Campusnesia.co.id - Griya Peradaban telah melaksanakan Kuliah Alternatif ke-VII sesi 3. Acara ini digelar pada hari Sabtu (20/1/24).
Sesi ke 3 Kuliah Alternatif ini diselenggarakaan melalui google meet. Adapun tema yang diambil yaitu mengenai mental and spiritual healthy dengan diawali sambutan oleh Muhammad Miftahul Kamal selaku perwakilan pegiat Griya Peradaban.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.30 ini disampaikan langsung oleh Nadea Lathifah sebagai pemateri pertama. Tak lupa kegiatan ini juga dipimpin oleh Astuti Rahayu selaku Host.
“Kemampuan seseorang dalam mengelola emosi dalam diri dengan cara yang positif dan dapat secara efektif menghadapi berbagai perubahan dalam hidup." Jelas pemateri, Nadea Lathifah.
"Di sini pemateri membahas tentang macam-macam kecerdasan yang terbagi menjadi tiga yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spritual. Generasi muda sekarang adalah tonggak harapan bangsa, bahkan sejarah Indonesia adalah sejarah yang dibentuk oleh para pemuda. Maka mereka di harapkan dapat memenuhi dari tiga bentuk kecerdasan tersebut. Akan tetapi sangat di sayangkan kenyataannya mereka bermasalah dalam hal kesehatan mental, banyak dari mereka yang minder, mental ilnes, burnout, dan sensian. Nah bagaimana cara mengatasinya? Ada beberapa cara yang bisa di lakukan yaitu dengan meningkatkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual. Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional? Dengan memvalidasi perasaan kita, berdamai dengan diri sendiri, live in the present, asking (why you live and for whom?), live with the pain, confident to step ahead, lalu sertakan tuhan dan pasrahkan."
Adapun pemateri kedua membahas terkait spiritual healthy yang dipimpin langsung oleh M Yunus Mustofa. Mengutip sedikit dari apa yang di sampaikan oleh pemateri bahwa penyebab dari GenZ yang sering terganggu kesehatan mentalnya dan kurang cakap dalam mengelola kecerdasan emosional nya. Hal itu dikarenakan kurang cakapnya mereka dalam mengelola kecerdasan spritualnya. Lalu sebenarnya apa yang dinamakan kesehatan spiritual? Yaitu kesehatan yang mencakup kehidupan yang memiliki tujuan, transendensi, dan aktualisasi berbagai dimensi dan kapasitas manusia. Kesehatan spiritual menciptakan sebuah keseimbangan antara aspek fisik, psikologi, dan sosial, dalam kehidupan manusia. Maka pada saat kita memiliki kecerdasan spiritual dan kesehatan spiritual yang baik maka itu akan menyeimbangkan semuanya yang ada pada fisik maupun psikologis kita.
Di akhir acara, kegiatan yang diikuti oleh 37 peserta Gmeet ditutup dengan tanya jawab dan juga foto bersama. Sebagai closing statement terdapat a quote to remember. “Indonesia butuh anak muda yang berperan bukan yang baperan.” (Kamal/Griya Peradaban)