkomendasikan oleh mahasiswa untuk memastikan bahwa perencanaan yang dibuat dapat bersifat berkelanjutan. Konsep yang diajukan bertujuan untuk memberikan arah pengelolaan yang tepat agar kawasan eduwisata melon ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat dalam jangka panjang.

Salah satu mahasiswa yang berperan dalam penyusunan konsep pengelolaan kawasan ini adalah Diyaz Layyina Rusyda, Layyina menjelaskan bahwa konsep pengelolaan yang diusulkan didasarkan pada pentingnya penerapan pendekatan kemitraan komunitas publik atau public community partnership. Menurutnya, pendekatan ini sangat krusial untuk memastikan bahwa masyarakat terlibat secara aktif dalam pengelolaan kawasan eduwisata melon, sehingga mereka memiliki rasa kepemilikan terhadap destinasi wisata yang dikembangkan. Dalam presentasinya, Layyina menyampaikan bahwa, "Destinasi wisata yang diinisiasi oleh BUMDes atau Pokdarwis rentan untuk berhenti beroperasi karena pengelolaannya yang tidak melibatkan masyarakat. Rasa kepemilikan masyarakat terhadap daya tarik wisata diperlukan untuk menjaga kualitas wisata, terlebih jika anggaran yang dikeluarkan cukup besar, jangan sampai output yang telah diberikan tidak mendapatkan input yang diharapkan." Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, kawasan ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga sumber penghidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Gambar 2. Konsep Pengelolaan dan RAB Eduwisata Melon Desa Sukorejo

Selain menyusun konsep pengelolaan, mahasiswa KKN juga berperan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) untuk pembangunan kawasan eduwisata melon seluas 7 hektar ini. Penyusunan RAB dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa pembangunan kawasan tersebut dapat berjalan secara efisien dan berkelanjutan. Kawasan eduwisata ini direncanakan untuk dapat dibangun dalam jangka waktu 20 tahun, pembangunan akan dilakukan secara bertahap dengan prioritas tertentu. Langkah ini diambil agar pembangunan dapat disesuaikan dengan ketersediaan anggaran serta potensi pengembangan kawasan secara optimal.

Pada lima tahun pertama, beberapa prioritas pembangunan yang direkomendasikan oleh mahasiswa adalah pembangunan infrastruktur jalan yang memadai serta pengembangan kawasan eduwisata melon. Pemilihan ini didasarkan pada analisis bahwa pembangunan jalan dan kawasan eduwisata melon akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan pada tahap awal, mengingat kawasan ini memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan. Dengan adanya profit dari tahap awal, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah terlibat dalam pengembangan kawasan ini 

Lurah Desa Sukorejo, Bapak Sukrisno S.Pd.SD., SH. Menyatakan bahwa pembuatan eduwisata ini menjadi pelengkap dari daya tarik wisata di Desa Sukorejo. “Paling tidak apabila sudah ada RAB dan rancangannya maka kami punya gambaran dasar apa saja yang harus dipersiapkan, dan kalau mau dipresentasikan ke pihak investor juga lebih baik jika sudah ada rancangan anggarannya”, ungkapnya. Diharapkan bahwa dengan konsep pengelolaan yang melibatkan masyarakat secara aktif, kawasan eduwisata melon di Desa Sukorejo akan menjadi destinasi yang berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat, serta menjadi contoh sukses dari penerapan sistem pertanian dan pengelolaan wisata yang ramah lingkungan.




Editor:
Achmad Munandar

Sumpah Pemuda: Memaknai Nasionalisme di Era Kecerdasan Buatan

0
 

Oleh: 
Fidelis Roy Maleng, tinggal di Ritapiret

Campusnesia.co.id - Tanggal 28 Oktober 1928 adalah momen bersejarah bagi Indonesia, ketika para pemuda dari berbagai latar belakang bersatu untuk merumuskan sebuah ikrar yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Ikrar ini mencerminkan semangat persatuan, kebersamaan, dan komitmen yang kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai tanah air bersama, tanpa memperhitungkan perbedaan suku, agama, atau bahasa. Semangat ini tidak hanya menjadi fondasi bagi bangsa yang baru lahir tetapi juga menjadi simbol kebangkitan nasionalisme yang menyatukan beragam identitas menjadi satu entitas bangsa.

Namun, hampir satu abad kemudian, nasionalisme menghadapi tantangan yang sama sekali baru seiring berkembangnya teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI). Di era ini, teknologi memiliki peran signifikan dalam mempengaruhi pola pikir, nilai, dan interaksi sosial, baik di dalam maupun di luar batas negara. Kemudahan akses informasi lintas negara yang difasilitasi oleh algoritma dan platform digital membawa peluang sekaligus ancaman bagi nasionalisme Indonesia. Tanpa pengawasan dan pemahaman yang kuat, arus informasi global dapat mengikis identitas nasional dan memudarkan rasa kebanggaan akan budaya lokal, khususnya di kalangan generasi muda.

Dalam konteks ini, perlu dilakukan pembaruan terhadap konsep nasionalisme agar dapat menjawab tantangan yang ada. Nasionalisme tidak bisa lagi hanya dipahami sebagai cinta tanah air dalam arti geografis, tetapi juga harus mencakup upaya mempertahankan budaya dan identitas nasional di tengah derasnya arus globalisasi digital. Dalam artikel ini, penulis akan membahas bagaimana semangat persatuan dalam Sumpah Pemuda dapat dimaknai kembali dan dijaga melalui pendekatan yang kritis dan mendalam di era kecerdasan buatan.


Tantangan Nasionalisme di Era Kecerdasan Buatan

Di era kecerdasan buatan, pengertian nasionalisme mengalami perubahan signifikan. Anthony D. Smith, seorang ahli teori nasionalisme, menjelaskan bahwa nasionalisme adalah sebuah proses membangun identitas kolektif yang didasarkan pada simbol-simbol budaya yang mengikat. Menurut Smith, "Nationalism is, first and foremost, a phenomenon of the modern era, that seeks to unify a people around shared cultural symbols and historical memories" (Smith, Nationalism and Modernism, 1998, hlm. 44). Namun, ketika identitas nasional berhadapan dengan globalisasi digital, konsep ini mengalami tekanan.

Media sosial dan platform digital menciptakan dunia tanpa batas yang menyebarkan budaya global, berpotensi mengancam budaya dan identitas lokal. Pengaruh budaya pop yang mendominasi media sosial seringkali menyisihkan kearifan lokal dan tradisi yang telah ada sejak lama. Masyarakat, terutama generasi muda, semakin terpapar oleh konten yang bersifat global dan sering kali tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia. Algoritma pada platform digital juga mengontrol dan mengarahkan konsumsi informasi masyarakat, yang kadang menciptakan ketergantungan terhadap konten asing serta meminimalkan keterpaparan terhadap budaya dan nilai lokal.

Kondisi ini mengakibatkan potensi memudarnya ikatan nasionalisme di kalangan generasi muda yang terus dibanjiri oleh budaya pop global. Hal ini perlu diwaspadai karena generasi muda adalah penerus bangsa yang seharusnya dipersiapkan untuk meneruskan semangat Sumpah Pemuda. Kita harus merenungkan bagaimana cara mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai lokal sehingga identitas nasional tetap terjaga.


Potensi dan Risiko Kecerdasan Buatan terhadap Persatuan Bangsa

Nasionalisme di era digital harus menimbang ulang bagaimana semangat persatuan yang terkandung dalam Sumpah Pemuda dapat dijaga dalam konteks modern ini. Di satu sisi, AI berpotensi menyatukan, memungkinkan masyarakat saling terhubung dan mengembangkan literasi bersama, seperti yang dikemukakan oleh Marshal McLuhan dalam gagasannya tentang "Global Village." McLuhan menulis bahwa, "The new electronic interdependence recreates the world in the image of a global village" (McLuhan, Understanding Media: The Extensions of Man, 1964, hlm. 93). Dengan kemudahan akses informasi dan komunikasi, masyarakat dapat saling bertukar ide dan budaya, memperkaya pemahaman dan toleransi antarbudaya.

Namun, jika tidak diawasi, AI juga dapat menjadi alat disintegrasi. Data besar dan algoritma yang beroperasi tanpa mempertimbangkan nilai lokal cenderung menciptakan bias informasi yang homogen, mencabut keunikan lokal dan menciptakan identitas massa yang seragam. Perusahaan teknologi besar sering kali mengutamakan keuntungan bisnis daripada dampak sosial dari konten yang mereka distribusikan, yang dapat memperparah kesenjangan antara budaya lokal dan budaya global.

Kondisi ini, seperti yang dijelaskan Pierre Bourdieu dalam konsep “habitus,” dapat menyebabkan perubahan struktur sosial, di mana nilai-nilai asing mulai mendominasi nilai lokal. Bourdieu mencatat bahwa, “Habitus is a system of durable, transposable dispositions" (Bourdieu, The Logic of Practice, 1990, hlm. 53). Pemahaman tentang habitus ini penting untuk menganalisis bagaimana generasi muda membentuk identitas mereka dalam konteks budaya yang terpengaruh oleh kecerdasan buatan.

Kita perlu menciptakan lingkungan di mana teknologi dapat berfungsi sebagai alat untuk memperkuat identitas nasional dan keberagaman budaya, bukan sebaliknya. Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan yang mendorong penciptaan konten lokal dan pelibatan masyarakat dalam produksi konten digital yang mencerminkan keberagaman budaya Indonesia.


Pendidikan Literasi Digital Berbasis Nilai Pancasila

Untuk menjaga identitas nasional di tengah derasnya arus teknologi, kita perlu mendorong pendidikan literasi digital yang berakar pada nilai-nilai Pancasila. Manuel Castells dalam konsepnya mengenai “Network Society” menyatakan bahwa teknologi komunikasi modern memerlukan pemahaman yang mendalam akan norma dan nilai masyarakat. Castells menulis bahwa, “Our societies are increasingly structured around a bipolar opposition between the Net and the Self” (Castells, The Rise of the Network Society, 1996, hlm. 3). Dalam konteks ini, penting bagi pendidikan untuk menanamkan pemahaman akan hak dan tanggung jawab dalam menggunakan teknologi, serta bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkuat identitas nasional.

Pendidikan literasi digital yang berbasis Pancasila bisa menjadi jalan untuk menciptakan pemuda yang kritis dan selektif terhadap konten global, sekaligus menumbuhkan kebanggaan akan nilai-nilai budaya lokal. Mengintegrasikan nilai Pancasila dalam literasi digital tidak hanya akan membantu masyarakat mempertahankan perspektif nasional tetapi juga memperkuat rasa identitas dan kebersamaan di antara mereka.

Kurikulum pendidikan harus mencakup pelajaran tentang penggunaan teknologi yang bijak, pemahaman tentang etika digital, dan cara menggunakan media sosial untuk menyebarkan konten positif yang menggambarkan keanekaragaman budaya Indonesia. Dengan pendekatan ini, generasi muda diharapkan dapat berperan aktif dalam menciptakan konten yang mendukung identitas nasional, serta menjadi konsumen yang cerdas dalam menghadapi informasi global.


Kecerdasan Buatan sebagai Alat untuk Mempromosikan Budaya Lokal
Semangat Sumpah Pemuda juga bisa diwujudkan dengan menjadikan AI sebagai sarana untuk melestarikan dan mempromosikan budaya lokal. Edward Said, dalam teori "Orientalism," menyatakan pentingnya representasi dan narasi dalam menjaga identitas budaya. Said berpendapat bahwa, “Orientalism is a style of thought based upon an ontological and epistemological distinction made between ‘the Orient’ and (most of the time) ‘the Occident’” (Said, Orientalism, 1978, hlm. 2). Dalam konteks ini, kita perlu menyadari bahwa teknologi, jika dimanfaatkan dengan baik, dapat berfungsi sebagai platform untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan budaya lokal kepada dunia.

AI dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk mengembangkan konten lokal yang mencerminkan keragaman budaya Indonesia. Misalnya, algoritma yang diprogram untuk mendukung konten kebudayaan lokal dapat membantu masyarakat mengenal lebih dalam tentang tradisi, bahasa daerah, dan cerita rakyat yang ada di Indonesia. Platform digital lokal dengan basis AI juga bisa berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan komunitas yang berbeda, memfasilitasi dialog antarbudaya dalam semangat persatuan yang sesuai dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda.

Dengan memanfaatkan teknologi untuk mengedukasi dan mempromosikan budaya lokal, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya tetapi juga memperkuat nasionalisme. Program-program yang memfasilitasi penciptaan konten digital berbasis budaya lokal dapat diinisiasi melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Ini juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam industri kreatif, di mana generasi muda dapat berkontribusi aktif dalam menjaga dan mempromosikan budaya Indonesia.


Refleksi Semangat Sumpah Pemuda di Tengah Tantangan Globalisasi

Pada akhirnya, era kecerdasan buatan memberikan tantangan yang tidak kecil terhadap pemahaman nasionalisme. Samuel Huntington dalam “The Clash of Civilizations” mengingatkan bahwa perbedaan budaya dan identitas akan menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik. Huntington menyatakan, “The great divisions among humankind and the dominating source of conflict will be cultural” (Huntington, The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order, 1996, hlm. 21). Dalam konteks Indonesia, Sumpah Pemuda adalah ikrar yang seharusnya tetap menjadi acuan dalam mempertahankan persatuan. Semangat ini dapat diterjemahkan ke dalam nasionalisme yang dinamis dan fleksibel, yang mampu menghadapi perubahan zaman tanpa mengorbankan prinsip dasar bangsa.

Seiring dengan perubahan zaman, nasionalisme juga perlu dipahami sebagai sebuah proses yang terus berkembang. Dalam menghadapi globalisasi dan kecerdasan buatan, kita perlu mengadaptasi nilai-nilai yang ada dalam Sumpah Pemuda agar relevan dengan konteks saat ini. Nasionalisme tidak lagi hanya sekadar perasaan cinta tanah air yang terikat pada aspek geografis, tetapi juga mencakup pengertian tentang solidaritas, keberagaman, dan keadilan sosial yang dijunjung tinggi dalam nilai-nilai Pancasila.

Masyarakat Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi konsumen pasif dari budaya global, tetapi juga aktif dalam menciptakan dan menyebarkan nilai-nilai lokal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mendiskusikan dan merefleksikan semangat Sumpah Pemuda dalam konteks yang lebih luas. Kita perlu mengembangkan sikap kritis terhadap informasi yang kita terima dan menyadari bahwa teknologi, dalam hal ini AI, adalah alat yang dapat digunakan untuk mempromosikan budaya dan identitas lokal.

Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci untuk menjaga dan mengembangkan nasionalisme di era kecerdasan buatan. Pemerintah perlu mengambil peran aktif dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pelestarian budaya dan mempromosikan konten lokal. Sementara itu, masyarakat harus didorong untuk berpartisipasi dalam memproduksi dan menyebarkan nilai-nilai kebudayaan yang menggambarkan keanekaragaman Indonesia.

Dengan merenungkan kembali nilai-nilai Sumpah Pemuda dan mengintegrasikannya dalam konteks digital saat ini, kita dapat menciptakan identitas nasional yang kuat dan relevan. Kita harus yakin bahwa dengan kebersamaan, semangat, dan komitmen yang diusung oleh para pemuda di tahun 1928, kita dapat menghadapi tantangan zaman dan membangun masa depan yang lebih baik untuk bangsa Indonesia.

Sumpah Pemuda bukan sekadar sebuah ikrar; ia adalah refleksi dari semangat persatuan yang harus terus hidup di tengah perubahan zaman. Di era kecerdasan buatan ini, tantangan terhadap nasionalisme semakin kompleks, tetapi bukan berarti tidak ada solusi. Dengan memperkuat pendidikan literasi digital berbasis nilai-nilai Pancasila, memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mempromosikan budaya lokal, dan beradaptasi dengan perubahan global, kita dapat menjaga dan memperkuat identitas nasional. Nasionalisme di era digital bukan hanya tentang mempertahankan apa yang telah ada, tetapi juga tentang merangkul keberagaman dan menjadikan teknologi sebagai sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian, semangat Sumpah Pemuda dapat terus hidup dan memberikan inspirasi bagi generasi masa depan dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.



Foto: gettyiamges
Credit: Ali Trisno Pranoto

Daftar Toko Skincare di Terdekat Sekitar Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati

0



Campusnesia.co.id - Saat ini selain sandang pangan dan papan, skincare bisa dikatakan juga bagian penting yang tidak terpisahkan baik oleh wanita atau laki-laki. Kesadaran akan pentingnya merawat diri dan penampilan membuat pasar skincare begitu cepat berkembang.

Tidak heran saat ini banyak sekali muncul toko dan merk skincare yang beraneka ragam. Walau demikian untuk sebagai konsumen kita wajib teliti dan berhati-hati sebelum memutuskan membeli dan menggunakan sebuah produk skincare.

Jangan hanya mencari yang harga murah atau claim muluk-muluk namun hasilnya tidak sesuai bahkan bisa berdampak pada kesehatan. Demikian juga tentang memilih di mana tempat membeli skincare, pastikan tokonya sudah punya reputasi yang baik agar tidak menyesal di kemudian hari.

Lewat postingan kali ini, berikut kami hadirkan informasi tentang Daftar Toko Skincare di Sekitar Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, apa saja? ini dia daftarnya:


1. Khaira Drw Skincare Pati
Alamat:
Desa Trangkil
Kec. Trangkil Kab. Pati
Jawa Tengah 59153
(Sebelah selatan PG Trangkil, belakang Balai Desa Trangkil, Bakmi Jowo Pak BG masuk ke barat)

Nomor whatsapp: 085 7521 0198

Instagram: @khaira_drwskincare



2. Campusnesia Store
Alamat:
Dukuh Weron Desa Tegalharjo RT 01 RW 05
Kec. Trangkil Kab. Pati
Jawa Tengah 59153



3. Ayu Store Pasucen
Alamat: 
Ruko Bumdes Pasucen
Desa Pasucen
Kec. Trangkil Kab. Pati
Jawa Tengah 59153



4. Srijaya Cosmetics Cabang Kajen
Alamat: 
Jl. Ronggo KusumoKembangarum
Ngemplak Kidul, 
Kec. Margoyoso, Kab. Pati
Jawa Tengah 59154



5. Queen Cosmetics Pati
Alamat: 
Jl. Kyai H. Ahmad Dahlan No.4
Pati Wetan/Dosoman, Pati Wetan
Kec. Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah 59115



6. Rania Beauty Pati
Alamat: 
Jl. Dr. Susanto No.56A, Kaborongan, Parenggan
Kec. Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah 59119



7. Rika Beauty Cosmetic Store
Alamat: 
Jl. R. A. Kartini, Kaborongan, Pati Lor
Kec. Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah 59111



Demikian tadi sobat pembaca, postingan kita kali ini tentang Daftar Toko Skincare di Sekitar Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, semoga bermanfaat sampai jumpa.

Daftar Contoh Soal UTS dan PTS Bahasa Jawa Kelas 1 SD Semester 2 beserta Kunci Jawaban

0



Campusnesia.co.id - Bagi sobat yang lagi persiapan UTS Bahasa Jawa, lewat postingan ini berikut kami hadirkan Daftar Contoh Soal UTS dan PTS Bahasa Jawa Kelas 1 SD Semester 2 beserta Kunci Jawaban.



1. Perangane awak sing digunakake kanggo nyokot panganan yaiku ...

a. lambe

b. untu

c. rambut

Jawaban: b


2. ... iku gunane kanggo ngrungokake swara.

a. dengkul

b. irung

c. kuping

Jawaban: c


3. Rani ambekane ngos-ngosan bar mlayu. Perangane awak sing kanggo ambekan yaiku ...

a. ilat

b. irung

c. alis

Jawaban: b


4. Santi nutupi sirahe ben ora kepanasen nganggo ...

a. sepatu

b. topi

c. sabuk

Jawaban: b


5. Bacutna : jamur gajih mbejijih ...

a. sak ara ara

b. sak anane

c. sak becike

Jawaban: a


6. Nembang dolanan kanthi rasa ....

a. seneng

b. susah

c. sedih

Jawaban: a



7. Sing dienggo mlaku arane ...

a. tangan

b. sirah

c. sikil


Jawaban: c


8. Yen kenalan ning ngarep kelas ngadege sing ...

a. jejek

b. miring

c. jegang

Jawaban: a


9. Agus kelas 1 SD, sragame rupane ....

a. biru putih

b. abang putih

c. coklat

Jawaban: b


10. (taun - umurku - 7). Tembung ing jero kurung dadekno ukara kang becik !

a. umurku 7 taun

b. 7 taun umurku

c. taun 7 umurku

Jawaban: a






Demikian tadi sobat Campusnesia postingan kali ini tentang Daftar Contoh Soal UTS dan PTS Bahasa Jawa Kelas 1 SD Semester 2 beserta Kunci Jawaban, semoga bermanfaat sampai jumpa.





Griya Riset Indonesia Resmi Tandatangani Kerjasama dengan FSH Unisnu Jepara

0


Campusnesia.co.idAmrizarois Ismail, M.Ling., Ketua Griya Riset Indonesia dan Dr. Wahidullah, S.H.I., M.H., Dekan FSH UNISNU Jepara menandatangani kesepakatan kerjasama. Kerjasama ini menjadi sebuah upaya strategis untuk memperkuat bidang penelitian dan inovasi pendidikan. Melalui kolaborasi ini, Griya Riset Indonesia berkomitmen mendukung pengembangan riset dan kapasitas akademik bagi mahasiswa serta dosen di UNISNU Jepara.

Penandatanganan kerjasama berlangsung dalam rangkaian acara MOTIVASHOW FSH Development Program pada Jum'at, 25 Oktober 2024  di Auditorium Perpustakaan UNISNU Jepara. Acara dihadiri langsung oleh founder dan perwakilan dari Griya Riset Indonesia, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UNISNU Jepara, serta jajaran akademisi lainnya. Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Griya Riset Indonesia berfokus pada penguatan kolaborasi di bidang penelitian, pelatihan kepenulisan dan riset serta peningkatan kemampuan publikasi ilmiah.


Dr. Wahidullah, S.H.I., M.H , Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UNISNU Jepara menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam mendukung visi misi fakultas. Kolaborasi ini direalisasikan dalam kerjasama yang akan dilakukan oleh FSH UNISNU Jepara dan GRI.

Ma'as Shobirin, Founder Griya Riset Indonesia menyatakan, "GRI membuka selebar-lebarnya untuk kerja sama dan kolaborasi." Ia menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen Griya Riset Indonesia untuk membangun ekosistem riset yang inklusif dan relevan. Melalui MoU ini, Griya Riset Indonesia akan mendukung kegiatan pendampingan penelitian dan publikasi ilmiah, penyelenggaraan seminar dan pelatihan, serta peningkatan kapasitas SDM khususnya di Fakultas Syariah dan Hukum UNISNU Jepara.

Dengan adanya penandatanganan ini, Griya Riset Indonesia dan UNISNU Jepara siap berkomitmen untuk melahirkan berbagai inovasi riset yang unggul dan bermanfaat, serta berperan aktif dalam mewujudkan visi besar pengembangan pendidikan dan penelitian di Indonesia.

Review Series Riding a Unicorn, Dorama Jepang dengan Tema Startup

0



Campusnesia.co.id - Setelah kembali berlangganan Netflix untuk nonton film laga The Shadow Strays garapan Timo Tjahjanto, saya mulai menyelam untuk mencari tontonan baru yang segar dan dapatlah sebuah series dari Jepang yang menurut saya sangat menarik.

Ketertarikan awal saya karena temanya yang mengangkat tentang dunia Startup, tema-tema kantor dan teknologi seperti ini sangat menarik bagi saya pribadi setelah sebelumnya menemukan series tentang Spotify berjudul The Playlist.

Bonusnya ternyata salah satu aktornya adalah Hidetoshi Nishijima yang beberapa tahun lalu berperan dalam film Shin Ultraman dan series Kemen Rider Black Sun.

Sekilas dorama ini mengingatkan saya pada drama korea Start Up yang diperankan oleh Bae Suzy dan Kim Sun Ho namun dengan sentuhan dorama jepang yang sebagaimana penggemar dorama pasti sudah tahu gaya penceritaannya dan banyak sopan santunnya. Bedanya jika drakor Start Up identik dengan drama romancenya, di Riding a Unicorn unsur dramanya lebih kental dibanding romancenya.

Unsur teknologi yang dihadirkan sangar menarik, yaitu impian sang karaker utama Sana Narukawa yang ingin membangun sebuah aplikasi education technology atau EdTech gratis untuk semua kalangan bernama Dream Pony. Hal ini memunculkan sebuah tantangan tentan pendanaan dan usursan bisnis karena perusahaan harus tetap profit untuk terus berkembang dan memberikan imbal balik kepada investor namun di sisi lain juga tidak mau membebankan biaya langganan atau pemasangan iklan yang mengganggu kenyamanan pengguna.

Walau sudah rilis dua tahun lalu yaitu tahun 2022 namun bagi saya dorama Riding a Unicorn masih relevan mengingat saat ini banyak startup berjenis EdTech yang berguguran bahkan setelah mendapatkan pendanaan besar dan membakar uang untuk akuisisi pengguna secara besar-besaran.

Dalam hal filosofi juga banyak quote-quote yang inspiratif misalnya tentang alasan kenapa pendidikan harus merata, setara dan aksesable untuk semua kalangan bahkan dalam hal pemilihan teknologi yang dalam sebuah kesempatan picthing dianggap oleh calon investor sangat ketinggalan dan kurang canggih namun hal itu merupakan bagian dari strategi bukan kelemahan alasan sebuah alasan.

Memang agak disayangkan karena porsi romancenya sedikit dan kurang dieksplore namun dari sisi dedikasi dalam pekerjaan sangat Jepang sekali, penuh semangat dalam mengerjakan sesuatu.

Saat review ini saya tulis, sebenarnya masih tersisa tiga episode lagi dan sedang muncul sebuah konflik yang dihadapi oleh tim Dream Pony justru saat mereka baru saja memenangkan sebuah kompetisi dan mendapatkan investasi baru yaitu pembajakan karyawan mereka. Saya belum tahu bagaimana endingnya tapi sejauh ini sangat rekomended jadi tontonan di waktu luang.

Sobat yang nonton dorama Jepang Riding a Unicorn bisa streaming lewat Netflix di link ini: 


Sinopsis dorama Jepang Riding a Uncorn

Ketika Sana Narukawa (Mei Nagano) baru berusia 23 tahun, dia ikut mendirikan perusahaan startup Dream Pony. Produk perusahaan adalah aplikasi pendidikan. Impiannya adalah membuat orang di seluruh dunia menggunakan aplikasinya. Kini, Sana Narukawa berusia 26 tahun. Perusahaannya sudah memasuki tahun ke-3 berdirinya. Perusahaan ini awalnya tumbuh pesat, namun kini mengalami penurunan pertumbuhan. Karena perlambatan tersebut, Sana Narukawa merasa gugup setiap hari. Dalam kehidupan pribadinya, dia memiliki perasaan terhadap Ko Suzaki, yang merupakan salah satu pendiri Dream Pony. Dia tidak menyadari perasaan pribadinya terhadapnya.

Suatu hari, pria paruh baya Satoshi Kotori mulai bekerja di Dream Pony sebagai bawahan Sana Narukawa. Sebelum bekerja di Dream Pony, Satoshi Kotori bekerja di perusahaan yang lebih tradisional, yang memiliki lingkungan kerja yang sangat berbeda dari Dream Pony. Pada awalnya, Sana Narukawa tidak suka bekerja dengan karyawan barunya, namun dia semakin dekat dengannya dan menerima nasihat bijak berdasarkan pengalaman kerjanya yang panjang. Sementara itu, Sana Narukawa terus menghadapi kesulitan dalam pekerjaan dan kehidupan cintanya.


Pemeran dorama Jepang Riding a Uncorn

Mei Nagano sebagai Sana Narukawa
Hidetoshi Nishijima sebagai Satoshi Kotori
Yosuke Sugino sebagai Ko Suzaki
Ryota Bando sebagai Kaito Morimoto
Kou Maehara sebagai Jirou Kuriki
Thelma Aoyama sebagai Megumi Natsui
Takaya Yamaguchi sebagai Takashi Shirogane
Ruka Takeyama sebagai Iri Narukawa
Maholo Terajima sebagai Reo Haneda
Ryoko Hirosue sebagai Sachi Haneda
Ren Ishikawa sebagai Rinka Kurata


Oke sobat Campusnesia, demikian tadi Review Series Riding a Unicorn, Dorama Jepang dengan Tema Startup semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Nandar

Ngomongin Komik Lokal Baru Jagad Raya, Angkat Unsur Cerita Rakyat Indonesia dengan Kemasan Kekinian

0



Campusnesia.co.id - Kabar baik datang dari dunia kreatif komik Indonesia, mas Shani Budi Pandita yang sebelumnya terlibat dalam lahirnya komik Degalings dan H20, tahun 2024 ini ia bersama tim kembali menghadirkan sebuah komik berjudul Jagad Raya.

Lewat akun X nya @ShaniBudi ia menyampaikan bahwa Jagad Raya adalah sebuah proyek yang sudah dinantikan selama 10 tahun. Bersama Anggaditya Putra, Akhmad Fadly, Sonny Hermawan, Alfian Miftah dan Widi KW buku pertama bertajuk "Petualangan Di Planet Tamalate" akhirnya berhasil diterbitkan dalam bentuk buku komik fisik.

Secara resmi komik Jagad Raya akan dirilis pada event Comifuro 19 yang berlangsung pada tanggal 9-10 November 2024 nanti. Komik ini akan menggabungkan cerita rakyat dan science fiction.

Mengutip Gamewave Magazine @gamewave_id Jagad Raya berhasil membawa unsur budaya lokal berupa cerita rakyat dan dongeng ke ranah komik namun tidak terlalu over dan bisa relate untuk pembaca. 

Pembaca akan diajak mengikuti petualangan dua katakter yaitu Tarub dan Kancil. Tarub terinspirasi dari cerita rakyat Indonesia berasal dari Jawa Tengah. Di Jagad Raya, Tarub adalah pemburu hadiah amatir dengan masa lalu yang misterius. Ia menderita amnesia dan impiannya adalah menjelajah Jagad Raya untuk mencari tahu siapa sebenarnya dirinya.

Partnernya yaitu karakter Kancil adalah pemburu hadiah yang cerdas dan tangkas, menggunakan kecerdasan dan keterampilan di bidang teknologi untuk bertahan di Jagad Raya yang penuh bahaya. Karakter ini terinspirasi dari fabel dan lagu anak yang sudah sangat terkenal di Indonesia.

Menarik ya guys, secara karakter sudah tidak asing karena versi dongengnya sudah kita sering baca dan dengar sejak kecil, namun lewat Jagad Raya mas Shani Budi dan teman-temannya mencoba menginterpretasikan dalam cerita yang lebih modern. Sekilas memang familiar dengan Guardian of the Galaxy milik Marvel tapi gak apa-apa dari inisiatif-inisiatif seperti ini diharapkan akan lahir lebih banyak komik-komik yang mengangkat karakter lokal dengan citarasa kekinian.

Lewat preview 8 halaman yang dibagikan secara gratis di media sosial X, sinopsis buku pertama Jagad Raya ini akan mengisahkan Tarub dan Kancil yang menjalankan misi terbesar mereka yaitu mencuri Susu dari makhluk bernama Pok-Ame di planet tersembunyi bernama Tamalate. Yang mereka tidak tahu adalah misi mereka itu menyimpan salah satu rahasia terbesar di Jagad Raya.

Sejauh ini lewat sistem pre order, komik Jagad Raya yang dibanderol dengan harga Rp45.000 sudah terjual sebanyak 106 pcs yang komik cetaknya bakal bisa diambil di event Comifuro19. Mas Shani mengungkapkan jika masih banyak yang ingin membeli besar kemungkinan akan dibuka kembali penjualan, rencananya juga bakal ada merchandise seperti T-shirt dll.

Dalam sebuah kesempatan interaksi di X, saya bertanya tentang aksara di atas logo Jagad Raya, mas Shani menjelaskan kalau itu adalah Aksara Lontara dari Bugis yang dibaca Jagad Raya.

Oke sobat Campusnesia, demikian tadi postingan kita kali ini tentang komik baru bertema petualangan Jagad Raya yang mengangkat tema dari cerita rakyat dan dongeng Indonesia lewat media dan jalan cerita yang kekinian, tetap berkarya dan semoga komiknya diterima oleh masyarakat Indonesia. Sampai jumpa.



Penulis
Nandar