Campusnesia.co.id - Kurang lebih hampir setahun tepat di depan kantor Campusnesia buka sebuah warung kelontong bernama Toko Sembako El Madura. Betul, warung kelontong tersebut adalah salah satu dari puluhan bahkan mungkin ratusan (penulis belum punya data pastinya) toko kelontong madura lainnya di Tembalang Semarang.
Ada adagium yang beredar di masyarakat, toko sembako madura hanya tutup saat hari kiamat. Hal ini merujuk pada jam opersional yang nyaris 24 jam berbeda dengan toko kelontong pada umumnya yang hanya buka dari pagi hingga sore atau malam.
Saya tidak tahu toko madura lainnya, tapi untuk yang berlokasi di depan kantor kami sebenarnya literally gak 24 jam sih, saya perhatikan sekitar jam tiga atau empat subuh mereka tutup dan buka kembali sekitar jam lima atau enam pagi.
Kebanyakan toko-toko madura ini dikelola atau dijaga oleh dua orang, kembali dengan sampel di depan kantor kami yang mengelola adalah pasangan muda suami istri.
Hari ini 25 Maret 2024 saya membaca sebuah postingan di sosial media twitter atau x yang "Kementerian koperasi minta warung madura taati aturan jam operasional", hal ini bagian dari akomodasi keluhan dari pengusaha minimarket.
Ada dua hal menarik dari paragraf di atas, satu ternyata eksistensi toko sembako madura yang mulai menjamur mengusik bisnis pengusaha minimarket yang notabenenya sudah establish dan jauh lebih besar dalam hal apapun dan hal menarik berikutnya adalah kenapa justru ketika banyak warung kelontong warga lokal banyak yang bertumbangan di tengah gempuran minimarket merah dan biru, justru warung madura tumbuh subur?
Menurut saya setidaknya ada 4 sebab yaitu:
1. Banyak produk yang harganya sama bahkan lebih murah
Warung kelontong biasanya identik dengan harga lebih mahal dari minimarket, namun justru di toko sembako madura banyak yang sama dan lebih murah sehingga banyak pembeli memilih ke warung madura karena toh sama saja.
Kalau dari pengamatan probadi saya, harga yang kompetitif ini karena didukung oleh jaringan distribusi. Saya belum dapat konfirmasi tapi mungkin saja ada pemasok khusus untuk setiap produknya yang didistribusikan ke setiap warung madura di wilayah tertentu.
2. Varian produk beragam
Banyangin di toko yang sekecil itu banyak banget varian yang bisa kita beli, dari jajanan 500an, 1000an hingga 2000an yang kadang susah banget didapatkan dengan harga murah di minimarket.
Dari kebutuhan sehari-hari, sampo sachet, beras, gula, telur, gas lpg hingga bensin dan produk lainnya yang mungkin tidak terbayangkan bisa tersedia di toko mungil seperti toko sembako madura.
Dari kebutuhan sehari-hari, sampo sachet, beras, gula, telur, gas lpg hingga bensin dan produk lainnya yang mungkin tidak terbayangkan bisa tersedia di toko mungil seperti toko sembako madura.
3. Bisa eceran
Di warung madura banyak produk yang bisa dibeli secara eceran atau satuan, seperti rokok, jajanan, sampo, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dibanding minimarket yang kadang untuk kebutuhannya hanya sedikit harus beli dalam jumlah banyak.
4. Keterjangkauan lokasi
Karena efektifnya dalam mendisplay, toko madura tidak harus menempati ruko atau toko yang ukurannya besar. Dalam banyak lokasi kalau diperhatikan bahkan hanya berukuran 2x3 meter persegi atau sedikit lebih besar.
Becandaan netijen tentang ekspansi es krim Mixue yang memanfaatkan banyak ruko kosong, nampaknya juga berlaku untuk warung madura. Di mana ada ruko atau toko kosong pasti segera di isi oleh warung madura.
Becandaan netijen tentang ekspansi es krim Mixue yang memanfaatkan banyak ruko kosong, nampaknya juga berlaku untuk warung madura. Di mana ada ruko atau toko kosong pasti segera di isi oleh warung madura.
Lokasi yang ada di mana-mana ini lebih mudah dijangkau pembeli, dari gang depan kost-kostan yang memudahkan jika butuh sesuatu tengah malam tak perlu pergi ke minimarket di seberang jalan atau bahkan ada yang head to head di samping dan depan minimarket.
Oke sobat Campusnesia, saya rasa cukup kali ini postingan saya tentang Ngomongin Eksistensi Warung Sembako Madura yang Menjamur di Tembalang Tak Gentar di antara Minimarket Sedang hingga Besar. Kalau sobat punya pendapat lain bisa share di kolom komentar ya.
Terlepas dari semua yang sudah kita bicarakan, dalam hal kegigihan dan keuletan kita patut meniru saudara-saudara kita para perantau dari Madura. Dahulu mungkin kita hanya familiar dengan Sate Ayam asli madura, potong rambut madura dan akhir-akhir ini banyak bermunculan warung bebek sambal hitam khas madura dan tentu saja warung kelontong madura.
Semoga bermanfaat sampai jumpa.
Penulis
Nandar