Campusnesia.co.id - Pada beberapa tahun terakhir ini, hampir semua layanan mewajibkan kita untuk memberikan beberapa informasi pribadi kita. Ini mencakup mulai dari penyediaan nama atau nomor kita hingga data yang lebih sensitif seperti nomor kartu kredit atau informasi login. Saat kita memasukkan informasi ini ke dalam situs web, kita mempercayai mereka untuk menjaganya rahasia dan aman dari orang lain.
Nah, pemilik dan pengelola situs web yang Anda kunjungi bisa mengetahui semua alamat IP Anda yang Anda gunakan untuk mengakses situs web tersebut. Saat terjadi kesalahan pengelolaan dan kebocoran data pada situs, maka alamat IP Anda mungkin saja dapat diakses oleh penjahat siber. Sebagai informasi saja, Anda juga dapat mengetahui sejumlah informasi seperti lokasi perangkat elektronik anda secara geografis, termasuk lokasi negara, kota, dan lain sebagainya melalui alamat IP dengan cek di sini.
Namun terkadang, informasi ini dapat diakses oleh orang lain yang tidak kita inginkan, sering disebut dengan istilah kebocoran data. Kebocoran data terjadi saat sejumlah informasi rahasia seperti lokasi anda dapat diakses oleh para peretas secara ilegal dan seringkali dibuat tersedia untuk publik.
Dan hampir bisa dipastikan bahwa kebocoran data dapat membuat Anda stres dan khawatir sebab sangat terasa kejadian ini berada di luar kontrol Anda. Setelah terjadinya kebocoran data, para korban termasuk Anda mungkin saja tidak tahu jika- atau kapan- informasi mereka akan digunakan oleh pencuri data yang akan merugikan Anda baik secara langsung maupun tidak langsung.
Cara melindungi diri Anda dari kebocoran data
Untuk memberi Anda perlindungan terbaik dari kebocoran data online, maka Anda harus membatasi seberapa banyak informasi sensitif yang Anda simpan pada situs web tertentu. Tentu saat ini terdapat banyak situs yang menawarkan Anda untuk menyimpan informasi pembayaran Anda sehingga Anda tidak perlu memasukkan ulang informasi yang sama setiap kali Anda membeli sesuatu. Ini mungkin terdengar nyaman, namun jika situs yang Anda akses itu bocor, maka para peretas akan dapat mengakses informasi yang sensitif ini.
Namun bagaimanapun juga, tidak ada banyak yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kebocoran data saat hal itu terkait dengan dunia bisnis online. Kebocoran juga dapat terjadi saat seseorang menggunakan kredensial pegawai untuk mengakses database mereka. Namun sayangnya, pada kasus seperti ini, tidak peduli seberapa hati-hatinya diri Anda di dunia online, informasi Anda masih bisa dibocorkan melalui toko fisik mereka.
Apa Yang harus Anda lakukan setelah data Anda bocor?
Saat terjadi kebocoran data, biasanya banyak perusahaan atau situs web akan memberikan peringatan kepada para pelanggan dan penggunanya. Namun bagaimanapun, Anda mungkin saja mendengar kebocoran data Anda itu justru dari sumber lain, sebab tidak ada peringatan sama sekali dari perusahaan atau situs web yang menyimpan informasi sensitif Anda.
Untuk itu, Anda bisa menggunakan situs web yang memberikan layanan untuk menentukan apakah Anda telah terlibat pada suatu kebocoran data, dan jika begitu, informasi apa sajakah yang telah dicuri. Nah, jika kebocoran terjadi pada situs web yang Anda gunakan, Anda sangat disarankan untuk mengubah informasi login Anda, dan cobalah untuk tidak menggunakan kata sandi yang sama untuk berbagai situs web dan akun yang Anda gunakan.
Bagaimana seandainya informasi keuangan Anda bocor?
Jika terjadi kebocoran informasi keuangan Anda, seperti nomor kartu kredit atau informasi bank, maka Anda secepatnya harus menghubungi bank atau organisasi yang terkait untuk memberitahu mereka. Mereka dapat membatalkan kartu Anda, dan Anda bisa bekerjasama dengan mereka untuk mencoba dan mencegah atau menyelesaikan tuduhan penipuan apa pun.
Demikian tadi postingan kita kali ini tentang Cara Memproteksi Diri Anda dari Kebocoran Data, semoga bermanfaat sampai jumpa.
Sumber foto: Unspalash.com