Inovasi Mahasiswa KKN UNDIP Ramah Lingkungan : Pemanfaatan Kulit Bawang Sebagai Biopestisida

 


Campusnesia.co.id - Desa Bendo, 29 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, Najma Camilla dari jurusan Biologi dibawah bimbingan Bu Riza Susanti, S.T., M.T melaksanakan program inovatif dalam bidang pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga, khususnya kulit bawang, untuk membuat biopestisida. Program ini dilaksanakan di Balai Desa Bendo dan dihadiri oleh anggota PKK dan kader kesehatan. Program ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat desa yang mayoritas berprofesi sebagai petani.

Program pembuatan biopestisida dari kulit bawang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Kulit bawang, yang biasanya hanya dibuang sebagai sampah, ternyata mengandung senyawa allicin yang memiliki sifat antimikroba dan insektisida. Senyawa ini efektif dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman tanpa merusak ekosistem. Ini sangat aman bagi tanaman dan manusia, berbeda dengan pestisida kimia yang dapat meninggalkan residu berbahaya.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN mengadakan pelatihan kepada ibu-ibu PKK tentang cara membuat dan menggunakan biopestisida dari kulit bawang. Pelatihan ini melibatkan demonstrasi langsung di lapangan serta diskusi interaktif mengenai manfaat dan teknik aplikasi biopestisida. "Kami sangat senang bisa belajar cara baru yang ramah lingkungan untuk melindungi tanaman kami. Selain mudah dibuat, biopestisida ini juga membantu mengurangi limbah rumah tangga," ujar salah satu peserta pelatihan.

   
Proses pembuatan biopestisida dari kulit bawang cukup sederhana. Pertama, kulit bawang dikumpulkan dan dicuci bersih. Kemudian, kulit bawang didiamkan selama 2 hari atau direbus dengan air selama 15 menit agar proses larutnya cepat, didinginkan, dan disaring. Larutan hasil saringan ini kemudian dimasukkan ke dalam botol semprot dan siap digunakan. Biopestisida ini disemprotkan pada tanaman yang terkena hama atau penyakit setiap 5-7 hari sekali tergantung tingkat keparahan hama pada tanaman.

Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan para tokoh masyarakat. Dengan program ini, para mahasiswa KKN berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan limbah organik dan mendukung praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan serta dapat diterapkan secara luas dan menjadi contoh bagi komunitas lainnya. 



Penulis : 
Najma Camilla

Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon