BPJS Kis Pemda PBI-APBD Tiba-tiba Tidak Aktif? Jangan Panik Ini Solusinya

0


Campusnesia.co.id - Rabu 1 Januari 2025 ramai di sosial media X atau Twitter tentang akun BPJS yang tiba-tiba non aktif, karena penasaran saya segera cek akun keluarga dan benar saja milik ibu juga kena peng-non-aktifkan ini.

Setelah baca sana-sini ternyata akun-akun yang tiba-tiba non aktif ini adalah jenis PBPU dan BP Pemerintah Daerah yang sederhananya iuran BPJS nya selama ini ditanggung oleh pemerintah daerah.

Jujur awalnya panik dan bingung karena ibu masih rutin kontrol, terakhir tanggal 13 Desember 2024 dan tanggal 10 Januari 2025 nanti ada jadwal lagi. Saya coba datang ke rumah sakit tempat ibu kontrol untuk bertanya jika akun non aktif seperti ini apakah bisa tetap kontrol atau tidak, jawabannya tidak bisa harus diaktifkan dahulu.

Saya tanya perangkat desa dan call center BPJS di nomor 165 jawabannya kurang lebih sama, untuk aktivasi harus datang ke Dinas Sosial Kabupaten setempat.

Esok harinya tanggal 2 Januari 2024 saya ke Dinas Sosial untuk bertanya apa sebabnya tiba-tiba akun BPJS ibu saya non aktif, menurut saya jawabannya kurang memuaskan karena hanya dijelaskan bahwa anggaran Pemerintah Daerah terbatas jadi dalam kurun waktu tertentu akan ada non aktifkan akun BPJS warganya. 

Pertanyaannya kriterianya apa sebuah akun di non aktifkan? padahal secara urgensi yang bersangkutan masih rutin berobat, kenapa tidak non aktifkan yang jarang digunakan berobat mislanya.

Selanjutnya untuk pengajuan aktivasi lagi dari Dinsos tidak mengatakan harus melakukan pengajuan dulu, sayangnya tidak bisa aktif seketika harus menunggu setidaknya satu bulan dengan catatan bahwa kuotanya masih ada, sampai di sini jelas saya khawatir karena tanggal 10 Januari harus kontrol lagi.

Adapun syarat dokumen untuk pengusulan PBI-APBD yaitu:
1. Fotocopy KK dan KTP Lembaran utuh (2 Lembar)
2. Fotocopy Kartu Identitas Anak/Akta Lahir (2 Lembar) (Jika belum memiliki KTP)
3. Surat Keterangan Desa (2 Lembar)
- Keterangan: Warga tidak mampu dan sudah dimasukan di data DTKS
- Keperluan: Pengusulan
4. Cetak Warna Foto Rumah (2 Lembar)
- Tampak Depan dan Tampak Dalam
5. Fotocopy Surat Keterangan Sakit/Surat Kontrol/Surat Keterangan membutuhkan perawatan medis dari Puskesmas/Rumah Sakit (2 Lembar)
6. Cantumkan/Tulis No. Telp / WA


Selanjutnya solusi yang saya ambil adalah datang ke kantor BPJS di Kabupaten untuk beralih dari PBI APBD jadi BPJS Mandiri. 

Langkah-langkahnya sobat bisa datang ke kantor BPJS setempat, membawa dokumen KK,KTP, Nomor rekening bank yang bersangkutan atau salah satu keluarga dan Materai 10.000. Nanti akan dibantu pak satpam untuk mendapat nomor antrian.

Setelah tiba nomor antrian, saya dibantu oleh customer service pertama dicek akunnya sejak kapan tidak aktif. Dalam kasus saya tidak aktif sejak tanggal 27 Desember 2024 artintya belum ada satu bulan. Dengan demikian untuk aktivasi cukup membayar iuran sebesar Rp35.000 dan tidak perlu materai.

Pembayaran bisa dilakukan di loket seperti Indomaret, Alfamart, Mobile Banking, Kantor Pos atau konter-konter pulsa yang menyediakan jasa pembayaran BPJS. Saya pilih bayar lewat Mobile Banking dan setelah menunggu sekitar 10-15 menit akun di aplikasi mobile JKN dari warna merah jadi hijau kembali yang artinya sudah aktif.

Dalam kasus berbeda jika akun tidak aktif lebih dari satu bulan, maka untuk aktivasi harus membayar tagihan yang belum terbayar dahulu agar bisa aktif saat itu juga. Atau kalau bayar tagihanya tidak langsung maka harus menunggu 2 minggu agar bisa aktif kembali.

Demikian sobat pembaca postingan kali ini tentang pengalaman mengurus BPJS Kis Pemda yang tiba-tiba tidak aktif, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Achmad Munandar

TIM Pengabdian Masyarakat Unisnu Jepara Lakukan Penguatan Literasi Numerasi Siswa SD Melalui Pendampingan Ibu-Ibu Belajar Matematika

0


Campusnesia.co.idTim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara hadir di tengah-tengah masyarakat dengan membawa berbagai program kerja. Salah satunya adalah pendampingan kepada kelompok ibu-ibu untuk mendapatkan pelatihan pelajaran matematika dalam rangka penguatan kemampuan literasi numerasi siswa SD.

Program pengabdian yang diselenggarakan oleh Unisnu Jepara ini merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Menurut Ahmat Wakit, S.Pd., M.Pd. Dosen Unisnu, sekaligus Ketua tim pelaksana mengatakan tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan matematika dasar anggota Komunitas Ibu Belajar Matematika atau yang disingkat KIBM. Sehingga akan berdampak pada meningkatnya kemampuan literasi dan numerasi siswa siswi SD sederajat di desa Kerso. KIBM sendiri merupakan kelompok ibu-ibu yang memiliki putra putri di tingkat sekolah dasar sederajat.

“Dengan meningkatnya kemampuan matematika dasar orang tua (ibu) dapat meningkatkan intensitas dan kepercayaan diri orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah serta akan berdampak pada meningkatnya kemampuan literasi dan numerasi anak”, ungkap Wakit.
Program kolaborasi dosen dan mahasiswa ini dicanangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNISNU Jepara. Program PKM ini terealisasi dengan adanya dana hibah dari kampus untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.


Sementara itu, salah satu peserta sekaligus Ketua KIBM, Endang Suryati mengungkapkan bahwa peserta pelatihan nampak antusias karena penyampaikan materi dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami.

“Kami berharap kegiatan pengabdian ini dapat berkelanjutan nantinya agar orang tua mendapat pencerahan cara mendampingi anak belajar di rumah”, ujarnya.
Pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada tanggal 14 Oktober 2024 dan akan berlanjut dan dilaksanakan minimal setiap bulan sekali sesuai kesepakan jadwal antara pemateri dengan peserta. Kegiatan ini dihadiri oleh 13 peserta dari KIBM Desa Kerso dan dilaksanakan di kediaman ketua KIBM Endang Suryati.

Selain Ahmat Wakit yang bertindak sebagai ketua, anggota Tim PKM terdiri dari Nor Hidayati, S.T., M.T. dari Program Studi Teknik Sipil Unisnu Jepara, bapak Buang Budi Wahono, S.Si., M.Kom. dari program studi Teknik Informatika dan Tim mahasiswa terdiri dari dua mahasiswa dari berbagai program studi, yaitu Mohammad Nur Arif dari program studi PGSD Unisnu Jepara dan Atha Fauziah dari Program Studi Teknik Sipil Unisnu Jepara.



Editor:
Achmad Munandar

Review Drama Korea Squid Game Season 2 Makin Seru Makin Menegangkan

0


Campusnesia.co.id - Mengawali tahun 2025 ini saya marathon nonton drama korea paling diantisipasi akhir tahun lalu yang season pertamanya jadi fenomena dunia yaitu Squid Game 2. Beberapa pemain kembali hadir seperti Lee Jung-Jae, Lee Byung-Hun, Gong Yoo dan Wi Ha-Joon.

Total ada 6 episode dan selesai sekali nonton, kesan pertama secara perkembangan cerita sangat menarik kembali dengan permainan-permainan baru yang unik.

Dari sisi cast banyak wajah-wajah baru yang menambah seru jalan cerita season 2 kali ini, diantaranya yaitu Yim Si-Wan, Kang Ha-Neul, Lee Jin-Uk, Park Sung-Hoon, Yang Dong-Geun, Kang Ae-Shim, Jo Yuri, dan T.O.P.

Seong Gi-Hun yang sudah menang di season sebenarnya akan ke luar negeri, namun mengingat kekhawatiran dia terhadap calon-calon korban yang akan datang.

Selama 2 tahun dengan uang yang ia menangkan digunakan untuk mencari sosok the recruiter yang diperankan oleh Gong Yoo.

Gong Yoo juga mendapatkan screen time yang signifikan daripada season 1 tapi bagi sobat penggemar harap siap-siap.

Gi-Hun sangat bekerja keras mencoba menyelamatkan para peserta, hal ini membuat front man geram, khawatir sehingga harus turun tangan.

Para pink guards juga masih menarik masih bergelut mencoba mendapatkan keuntungan dengan menjual organ dari peserta yang tereliminasi, ada sosok pink guard Kang No-Eul yang membelot dan terlibat perseteruan dengan officer yang punya misi terselubung.



Sinopsis Squid Game
Setelah memenangkan Squid Game dan menerima hadiah uang tunai yang sangat besar, Seong Gi-Hun (Lee Jung-Jae) berencana menjalani hidup baru di Amerika Serikat. Namun, Seong Gi-Hun, yang masih dihantui oleh kematian semua pemain yang berkompetisi dengannya, memutuskan untuk melewatkan penerbangannya dan kembali ke Seoul. Dia menghabiskan 3 tahun berikutnya untuk mencari orang-orang yang bertanggung jawab atas Squid Game. Dia telah meminta bantuan perusahaan rentenir Sunshine Capital untuk menemukan orang-orang yang bekerja untuk Squid Game.

Sementara itu, Detektif Hwang Jun-Ho (Wi Ha-Joon) telah memilih untuk pindah dari Divisi Kejahatan Besar dan bekerja di kantor polisi lingkungan kecil. Di waktu luangnya, dia bekerja dengan Kapten Park (Oh Dal-Su) dan melakukan perjalanan dengan perahunya untuk mencoba menemukan pulau tempat dia melihat permainan berlangsung yang melibatkan kematian para pemainnya. Saudaranya Hwang In-Ho (Lee Byung-Hun) berada di pulau itu.

Seong Gi-Hun akan segera bergabung dengan babak baru Squid Game, tetapi tujuannya kali ini adalah menghentikan permainan untuk selamanya.

Kabar Gembira dari PLN, Khusus Bulan Januari dan Februari 2025 Diskon 50%

0
 



Campusnesia.co.id - Kabar gembira dari PLN, khusus bulan Januari dan Februari 2025 ada diskon sebesar 50%.

Bagi pelanggan dengan sistem pra-bayar atau pulsa token PLN, misal beli harga Rp20.000 dapat 43,9 KWh selama bulan Januari dan Februari bakal dapst 87,7 KWh harga sama tapi dapat KWh lebih banyak.

Untuk sobat yang listriknya sistem pasca-bayar maka diskon 50% bulan januari diberikan pada bulan Fabruari dan potongan bulan Februari pada saat pembayaran di bulan Maret 2025.



Demikian informasinya sobat, semoga bermanfaat, sampai jumpa.


Penulis:
Achmad Munandar

Mahasiswa Sejarah Undip Melakukan Edukasi Historis Mengenai Bangunan Cagar Budaya Tanjung Priok

0

Campusnesia.co.idKelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang (19/12/2024) - Muhammad Rizky Fadillah, Mahasiswa S1-Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro membuat leafleat bertema cagar budaya yang ada di Jakarta. Target sasaran pembaca pada leafleat yang dibuat ialah seluruh pengunjung yang datang pada penutupan kegiatan Wates Lengkah yang terdiri dari perwakilan kepala Balai Pelestarian Kebudayaan, perwakilan organisasi perangkat daerah, mahasiswa, para seniman serta pengunjung  yang hadir.

Edukasi dilakukan dengan membagikan leafleat yang dibuat berjudul “Pendirian Stasiun Tanjung Priok dan Dampaknya Bagi Perkeretaapian Batavia”. Isu yang diangkat dalam leafleat ini mengenai sejarah panjang dari Stasiun Tanjung Priok sebagai Living Monument dimana dengan kehadirannya di Batavia atau Jakarta pada hari ini turut berdampak pada perkembangan kereta api di Jakarta. Pada leafleat tersebut tersusun ke dalam beberapa bahasan seperti:

1. Pendirian Stasiun Tanjung Priok 

2. Pembangunan Stasiun Tanjung Priok 

3. Perluasan Perkeretaapian Batavia 

4. Elektrifikasi Pertama di Batavia 

5. Dampaknya Bagi Perkeretaapian Batavia 

Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi para pengunjung yang datang mengenai salah satu cagar budaya yang ada di Jakarta yakni Stasiun Tanjung Priok dalam bentuk yang lebih ringkas, padat, dan mudah dipahami. Dalam pembuatannya diadakan diskusi secara intensif dengan arkeolog di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII bernama Adita Nofiandi S. Ark. Setelahnya dilakukan studi kepustakaan yang dilakukan di perpustakaan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII serta penelusuran dokumentasi foto Stasiun Tanjung Priok melalui arsip KITLV yang berasal dari Belanda. Diharapkan pula pembuatan leafleat ini dapat mengedukasi pengunjung kegiatan Wates Lengkah yang berlokasi di gedung aula Halwany Mihrob pada kompleks kantor Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII tanggal 19 Desember 2024. 

Penyebaran leafleat dilaksanakan pada malam penutupan kegiatan Wates Lengkah yang dihadiri oleh banyak pihak yang bergerak pada bidang kebudayaan. Tak hanya dibagikan turut dilakukan penjelasan atas isi dari leafleat serta penjelasan foto-foto yang dihadirkan guna memberikan informasi baru kepada para pengunjung. Pembuatan leafleat yang dibagikan serta menjelaskan kepada para pembaca dapat menjadi salah satu metode pengajaran sejarah yang bersifat mudah, efektif, dan efisien. Turut diharapkan pula dengan tersampaikannya sejarah dari Stasiun Tanjung Priok membuat masyarakat agar dapat terlibat dalam pelestarian cagar budaya.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Sejarah Undip Lakukan Edukasi Mengenai Sejarah Kebanksentralan

0


Campusnesia.co.id - Lontar Baru, Kota Serang (19/12/2024) - Annisa Khairani Zahra, Mahasiswa S1-Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro menjadi bagian dari Program Magang Bersertifikat Kebudayaan melakukan edukasi mengenai sejarah kebanksentralan. Edukasi ini dilaksanakan di gedung Halwany Michrob yang bertepatan dengan kegiatan Wates lengkah yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII.

Kegiatan edukasi dilakukan dengan membagikan leaflet sejarah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman mengenai perubahan peran bank sentral. Bank Indonesia masih dipandang sama dengan bank-bank komersial yang menerima simpanan masyarakat dan memberikan kredit serta pembiayaan lain kepada dunia usaha. Tak hanya itu, masyarakat hanya mengetahui bahwa Bank Indonesia mencetak dan mengedarkan uang karena dicantumkannya nama Bank Indonesia dalam rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. Sasaran pembaca leaflet ini ialah dewasa, remaja, dan anak-anak. Untuk menarik minat pembaca, isi dan desain leaflet dirancang semenarik mungkin agar tetap menyenangkan untuk dibaca, meskipun topik tentang kebanksentralan yang tergolong cukup berat. Dalam pelaksanaa pembuatan leaflet menggunakan hasil wawancara dan arsip milik Bank Indonesia. 

Perubahan de Javasche Bank menjadi Bank Indonesia merupakan tonggak penting dalam sejarah perbankan dan kemerdekaan ekonomi Indonesia yang belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia menyadari pentingnya memiliki bank sentral yang sepenuhnya dikelola oleh bangsa sendiri untuk mendukung kedaulatan ekonomi. Setelah dinasionalisasi pada 1 Juli 1953, de Javasche Bank berganti nama menjadi Bank Indonesia. Bank Indonesia yang awalnya menempati bekas gedung de Javasche Bank kemudian karena tuntutan perubahan dalam struktur organisasi yang memerlukan ruang tambahan, maka BI pindah ke gedung Thamrin. Gedung BI kota yang sudah tidak digunakan lagi sebagai kantor operasional BI kemudian dialihkanfungsikan sebagai museum bank Indonesia sebagai wadah edukasi kebanksentralan. 

Dengan informasi yang disajikan, diharapkan pembaca semakin tertarik dan menyadari pentingnya memahami sejarah kebanksentralan serta turut berperan dalam pelestarian bangunan cagar budaya. Leaflet ini juga mencantumkan waktu operasional Museum Bank Indonesia untuk berkunjung. Di sana, pengunjung dapat melihat langsung gedung cagar budaya yang bersejarah serta koleksi-koleksi berharga yang menceritakan perjalanan panjang Bank Indonesia.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Jurusan Sejarah Undip Melakukan Klasifikasi Terhadap Temuan Ekskavasi di Banten Lama

0


Campusnesia.co.id -  Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang (5/12/2024) - Muhammad Rizky Fadillah, Mahasiswa S1-Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro melakukan  klasifikasi hasil temuan ekskavasi di laboratorium Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII. Klasifikasi hasil temuan dilakukan pada 121 hasil temuan yang terdiri dari pecahan gerabah, keramik yang diduga berasal Tiongkok, engsel besi, serta selongsong peluru. Klasifikasi hasil temuan dilakukan dari tanggal 22 November-5 Desember 2024 bertempat di laboratorium Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII. 

 
Klasifikasi hasil temuan merupakan tindak lanjut dari kegiatan ekskavasi yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII di sekitar kawasan Banten Lama. Kegiatan ekskavasi ini turut melibatkan seluruh peserta Magang Bersertifikat Kebudayaan dengan penempatan di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII. Para peserta magang berasal dari berbagai jurusan serta perguruan tinggi. Kegiatan ekskavasi dimulai dari tanggal 5-21 November 2024 dengan total mendapatkan 121 artefak peninggalan sejarah di masa kesultanan Banten yang terdiri dari pecahan gerabah, keramik bercorak Tiongkok, struktur bata peninggalan jalur Kesultanan Banten, dan sebuah selongsong peluru. 

Klasifikasi hasil temuan dilakukan guna mengetahui data spesifik mengenai ukuran yang terdiri dari panjang, lebar, tebal, dan diameter dari hasil temuan menggunakan jangka Sorong Caliper. Selanjutnya menentukan kondisi temuan apakah masuk kedalam utuh atau fragmen (Pecahan), ditentukan pula asal bahan pembuat dari hasil temuan, serta yang terakhir menentukan anatomi temuan yakni menentukan hasil temuan berasal dari bagian badan, bibir, tepian, atau dasar dari benda aslinya. Dengan hasilnya seluruh hasil temuan ekskavasi sebanyak 121 buah telah berhasil diidentifikasi serta di klasifikasi sehingga siap untuk di dokumentasi serta dilakukan penulisan deskripsi atas setiap temuan.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Sejarah Undip Lakukan Pendokumentasian Serta Penulisan Deskripsi Terhadap Temuan Ekskavasi di Kawasan Banten Lama

0


Campusnesia.co.idLontar Baru, Kota Serang (5/12/2024) - Annisa Khairani Zahra, Mahasiswa S1-Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro terlibat dalam kegiatan ekskavasi di sekitar Banten Lama serta berhasil menyelesaikan pendokumentasian dan penulisan deskripsi terhadap 121 temuan bersejarah hasil ekskavasi tersebut pada 25 november - 5 desember. 

Kegiatan ini merupakan bagian pelaksanaan kegiatan Magang Bersertifikat Kebudayaan di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia  Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII. Proses pendokumentasian melibatkan pengambilan foto dan pembuatan deskripsi terhadap objek yang ditemukan. Penulisan deskripsi juga menjadi bagian penting dalam upaya menyusun informasi mengenai temuan-temuan tersebut, agar dapat disosialisasikan dan dipahami oleh masyarakat serta dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam kajian sejarah dan budaya lebih lanjut.
 

Salah satu yang menarik ialah temuan 25 porselen yang ditemukan di kotak 6 saat ekskavasi pada kedalaman 25-40 cm. Porselen terbagi menjadi dua yaitu porselen China dan porcelaneous stoneware dari Thailand dan Vietnam. Porselen China memiliki jenis blue and white porcelain yang berasal dari Dinasti Qing abad ke 19 M dan Dinasti Ming dari abad ke 18-19 M. Porselen yang ditemukan umumnya terdiri atas bagian bibir, dasar dan badan dengan wujud berupa piring dan mangkuk.

Pendokumentasian dan penulisan deskripsi ini sangat penting untuk memastikan bahwa temuan-temuan yang ada dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan bisa memberikan kontribusi pada pengembangan pengetahuan sejarah. Beberapa temuan yang berhasil diangkat dari kawasan ini antara lain artefak-artefak berupa pecahan gerabah, alat-alat logam, serta reruntuhan bata  yang diduga memiliki hubungan erat dengan kemajuan sistem penjernihan air pada masa itu. Semua temuan ini akan dianalisis lebih lanjut untuk menggali informasi tentang kehidupan masyarakat pada masa tersebut, serta bagaimana situs-situs ini berperan dalam pembentukan identitas budaya Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa. Harapannya, temuan-temuan tersebut dapat memperkaya koleksi benda cagar budaya yang ada di Indonesia, serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian situs sejarah. Kegiatan ini menjadi contoh penting mengenai kolaborasi antara dunia akademik dan lembaga pemerintah dalam upaya pelestarian budaya dan sejarah Indonesia.



Editor:
Achmad Munandar

Keakraban Keluarga Besar SD Al-Islam Pengkol Jepara Terjalin Lebih Erat dalam Gelar Karya dan Family Gathering

0


Campusnesia.co.id - Jepara - Senyum ceria dan tawa riang memenuhi Gedung Serbaguna Pantai Bandengan saat keluarga besar SD Al-Islam Pengkol Jepara menggelar Family Gathering dan Gelar Karya P5. Acara yang berlangsung meriah pada tanggal 21 Desember 2024 ini menjadi momen istimewa bagi seluruh siswa, guru, dan orang tua untuk mempererat tali silaturahmi.

Dalam suasana penuh keakraban, para siswa menampilkan berbagai pertunjukan seni yang memukau. Tarian-tarian kreasi dengan backsound daerah seperti Apuse, Cublek-Cublek Suweng, dan Manuk Dadali berhasil memikat hati penonton. Sorak sorai dan tepuk tangan meriah mengiringi setiap penampilan, menjadi dukungan penuh bagi para siswa yang tampil dengan percaya diri.

Tidak hanya menampilkan bakat seni, acara ini juga menjadi ajang bagi keluarga untuk saling mengenal lebih dekat. Orang tua dan siswa bersama-sama menikmati berbagai kegiatan yang telah disiapkan, mulai dari pentas tari kreasi, fun game dan ramah tamah.

"Acara ini sangat bermanfaat untuk mempererat hubungan antara sekolah dan orang tua. Anak saya sangat senang bisa tampil di depan banyak orang dan mendapatkan dukungan dari teman-teman serta keluarga." ujar Ibu Mila salah satu wali murid. 

H. Ustadz Mukhoyyar, Ketua Yayasan Pendidikan Al Islam Jepara, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk para guru, wali murid, dan peserta didik, atas terselenggaranya kegiatan implementasi kurikulum merdeka ini. Beliau berharap SD Al Islam dapat terus berkembang, membawa berkah, dan semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Kepala Sekolah SD Al Islam, Faizar Rohman, S.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak. Beliau berpesan kepada seluruh siswa untuk terus belajar, meraih prestasi gemilang, serta menjadi generasi yang cerdas dan berakhlakul karimah.

Senada dengan hal tersebut, Eko Prasetyo, S.Pd., selaku Komite Sekolah, menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Beliau berharap melalui Family Gathering dan Gelar Karya P5, para pelajar dapat tumbuh menjadi pelajar yang berkompeten, terampil, dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Beliau juga berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin agar SD Al-Islam semakin dikenal dan maju.

Family Gathering dan Gelar Karya P5 ini membuktikan betapa pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan melibatkan seluruh anggota keluarga besar SD Al-Islam, acara ini berhasil menciptakan momen yang tak terlupakan dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta.

Cegah Meluasnya Penyebaran Nyamuk DBD dan Cikungunya, Komunitas Weron People dan Pemdes Tegalharjo Lakukan Foging Gratis

0


Campusnesia.co.idPati 28 Desember 2024. Komunitas Pemuda Weron People melakukan fogging di RT 06 RW 05 Dukuh Weron Desa Tegalharjo Trangkil Pati sebagai upaya memutus rantai penyebaran nyamuk Demam Berdarah Dengue dan Cikungunya di wilayah tersebut.

Kegiatan dilakukan mulai jam 08.00 WIB hingga menjelang siang oleh tim fogging dari komunitas pemuda Weron People setidaknya sebanyak 50 rumah telah disusuri hingga sela-sela sempit yang mungkin jadi sarang nyamuk.

Sebagai informasi Fogging adalah tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk secara luas.

"Fogging hari ini merupakan langkah cepat tanggap dari komunitas Weron People setelah mendapat laporan bahwa ada warga yang positif DBD dan Cikungunya. Kegiatan ini gratis sebagai bagian dari upaya memutus penyebaran penyakit dan bhakti sosial kami untuk warga Dukuh Weron" ungkap Paminto ketua komunitas Weron People saat ditanya media.


Sebelumnya komunitas pemuda Weron People jauh-jauh hari juga sudah melakukan sosialisasi dengan memasang banner di beberapa titik di Dukuh Weron agar masyarakat waspada dengan DBD karena musim hujan telah tiba, tidak hanya itu pada tanggal 8 Desember juga sudah dibagi bubuk abate gratis sebagai bagian dari upaya pencegahan.

Turut hadir dalam kegiatan fogging hari ini pihak dari Pemerintah Desa Tegalharjo yaitu Bapak Pandoyo selaku Kepala Desa mengikuti proses dari awal hingga masuk ke lorong rumah warga di RT 06 Dukuh Weron.


"Kami berterima kasih kepada rekan-rekan pemuda dari Weron People atas inisiatifnya melakukan fogging, untuk masyarakat khususnya warga Weron dan Tegalharjo pada umumnya kami berpesan jagalah kebersihan lingkungan agar terhindar dari nyamuk DBD dan Cikungunya." pesan Bapak Pandoyo Kepada Desa Tegalharjo.



Penulis:
Achmad Munandar

Foto:
Wisnu