Optimalisasi Pelaksanaan P3K Melalui Pelatihan Dokter Kecil, Mahasiswa KKN Tematik Bantu Mengoptimalisasi UKS di MI Miftahul Ulum 2

0
 
Sumber foto: Dokumentasi Pribadi



Campusnesia.co.idSemarang (15/12/2023) - Mahasiswa KKN Tematik “Menstrual Hygiene & Sanitasi Aman” Universitas Diponegoro, Nayla Najiha, melaksanakan program monodisiplin “Pelatihan Dokter Kecil mengenai P3K untuk Mengoptimalisasi UKS” pada siswa MI Miftahul Ulum 02, Kelurahan Rowosari, Tembalang, Semarang pada hari Jumat, 15 Desember 2023. 

Dokter kecil merupakan salah satu program dari puskesmas yang dibentuk untuk membantu keberlangsungan UKS. P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah salah satu materi dasar yang harus dipahami oleh dokter kecil. Namun, pada lapangan, siswa belum secara penuh memahami materi yang diberikan, khususnya pada praktik secara langsung mengenai P3K.

Program diawali dengan mengulas kembali pengetahuan dokter kecil MI Miftahul Ulum 2 mengenai P3K. Selanjutnya pelatihan  dilakukan dengan peran aktif siswa dan siswi dalam mempraktikkan beberapa kasus yang sering terjadi antara lain pingsan, perawatan luka, dan memperkuat dasar mencuci tangan dengan 6 langkah WHO. Kegiatan ditutup dengan tanya jawab dan penyerahan luaran berupa poster mengenai P3K .

Kepala Sekolah MI Miftahul Ulum 2 menyatakan bahwa dengan adanya program ini, sekolah sangat terbantu dalam memberikan pengetahuan lebih mengenai P3K kepada dokter kecil sebagai upaya dari pengoptimalisasian UKS. 



Penulis: 
Nayla Najiha

Editor: 
Achmad Munandar

Sumber: 
Universitas Diponegoro Semarang

Edukasi Pertolongan Pertama di SDN 05 Srondol Wetan

0
 


Campusnesia.co.id - Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan oleh setiap orang. Kejadian kecelakaan dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan siapa saja. Maka dari itu diperlukan adanya tindakan pertolongan pertama di sekitar lokasi kecelakaan atau biasa disebut P3K.

Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) merupakan upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapatkan pertolongan dari paramedis. Tujuan pemberian pertolongan pertama yaitu untuk mencegah kecacatan yang lebih berat, mencegah infeksi, dan mengurangi rasa sakit atau rasa takut. Namun tak jarang, masih banyak yang belum memahami tentang penanganan atau pertolongan pertama yang baik dan benar khususnya pada luka bakar, luka lecet, mimisan dan memar. Oleh karena itu, perlu dipahami langkah-langkah penanganan luka atau pemberian pertolongan yang baik dan benar, serta paham tentang apa saja yang dilarang. 

Berangkat dari uraian permasalahan diatas, Kiara Azzahrah Mujiaryanti merupakan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang tergabung dalam KKN-Tematik Kelompok 7 UNDIP 2023 yang ditugaskan di Kelurahan Srondol Wetan, Kota Semarang melakukan kegiatan edukasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan khususnya kecelakaan yang terjadi di sekolah untuk siswa SD. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 05 Srondol Wetan yang diikuti oleh 52 siswa pada hari Kamis, 14 Desember 2023.  

 
Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari pembukaan, perkenalan oleh pemateri dan diskusi tentang pertolongan pertama. Pelaksanaan program ini dilakukan dengan mempresentasikan materi melalui power point. Dalam keberjalanan program ini siswa antusias untuk bertanya dan menjawab pada saat pemaparan materi, seperti langkah penangan luka bakar bahwa luka bakar tidak boleh diberikan pasta gigi dalam pengobatannya dan lainnya. Selain itu, agar tidak merasa bosan terdapat ice breaking atau games untuk menarik perhatian siswa. Pada akhir sesi program terdapat diskusi kembali untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi yang telah dipaparkan. 

Program edukasi ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan sambutan yang baik dari siswa. Hal ini ditandai dengan adanya antusiasme oleh para siswa dan aktif dalam berdiskusi. Dengan adanya program ini diharamkan, anak-anak usia sekolah sudah paham tentang langkah-langkah yang tepat dan benar tentang pertolongan pertama khususnya yang terjadi di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, anak-anak nantinya dapat mempraktikkan pertolongan pertama yang baik, tepat, dan benar untuk mencegah terjadinya kecacatan hingga kematian akibat kecelakaan. 


Penulis:
Kiara Azzahrah Mujiaryanti

Editor:
Achmad Munandar

Peningkatan Kepedulian Anak Sekolah Terhadap Diri dan Lingkungan, Mahasiswa KKN Undip Lakukan Edukasi Pemilahan Sampah, Pencegahan Penyakit Menular di Sekolah dan Manajemen Waktu

0
 Sumber foto: dokumentasi pribadi


Campusnesia.co.idSemarang (5/12/2023) – Di tengah tantangan lingkungan global, memilah sampah sejak dini dapat mengenalkan konsep keberlanjutan kepada siswa. Melibatkan mereka dalam kegiatan ini akan membentuk kesadaran tentang dampak positif terhadap lingkungan dan memberdayakan mereka sebagai agen perubahan. 

Pencegahan demam berdarah juga menjadi fokus utama, mengingat pentingnya kesehatan siswa. Melibatkan anak-anak dalam upaya pencegahan, seperti edukasi tentang pemberantasan sarang nyamuk dan perilaku hidup bersih, tidak hanya menjaga kesehatan mereka tetapi juga menciptakan pola pikir pencegahan yang dapat dipertahankan sepanjang hidup. 

Sementara itu, manajemen waktu pada tingkat sekolah dasar menjadi aspek krusial dalam membentuk kebiasaan dan keterampilan organisasi. Mengajarkan siswa untuk merencanakan tugas, kegiatan ekstrakurikuler, dan waktu istirahat dengan bijak akan membantu mereka mengembangkan disiplin diri. Ini menciptakan pondasi kuat bagi kemampuan manajemen waktu yang akan berguna sepanjang hidup mereka, baik di sekolah maupun dalam kehidupan pribadi.

Dengan merangkum aspek-aspek ini dalam edukasi terhadap siswa sekolah dasar, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga sadar akan lingkungan, memiliki kesehatan yang baik, dan terampil dalam mengelola waktu dengan efektif. 

Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas 6 SDN Padangsari 2 berjumlah 79 anak yang mendapatkan edukasi terkait pemilahan sampah, pencegahan penyakit menular, dan manajemen waktu yang baik. Kegiatan edukasi ini dilaksanakan pada hari Senin, 5 Desember 2023, dimulai dengan penjelasan kepada para siswa SD melalui materi yang dijabarkan dengan presentasi serta diskusi tanya jawab yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan sedikit dari poster yang dibawa oleh masing-masing mahasiswa. 

Suasana saat pemaparan berlangsung dengan sangat aktif dan komunikatif di antara kedua belah pihak dimana para murid menyimak dengan serius dan sesekali juga terlibat saat diminta untuk menjelaskan materi yang terpampang di layar. Kemudian di akhir diberikan poster dari tiga tema materi tersebut kepada sekolah. 

Diharapkan dengan adanya kegiatan edukasi ini dapat memberikan pengetahuan baru kepada para siswa dan nantinya dapat membuat mereka lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dengan mengetahui cara pemilahan sampah yang sesuai dengan jenisnya, dapat mencegah terjadinya penyakit menular yang seringkali tertular di sekolah, serta mengetahui terkait manajemen waktu yang baik. 



Penulis: 
Diaz Faizal Rohyana, Ghea Ivana Kusuma Rachman, Himah Anugrah Setyaningrum

Editor:
Achmad Munandar

DPL: 
Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes. dan Adnan Fauzi, S.T., M.Kom

Lokasi KKNT: 
SD Negeri Padangsari 02, Padangsari, Banyumanik, Kota Semarang

Semboyan ‘Dari Kita Untuk Kita’ Dasar Penghijauan dan Ketahanan Pangan Mandiri Kelompok Tani RW 12 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

0
 



Campusnesia.co.idSemarang (14/12/2023) - Adanya perubahan iklim ekstrim dan adanya efek rumah kaca dengan kondisi cuaca yang cukup panas, berdebu dan musim kemarau, juga menyebabkan lingkungan di sekitar menjadi gersang, kering dan terjadi polusi udara sebagai dampak dari pemanasan global. 

Kondisi ini dapat menjadi penyebab kekurangnyamanan yang nantinya akan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sehingga pada masa ini masyarakat harus lebih memperhatikan dan memperbaiki kualitas udara di lingkungan rumah masing-masing. Pandemi covid 19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang menjangkiti area pernapasan manusia yang masuk melalui mata, hidung, maupun mulut menuju saluran paru-paru juga menjadi salah satu faktor untuk menjadikan penghijauan atau penanaman pohon sebagai salah satu kegiatan yang patut dilakukan untuk mengurangi dampak dari krisis lingkungan dan memiliki banyak manfaat lainnya. 

Salah satu inovasi dalam memperbaiki kualitas udara di lingkungan yaitu dengan penghijauan tersebut dilakukan dengan pemberian bibit bohon dan penanaman pohon sawo kecik dimana tanaman ini memiliki kemampuan untuk menyerap polusi udara sebesar 36,19 kg/tahun dan bersama Kelompok Tani RW 12 sebagai perwakilan masyarakat sekitar untuk pengabdian masyarakat serta wadah berbagi ilmu. 

Penghijauan itu sendiri dilakukan dengan dasar ‘dari kita untuk kita’ dimana apa yang kita tanam akan kita tuai di kemudian hari begitu juga mengenai ketahanan pangan mandiri. Melalui kegiatan KKN Tematik ini diharapkan dapat 1) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan program penghijauan, 2) Mengubah cara pandang masyarakat terhadap pelestarian lingkungan melalui penghijauan dan penanaman tanaman. 3) Mitra dapat memperoleh pengetahuan tentang pendidikan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penghijauan serta ketahanan pangan mandiri. 

Selain itu, kegiatan penghijauan lingkungan yang akan dilakukan berharap permasalahan mengenai menurunnya kualitas lingkungan dapat diatasi dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Inilah pemberdayaan masyarakat yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya Kelompok Tani dalam hal pengelolaan lingkungan serta esensi ketahanan pangan mandiri.

Manajemen ketahanan pangan keluarga menjadi suatu kebutuhan mendesak di tengah dinamika lingkungan yang penuh ketidakpastian. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan krisis kesehatan global menyoroti pentingnya keluarga untuk memiliki strategi yang kokoh dalam mengelola ketersediaan dan aksesibilitas pangan. 

Tujuan utama manajemen ini adalah untuk memastikan setiap anggota keluarga memiliki akses terhadap pangan yang cukup, bervariasi, dan bergizi. Diversifikasi pangan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kapasitas menjadi fokus utama guna membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan. 

Melalui pengelolaan risiko, peningkatan produksi lokal, dan keterlibatan pemerintah serta stakeholder, keluarga dapat mengurangi kerentanannya terhadap perubahan lingkungan dan ekonomi. Peningkatan infrastruktur pangan juga menjadi bagian integral dalam memastikan produksi, penyimpanan, distribusi, dan pemasaran pangan berjalan efisien. Dengan pendekatan ini, manajemen ketahanan pangan keluarga tidak hanya mendukung kesejahteraan keluarga secara keseluruhan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional.


Penulis:  
1. Ghea Ivana Kusuma Rachman
2. Diaz Faizal Rohyana

Editor:
Achmad Munandar

DPL :  
1. Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes
2. Adnan Fauzi, S.T., M.Kom

Lokasi KKN-T
Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

Laut Biru: Hilangkan Sanitasi Kelabu

0
 
Gambar 1. Pembukaan Kegiatan Sosialisasi Sanitasi Aman "Laut Biru: Hilangkan Sanitasi Kelabu" di Balai Kelurahan Srondol Wetan, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023



Campusnesia.co.idBanyumanik, Kota Semarang (15/12/2023). Sosialisasi Sanitasi Aman telah selesai dilaksanakan mahasiswa kelompok 7, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro Tahun 2023. Sejalan dengan tema yang dibawa, yaitu menstrual hygiene dan sanitasi aman, para mahasiswa kelompok 7 membawakan program dengan tajuk "Laut Biru: Hilangkan Sanitasi Kelabu". 

Gambar 2. Sambutan Lurah Srondol Wetan, Dewi Meirijana, SE, dalam Kegiatan Sosialisasi Sanitasi Aman "Laut Biru: Hilangkan Sanitasi Kelabu" di Balai Kelurahan Srondol Wetan, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023
 

Kegiatan sosialisasi Sanitasi Aman didahului dengan survei dan edukasi singkat terkait sanitasi aman di tiap-tiap RW Kelurahan Srondol Wetan. Adapun untuk sosialisasi Sanitasi Aman secara lebih lanjut dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Desember 2023, bertempat di Balai Kelurahan Srondol Wetan. Kegiatan tersebut diikuti oleh 25 orang yang terdiri dari perwakilan setiap RW, perwakilan Forum Kesehatan Keluarga (FKK), Kader Kesehatan, dan didampingi oleh pihak kelurahan. Lurah Srondol Wetan, Ibu Dewi Meirijana, SE, turut hadir untuk memberikan sambutan dan memberikan pengantar seputar sanitasi aman di Kelurahan Srondol Wetan.


Gambar 3. Pemaparan Materi Sosialisasi Sanitasi Aman "Laut Biru: Hilangkan Sanitasi Kelabu" di Balai Kelurahan Srondol Wetan, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023
 

Sosialisasi Sanitasi Aman bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya menerapkan sanitasi aman. Sanitasi aman diartikan sebagai sanitasi yang tidak menimbulkan pencemaran limbah domestik pada sumber air. Fasilitas sanitasi aman harus memenuhi syarat kesehatan, salah satunya terhubung dengan septic tank. Materi yang disampaikan mencakup pembahasan terkait pengertian dan tujuan, pentingnya sanitasi aman, risiko sanitasi yang tidak aman, jenis-jenis sanitasi aman, cara mewujudkan sanitasi aman, dan pentingnya penyedotan tinja pada septic tank untuk mendukung sanitasi aman. Disosialisasikan juga terkait #dihantuiTAI berupa pemutaran video yang dipersembahkan oleh UNICEF untuk kampanye sanitasi aman.

Gambar 4. Foto bersama Tim KKN dan Peserta Kegiatan Sosialisasi Sanitasi Aman "Laut Biru: Hilangkan Sanitasi Kelabu" di Balai Kelurahan Srondol Wetan, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023

 
Selama kegiatan, seluruh peserta antusias serta aktif berdiskusi pada sesi tanya jawab. Hal tersebut menjadi parameter bahwa para peserta telah memahami materi dan berusaha untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan. Peserta yang aktif juga mendapatkan reward berupa souvenir tote bag. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama antara Tim KKN dan seluruh peserta.



Editor:
Achmad Munandar

Mentari Pagi, Bersama Pahami Menstruasi: Kampanye Manajemen Kebersihan Menstruasi, Enyahkan Tabu Perihal Menstruasi

0
 
Gambar 1. Kegiatan sosialisasi menstrual hygiene "Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi" di SD Negeri Srondol Wetan 03, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023



Campusnesia.co.idBanyumanik, Kota Semarang (7/11/2023). Sosialisasi menstrual hygiene atau kebersihan menstruasi telah rampung dilaksanakan mahasiswa kelompok 7, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro Tahun 2023. Selaras dengan tema yang dibawa, yaitu menstrual hygiene dan sanitasi aman, para mahasiswa kelompok 7 membawakan program dengan tajuk “Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi”.

Gambar 2. Kegiatan sosialisasi menstrual hygiene "Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi" di kelas SD Negeri Srondol Wetan 04, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023

Para mahasiswa melakukan intervensi ke 4 sekolah dasar (SD) dan 1 sekolah menengah pertama (SMP). Sekolah-sekolah tersebut yaitu SD Negeri Srondol Wetan 03, SD Negeri Srondol Wetan 04, SD Negeri Srondol Wetan 05, SD Negeri Srondol Wetan 06, dan SMP Negeri 12 Kota Semarang.

Gambar 3. Kegiatan sosialisasi menstrual hygiene "Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi" di SD Negeri Srondol Wetan 05 oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023
 
Kegiatan sosialisasi ditujukan pada siswa-siswi remaja berumur 10-19 tahun. Terhitung sejak 6 November hingga 14 Desember 2023, para mahasiswa mengunjungi sekolah-sekolah tujuan. Sosialisasi dilaksanakan ketika jam pembelajaran atas sepengetahuan dan seizin pihak sekolah bersangkutan.

Gambar 4. Kegiatan sosialisasi menstrual hygiene "Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi" di SD Negeri Srondol Wetan 06, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023
 
Sosialisasi menstrual hygiene atau kebersihan menstruasi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para siswa terkait pentingnya menjaga kebersihan selama menstruasi, mengenyahkan tabu perihal menstruasi, serta memberikan ruang untuk mengenali diri serta menghargai orang-orang di sekitarnya. Materi yang disampaikan mencakup pembahasan terkait menstruasi, pentingnya memahami menstruasi, mitos dan fakta tentang menstruasi, tindakan yang tepat dalam menangani menstruasi mulai dari pemakaian pembalut, jenis-jenis pembalut, anjuran waktu mengganti pembalut, dan penegasan bahwa laki-laki juga perlu memahami terkait menstruasi. Disosialisasikan juga terkait aplikasi OKY, aplikasi pelacak menstruasi yang dirintis oleh UNICEF yang memberikan informasi terkait menstruasi dengan menyenangkan, kreatif, dan positif. 

Sosialisasi menstrual hygiene menyelipkan pesan moral untuk mengenyahkan tabu soal menstruasi, menekankan pentingnya tidak merundung perempuan yang sedang menstruasi, hingga hal-hal yang bisa dilakukan terhadap orang yang sedang menstruasi, seperti contohnya memberi bantuan berupa air hangat ketika orang terdekat yang sedang menstruasi mengalami kram perut. 

Gambar 5. Kegiatan sosialisasi menstrual hygiene "Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi" di SMP Negeri 12 Kota Semarang, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023


Di setiap akhir sosialisasi, para mahasiswa kelompok 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene selalu menekankan bahwa menstruasi adalah hal yang wajar bagi perempuan. Karenanya, pandangan tabu perlu dihilangkan. Setiap individu harus dapat lebih memahami, memberikan semangat, serta memberikan bantuan kepada para perempuan yang mengalami menstruasi, bukan mengucilkan atau merundung.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro Meningkatkan Kesadaran Gender Equality dengan Game Interaktif di MI Miftahul Ulum 2

0
 


Campusnesia.co.id15 November 2023, MI Miftahul Ulum 2, Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Ketimpangan gender merupakan polemik yang sering kali terlewatkan untuk dibahas di masyarakat. Sering kali, adat dan budaya dijadikan andil utama dalam pemakluman budaya patriarki. 

Menurut World Economic Forum (WEF), Global Gender Gap Report 2022 melihat bahwa indeks ketimpangan gender di Indonesia ada di peringkat 92 dari 146 negara. Pembedayaan perempuan dan perilaku domestik pada laki-laki. Kesadaran akan perlunya kesetaraan gender harus dimulai dari kecil. Ketimpangan gender, sebuah isu yang masih sering terabaikan dalam perbincangan masyarakat, kembali mendapat sorotan melalui upaya Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro. 

Menyadari kompleksitas masalah ini, mahasiswa tersebut mengambil inisiatif untuk meningkatkan kesadaran gender equality di kalangan siswa MI Miftahul Ulum 2, sebuah sekolah dasar di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang,
Maria Renata sebagai Mahasiswa pelaksana program kerja KKN Tematik, memanfaatkan pendekatan kreatif, yaitu game interaktif. 

Sebanyak 40 siswa, terdiri dari laki-laki dan perempuan, terlibat aktif dalam kegiatan ini. Mereka dibagi menjadi 4 kelompok dan diberikan papan hitam yang telah dibatasi oleh garis pemisah antara wilayah perempuan dan laki-laki. Papan hitam tersebut dilengkapi dengan gambar-gambar alat yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh perempuan dan laki-laki. 

Mekanisme permainan ini melibatkan pemahaman makna kesetaraan gender. Setiap kelompok berlomba untuk menjadi yang terbaik dengan menciptakan solusi dan memahami peran serta hak antara perempuan dan laki-laki. Pada akhir kegiatan, kelompok yang berhasil memberikan pemahaman terbaik tentang kesetaraan gender dinobatkan sebagai pemenang. Ini tidak hanya memberikan kesenangan kepada para siswa, tetapi juga memberikan pengalaman pembelajaran yang mendalam tentang pentingnya kesetaraan gender di masyarakat.

Menurut Kepala Sekolah MI Miftahul Ulum 2, Bapak Muhamad Jamil, “Kami sangat berterima kasih atas adanya pembelajaran baru yang diberikan dari Mahasiswa Universitas Diponegoro kepada anak-anak, menurut saya memang materi dan praktik tentang kesetaraan gender perlu diberikan untuk menghindari adanya bullying di MI Miftahul Ulum 2.” 

Salah satu murid kelas 6 MI Miftahul Ulum 2, Mikhayla juga mengungkapkan rasa terima kasih atas adanya materi tentang kesetaraan gender. “Terima kasih Kak atas gamesnya tadi seru, biasanya anak-anak di kelas terutama yang laki-laki gak mau bantu bersih-bersih untuk piket kelas, karena mereka menganggapnnya itu pekerjaan perempuan aja, semoga setelah ini mereka juga ngerti kalau bersih-bersih juga tugas dari laki-laki. 

Program Kuliah Kerja Nyata ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Mahasiswa terhadap isu sosial yang berkembang di masyarakat. Melalui kegiatan ini, Mahasiswa KKN Tematik berharap dapat menciptakan perubahan perilaku dan pemikiran di kalangan siswa MI Miftahul Ulum 2, sekaligus menjadi langkah awal untuk mengurangi ketimpangan gender di tingkat sekolah dasar terutama di wilayah Semarang. Kesuksesan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di wilayah dan kegiatan lainnya, memperkuat gerakan untuk mencapai kesetaraan gender di Indonesia.



Penulis: 
Maria Renata Winahyu Ardhani

Editor:
Achmad Munandar

Sumber:  
Universitas Diponegoro Semarang



Mahasiswi KKN Tematik Undip Mengadakan Edukasi Pencegahan Bullying di SDN Banyumanik 02 Kota Semarang

0
 



Campusnesia.co.id - Pada hari Selasa, 07 November 2023, mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja di Kelurahan Banyumanik Kota Semarang. Dalam kegiatan ini, para siswa siswi diberikan edukasi mengenai pencegahan bullying di SDN Banyumanik 02 Kota Semarang.

Bullying merupakan tindakan yang disengaja maupun tidak disengaja tetapi dengan jelas menyebabkan ketidaknyamanan, penghinaan, kerugian, kejahatan dan penderitaan bagi korban yang dapat menyebabkan di lingkungan tidak menyenangkan dimana korban sama sekali tidak menginginkan perlakuan tersebut.

Bullying juga merupakan salah satu tindakan perilaku agresif yang disengaja dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah. Kasus bullying kini marak terjadi, tidak hanya di masyarakat namun kasus ini terjadi di dunia pendidikan yang membuat berbagai pihak semakin prihatin termasuk komisi perlindungan anak. Berbagai cara dilakukan untuk meminimalisir kejadian bullying di sekolah. Dan salah satunya bisa melalui pemberian edukasi terhadap siswa siswi di sekolah. Bullying dapat terjadi pada semua orang, dan dapat dihentikan oleh semua orang.

Kegiatan edukasi ini dilaksanakan selama 1 jam yang diawali dengan pembukaan, pemberian materi, tanya jawab, berbagi cerita atau pengalaman, dan bernyanyi bersama dengan judul cegah bullying. Selama kegiatan, para siswa siswi berpartisipasi aktif dan bersemangat mengikuti kegiatan hingga selesai. 

Mahasiswi juga memberikan x banner tentang pencegahan bullying kepada guru sebagai media pembelajaran yang dipajang di tempat strategis. Dengan adanya edukasi ini diharapkan dapat menambah informasi bagi siswa siswi dan menjadikan mereka pribadi yang baik dan menambah wawasan mereka tentang bullying sehingga tidak terjadi bullying di SDN Banyumanik 02 Kota Semarang.



Editor:
Achmad Munandar
 

Mahasiswi KKN Tematik Undip Mengadakan Pelatihan Dokter Kecil di SDN Banyumanik 02 Kota Semarang

0
 


Campusnesia.co.idPada hari Selasa, 14 November 2023, mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja di Kelurahan Banyumanik Kota Semarang. Dalam kegiatan ini, peserta dokter kecil belajar mengenai kesehatan gigi dan mulut, makanan bergizi seimbang, serta bahaya narkoba dan rokok di SDN Banyumanik 02 Kota Semarang.

Peran aktif dokter kecil di sekolah telah mendapatkan dukungan penuh dari para guru untuk membiasakan perilaku sehat akan tetapi belum terdapat pelatihan dokter kecil terbaru untuk para peserta setelah masa pandemi covid-19. Pihak Puskesmas pernah melaksanakan pelatihan pada sebelum COVID-19. Namun saat pandemi, pelatihan tidak dapat dilakukan kembali karena adanya pembatasan pertemuan dan belum dilaksanakan kembali hingga saat ini. 

Padahal para siswa yang mendapatkan pelatihan telah duduk di bangku kelas 6 SD dan sudah tidak terlibat aktif pada kegiatan dokter kecil. Dengan adanya kondisi tersebut, maka mahasiswa KKN Tematik UNDIP dengan prodi kesehatan masyarakat mengadakan pelatihan dokter kecil dengan topik makanan bergizi seimbang, kesehatan gigi dan mulut, serta bahaya rokok dan narkoba dengan harapan dokter kecil ini dapat menjadi pioner kesehatan di sekolah. 


Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 2 jam yang diawali dengan pembukaan, pemberian materi, praktik, dan games. Selama pelatihan, para siswa berpartisipasi aktif dan bersemangat mengikuti kegiatan hingga selesai. Pemaparan materi juga didukung oleh media praktik, video, dan materi yang menarik. Mahasiswi juga memberikan poster tentang pilar gizi seimbang, kesehatan gigi dan mulut, dan bahaya rokok dan narkoba kepada guru penanggung jawab UKS sebagai media pembelajaran yang dipajang di tempat strategis. 

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat menambah informasi bagi dokter kecil dan menjadikan mereka sebagai pemimpin sehat bagi teman-teman di sekitarnya serta membudayakan perilaku sehat khususnya terkait makanan bergizi, kesehatan gigi dan mulut, serta mengetahui bahaya rokok dan narkoba bagi seluruh siswa di SDN Banyumanik 02 Kota Semarang.



Editor: 
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tematik Undip Cegah Masalah Gizi pada Anak Usia Sekolah dengan Edukasi Pedoman Isi Piringku dan Tumpeng Gizi Seimbang

0
 



Campusnesia.co.idNovember 2023 - Gizi merupakan sari makanan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh, berkembang, berpikir dan beraktivitas. Gizi yang tidak seimbang merupakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh anak usia sekolah.  Permasalahan gizi yang sering terjadi pada anak usia sekolah antara lain kurus, gemuk, serta kekurangan zat besi. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi kurus pada anak usia 5-12 tahun adalah 11,2%. Sedangkan prevalensi gemuk pada tahun 2018 dalam rentang usia yang sama menunjukkan angka 18,8%, yang terdiri dari 10% gemuk dan 8,8% sangat gemuk.

Permasalahan gizi pada anak usia sekolah sering terjadi karena anak pada usia tersebut cenderung hanya memilih dan mengonsumsi makanan yang mereka suka saja. Makanan yang mereka kurang suka jarang mereka konsumsi karena dianggap memiliki rasa yang kurang nikmat. Akibatnya, hanya ada beberapa zat gizi saja yang yang terpenuhi sesuai porsi kebutuhannya. Beberapa zat gizi lain menjadi kurang atau melebihi dari porsi kebutuhan yang seharusnya.

Kelebihan atau kekurangan zat gizi tertentu akan berdampak bagi tubuh. Salah satu contohnya adalah jika anak usia sekolah mengonsumsi karbohidrat berlebih cenderung akan mudah mengantuk, mudah merasa lapar serta dapat menyebabkan obesitas maupun diabetes. Sementara itu, kekurangan karbohidrat akan menyebabkan pertumbuhan anak menjadi tidak optimal karena kekurangan sumber energi. Anak yang kekurangan karbohidrat sejak dini juga berisiko mengalami stunting yang terjadi ketika pertumbuhan tubuh dan otak anak mengalami kegagalan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, 2 anggota Kelompok 6 KKN Tematik Menstrual Hygiene Management dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro, Alyani Qonita Hanifati dari jurusan Kedokteran Umum dan Risma Aldita Salsabilla dari jurusan Kesehatan Masyarakat, melalui program monodisiplinnya melakukan sosialisasi pencegahan permasalahan gizi pada anak usia sekolah berupa edukasi mengenai Pedoman Isi Piringku dan Tumpeng Gizi Seimbang di SDN Srondol Kulon 1 dan SDN Srondol Kulon 3.

Kegiatan edukasi pertama dilakukan di SDN Srondol Kulon 1 pada hari Jumat, 17 November 2023 pukul 08.00-09.00 WIB dan diikuti oleh 28 siswa kelas 3 SD. Pada kegiatan tersebut dijelaskan mengenai apa itu Pedoman Isi Piringku, Tumpeng Gizi Seimbang, bagaimana perbedaannya, serta bagaimana penerapannya dalam porsi makan sehari hari sesuai usianya. Kegiatan edukasi dilakukan dengan menggunakan media PPT dan poster mengenai Isi Piringku dan Tumpeng Gizi Seimbang.

Kegiatan edukasi kedua dilakukan di SDN Srondol Kulon 3 pada hari Kamis, 23 November 2023 pukul 08.00-09.00 WIB dan diikuti oleh 20 siswa kelas 2 SD. Kegiatan tersebut diawali dengan edukasi dengan menggunakan media poster berisi dengan hal-hal yang terkait dengan panduan gizi seimbang dan dilanjutkan dengan permainan berupa menempelkan gambar bahan makanan ke alat peraga Isi Piringku.

Kegiatan edukasi yang telah dilakukan mendapatkan respons positif baik dari siswa, guru maupun kepala sekolah terkait. Siswa yang menjadi sasaran kegiatan edukasi merasa senang karena telah mendapatkan materi yang bermanfaat dengan pembawaan yang tidak monoton. Guru dan Kepala Sekolah sasaran kegiatan edukasi pun merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan edukasi ini. Harapannya kegiatan edukasi ini dapat membantu para anak usia sekolah agar makan sesuai dengan kebutuhan gizinya sehingga permasalahan gizi pada anak  usia sekolah dapat dicegah. 



Penulis: 
Alyani Qonita Hanifati dan Risma Aldita Salsabilla


Editor:
Achmad Munandar