Campusnesia.co.id - Mahasiswa kkn undip manfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk organik sebagai solusi permasalahan limbah ternak. Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I 2024 dengan bimbingan Bapak Muhamad Ghazi Agam Sas S.P., M.Si. yang berlokasi di Desa Ponowaren melaksanakan sosialisasi dan program pembuatan Pupuk Organik Cair (POC).
Pupuk organik merupakan pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk mengkondisikan atau memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Pengolahan limbah kotoran sapi menjadi POC memiliki manfaat ganda, yaitu mengatasi masalah bau limbah kotoran sapi, sekaligus mendapatkan pupuk organik yang sangat bermutu. Sosialisasi dan program pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) ini juga telah disetujui oleh Bapak Hanung Setya Ardhipratama selaku penjabat Kepala Desa Ponowaren.
Pelaksanaan sosialisasi dan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) ini dilaksanakan pada dua waktu. Pertama bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kedua bersama petani, peternak serta pemuda pemudi setempat. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai kotoran sapi meliputi manfaat dan cara penggunaan. Dalam penyampaian materi terjadi diskusi tanya jawab sebagai upaya untuk memudahkan dalam proses pembuatan POC kotoran sapi.
Dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan POC kotoran sapi, bahan-bahan yang digunakan meliputi kotoran sapi, EM4, molases, dan air. Langkah awal dilakukan dengan memasukan kotoran sapi dalam karung. Kemudian melarutkan molases dengan air serta ditambah dengan air. Setelah semua bahan siap, masukan karung berisi kotoran sapi dalam ember lalu penuangan campuran molasses dan air. Ember yang telah terisi tersebut ditutup dengan plastik dan karet ban agar kedap udara. Untuk proses fermentasi selama 3-4 minggu. Selanjutnya dilakukan pengecekan setiap seminggi sekali dengan membuka wadah guna mengeluarkan gas.
Maka dari itu, diharapkan dengan adanya program ini, masyarakat dapat mengolah dan memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi hal yang lebih bemanfaat. Selain itu, dimulai dari kelompok Wanita Tani (KWT), petani, peternak serta pemuda pemudi setempat diharapkan masyarakat Desa Ponowaren secara luas dapat ikut menerapkan kegiatan pengolahan limbah kotoran sapi ini.
Penulis:
Sylvia Maharani
Prodi:
Peternakan – Fakultas Peternakan dan Pertanian
Dosen Pembimbing Lapangan:
Muhamad Ghazi Agam Sas S.P., M.Si.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar