Campusnesia.co.id - Desa Pengkol, 5 Februari 2024, Salah satu program ketahanan pangan di desa Pengkol adalah beternak kambing di setiap RT. Hewan ternak seringkali mengeluarkan kotoran dalam jumlah yang banyak sebagai hasil limbah. Hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan masyarakat karena menimbulkan bau yang tidak sedap. Namun, dalam pengolahan limbah kotoran masih belum maksimal untuk memanfaatkannya.
Kotoran kambing memiliki kandungan bahan organik yang menyediakan zat hara bagi tanaman sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Pupuk organik dapat digunakan sebagai pengganti pupuk kimia dikarenakan pemakaian pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan residu berbahaya dan akan tertinggal di dalam tanah yang membuat kuantitas serta kualitas tanaman menurun.
Hal tersebut yang melatarbelakangi mahasiswa KKN Tim I Undip di Desa Pengkol melakukan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari kotoran kambing. Pelatihan dilakukan di balai desa Pengkol.
Dimulai pada pukul 09.00 WIB, pelatihan dipandu oleh Jihan Ayu selaku MC, lalu dibuka dengan sambutan dari Husain selaku koordinator KKN Undip, perwakilan dari BPD Desa Pengkol, dan kepala desa Pengkol. Pelatihan diawali dengan pemaparan materi mengenai alat, bahan serta cara pembuatan pupuk organik cair yang kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing guna memantapkan pemahaman peserta dalam pelatihan.
Dalam pelatihan pembuatan pupuk, peserta yang terdiri dari ketua RT dan perwakilan peternak kambing memberikan respons positif selama berjalannya acara. Antusiasme ini terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya mengenai alat, bahan, cara pembuatan, dan penggunaan secara lebih rinci. Tidak hanya itu, para peserta juga turut membagikan pengalaman yang telah mereka miliki. Pelatihan ini juga dilengkapi dengan sampel hasil dari pembuatan pupuk POC yang diberikan kepada masyarakat.
Melalui pelatihan pembuatan pupuk POC ini, mahasiswa KKN Undip berharap masyarakat dalam memanfaatkan limbah kotoran kambing menjadi lebih baik.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar