Campusnesia.co.id - Setiap rumah tangga, biasanya akan menghasilkan limbah minyak dari proses penggorengan. Sebagian besar makanan di Indonesia diolah dengan cara digoreng, tak terkecuali makanan- makanan di daerah Pemalang. Berdasarkan wawancara dengan Sekretaris Desa yang merupakan salah satu bagian dari PKK Desa Mandiraja, Ibu Umi, diketahui bahwa sebagian besar warga Desa Mandiraja selalu menggunakan minyak goreng untuk memenuhi kebutuhannya, baik untuk keperluan memasak untuk skala rumah tangga, maupun untuk bisnis makanan.
Desa Mandiraja, Kecamatan Moga merupakan salah satu daerah yang berada di Kabupaten Pemalang. Masyarakat Desa Mandiraja biasanya menggunakan minyak jelantah lebih dari 3 kali dengan tujuan menghemat pengeluaran. Minyak goreng yang sudah digunakan lebih dari 3 kali dapat membahayakan kesehatan karena mengandung asam lemak bebas yang tinggi. dan hal ini akan menyebabkan bau yang tengik, cita rasa tidak enak, terjadi kerusakan vitamin dan asam lemak esensial.
Selain itu, yang lebih berbahaya adalah akan meningkatkan gugus radikalperoksida yang mengikat oksigen, sehingga mengakibatkan oksidasi terhadap jaringan sel tubuh manusia. Oleh sebab itu, minyak jelantah tidak layak untuk digunakan dalam proses penggorengan makanan. Apabila minyak jelantah dikonsumsi terus - menerus dalam jangka waktu yang lama akan membahayakan tubuh karena mengandung asam lemak jenuh yang sangat tinggi sehingga berbahaya bagi tubuh. Mengkonsumsi asam lemak bebas yang tinggi dapat menimbulkan bahaya kesehatan seperti stoke, jantung koroner, bahkan kanker.
Masyarakat Desa Mandiraja biasanya langsung membuang limbah minyak jelantah ke lingkungan. Pembuangan limbah minyak goreng bekas secara terus menerus akan mencemari tanah sehingga tanah menjadi tidak subur. Selain itu, limbah minyak jelantah yang dibuang ke selokan air dan sungai dapat menimbulkan bau tak sedap.
Oleh karena itu, diperlukan edukasi dalam pemanfaatan limbah minyak jelantah tersebut agar menjadi sesuatu yang bermanfaat. Salah satu aplikasi yang dapat dilakukan adalah pembuatan sabun cuci piring cair. Pembuatan sabun dari minyak jelantah termasuk aplikasi yang terbilang murah dan mudah sehingga masyarakat dapat membuatnya sendiri di rumah masing-masing.
Pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2024 di Desa Mandiraja, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Pelatihan ini dilakukan dengan mengumpulkan Ibu-Ibu PKK Desa Mandiraja di Balai Desa. Kegiatan pelatihan ini berupa penjelasan bahaya minyak jelantah untuk kesehatan dan ekosistem air serta memberikan poster dan video edukasi yang berisi cara membuat sabun dari minyak jelantah secara detail.
Pelatihan pembuatan sabun ini berjalan dengan lancar dan Ibu-Ibu PKK yang terlibat tampak antusias untuk mencoba membuat sabun dari minyak jelantah ini. Selain itu, dengan adanya pelatihan ini diharapkan masyarakat dapat mengolah minyak jelantah sendiri untuk dijadikan sabun yang bernilai ekonomis dan dapat digunakan sebagai tambahan penghasilan serta dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Penulis:
Rina Charina br Tarigan
Universitas Diponegoro
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar