Heboh! Mahasiswa KKN Undip Lakukan Gebrakan Baru di Desa Karangjati dengan Melakukan Pelatihan dan Pemberian Modul tentang Pedoman Pembentukan Peraturan Desa

0
 

Campusnesia.co.id -  Pekalongan, Jawa Tengah - Sejatinya secara mendasar desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional yang mana hal ini ditujukan guna mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat dan juga memiliki peranan untuk dapat mewujudkan cita-cita dan harapan tertinggi kemerdekaan sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 

Dalam keberlangsungannya, hak mengatur yang terdapat di tingkat desa dituangkan ke dalam bentuk serta perwujudan peraturan, yaitu peraturan desa, peraturan bersama kepala desa, dan peraturan kepala desa. Singkatnya, peraturan desa merupakan peraturan perundang-undangan yang mana ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersamaan dengan Badan Permusyawaratan Desa. Namun, perihal sesuatu yang kecil seperti adanya pedoman dasar dalam pembentukan peraturan desa belumlah dimiliki di Desa Karangjati ini. Peraturan desa sendiri sejatinya haruslah dipertimbangkan sedari akarnya atau norma hukum yang bersifat fundamentalnya.

Dengan adanya permasalahan tersebut, KKN Tim II Undip yang sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, mengusung program kerja yang bernama “Pelatihan dan Pemberian Modul tentang Pedoman Pembentukan Peraturan Desa Karangjati”. Program tersebut tentunya telah terealisasikan pada Hari Sabtu, tanggal 3 Agustus tahun 2024 yang berlokasi di Balai Desa Karangjati.
 

Lebih jauh, dalam pengimplementasian program kerja pelatihan dan pemberian modul tentang pedoman pembentukan peraturan desa, dimulai dari jajak pendapat yang dilakukan melalui para Badan Permusyawaratan Desa yang terkhususnya melalui Ketua BPD Karangjati yang bernama Dani, serta tidak luput jajak pendapat dilakukan kepada para Perangkat Desa yang dimulai dari Kepala Dusun, Kepala Seksi dan Urusan, hingga pada Sekertaris Desa, serta tentunya kepada Kepala Desa. Setelahnya, dilakukan pemaparan dan pelatihan yang dimulai dari pemberian materi tentang jenis aturan hukum dan apa hukum itu sendiri. Kemudian, materi tentang norma yang dikhususkan ke dalam norma hukum serta struktur norma hukum itu sendiri. Terakhir, optimalisasi pelatihan materi terkait dengan kerangka dan wujud dari peraturan desa itu sendiri.

Muhammad Arif Ma’sum sebagai Sekertaris Desa Karangjati pun turut memberikan pernyataan terkait dengan program yang akan dijalankan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip. “Memang di Desa Karangjati sendiri belum adanya pelatihan dan pemberian modul pedoman pembentukan peraturan desa yang dilakukan oleh mahasiswa KKN, dan hal ini bagus untuk dapat direalisasikan,” ujar Arif.

Kegiatan yang dilaksanakan dan dijalankan pada tanggal 3 Agutus 2024 pukul 19.30 ini telah rampung dan berhasil direalisasikan sepenuhnya. Dengan telah terlaksananya kegiatan ini, maka diharapkan mampu memberikan sebuah solusi dan gambaran umum bagaimana peraturan desa dapat terbentuk yang harus dimulai dari akar dan norma dasarnya, terkhususnya dikuatkannya terlebih dahulu norma hukum sebelum dibentuknya sebuah peraturan yang konkrit dan rigid dari adanya peraturan desa.



Penulis: 
Mohammad Belvananda Athaya 
Mahasiswa Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Belajar dari Alam: Pengenalan Biota Air untuk Generasi Muda di SD Negeri 02 Desa Longkeyang

0
 

Campusnesia.co.id - Longkeyang (22/08/24) - Kegiatan edukasi lingkungan semakin gencar dilaksanakan di berbagai sekolah dasar di Desa Longkeyang. Salah satu yang menarik perhatian adalah pengenalan biota air yang diadakan oleh mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan pentingnya keberagaman hayati di lingkungan perairan kepada para siswa.

Kegiatan yang berlangsung di ruangan Sekolah Dasar Negeri 02 Desa Longkeyang ini dimulai pada pukul 09.00 WIB. Siswa-siswi kelas 3 hingga kelas 6 tampak antusias mengikuti rangkaian acara. Kegiatan diawali dengan penjelasan singkat tentang ekosistem air tawar dan laut juga jenis-jenis biota air yang sering ditemukan di lingkungan sekitar.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kesadaran kepada anak-anak sejak dini tentang pentingnya menjaga ekosistem air. Selain itu, kami juga berharap mereka dapat mengenal lebih dekat keanekaragaman hayati yang ada di sekitar mereka," ujar Amel, salah satu mahasiswa yang menjadi fasilitator kegiatan.

Setelah sesi pengenalan biota air, siswa-siswi diajak bermain permainan edukatif yang bertujuan untuk menguji pemahaman mereka. Permainan ini menggabungkan unsur edukasi dengan hiburan sehingga proses belajar menjadi lebih menyenangkan.


Acara ditutup dengan pesan penting tentang pelestarian lingkungan dan ajakan untuk menjaga kebersihan air agar biota-biota tersebut dapat terus hidup dan berkembang. Dengan penuh semangat, para siswa berjanji akan turut menjaga kelestarian lingkungan, dimulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam membangun generasi muda yang peduli dan cinta terhadap lingkungan, khususnya dalam menjaga kelestarian ekosistem air di sekitar mereka.



Penulis:
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing:
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

EASY ZERO WASTE: Inovasi Hijau untuk UMKM Keripik Pisang di Desa Longkeyang oleh Mahasiswa TIM II KKN UNDIP

0
 

Campusnesia.co.id - Longkeyang (22/07/24) - Dalam upaya mendukung keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi lokal, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro mengadakan pelatihan pembuatan ecoenzyme kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Dua Bersaudara di Desa Longkeyang. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan cara mengolah limbah organik menjadi produk bermanfaat yang ramah lingkungan, sekaligus memberikan solusi inovatif bagi para pelaku usaha.

Pelatihan yang diadakan di UMKM Dua Bersaudara dan dihadiri oleh pemilik usaha juga beberapa karyawan. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB. Sesi pertama pelatihan dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu Ecoenzyme, yaitu cairan hasil fermentasi limbah organik seperti sisa buah dan sayuran, yang dapat digunakan sebagai pembersih alami, pupuk organik, hingga pengusir hama. Mahasiswa menjelaskan proses pembuatan ecoenzyme yang meliputi fermentasi sisa-sisa organik dengan gula merah dan air dalam jangka waktu tertentu.

“Ecoenzyme ini sangat mudah dibuat dan memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah sebagai bahan pembersih yang aman dan ramah lingkungan. Ini tentu sangat relevan bagi pelaku UMKM keripik pisang yang seringkali memiliki sisa-sisa kulit pisang dalam jumlah banyak,” jelas Amel, salah satu mahasiswa KKN.

Sesi kedua pelatihan berfokus pada demonstrasi pembuatan Ecoenzyme dan bagaimana Ecoenzyme yang sudah jadi dapat digunakan dalam proses produksi keripik pisang, terutama dalam hal kebersihan dan pengolahan limbah. Salah satu contoh yang diberikan adalah penggunaan ecoenzyme sebagai cairan pembersih untuk peralatan produksi, yang tidak hanya membersihkan tetapi juga mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

“Kami sangat tertarik dengan penggunaan ecoenzyme ini. Selain mudah dibuat, kami bisa memanfaatkan sisa kulit pisang yang biasanya hanya dibuang. Ini tentu akan sangat bermanfaat bagi usaha kami, terutama dalam menjaga kebersihan produksi,” kata Ibu Damusri, pemilik UMKM Dua Bersaudara.


Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana mahasiswa KKN juga memberikan informasi tentang cara mengembangkan ecoenzyme menjadi produk tambahan yang bisa dijual, seperti pembersih rumah tangga alami atau pupuk cair.

Pelatihan ini diharapkan dapat membantu UMKM Dua Bersaudara keripik pisang di Desa Longkeyang untuk meningkatkan efisiensi produksi serta menerapkan praktik yang lebih ramah lingkungan. Dengan demikian, diharapkan para pelaku usaha dapat terus berkembang dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitar.



Penulis:
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing:
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Luar Biasa, Mahasiswa KKN UNDIP Susun SOP di Desa Botolambat untuk Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Setempat

0
 


Campusnesia.co.id - Batang, Indonesia-18 Juli 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) mengambil langkah terobosan dengan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk untuk berbagai jenis layanan sosial di Desa Botolambat, Kec.Kandeman, Kab. Batang, Jawa Tengah. Seperti, konsultasi bantuan sosial (bansos), rekomendasi jaminan kesehatan, rekomendasi usulan bantuan sosial dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), serta rekomendasi bantuan pendidikan di Desa Botolambat. 

SOP ini mefasilitasi pengajuan data yang akurat dan memastikan bantuan yang diberian dapat tepat sasaran. Langkah ini juga bertujuan untuk memperjelas prosedur dan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan sosial yang disediakan oleh pemerintah agar masyarakat yang membutuhkan dapat.
       
Mahasiswa KKN bekerja sama dengan perangkat desa untuk menyusun prosedur konsultasi bansos, sehingga warga dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang jenis dan syarat bantuan sosial yang tersedia. Selain penyusunan SOP, mahasiswa KKN juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan perangkat desa. Mereka mengadakan sesi pelatihan, pertemuan, dan workshop untuk menjelaskan prosedur dan memandu warga dalam pengajuan bantuan. 


Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak memahami dan dapat mengikuti prosedur yang baru diterapkan. SOP untuk rekomendasi jaminan kesehatan memastikan bahwa warga yang belum terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan nasional dapat memperoleh akses yang diperlukan. SOP lainnya berfokus pada rekomendasi untuk masuk dalam DTKS dan bantuan pendidikan, membantu warga mengajukan usulan dan memperoleh dukungan yang tepat. 

Dengan adanya SOP ini, diharapkan proses pengajuan bantuan menjadi lebih transparan dan terstruktur, serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai hak dan prosedur yang berlaku sehingga bantuan sosial dapat diberikan tepat sasaran. Perangkat Desa Botolambat, Bapak Ali Baki, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN ini sebagai langkah positif dalam meningkatkan pelayanan publik di desa Botolambat. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perbaikan administrasi desa.



Editor:
Achmad Munandar

Mayoritas Remaja di Desa Botolambat Menikah di Bawah Umur, Mahasiswa KKN Undip Edukasi Tentang Pernikahan Dini

0
 


Campusnesia.co.id - Botolambat, 6 Agustus 2024 - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) II Universitas Diponegoro (Undip) menemukan bahwa mayoritas remaja di Desa Botolambat menikah di bawah umur. Fenomena ini terungkap melalui serangkaian kegiatan psikoedukasi yang dilakukan oleh tim KKN, dipimpin oleh Indira Laksmi Pranartiwi.

Kurangnya pemahaman masyarakat akan bahaya pernikahan di usia dini menjadi alasan utama tingginya angka pernikahan remaja di desa tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, Indira Laksmi Pranartiwi bersama timnya mengadakan psikoedukasi yang dilakukan melalui beberapa tahapan.

Tahapan pertama meliputi survei lokasi dan pengumpulan data. Tim KKN mendatangi berbagai titik di Desa Botolambat untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai situasi dan kondisi setempat. Selanjutnya, data yang telah dikumpulkan dianalisis untuk merancang strategi edukasi yang tepat sasaran.


Pada tahapan berikutnya, tim melaksanakan kegiatan psikoedukasi yang melibatkan para remaja, orang tua, dan tokoh masyarakat. Melalui pendekatan yang komprehensif dan komunikatif, tim KKN Undip memberikan pemahaman mengenai dampak negatif pernikahan dini, baik dari segi kesehatan, psikologi, maupun sosial.

"Kami berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Botolambat semakin memahami pentingnya menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang. Selain itu, kami juga ingin mendorong para remaja untuk mengejar pendidikan dan cita-cita mereka," ujar Indira Laksmi Pranartiwi.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengubah pola pikir masyarakat mengenai pernikahan dini dan membantu menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan berpendidikan.



Editor:
Achmad Munandar

Terobosan Mahasiswa KKN Undip: Ciptakan Peta Administrasi Desa Botolambat: Wujudkan Standar Informasi yang Lebih Baik!

0



Campusnesia.co.id - Batang, Indonesia – 25 Juli 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro telah berhasil melaksanakan pengadaan peta administrasi di Desa Botolambat. Inisiatif ini bertujuan untuk melengkapi standar informasi di Balai Desa Botolambat, yang sebelumnya belum memiliki peta administrasi yang memadai.

Peta administrasi merupakan data teknis yang penting untuk menunjukkan letak dan batas wilayah, serta berbagai sarana seperti jalan, batas kelurahan, RW, dan RT. Peta ini memberikan gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan legenda yang menjelaskan simbol-simbol yang digunakan. Informasi yang disediakan pada peta administrasi desa dapat membantu masyarakat dalam memahami kondisi wilayah dan lingkungan sekitar.

Proses pembuatan peta administrasi Desa Botolambat dilakukan oleh Nabilah Azzahra. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan penting, dimulai dengan wawancara bersama pihak-pihak yang memiliki pengetahuan mengenai batas-batas wilayah desa untuk memastikan keakuratan data batas desa. Selanjutnya, dilakukan survei lokasi dan pengumpulan data lapangan secara menyeluruh, mencakup pengukuran dan observasi langsung di berbagai titik desa.


Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan software ArcGIS untuk proses digitasi peta, memastikan peta yang dihasilkan akurat dan up-to-date. Setelah proses digitasi selesai, peta dicetak dan disiapkan untuk diserahkan kepada pihak desa. Penyerahan peta administrasi dilakukan dalam sebuah acara sederhana di Balai Desa Botolambat kepada Sekretaris Desa.

Dengan adanya peta administrasi ini, KKN TIM II Universitas Diponegoro diharapkan Desa Botolambat dapat memiliki data yang lebih lengkap dan akurat, sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan desa yang lebih baik. Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen dan kontribusi nyata mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dalam membantu meningkatkan kualitas administrasi dan informasi di desa-desa.



Editor:
Achmad Munandar

Kolaborasi Multidisiplin Ubah Desa Gemantar: Jagung Melimpah Jadi Solusi Stunting!

0


Campusnesia.co.id - Gemantar (20/07/2024) - Telah dilaksanakan program multidisiplin bertajuk "Peningkatan Nilai Gizi dan Pemenuhan Gizi pada Anak Berstatus Stunting" di Balai Desa Gemantar pada Sabtu, 20 Juli 2024 dengan tujuan memberdayakan masyarakat dan mengatasi masalah stunting di Desa Gemantar melalui ibu-ibu PKK.

Program ini dipilih sebagai alternatif solusi karena Desa Gemantar dikenal memiliki potensi perkebunan jagung yang melimpah. Namun, meski kekayaan alam ini melimpah, masih ditemukan anak-anak yang mengalami stunting. Padahal, jagung yang melimpah bisa menjadi sumber gizi yang kaya jika diolah dengan baik.

Tujuan dari program multidisiplin ini adalah untuk memperkenalkan olahan jagung yang bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, khususnya melalui produk susu jagung dan es krim jagung.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Ketua TP PKK dan Kepala Desa, kemudian dilanjut dengan pemaparan materi oleh mahasiswa KKN Undip, salah satunya Larasati Dyandra Andjani, mahasiswa dari jurusan Kesehatan Masyarakat.

Dyandra menjelaskan dengan detail bagaimana setiap tahap dalam proses pembuatan susu dan es krim jagung harus memperhatikan aspek keamanan pangan. Mulai dari pemilihan bahan jagung yang bebas pestisida, penyimpanan bahan yang harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, hingga kebersihan alat dan lingkungan selama proses pengolahan. Selain itu, Dyandra juga menekankan pentingnya menyimpan susu jagung di kulkas agar tetap segar hingga 3-5 hari, serta es krim jagung di freezer yang bisa bertahan hingga satu minggu.

Antusiasme peserta semakin meningkat saat sesi demonstrasi pembuatan susu dan es krim jagung dimulai. Ibu-ibu PKK dan anak-anak dengan penuh semangat mengikuti setiap langkah, bahkan mencoba langsung membuatnya.

 

Kegiatan ini ditutup dengan rasa puas dan antusiasme dari para peserta yang pulang dengan pengetahuan baru dan semangat untuk memanfaatkan jagung sebagai sumber gizi keluarga mereka. “Saya belum pernah membuat susu dari bahan dasar jagung. Dengan program ini saya jadi punya pengetahuan baru dan tidak sabar mencoba sendiri di rumah dengan bahan tambahan seperti santan agar lebih bervariatif rasanya”, ujar salah satu ibu-ibu PKK yang juga peserta dari program ini.

Kolaborasi multidisiplin ini bukan hanya sekadar acara penyuluhan, tetapi sebuah langkah nyata dalam upaya penurunan angka stunting di Desa Gemantar.



Penulis:
Larasati Dyandra Andjani
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dosen Pembimbing Lapangan:
Binar Panunggal, S.Gz., M.P.H

Lokasi:
Balai Desa Gemantar
Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Luncurkan Booklet Profil Kebudayaan Desa Karangjati Untuk Meningkatkan Branding Desa

0
 

Campusnesia.co.id -  Karangjati (06/09/2024) - Sekelompok mahasiswa dari Undip (Universitas Diponegoro) yang sedang menjalankan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan meluncurkan sebuah booklet yang berisi tentang profil kebudayaan dari Desa Karangjati. Inisiatif tersebut muncul sebagai tanggapan atas kurangnya informasi yang dapat diakses mengenai Desa Karangjati sekaligus sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan branding Desa Karangjati di mata publik.

Mahasiswa KKN Tim II Undip, Aulia Maulida Fitriya dari Program Studi Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya, mengatakan jika pembuatan booklet ini menjadi salah satu program kerjanya selama melaksanakan kegiatan KKN di Desa Karangjati. “Saya melihat jika infromasi mengenai Desa Karangjati ini sulit untuk ditemukan. Kemudian saya berencana membuat booklet profil kebudayaan Desa Karangjati dengan harapan dapat memberikan informasi  bagi warga yang membutuhkan serta bisa juga menjadi media untuk meningkatkan branding desa,” ungkapnya.

Tujuan dari disusunnya booklet ini adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai Desa Karangjati, dimulai dari profil desa, budaya-budaya di desa, seperti tradisi lokal, makanan khas, hingga potensi yang dimiliki oleh desa. Dengan desain yang menarik dan informatif, booklet ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang tepat dan menjadi media promosi yang efektif serta dapat menarik pihak luar untuk bisa berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan desa. 

Dalam proses penyusunan booklet ini, mahasiswa KKN Tim II Undip bekerja sama dengan tokoh-tokoh desa untuk memastikan jika setiap informasi yang disajikan akurat. Booklet ini nantinya akan diberikan ke Balai Desa Karangjati untuk bisa disimpan di sana sebagai bahan bacaan. Selain itu, booklet ini akan ditampilkan di linktree yang tertera pada laman instagram Desa Karangjati. 



Para mahasiswa KKN Tim II Undip berharap, dengan adanya booklet ini dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang promosi dan pemasaran Desa Karangjati. Tidak hanya itu saja, mereka berharap agar pemerintah Desa Karangjati dapat mengembangkan lebih banyak media informasi termasuk platform digital agar bisa menjangkau audiens lebih banyak lagi.



Penulis : 
Aulia Maulida Fitriya
Mahasiswi Jurusan Antropologi Sosial 
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Darurat Kecanduan Gawai Pada Anak, Mahasiswa KKN Undip Adakan Pembelajaran Seru Melalui Permainan Tradisional

0
 

Campusnesia.co.id - Pekalongan, Jawa Tengah - Di era yang serba digital ini, banyak orang yang tidak menyadari betapa adiktifnya gawai sehingga mereka sulit melepaskan diri darinya. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi pada kalangan usia atas saja tetapi juga menyerang anak-anak. Akibatnya hal tersebut akan menimbulkan kecanduan dan memunculkan sikap individualistik, sulit bersosialisasi, serta sikap-sikap negatif lainnya. Tentu saja hal ini akan menjadi suatu permasalahan yang cukup mengkhawatirkan mengingat anak-anak merupakan generasi emas penerus bangsa di masa depan.

Dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip, Aulia Maulida Fitriya mahasiswa Program Studi Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya mengadakan program yang bertajuk “Pengembangan Karakter Sosial Anak Melalui Permainan Tradisional”. Program tersebut ditujukan kepada siswa-siswi kelas 4 di SDN Karangjati, Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan pada Selasa, (30/7).

Kegiatan yang memanfaatkan permainan tradisional ini berhasil menarik antusiasme anak-anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. “Saya sangat senang sekali bisa belajar dan bermain permainan tradisional bersama kakak-kakak,” ungkap Zidan salah satu siswa kelas 4. 

Berbagai permainan tradisional sudah disediakan seperti bola bekel, gangsing bambu, lompat tali karet, yoyo, kelereng, dan lain lain. Mainan-mainan tersebut ternyata tidak hanya menjadi media bermain anak saja melainkan bisa menjadi media pembelajaran anak-anak. Dalam memainkan permainan tradisional, anak-anak belajar menghargai teman, mengikuti aturan, dan mengelola emosi mereka. Tidak hanya itu saja, anak-anak juga diajarkan nilai-nilai kejujuran, ketelitian, kerja sama, kreativitas, tanggung jawab, ketangkasan, kesabaran, dan masih banyak lagi.
 

Selain untuk mengembangkan karakter pada anak, kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan permainan tradisional ini juga menjadi salah satu cara nguri-uri budaya. Dengan kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat melestarikan permainan tradisional sebagai warisan budaya Indonesia yang mulai tergerus oleh perkembangan teknologi dan permainan modern.

“Ini merupakan kegiatan yang sangat bagus, mengingat saat ini eksistensi permainan tradisional sudah tergeser oleh permainan-permainan modern yang ada di handphone. Padahal permainan tradisional sangat bagus untuk melatih keterampilan anak-anak,” ujar Ibu Ratna selaku wali kelas dari kelas 4.

Kegiatan yang berlangsung selama setengah hari ini, diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam pembentukan karakter siswa-siswi di SDN Karangjati. Tidak berhenti di situ saja, harapannya kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lain agar bisa mengikuti jejak ini untuk bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan memanfaatkan warisan-warisan budaya lokal.



Penulis : 
Aulia Maulida Fitriya
Mahasiswi Jurusan Antropologi Sosial 
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi Tim KKN UNDIP "Mengubah Wajah BUMDes: Pemanfaatan Aplikasi PPAK dalam Manajemen Keuangan Desa"

0
 


Campusnesia.co.id - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Botolambat telah mengambil langkah inovatif dalam pengelolaan keuangannya dengan menerapkan Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Akuntansi Keuangan (PPAK). Aplikasi ini berfungsi untuk memudahkan BUMDes dalam melakukan pencatatan, pengelolaan, dan pelaporan keuangan secara digital, sehingga lebih transparan dan akurat. PPAK dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan BUMDes dalam pengelolaan keuangan yang sebelumnya dilakukan secara manual dan seringkali memakan waktu.

Inisiatif ini dipelopori oleh Safira Dyah Cahyani selaku mahasiwi KKN UNDIP prodi S1 Akuntansi yang berada diDesa Botolambat, dengan dukungan penuh dari pemerintah desa dan warga setempat. Pengurus BUMDes yang terlibat dalam pengelolaan keuangan di Desa Botolambat yaitu Ibu Lurah , Ibu Wakhidatul Khasanah yang menjadi pengguna utama Aplikasi PPAK. Penerapan Aplikasi PPAK di BUMDes Desa Botolambat dimulai pada Selasa, 6 Agustus 2024. 

Penggunaan Aplikasi PPAK difokuskan pada pengelola  BUMDes Desa Botolambat, namun aplikasi ini memungkinkan pengelolaan keuangan dapat diakses dari berbagai tempat selama ada koneksi internet. Dengan demikian, pengurus BUMDes dapat melakukan monitoring dan pencatatan keuangan bahkan saat berada di luar kantor desa, sehingga fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan menjadi lebih baik.


Aplikasi PPAK digunakan untuk mengatasi berbagai masalah yang sebelumnya dihadapi oleh BUMDes dalam pengelolaan keuangan, seperti kesulitan dalam pencatatan yang akurat, kurangnya transparansi, dan lambatnya proses pelaporan. Dengan menggunakan PPAK, BUMDes Desa Botolambat berusaha meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan warga terhadap pengelolaan dana desa. Aplikasi ini juga membantu BUMDes dalam memenuhi kewajiban pelaporan kepada pemerintah dan pihak terkait dengan lebih mudah dan tepat waktu.

Implementasi Aplikasi PPAK di BUMDes Desa Botolambat dimulai dengan pelatihan bagi pengurus BUMDes dimana panduan pengaplikasiannya sudah tertera pada modul singkat yang saya buat. Setelah penguasaan dasar aplikasi, pengurus mulai memasukkan data keuangan harian ke dalam sistem, yang secara otomatis dapat menghasilkan laporan keuangan bulanan dan tahunan. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan sistem pembayaran dan perbankan, sehingga mempermudah dalam melakukan transaksi keuangan dan rekonsiliasi secara real-time. Hasilnya, BUMDes Desa Botolambat kini mampu mengelola keuangan dengan lebih efisien, transparan, dan profesional, yang diharapkan akan membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi desa.

Setelah adanya pengenalan dan pengelolaan keuanagan BUMDes diharapkan dapat menunjukkan bagaimana inovasi teknologi memberikan dampak besar bagi kemajuan BUMDes, meningkatkan kepercayaan warga, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Desa Botolambat.




Editor:
Achmad Munandar