Campusnesia.co.id - Elon Musk menjelaskan dengan bagaimana Mechazilla Space X dapat menangkap booster Super Heavy.
Pada Minggu pagi tanggal 13 Oktober 2024 Space X berhasil menangkap pendorong roket setinggi 20+ lantai.
“Ini adalah menara yang dibuat khusus dengan lengan yang dirancang untuk menangkap benda terbang terbesar dan terberat yang pernah dibuat dan mengeluarkannya dari udara.”
“Beratnya sekitar 250 ton. Kami akan membuatnya lebih ringan seiring berjalannya waktu.”
"Jadi ada beberapa ratus ton yang turun dengan kecepatan lebih dari setengah kecepatan suara. Jadi benda ini masih datang dengan sangat cepat."
"Saat mesin mendarat... kecepatannya akan turun hingga nol dan masuk ke sela-sela lengan."
"Lengannya akan melebar, dan saat masuk, lengannya akan menutup, menempel pada sisi kendaraan, dan kendaraan akan turun melewati lengan tersebut."
“Kemungkinannya tidak pasti, tapi di atas nol.”
Sungguh sebuah capaiam kemajuan telnologi yang luar biasa.
Sumber akun twitter: @CollinRugg
Sebagai informasi, Space Exploration Technologies Corporation dikenal sebagai SpaceX adalah perusahaan transportasi luar angkasa swasta Amerika Serikat yang didirikan oleh Elon Musk. Perusahaan ini telah mengembangkan keluarga roket Falcon dengan tujuan menjadi kendaraan peluncuran yang dapat dipakai ulang. SpaceX juga mengembangkan wahana antariksa SpaceX Dragon untuk mengirim suplai dan pergantian awak Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 6 Mei 2002 oleh seorang pengusaha bernama Elon Musk. Awalnya perusahaan ini berbasis di El Segundo, SpaceX kini beroperasi di Hawthorne, California.
Beberapa pencapaian yang diraih SpaceX yaitu Roket swasta berbahan bakar cair pertama yang mencapai orbit (roket Falcon 1 tahun 2008), perusahaan swasta pertama yang meluncurkan wahana antariksa menuju orbit, dan mendaratkannya kembali (Dragon tahun 2010), perusahaan swasta pertama yang mengirim wahana antariksa menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (Dragon tahun 2012), mendaratkan roket kelas orbital dengan metode "propulsive landing" untuk pertama kalinya (Falcon 9 tahun 2015), peluncuran kembali roket kelas orbital untuk pertama kalinya (Falcon 9 tahun 2017), perusahaan pertama yang mengirim sebuah objek menuju orbit matahari (Tes peluncuran roket Falcon Heavy yang membawa sebuah mobil Tesla Roadster tahun 2018), dan perusahaan swasta pertama untuk mengirim astronot ke orbit dan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (misi SpaceX Crew Dragon Demo-2 dan SpaceX Crew-1 pada tahun 2020).
Sampai 6 Desember 2020, SpaceX telah mengirim 21 misi suplai ke Stasiun Luar Angkasa Internasional di bawah kontrak dengan NASA. SpaceX juga telah menandatangani kontrak dengan NASA untuk melakukan pergantian awak Stasiun Luar Angkasa Internasional yang akan dilakukan mulai tahun 2019.
SpaceX sedang mengembangkan konstelasi satelit internet besar bernama Starlink. Pada Januari 2020, perusahaan ini menjadi operator konstelasi satelit komersial terbesar di dunia. SpaceX juga mengembangkan Starship, sistem peluncuran super berat yang didanai secara mandiri untuk penerbangan luar angkasa antarplanet.
Sistem ini dimaksudkan untuk menjadi kendaraan orbital SpaceX utama setelah beroperasi, menggantikan wahana antariksa Falcon 9 dan Dragon. Starship direncanakan dapat digunakan kembali sepenuhnya dan akan menjadi roket terbesar yang pernah ada dalam debutnya, yang dijadwalkan pada awal dekade 2020-an.