Mahasiswa KKN TIM 1 Memberikan Sosialisasi dan Edukasi terkait Budidaya Ikan Skala Rumah Tangga

0



Campusnesia.co.idSalah satu Mahasiswi KKN TIM I UNDIP 2023 (Anisa Margaretha Tumanggor, Program Studi Oseanografi) melakukan kegiatan BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan di Dalam Ember) dengan sistem akuaponik (polikultur ikan dan sayuran) bersama masyarakat RW.12 di Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.
 
Budikdamber merupakan budidaya ikan dan sayuran dalam satu media dan biasanya dilakukan secara bersamaan pada lokasi yang memiliki kendala seperti terbatasnya lahan, sumber air, biaya, serta kemampuan teknis dalam budidaya. Kelebihan dari budikdamber ini yaitu hemat air, zero waste dan bebas bahan kimia. 


Ikan yang digunakan dalam budikdamber ini adalah ikan lele, sedangkan sayuran yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada budikdamber adalah kangkung. Produksi kangkung akan lebih baik pada sistem ini karena nutrisi dapat diperoleh dari feses dan sisa makanan ikan yang mengendap, serta ketersediaan air yang cukup.

Cara pemeliharaan budikdamber ini yaitu ember diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, pakan ikan diberikan 2-3 kali sehari, penambahan air dilakukan sekitar 5-10 hari atau apabila air mulai terlihat surut. Jika kangkung terkena hama, segera potong bagian yang terkena kemudian buang.

Dalam kegiatan ini, masyarakat terlihat antusias dikarenakan dapat dijadikan usaha sampingan. Diharapkan setelah program edukasi ini warga dapat menerapkan kegiatan ini, sehingga masyarakat bisa memiliki penghasilan sampingan sekaligus meminimalisir pengeluaran.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip di Desa Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen Merumuskan Profil Wilayah Desa Karangasem

0
 


Campusnesia.co.idProgram profil wilayah desa merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang mendalam dan komprehensif tentang kondisi, karakteristik, serta potensi yang dimiliki oleh suatu desa. Program ini seringkali diinisiasi oleh pemerintah daerah, lembaga riset, atau organisasi masyarakat dengan tujuan utama untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dinamika perkembangan desa serta untuk merencanakan pembangunan yang berkelanjutan. 

Melalui program ini, berbagai aspek penting yang berkaitan dengan kehidupan desa, termasuk demografi, ekonomi, infrastruktur, sosial, budaya, dan lingkungan, akan dianalisis secara menyeluruh. Dengan demikian, program profil wilayah desa menjadi sebuah upaya untuk mendokumentasikan serta menganalisis secara holistik potensi dan tantangan yang dihadapi oleh desa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan yang inklusif bagi seluruh masyarakatnya.

Wilayah usulan Program Pembuatan Profil Wilayah Desa berada di Desa Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Hasil wawancara kepada perangkat desa serta telaah dokumen yang dilakukan selama seminggu di Desa Karangasem menunjukkan bahwa terbatasnya informasi profil wilayah seperti kependudukan, sarana prasarana, potensi desa, serta penggunaan lahan. Disisi lain, kurangnya informasi grafis di lobby Kantor Desa Karangasem yang memepersulit informasi bagi masyarakat umum untuk mengetahui lebih detail tentang Desa Karangasem.

Berdasarkan hasil survei dan data yang ditemukan, Gilang Akbar Firmansyah, pada tanggal 16 Januari 2024 mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tim 1 tahun 2024 dari Prodi Teknik Perencanaan Wilayah Kota merumuskan “Program Pembuatan Profil Desa Karangasem berbentuk X banner” yang ditujukan kepada perangkat Desa Karangasem yang bertujuan untuk  memberi gambaran yang komprehensif tentang kondisi, karakteristik, dan potensi sebuah desa.

Program ini dilakukan melibatkan serangkaian kegiatan seperti survei lapangan, wawancara dengan penduduk setempat, analisis data sekunder dengan memanfaatkan data BPS Kabupaten Sragen, dan penggunaan teknologi informasi geografis (GIS) untuk menghasilkan peta dan analisis visual. Proses ini memungkinkan untuk menyusun profil wilayah desa yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Hasil survei data sekunder maupun primer kurang lebih seminggu khususnya di Desa Karangasem, Akhirnya mahasiswa KKN mampu merumuskan profil Desa Karangsem yang terdiri dari infromasi kependudukan, sarana prasarana, potensi desa, serta penggunaan lahan. Pemaparan singkat dilakukan mahasiswa kepada Kepala Desa Karangsem terkait informasi yang menjadi isi di profil wilayah desa yang berbentuk x banner.

Kesulitan mendapatkan data kependudukan menjadi hambatan dalam menyelesaikan program ini sehingga diperlukan pendekatan dengan menggunakan data dari BPS Kabupaten Sragen untuk melengkapi data kependudukan. Selain itu, perlunya brainstorming dalam merumuskan potensi dan permasalahan desa dan validasi ke perangkat Desa Karangasem terhadap hasil yanmg diperoleh. Dengan adanya X banner profil wilayah Desa Karangasem diharapkan membantu melengkapi informasi profil wilayah (Kependudukan, Potensi dan Masalah Desa, Penggunaan Lahan, dan lain-lain) Desa Karangasem dan mempermudah masyarakat umum dalam mengakses informasi kewilayahan Desa Karangasem.



Editor:
Achmad Munandar

Menuju Usaha Mikro “Naik Kelas”, Mahasiswa TIM I KKN UNDIP 2024 Beri Penyuluhan Kemudahan Berusaha dan Pendampingan Perizinan di Desa Karangasem, Sragen

0
 



Campusnesia.co.id - Salah satu poin penting dari Undang-Undang Cipta Kerja dalam rangka perbaikan iklim investasi adalah pemberian fasilitas dan kemudahan berusaha kepada usaha kecil dan mikro (UMK). Tidak seperti usaha menengah, selama ini para pelaku UMK mengalami kesulitan dalam rangka mengembangkan usahanya ataupun sekurang-kurangnya menjaga keberlangsungan usaha. Berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan turunannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 menjadi dasar bagi pemberian bantuan pemerintah yang lebih besar kepada pelaku UMK. Namun, tidak banyak masyarakat, khususnya pelaku UMK, yang mengetahui adanya fasilitas dan kemudahan berusaha UMK tersebut.

Hal serupa juga ditemukan di Desa Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Desa Karangasem memiliki berbagai sentra produksi yang masih tergolong usaha mikro. Di sisi lain, banyak dari pelaku usaha mikro tersebut yang sangat berpotensi untuk dikembangkan, namun mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya, seperti minimnya literasi keuangan dan subsidi kredit usaha rakyat (KUR) oleh pemerintah menurut undang-undang dan kelonggaran pajak. Oleh karena itu, mahasiswa Tim I KKN Universitas Diponegoro (Undip) 2024 mengadakan penyuluhan dan pendampingan kepada para pelaku UMK terkait fasilitas dan kemudahan berusaha oleh pemerintah.

Penyuluhan dan pendampingan tersebut merupakan program kerja (proker) keilmuan dari Vinito Rahmat Febriano, mahasiswa Fakultas Hukum, jurusan hukum, yang tergabung dalam Tim I KKN Undip 2024 Desa Karangasem. Proker dilaksanakan atas kesepakatan janji temu dengan pelaku UMK Desa Karangasem di kediaman pelaku UMK pada 30 Januari 2024. Kegiatan diawali dengan diskusi mengenai kegiatan usaha yang dilakukan pelaku UMK. Kemudian, mahasiswa menjelaskan kembali dari perspektif hukum disertai pemaparan mengenai fasilitas dan kemudahan berusaha yang mungkin didapat pelaku usaha.

Di akhir pertemuan, mahasiswa menawarkan kepada pelaku UMK agar dibuatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). NIB merupakan identitas pelaku usaha yang menjadi prasyarat memperoleh fasilitas pemerintah. Tertarik dengan pengurusan NIB sebagai bagian dari izin usaha, pelaku UMK memperkenankan mahasiswa untuk membantu pengurusan izin usaha berbasis risiko melalui OSS-RBA. Proker yang dinamai “Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Melalui Fasilitas dan Kemudahan Berusaha oleh Pemerintah” berlangsung hingga awal Februari atau saat izin usaha telah terbit.

Hasil dari pelaksanaan program kerja tersebut berupa booklet dan NIB. Booklet berfungsi sebagai penyedia informasi yang bersifat kontinyu kepada pelaku usaha, sehingga pelaku usaha masih dapat mengakses informasi yang diberikan mahasiswa KKN setelah berakhirnya kegiatan KKN. NIB merupakan identitas pelaku usaha sekaligus bukti legalitas usaha.
UMK-M merupakan penggerak perekonomian masyarakat pada skala paling kecil, namun memiliki dampak yang sangat besar dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. 

Program kerja “Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Melalui Fasilitas dan Kemudahan Berusaha oleh Pemerintah” merupakan bentuk nyata Tim I KKN Undip 2024 Desa Karangasem dalam membantu meningkatkan kemampuan dan mengembangkan UMK-M yang ada di Desa Karangasem. Dengan adanya program kerja ini, diharapkan membuka jalan bagi para pelaku UMK yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam keberlanjutan dan pengembangan usahanya.



Dosen Pembimbing Lapangan:
1. Ir. Ibnu Pratikto., M.Si
2. Dr. Seno Darmanto, ST., MT
3. Tari Purwanti, S. Ant., M. A.

Editor:
Achmad Munandar

Peta Sebaran UMKM Desa Pengkol: Wujud Representasi Lokasi UMKM dalam Bentuk Peta

0
 


Campusnesia.co.id - (07/02/24) Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja monodisiplin yaitu pembuatan peta sebaran UMKM Sabun Desa Pengkol. Kegiatan ini dimulai dari survei ke tiap lokasi UMKM yang tersebar di 21 RT. Setelah melakukan survei dilakukan olah data menggunakan software Qgis sehingga output akhir dari analisis ini adalah peta sebaran UMKM Desa Pengkol. UMKM yang tertuang dalam peta ini merupakan kelompok pemberdayaan perempuan pembuat sabun Desa Pengkol.  

Harapan adalah harapan mari kita dukung UMKM  dengan membeli produk-produk UMKM, menggunakan jasa UMKM, mempromosikan UMKM di media sosial dan platform online lainnya, serta memberikan masukan dan saran kepada UMKM untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya.

Bersama-sama, kita bisa membangun UMKM Desa Pengkol yang tangguh dan berdaya saing!.



Penulis:
Fajar Kurniawan
Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 


Editor:
Achmad Munandar

Infografis Desa: Media Baru untuk Memaparkan Profil Desa

0
 


Campusnesia.co.id(07/02/24) Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja monodisiplin yaitu pembuatan profil desa berupa x-banner. X-banner infografis profil desa yang memuat informasi menarik dan komprehensif tentang desa. X-banner ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang potensi dan keunikan desa. 

X-banner ini berisi informasi penting tentang desa seperti kondisi geografis, demografi, potensi ekonomi, dan sarana prasarana desa. X-banner ini dirancang dengan desain yang menarik dan informatif, menggunakan grafik dan gambar yang mudah dipahami. X-banner ini akan ditempatkan di  lokasi strategis di desa, seperti kantor desa.  

“Mari kita bersama-sama membangun Desa Pengkol menjadi desa yang maju, sejahtera, dan mandiri”.


Penulis:
Fajar Kurniawan
Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 


Editor:
Achmad Munandar

Manfaatkan Limbah Kotoran Kambing, Mahasiswa KKN Undip Beri Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

0
 

Campusnesia.co.idDesa Pengkol, 5 Februari 2024, Salah satu program ketahanan pangan di desa Pengkol adalah beternak kambing di setiap RT. Hewan ternak seringkali mengeluarkan kotoran dalam jumlah yang banyak sebagai hasil limbah. Hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan masyarakat karena  menimbulkan bau yang tidak sedap. Namun, dalam pengolahan limbah kotoran masih belum maksimal untuk memanfaatkannya. 

Kotoran kambing memiliki kandungan bahan organik yang menyediakan zat hara bagi tanaman sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Pupuk organik dapat digunakan sebagai pengganti pupuk kimia dikarenakan pemakaian pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan residu berbahaya dan akan tertinggal di dalam tanah yang membuat kuantitas serta kualitas tanaman menurun. 

Hal tersebut yang melatarbelakangi mahasiswa KKN Tim I Undip di Desa Pengkol melakukan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari kotoran kambing. Pelatihan dilakukan di balai desa Pengkol. 

Dimulai pada pukul 09.00 WIB, pelatihan dipandu oleh Jihan Ayu selaku MC, lalu dibuka dengan sambutan dari Husain selaku koordinator KKN Undip, perwakilan dari BPD Desa Pengkol, dan kepala desa Pengkol. Pelatihan diawali dengan pemaparan materi mengenai alat, bahan serta cara pembuatan pupuk organik cair yang kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing guna memantapkan pemahaman peserta dalam pelatihan. 
 

Dalam pelatihan pembuatan pupuk, peserta yang terdiri dari ketua RT dan perwakilan peternak kambing memberikan respons positif selama berjalannya acara. Antusiasme ini terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya mengenai alat, bahan, cara pembuatan, dan penggunaan secara lebih rinci. Tidak hanya itu, para peserta juga turut membagikan pengalaman yang telah mereka miliki. Pelatihan ini juga dilengkapi dengan sampel hasil dari pembuatan pupuk POC yang diberikan kepada masyarakat. 

Melalui pelatihan pembuatan pupuk POC ini, mahasiswa KKN Undip berharap masyarakat dalam memanfaatkan limbah kotoran kambing menjadi lebih baik.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip di Desa Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen Merumuskan Peta Penggunaan Lahan Desa Karangasem

0
 


Campusnesia.co.id -  Pembuatan peta penggunaan lahan adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan secara detail bagaimana lahan-lahan di suatu wilayah digunakan. Program ini seringkali digerakkan oleh pemerintah setempat, lembaga riset, atau organisasi lingkungan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pola penggunaan lahan. Fokus utama dari program ini adalah untuk mencatat lokasi, luas, dan jenis penggunaan lahan, serta memahami dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini bervariasi, mulai dari survei lapangan hingga analisis citra satelit.

Wilayah usulan program pembuatan peta penggunaan lahan berada di Desa Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Hasil wawancara kepada perangkat desa serta telaah dokumen yang dilakukan selama seminggu di Desa Karangasem khususnya dokumen-dokumen spasial seperti peta, menunjukkan bahwa Desa Karangsaem kurang memiliki informasi spasial atau pemetaan terkait penggunaan lahan yang ada di setiap kebayanan atau dusun. 

“Untuk informasi spasial seperti dokumen perpetaan khususnya di Desa Karangsem memang masih kurang di karenakan memang SDM staf kelurahan tidak memiliki keahlian dalam mengolah peta” ucapan Bapak Agus, selaku Carik Kelurahan Desa  Karangsem ketika diwawancarai oleh mahasiswa  KKN.

Berdasarkan beberapa pernyataan dan data-data yang telah ditemukan, Gilang Akbar Firmansyah, pada tanggal 16 Januari 2024 mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tim 1 tahun 2024 dari Prodi Teknik Perencanaan Wilayah Kota merumuskan Program Pembuatan Peta Penggunaan Lahan kepada perangkat Desa Karangasem yang bertujuan untuk  memetakan berbagai jenis penggunaan lahan, seperti pemukiman, pertanian, hutan, industri, dan lain sebagainya. 

Pelaksanaan program ini dilakukan melibatkan serangkaian langkah, mulai dari pengumpulan data lapangan melalui Avenza, pengolahan data menggunakan teknologi GIS (Geographic Information System), hingga pembuatan peta berbasis informasi yang terkumpul. Analisis citra satelit digunakan untuk memantau perubahan penggunaan lahan dari waktu ke waktu, sehingga memungkinkan untuk mendeteksi pola-pola perubahan yang mungkin terjadi.

Hasil survei lapangan kurang lebih seminggu khususnya di setiap kebayanan/dusun yang ada di Desa Karangasem, mahasiswa KKN mendapati bahwa Desa Karangasem terdiri dari 13 klasifikasi penggunaan lahan yaitu sawah irigasi, sawah tadah hujan, ladang, kebun, fasilitas olahraga, industri, pemakaman, permukiman, sarana kesehatan, sarana pelayanan umum, sarana pendidikan, sarana perdagangan dan jasa, serta sarana peribadatan. 

Penggunaan lahan dominasi oleh sektor pertanian seperti padi, jagung, dan kacang tanah. Selain itu, permukiman menjadi penggunaan lahan terbesar setelah lahan pertanian. Dengan adanya peta detail penggunaan lahan Desa Karangasem diharapkan membantu melengkapi informasi spasial atau pemetaan terhadap detail penggunaan lahan di setiap dusun Desa Karangasem dan informasi titik titik lokasi sarana dan prasarana pelayanan publik dan industri unggulan Desa Karangasem. 



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Biosecurity untuk Tingkatan Manajemen Peternakan Modern

0
 


Campusnesia.co.id - Pengkol (30/1/2024). Di tengah meningkatnya ancaman penyakit zoonosis dan kebutuhan akan produksi hewan yang lebih aman dan berkelanjutan, pengenalan biosecurity dari mahasiswa undip telah menjadi kunci dalam peningkatan manajemen peternakan modern. Melalui penerapan biosecurity yang tepat, peternak dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit seperti Caprine Arthritis Encephalitis (CAE), penyakit pernapasan, dan infeksi parasetamol.

Salah satu aspek penting dari biosecurity adalah pengelolaan akses ke peternakan. Ini termasuk membatasi orang asing, kendaraan, dan hewan lain yang tidak perlu masuk ke dalam area peternakan. Pengenalan fasilitas cuci dan disinfeksi di pintu masuk adalah langkah praktis yang bisa diambil untuk meminimalkan risiko kontaminasi.

Selain itu, kebersihan dan sanitasi lingkungan peternakan juga merupakan bagian integral dari biosecurity yang paling ditekankan untuk peternak pengkol. Membersihkan kandang secara teratur, membuang limbah dengan benar, dan menjaga kebersihan air minum adalah langkah-langkah yang dapat membantu mencegah penyebaran penyakit di antara ternak.
Pendidikan dan pelatihan peternak juga menjadi fokus penting dari mahasiswa undip dalam pengenalan biosecurity. Memahami pentingnya praktik biosecurity dan menerapkannya secara konsisten dapat meningkatkan kesadaran peternak pengkol akan kesehatan ternak dan mengurangi kerugian ekonomi yang disebabkan oleh penyakit.

Dengan demikian, pengenalan biosecurity pada ternak kambing tidak hanya memberikan perlindungan terhadap penyakit, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan peternakan yang lebih aman dan berkelanjutan. Melalui kerjasama antara peternak, penyedia layanan kesehatan hewan, dan pemerintah, penerapan biosecurity dapat menjadi bagian integral dari praktik peternakan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.



Penulis: 
Rafiqo Hafid P 
(23010120140068)

Jurusan: 
Peternakan

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si
NIP. 19601129 199003 2 001

Lokasi: 
Desa Pengkol
Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Buat Inovasi Menarik Desinfektan Alami Gunakan Bumbu Dapur

0
 


Campusnesia.co.id -   Pengkol (30/1/2024). Di tengah meningkatnya kebutuhan akan solusi kebersihan yang ramah lingkungan dan efektif, mahasiswa undip muncul inovasi menarik dalam bentuk desinfektan alami yang menggunakan bahan-bahan sederhana seperti jeruk nipis dan sereh yang dapat ditemukan di dapur. Desinfektan alami ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan, tetapi juga ramah lingkungan dan dapat dihasilkan secara mudah oleh peternak pengkol.

Desinfektan alami ini, yang terbuat dari kombinasi jeruk nipis dan sereh, menjadi solusi yang menarik karena keduanya memiliki sifat antimikroba yang kuat. Dalam pembuatan desinfektan ini, jeruk nipis dan sereh diolah dengan cara tertentu untuk menghasilkan campuran yang efektif dalam membunuh kuman dan bakteri tanpa meninggalkan residu berbahaya.

Langkah pertama dalam pembuatan desinfektan alami ini adalah mempersiapkan bahan-bahannya. Jeruk nipis dipilih karena kandungan asamnya yang tinggi, yang memiliki sifat antimikroba alami. Sementara itu, sereh telah lama dikenal karena sifat antiseptiknya yang kuat.

Proses pembuatan dimulai dengan memotong jeruk nipis dan sereh. Kemudian, direndam dalam air panas untuk mengeluarkan minyak atsiri yang terkandung di dalamnya. Setelah itu, air rendaman disaring untuk mendapatkan larutan desinfektan yang homogen.
Hasil akhir dari proses ini adalah desinfektan alami yang siap digunakan untuk peternak pengkol dalam membersihkan berbagai permukaan kandang maupun untuk manusia. Keunggulan utama dari desinfektan ini adalah bahwa ia tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang biasanya ditemukan dalam desinfektan konvensional, sehingga aman digunakan di sekitar ternak.

Selain itu, desinfektan alami ini juga memiliki keunggulan lainnya: tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Ini membuatnya menjadi pilihan yang sangat menarik bagi individu yang peduli terhadap lingkungan.
Dengan inovasi sederhana ini, kita dapat melihat bagaimana sumber daya alami yang mudah diakses di sekitar kita dapat dimanfaatkan untuk menciptakan solusi yang bermanfaat bagi kebersihan dan kesehatan. Desinfektan alami dari jeruk nipis dan sereh adalah contoh nyata bagaimana kearifan lokal dan kebutuhan akan kebersihan dapat digabungkan untuk menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan efektif.


Penulis: 
Rafiqo Hafid P 
(23010120140068)

Jurusan: 
Peternakan

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si
NIP. 19601129 199003 2 001

Lokasi: 
Desa Pengkol
Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Mengintegrasikan Strategi Pengelolaan UMKM Kepada Masyarakat, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Re-Branding Produk Teh Lokal Desa Pagenteran

0
 


Campusnesia.co.id - Pulosari (07/02/2024) Di era globalisasi seperti sekarang ini, kemampuan UMKM untuk bersaing di pasar semakin ditantang. Dalam upaya mengatasi tantangan ini, pengelolaan UMKM tidak hanya membutuhkan keterampilan bisnis, tetapi juga strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Di Desa Pagenteran, sebuah langkah inovatif telah diambil oleh Pak Sutanto, seorang pengusaha Teh Lokal, bersama dengan mahasiswa KKN TIM I dari Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk melakukan re-branding produk Teh Lokal.

Teh Lokal Desa Pagenteran telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Namun, terbatasnya akses pasar dan kurangnya pemahaman tentang strategi pemasaran modern telah membatasi potensi pertumbuhan bisnis Pak Sutanto. Mengakui hal ini, para mahasiswa KKN TIM I UNDIP memutuskan untuk memberikan bantuan dengan mengintegrasikan strategi pengelolaan UMKM kepada masyarakat setempat melalui re-branding produk Teh Lokal.

Langkah pertama dalam re-branding ini adalah melakukan analisis mendalam tentang pasar dan pesaing. Dengan bimbingan dari para mahasiswa, Pak Sutanto dan timnya melakukan survei pasar dan penelitian pasar yang membantu mereka memahami preferensi konsumen serta tren pasar terkini. Hasil dari penelitian ini membantu mereka dalam merancang strategi baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

Selanjutnya, fokus diberikan pada aspek visual dan penampilan produk. Pak Sutanto bekerja sama dengan mahasiswa KKN untuk merancang ulang kemasan Teh Lokal Desa Pagenteran agar lebih menarik dan sesuai dengan selera pasar saat ini. Dengan perubahan desain yang segar dan modern, produk Teh Lokal menjadi lebih eye-catching di rak-rak toko dan lebih mengundang minat pelanggan potensial.

Tidak hanya pada aspek visual, tetapi juga pada peningkatan kualitas produk itu sendiri. Pak Sutanto dan timnya berkomitmen untuk mempertahankan kualitas Teh Lokal Desa Pagenteran yang sudah terkenal, sambil terus melakukan inovasi untuk meningkatkan rasa dan aroma. Mereka memastikan bahwa hanya bahan-bahan terbaik yang digunakan dalam proses produksi, sehingga produk Teh Lokal tetap mempertahankan citra keaslian dan kualitasnya.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan kesadaran dan daya tarik produk, Pak Sutanto dan mahasiswa KKN juga melakukan berbagai kegiatan promosi di tingkat lokal dan regional. Mereka menggunakan media sosial, pameran, dan acara komunitas untuk memperkenalkan kembali Teh Lokal Desa Pagenteran kepada masyarakat luas. Hal ini membantu menciptakan buzz positif di sekitar produk dan menarik minat konsumen baru.

Lebih dari sekadar mengubah penampilan produk, re-branding Teh Lokal Desa Pagenteran menjadi sebuah proyek yang melibatkan seluruh komunitas. Pak Sutanto dan timnya mengorganisir lokakarya dan pelatihan untuk membagikan pengetahuan mereka tentang pengelolaan UMKM kepada para pelaku usaha lokal lainnya. Dengan demikian, upaya ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada Pak Sutanto dan bisnisnya, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka sendiri.

Melalui kolaborasi antara Pak Sutanto, mahasiswa KKN TIM I UNDIP, dan masyarakat Desa Pagenteran, re-branding produk Teh Lokal telah menjadi contoh yang menginspirasi tentang bagaimana integrasi antara pendidikan tinggi, pengusaha lokal, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif dalam pengembangan UMKM di tingkat lokal. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, UMKM seperti Teh Lokal Desa Pagenteran memiliki potensi untuk berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompleks ini.



Editor:
Achmad Munandar