Campusnesia.co.id - Bullying, atau intimidasi merujuk pada perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dan sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap individu yang lebih lemah atau rentan. Tindakan ini dapat melibatkan ancaman, kekerasan fisik, verbal, atau perilaku yang merendahkan, dan seringkali dilakukan dengan tujuan untuk mendominasi atau merendahkan korban. Dalam konteks pendidikan, kasus bullying dapat terjadi di berbagai tingkatan, mulai dari tindakan intimidasi di antara sesama siswa hingga perilaku diskriminatif dari guru terhadap siswa. Urgensitas penanganan kasus bullying di lingkup pendidikan sangat mendesak karena memiliki dampak serius pada perkembangan individu dan iklim keseluruhan di sekolah.
Kekhawatiran akan maraknya kasus bullying dalam lingkup pendidikan menjadi fokus utama Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh Miralda Farah Ashila dari Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, di SDN Juwok 2 pada tanggal 26 Januari 2024. Kasus-kasus ini dapat menghambat perkembangan sikap-sikap demokratis, toleran, dan kritis pada perilaku sehari-hari anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk memahami sikap sejak dini guna membangun fondasi demokrasi yang kokoh di Indonesia.
Dalam konteks pembelajaran karakter, perhatian terhadap aksi bullying semakin terfokus, terutama setelah adanya pembelajaran online yang meluas selama pandemi. Pemahaman mengenai aksi bullying dianggap penting sebagai bagian dari pendidikan karakter yang berorientasi pada pembentukan perilaku yang baik dan mencegah tumbuhnya budaya negatif di kalangan anak-anak.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui penyampaian pemahaman tentang aksi bullying, termasuk definisi, jenis, dan dampak dari tindakan tersebut. Edukasi juga melibatkan penjelasan mengenai dampak positif dalam mencegah aksi bullying, memberikan pemahaman yang lebih holistik kepada siswa dan siswi SDN Juwok 2. Selain itu, untuk merangsang keaktifan siswa, diadakan quiz singkat dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai aksi bullying di sekolah. Anak-anak terkesan sangat interaktif dan responsif terhadap materi yang disampaikan. Quiz menjadi sarana yang efektif untuk mengukur pemahaman mereka mengenai aksi bullying.
Anak-anak SDN Juwok 2 menunjukkan partisipasi aktif dalam merespon materi dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. "Edukasi tentang pecegahan bullying oleh Mba Farah ini sangat seru, kita belajar mengenai saling menghormati dan menjaga teman-teman kita. Bullying itu tidak baik, dan kita harus berani berbicara jika melihat ada yang tidak benar." ujar Lia selaku salah satu audience. Adanya quiz tidak hanya meningkatkan pengetahuan mereka mengenai aksi bullying, tetapi juga menumbuhkan keinginan untuk terlibat aktif dalam pencegahan bullying di lingkungan sekolah.
Proses edukasi tidak hanya terbatas pada presentasi langsung, melainkan juga melibatkan penggunaan media modern seperti PPT dan poster. Poster-poster tersebut ditempelkan di mading sekolah sebagai pengingat yang konstan tentang cara mengatasi aksi bullying di sekolah, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi siswa dan siswi SDN Juwok 2.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi pencegahan aksi bullying di SDN Juwok 2 memiliki dampak positif terhadap kesadaran anak-anak terhadap masalah tersebut. Harapannya adalah agar proyek ini tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga merangsang perubahan nyata dalam perilaku dan budaya di kalangan siswa, mengarah pada masyarakat sekolah yang lebih demokratis dan peduli terhadap satu sama lain.
Penulis:
Miralda Farah Ashila
Dosen Pembimbing Lapangan:
Riza Susanti, S.T., M.T.
Lokasi:
Desa Juwok, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar