Melangkah Dalam Keberagaman: Mahasiswa IISMA Ajak Warsawa Arungi Nusantara


Campusnesia.co.idDalam rangka memperingati Hari Pahlawan dan Hari Batik Nasional peserta pertukaran pelajar Indonesia International Mobility Awards atau IISMA University of Warsaw melakukan beberapa rangkaian kegiatan bertemakan kebudayaan Indonesia. Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia secara lebih mendalam di tanah Polandia. 

Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan bertemakan Hari Batik Nasional yang dilaksanakan pada 13 Oktober 2023. Dalam kegiatan ini peserta IISMA berkolaborasi dengan Volunteer Center of University of Warsaw untuk melakukan kegiatan volunteer. Dalam kegiatan tersebut para peserta IISMA membuka Batik Workshop

Dalam Batik Workshop ini terdapat beberapa kegiatan diantaranya kegiatan membuat dekorasi dengan bahan dasar bermotif batik, seperti kreasi bunga dengan bahan kain perca batik, kincir angin dari kertas batik, hingga vas bunga yang dicat dengan motif batik. Dalam sesi ini peserta IISMA Warsaw juga menyelenggarakan workshop membatik dengan alat-alat membatik yang dibawa dari Indonesia. Kegiatan membatik ini dilakukan bersama dengan para pengungsi dari Ukraina yang tengah bereda di Polandia. 

Tidak sampai disitu, pada 16 Oktober, bersama dengan pihak Volunteer Center, produk-produk hasil kesenian dari Workshop batik tadi diserahkan kepada salah satu rumah panti wreda yang berada di Warsawa. Adapun kegiatan penyerahan ini diikuti dengan presentasi terkait Indonesia. Para lansia yang mengikuti kegiatan ini pun sangat antusias, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan tentang Indonesia yang diberikan sewaktu presentasi. Kegiatan ini ditutup dengan tarian Poco-poco untuk menambah acara yang semakin dinamis.

Selanjutnya, untuk menyambut Hari Pahlawan Nasional peserta IISMA Warsaw juga menyelenggarakan acara pagelaran budaya yang bertajuk Indonesian Day. Acara ini dilaksankan di Baszkiwiecz Hall yang berada di Fakultas Ilmu Politik dan Studi Internasional, University of Warsaw. Acara berlangsung meriah dengan lebih dari 100 hadirin. Selain dari warga sekitar kampus, acara ini juga dihadiri oleh para tamu undangan seperti Duta Besar Indonesia untuk Polandia Ibu Anita Luhulima, mantan Duta Besar Polandia untuk Indonesia Bapak Tomasz Ɓukaszuk, dekan fakultas, dan peserta dari perhimpunan pelajar Indonesia di Polandia. 

Pagelaran ini berlangsung dalam dua sesi. Sesi pertama merupakan sesi seremonial dimana terdapat sambutan, pertunjukan wayang kulit yang ditampilkan oleh salah satu peserta IISMA, pertunjukan tari kontemporer dan modern, hingga permainan traditional Indonesia seperti balap karung dan gangsing. 

Setelah acara seremonial berlangsung, acara diikuti dengan exhibition. Dalam sesi ini terdapat beragam stand yang menyajikan keberagaman di Indonesia. Stand pertama merupakan stand kuliner yang menyediakan makanan khas Indonesia seperti soto dan nasi goreng diikuti dengan makanan pelengkap seperti kerupuk dan sambal, dalam stand ini disediakan juga produk makanan instan Indonesia seperti Indomie yang tersedia dalam berbagai rasa. Disamping stand ini juga terdapat stand minuman yang menyediakan beragam kopi dari berbagai daerah di Indonesia. Beranjak ke stand berikutnya, terdapat stand kebudayaan, dimana dipamerkan beragam barang kebudayaan Indonesia seperti wayang dan replika candi yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu, terdapat pula stand souvenir yang menyediakan lebih dari 300 item souvenir khas Indonesia, diantaranya seperti dompet batik, pembatas buku wayang dan motif kain Indonesia, hingga gantungan kunci, dan kartu pos yang melambangkan berbagai kota di Indonesia. Terakhir sebagai penutup stand terdapat stand tekstur yang khusus menyediakan berbagai kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. 


Disamping kedua acara besar tersebut, terdapat mahasiswa peserta IISMA University of Warsaw yang melakukan berbagai proyek pengenalan kebudayaan lain untuk mendekatkan Indonesia kepada rekan-rekan di dormitory dan rekan satu kelasnya. Adapun mahasiswa Universitas Diponegoro yang juga menjadi peserta IISMA adalah salah satunya. Mereka membuat serangkaian acara pengenalan kebudayaan Indonesia kepada rekan dormitory atau asrama. Dalam proyek ini kental dengan pengenalan kebudayaan Jawa dan Semarang dikarenakan Universitas Diponegoro sendiri yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan meliputi pengenalan kebudayaan Jawa, pengenalan kota Semarang, pengenalan tentang cerita dibalik mata uang Rupiah, hingga  mengajak rekan asrama menyanyikan lagu berbahasa Jawa ‘cublak-cublak suweng’. Setiap kali proyek dilangsungkan mahasiswa Undip ini juga membagikan beragam cinderamata berupa kartu pos dengan tema daerah di Indonesia, pembatas buku berbentuk wayang, hingga miniatur candi. Pemberian cinderamata ini bertujuan untuk memberikan pengalaman berkesan dan agar Indonesia selalu dikenang melalui cinderamata tersebut.
 
Berbagai proyek dan acara ini tidak hanya membuka jendela akan kebudayaan Indonesia, melainkan juga mengukuhkan ikatan antara mahasiswa Indonesia dan masyarakat di kota Warsawa, Polandia, dalam gelombang kreativitas dan multikulturalisme. Diharapkan acara ini dapat memupuk semangat dalam memperjuangkan keberagaman dan kerjasama antara kedua negara. Acara ini juga membuktikan bahwa sebagai mahasiswa, mereka juga dapat menjadi aktor diplomasi. 




Penulis: 
Maximilianus Pramudya Krisna Murti

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon