Penyerahan Produk Akhir Peta Topografi Desa Banyuurip
Campusnesia.co.id - Data desa adalah kumpulan informasi atau fakta yang mencakup berbagai aspek tentang suatu desa atau kawasan pedesaan. Data desa adalah salah satu pondasi yang dibutuhkan oleh pemerintahan dalam pengambilan keputusan, pembangunan yang berkelanjutan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa. Salah satu data desa yang penting untuk perencanaan pembangunan dan pengembangan wilayah adalah data topografi. Topografi, atau bentuk permukaan bumi dan fitur-fitur alaminya, memainkan peran kunci dalam perencanaan pembangunan, pengelolaan sumber daya alam, mitigasi risiko bencana, dan berbagai kegiatan lainnya.
Berikut adalah manfaat dilakukannya pemetaan topografi dalam perencanaan dan pengembangan wilayah:
1. Perencanaan Pembangunan: Informasi topografi membantu dalam perencanaan infrastruktur seperti jalan, saluran irigasi, dan pemukiman. Hal ini memungkinkan pengembangan wilayah yang terkoordinasi dan efisien.
2. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Pemetaan topografi memungkinkan identifikasi dan pengelolaan sumber daya alam yang efektif, termasuk hutan, lahan pertanian, dan air tanah.
3. Mitigasi Risiko Bencana: Dengan memahami topografi desa, dapat dilakukan identifikasi dan mitigasi risiko bencana seperti banjir, tanah longsor, dan erosi tanah.
4. Pengembangan Pariwisata: Informasi topografi membantu dalam pengembangan potensi pariwisata desa, termasuk hiking, camping, dan wisata alam lainnya.
Dengan mempertimbangkan pentingnya pemetaan topografi wilayah untuk perencanaan dan pengembangan desa, salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro melakukan pemetaan topografi di Desa Banyuurip, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.
Langkah-langkah pemetaan yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data skunder melalui website DEMNAS, kemudian mengolah dan menganalisis data tersebut melalui Aplikasi Quantum GIS. Selanjutnya, peta tersebut di layouting dalam skala 1:10.000 (ukuran kertas A2). Proses layouting peta berdasarkan peraturan penyajian peta menurut ketelitian peta dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta. Setelah itu, Produk peta diserahkan kepada perangkat Desa dengan harapan dapat dijadikan inventaris desa dan informasi dasar dalam perencanaan dan pembangunan pada Tingkat desa.
Peta Topografi Desa Banyuurip
Berdasarkan peta di atas, dapat diketahui bahwa ketinggian wilayah Desa Banyuurip berada pada dua klasifikasi, yaitu 0-200 mdpl dan 200-500 mdpl. Rentang ketinggian ini mencakup sebagian besar wilayah desa dan memegang peran kunci dalam berbagai aspek pembangunan. ketinggian wilayah 0 – 200 mdpl termasuk dataran rendah yang dimanfaatkan penduduk sebagai tempat tinggal dan pusat aktivitas penduduk seperti perkantoran, sekolah, kegiatan ekonomi, dan industri. Sedangkan, daerah dengan ketinggian 200-500 mdpl cocok untuk kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, wisata, pengembangan infrastruktur seperti irigasi, pengelolaan sumber daya alam, dan dikembangkan sebagai permukiman pada kondisi lingkungan yang tidak terlalu curam.
Peta Topografi ini diserahkan pada tanggal 20 Januari 2024 kepada Perangkat Desa Banyuurip. Penyerahan peta ini diterima dengan baik oleh pihak desa. Dengan adanya Peta Topografi ini diharapkan dapat menjadi bagian dalam mendukung perencanaan dan pembangunan Desa Banyuurip menjadi lebih maju lagi.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar