Campusnesia.co.id - Balak (11/2) - Terdapat 18 tujuan dan sasaran pembangunan melalui SDGs Desa, salah satunya adalah tujuan nomor 9 yang berbunyi “Infrastruktur dan Inovasi Desa Sesuai Kebutuhan”. Merujuk pada tujuan SDGs Desa nomor 9 ini, Tim KKN I Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 di Desa Balak menginisiasikan sebuah program bertajuk “Peduli Pengadaan Infrastruktur Desa Balak”. Inisiasi ini tidak sembarang diambil, melainkan dengan mendengarkan terlebih dahulu aspirasi-aspirasi masyarakat Desa Balak yang pada umumnya disampaikan melalui perangkat desa seperti RT dan RW setempat.
Desa Balak yang memiliki 12 dukuh, 15 RW, dan 27 RT ini berada di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Desa Balak merupakan desa yang memiliki banyak potensi baik, tetapi masih dinilai kurang dalam hal kemajuan infrastrukturnya. Melalui survey dengan RT dan RW setempat, salah satu aspirasi yang banyak diterima adalah kurangnya kesadaran warga akan lingkungan sekitar, seperti tidak mengetahui RT dan RW yang mereka tempati. Berangkat dari aspirasi ini, Tim I KKN Universitas Diponegoro membuat dan memasang plang-plang ketua RW dan RT di setiap dukuh.
Berbicara tentang potensi dan infrastruktur, maka perlu dipahami bahwa keduanya harus berjalan seiringan guna mengoptimalkan potensi yang telah ada. Desa Balak sendiri merupakan desa yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, baik itu petani garapan ataupun petani pemilik. Maka dari itu pertanian Desa Balak menjadi salah satu potensi yang perlu diperhatikan demi kemajuan desa dan kesejahteraan warganya pula. Namun, sayangnya infrastruktur di sektor pertanian Desa Balak sendiri masih memerlukan perhatian lebih untuk dapat memaksimalkan potensinya. Guna mengoptimalkan potensi pertanian Desa Balak, Tim I KKN Universitas Diponegoro memasang plang kelompok tani untuk tiga kelompok tani yang ada di Desa Balak, yang bertujuan bukan hanya sebagai identitas, tetapi juga untuk mengedukasi warga dalam keterlibatan mereka dalam kegiatan pertanian di Desa Balak, serta sebagai pemantik pemerintah desa agar lebih memperhatikan infrastruktur di sektor pertanian.
Selain itu, ancaman lain yang menjadi kekhawatiran di sektor pertanian adalah banyaknya hama tikus di Desa Balak yang mengganggu produktivitas pertanian Desa Balak. Mengenali kebutuhan yang mendesak ini, Tim I KKN Universitas Diponegoro membangun tiga Rumah Burung Hantu (Rubuha), yaitu bangunan khusus yang dibuat agar burung hantu dapat menetap di area sawah dan menjadi predator hama tikus yang mengancam pertanian warga. Dengan dibangunnya rubuha yang ramah lingkungan diharapkan dapat mengurangi kerugian petani dan meningkatkan hasil panen.
Melalui program yang dilakukan Tim I KKN Universitas Diponegoro di Desa Balak ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat dan perangkat desa setempat untuk terus memajukan infrastruktur desa di masa depan, serta membangun kesadaran akan pentingnya pembangunan infrastruktur dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Dosen Pembimbing Lapangan:
Ir. Hermin Werdiningsih, M.T.
Lokasi:
Desa Balak, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar