Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri review drama korea. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri review drama korea. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Review Drama Korea Squid Game Season 2 Makin Seru Makin Menegangkan

0


Campusnesia.co.id - Mengawali tahun 2025 ini saya marathon nonton drama korea paling diantisipasi akhir tahun lalu yang season pertamanya jadi fenomena dunia yaitu Squid Game 2. Beberapa pemain kembali hadir seperti Lee Jung-Jae, Lee Byung-Hun, Gong Yoo dan Wi Ha-Joon.

Total ada 6 episode dan selesai sekali nonton, kesan pertama secara perkembangan cerita sangat menarik kembali dengan permainan-permainan baru yang unik.

Dari sisi cast banyak wajah-wajah baru yang menambah seru jalan cerita season 2 kali ini, diantaranya yaitu Yim Si-Wan, Kang Ha-Neul, Lee Jin-Uk, Park Sung-Hoon, Yang Dong-Geun, Kang Ae-Shim, Jo Yuri, dan T.O.P.

Seong Gi-Hun yang sudah menang di season sebenarnya akan ke luar negeri, namun mengingat kekhawatiran dia terhadap calon-calon korban yang akan datang.

Selama 2 tahun dengan uang yang ia menangkan digunakan untuk mencari sosok the recruiter yang diperankan oleh Gong Yoo.

Gong Yoo juga mendapatkan screen time yang signifikan daripada season 1 tapi bagi sobat penggemar harap siap-siap.

Gi-Hun sangat bekerja keras mencoba menyelamatkan para peserta, hal ini membuat front man geram, khawatir sehingga harus turun tangan.

Para pink guards juga masih menarik masih bergelut mencoba mendapatkan keuntungan dengan menjual organ dari peserta yang tereliminasi, ada sosok pink guard Kang No-Eul yang membelot dan terlibat perseteruan dengan officer yang punya misi terselubung.



Sinopsis Squid Game
Setelah memenangkan Squid Game dan menerima hadiah uang tunai yang sangat besar, Seong Gi-Hun (Lee Jung-Jae) berencana menjalani hidup baru di Amerika Serikat. Namun, Seong Gi-Hun, yang masih dihantui oleh kematian semua pemain yang berkompetisi dengannya, memutuskan untuk melewatkan penerbangannya dan kembali ke Seoul. Dia menghabiskan 3 tahun berikutnya untuk mencari orang-orang yang bertanggung jawab atas Squid Game. Dia telah meminta bantuan perusahaan rentenir Sunshine Capital untuk menemukan orang-orang yang bekerja untuk Squid Game.

Sementara itu, Detektif Hwang Jun-Ho (Wi Ha-Joon) telah memilih untuk pindah dari Divisi Kejahatan Besar dan bekerja di kantor polisi lingkungan kecil. Di waktu luangnya, dia bekerja dengan Kapten Park (Oh Dal-Su) dan melakukan perjalanan dengan perahunya untuk mencoba menemukan pulau tempat dia melihat permainan berlangsung yang melibatkan kematian para pemainnya. Saudaranya Hwang In-Ho (Lee Byung-Hun) berada di pulau itu.

Seong Gi-Hun akan segera bergabung dengan babak baru Squid Game, tetapi tujuannya kali ini adalah menghentikan permainan untuk selamanya.

Review Film 12.12: The Day, Drama Kudeta di Korea Selatan yang Mengingatkan Tentang Kejadian Darurat Militer 3 Desember 2024

0



Campusnesia.co.id - Kemarin tanggal 3 Desember 2024 terjadi kehebohan di Korea Selatan, Presiden Yoon Seokyeol mengumumkan darurat militer di Korea Selatan. Setelah pengumuman ini gedung DPR Korea Selatan ditutup dan tidak bisa diakses publik.

Dikabarkan semalam pasukan militer mulai memasuki gedung DPR, apa yang terjadi ketika ada deklarasi militer? mengutip akun twitter @bintang_kira yang menerjemahkan berikut yang akan terjadi:

1. Semua aktifitas politik tidak diperbolehkan, hal ini termasuk aktifitas anggota DPR, DPRD, parpol pihak-pihak yang masih terkait politik hingga demo.

2. Segala tindakan yang menyangkal atau berupaya menggulingkan sistem demokrasi liberal dilarang, termasuk berita palsu, manipulasi opini publik dan agitasi palsu.

3. Semua media dan publikasi akan berada di bawah kendali komando darurat militer.

4. Demo, perserikatan dan pertemuan yang memicu kekacauan sosial dilarang.

5. Semua profesional medis yang mogok atau meninggalkan pos medisnya, termasuk residen medis, harus kembali menjalankan tugasnya dengan setia dalam waktu 48 jam. Semua yang melanggar akan dikenakan hukuman.

6. Akan diambil tindakan tegas untuk meminimalkan ketidaknyamanan bagi warga negara yang taat hukum, tidak termasuk pasukan anti-pemerintah dan mereka yang berupaya menggulingkan sistem.

Anggota legislatif berkumpul di Gedung DPR untuk melakukan Sidang Luar Biasa membatalkan darurat militer yang diumumkan Presiden Yoon Seokyeol.

Baik partai opisi dan partai penguasa memberikade gedung DPR agar tentara tidak bisa menghentikan jalannya sidang. Masyarakat yang di luar gedung DPR merangsek masuk meminta tentara menghentikan darurat militer.

Mengutip smedaily.co.kr, hasilnya 192 dari 192 anggota DPR telah setuju untuk membatalkan Darurat Militer (04/12/2024).

Tentara satu persatu mulai meninggalkan gedung DPR setelah DPR Korea Selatan memutuskan pembatalan daurat militer. Termasuuk berbagai helikopter yang mendarat di gedung DPR.

Masyarakat di luar gedung DPR berunjuk rasa meneriakkan tuntutan untuk menangkap Yoon Seokyeol.

Menteri Pertahanan mengumumkan bahwa sesuai hukum yang berlaku, darurat militer masih berlaku hingga presiden mencabut darirat militer.

Kabarnya presiden mengumumkan darurat militer karena merasa terancam dengan isu pemakzulan dirinya oleh DPR, beberapa hal yang diduga menjadi penyebab presiden Yoon Seokyeol akan dimakzulkan:

1. Istrinya cawe-cawe hingga dianggap seperti wakil presiden
2. Ikut campur melindungi petinggi marinir atas kasus kematian seorang marinir
3. Lepas tangan pada tragedi Itaewon
4. Saat Korea Utara dan Korea Selatan bersitegang beberapa waktu lalu dia kedapatan sedang bermain golf
5. Mengurani anggaran untuk riset
6. dan masih banyak lagi (sumber akun twitter @tang_kira)

Setelah 6 jam drama penetapan darurat militer, pukul 04.30 KST Presiden Yoon Seokyeol melalui rapat kabinetntya mengumumkan mencabut status darurat militer (sumber:https://m.dnews.co.kr)


Darurat Militer yang Pernah Diterapkan di Korea Selatan

Dilansir dari Channel News Asia, darurat militer terakhir kali diberlakukan pada 27 Oktober 1979 oleh Perdana Menteri Choi Kyu-hah setelah pembunuhan Presiden Park Chung-hee, yang merebut kekuasaan dalam kudeta militer pada tahun 1961.

Di bawah tekanan dari sekelompok pemimpin militer yang dipimpin oleh Jenderal Chun Doo-hwan, Choi, yang saat itu menjadi presiden, darurat militer diperpanjang hingga 1980 dan melarang partai politik, yang memicu reaksi keras oleh pasukan pro-demokrasi. Ratusan orang tewas dalam tindakan keras yang mematikan sebelum darurat militer dicabut pada tahun 1981 setelah referendum.

Partai-partai politik diizinkan berfungsi kembali dan pada tahun 1987 hak-hak sipil lainnya dipulihkan. Sejak saat itu demokrasi di Korea Selatan tumbuh subur dan berlaku hingga presiden saat ini. (sumber:https://www.tempo.co)


Review Film 12.12: The Day

Kembali ke judul awal, tahun 2023 lalu ada sebuah film dari Korea Selatan yang juga bertema penerapan darurat militer berjudul 12.12: The Day.

Film 12.12: The Day ini disutradarai oleh Kim Sung-Su dan untuk naskah ditulis oleh Hong In-Pyo, Hong Won-Chan, Lee Young-Jong, Kim Sung-Su. Tayang pada tanggal 22 November 2023 dengan durasi 141 menit.

Tak tanggung-tanggung di jajaran pemeran ada nama besar Hwang Jung-Min, Jung Woo-Sung dan Lee Sung-Min.

Ceritanya tentang karakter Jeon Doo-Gwang (Hwang Jung-Min) yang merupakan komandan Komando Keamanan Pertahanan dan pendiri klub militer rahasia Hanahoe. Selama kurun waktu 9 jam pada tanggal 12 Desember 1979 di Seoul, Korea Selatan, Jeon Doo-Gwang memimpin "Pemberontakan Militer 12.12" dan memerintahkan penangkapan seorang jenderal tanpa izin dari presiden. Lee Tae-Shin (Jung Woo-Sung), yang merupakan komandan Komando Keamanan Ibukota, menentang pemberontakan militer.

Walau kita tahu endingnya karena ini adalah film berdasar kisah nyata, namun dramatisasi penceritaannya sangat intens dan tegang dan menarik untuk diikuti.

Beberapa hal mungkin relate dengan masyarakat Indonesia dengan sejarah panjang kita dan sebagain lagi kita jadi tahu bahwa perpolitikan dan peran militer di Korea Selatan dari dulu hingga sekarang memang penuh intriks.

Untuk sobat yang ingin menonton film 12.12: The Day, bisa lewat aplikasi streaming Vidio.com klik di sini.




Penulis:
Nandar

Diolah dari berbagai sumber


===
Baca juga:

Review Series Riding a Unicorn, Dorama Jepang dengan Tema Startup

0



Campusnesia.co.id - Setelah kembali berlangganan Netflix untuk nonton film laga The Shadow Strays garapan Timo Tjahjanto, saya mulai menyelam untuk mencari tontonan baru yang segar dan dapatlah sebuah series dari Jepang yang menurut saya sangat menarik.

Ketertarikan awal saya karena temanya yang mengangkat tentang dunia Startup, tema-tema kantor dan teknologi seperti ini sangat menarik bagi saya pribadi setelah sebelumnya menemukan series tentang Spotify berjudul The Playlist.

Bonusnya ternyata salah satu aktornya adalah Hidetoshi Nishijima yang beberapa tahun lalu berperan dalam film Shin Ultraman dan series Kemen Rider Black Sun.

Sekilas dorama ini mengingatkan saya pada drama korea Start Up yang diperankan oleh Bae Suzy dan Kim Sun Ho namun dengan sentuhan dorama jepang yang sebagaimana penggemar dorama pasti sudah tahu gaya penceritaannya dan banyak sopan santunnya. Bedanya jika drakor Start Up identik dengan drama romancenya, di Riding a Unicorn unsur dramanya lebih kental dibanding romancenya.

Unsur teknologi yang dihadirkan sangar menarik, yaitu impian sang karaker utama Sana Narukawa yang ingin membangun sebuah aplikasi education technology atau EdTech gratis untuk semua kalangan bernama Dream Pony. Hal ini memunculkan sebuah tantangan tentan pendanaan dan usursan bisnis karena perusahaan harus tetap profit untuk terus berkembang dan memberikan imbal balik kepada investor namun di sisi lain juga tidak mau membebankan biaya langganan atau pemasangan iklan yang mengganggu kenyamanan pengguna.

Walau sudah rilis dua tahun lalu yaitu tahun 2022 namun bagi saya dorama Riding a Unicorn masih relevan mengingat saat ini banyak startup berjenis EdTech yang berguguran bahkan setelah mendapatkan pendanaan besar dan membakar uang untuk akuisisi pengguna secara besar-besaran.

Dalam hal filosofi juga banyak quote-quote yang inspiratif misalnya tentang alasan kenapa pendidikan harus merata, setara dan aksesable untuk semua kalangan bahkan dalam hal pemilihan teknologi yang dalam sebuah kesempatan picthing dianggap oleh calon investor sangat ketinggalan dan kurang canggih namun hal itu merupakan bagian dari strategi bukan kelemahan alasan sebuah alasan.

Memang agak disayangkan karena porsi romancenya sedikit dan kurang dieksplore namun dari sisi dedikasi dalam pekerjaan sangat Jepang sekali, penuh semangat dalam mengerjakan sesuatu.

Saat review ini saya tulis, sebenarnya masih tersisa tiga episode lagi dan sedang muncul sebuah konflik yang dihadapi oleh tim Dream Pony justru saat mereka baru saja memenangkan sebuah kompetisi dan mendapatkan investasi baru yaitu pembajakan karyawan mereka. Saya belum tahu bagaimana endingnya tapi sejauh ini sangat rekomended jadi tontonan di waktu luang.

Sobat yang nonton dorama Jepang Riding a Unicorn bisa streaming lewat Netflix di link ini: 


Sinopsis dorama Jepang Riding a Uncorn

Ketika Sana Narukawa (Mei Nagano) baru berusia 23 tahun, dia ikut mendirikan perusahaan startup Dream Pony. Produk perusahaan adalah aplikasi pendidikan. Impiannya adalah membuat orang di seluruh dunia menggunakan aplikasinya. Kini, Sana Narukawa berusia 26 tahun. Perusahaannya sudah memasuki tahun ke-3 berdirinya. Perusahaan ini awalnya tumbuh pesat, namun kini mengalami penurunan pertumbuhan. Karena perlambatan tersebut, Sana Narukawa merasa gugup setiap hari. Dalam kehidupan pribadinya, dia memiliki perasaan terhadap Ko Suzaki, yang merupakan salah satu pendiri Dream Pony. Dia tidak menyadari perasaan pribadinya terhadapnya.

Suatu hari, pria paruh baya Satoshi Kotori mulai bekerja di Dream Pony sebagai bawahan Sana Narukawa. Sebelum bekerja di Dream Pony, Satoshi Kotori bekerja di perusahaan yang lebih tradisional, yang memiliki lingkungan kerja yang sangat berbeda dari Dream Pony. Pada awalnya, Sana Narukawa tidak suka bekerja dengan karyawan barunya, namun dia semakin dekat dengannya dan menerima nasihat bijak berdasarkan pengalaman kerjanya yang panjang. Sementara itu, Sana Narukawa terus menghadapi kesulitan dalam pekerjaan dan kehidupan cintanya.


Pemeran dorama Jepang Riding a Uncorn

Mei Nagano sebagai Sana Narukawa
Hidetoshi Nishijima sebagai Satoshi Kotori
Yosuke Sugino sebagai Ko Suzaki
Ryota Bando sebagai Kaito Morimoto
Kou Maehara sebagai Jirou Kuriki
Thelma Aoyama sebagai Megumi Natsui
Takaya Yamaguchi sebagai Takashi Shirogane
Ruka Takeyama sebagai Iri Narukawa
Maholo Terajima sebagai Reo Haneda
Ryoko Hirosue sebagai Sachi Haneda
Ren Ishikawa sebagai Rinka Kurata


Oke sobat Campusnesia, demikian tadi Review Series Riding a Unicorn, Dorama Jepang dengan Tema Startup semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Nandar

Link Streaming, Sinopsis dan Review The Shadow Strays, Film Action Terbaru Timo Tjahjanto Penuh Talenta Muda

0



Campusnesia.co.id - Sukses dengan The Night Come For Us dan The Big 4, Timo Tjahjanto melanjutkan kerjasama dengan Netflix dalam film terbarunya berjudul The Shadow Strays.

Dalam cuitannya di media sosial X atau Twittet, Timo menyampaikan terika kasih untuk semua penontonya, film The Shadow Strays berdurasi 144 menit dan sebagian bedar merupakan talenta muda.

Film The Shadow Strays juga merupakan sebuah surat cinta dari Timo yang ditujukan untuk Jhon Woo, Miike dan Besson.


Sinopsis film The Shadow Strays

The Shadow Strays menjadi film action terbaru karya sutradara Timo Tjahjanto. Sang sutradara menggandeng aktris Aurora Ribero sebagai pemeran utama film tersebut. 

Film The Shadow Strays mengisahkan seorang pembunuh profesional berusia 17 tahun yang memiliki kode nama 13. Ia bergelut dengan hati nuraninya sebagai manusia ketika bertemu dengan seorang bocah laki-laki.

Kisah The Shadow Strays berpusat pada karakter 13 (Aurora Riberi), seorang remaja perempuan yang sekaligus pembunuh profesional. Ia merupakan anak hasil didikan mentornya yang bernama Umbra (Hana Malasan) sejak kecil.

Suatu hari, 13 dikirim menjalani misi di Jepang untuk menghabisi nyawa seorang bos mafia. Namun, misinya itu tidak berjalan mulus sesuai yang telah direncanakan.

Kegagalan itu membuat 13 dihukum oleh organisasi tempatnya bernaung, bernama Shadow. 13 tidak diberikan misi baru selama berminggu-minggu sehingga ia hanya mendekam di kamarnya.

Sebelum tayang di Netflix, The Shadow Strays tayang perdana di Toronto International Film Festival 2024 dalam program Midnight Madness.

Sementara, film The Shadow Strays mulai bisa disaksikan di Netflix pada 17 Oktober 2024.

Film laga itu turut dibintangi Aurora Ribero, Hana Malasan, Kristo Immanuel, Adipati Dolken, Ali Fikry, Taskya Namya, Andri Mashadi, Agra Piliang, Daniel Eka, hingga Tanta Ginting.

Arswendy Bening Swara, Chew Kin Wah, Hiroaki Kato, dan Nobuyuki Suzuki juga turut berperan dalam The Shadow Strays.

Sobat yang mau nonton streaming online film The Shadow Strays bisa lewat link berikut ini: Netflix.com


Review film Netflix The Shadow Strays

Dua kata untuk Bang Timo, Luar Biasa!
Jika dalam film The Big 4 masih ada selipan komedi, dalam The Shadow Strays full action, durasib144 menit yang artinya 2.5 jam nyarid tak terasa.
Hal yang sering terjadi dalam film berdurasi panjang yaitu membodankan apalagi ini film laga nyatanya tak terasa. 
Jika sobat suka dengan typical film Korea Selatan yang berlayer-layer jalan ceritanya, pasti bakal suka nonton The Shadow Strays.
Menit di layar Netflix sudah mau menunjukkan akhir, nyatanya masih saja ada kejutan yang menambah sery film ini.
Ada saat-saat saya mengira oh ini final boss nih, final fight nih, tapi ternyata masih ada lagi dan lagi hingga benar-benar final yang penuh intensitas.
Salut untuk Duo Aurora Ribero dan Hana Malasan, jujur walau ternyata setelah saya cari tahu sudah banyak main film tapi inu kali pertama saya menonton keduanya langsung beradu jotos penuh darah.
Tentang para perempuan organisasi bayangan ini sedikit banyak mengingatkan pada The Widow di MCU. Troika yang tinggi besat nyaris saya tebak isinya om Deddy Corbuzier.
Gaya pertarungannya mengingatkan dengan style salah satu aktor laga kebanggaan Indonedia dan terjawab di akhir film.
Urusan membunuh karakter dalam gilm yang sering kali jadi dilena film maker tidak saya temukan di sini. Justru "tega" mematikan karakter bisa jadi penguat drama dan jalan cerita yang dibangun dan film jadi believeable.
Final fight antara Agen 13 dan Umbra sudah setara dengan Iko Uwais vs kang Yayan Ruhiyan, Iko vs kang Cecep dan Joe Taslim vs Iko Uwais di The Night Comes For Us.
Akhir kata terima kasih untuk mas Timo Tjahjanto telah membuat film The Shadow Strays, kini Indonesia punya tambahan aktor dan aktris film laga baru yabg siap mendunia.

Penulis 
Nandar

Review Drama Korea The Frog Seru dan Menegangkan Ada Chanyeol

0
 


Campusnesia.co.id -  Netflix bulan Agustus 2024 ini baru saja merilis sebuah drama korea berjudul The Frog menghadirkan kisah misteri pembunuhan di penginapan puncak gunung yang membuat penasaran, menegangkan sekaligus berisi drama yang membagongkan.

Drama The Frog disutradarai oleh Mo Wan-Il orang yang sama membesut drama korea populer berjudul The World of the Married yang viral pada masanya. Naskahnya ditulis oleh Son Ho-young.

The Frog bercerita tentang karakter Jeon Yeong-Ha yang diperankan oleh aktor kawakan Kim Yun-Seok yang mengelola sebuah motel yang terletak jauh di dalam hutan. Kehidupan damainya terguncang dengan kemunculan seorang wanita misterius bernama Yoo Seong-A diperankan oleh aktris Go Min-Si secara tiba-tiba.

Alurnya maju mundur, penonton diajak flashback ke periode awal tahun 2000-an, dimana seorang bernama Koo Sang-Jun yang dipernkan oleh Yoon Kye-Sang juga mengelola motel sama seperti yang dilakukan Jeon Yeong-Ha beberapa tahun kemudian. 

Koo Sang-Jun dan keluarganya juga tinggal di sana, tetapi, selama musim panas, sesuatu terjadi di motelnya dan Koo Sang-Jun kehilangan segalanya kare peristiwa tersebut. 

Saat itu, Yoon Bo-Min diperankan oleh aktris Lee Jung-Eun bekerja sebagai petugas polisi di kantor polisi terdekat dari pondok liburan. 20 tahun kemudian, Yoon Bo-Min dipindahkan ke kantor polisi yang sama tempat dia bekerja sebelumnya dan dia mulai bekerja di sana sebagai kepala polisi. Dia berusaha memecahkan berbagai hal dan mulai mengamati Jeon Young-Ha dengan cermat.





Daftar pemeran drama korea The Frog 

Kim Yoon-seok sebagai Jeon Yeong-ha, Pemilik rumah pensiun

Yoon Kye-sang sebagai Koo Sang-jun, Pemilik sebuah motel

Go Min-si sebagai Yoo Seong-a, Seorang wanita misterius

Lee Jung-eun sebagai Yoon Bo-min

Ha Yoon-Kyung sebagai Yoon Bo-min muda

Seorang kepala detektif yang menyelidiki kasus Young-ha dan Sang-jun

Park Ji-hwan sebagai Park Jong-du
Teman Sang-jun. Dia adalah seorang individu yang menempuh satu jalan sejak awal hidupnya, pergi ke kota untuk menjalani kehidupan liar, dan akhirnya diam-diam kembali ke kampung halamannya.

Chanyeol berperan sebagai Koo Gi-ho, Putra Sang-jun

Ryu Hyun Kyung sebagai Seo Eun Kyung[, Istri Sang-jun dan ibu Gi-ho

Cha Mi Kyung sebagai Kim Kyung Ok Ibu Jong-du

Hong Ki-joon sebagai Ji Hyang-cheol, Seorang pembunuh berantai yang tinggal di motel Sang-jun

Kim Sung-ryung sebagai Lee Seong-ran
Istri Young-ha, yang meninggal karena kanker stadium akhir.

Roh Yoon-seo sebagai Jeon Eui-seon
Putri Young-ha dan Seong-ran, yang merupakan seorang apoteker.

Jang Seung-jo sebagai Ha Jae-sik
Mantan suami Seong-a


Review drama korea The Frog 

Jujur awalnya saya memutuskan menonton karena ada beberapa aktor yang membuat penasaran diantaranya ada Chanyeol, Roh Yoon-Seo dan Ha Yoon-Kyung. Lalu melihat sutradaranya yaitu  Mo Wan-Il orang yang sama membesut drama korea populer berjudul The World of the Married yang viral pada masanya.

Karena drama ini diproduksi untuk Netflix jadi sudah ada bayangan bagaimana treatment untuk thriller dan misterinya. Dengan jumlah episode sebanyak 8, saya berfikir bisa maraton nonton selama setidaknya dua hari.

Benar saja, ekspektasi tersebut tidak berlebihan The Frog berhasil menyajikan bagaimana psikopat dan pembunuh berantai berhasil menghancurkan kehidupan banyak orang, bukan hanya korban dan keluarganya dalam drama ini misalnya bahkan kehidupan keluarga tempat kejadian perkara yaitu penginapan di puncak jadi korban juga.

Awalnya saya sempat bingung dengan alur maju mundurnya yang menyajikan tempo tahun 2000an dengan pemeran masih muda dan anak-anak berkaitan langsung dengan tempo sekarang yang pemerannya sudah pada tua dan anak-anak dewasa.

Andai lebih jeli mestinya saya bisa membedakan dari awal dari namanya, bahwa mereka adalah dua karakter berbeda namun punya kesamaan kisah tragis yaitu motelnya didatangi orang gila dan psikopat.

Tapi bisa saja sejak awal kebingungan penonton akan sosok dan alurnya direncakan penulis skenario dan sutradara dari awal, agar plot yang terbangun dan misteri yang dihadirkan lebih bikin penasaran, jujur setelah episode 5-6 saya baru sadar bahwa ini adalah kisah dua keluarga yang berbeda dengan plot yang seru layaknya nonton film Sweet and Sour.

Secara keseluruhan, kesan thriller dan misteri yang dibangun berhasil, Go Min Si berhasil memerankan cegil yang bikin jengkel penonton dan sebagai seorang villain tidak mudah dikalahkan begitu saja. Gaya hidup dan kemampuannya menghadapi situasi sempat jadi misteri dan dugaan saya bahwa ia anak orang berpengaruh ternyata benar.

Hampir saja awalnya dia berhubungan dengan si pembunuh berantai di kasus tahun 2000an namun mereka sekali lagi adalah dua kisah berbeda yang terhubung dengan benang merah psikopat datang ke motel di puncak gunung serta polisi pandai melacak keganjilan kasus yang berhasil mengungkap kedua misteri kasus tersebut.

Berbeda dengan drama buatan Netflix lainnya, The Frog selesai dengan konklusi dan ending yang jelas, bagaimana nasib katakter jahat dan keberlanjutan para protagonisnya. Nyaris saja mau marah karena katakter yang diperankan Chanyeol hendak mengakhiri hidupnya namun diberikan alur yang lain.

Rekomended untuk sobat yang suka drama tema misteri dan thriller, selamat menonton.


Penulis
Nandar



===
Baca juga:

Review Drama Korea The Whirlwind Tentang Intriks Politik dan Strategi Politikus Mempertahankan Kekuasaan

0
 


Campusnesia.co.id - Netflix baru saja merilis sebuah series terbatas drama asal korea selatan berjudul The Whirlwind berjumlah 12 episode yang sudah tayang semua sejak 28 Juni 2024 kemarin dan bisa dinonton secara marathon. Jika sobat suka tipikal drama tentang politik dan hukum seperti The Secret Forest maka saya yakin The Whirlwind akan sangat sobat sukai karena penuh dengan plot twist dan layers of conflict yang berlapis.

Drama ini bercerita tentang karakter Park Dong-Ho mantan jaksa yang menjadi Perdana Menteri Republik Korea Selatan. Ia mati-matian berusaha naik jabatan jadi presiden untuk bisa memberantas korupsi, kolusi, nepotisme dan oligarki yang sudah mengakar bahkan tidak diberantas oleh sang presiden yang dulu dibantu menduduki kursi kekuasaan dengan menjadi juru kampanyenya.

Perjuangan Park Dong-Ho tidak mudah, ia harus beradu strategi politik untuk melawan banyak pihak sekaligus yaitu saingan utamanya sang mantan Wakil Perdana Menteri yang juga mengincar jabatan Presiden dengan sagala cara, oligarki konglomerasi yang punya uang tak berseri, penegak hukum yang korup serta politikus dari dalam partainya sendiri dan partai oposisi yang semua punya dosa masing-masing.

Intensitas drama yang dihadirkan sangat intens, sekian detik penonton dibawa pada suasana yang penuh harapan sang protagonis akan menang namun seketika dibalikan dengan langkah antagonis yang ternyata punya strategi lain. Demikian sebaliknya ketika sudah hopeless bakal kalah, ada saja langkah kuda oleh Park Dong-Ho untuk kembali menguasai keadaan dan menuju target yang ia kejar.

Berbeda dari darama kebanyakan The Whirlwinder dari awal tidak mebuat sang protagonis menjadi sosok malaikat yang tak tersentuh dosa. Dengan sadar ia menjalani semua skenarionya dengan membawa dirinya yang berlumuran darah dengan tujuan yang jelas Zero Sum Game, jika diperlukan jatuh bersama dengan musuhnya asal kepentingan nasional dan rakyat menang untuk menciptakan kehidupan bernegara yang adil dan sejahtera, naif memang tapi ya begitulah drama korea.

Naskah drama The Whirlwind ditulis oleh Park Kyung-Soo orang yang sama yang menulis skenario drama Punch yang juga bertema tentang pemberantasan korupsi dengan plot yang sangat menarik.

Sepanjang 12 episode yang dihadirkan saya bergumam dalam hati bahwa dalam beberapa hal nampaknya politik di Indonesia dengan segala strategi para politikusnya belum ada apa-apanya dibanding yang ditampilkan dalam drakor The Whirlwind. Sepertinya para politikus tanah air perlu menyempatkan diri nonton drama ini untuk mendapat inspirasi, tapi yang baik-baik saja ya karena banyak sekali fenomena-fenomena yang ditangkap dari realita dan sangat kejam.



Tentang drama korea politik The Whirlwind

Park Dong-Ho (Sol Kyung-Gu) adalah perdana menteri Korea Selatan. Dia ingin menghukum presiden korup, yang berkolusi dengan perusahaan milik keluarga berkuasa yang disebut chaebol, dan mengubah dunia politik. Untuk itu, Park Dong-Ho memutuskan untuk membunuh presiden. Jeong Su-Jin (Kim Hee-Ae) adalah wakil perdana menteri. Dia menghadapi Park Dong-Ho dan perselisihan politik yang sengit pun terjadi.


Pemeran drama korea politik The Whirlwind

Sol Kyung-Gu sebagai Park Dong-Ho 
Kim Hee-Ae sebagai Jeong Su-Jin
Kim Mi-Sook sebagai Choi Yeon-Sook
Kim Hong-Fa sebagai President Jang Il-Jun
In Gyu-Sik sebagai Kim Il-Hwan
Kim Young-Min sebagai Kang Sang-Un
Park Geun-Hyung sebagai  Chairman Kang
Choi Sung-Jae sebagai Kang Sang-Jin
Lim Se-Mi sebagai Seo Jeong-Yeon
Park Kyung-Chan sebagaiSeo Gi-Tae 
Kang Sang-Won sebagai Lee Man-Gil
Lee Hae-Young sebagai Han Min-Ho
Jeon Bae-Su sebagai Lee Jang-Seok
Jung Hae-Kyun sebagai Jeong Pil-Gyu
Kim Jong-Goo sebagai Park Chang-Sik
Jang Gwang sebagai Jo Sang-Cheon


Bagi sobat yang mau nonton langsungs aja ke Netflix, sangat rekomended selamat menikmati.


Penulis
Nandar



===
Baca juga:

Review Series The Playlist Tentang Perjalanan Lahirnya Spotify yang Mendisrupt Blantika Musik

0
 



Campusnesia.co.id - Baru-baru ini saya menyelesaikan sebuah series asal Swedia di Netflix tentang perjalanan lahirnya aplikasi streaming musik Spotify. Series ini berjudul The Playlist total sebanyak 6 episode, setiap episodenya kita akan disajikan bagaimana ide awal spotify lahir, berkembang dan menghadapi tantangan dari 6 sudut pandang berbeda orang-orang yang terlibat di dalamnnya.

Pertama kita akan disajikan dari sudut pandang sang founder yaitu Daniel Ek, ia adalah programmer yang berhasil membuat laman situs lelang asal swedia mengalahkan pencarian Google sehingga masuk halaman pertama, sebelum akhirnya membuat aplikasi streaming musik ia membuat sebuah startup periklanan yang bisa mencustome jenis iklan yang muncul berdasar preferensi pengunjung webistenya.

Episode kedua akan disajikan bagaimana dari sisi industri musik konvensional yang kala itu sedang dihadapkan dengan pembajakan di situs piratebay dan transisi dari fisikal berupa kaset, piringan hitam dan cd ke musik digital. 

Berikutnya dari sisi hukum yang sangat menarik karena kekeuhnya industri musik dari label besar dan usaha para iinovator aplikasi yang berusaha membawa musik ke ranah digital secara legal dan saling menguntungkan semua pihak dari label rekaman, manajemen dan musisi.

Masuk episode keempat kita diperlihatkan dari sisi para programer yang berusaha keras menciptakan protokol internet baru untuk bisa menhasilkan aplikasi pemutar musik seketika atau tanpa buffering barang sedetikpun. Episode ini sangat teknikal namun untuk pecinta teknologi digital seperti saya jadi episode yang menarik sekali dan banyak inspirasi yang bisa dipetik. Membuat aplikasi streaming musik ternyata sepelik itu proses dan alurnya apalagi Spotify dibuat di tahun 2006 saat infratsruktur internet belum secanggih saat ini.

Dalam episode kelima series ini menceritakan sisicofounder dan sang pemodal menjadi angel investor, kenekatan serta kesalahan-kesalahan dalam yang dilakukan membuat kita belajar bahwa pertimbangan bisnis dalam membuat startup sangat penting, sekali lagi banyak insight yang saya dapat darimana saja revenue sebuah aplikasi atau website bisa didapat, cara mendapatkan investor dan manajemen keuangan.

Sebagai penutup series ini memberi epilog dari sisi para musisi yang sempat crash dengan Spotify dari boikot Taylor Swift hingga unjuk rasa musisi Swedia menuntuk hal dan keadilan. Spotify dianggap monopoli dan memotong pendatan para artis yang karyanya dilisting di aplikasi salah satunya karena ada publisher dan label yang memiliki saham Spotify.

Secara keseluruhan series Netflix asal Swedia berjudul The Playlist ini sangat menarik, selain kita bisa belajar dari perjalanan penciptaan aplikasi streaming musik Spotify yang mendisrupt industri musik konvensional kita juga tahu intriks di dalamnya. 

Untuk saya series sejenis tentang bagaimana sebuah startup dibangun dari nol sangat personal, salah satunya karena sekarang sedang membangun sebuah platform listing UMKM di desa saya Tegalharjo Pati bernama Pasardesaku.com.

Bagi sobat yang suka dengan series atau film bertema perjalanan sukses membangun sebuah perusahaan teknologi dan startup saya punya rekomendasi yaitu series The Billion Dollar Code yang bercerirta tentang Google Earth, film The Social Network tentang facebook dan drama korea berjudul Start-Up walau fiksi dan penuh romance namun unsur inspirasinya masih banyak.

Selamat menonton.



Tentang series Netflix The Playlist 

The Playlist  adalah miniseri doku-drama yang dibuat untuk Netflix. Terinspirasi dari buku Spotify Untold yang ditulis oleh Sven Carlsson dan Jonas Leijonhufvud. Disutradarai oleh Per-Olav Sørensen, serial ini menceritakan kisah "fiksi" tentang lahirnya perusahaan streaming musik Swedia Spotify, beserta tantangan awalnya. The Playlist tayang perdana di Netflix pada 13 Oktober 2022.

Premisnya adalah tentang seorang pengusaha yang bercita-cita tinggi, Daniel Ek, menemukan peluang di tengah pertarungan antara industri musik yang sukses dan pembajakan musik. Ek melihat sebuah solusi yang belum pernah ada sebelumnya dalam industri musik yang penuh gejolak. Ia kemudian memutuskan untuk membangun layanan streaming musik gratis dan legal bersama rekan bisnisnya, Martin Lorentzon. Dia tidak tahu, layanan itu akan "merevolusi" industri musik global dan menghadapi tantangan tak terduga beserta fondasinya.

Pada 11 Desember 2019, Netflix mengumumkan serial terbatas yang belum diberi nama tentang pendirian perusahaan streaming musik, Spotify. Serial ini terinspirasi oleh buku non-fiksi, Spotify Untold, yang ditulis oleh Sven Carlsson dan Jonas Leijonhufvud, reporter bisnis di Swedish Dagens Industri. 

Berna Levin dari Yellow Bird UK akan berperan sebagai produser eksekutif serial ini dan Per-Olav Sørensen akan mengarahkan serial tersebut. Pada tanggal 14 Juni 2021, pengumuman lebih lanjut dibuat, mengungkapkan bahwa serial ini akan terdiri dari enam episode berdurasi 45 menit. 

Selain itu, Eiffel Mattsson dan Luke Franklin akan menjadi produser bersama Levin; sementara itu, Christian Spurrier dipekerjakan sebagai penulis skenario untuk serial tersebut. Pada 13 September 2022, Sofie Forsman dan Tove Forsman diumumkan sebagai penulis bersama serial tersebut.


Pemeran  series Netflix The Playlist 

Edvin Endre sebagai Daniel Ek, salah satu pendiri dan CEO Spotify yang sebelumnya bekerja sebagai insinyur perangkat lunak untuk Tradera.

Christian Hillborg sebagai Martin Lorentzon, salah satu pendiri dan investor utama Spotify, pemilik dan Salah satu pendiri Tradedoubler.

Joel Lützow sebagai Andreas Ehn, seorang programmer berbakat, karyawan pertama Spotify dan CTO yang direkrut Ek untuk membangun aplikasi Spotify.

Gizem Erdogan sebagai Petra Hansson, pengacara berkinerja terbaik yang ditawari posisi sebagai negosiator lisensi musik di Spotify.

Ulf Stenberg sebagai Per Sundin, salah satu eksekutif Sony Music Swedia yang berjuang dengan munculnya The Pirate Bay.

Janice Kamya Kavander sebagai Bobbi Thomasson, seorang calon musisi yang merupakan mantan teman sekelas Daniel Ek.



===
Baca juga:

Review Film Korea Troll Factory Tentang Industri dan Cara Kerja Buzzer

0
 




Campusnesia.co.id - Baru-baru ini saya menonton sebuah film korea yang sekali lagi bisa memotret fenomena yang ada di masyarakat. Film tersebut berjudul Troll Factory berkisah tentang seorang jurnalis yang hasil investigasinya membuat geram sebuah korporasi besar dan membuat ia harus berhadapan dengan "pasukan tak kasat mata" di dunia internet yang terstruktur, sistematis dan masif.

Kalau di Indonesia semacam buzzer, keyboard worrior yang dikerahkan oleh politisi, publik figur atau perusahaan umumnya untuk kontra isu negatif, mengangkat isu positif (pencitraan) atau menyerang seseorang atau akun yang berusaha mengungkap kebenaran.

Kalau di Indonesia gerakan buzzer semacam ini sudah bisa dilihat, jika mendadak ada trending topik dengan isu yang berlawanan dengan keadaan atau tidak organik umumnya hasil kerja buzzer. Akun-akunnya juga bisa ditebak, misalnya jika di twitter atau X akun-akun yang mencuit berakhiran angka, foto profil tidak umum dan track record cuitan sebelumnya.

Dalam film Troll Factory penonton disajikan level buzzer atau social engineering yang lebih rumit, berdampak mengerikan hingga bisa membuat seseorang kehilangan pekerjaan bahkan bunuh diri. Di sisi lain cara kerja pelaku buzzing yang dibeberkan lewat drama yang apik juga membuat kita yang nonton tersenyum dan berkata dalam hati. "iya juga ya", "o gitu caranya".

Sedikit spoiler, dalam film Troll Factory diperlihatkan buzzer membuat iklan produk rokok secara smooth tanpa terlihat itu adalah iklan karena ternyata di Korea Selatan iklan produk tembakau juga dilarang secara explisit seperti di Indonesia. Nah yang membuat saya tersenyum simpul adalah baru-baru ini viral sebuah akun di twitter atau X yang memposting tentang sebuah produk rokok, oleh netijen postingan ini dicurigai sebagai iklan terselubung produk rokok. Entah benar atau tidak tapi berakhir dengan dihapusnya postingan tersebut oleh pemilik akun, saya pribadi percaya itu adalah iklan terselubung.

Bagian lucu lainnya yang juga masuk akal adalah, ketika sebuah berita hasil investigasi tentang kecurangan sebuah korporasi besar yang berpotensi melibatkan pemerintah, tiba-tiba di hari yang sama muncul beberapa berita tentang skandal artis, artis tertangkap narkoba. See? familiar seperti pernah terjadi di mana gitu ya, maka tidak heran masyarakat sekarang sudah mulai kritis setiap ada pemberitaan heboh tentang artis menduga sedang ada kasus besar yang coba ditutupi.



Tentang film korea Troll Factory
Im Sang-Jin (Son Suk-Ku) bekerja sebagai reporter di sebuah perusahaan surat kabar, namun dia diskors karena laporan negatif yang dia tulis tentang konglomerat. Suatu hari, Im Sang-Jin menerima tip. Tipnya adalah tentang peternakan troll bernama Team Alley. Anggota peternakan troll adalah Jjingbboekking (Kim Sung-Cheol), Chattatkat (Kim Dong-Hwi) dan Paebtaek (Hong Kyung). Saat menyelidiki Tim Allep, Im Sang-Jin menghadapi keberadaan kuat di balik peternakan troll.

Film ini didasarkan pada novel "Daetgeulboodae" oleh Jang Kang-Myeong (diterbitkan 30 November 2015 oleh Eunhaengnamu). Duduk di bangku sutradara  Ahn Gooc-Jin dan naskah ditulis oleh Jang Kang-Myeong versi novel dan Ahn Gooc-Jin.



Daftar pemeran film korea Troll Factory
Son Suk-Ku sebagai Im Sang-Jin

Kim Sung-Cheol sebagai Jjingbboekking

Kim Dong-Hwi sebagai Chattatkat

Hong Kyung sebagai Paebtaek



Secara keseluruhan sangat rekomended ditonton, apalagi ada salah satu aktor favorit saya yaitu Son Suk-Ku yang bermain apik dalam drama My Liberation Notes sebagai pak Gu. Selamat menonton sampai jumpa.



Penulis
Nandar

Ngomongin Film Jepang Godzilla Minus One yang Dapat Piala Oscar

0
 


Campusnesia.co.id - Hari ini tanggal 1 Juni 2024, film Godzilla Minus One sudah bisa ditonton di Netflix. Minus One adalah film terbaru yang kembali mengangkat tema monster raksasa asal jepang yang sangat populer hingga diremake oleh Hollywood.

Film Godzilla Minus One karya sutradara Jepang Takashi Yamazaki memenangkan Piala Oscar untuk kategori Best Visual Effects dalam Academy Awards ke-96 pada 10 Maret 2024. 

Kemenangan ini membuat Godzilla Minus One menjadi film pertama dalam waralaba Godzilla yang memenangkan Oscar dalam nominasi pertamanya dalam 70 tahun sejarah franchise. Selain itu, Godzilla Minus One juga menjadi film berbahasa non-Inggris pertama yang meraih Academy Award untuk Efek Visual Terbaik.

Minus One merujuk pada istilah yang kalau dialih bahasakan dalam Indonesia kurang lebih seperti peribahasa "Sudah jatuh tertimpa tangga". Sangat menggambarkan latar belakang film dimana Jepang baru saja luluh lantah akibat di bom oleh Amerika.

Saat sedang berusaha bangkit dari keterpurukan akibat kalah perang itu, Jepang harus berhadapan dengan Monster dari dasar laut yang bisa menghancurkan seluruh kota dengan semburan lasernya.

Dari sisi drama Godzilla Minus One berhasil mengajak penontonnya merasakan mencekamnya teror monster rasaksasa dan ikut serta berjuang dengan para karakter dalam filmnya.

Visual effectnya yang berbudget tak sebesar film-film Hollywood nyatanya berhasil ditempatkan dengan tepat, Godzilla di dalam film ini terlihat garang dan realistis dibanding dalam film-film sebelumnya.

Godzilla raksasa yang menyeramkan dan sangat menghancurkan tersebut itu harus dilawan dengan kekuatan seadanya oleh gabungan masyarakat sipil karena Jepang masih dalam suasan pasca perang, dimana kalau mengerahkan kekuatan dengan persenjataan lengkap bisa memicu perang dengan Amerika lagi. Cara yang digunakan cukup scientific dan masuk akal secara logika untuk ukuran era tahun 1946.

Gongnya tentu saja plot twist di akhir, untuk sebuah film Jepang sangat bagus sekali. Konflik dan dramanya berlapis ala film-film Korea Selatan. Rekomended ditonton di akhir pekan yang panjang ini, selamat menikmati.


Informasi tentang film Godzilla Minus One

Pemeran film Godzilla Minus One

Ryunosuke Kamiki sebagai Kōichi Shikishima, mantan pilot kamikaze

Minami Hamabe sebagai Noriko Ōishi, pacar Shikishima

Yuki Yamada sebagai Shirō Mizushima, kru muda diatas kapal Shinsei Maru

Munetaka Aoki sebagai Sōsaku Tachibana, mantan teknisi Penerbangan Angkatan Laut

Hidetaka Yoshioka sebagai Kenji Noda, mantan teknisi senjata angkatan laut

Sakura Ando sebagai Sumiko Ōta, tetangga Shikishima

Kuranosuke Sasaki sebagai Yōji Akitsu, kapten kapal Shinsei Maru

Sae Nagatani sebagai Akiko, anak adopsi Ōishi dan Shikishima

Mio Tanaka sebagai Tatsuo Hotta, kapten dari kapal perusak Yukikaze

Yuya Endo sebagai Tadamasa Saitō


Sinopsis Film Godzilla Minus One

Godzilla Minus One  dalam bahasa Jepang: ゴジラ-1.0マイナスワン, Hepburn: Gojira Mainasu Wan, adalah sebuah film epik kaiju Jepang 2023 kaiju film directed, written, and with visual effects by Takashi Yamazaki. Diproduksi oleh Toho Studios dan Robot Communications serta didistribusikan oleh Toho, merupakan film ke-37 dalam waralaba Godzilla, film Godzilla Toho ke-33, dan film kelima dalam waralaba era Reiwa. 

Film ini dibintangi Ryunosuke Kamiki, Minami Hamabe, Yuki Yamada, Munetaka Aoki, Hidetaka Yoshioka, Sakura Ando dan Kuranosuke Sasaki. Pada film ini, Jepang pasca-perang harus berhadapan dengan kebangkitan Godzilla.

Setelah menyelesaikan film The Great War of Archimedes (2019), Yamazaki ditunjuk untuk membuat film Godzilla. Dia menghabiskan waktu tiga tahun menulis naskah cerita, mengambil pengaruh dari Godzilla (1954), Godzilla, Mothra and King Ghidorah: Giant Monsters All-Out 

Attack (2001), Shin Godzilla (2016), dan film dari Steven Spielberg serta Hayao Miyazaki. Yamazaki sebelumnya menggambarkan Godzilla pada Always: Sunset on Third Street 2 (2007) dan wahana taman tema di Seibu-en di 2021. Pada Februari 2022, Robot mempublikasikan bahwa Yamazaki akan segera menyutradrai film kaiju. Syuting digelar di Kantō dan Chūbu dari Maret hingga Juni 2022. Efek visual dibuat oleh Shirogumi Chōfu studio selama delapan bulan.

Godzilla Minus One tayang perdana di Shinjuku Toho Building pada 18 Oktober 2023, dan dirilis di Jepang pada 3 November, untuk merayakan ulang tahun ke-70 waralaba ini. Toho International kemudian merilis film ini di Amerika Utara pada 1 Desember. Film ini telah mendapatkan penghasilan kotor lebih dari US$107 juta secara global dengan bujet US$10–12 juta, menjadi film Jepang dengan pendapatan terbesar kelima tahun 2023 dan melewati Shin Godzilla sebagai film Godzilla Jepang paling sukses. 

Film ini menerima ulasan bagus untuk efek visual, penyutradaraan, jalan cerita, karakter, skor musik dan komentar sosial, dan dielukan sebagai salah satu film terbaik tahun 2023 dan film terbaik pada waralaba Godzilla. Film juga mendapatkan banyak penghargaan, termasuk 12 nominasi pada 47th Japan Academy Film Prize (memenangkan delapan), tiga nominasi pada 17th Asian Film Awards (memenangkan dua), dan memenangkan Efek visual terbaik pada Academy Awards ke-96.



===
Baca juga:



Ngomongin Film Thailand How to Make Millions Before Grandma Dies Lahn Mah Yang Relate Dengan Kehidupan Sehari-hari

0



Campusnesia.co.id - Thailand sebagai sebuah negara penghasil film-film drama selalu bisa jadi obrolan, sobat pasti familiar dengan beberapa judul seperti The Billionaire, Little Thing Called Love, ATM Errak Error atau Bad Genius. Seakan mereka sudah menemukan cirikhas dan keunggulannya yaitu perpaduan antara drama dan komedi.

Baru-baru ini satu lagi film asal Thailand tayang di berbagai bioskop Indonesia dan segera mendapat respon yang luar biasa dari para penonton. Berdasarkan laporan akun twitter atau X @bicaraboxooofice hingga tanggal 29 Mei 2024 setidaknya sudah 2,27 juta penonton film berjudul How to Make Millions Before Grandma Dies atau dalam bahasa Thailand berjudul Lahn Mah yang mulai tayang tanggal 15 Mei lalu.

Apa yang membuat film ini disambut baik oleh penonton tanah air hingga berhasil mengalahkan rekor film asal Korea Selatan Exhuma? yuk kita bahas pelan-pelan.


Tentang film How to Make Millions Before Grandma Dies
How to Make Millions Before Grandma Dies  dalam bahasa Thai: หลานม่า; RTGS: Lahn Mah; secara harfiah dalam bahasa Indonesia artinya Cara Menghasilkan Jutaan Sebelum Nenek Meninggal) adalah sebuah film drama keluarga asal Thailand tahun 2024 yang disutradarai dan ditulis oleh Pat Boonnitipat. 

Pat Boonnitipat sebelumnya juga menulis skenario untuk series Bad Genius, Project S the Series dan Diary of Tootsies.

Film ini mulai tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 15 Mei 2024. Film ini dibintangi oleh Putthipong Assaratanakul (Billkin), Usha Seamkhum (Taew), Tontawan Tantivejakul (Tu), Sarinrat Thomas (Jear), Sanya Kunakorn (Duu), Pongsatorn Jongwilas (Phuak), dan Himawari Tajiri.

Lahn Mah bercerita tentang seorang pria berhenti bekerja untuk merawat neneknya yang sedang sekarat, termotivasi oleh kekayaannya. Dia merencanakan untuk memenangkan hati neneknya sebelum neneknya meninggal.




Daftar pemeran film How to Make Millions Before Grandma Dies

Putthipong Assaratanakul (Billkin) sebagai M, cucu lelaki Amah, dan anak dari Chew

Usha Seamkhum (Taew) sebagai Amah, nenek M dan Rainbow, serta ibu dari Kiang, Chew, dan Soei

Tontawan Tantivejakul (Tu) sebagai Mui, sepupu M dari pihak ayah

Sarinrat Thomas (Jear) sebagai Chew, putri Amah, saudari Kiang dan Soei, serta ibu tunggal dari M

Sanya Kunakorn (Duu) sebagai Kiang, putra tertua Amah, kakak Chew dan Soei, serta ayah Rainbow

Pongsatorn Jongwilas (Phuak) sebagai Soei, putra bungsu Amah, adik Kiang dan Chew, serta paman M dan Rainbow

Himawari Tajiri sebagai Rainbow; putri Kiang, sepupu M, cucu perempuan Amah


Poster film How to Make Millions Before Grandma Dies



Review film How to Make Millions Before Grandma Dies

Perpaduan apik antara drama dan komedi jelas jadi hal utama yang disajikan dalam film ini. Akting para pemain tidak diragukan lagi, ditambah fakta bahwa ini adalah produksi GDH yang sudah menghasilkan banyak film epik asal Thailand.

Menyoroti hal yang sangat dekat dengan masyarakat yaitu tentang pembagian warisan, seriangkali di dunia nyata bab pembagian warisan bisa jadi memperat hubungan keluarga namun sebaliknya banyak juga yang jadi mala petaka renggangnya hubungan antar saudara. Lahn Mah berhasil memotret fenomena ini dalam kemasan drama dan komedi yang pas.

Hal utama yang patut digaris bawahi adalah tema yang diangkat relate dengan mayoritas penontonnya. Hubungan emosional antara seorang cucu dan nenek yang semakin menua, isu tentang pilihan hidup merawat orang tua atau keluarga dan tentu saja beratnya menjadi generasi millenial atau gen z dalam memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak.

Untuk sobat pembaca yang penasaran dengan film Lahn Mah silahkan datang ke bioskop terdekat, selamat menonton.



Penulis
Nandar



===
Baca juga:

Queen Of Tears Sub Indo Drama Korea Terbaru Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun

0
 


Campusnesia.co.id - Setelah tampil apik dalam drakor My Liberation Notes, tahun 2024 ini aktris Kim Ji Won yang cakepnya gak ngotak kembali ke layar kaca dalam drama korea Queen Of Tears, mbak Kim Ji Won beradu akting dengan mas Kim Soo Hyun yang pernah membintangi It's Okay to Not Be Okay.

Tayang di TvN sejak tanggal 9 Maret 2024 lalu, Queen Of Tears akan berjumlah 16 episode dan ditayangkan secara global lewat platform streaming Netflix. 

Naskah drakor Queen of Tears ditulis oleh Park Ji-Eun yang sebelumnya menulis drama populer seperti Crash Landing on You | Sarangui Boolshichak (tvN / 2019-2020), The Legend of the Blue Sea | Pooreun Badaui Junsul (SBS / 2016-2017) dan My Love From the Star | Byeoleseo On Namja (SBS / 2013-2014) jadi kita bisa berharap banyak romansa dan komedinya bakal dapat banget.

Jang Young-Woo dan Kim Hee-Won sebagai sutradara yang sebelumnya pernah menyutradarai drakor Soundtrack 2 | Soundtrack #2 (Disney+ / 2023), Little Women | Jakeun Assideul (tvN / 2022), Soundtrack 1 | Soundtrack#1 (Disney+ / 2022) dan Vincenzo (tvN / 2021) sudah tidak diragukan lagi lah ya.


Sinopsis drama korea Queen of Tears
Kisah cinta ajaib diceritakan di mana pasangan suami istri Baek Hyun-Woo (Kim Soo-Hyun) dan Hong Hae-In (Kim Ji-Won) mengalami krisis.

Baek Hyun-Woo bekerja sebagai direktur hukum untuk konglomerat Queens Group. Dia adalah orang paling sukses yang berasal dari desa kampung halamannya di Yongdu-ri dan dia adalah kebanggaan desa tersebut. Baek Hyun-Woo menikah dengan Hong Hae-In, yang merupakan putri dari keluarga yang memiliki dan mengoperasikan Queens Group. Dia dikenal sebagai "Ratu Sombong" di Queens Department Store.

Queen of teras akan mengisahkan kehidupan Baek Hyun-Woo (Kim Soo Hyun) dan Hong Hae-in (Kim Ji Won) dalam menghadapi krisis yang memusingkan dalam pernikahan mereka. Keajaiban untuk memulai kembali kisah cinta sepasang suami-istri ini terjadi di tahun ketiga pernikahan mereka.



Pemeran drama korea Queen of Tears
Kim Soo Hyun sebagai Baek Hyun Woo: Suami Hae-in yang bekerja sebagai Direktur Hukum di perusahaan Queens Group. Ia adalah seorang pengacara dengan gelar sarjana hukum dari Seoul National University yang lahir di Yongdu-ri, sebuah daerah pedesaan.

Kim Ji Won sebagai Hong Hae In: Istri Hyun-woo yang bekerja sebagai Direktur Queens Department Store. Ia merupakan chaebol generasi ketiga dan putri dari keluarga Queens Group. Moto hidupnya adalah Motonya adalah 'Apa yang tidak bisa dilakukan? Itu hanya apa yang tidak Anda lakukan!'

Park Sung Hoon sebagai Yoon Eun Seong: Seorang spesialis M&A (Merger & Akuisisi) dengan latar belakang sebagai analis Wall Street. Ia juga seorang investor terkenal yang kembali ke Korea setelah tinggal di luar negeri untuk waktu yang lama dan mulai menjalin hubungan dengan keluarga Queens Group. Ia memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memprediksi investasi, tetapi memiliki aura yang mencurigakan.

Kwak Dong Yeon sebagai Hong Soo Cheol: Adik laki-laki Hae-In, dan merupakan CEO Queens Mart. Ia tumbuh bersama dengan seorang kakak perempuan yang tangguh, sehingga secara tidak sadar ia bersikap defensif. Ia memiliki tipe ideal yang berlawanan dengan sifat kakaknya, jadi menikah dan hidup bahagia dengan Da-hye, yang merupakan kebalikan dari kakaknya.

Lee Joo Bin sebagai Cheon Da Hye: Istri Hong Soo-cheol yang cantik dengan visual anggun dan mewah, memiliki sikap yang sopan dan pesona terpelajar. Ia dicintai oleh para tetua dari Grup Queens. Ia berpengetahuan luas dan berpengalaman dalam menangani masalah, sehingga orang bertanya-tanya bagaimana ia tahu hal-hal seperti itu dengan mudah dan canggih.



Poster drama korea Queen of Tears




Review drama korea Queen of Tears

1. Episode 1
Di rumah maupun di kantor, Baek Hyun-woo dan Hong Hae-in menjalani hubungan yang tegang. Namun setelah memutuskan masa depannya, Hyun-woo mengunjungi keluarganya.

2. Episode 2
Hyun-woo mulai memperlakukan Hae-in dengan baik setelah Hae-in menceritakan kabar buruk soal dirinya. Mantan teman sekelas Hae-in kembali ke Korea dan masuk Grup Queens.

3. Episode 3
Hyun-woo menemukan bukti meresahkan setelah menyelamatkan Hae-in dari serangan babi hutan. Di sisi lain, perasaan mereka yang telah lama hilang perlahan kembali bersemi.

4. Episode 4
Saat Yoon Eun-sung makin jauh mencampuri kehidupan Hae-in, Hyun-woo mulai merasa cemburu. Hae-in kemudian menemui Baek Du-gwan saat pria itu membutuhkan bantuan.


Untuk review akan kami update setelah menonton setidaknya 4 episode drakornya ya.



Queen Of Tears Sub Indo Drama Korea Terbaru Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun bisa ditonton dengan legal di sini: Queen of Tears 



===
Baca juga: