Campusnesia.co.id - Pembuatan peta penggunaan lahan adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan secara detail bagaimana lahan-lahan di suatu wilayah digunakan. Program ini seringkali digerakkan oleh pemerintah setempat, lembaga riset, atau organisasi lingkungan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pola penggunaan lahan. Fokus utama dari program ini adalah untuk mencatat lokasi, luas, dan jenis penggunaan lahan, serta memahami dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini bervariasi, mulai dari survei lapangan hingga analisis citra satelit.
Wilayah usulan program pembuatan peta penggunaan lahan berada di Desa Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Hasil wawancara kepada perangkat desa serta telaah dokumen yang dilakukan selama seminggu di Desa Karangasem khususnya dokumen-dokumen spasial seperti peta, menunjukkan bahwa Desa Karangsaem kurang memiliki informasi spasial atau pemetaan terkait penggunaan lahan yang ada di setiap kebayanan atau dusun.
“Untuk informasi spasial seperti dokumen perpetaan khususnya di Desa Karangsem memang masih kurang di karenakan memang SDM staf kelurahan tidak memiliki keahlian dalam mengolah peta” ucapan Bapak Agus, selaku Carik Kelurahan Desa Karangsem ketika diwawancarai oleh mahasiswa KKN.
Berdasarkan beberapa pernyataan dan data-data yang telah ditemukan, Gilang Akbar Firmansyah, pada tanggal 16 Januari 2024 mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tim 1 tahun 2024 dari Prodi Teknik Perencanaan Wilayah Kota merumuskan Program Pembuatan Peta Penggunaan Lahan kepada perangkat Desa Karangasem yang bertujuan untuk memetakan berbagai jenis penggunaan lahan, seperti pemukiman, pertanian, hutan, industri, dan lain sebagainya.
Pelaksanaan program ini dilakukan melibatkan serangkaian langkah, mulai dari pengumpulan data lapangan melalui Avenza, pengolahan data menggunakan teknologi GIS (Geographic Information System), hingga pembuatan peta berbasis informasi yang terkumpul. Analisis citra satelit digunakan untuk memantau perubahan penggunaan lahan dari waktu ke waktu, sehingga memungkinkan untuk mendeteksi pola-pola perubahan yang mungkin terjadi.
Hasil survei lapangan kurang lebih seminggu khususnya di setiap kebayanan/dusun yang ada di Desa Karangasem, mahasiswa KKN mendapati bahwa Desa Karangasem terdiri dari 13 klasifikasi penggunaan lahan yaitu sawah irigasi, sawah tadah hujan, ladang, kebun, fasilitas olahraga, industri, pemakaman, permukiman, sarana kesehatan, sarana pelayanan umum, sarana pendidikan, sarana perdagangan dan jasa, serta sarana peribadatan.
Penggunaan lahan dominasi oleh sektor pertanian seperti padi, jagung, dan kacang tanah. Selain itu, permukiman menjadi penggunaan lahan terbesar setelah lahan pertanian. Dengan adanya peta detail penggunaan lahan Desa Karangasem diharapkan membantu melengkapi informasi spasial atau pemetaan terhadap detail penggunaan lahan di setiap dusun Desa Karangasem dan informasi titik titik lokasi sarana dan prasarana pelayanan publik dan industri unggulan Desa Karangasem.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar