Mahasiswa KKN UNDIP Memanfaatkan Limbah Ternak Cair Untuk Dimanfaatkan Sebagai Pupuk Organik Cair

0


Campusnesia.co.id - KKN Tim I Undip telah dilaksanakan mulai 8 Januari 2025 hingga 16 Februari 2025. Berbagai kegiatan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan. Salah satunya adalah KKN yang dilaksanakan di Kecamatan Bendosari, Desa Puhgogor, Kabupaten Sukoharjo. Tema KKN kali ini yaitu “Ketahanan Pangan Berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s)”.

Kegiatan KKN berfokus pada berbagai program pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah pembuatan pupuk organik cair (POC). Program ini bertujuan untuk membantu para petani setempat dalam mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia serta meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Mahasiswa KKN memberikan edukasi tentang manfaat pupuk organik cair, termasuk perannya dalam memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, serta mengurangi pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan kimia berlebihan.

Pembuatan POC dilakukan oleh mahasiswa KKN bernama Iqbal Noer Kholis dari Fakultas Peternakan dan Pertanian melalui sosialisasi dan demonstrasi yang melibatkan mahasiswa dan warga desa. Alat yang dibutuhkan meliputi ember, pengaduk dan botol aqua bekas 1 liter. Bahan-bahan utama yang digunakan meliputi limbah organik dari ternak terutama urin sapi/kambing, molase sebagai sumber nutrisi bagi mikroorganisme pengurai dan EM 4 sebagai starter. 

Cara pembuatan pupuk organik cair ini yaitu menyiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan. Kemudian, tuang secara berurutan dimulai dari urin ternak sebanyak 600 ml, molases 50 ml dan EM 4 sebanyak 1 -2 tutup botol. Setelah semuanya masuk, bahan diaduk hingga homogen. Setelah homogen, masukkan ke dalam botol aqua dan tutup rapat-rapat. Usahakan tidak ada udara sedikitpun yang masuk agar memaksimalkan kinerja bakteri an aerob. Melalui fermentasi selama beberapa minggu, pupuk ini dapat digunakan untuk memperkaya unsur hara dalam tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga memperkenalkan metode sederhana agar masyarakat dapat membuat dan memanfaatkan pupuk organik cair secara mandiri dengan bahan yang mudah ditemukan di sekitar mereka.

Selain pelatihan pembuatan pupuk, mahasiswa KKN UNDIP juga membantu dalam penerapan langsung POC di lahan pertanian warga. Mereka mendampingi petani dalam menguji efektivitas pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti padi, sayuran, dan buah-buahan. Hasil awal menunjukkan bahwa penggunaan POC dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman secara signifikan tanpa merusak ekosistem tanah. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Puhgogor dapat menerapkan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta mengurangi biaya produksi dengan menggunakan pupuk yang dibuat secara mandiri. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Puhgogor dapat memperoleh manfaat jangka panjang serta memiliki keterampilan dan wawasan baru dalam mengelola sumber daya lokal secara berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Ubah Sampah Jadi Karya! KKN UNDIP Kenalkan Seni Kolase dari Sampah Plastik

0
 
Joanna Cahya Shalomita dari Teknik Arsitektur saat kegiatan pembelajaran Seni Kolase dari Sampah Plastik d SDN 01 Sawangan, Jumat (24/01/2025) (foto: dokumentasi KKN).


Campusnesia.co.id - Batang, JatengNews.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Tim 1, Joanna Cahya Shalomita, dari Program Studi S-1 Teknik Arsitektur, mengadakan kegiatan Pembelajaran Seni Kolase dari Sampah Plastik untuk anak-anak. 

Kegiatan ini berlangsung di SDN 01 Sawangan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Batang, dan mendapat sambutan antusias dari para siswa (Jumat 24/01/2025).

Sebagai mahasiswi arsitektur, Joanna menggabungkan unsur seni dan edukasi lingkungan dalam program ini. Anak-anak diajak untuk berkreasi dengan sampah plastik bekas, seperti bungkus makanan dan minuman, yang sebelumnya telah dikumpulkan bersama. Melalui kegiatan ini, mereka belajar memilih, memotong, dan menyusun potongan plastik hingga membentuk gambar menarik di atas media kertas.

Lebih dari sekadar membuat karya seni, program ini juga memberikan edukasi mengenai bahaya sampah plastik terhadap lingkungan serta bagaimana mengurangi limbah melalui konsep recycle. Selain itu, anak-anak juga mengasah motorik halus, kreativitas, dan jiwa kompetitif, karena di akhir kegiatan, dipilih beberapa karya terbaik sebagai pemenang.

Para siswa tampak bersemangat dan bangga dengan hasil karya mereka, bahkan dengan antusias menunjukkan hasilnya kepada teman-teman dan guru. Kepala Sekolah SDN 01 Sawangan turut mengapresiasi kegiatan ini karena mampu menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sekaligus mengembangkan kreativitas siswa sejak dini.

Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan kebiasaan memilah dan mendaur ulang sampah dalam kehidupan sehari-hari. Program kerja ini menjadi salah satu bentuk kontribusi mahasiswa KKN UNDIP dalam meningkatkan edukasi lingkungan bagi generasi muda di Desa Sawangan.



Editor:
Achmad Munandar

Potensi Properti di Desa Sawangan: Mahasiswa KKN UNDIP Bagikan Booklet Prinsip Desain Rumah Sewa

0
 
Joanna Cahya Shalomita dari Teknik Arsitektur saat penyerahan Booklet Prinsip Desain Rumah Sewa di Balai Desa Sawangan, Rabu (22/01/2025) (foto: dokumentasi KKN).


Campusnesia.co.id - Batang, JatengNews.id – Sebagai daerah penyangga Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Desa Sawangan memiliki potensi besar untuk berkembang seiring meningkatnya kebutuhan hunian bagi para pekerja industri. 

Melihat peluang ini, Joanna Cahya Shalomita, mahasiswi Program Studi S-1 Teknik Arsitektur yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Tim 1, membuat dan membagikan booklet tentang prinsip desain rumah sewa sehat dan efisien kepada masyarakat Desa Sawangan (Rabu 22/01/2025).

Booklet ini berisi panduan mengenai sirkulasi udara yang baik, pencahayaan alami, pemanfaatan ruang yang efisien, pemilihan material yang ekonomis serta ramah lingkungan, dan strategi desain yang dapat mengurangi konsumsi energi. Dengan adanya booklet ini, diharapkan masyarakat memiliki referensi praktis dalam membangun rumah sewa agar lebih layak huni dan berdaya saing di tengah meningkatnya permintaan tempat tinggal.

Booklet ini diberikan kepada perangkat desa serta warga yang memiliki atau berencana membangun rumah sewa. Respon positif datang dari masyarakat yang merasa bahwa informasi dalam booklet ini sangat bermanfaat dan aplikatif. Dengan panduan yang mudah dipahami, warga dapat menerapkan prinsip desain yang lebih sehat, nyaman, dan efisien dalam pengelolaan properti mereka.

Program ini menjadi salah satu bentuk kontribusi mahasiswa KKN UNDIP dalam mendukung pembangunan desa dan pengembangan ekonomi desa yang lebih berkelanjutan melalui sektor properti.



Editor:
Achmad Munandar

Gerakan Anti Stunting: Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Demo Masak di Posyandu Desa Sawangan

0
 

Tim 1 KKN UNDIP 2025 melaksanakan program kerja Gerakan Anti Stunting (sumber: dokumentasi KKN)

Campusnesia.co.id - Batang, JatengNews.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Tim 1 di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, menggelar Gerakan Anti Stunting sebagai bagian dari upaya edukasi gizi bagi masyarakat. Program ini berfokus pada pencegahan stunting sejak dini dengan memberikan pemahaman tentang pola makan sehat, pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil.

Sebagai bentuk edukasi yang lebih interaktif, mahasiswa KKN UNDIP melakukan demo masak di Posyandu ibu hamil dengan menyajikan dua menu sederhana bergizi tinggi, yaitu pancake pisang dan sup tahu pada hari Sabtu (25/01/2025). Kedua menu ini dipilih karena mudah dibuat, menggunakan bahan yang terjangkau, serta kaya akan nutrisi penting seperti protein, serat, dan vitamin yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin dan anak-anak.

Selain demonstrasi memasak, mahasiswa juga membagikan booklet edukasi yang berisi informasi mengenai makanan bergizi untuk ibu hamil dan anak-anak serta cara memenuhi kebutuhan gizi seimbang dan MPASI.

Kegiatan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para ibu hamil yang hadir. Mereka tidak hanya menyaksikan proses memasak, tetapi juga ikut berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai pola makan selama kehamilan. Kader Posyandu turut mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting.

Sebagai desa yang terus berkembang di sekitar Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Desa Sawangan memiliki tantangan dalam memastikan kesejahteraan kesehatan masyarakatnya. Oleh karena itu, melalui Gerakan Anti Stunting ini, diharapkan para ibu lebih memahami pentingnya asupan gizi yang cukup bagi kesehatan ibu dan anak, sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan.

Program ini menjadi wujud kontribusi nyata mahasiswa KKN UNDIP dalam mendukung program kesehatan masyarakat dengan pendekatan multidisiplin yang aplikatif dan berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa UNDIP Tim 1 KKN Wujudkan Identitas Desa Sawangan dengan Plang RT dan RW

0
 
Tim 1 KKN Undip 2025 melaksanakan program kerja pembuatan Plang RT & RW di Desa Sawangan, Gringsing, Batang.

Campusnesia.co.id -  Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 1 Universitas Diponegoro telah sukses melaksanakan program kerja Pembuatan Plang RT dan RW di Desa Sawangan, Gringsing, Batang pada minggu ke-4 hingga minggu ke-6. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keteraturan administrasi desa serta mempermudah identifikasi rumah ketua RT dan RW bagi masyarakat dan pihak luar yang berkunjung.

Sebelumnya, Desa Sawangan mengalami kesulitan dalam pengurusan administrasi dan identifikasi lokasi karena tidak adanya plang yang jelas untuk rumah ketua RT dan RW. Kondisi ini sering kali menyulitkan warga maupun tamu yang ingin mengurus keperluan administratif atau mencari fasilitas publik di desa tersebut.

Program ini diawali dengan survei lapangan untuk mengidentifikasi lokasi rumah ketua RT dan RW di berbagai wilayah desa. Tim KKN kemudian merancang plang yang mengedepankan visibilitas agar mudah terlihat oleh masyarakat. Setelah desain selesai, tim menyusun anggaran biaya dan mempersiapkan material yang diperlukan untuk pembuatan plang.

Ketua RT 02 RW 04 Desa Sawangan, Bapak Supriyono, menyampaikan apresiasi terhadap program ini. “Dengan adanya plang RT dan RW ini, kami sangat terbantu dalam hal administrasi dan komunikasi. Warga jadi lebih mudah mengakses layanan dan mengurus berbagai keperluan,” ujarnya.

Tim KKN 1 Universitas Diponegoro berharap program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi Desa Sawangan serta menjadi inspirasi bagi desa lain dalam meningkatkan keteraturan administrasi dan fasilitas publik.



Editor:
Achmad Munandar

Efisiensi Pertanian Meningkat: Implementasi Alat Penanam Bibit Jagung oleh Mahasiswa TIM 1 KKN UNDIP di Desa Sawangan

0
 
Mahasiswa KKN 1 UNDIP, Fadhillah Raka Pratama, mendemonstrasikan alat sederhana penanam bibit jagung ke petani jagung.

Campusnesia.co.id - Upaya peningkatan produktivitas pertanian terus dilakukan di Desa Sawangan dengan adanya program inovatif berupa pembuatan dan implementasi alat penanam bibit jagung sederhana. Program ini digagas oleh Fadhillah Raka Pratama, mahasiswa Rekayasa Perancangan Mekanik, Sekolah Vokasi,  salah satu anggota TIM 1 KKN UNDIP, dengan tujuan membantu petani mengatasi kendala dalam proses penanaman yang selama ini masih dilakukan secara manual.


Identifikasi Masalah dan Solusi
Desa Sawangan dikenal sebagai daerah dengan komoditas utama jagung dan memiliki lahan pertanian yang luas. Namun, metode penanaman yang masih mengandalkan tenaga manual memerlukan waktu dan tenaga yang cukup besar. Hal ini menjadi kendala utama terutama saat musim tanam tiba, sehingga produktivitas pertanian belum optimal.

Untuk menjawab tantangan tersebut, program ini mengembangkan alat penanam bibit jagung sederhana yang dirancang sesuai dengan kebutuhan petani dan kondisi lahan setempat. Alat ini diharapkan dapat menghemat waktu, tenaga, serta meningkatkan efisiensi kerja para petani.


Dampak dan Harapan ke Depan
Petani di Desa Sawangan menyambut baik program ini karena dapat mengurangi beban kerja mereka dan meningkatkan efisiensi dalam proses penanaman. Dengan alat ini, diharapkan jumlah tanaman yang dapat ditanam per hari meningkat signifikan dibandingkan dengan metode manual.

“Dengan alat ini, kami tidak perlu membungkuk terus-menerus saat menanam, sehingga lebih cepat dan tidak terlalu melelahkan,” ujar Pak Suyono, petani jagung di Desa Sawangan pada Jumat, 31 Januari 2025.

Selain itu, program ini juga berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut dengan melibatkan lebih banyak komunitas tani serta memperbaiki desain alat agar semakin optimal. 

Harapannya, inovasi ini dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas pertanian di desa-desa lain yang memiliki permasalahan serupa.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Tim 1 KKN Undip Melakukan Sosialisasi K3 dan Pengadaan APD untuk Bengkel Las di Desa Sawangan

0
 
Mahasiswa KKN 1 UNDIP, Fadhillah Raka Pratama, memberikan dan mengedukasi guna APD las ke pekerja las di Desa Sawangan.

Desa Sawangan memiliki beberapa bengkel las yang menjadi sektor pekerjaan utama bagi masyarakat setempat. Namun, masih banyak pekerja yang belum sepenuhnya memahami pentingnya penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, Fadhillah Raka Pratama salah satu anggota Tim KKN 1 Undip mengambil inisiatif untuk mengadakan sosialisasi mengenai K3 serta menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi pekerja las.

Pelaksanaan program ini dimulai dengan identifikasi jumlah bengkel las di desa dan diskusi awal dengan para pemilik bengkel untuk mengetahui kondisi kerja serta kebutuhan mereka dalam hal keselamatan kerja pada Kamis, 23 Januari 2025. Setelah itu, mahasiswa melaksanakan sesi sosialisasi berupa workshop yang membahas risiko kecelakaan kerja di bengkel las, teknik kerja aman saat mengelas, serta demonstrasi penggunaan alat pelindung diri seperti penutup kuping dan topeng pelindung las.

Selain itu, tim KKN juga menyerahkan sejumlah APD secara simbolis kepada beberapa bengkel sebagai percontohan. Para pekerja diberikan pelatihan langsung mengenai cara merawat dan menggunakan APD secara optimal agar dapat digunakan dalam jangka panjang.

Pelaku Bengkel Las di Desa Sawangan, Bapak Taufiq, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini. Kini kami lebih memahami pentingnya keselamatan kerja dan alat pelindung diri. Semoga ke depan, seluruh bengkel di desa ini bisa menerapkan standar K3 dengan lebih baik,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pekerja bengkel las di Desa Sawangan semakin sadar akan pentingnya keselamatan kerja sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan produktivitas kerja. KKN 1 Universitas Diponegoro terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat bagi masyarakat desa.



Editor:
Achmad Munandar

Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Mahasiswa KKN Undip Perkenalkan Profil Desa Puhgogor

0


Campusnesia.co.id - Universitas Diponegoro melakukan penerjunan sekitar 400 mahasiswa di Kabupaten Sukoharjo dalam rangka kuliah kerja nyata (KKN) sekaligus pengabdian masyarakat. Silvia Wahyuning Tiyas merupakan salah satu mahasiswi KKN dari jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik yang mengikuti KKN Tim I dan ditempatkan di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Sebagai perwujudan kontribusi dalam pengembangan desa, Silvia menyusun profil Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Buku profil menjadi langkah strategis pembangunan berkelanjutan. Profil desa disajikan melalui infografis yang diserahkan secara simbolis kepada Bapak Suharno, S.Sos., M.H., selaku Kepala Desa Puhgogor pada 7 Februari 2025 di Balai Desa Puhgogor. 

Profil Desa merupakan gambaran umum wilayah yang mencakup kondisi geografis, kependudukan, ekonomi dan sosial di suatu wilayah. Penyusunan prodil desa dapat mendukung pembangunan berkelanjutan atau SDGs Desa tujuan nomor 17 yaitu “Kemitraan untuk Pembangunan Desa”. Profil desa juga menjadi salah satu dasar dalam penyusunan perencanaan kebijakan, sehingga perencanaan kebijakan sesuai dengan kebutuhan desa tersebut. Profil desa yang disajikan dalam bentuk infografis bukan hanya sekedar visualisasi data, melainkan juga sebagai alat komunikasi, serta partisipasi berbagai pihak dalam mewujudkan desa yang berkelanjutan. 

Penyusunan Profil Desa Puhgogor dilakukan dengan melibatkan beberapa pihak terkait, yang diawali dengan pengumpulan data baik secara primer melalui wawancara bersama masyarakat dan pemerintah desa, maupun secara sekunder melalui data-data dari pemerintah desa dan website resmi lainnya. Selanjutnya data yang diperoleh disajikan menjadi sebuah informasi dalam bentuk peta, grafik dan yang lainnya. Kemudian peta dan grafik tersebut disusun dalam sebuah infografis yang menyajikan informasi terkait visi misi, profil, potensi dan permasalahan di Desa Puhgogor. 

Jika dilihat dari lokasinya, Desa Puhgogor memiliki karakteristik yang cukup menarik. Desa ini berbatasan langsung dengan kabupaten lain yaitu Kabupaten Karanganyar, sehingga aktivitas masyarakat cenderung berhubungan dengan kabupaten Karanganyar. Kondisi perekonomian di Desa Puhgogor didominasi pada sektor pertanian, hal ini dapat dilihat dari penggunaan lahan eksisting. Adapun komoditas utamanya adalah padi, kacang tanah, jagung, sapi dan kambing. Namun di sisi lain, terdapat permasalahan dalam pertanian terutama saat musim kemarau terkait dengan irigasi. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu petani di Desa Puhgogor, “Wonten mriki rata-rata pertanian sae, nanging pas musim ketiga masalahe banyu kangge irigasi pertanian kurang” artinya “Di sini rata-rata pertaniannya bagus, tetapi jka musim kemarau permasalahan air untuk itigasi pertanian kurang” ujar Bu Waginem. Selain itu, masih banyak potensi dan permasalahan di Desa Puhgogor yang dijelaskan dalam profil desa.

Penyusunan Profil Desa Puhgogor diharapkan dapat menjadi instrumen perencanaan desa untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Melalui pemahaman terkait kondisi wilayah, potensi dan permasalahan yang terjadi di Desa Puhgogor, diharapkan Pemerintah Desa Puhgogor dapat merumuskan kebijakan yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Melakukan Pemetaan Sarana Prasarana Sebagai Langkah Perwujudan Pemerataan Pembangunan Desa Puhgogor

0


Campusnesia.co.id - Universitas Diponegoro melakukan penerjunan sekitar 400 mahasiswa di Kabupaten Sukoharjo dalam rangka kuliah kerja nyata (KKN) sekaligus pengabdian masyarakat. Silvia Wahyuning Tiyas merupakan salah satu mahasiswi KKN dari jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik yang mengikuti KKN Tim I dan ditempatkan di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Dalam bentuk kontribusi terhadap pengembangan desa serta mendukung pembangunan berkelanjutan, Silvia melakukan pemetaan sarana prasarana Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Peta persebaran sarana prasarana Desa Puhgogor diserahkan secara simbolis kepada Bapak Suharno, S.Sos., M.H., selaku Kepala Desa Puhgogor pada tanggal 7 Februari 2025 di Balai Desa Puhgogor. 

Pemetaan sarana dan prasarana adalah proses identifikasi, pencatatan, dan visualisasi berbagai fasilitas umum yang tersedia di suatu wilayah, dalam konteks ini dilakukan di Desa Puhgogor. Pemetaan sarana prasarana bertujuan untuk mengetahui persebaran sarana prasarana yang dapat menjadi langkah awal dalam pemerataan pembangunan di Desa Puhgogor. Penyusunan peta sarana prasarana dapat mendukung SDGs Desa tujuan nomor 9 yaitu “Infrastruktur dan Inovasi Desa Sesuai Kebutuhan”. 

Pemetaan sarana dan prasarana di Desa Puhgogor dilakukan dengan memanfaatkan informasi dari website Badan Informasi Geospasial dan Google Sattelite. Sarana prasarana yang terdapat di Google Sattelite diklasifikasikan sesuai dengan fungsinya, seperti pendidikan, kesehatan, peribadatan dan lainnya. Selain itu juga melakukan survei primer untuk memperoleh titik koordinat lokasi sarana yang tidak tersedia di Google Sattelite. Setelah melakukan pengumpulan data baik secara primer maupun sekunder, dilakukan validasi data ke Pemerintah Desa terkait lokasi persebaran sarana prasarana. Selanjutnya dilakukan pemetaan persebaran sarana prasarana dengan menggunakan software Qgis. 

Desa Puhgogor memiliki sarana yang cukup lengkap, seperti Paud, TK, SD, SMP, Puskesmas Pembantu, balai desa, lapangan, embung, balai pertemuan yang tersedia di setiap dukuh. Melihat kondisi eksisting, persebaran sarana prasarana di Desa Puhgogor cenderung merata di setiap dukuhnya. Sarana prasarana yang tersedia sangat mendukung aktivitas masyarakat Desa Puhgogor. Pemetaan sarana prasarana dengan mengumpulkan data secara primer dan sekunder diapresiasi oleh Pemerintah Desa Puhgogor yaitu Bapak Giyardi selaku Kasi Pemerintahan Desa Puhgogor. “Pemetaan persebaran sarana prasarana memang lebih baik dilakukan secara langsung karena beberapa lokasi tidak tercantum di dalam Google Maps. Pemetaan sarana prasarana ini sangat penting untuk mengetahui persebaran sarana prasarana.” 

Pemetaan sarana prasarana di Desa Puhgogor diharapkan dapat menjadi instrumen dalam pemerataan pembangunan. Melalui pemahaman terkait persebaran sarana prasarana di setiap dukuhnya, pembangunan yang direncanakan di masa yang akan datang di Desa Puhgogor dapat dilakukan secara merata, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.   



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Bantu UMKM Tempe Menuju Standarisasi Produksi Sesuai SNI 3144:2009

0

Penyerahan Buku Panduan Inspection Product Kepada Pemilik Usaha Tempe Bu Mul


Campusnesia.co.id - Kabupaten Sukoharjo (01/02/2025) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Tahun 2025 Universitas Diponegoro (UNDIP) yang bertugas di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, turut serta dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat. Salah satu UMKM yang mendapat perhatian adalah Tempe Bu Mul, usaha tempe rumahan yang telah berdiri sejak tahun 1997 dan menjadi salah satu produsen tempe tertua di desa tersebut.

Tempe Bu Mul memiliki jangkauan pemasaran yang cukup luas, mencakup warung kelontong, warung makan, serta berbagai tempat lainnya. Namun, usaha ini menghadapi kendala dalam identitas usahanya. Hingga saat ini, tempat produksi tempe tersebut belum memiliki spanduk atau papan nama yang jelas, sehingga menyulitkan konsumen maupun pihak luar yang ingin mencari lokasi produksi. Selain itu, meskipun produk tempe dari UMKM ini telah bersertifikat halal, namun izin edar dari BPOM masih belum diperoleh.

Menanggapi permasalahan ini, salah satu mahasiswa KKN, Konita, dari jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik, membantu pembuatan spanduk sebagai identitas UMKM Tempe Bu Mul. Spanduk ini berfungsi sebagai penanda yang memudahkan konsumen dan calon mitra usaha dalam mengenali lokasi produksi tempe tersebut.
 
Desain Spanduk Sebagai Identitas UMKM Tempe Bu Mul

Selain itu, sebagai upaya membantu UMKM ini dalam memperoleh izin edar BPOM, mahasiswa KKN juga menyusun buku panduan inspection product. Buku ini berisi langkah-langkah produksi tempe yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 3144:2009, yang dapat menjadi acuan bagi UMKM dalam memastikan kualitas dan keamanan produk. Beberapa poin penting yang dicantumkan dalam buku panduan ini meliputi diagram alir proses produksi tempe, inspeksi terhadap potensi kerusakan tempe, standar SNI, metode inspeksi tempat produksi, kondisi lingkungan produksi, kualitas kedelai sebagai bahan baku, hingga standar kemasan tempe.

Dengan adanya spanduk identitas dan buku panduan inspection product ini, diharapkan UMKM Tempe Bu Mul dapat lebih mudah dikenali oleh masyarakat serta lebih siap dalam mengurus perizinan BPOM. Langkah ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa KKN dalam membantu UMKM lokal agar semakin berkembang dan berdaya saing.



Editor:
Achmad Munandar