Campusnesia.co.id - Kebutuhan akan akses internat hari ini sangatlag penting. Bagi warga yang tinggal di perkotaan, akses internet lewat wifi bisa dibilang sudah sangat merata dan harganya sangat terjangkau, misalnya salah dengan kecepatan up to 10 mbs cukup membayar biaya langganan 200.000 rupiah saja dengan pemasangan gratis.
Hal ini kontras dengan kondisi di desa yang untuk akses internet harus beli kuota dahulu, beberapa promo memang murah namun karena kuotanya terbatas jadi harus sering beli dan jatuhnya banyak pengeluaran.
Di sisi lain jaringan wifi dan internet kabel belum masuk desa-desa yang juga sangat membutuhkan. Peluang ini diambil oleh pengusaha lokal dengan manjajakan wifi walau kecepatannya masih rendah yaitu berkisar 2 mbs.
Mengambil contoh di sebuah desa di Kabupaten Pati, pada tahun 2020 pemasangan jaringan wifi lokal warga harus membyara biaya hingga satu juta di awal dan biaya langganan berkisar 300.000 rupiah, sekarang sudah mulai saling bersaing soal harga karena pemainnya lebih dari satu, salah satunya membuat promo biaya per bulan hanya 100.000 rupiah dan biaya pemasangan gratis.
Jaringan wifi di desa ini dimiliki oleh usaha warga lokal, saya kurang paham apa nama perusahaannya dan dari jaringan besar mana. Berbeda dengan di kota yang jelas providernya misalnya Indihome, MNC Play, Biznet, My Republik dan lainnya.
Entah terkait atau tidak tahun 2024 ini ramai diperbincangkan tentang RT RW Net baik yang legal dan ilegal, yuk coba kita cari tahu tentang isu ini.
RT/RW Net adalah konsep di mana beberapa komputer atau gadget dalam suatu perumahan atau blok dapat terhubung ke jaringan internet sehingga dapat saling terhubung dan dapat berbagi data serta informasi.
Implementasi yang serius dari RT/RW-net dilakukan pertama kali oleh Michael Sunggiardi di perumahannya di Bogor sekitar tahun 2000-an.
Tujuan dari perancangan dan impelmentasi jaringan RT/RW Net ini antara lain adalah pertama melakukan perancangan jaringan internet berbasis wireless LAN pada perumahan penduduk atau yang lebih dikenal dengan istilah RT/RW Net. Kedua, memberikan kemudahan dan kenyamanan berinternet yang murah.
Bisnis ini dapat dijalankan di desa maupun di kota dan umumnya memerlukan izin resmi dari pihak berwenang. Untuk memulai usaha RT RW Net, dibutuhkan pemahaman yang mendalam tentang infrastruktur jaringan komputer, manajemen aliran data/sinyal, dan penggunaan peralatan seperti MikroTik dan akses poin.