Campusnesia.co.id - Kamar mandi merupakan salah satu fasilitas kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Setiap manusia pastinya mengharapkan kamar mandi yang bersih dengan ukuran yang luas, memiliki penerangan yang baik dan adanya sirkulasi pertukaran udara. Saat ini, masih banyak rumah maupun fasilitas di desa yang memiliki kamar mandi yang belum memenuhi kriteria yang baik dan hanya sekedar memiliki saja.
Pada kondisi ini, Desa Tanjungsari merupakan contoh nyata dari permasalahan. Desa ini memiliki satu bangunan yang memiliki fungsi ganda. Pada area lantai satu bangunan difungsikan sebagai TK dan lantai dua difungsikan sebagai kantor desa. Bangunan ini merupakan bangunan aktif yang digunakan setiap harinya.
Bangunan ini tentu saja memiliki fasilitas kamar mandi yang digunakan bersama oleh perangkat desa maupun pengurus dan anak-anak yang ada di TK. Kamar mandi yang dimiliki memiliki ukuran yang cukup namun, memiliki beberapa kekurang. Kekurangannya yaitu, tidak ada area untuk cahaya maupun udara masuk dan kurang baiknya penataan dan pembuatan pada kamar mandi sehingga setelah digunakan area di luar kamar mandi akan banyak air menggenang.
Salah satu mahasiswa TIM 1 KKN Universitas Diponegoro Periode 2023/2024 dengan program studi S1 Arsitektur , memiliki keinginan untuk membantu perangkat desa membenahi rancangan kamar mandi pada bangunan TK dan kantor desa agar dapat lebih nyaman untuk digunakan bersama.
Perancangan diawali dengan berdiskusi bersama kepala desa, sekretaris desa maupun perangkat desa lainnya mengenai kebutuhan yang diinginkan untuk ada di area kamar mandi dan sekitarnya. Setelah mendapatkan ide berdasarkan masukan-masukan yang ada mulai dilakukan pengukuran untuk membuat denah awal bangunan. Dalam merancang kamar mandi hingga menjadi bentuk hardcopy dibutuhkan waktu 6 hari. Perancangan diawali dengan dibuatnya denah bangunan lalu dilanjutkan dengan pembuatan 3D yang hasil akhirnya dirender. Dalam penerapan penambahan lampu dibuatkannya utilitas elektrikal.
Rancangan yang dibuat mengusuk konsep memaksimalkan area bukaan agar dapat memenuhi kebutuhan penghawaan yang maksimal. Konsep ini juga dipilih agar dapat menghemat penggunaan energi listrik. Pada kamar mandi lantai satu dibuatkan saluran listrik agar bisa memasang lampu pada tiap bilik kamar mandi. Selain itu, dibuatkan ventilasi agar cahaya dapat masuk dan udara dapat berputar. Pada area kamar mandi lantai dua dibetulkan dimensi dan elevasi yang sesuai lalu dibuatkan area wudhu pada sebelah kamar mandi agar tidak ada lagi yang mengantri untuk berwudhu.
Dalam proses pengerjaan terdapat beberapa hambatan yang harus dilalui. Sulitnya memastikan ukuran yang tepat untuk bangunan yang telah dibangun menjadi salah satu hambatan. Kurangnya waktu pengerjaan juga menjadi salah satu hambatan karena dibutuhkannya waktu untuk memikirkan desain yang sesuai dengan kebutuhan. Saat proses pengerjaan beberapa kali terjadi perombakan desain yang memakan banyak waktu.
Perjalanan perancangan ini menghasilkan hardcopy yang kemudiannya diberikan kepada perangkat desa. Dengan adanya hardcopy rancangan kamar mandi ini dapat membantu pengembangan fasilitas desa lebih baik dan dapat berguna bagi semua penggunanya.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar