Campusnesia.co.id - Sragen (26/0), mahasiswa KKN Tim I UNDIP tahun 2024 melakukan edukasi pengolahan sampah organik dengan cara membuat pupuk organik cair dari sampah organik. Sampah organik merupakan jenis sampah yang berasal dari materi hidup atau organisme yang dapat membusuk atau diurai secara alami. Ini mencakup sisa-sisa makanan, dedaunan, potongan tanaman, serpihan kayu, dan bahan organik lainnya yang dapat mengalami proses penguraian oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Sampah organik berpotensi menyebabkan penyakit dan bau tidak sedap sehingga harus diolah secara tepat.
Pupuk Organik Cair (POC) merupakan pupuk yang dihasilkan dari larutan dan ekstrak bahan organik yang berasal dari tumbuhan. Edukasi dan pembuatan pupuk organik cair berbasis komposting ini dilakukan oleh Valencia Febriana Maharani Putri, mahasiswa Teknik Kimia, Universitas Diponegoro di Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen. Dalam kegiatan ini terdapat kegiatan edukasi berupa penyampaian materi tentang pengertian, cara pengolahan, manfaat, dan praktek pengolahan sampah organik menjadi pupuk cair dengan cara komposting.
Pupuk organik cair dibuat dengan menggunakan sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga, seperti sisa sayur-sayuran, daun kering, ranting, tanah, dan sekam padi yang kemudian dicampurkan dengan larutan EM4. Selanjutnya, bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam wadah komposter dan didiamkan selama 7-14 hari supaya pupuk dapat terolah dengan baik. Pendampingan dan edukasi pembuatan pupuk cair organik ini dilakukan bersama Ibu-ibu di Desa Karanganom. Penyampaian materi dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair diharapkan memberikan ilmu dan wawasan baru untuk ibu-ibu sehingga dapat diterapkan di sekitar rumah atau dengan pembuatan bank sampah organik.
Penulis:
Valencia Febriana Maharani Putri
(Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro)
Editor:
Hendrik A.S