Revolusi Hijau: Botol Plastik Mengubah Limbah Rumah Tangga Menjadi Kompos

 

Campusnesia.co.id - Sragen (2/08/2024), telah dilaksanakan program kerja “Pengomposan Limbah Rumah Tangga dengan Memanfaatkan Botol Plastik sebagai Media” yang dilakukan oleh Farisha Mutiara Sani, mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, ke ibu-ibu PKK di Desa Ngandul khususnya di RT 18 Dukuh Duwet. Kurangnya pengolahan sampah organik khususnya limbah rumah tangga, sehingga pembuangan dilakukan tanpa pengolahan yang mana sampah organik dapat menghasilkan pupuk yang berkualitas. 

Adanya program kerja ini diharapkan dapat meminimalisir pembuangan sampah organik, mengurangi pengeluaran ekonomi, serta dapat meningkatkan produktivitas ibu-ibu rumah tangga dalam penghijauan desa. Pemanfaatan botol plastik bekas sebagai alat untuk pengomposan sampah rumah tangga harapannya dapat sekaligus mengurangi volume limbah plastik yang dihasilkan sehari-hari. 

Pengomposan sampah organik secara sederhana ini diawali dengan pembersihan botol plastik kemudian memberi lubang pada setiap sisi botol. Lubang ini nantinya digunakan sebagai jalan masuk dan keluarnya udara maupun mikroorganisme pengurai sampah. Sampah organik yang akan dijadikan kompos adalah sampah dari sisa bahan masakan (yang belum tercampur bahan/zat lain). Sampah tersebut dicacah terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam botol plastik. Penggalian lubang pada lahan atau pot dilakukan untuk mengubur botol plastik yang terisi sampah.


Proses pengomposan berlangsung kurang lebih 7 hingga 14 hari. Penyiraman menggunakan air bekas cucian beras dapat mempercepat proses penguraian sampah organik. Sampah yang menjadi kompos akan memiliki ciri-ciri persis seperti tanah dari segi warna dan bau. Kompos sendiri dapat menyuburkan tanah dan tanaman, sebagai media tanam, dan dapat meningkatkan penyerapan air.

Dengan adanya pelatihan mengenai kompos ini, diharapkan dapat menambah wawasan terkait sampah kepada ibu-ibu PKK atau masyarakat di Desa Ngandul. Pengomposan sampah organik juga menjadi alternatif dalam meminimalisir bau tidak sedap dari sampah. Selain pelatihan pembuatan kompos, luaran dari program kerja ini berupa poster dan beberapa botol plastik yang telah dilubangi agar ibu-ibu yang hadir dapat melakukan percobaan di rumah.



Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon