Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri review. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri review. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Review Drama Korea The Whirlwind Tentang Intriks Politik dan Strategi Politikus Mempertahankan Kekuasaan

0
 


Campusnesia.co.id - Netflix baru saja merilis sebuah series terbatas drama asal korea selatan berjudul The Whirlwind berjumlah 12 episode yang sudah tayang semua sejak 28 Juni 2024 kemarin dan bisa dinonton secara marathon. Jika sobat suka tipikal drama tentang politik dan hukum seperti The Secret Forest maka saya yakin The Whirlwind akan sangat sobat sukai karena penuh dengan plot twist dan layers of conflict yang berlapis.

Drama ini bercerita tentang karakter Park Dong-Ho mantan jaksa yang menjadi Perdana Menteri Republik Korea Selatan. Ia mati-matian berusaha naik jabatan jadi presiden untuk bisa memberantas korupsi, kolusi, nepotisme dan oligarki yang sudah mengakar bahkan tidak diberantas oleh sang presiden yang dulu dibantu menduduki kursi kekuasaan dengan menjadi juru kampanyenya.

Perjuangan Park Dong-Ho tidak mudah, ia harus beradu strategi politik untuk melawan banyak pihak sekaligus yaitu saingan utamanya sang mantan Wakil Perdana Menteri yang juga mengincar jabatan Presiden dengan sagala cara, oligarki konglomerasi yang punya uang tak berseri, penegak hukum yang korup serta politikus dari dalam partainya sendiri dan partai oposisi yang semua punya dosa masing-masing.

Intensitas drama yang dihadirkan sangat intens, sekian detik penonton dibawa pada suasana yang penuh harapan sang protagonis akan menang namun seketika dibalikan dengan langkah antagonis yang ternyata punya strategi lain. Demikian sebaliknya ketika sudah hopeless bakal kalah, ada saja langkah kuda oleh Park Dong-Ho untuk kembali menguasai keadaan dan menuju target yang ia kejar.

Berbeda dari darama kebanyakan The Whirlwinder dari awal tidak mebuat sang protagonis menjadi sosok malaikat yang tak tersentuh dosa. Dengan sadar ia menjalani semua skenarionya dengan membawa dirinya yang berlumuran darah dengan tujuan yang jelas Zero Sum Game, jika diperlukan jatuh bersama dengan musuhnya asal kepentingan nasional dan rakyat menang untuk menciptakan kehidupan bernegara yang adil dan sejahtera, naif memang tapi ya begitulah drama korea.

Naskah drama The Whirlwind ditulis oleh Park Kyung-Soo orang yang sama yang menulis skenario drama Punch yang juga bertema tentang pemberantasan korupsi dengan plot yang sangat menarik.

Sepanjang 12 episode yang dihadirkan saya bergumam dalam hati bahwa dalam beberapa hal nampaknya politik di Indonesia dengan segala strategi para politikusnya belum ada apa-apanya dibanding yang ditampilkan dalam drakor The Whirlwind. Sepertinya para politikus tanah air perlu menyempatkan diri nonton drama ini untuk mendapat inspirasi, tapi yang baik-baik saja ya karena banyak sekali fenomena-fenomena yang ditangkap dari realita dan sangat kejam.



Tentang drama korea politik The Whirlwind

Park Dong-Ho (Sol Kyung-Gu) adalah perdana menteri Korea Selatan. Dia ingin menghukum presiden korup, yang berkolusi dengan perusahaan milik keluarga berkuasa yang disebut chaebol, dan mengubah dunia politik. Untuk itu, Park Dong-Ho memutuskan untuk membunuh presiden. Jeong Su-Jin (Kim Hee-Ae) adalah wakil perdana menteri. Dia menghadapi Park Dong-Ho dan perselisihan politik yang sengit pun terjadi.


Pemeran drama korea politik The Whirlwind

Sol Kyung-Gu sebagai Park Dong-Ho 
Kim Hee-Ae sebagai Jeong Su-Jin
Kim Mi-Sook sebagai Choi Yeon-Sook
Kim Hong-Fa sebagai President Jang Il-Jun
In Gyu-Sik sebagai Kim Il-Hwan
Kim Young-Min sebagai Kang Sang-Un
Park Geun-Hyung sebagai  Chairman Kang
Choi Sung-Jae sebagai Kang Sang-Jin
Lim Se-Mi sebagai Seo Jeong-Yeon
Park Kyung-Chan sebagaiSeo Gi-Tae 
Kang Sang-Won sebagai Lee Man-Gil
Lee Hae-Young sebagai Han Min-Ho
Jeon Bae-Su sebagai Lee Jang-Seok
Jung Hae-Kyun sebagai Jeong Pil-Gyu
Kim Jong-Goo sebagai Park Chang-Sik
Jang Gwang sebagai Jo Sang-Cheon


Bagi sobat yang mau nonton langsungs aja ke Netflix, sangat rekomended selamat menikmati.


Penulis
Nandar



===
Baca juga:

Review Series The Playlist Tentang Perjalanan Lahirnya Spotify yang Mendisrupt Blantika Musik

0
 



Campusnesia.co.id - Baru-baru ini saya menyelesaikan sebuah series asal Swedia di Netflix tentang perjalanan lahirnya aplikasi streaming musik Spotify. Series ini berjudul The Playlist total sebanyak 6 episode, setiap episodenya kita akan disajikan bagaimana ide awal spotify lahir, berkembang dan menghadapi tantangan dari 6 sudut pandang berbeda orang-orang yang terlibat di dalamnnya.

Pertama kita akan disajikan dari sudut pandang sang founder yaitu Daniel Ek, ia adalah programmer yang berhasil membuat laman situs lelang asal swedia mengalahkan pencarian Google sehingga masuk halaman pertama, sebelum akhirnya membuat aplikasi streaming musik ia membuat sebuah startup periklanan yang bisa mencustome jenis iklan yang muncul berdasar preferensi pengunjung webistenya.

Episode kedua akan disajikan bagaimana dari sisi industri musik konvensional yang kala itu sedang dihadapkan dengan pembajakan di situs piratebay dan transisi dari fisikal berupa kaset, piringan hitam dan cd ke musik digital. 

Berikutnya dari sisi hukum yang sangat menarik karena kekeuhnya industri musik dari label besar dan usaha para iinovator aplikasi yang berusaha membawa musik ke ranah digital secara legal dan saling menguntungkan semua pihak dari label rekaman, manajemen dan musisi.

Masuk episode keempat kita diperlihatkan dari sisi para programer yang berusaha keras menciptakan protokol internet baru untuk bisa menhasilkan aplikasi pemutar musik seketika atau tanpa buffering barang sedetikpun. Episode ini sangat teknikal namun untuk pecinta teknologi digital seperti saya jadi episode yang menarik sekali dan banyak inspirasi yang bisa dipetik. Membuat aplikasi streaming musik ternyata sepelik itu proses dan alurnya apalagi Spotify dibuat di tahun 2006 saat infratsruktur internet belum secanggih saat ini.

Dalam episode kelima series ini menceritakan sisicofounder dan sang pemodal menjadi angel investor, kenekatan serta kesalahan-kesalahan dalam yang dilakukan membuat kita belajar bahwa pertimbangan bisnis dalam membuat startup sangat penting, sekali lagi banyak insight yang saya dapat darimana saja revenue sebuah aplikasi atau website bisa didapat, cara mendapatkan investor dan manajemen keuangan.

Sebagai penutup series ini memberi epilog dari sisi para musisi yang sempat crash dengan Spotify dari boikot Taylor Swift hingga unjuk rasa musisi Swedia menuntuk hal dan keadilan. Spotify dianggap monopoli dan memotong pendatan para artis yang karyanya dilisting di aplikasi salah satunya karena ada publisher dan label yang memiliki saham Spotify.

Secara keseluruhan series Netflix asal Swedia berjudul The Playlist ini sangat menarik, selain kita bisa belajar dari perjalanan penciptaan aplikasi streaming musik Spotify yang mendisrupt industri musik konvensional kita juga tahu intriks di dalamnya. 

Untuk saya series sejenis tentang bagaimana sebuah startup dibangun dari nol sangat personal, salah satunya karena sekarang sedang membangun sebuah platform listing UMKM di desa saya Tegalharjo Pati bernama Pasardesaku.com.

Bagi sobat yang suka dengan series atau film bertema perjalanan sukses membangun sebuah perusahaan teknologi dan startup saya punya rekomendasi yaitu series The Billion Dollar Code yang bercerirta tentang Google Earth, film The Social Network tentang facebook dan drama korea berjudul Start-Up walau fiksi dan penuh romance namun unsur inspirasinya masih banyak.

Selamat menonton.



Tentang series Netflix The Playlist 

The Playlist  adalah miniseri doku-drama yang dibuat untuk Netflix. Terinspirasi dari buku Spotify Untold yang ditulis oleh Sven Carlsson dan Jonas Leijonhufvud. Disutradarai oleh Per-Olav Sørensen, serial ini menceritakan kisah "fiksi" tentang lahirnya perusahaan streaming musik Swedia Spotify, beserta tantangan awalnya. The Playlist tayang perdana di Netflix pada 13 Oktober 2022.

Premisnya adalah tentang seorang pengusaha yang bercita-cita tinggi, Daniel Ek, menemukan peluang di tengah pertarungan antara industri musik yang sukses dan pembajakan musik. Ek melihat sebuah solusi yang belum pernah ada sebelumnya dalam industri musik yang penuh gejolak. Ia kemudian memutuskan untuk membangun layanan streaming musik gratis dan legal bersama rekan bisnisnya, Martin Lorentzon. Dia tidak tahu, layanan itu akan "merevolusi" industri musik global dan menghadapi tantangan tak terduga beserta fondasinya.

Pada 11 Desember 2019, Netflix mengumumkan serial terbatas yang belum diberi nama tentang pendirian perusahaan streaming musik, Spotify. Serial ini terinspirasi oleh buku non-fiksi, Spotify Untold, yang ditulis oleh Sven Carlsson dan Jonas Leijonhufvud, reporter bisnis di Swedish Dagens Industri. 

Berna Levin dari Yellow Bird UK akan berperan sebagai produser eksekutif serial ini dan Per-Olav Sørensen akan mengarahkan serial tersebut. Pada tanggal 14 Juni 2021, pengumuman lebih lanjut dibuat, mengungkapkan bahwa serial ini akan terdiri dari enam episode berdurasi 45 menit. 

Selain itu, Eiffel Mattsson dan Luke Franklin akan menjadi produser bersama Levin; sementara itu, Christian Spurrier dipekerjakan sebagai penulis skenario untuk serial tersebut. Pada 13 September 2022, Sofie Forsman dan Tove Forsman diumumkan sebagai penulis bersama serial tersebut.


Pemeran  series Netflix The Playlist 

Edvin Endre sebagai Daniel Ek, salah satu pendiri dan CEO Spotify yang sebelumnya bekerja sebagai insinyur perangkat lunak untuk Tradera.

Christian Hillborg sebagai Martin Lorentzon, salah satu pendiri dan investor utama Spotify, pemilik dan Salah satu pendiri Tradedoubler.

Joel Lützow sebagai Andreas Ehn, seorang programmer berbakat, karyawan pertama Spotify dan CTO yang direkrut Ek untuk membangun aplikasi Spotify.

Gizem Erdogan sebagai Petra Hansson, pengacara berkinerja terbaik yang ditawari posisi sebagai negosiator lisensi musik di Spotify.

Ulf Stenberg sebagai Per Sundin, salah satu eksekutif Sony Music Swedia yang berjuang dengan munculnya The Pirate Bay.

Janice Kamya Kavander sebagai Bobbi Thomasson, seorang calon musisi yang merupakan mantan teman sekelas Daniel Ek.



===
Baca juga:

10 Tips for Writing an Effective Application Essay

0




Campusnesia.co.idThe application essay is a critical component of the college or university admission process. It’s your chance to showcase your personality, achievements, and aspirations in a way that your grades and test scores cannot. 

Crafting an effective application essay can be a daunting task, but with the right approach and tips, you can create a compelling and memorable essay that stands out. Here are some essential tips to help you write an effective application essay:


1. Understand the Prompt
Before you start writing, make sure you thoroughly understand the essay prompt. Take the time to read it carefully and break it down into key components. What is the prompt asking you to do? What are the key themes or questions you need to address? Understanding the prompt will help you stay focused and ensure that your essay meets the requirements.


2. Brainstorm Ideas
Take some time to brainstorm ideas for your essay. Reflect on your experiences, achievements, and challenges that have shaped who you are. Consider how these experiences have influenced your goals and aspirations. Write down your thoughts and ideas, and don’t be afraid to think outside the box. Brainstorming can help you identify a unique angle or story that will make your essay stand out.


3. Create an Outline
Once you have a clear idea of what you want to write about, create an outline to organize your thoughts. An outline will help you structure your essay and ensure that it flows logically from one point to the next. Start with an introduction that grabs the reader’s attention, followed by body paragraphs that support your main points, and a conclusion that ties everything together.


4. Be Authentic
Your application essay is your opportunity to showcase your authentic self. Be honest and genuine in your writing, and avoid trying to impress the admissions committee with what you think they want to hear. Instead, focus on telling your own unique story in your own voice. Authenticity will make your essay more relatable and memorable.


5. Show, Don’t Tell
Instead of simply stating your achievements and qualities, use specific examples and anecdotes to illustrate them. Show the admissions committee how you have demonstrated leadership, perseverance, or creativity through your actions and experiences. This will make your essay more engaging and impactful.


6. Keep It Concise
Admissions officers read thousands of application essays, so it’s important to keep your essay concise and to the point. Stick to the word limit and avoid unnecessary filler or repetition. Make every word count and focus on conveying your message clearly and effectively.


7. Edit and Revise
Writing a great application essay takes time and effort. After you’ve written your first draft, take a break and come back to it with fresh eyes. Review your essay for clarity, coherence, and grammar. Consider asking a teacher, mentor, or friend to review your essay and provide feedback. Be open to constructive criticism and make revisions as needed.


8. Proofread
Before you submit your essay, make sure to proofread it carefully. Check for spelling, punctuation, and grammatical errors. A polished and error-free essay demonstrates your attention to detail and commitment to excellence.


9. Stay Positive
Your application essay should convey a positive and optimistic tone. Focus on your strengths and achievements, and how you have overcome challenges. Admissions committees are looking for candidates who are resilient, motivated, and have a positive outlook on life.


10. Be Yourself
Finally, remember to be yourself. The goal of the application essay is to give the admissions committee a glimpse into who you are as a person. Be true to yourself and let your personality shine through your writing.


And for the conclusion, writing a good application essay can be tough but rewarding. By following these tips and being yourself, you can create an essay that impresses the admissions committee and helps you get into your chosen college or university. For more help with writing great essays, check out the Essay Services by Paper Perk, your best resource for essay and assignment writing.



Photo source: Unsplash.com

Review Film Hong Kong Twilight of the Warriors, Kembali Sammo Hung Ke Layar Lebar

0
 




Campusnesia.co.id - Kabar gembira bagi sobat penikmat film action Hong Kong, aktor kenamaan Sammo Hung, Louis Koo dan Aaron Kwok kembali ke layar lebar dalam satu frame lewat film terbarunya berjudul Twilight of the Warriors: Walled In.

Rilis sejak tanggal 1 Mei 2024 di Hong Kong, kini filmnya masih bisa dinikmati di bioskop tanah air. Segerakan nonton untuk yang kangen aksi pertarungan silat khas Hong Kong film ini sangat rekomended.

Drama yang disajikan bagi penikmat film-film mandarin pasti familiar, konflik yang dihadirkan mengingatkan genre film serupa di tahun 80-90an namun dengan sentuhan sinematografi yang kekinian.

Tentu saja daya tarik martial art dan koreografinya sangat memukau, kita bisa melihat gaya pertarungan ala kungfu dipadu dengan gaya aksi ala gengster secara bersamaan.

Akting para pemerannya sudah tidak diragukan lagi lah ya. Sammo Hung ini adalah legenda hidup di dunia perfilman laga Hong Kong bersama Jacky Chan, Andy Lau, Jet Li dan masih banyak yang lainnya.


Tentang filmTwilight of the Warriors: Walled In
Twilight of the Warriors: Walled In, sebelumnya dikenal sebagai Kowloon Walled City, adalah sebuah film aksi kejahatan seni bela diri neo-noir Hong Kong tahun 2024 yang disutradarai oleh Soi Cheang, dan dibintangi oleh Louis Koo, Sammo Hung, Richie Jen, Raymond Lam, Terrance Lau, Kenny Wong, Philip Ng, Tony Wu dan German Cheung. Film ini didasarkan pada novel City of Darkness karya Yuyi dan manhua berjudul sama karya Andy Seto.

Telah dikembangkan sejak tahun 2000-an, produksi film ini secara resmi dimulai pada bulan November 2021 dan selesai pada bulan April 2022. Film ini dirilis di Hong Kong dan Tiongkok pada tanggal 1 Mei 2024, dan terpilih dalam Seleksi Resmi ( Pemutaran Tengah Malam) Festival Film Cannes 2024, sebagai bagian dari penayangan di luar kompetisi. Film ini mendapat pujian kritis dari para kritikus. Film ini menjadi film domestik terlaris kedua di Hong Kong. 


Pemeran filmTwilight of the Warriors: Walled In

Louis Koo sebagai Cyclone seorang ahli seni bela diri yang berupaya melindungi keselamatan dan stabilitas penduduk di Kota Tembok Kowloon.

Sammo Hung sebagai Mr. Big seorang penguasa kejahatan yang hanya fokus untuk memaksimalkan kekayaan dan kepentingan pribadinya.

Richie Jen sebagai Dik Chau anggota triad berpangkat tinggi di kota bertembok.

Raymond Lam sebagai Chan Lok-kwan seorang pengungsi yang menetap di kota bertembok namun terjerat dalam kekacauan di dalam dan menghadapi pembongkaran kota yang akan segera terjadi.

Terrance Lau sebagai Shin orang kedua yang setia di geng penjahat Cyclone yang kemudian menjadi pendamping Chan.

Philip Ng sebagai Raja  tangan kanan Mr. Big.

Tony Wu sebagai Master Keduabelas anggota geng penjahat Topan yang menggunakan katana dan kemudian menjadi pendamping Chan.

German Cheung sebagai seorang kickboxer di geng penjahat Cyclone yang kemudian menjadi pendamping Chan.

Selain itu, Kenny Wong memerankan Uncle Tiger. Chu Pak Hong, Chung Suet Ying, Fish Liew, dan Cecilia Choi telah berperan dalam peran yang dirahasiakan. Aaron Kwok dan novelis wuxia Jozev Kiu ditetapkan untuk tampil sebagai cameo sebagai seniman bela diri.


Proyek ini telah dikembangkan sejak tahun 2000-an, dan direncanakan akan disutradarai oleh John Woo dan Johnnie To dan dibintangi oleh pemeran all-star Chow Yun-fat, Andy Lau, Tony Leung, Sean Lau, Louis Koo, Anthony Wong, Sun Honglei, Anita Yuen dan Zhang Jingchu, bersama Nicolas Cage, James McAvoy, Li Baotian, Jang Dong-gun, Li Bingbing dan Zhang Fengyi membuat penampilan khusus, seperti yang ditunjukkan pada poster teaser, meskipun belum ada yang dikonfirmasi.

Pada 13 April 2013, Media Asia mengumumkan bahwa proyek tersebut akan diberi judul Dragon City dan akan disutradarai oleh Derek Kwok dan dibintangi oleh Donnie Yen, yang juga akan berperan sebagai sutradara dan produser aksi melalui perusahaan produksinya, Super Hero Films, dan ditetapkan untuk memulai produksi pada bulan September tahun itu

Setelah tampaknya terjebak dalam pembangunan yang buruk selama beberapa tahun, Media Asia sekali lagi mengumumkan proyek tersebut pada 28 Februari 2021, dengan Soi Cheang sebagai sutradaranya sementara Koo, Richie Jen, dan Zhang Jin akan menjadi bintangnya. 

Pengambilan gambar utama untuk film tersebut secara resmi dimulai pada 22 November 2021, seperti yang terungkap dalam postingan di halaman Facebook resmi film tersebut, meskipun pemerannya belum diumumkan hingga film tersebut mengadakan upacara dimulainya produksi pada tanggal 30 November, yang dihadiri oleh Cheang, produser John Chong dan Wilson Yip dan pemeran Koo, Sammo Hung, Jen, Raymond Lam, Terrance Lau, Kenny Wong, Tony Wu, German Cheung, Philip Ng, Chu Pak Hong dan Chung Suet Ying. 

Koo mengungkapkan bahwa dua set replika Kota Tembok Kowloon dibuat untuk pembuatan film, sedangkan majalah, album rekaman, televisi, dan iklan dari tahun 1980-an akan digunakan sebagai alat peraga. Semua pemeran utama menghabiskan satu tahun pelatihan untuk mempersiapkan adegan perkelahian film tersebut. Pada tanggal 3 April 2022, syuting resmi selesai dan film memasuki proses pasca produksi.

Penjelasan Tentang Agartha, Antibodi dan Supreme Being di Serial Joko Anwars Nightmares and Daydreams

0
 

Campusnesia.co.id - Mengutip akun twitter atau X Netflix Indonesia, berikut kami rangkum Penjelasan Tentang Agartha dan Makhluk Lainnya di Serial Joko Anwars Nightmares and Daydreams.


Apa itu Agarthan?

Agarthan adalah para penghuni sebuah dunia yang ada di inti bumi, yaitu Agartha. Agartha semakin dikenal dan dipercaya ada setelah teori bumi berongga semakin populer.

Di awal kehidupan kita, pencipta yang disebut Supreme Being meletakkan manusia di dua tempat, yaitu di permukaan bumi dan di inti bumi. Disebabkan oleh kehidupan di dalam inti bumi yang lebih sulit karena keterbatasan sumber daya alam dan energi, Agarthan bekerja lebih keras dan mencapai perdaban yang lebih tinggi dari manusia di permukaan.

Para Agarthan tidak mengennal sistem negara. Satu dunia diatur dan dijalankan oleh board of rules yang berisi para Agarthan terbaik di bidang sains, sosial, politik dan filosofi yang dipilih secara berkala oleh asosiasi di setiap bidang.

Mereka juga tidak mengenal sistem agama, lembaga pernikahan pun tidak ada, tapi para Agarthan bisa memilih untuk hidup dengan seseorang pasangan (atau lebih), dan tidak mengenal sistem gender.

Teknologi medis mereka sudah sangat maju sehingga ahli media bisa merekayasa prototipe organisme biologis yang bisa digunakan untuk menyembuhkan kerusahakan sel tubuh. Namun itu semua dikuasai oleh board of rules agar tidak disalahgunakan.

Para Agarthan mengembangkan teknologi untuk mengeksplorasi dunia demi mencari sumber daya alam dan energi, dan mereka menemukan manusia.

Selama berabad-abad, mereka melakukan eksperimen begaimana cara mengambil alih permukaan bumi dari manusia tanpa merusak alam. Namun sebagian Agarthan yang tidak setuju dengan kebijakan board of rules pun memberontak. Sebagia dari meraka datang ke permukaan bumi tanpa izin.

Dengan membawa berlian yang banyak dijumpai di Agartha yang tidak ada harganya di sana. Agarthan menyusup sebagai manusia, dan berbuat sesuka mereka. Sebagian masuk ke dalam jajaran orang-orang yang paling berkuasa di muka bumi di seluruh dunia.


Apa dan siapa itu Antibodi

Antibodi adalah sebutan bagi manusia yang mengalami fenomena aneh yang disebabkan oleh kehadiran Agarthan di muka bumi dan berhasil tetap hidup.

Karena kejadian yang dialami, mereka mengembangkan kemampuan khusus yang nantinya akan sangat dibutuhkan untuk melawan Agarthan, baik yang "resmi" mauoun Agarthan pemberontak.


Para antibodi tersebar di seluruh dunia, di Indonesia mereka dipimpin oleh wahyu, seorang nelayan kerang yang diberi ilmu pengetahuan tentang rahasia kehidupan oleh supreme being, sang pencipta.


Apa itu Supreme Being?

Supreme being adlaah entitas, yang sudah ada sebelum kehidupan. Merekalah yang meletakkan manusia di permukaan bumi dan Agarthan di inti bumi.


Supreme being tidak akan secara langsung mentikan konflik antar manusia atau nantinya antara manusia dengan Agarthan, tapi memberikan pengetahuan tentang kehidupan kepada manusia agar dipergunakan untuk keberlangsungan hidup mereka.



===
Baca juga:

Profil Toko Online TEMU Asal China yang Mulai Mendunia

0
 



Campusnesia.co.id - Di tengah persaingan ketat antar startup ecommerce di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, TikTok Shop, Bblibli dan Lazada kini muncul kabar tidak lama lagi akan datang toko online baru bernama TEMU.

Kehadiran ecommerce Temu sempat membuat raksasa Amazon di Amerika ketar-ketir dengan harga produknya yang sangat murah karena didatangkan langsung dari produsen dan pabrikan di China walau dalam banyak video unboxing dan review netijen menyebutkan kualitas produk dari Temu tentu tidak sebaik dari Amazon yang harganya lebih mahal.

Lalu sebenarnya apa dan dari mana ecommerce baru bernama Temu ini? yuk kita cari tahu.

Temu adalah sebuah aplikasi lokapasar milik China yang berbasis di Boston, Amerika Serikat. ­Aplikasi tersebut merupakan salah satu aplikasi buatan PDD Holdings Inc, yang juga mengoperasikan perangkat lunak serupa, yaitu Pinduoduo. Menurut Forbes, aplikasi tersebut menduduki peringkat satu aplikasi paling populer di App Store hampir sepanjang 2023.

Aplikasi tersebut diluncurkan pada September 2022 dan dipakai sebagai pasar tempat konsumen mencari dan membeli produk dari berbagai vendor. Aplikasi tersebut menawarkan berbagai macam produk yang mencakup beberapa kategori, yaitu elektronik, peralatan rumah tangga, pakaian dan aksesoris, kesehatan dan kecantikan, rumah dan taman, serta mainan dan hobi.

Aplikasi tersebut menjaga harga barang tetap rendah dengan cara menghilangkan perantara. Hal tersebut memungkinkan perusahaan vendor dari Tiongkok dapat menjual barang secara langsung ke konsumen. Aplikasi tersebut telah diunduh sekitar 24 juta kali dalam waktu lima bulan setelah diluncurkan. 

Aplikasi tersebut secara masif mempromosikan aplikasinya dengan berbagai macam cara, mulai dari menggandeng selebriti seperti Jason Derulo dan Juju Smith-Schuster hingga memasang iklan di Instagram, Facebook, dan Snapchat.

Sebagai informasi Lokapasar adalah situs yang menerapkan konsep pasar tradisional dan dikemas secara daring. Lokapasar berperan sebagai pihak ketiga yang menjembatani antara penjual dan pembeli dengan menyediakan tempat berjualan dan layanan pembayaran.

Temu memiliki jargon "Shop Like a Billionaire" aplikasinya bisa diunduh di app store bagi pengguna Apple dan Google Play Store bagi pengguna Android.




Tentang Temu 

Whaleco Technology Limited disebut-sebut sebagai pihak yang menjalankan bisnis sebagai Temu (/ˈtiːmuː/ TEE-moo), dan dioperasikan oleh perusahaan e-niaga Tiongkok PDD Holdings. Perusahaan ini menawarkan barang konsumsi dengan potongan harga besar yang sebagian besar dikirim ke konsumen langsung dari Tiongkok.

Model bisnis Temu berbasis di Korea Selatan. Platform ini menjadi populer di kalangan konsumen namun juga menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi data, kerja paksa, kekayaan intelektual, dan kualitas produk pasarnya. Perusahaan tersebut telah terlibat dalam perselisihan hukum dengan saingannya Shein.


Sejarah Toko Online Temu

Temu dimiliki dan dioperasikan oleh PDD Holdings, yang juga memiliki Pinduoduo, platform perdagangan online umum di Tiongkok. PDD Holdings awalnya terdaftar di Kepulauan Cayman sebelum memindahkan tempat pendiriannya ke Dublin pada tahun 2023.

Platform Temu pertama kali ditayangkan di Amerika Serikat pada September 2022. Pada bulan Maret 2023, Temu diluncurkan di Australia dan Selandia Baru. Pada bulan berikutnya, Temu diluncurkan di Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol dan Inggris. Temu akhirnya berekspansi ke pasar Amerika Latin. Pada 17 Januari 2024, Temu resmi diluncurkan di Afrika Selatan, negara ke-49 yang dimasuki Temu sejak diluncurkan pada September 2022.

Pada bulan Februari 2024, Temu memasang beberapa iklan di acara Super Bowl, menawarkan hadiah sebesar US$15 juta. Akibatnya, perusahaan melihat lonjakan penelusuran untuk nama dan lalu lintasnya.

Setelah iklan Super Bowl pada Februari 2024, Temu menjangkau 100 juta pengguna aktif di AS, lebih dari 130 juta unduhan aplikasi secara global, dan sekitar 420 juta kunjungan situs web bulanan, menurut SEMrush.


Kontroversi tentang Temu

Kesuksesan Temu tidak luput dari kontroversi, misalnya pada bulan Desember 2022, Temu digugat oleh perusahaan saingannya Shein, dengan tuduhan bahwa Temu telah meminta influencer online "untuk membuat pernyataan yang salah dan menipu" tentang Shein untuk mempromosikan produknya sendiri. Temu kemudian menggugat Shein pada Juli 2023, dengan tuduhan bahwa Shein telah "terlibat dalam kampanye ancaman, intimidasi, pernyataan palsu tentang pelanggaran, dan upaya untuk mengenakan denda yang tidak berdasar" pada produsen pakaian yang diduga bekerja sama dengan Temu. 

Pada tanggal 31 Juli 2023, Shein memenangkan perintah penahanan sementara terhadap Temu dalam kasus yang berbeda, dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut menggunakan gambar berhak cipta Shein dalam daftar produk. 

Kemudian pada bulan Agustus, Shein meminta perintah pengadilan terhadap Temu, yang diajukan ke Pengadilan Tinggi London, dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah "mengidentifikasi ribuan kejadian" di mana penjual Temu menyalin foto listingnya. Shein meminta semua postingan yang melanggar dihapus dan ganti rugi setidaknya £100.000.

Pada tanggal 18 Juli 2023, Temu mengajukan gugatan federal, menuduh Shein melanggar undang-undang antimonopoli AS. Temu menyatakan dalam dakwaan bahwa pada tahun 2022, Shein memiliki lebih dari 75% pasar mode ultra-cepat AS dan memanfaatkan dominasi pasarnya untuk memaksakan perjanjian eksklusif dengan produsen pakaian jadi, sehingga membatasi mereka untuk berkolaborasi dengan Temu.

Temu lebih lanjut menyatakan bahwa pada Mei 2023, Shein mengamanatkan agar 8.338 produsen yang memasok atau menjual di platform mereka menandatangani perjanjian distribusi eksklusif, sehingga mencegah mereka menawarkan produk mereka di platform Temu atau ke penjual yang berafiliasi dengan Temu. 

Temu berpendapat bahwa produsen yang terkait dengan Shein ini merupakan bagian yang besar, diperkirakan mencapai 70% hingga 80%, dari semua pedagang yang menawarkan produk fesyen ultra-cepat di AS, yang menyebabkan harga lebih tinggi, lebih sedikit pilihan konsumen, dan menghambat pertumbuhan ultra AS. pasar mode cepat.

Pada bulan Oktober 2023, Shein dan Temu meminta agar kasus mereka masing-masing terhadap satu sama lain dibatalkan tanpa prasangka di Massachusetts dan Illinois. Tidak ada perusahaan yang memberikan penjelasan lebih lanjut atau apakah penyelesaian telah dilakukan.

Pada bulan Desember 2023, Temu kembali menggugat Shein dengan tuduhan adanya campur tangan ilegal terhadap pemasoknya.


Bisnis Model yang dijalankan Temu

Temu memungkinkan vendor yang berbasis di Tiongkok untuk menjual dan mengirimkan langsung ke pelanggan tanpa harus bergantung pada distributor perantara di negara tujuan, sehingga membuat produk lebih terjangkau. Beberapa penjual menyatakan bahwa Temu meminta mereka menurunkan harga, bahkan sampai menjual barang dengan kerugian.

Temu menawarkan barang gratis kepada beberapa pengguna yang berhasil merujuk pengguna baru melalui kode afiliasi, media sosial, dan gamifikasi. Pembelian online di Temu dapat dilakukan menggunakan browser Internet atau melalui aplikasi seluler khusus. Temu menggunakan kampanye iklan online berskala besar di Facebook dan Instagram.

Temu mengharuskan penjualnya untuk menawarkan produk mereka dengan harga lebih rendah daripada yang ditemukan di AliExpress. Ketika beberapa penjual menawarkan produk yang sama, Temu hanya mengizinkan satu penjual dengan harga terendah. Item yang tidak memenuhi persyaratan penjualan minimum Temu (30 buah dan $90 dalam 14 hari) akan dihapus dari platform.

Perusahaan ini banyak beriklan di aplikasi seluler dan menjalankan iklan TV di Super Bowl LVIII, sehingga menghasilkan popularitas mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Sensor Tower mengungkapkan bahwa pada kuartal terakhir tahun 2023, pengguna Temu menghabiskan rata-rata 23 menit seminggu di aplikasi, dibandingkan dengan 18 menit di Amazon dan 22 menit di eBay.


Tanggapan beragam pembeli di Temu
Beberapa pedagang menggunakan Temu sebagai tempat kliring di mana mereka mencoba menjual produk berkualitas rendah, kadaluarsa, atau ketinggalan jaman.

Menurut Andrew Chow yang menulis untuk Time, pada tahun 2022 pelanggan Temu mengalami banyak paket yang tidak terkirim, perbedaan produk karena iklan palsu, dan tagihan misterius, serta layanan pelanggan yang tidak responsif.

Menurut Sarah Perez, yang menulis untuk TechCrunch sehubungan dengan kampanye periklanan Temu, "Iklan ini tampaknya berfungsi untuk meningkatkan pemasangan Temu. Namun gali ulasan aplikasinya dan Anda akan menemukan keluhan serupa terhadap Wish, termasuk daftar penipuan, rusak, dan tertunda pengiriman, pesanan yang salah, dan kurangnya layanan pelanggan."

Pada bulan Oktober 2022, Better Business Bureau cabang Boston membuka file tentang Temu; Hingga akhir tahun 2022, mereka telah menerima 31 keluhan dari pelanggan terkait layanan website tersebut. Pada Januari 2024 perusahaan ini memiliki peringkat BBB C+, meskipun perusahaan tersebut tidak terakreditasi BBB.

Pada bulan Maret 2024, BabyCenter melakukan peninjauan terhadap aplikasi Temu dan mengatakan bahwa situs tersebut telah menemukan produk yang telah ditarik, mungkin palsu, atau menghindari standar keselamatan AS dan fitur-fitur yang penting dalam mencegah masalah seperti tersedak.

Pada bulan Mei 2024, Organisasi Konsumen Eropa mengajukan pengaduan terhadap Temu ke Komisi Eropa dengan tuduhan pelanggaran Undang-Undang Layanan Digital mengenai persyaratan ketertelusuran pedagang serta transparansi dan akuntabilitas algoritmik. Pada bulan yang sama, Komisi Eropa menyatakan bahwa Temu harus mematuhi Undang-Undang Layanan Digital.


Masalah privasi data

Pada bulan Mei 2023, Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat–Tiongkok menyuarakan kekhawatiran tentang risiko terhadap data pribadi pengguna di Temu setelah Pinduoduo, aplikasi kembarannya di Tiongkok, ditangguhkan dari Google Play karena beberapa versinya, tidak tersedia di aplikasi Google toko, ditemukan mengandung malware.

Dua hari setelah merilis pembaruan untuk menghapus eksploitasi, Pinduoduo membubarkan tim insinyur dan manajer produk yang mengembangkannya. Menurut sumber CNN, sebagian besar tim dipindahkan ke Temu, bekerja di berbagai departemen, namun kelompok insinyur inti tetap di Pinduoduo.

Pada 17 Mei 2023, Greg Gianforte, gubernur negara bagian Montana di AS melarang Temu di perangkat pemerintah di seluruh negara bagian, bersama dengan aplikasi ByteDance (termasuk TikTok), WeChat, dan Telegram.

Menurut Politico, "Apple mengatakan perusahaan tersebut sebelumnya melanggar peraturan privasi wajib perusahaan dan menyesatkan orang tentang cara mereka menggunakan data mereka."

Tuntutan hukum class action terpisah diajukan terhadap Temu pada tahun 2023, yang berlokasi di Illinois dan New York, masing-masing sehubungan dengan penanganan Temu atas data pribadi yang dikumpulkan melalui akun yang dibuat di platform mereka.

Pada bulan Februari 2024, Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan meluncurkan penyelidikan terhadap Temu dan platform e-niaga lainnya terkait penanganan data pengguna.


Masalah kerja paksa

Pada bulan Juni 2023, Komite Pemilihan DPR Amerika Serikat untuk Persaingan Strategis antara Amerika Serikat dan Partai Komunis Tiongkok menyatakan bahwa Temu tidak mempertahankan "bahkan program kepatuhan yang berarti" terhadap Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uyghur untuk menjaga barang-barang yang dibuat oleh kerja paksa dari platformnya.

Laporan komite tersebut menyampaikan evaluasi kritis terhadap Temu, yang menunjukkan bahwa ada "risiko kontaminasi kerja paksa yang sangat tinggi dalam rantai pasokan Temu." Laporan tersebut juga menemukan bahwa Temu telah mengeksploitasi peraturan de minimis Amerika Serikat untuk menghindari penegakan bea cukai.  Pada tahun 2024 Temu menghadapi kritik baru mengacu pada laporan tahun 2023 dari Senator AS Tom Cotton, dan perwakilan DPR AS Kat Cammack dan Michelle Steel setelah perusahaan tersebut menayangkan iklan selama Super Bowl LVIII.


Masalah kekayaan intelektual

Penjual di Temu berulang kali menghadapi tuduhan melanggar hak kekayaan intelektual. Contoh pencurian desain juga telah dilaporkan.


Budaya kerja di Temu

Temu telah dikritik karena memiliki budaya kerja yang intens dan mendorong sistem 996 jam kerja. Budaya tempat kerja ini dikaitkan dengan insiden kematian karyawan PDD Holdings yang menjadi berita utama internasional.

Pada tahun 2024, Financial Times dan The Wall Street Journal melaporkan bahwa PDD Holdings, perusahaan induk Temu, menggunakan pengawasan dan tuntutan hukum non-persaingan terhadap mantan karyawan yang berhenti bekerja untuk saingannya.


Iklan yang masif oleh Temu

Pada tahun 2023 beberapa iklan Temu dilarang oleh Advertising Standards Authority (ASA) di Inggris karena menampilkan seorang gadis berbikini dengan pose yang "cukup dewasa" untuk anak seusianya, cawat olahraga yang menonjolkan "bentuk alat kelamin", bersepeda celana pendek yang "tampak seperti pakaian dalam" dengan potongan bagian bawah, dan gambar gaun yang tidak menampilkan wajah modelnya. 

Temu mengatakan gambar gadis tersebut melanggar kebijakan perusahaan dan tidak akan ditampilkan lagi namun membantah temuan ASA lainnya, dengan mengatakan bahwa tidak menampilkan wajah model tidak dimaksudkan untuk mengobjektifikasi wanita dan pengecer lain memiliki foto serupa.



Review dan Penjelasan Ending Series Netflix Nightmares and Daydreams Besutan Joko Anwar

0
 



Campusnesia.co.id - Sukses dengan film terbarunya berjudul Siksa Kubur, sutradara Joko Anwar kembali menyajikan karya untuk para penonton dalam bentuk series berjudul Nightmares and Daydreams. Series ini akan tayang di Netflix mulai tanggal 14 Juni 2024 berjumlah 7 episode dan akan direlease secara bersamaan sehingga bisa ditonton secara marathon.

Berbeda dengan beberapa film sebelumnya yang mengangkat horor dengan embel-embel hantu, dalam series ini Joko Anwar akan mengangkat tema alien dan science fiction.

Dalam wawancara bersama Putri Tanjung di acara Bincang Sore Semaunya, Joko Anwar menceritakan sepertinya waktu kecil ia pernah bertemu dengan alien.

Setidaknya ada 65 aktor dan aktris yang akan tampil dalam series ini diluar ekstras, artinya bakal banyak wajah familiar yang bisa kita temukan sebagai sebuat kejutan.

Joko Anwar memberikan sedikit bocoran bahwa Series Netflix Nightmares and Daydreams akan mengungkap spesies selain manusia yang sudah eksis di dunia dan hidup diantara kita.

Makin bikin penasaran melihat perjuangan para kru dan pemain yang sudah dirintis sejak tahun 2022 atau dalam dua tahun kerja.


Sinopsis Series Netflix Nightmares and Daydreams
Series ini akan menceritakan kisah-kisah berbeda namun saling terkait dari dunia fiksi ilmiah dan alam gaib dalam tujuh episodenya masing-masing, berlatar tahun 1985 hingga 2023. 

Dalam cerita-cerita yang diselingi kejadian-kejadian aneh dan tak bisa dijelaskan serta sentuhan horor ini, fokusnya adalah pada orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan dengan latar belakang yang sangat beragam. Pada akhirnya, semua cerita berujung pada sebuah grand final yang akan berdampak menentukan nasib umat manusia.


Poster Series Netflix Nightmares and Daydreams





Pemeran series Netflix Nightmares and Daydreams

Fachry Albar

Ario Bayu

Marissa Anita

Lukman Sardi

Nirina Zubir

Yoga Pratama

Kiki Narendra

Sita Nursanti

Asmara Abigail




Review dan Penjelasan Ending Series Netflix Nightmares and Daydreams Besutan Joko Anwar

(Spoiler Alert!)
Review di bawah ini akan mengandung spoiler akut, jadi bagi yang belum nonton dan gak mau kena spoiler harap dengan bijak untuk tidak menlanjutkan membaca.

1. Chapter 1 OLD HOUSE


Episode pertama ini membuka sebuah misteri baru tentang adanya makhluk dari bawah tanah yang selama ini sudah eksis diantara manusia. Selain menjelaskan keberadaan makhluk yang bakal jadi musuh besar, episode awal ini berhasil menyoroti hal-hal yang terjadi di masyarakat bahkan baru-baru ini memicu perdebatan setelah tayangnya film How to Make Millions Before Grandma Dies tentang debat moral menitipkan orang tua di panti jompo.


2. Chapter 2 THE ORPHAN

Episode kedua ini juga disajikan sangat bagus dengan akting Nirina Zubir dan Yoga Pratama, memotret fenomena di masyarakat dimana ada saja manusia yang ingin kaya dengan cara instan lewat jalur so called "Pesugihan". Bedanya kalau pendekatan film lain lewat mistis dengan unsur setan atau jin, pesugihan di sini masih berhubungan dengan episode pertama, cluenya pada saat Syafin si anak ajaib bersalaman perhatikan jumlah jarinya, sama dengan tangan yang keluar di sisa-sisa kebakaran di akhir episode 1.



3. Chapter 3 POEMS AND PAINS

Episode ketiga ini paling solid menurut saya, akting Marissa Anita bagus banget, secara logika juga bisa dipahami dengan baik koneksi antara dua saudari kembar, sudah banyak film yang mengangkat kisah ini. Namun koneksi antara dua saudara kembar di series Nightmares and Daydreams ini berhasil digunakan dengan sangat baik.

Kembali lagi clue tentang entitas dari bawah bumi dimunculkan, kini diberikan bocoran yang sangat menarik yaitu tentang Agartha. 

Agartha diyakini sebagai kota atau kerajaan di dalam bumi yang dihuni makhluk asing dengan peradaban maju. Kisah legenda ini muncul sejak zaman dulu. Sebab, orang zaman dulu percaya Bumi ini kopong dan di dalamnya terdapat orang-orang dengan ras sempurna dengan kehidupan yang lebih harmonis.



4. Chapter 4 THE ENCOUNTER


Tokoh yang ita-itu bernama Wahyu diperankan oleh Lukman Sardi bakal jadi tokoh penting sepanjang series ini sebagai yang mendapatkan petunjuk dan terpilih. Prosesnya menarik termasuk kutipan makhluk yang so called malaikat tentang mengapaa ia berwujud seperti itu, kutipannya sangat familiar.



5. Chapter 5 THE OTHER SIDE

Sampai di episode 5 saya mulai menikmati, saya teringat dengan series Ghostbump yang dulu sering saya tonton di tv nasional, setiap episodenya menyajikan cerita misteri yang berganti-ganti kadang ada nuansa mistis, scienfiction atau teknologi.

Di episode 5 ini temanya tentang time skip, orang yang merasa hanya pergi beberapa jam namun ternyata sudah menghilang tahunan di dunia nyata. Kembali lagi bungkusnya bukan mistis ala setan atau jin namun entitas di episode pertama. 

Bagian menarik tentang penggambaran orang-orang yang time skip ditemukan sebagai orang gilan secara visual namun pikirannya ada di suatu tempat, terpenjara, namun dijanjikan kesejahteraan dan kenikmatan.



6. Chapter 6 HYPNOTIZED

Titik terang mulai muncul di episode ini, puzzle mulai terangkai dengan hadirnya tokoh-tokoh dari episode sebelumnya, dan siap-siap di akhir episode akan ada clue besar yang bakal menjari titik terang kemana series ini akan berujung.



7. Chapter 7 PO BOX

Sebagai final episode berhasil menjawab semua pertanyaan dari episode pertam hingga terakhir, hanya saja dari sisi aksi jujur memang kurang bang Joko Anwar's, mungkin jika ada season kedua tolong bisa ditingkatkan, jangan nanggung-nanggung bisa kerjasama dengan Uwais Team misalnya, kalau secara Gore sudah dapat.

Sebagai penutup series ini membuat saya bangga untuk tema yang diangkat, sebagai gambaran jika Ameriak punya The Umbrella Academy, Korea Selatan punya Moving maka Indonesia kini punya Nightmares and Daydreams, selamat dan terima kasih untuk bang Joko Aanwar's dan seluruh tim yang sudah kerja keras untuk series ini.

Untuk sobat yang mau nonton bisa langsung ke Netflix, bagi yang belum punya bisa download dan beli paketnya, jangan nonton bajakan ya. Sampai jumpa.



Penulis
Nandar 





Review Film Korea Troll Factory Tentang Industri dan Cara Kerja Buzzer

0
 




Campusnesia.co.id - Baru-baru ini saya menonton sebuah film korea yang sekali lagi bisa memotret fenomena yang ada di masyarakat. Film tersebut berjudul Troll Factory berkisah tentang seorang jurnalis yang hasil investigasinya membuat geram sebuah korporasi besar dan membuat ia harus berhadapan dengan "pasukan tak kasat mata" di dunia internet yang terstruktur, sistematis dan masif.

Kalau di Indonesia semacam buzzer, keyboard worrior yang dikerahkan oleh politisi, publik figur atau perusahaan umumnya untuk kontra isu negatif, mengangkat isu positif (pencitraan) atau menyerang seseorang atau akun yang berusaha mengungkap kebenaran.

Kalau di Indonesia gerakan buzzer semacam ini sudah bisa dilihat, jika mendadak ada trending topik dengan isu yang berlawanan dengan keadaan atau tidak organik umumnya hasil kerja buzzer. Akun-akunnya juga bisa ditebak, misalnya jika di twitter atau X akun-akun yang mencuit berakhiran angka, foto profil tidak umum dan track record cuitan sebelumnya.

Dalam film Troll Factory penonton disajikan level buzzer atau social engineering yang lebih rumit, berdampak mengerikan hingga bisa membuat seseorang kehilangan pekerjaan bahkan bunuh diri. Di sisi lain cara kerja pelaku buzzing yang dibeberkan lewat drama yang apik juga membuat kita yang nonton tersenyum dan berkata dalam hati. "iya juga ya", "o gitu caranya".

Sedikit spoiler, dalam film Troll Factory diperlihatkan buzzer membuat iklan produk rokok secara smooth tanpa terlihat itu adalah iklan karena ternyata di Korea Selatan iklan produk tembakau juga dilarang secara explisit seperti di Indonesia. Nah yang membuat saya tersenyum simpul adalah baru-baru ini viral sebuah akun di twitter atau X yang memposting tentang sebuah produk rokok, oleh netijen postingan ini dicurigai sebagai iklan terselubung produk rokok. Entah benar atau tidak tapi berakhir dengan dihapusnya postingan tersebut oleh pemilik akun, saya pribadi percaya itu adalah iklan terselubung.

Bagian lucu lainnya yang juga masuk akal adalah, ketika sebuah berita hasil investigasi tentang kecurangan sebuah korporasi besar yang berpotensi melibatkan pemerintah, tiba-tiba di hari yang sama muncul beberapa berita tentang skandal artis, artis tertangkap narkoba. See? familiar seperti pernah terjadi di mana gitu ya, maka tidak heran masyarakat sekarang sudah mulai kritis setiap ada pemberitaan heboh tentang artis menduga sedang ada kasus besar yang coba ditutupi.



Tentang film korea Troll Factory
Im Sang-Jin (Son Suk-Ku) bekerja sebagai reporter di sebuah perusahaan surat kabar, namun dia diskors karena laporan negatif yang dia tulis tentang konglomerat. Suatu hari, Im Sang-Jin menerima tip. Tipnya adalah tentang peternakan troll bernama Team Alley. Anggota peternakan troll adalah Jjingbboekking (Kim Sung-Cheol), Chattatkat (Kim Dong-Hwi) dan Paebtaek (Hong Kyung). Saat menyelidiki Tim Allep, Im Sang-Jin menghadapi keberadaan kuat di balik peternakan troll.

Film ini didasarkan pada novel "Daetgeulboodae" oleh Jang Kang-Myeong (diterbitkan 30 November 2015 oleh Eunhaengnamu). Duduk di bangku sutradara  Ahn Gooc-Jin dan naskah ditulis oleh Jang Kang-Myeong versi novel dan Ahn Gooc-Jin.



Daftar pemeran film korea Troll Factory
Son Suk-Ku sebagai Im Sang-Jin

Kim Sung-Cheol sebagai Jjingbboekking

Kim Dong-Hwi sebagai Chattatkat

Hong Kyung sebagai Paebtaek



Secara keseluruhan sangat rekomended ditonton, apalagi ada salah satu aktor favorit saya yaitu Son Suk-Ku yang bermain apik dalam drama My Liberation Notes sebagai pak Gu. Selamat menonton sampai jumpa.



Penulis
Nandar

Penjelasan Ending dan Alur Cerita Film Godzilla Minus One

0


Campusnesia.co.id - Godzilla Minus One dalam bahasa Jepang: ゴジラ-1.0マイナスワン, Hepburn: Gojira Mainasu Wan adalah sebuah film epik kaiju Jepang 2023 kaiju film directed, written, and with visual effects by Takashi Yamazaki. Diproduksi oleh Toho Studios dan Robot Communications serta didistribusikan oleh Toho, merupakan film ke-37 dalam waralaba Godzilla, film Godzilla Toho ke-33, dan film kelima dalam waralaba era Reiwa.

Film ini dibintangi Ryunosuke Kamiki, Minami Hamabe, Yuki Yamada, Munetaka Aoki, Hidetaka Yoshioka, Sakura Ando dan Kuranosuke Sasaki. Pada film ini, Jepang pasca-perang harus berhadapan dengan kebangkitan Godzilla.

Setelah menyelesaikan film The Great War of Archimedes (2019), Yamazaki ditunjuk untuk membuat film Godzilla. Dia menghabiskan waktu tiga tahun menulis naskah cerita, mengambil pengaruh dari Godzilla (1954), Godzilla, Mothra and King Ghidorah: Giant Monsters All-Out Attack (2001), Shin Godzilla (2016), dan film dari Steven Spielberg serta Hayao Miyazaki. Yamazaki sebelumnya menggambarkan Godzilla pada Always: Sunset on Third Street 2 (2007) dan wahana taman tema di Seibu-en di 2021. Pada Februari 2022, Robot mempublikasikan bahwa Yamazaki akan segera menyutradrai film kaiju. Syuting digelar di Kantō dan Chūbu dari Maret hingga Juni 2022. Efek visual dibuat oleh Shirogumi Chōfu studio selama delapan bulan.

Godzilla Minus One tayang perdana di Shinjuku Toho Building pada 18 Oktober 2023, dan dirilis di Jepang pada 3 November, untuk merayakan ulang tahun ke-70 waralaba ini. Toho International kemudian merilis film ini di Amerika Utara pada 1 Desember. Film ini telah mendapatkan penghasilan kotor lebih dari US$107 juta secara global dengan bujet US$10–12 juta, menjadi film Jepang dengan pendapatan terbesar kelima tahun 2023 dan melewati Shin Godzilla sebagai film Godzilla Jepang paling sukses. 

Film ini menerima ulasan bagus untuk efek visual, penyutradaraan, jalan cerita, karakter, skor musik dan komentar sosial, dan dielukan sebagai salah satu film terbaik tahun 2023 dan film terbaik pada waralaba Godzilla. Film juga mendapatkan banyak penghargaan, termasuk 12 nominasi pada 47th Japan Academy Film Prize (memenangkan delapan), tiga nominasi pada 17th Asian Film Awards (memenangkan dua), dan memenangkan Efek visual terbaik pada Academy Awards ke-96.


Pemeran Film Godzilla Minus One 
Ryunosuke Kamiki sebagai Kōichi Shikishima, mantan pilot kamikaze

Minami Hamabe sebagai Noriko Ōishi, pacar Shikishima

Yuki Yamada sebagai Shirō Mizushima, kru muda diatas kapal Shinsei Maru

Munetaka Aoki sebagai Sōsaku Tachibana, mantan teknisi Penerbangan Angkatan Laut

Hidetaka Yoshioka sebagai Kenji Noda, mantan teknisi senjata angkatan laut

Sakura Ando sebagai Sumiko Ōta, tetangga Shikishima

Kuranosuke Sasaki sebagai Yōji Akitsu, kapten kapal Shinsei Maru

Sae Nagatani sebagai Akiko, anak adopsi Ōishi dan Shikishima

Mio Tanaka sebagai Tatsuo Hotta, kapten dari kapal perusak Yukikaze

Yuya Endo sebagai Tadamasa Saitō


Kru Film Godzilla Minus One 
Takashi Yamazaki – sutradara, penulis naskah, supervisor efek visual

Kiyoko Shibuya – pengatur efek visual

Kōhei Adachi – asisten sutradara

Nariyuki Ueda – pencahayaan

Anri Jojo – pengatur seni

Masahiro Ishiyama – tata warna

Shō Funahashi – pengatur efek visual bersama

Masaki Takahashi – pengatur CG

Tatsuji Nojima – kompositor dan perancang efek lautan

Kosuke Taguchi – pembuat model Godzilla

Hisashi Takeuchi – rekaman suara

Natsuko Inoue – efek suara




Plot Film Godzilla Minus One dan Penjelasan Ending 
Pada tahun 1945, di penghujung Perang Dunia 2, pilot kamikaze Kōichi Shikishima mendaratkan pesawat Mitsubishi A6M Zero-nya di sebuah pangkalan udara Jepang di Pulau Odo. Kepala mekanik Sōsaku Tachibana menyimpulkan bahwa Shikishima telah kabur dari tugasnya dengan berpura-pura mengalami kerusakan teknis. 

Pada malam itu, Godzilla, seekor mahkhluk besar seperti dinosaurus, menyerang garnisun. Shikishima terperangah dan tidak bisa membawa dirinya untuk menembak monster itu dari pesawatnya dan kemudian pingsan. Tachibana, satu-satunya penyintas lainnya dari serangan itu, menyalahkan Shikishima karena gagal untuk bertindak.

Shikishima pulang ke rumah dan menemukan bahwa orangtuanya telah terbunuh dalam Pemboman Tokyo. Dihantui rasa bersalah karena selamat, dia mulai membantu seorang wanita, Noriko Ōishi, yang orangtuanya juga tewas dalam pemboman, dan seorang anak bayi yatim piatu, Akiko, yang diselamatkan oleh Noriko, dan mendapat pekerjaan diatas sebuah kapal penyapu ranjau dengan tugas membersihkan ranjau laut bekas Perang Dunia kedua. 

Sementara itu, Godzilla bermutasi dan diberi kekuatan oleh tes nuklir di Bikini Atoll; dia menenggelamkan USS Redfish dan menghancurkan beberapa kapal lainnya dalam perjalanan ke arah Jepang. Karena ketegangan dengan Uni Soviet, pihak Amerika tidak memberikan pertolongan untuk beberapa kapal Imperial Japanese Navy yang dilucuti yang disetujui Jenderal Douglas MacArthur. Pemerintah Jepang, khawatir akan menimbulkan kepanikan, tidak memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bahaya ini.

Pada Mei 1947, Shikishima dan kru kapal penyapu ranjaunya berlayar menuju ke Kepulauan Ogasawara dan ditugaskan untuk mencegah Godzilla mendekat ke Jepang. Mereka melepaskan sebuah ranjau ke arah mulut Godzilla dan meledakannya, mengakibatkan kerusakan yang cukup besar, namun dengan cepat menyembuhkan diri. Kapal heavy cruiser Takao kemudian menyerang Godzilla, tapi kemudian dihancurkan oleh sinar panas Godzilla. 

Setelah kembali ke Tokyo, Shikishima memberitau Noriko mengenai pertemuannya dengan Godzilla. Beberapa hari kemudian, Godzilla menyebabkan longsor di Jepang dan menyerang Ginza, tempat dimana Noriko bekerja. Noriko selamat dari serangan awal dan bertemu dengan Shikishima. Marah karena serangan tank, Godzilla menghancurkan sebagian besar distrik dengan sinar panasnya, membunuh belasan ribu orang. Noriko terperangkap dalam ledakan dan dikira tewas. Hancur akibat kehilangan, Shikishima ingin membalas dendam.

Frustasi karena pemerintah tidak bertindak, salah satu kru kapal penyapu ranjau, mantan teknisi angkatan laut Kenji Noda, membuat rencana untuk menghancurkan Godzilla dengan mengumpannya ke Teluk Sagami sebelum mengepungnya dengan tangki Freon dan memecahnya, menurunkan level air dan menenggelamkannya, dan membiarkan tekanan air menghancurkannya. 

Jika rencananya gagal, balon akan dikembangkan dibawah Godzilla untuk memaksanya mundur, dan membunuhnya melalui ledakan dekompresi. Untuk menjalankan rencananya, Noda merekrut veteran angkatan laut untuk melucuti kapal perusak IJN. Shikishima juga merekrut Tachibana untuk memperbaiki pesawat tempur Kyushu J7W Shinden yang rusak. Dia berencana membunuh Godzilla dengan serangan bunuh diri dengan cara terbang ke arah mulutnya dan meledakkan bom. Dia meninggalkan Akiko dalam perawatan tetangganya Sumiko sebelum Godzilla kembali.

Saat Shikishima mengumpan Godzilla ke arah jebakan yang diatur oleh dua kapal perusak, Sumiko menerima telegram untuk Shikishima. Godzilla selamat dari penerjunan awal dan melepaskan diri sebelum dipaksa untuk mundur, mengalami cedera serius hasil dari induksi dekompresi, barotrauma. Dengan bantuan armada tugboat, kapal menarik Godzilla ke permukaan. 

Godzilla yang marah bersiap untuk menghancurkan semua kapal dengan sinar panasnya, namun Shikishima menabrakan pesawatnya ke mulutnya dan menghancurkan bagian kepalanya, membuat energi dari sinar panas menghancurkan badannya. Kru merayakan saat Shikishima melontarkan diri sebelum ledakan dan terjun dengan parasut, setelah mengingat bahwa Tachibana menunjukkannya kursi pelantor yang dipasangnya pada Shinden, dan memohonnya untuk melepaskan rasa bersalah dan hidup kembali.

Saat kembali ke rumah, Sumiko memberi Shikishima telegramnya, yang membawanya ke rumah sakit dan bertemu kembali dengan Noriko, yang selamat dari kerusakan namun memiliki bekas tanda luka di lehernya. Sementara itu, potongan daging Godzilla mulai tumbuh kembali saat mulai tenggelam ke lautan.



Penghargaan yang diperoleh Film Godzilla Minus One 
Godzilla Minus One memenangkan Efek visual terbaik pada Academy Awards ke-96. Merupakan film Godzilla pertama yang dinominasikan untuk Academy Award dan Film Jepang pertama yang menerima nominasi pada kategori tersebut, dengan Yamazaki juga menjadi sutradara pertama sejak Stanley Kubrick (untuk 2001: A Space Odyssey di 1969) yang dinominasikan dan menang pada kategori itu dan membuat Shibuya menjadi wanita kulit berwarna pertama yang dinominasikan dan menang untuk kategori Efek visual terbaik. Pada Austin Film Critics Association Awards ke-19, film ini dipilih sebagai film terbaik keenam sepanjang 2023 dan memenangkan penghargaan untuk Film Internasional terbaik.

Film ini menerima tiga nominasi pada Asian Film Awards (memenangkan dua; Visual efek terbaik dan Tata suara terbaik), empat Blue Ribbon Awards (memenangkan tiga; Film terbaik, Pemeran pria terbaik untuk Kamiki, dan Pemeran pendukung wanita terbaik untuk Hamabe), empat Hōchi Film Awards (memenangkan Sutradara terbaik untuk Yamazaki), enam Mainichi Film Awards (memenangkan Pengarahan seni terbaik untuk Anri Jojo), dan empat Seattle Film Critics Society Awards (memenangkan tiga; Film Internasional terbaik, Efek visual terbaik untuk Yamazaki dan Kiyoko Shibuya, dan penjahat tahun ini untuk Godzilla). Godzilla Minus One memenangkan delapan dari dua belas nominasi pada 47th Japan Academy Film Prize, termasuk Film terbaik, Naskah cerita terbaik untuk Yamazaki, dan Pemeran pendukung wanita terbaik untuk Sakura Ando, menjadi film dengan penghargaan terbanyak pada upacara tahun itu.