Campusnesia.co.id - Kesadaran dalam menjalankan wajib belajar di provinsi Jawa Tengah masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan dengan data anak putus sekolah dan anak berpotensi putus sekolah pada tiap kabupatennya masih di bawah rata-rata nasional, termasuk juga Kabupaten Magelang.
Untuk menanggulangi hal tersebut, melalui program Penanganan Anak Tidak Sekolah (P-ATS), pemerintah kabupaten Magelang berusaha untuk menekan angka anak putus sekolah.
Dalam menjalankan program P-ATS, pemerintah menggandeng beberapa pihak, salah satunya Perguruan Tinggi melalui mahasiswa yang sedang menjalankan kegiatan KKN di berbagai desa di Kabupaten Magelang.
Untuk itu, mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro yang ditugaskan di Desa Daseh, Kecamatan Pakis pun juga turun tangan sebagai perpanjangan tangan dalam menjalankan program P-ATS di Desa Daseh.
Dalam prosesnya, mahasiswa KKN terlibat pada tahapan kedua dalam strategi umum Penanganan Anak Tidak Sekolah dan berisiko putus sekolah, yakni pada tahapan pendataan.
Pendataan itu sendiri dilakukan dengan integrasi aplikasi SIPBM ATS, dimana mahasiswa menggunakan aplikasi tersebut untuk mendata kelengkapan serta variabel pendukung anak dalam menjalankan pendidikan pada keluarga-keluarga yang di dalamnya terdapat anak usia sekolah yang kemudian, data dari tiap desa akan terakumulasi dan diterima oleh pemerintah kabupaten Magelang
Pendataan yang dilakukan di Desa Daseh sendiri dilakukan pada tanggal 15 – 20 Januari 2024 dimana mahasiswa KKN berhasil melakukan pendataan terhadap 52 keluarga dari 3 dusun berbeda.
Setelah melaksanakan kegiatan tersebut, dari data yang telah dikumpulkan diharapankan dapat menjadi pertimbangan pemerintah untuk menentukan kebijakan tepat guna menurunkan angka putus sekolah di Kabupaten Magelang.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar