Campusnesia.co.id - Jika pasangan nomor urut 2 punya julukan Gemoy dan blusukan bagi-bagi susu, cara berbeda dilakukan oleh pasangan capres cawapres nomor urut 1 yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan membuat acara Desak Anies dan Slepet Cak Imin.
Desak Anies dan Slepet Cak Imin adalah kampanye dengan konsep acaranya dialog terbuka dengan berbagai kalangan masayarakat di banyak daerah secara langsung. Masyarakat boleh bertanya dan akan dijawab langsung oleh Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Strategi ini menarik kalangan muda milenial, gen z hingga orang tua karena dengan demikian mereka bisa langsung menyuarakan aspirasi, menitipkan pesan serta minta ketegasan dan komitmen atas suatu isu yang diresahkan dan layak diperjuangkan.
Fenomena Aniesbubble dan Kpopfication dalam Pilples 2024
Dalam perjalanannya, ternyata capres Anies Baswedan mendapat berkah dengan fenomena Aniesbubble yang dbuat oleh para penggemar K-pop. Semua bermula ketika Anies mencoba live TikTok yang secara mengejutkan mendapat sambutan hangat dari pengguna sosmed ini dengan seakan-akan sedang menonton Idol ala-ala K-pop sedang live, inilah asal mula muncul istilah Aniesbubble.
Saat artikel ini ditulis (03/01/2024) akun X atau Twitter @aniesbubble kini sudah diikuti oleh 105.660 pennguna dan setiap postingannya selalu mendapat retwit dan like ratusan hingga ribuan.
Kemunculan Aniesbubble disambut penggemar K-pop dengan menjadikannya seolah-olah idol yang kata netijen istilahnya Kpopfication, muncul nama panggilan Park Ahn Nice dengan ikon emoji burung hantu atau owl yang artinya kebijaksanaan dan pengetahuan atau orang yang berpendidikan.
Tidak sampai di situ, banyak bermunculan art grafis ala-ala merchandise debut, pre rilis, light stick hingga photocard layaknya idol beneran. Pada kpopers sangat bergembira nampaknya bisa menjadikan salah satu capres seolah idol mereka dengan julukan father figure.
Untuk nama Fandom mereka masih diskusi banyak usualan nama diantaranya Humanies dan Manies.
Bagi sobat yang juga aktif sebagai fandom pasti tersenyum dan tertawa melihat fenomena ini, bahkan tanggal 2 Januari 2024 kemarin muncul akun x atau twitter Dislepatch yang merupakan parodi dari Dispatch memberikan kabar rekan Park Ahn Nice sedang dating yaitu Cha Im-in yang merupakan nama parodi untuk Cak Imin.
sumber gambar akun x (twitter) @na_yuuta
sumber gambar akun x (twitter) @HyoJinho
sumber gambar akun x (twitter) @bi5ori
sumber gambar akun x (twitter) @gloriahermawan
Kemunculan Kpopfication di Indonesia memang bukan kali ini saja, sebelumnya sudah membawa hype Nassar yang dikenal sebagai penyanyi dangdut, tak tanggung-tanggung mereka juga membuat photocard hingga light stick juga untuk King Nassar.
Namun di dunia politik terutama pada masa pemilu dan pilpres, baru terjadi kali ini. Fenomena Kopofication pada pilpres 2024 sekali lagi menunjukkan eksistensi para penggemar K-pop yang punya potensi besar, terbukti pernah terlibat dalam demo besar-besar UU Cipta Kerja, UU Omnibus Law, Pelemahan KPK, hingga solidaritas mereka dalam banyak event donasi dan kemanusiaan.
Wajar jika suara mereka diperbutkan oleh para politisi hingga timses capres cawapres, yang perlu dicatat adalah mereka punya rule misalnya, haram mengaitkan idol dan grup idol mereka dalam urusan kampanya dan dukungan, hal ini akan membuat mereka marah dan bukannya mendukung justru bisa jadi bumerang bagi siapa saja yang mengaitkan politik dengan idol mereka.
Apakah fenomena Kpopfication pada capres Anies Baswedan berarti semua K-popers akan memilihnya dalam Pilpres tanggal 14 Februari 2024 nanti? tentu saja tidak sepenuhnya bisa artikan demikian, namun setidaknya fenomena ini menunjukkan generasi muda yang selama ini dianggap tidak mengerti politik ternyata tidak apatis dan bisa terlibat secara organik tanpa harus difabrikasi dan dijadikan komoditi suara serta membuktikan bagi para politisi, capres cawapres tidak perlu sok asik yang justru jadi cringe untuk masuk dunia mereka cukup menjadi diri sendiri saja.
Penulis
Achmad Munandar
@nandar-art