Mahasiswa KKN Undip Dampingi Perangkat Desa Caturanom Menyusun RPJMDes 2020-2028

0


Campusnesia.co.idCaturanom, 17 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim II, turut serta mendampingi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) di Desa Caturanom. Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas perencanaan pembangunan desa, sejalan dengan perubahan kebijakan yang baru saja diimplementasikan melalui Undang-Undang No. 3 Tahun 2024.

Perubahan Undang-Undang No. 3 Tahun 2024, khususnya pada Pasal 39, membawa implikasi signifikan terhadap tata kelola pemerintahan desa. Pasal tersebut mengatur bahwa masa jabatan Kepala Desa diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun, terhitung sejak tanggal pelantikan. Selain itu, Kepala Desa dapat menjabat paling banyak dua kali masa jabatan, baik secara berturut-turut maupun tidak berturut-turut.

Penyusunan RPJMDes Desa Caturanom dipimpin oleh Sekretaris Desa, Bapak Amin Priyanto, yang bertanggung jawab untuk memastikan proses berjalan sesuai aturan dan melibatkan semua pihak terkait. "Sebagai Sekretaris Desa, tugas kami adalah mengoordinasikan penyusunan RPJMDes ini agar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa. Dengan dukungan dari mahasiswa KKN, kami dapat lebih efektif dalam mengumpulkan data dan merumuskan rencana pembangunan yang realistis dan berkelanjutan," ungkapnya.

Kepala Desa Caturanom, Bapak Sucoyo, menyambut baik pendampingan dari mahasiswa KKN ini. “Dengan adanya perubahan dalam masa jabatan Kepala Desa, perencanaan pembangunan harus lebih matang dan berkelanjutan. Kehadiran mahasiswa sangat membantu kami dalam menyusun RPJMDes yang komprehensif, yang akan menjadi landasan pembangunan desa untuk delapan tahun ke depan,” ujarnya.
 

Mahasiswa KKN juga membantu dalam melakukan pemetaan kebutuhan dan potensi desa, serta memfasilitasi diskusi dengan warga untuk mengumpulkan aspirasi yang akan menjadi bagian dari RPJMDes. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan perangkat desa, tetapi juga tokoh masyarakat dan pemuda setempat, guna memastikan perencanaan yang inklusif dan partisipatif.

Koordinator KKN Tim II, Shadam Ihsan Arjiansyah, menyatakan bahwa partisipasi mahasiswa dalam penyusunan RPJMDes memberikan pengalaman berharga. “Kami belajar banyak tentang proses perencanaan pembangunan yang sesungguhnya di tingkat desa. Ini juga kesempatan bagi kami untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan desa, terutama dalam konteks perubahan kebijakan yang baru ini,” katanya.

Dengan disusunnya RPJMDes yang baru, diharapkan Desa Caturanom dapat mengoptimalkan potensi lokal dan mengarahkan pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan, sesuai dengan visi dan misi yang telah disepakati bersama.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Revitalisasi Rumah Dilan dan Taman Baca Sebagai Program PKK Pokja II Caturanom

0


Campusnesia.co.id - Caturanom, 17 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan pembenahan fasilitas, administrasi, dan perencanaan untuk Taman Baca dan Rumah Dilan (Rumah Pendidikan dan Keterampilan) di Dusun Catgawen, Desa Caturanom. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan masyarakat. 

Kegiatan yang diinisiasi oleh kelompok Ibu-Ibu PKK ini merupakan program yang dilakukan untuk memenuhi program Pokja 2. Pokja 2 bertanggung jawab dalam pengelolaan Program Pendidikan dan Keterampilan serta Pengembangan Kehidupan Berkoperasi di desa. Program ini dirancang untuk memberikan ruang belajar dan pengembangan diri bagi anak-anak dan pemuda di Dusun Catgawen.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN bekerja sama dengan ORCADA (Organisasi Catgawen Muda) yaitu sebuah organisasi pemuda di Dusun Catgawen yang turut serta dalam pengelolaan dan pengembangan program ini. 

Pembenahan yang dilakukan mencakup penataan ulang tata letak Rumah Dilan, pelabelan buku di Taman Baca, serta pembuatan database buku untuk mempermudah pengelolaan. Mahasiswa KKN juga memperkenalkan pahlawan nasional melalui poster inspiratif untuk menanamkan semangat nasionalisme. Mereka menyusun daftar kunjungan, peminjaman, dan pengembalian buku, serta menetapkan peraturan denda bagi keterlambatan atau kerusakan buku, termasuk penganggaran buku baru. Untuk meningkatkan estetika, mahasiswa mengadakan pelatihan perawatan tanaman hias, menghias ruangan dengan origami ala Jepang, membuat banner identitas, serta menyediakan tempat sampah terpisah untuk jenis sampah organik, anorganik, dan B3.

Tidak hanya itu, mahasiswa KKN juga terlibat dalam perencanaan strategis untuk pengembangan jangka panjang Taman Baca dan Rumah Dilan. Mereka melakukan diskusi dengan pengurus PKK dan ORCADA untuk merancang program-program yang relevan dan berkelanjutan, seperti pelatihan keterampilan baru, kegiatan literasi, dan penguatan pendidikan nonformal.

Koordinator KKN Tim II, Shadam Ihsan Arjiansyah, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif tidak hanya bagi masyarakat Dusun Catgawen, tetapi juga bagi para mahasiswa. “Kami belajar banyak tentang bagaimana mengelola program pendidikan dan keterampilan yang berkelanjutan di tingkat desa. Ini adalah pengalaman berharga yang akan kami bawa ke dunia kerja nantinya,” katanya.

Dengan adanya pembenahan dan perencanaan yang lebih baik, diharapkan Taman Baca dan Rumah Dilan dapat menjadi pusat pendidikan dan pengembangan keterampilan yang efektif dan bermanfaat bagi seluruh warga Dusun Catgawen dan sekitarnya.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Adakan Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Kotoran Hewan menjadi Pupuk Kompos dan Pembuatan Pestisida Alami dari Daun Sirsak

0



Campusnesia.co.id - Ketoyan, Wonosegoro, Boyolali (02/08/2024), Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan kotoran hewan menjadi pupuk kompos dan pembuatan pestisida alami dari daun sirsak dengan tujuan hasil pupuk kompos dan pestisida alami dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Ketoyan sebagai alternatif pupuk dan pestisida yang relatif murah dengan bahan yang mudah di dadapatkan.

Kelompok KKN Tim II Undip dengan ketua Yoga Kurniawan (FSM/Statistika) ber anggotakan Dheandra Kinanti Putri (Sekolah Vokasi/Bahasa Asing Terapan), Hanif WidyaWati (FPP/Peternakan), Nasya Alyalina Dita (Fisip/Ilmu Komunikasi), Natasha Ayu Widjaja (Fisip/Ilmu Pemerintahan), Syifa Nuramalia Salmaa (FIB/Sastra Indonesia), Yosafat Nehemia Simamora (FH/Hukum), dan Zhalfa Cesya Kurniawan Putri (FEB/Manajemen) dengan Dosen Pembimbing Lapangan adalah Hadiyanto, SS, M.Hum.
 
Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2024, bertempat di lapangan RT 05 Dusun Seworan dengan peserta sebanyak 30 orang masyarakat Desa Ketoyan.  Tujuan kami melaksanakan program kerja ini didasari oleh adanya kebutuhan akan pupuk dan pestisida oleh masyarakat Desa Ketoyan yang mayoritas memiliki lahan pertanian. 

 
Selain itu, kegiatan ini dapat membantu perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada di Desa yaitu kotoran hewan serta limbah daun kering menjadi pupuk kompos dengan harga yang lebih ekonomis. Cara membuat pupuk sangat mudah yaitu dengan menyiapkan bahan meliputi kotoran kambing atau bisa menggunakan kotoran hewan lainnya, daun kering, dan bekatul. Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu. Untuk mempercepat proses fermentasi, gunakan campuran air sebanyak 16 liter, EM4 sebanyak satu gelas plastik, dan molasses dua gelas plastik. Kemudian semprotkan campuran tersebut ke campuran daun kering, kotora kambing dan bekatul. Setelah semuanya tercampur masukkan pupuk ke dalam karung. Selanjutnya karung ditutup rapat dan disimpan ke tempat dengan suhu ruangan selama 4 minggu. Setiap hari campuran kotoran kambing dan sampah daun harus dibuka agar sirkulasi udara dalam karung tetap terjaga.

Selain pupuk, kami juga membuat pestisida alami yang terbuat dari campuran bahan-bahan alami. Cara membuatnya cukup mudah yaitu menghaluskan bahan-bahan meliputi daun sirsak 100 gr, satu bonggol bawang putih, setengah bungkus tembakau. Kemudian campuran bahan yang sudah dihaluskan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air sebanyak 1 liter. Selanjutnya ditambahkan 45 ml sabun cuci piring. Setelah semua tercampur sampai merata, ditunggu 15 menit sampai sari naik ke atas. Setelah semua tahapan sudah selesai, selanjutnya campuran disaring dan dimasukkan ke dalam botol atau kemasan yang lainnya. Cara pemakaian pestisida adalah dengan mencampurkan pestisida sebanyak 4 gelas dengan air 15 liter, kemudian disemprotkan ke tanaman setiap 4 hari sekali.

Harapannya dengan adanya program pembuatan kompos dan pestisida ini, dapat membantu masyarakat dalam memanfaatkan potensi yang ada di Desa Ketoyan serta memenuhi kebutuhan masyarakat terkhusus petani akan pupuk dan pestisida secara alami.  



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Memasifkan Publikasi Merti Dusun Seworan Sebagai Bentuk Pelestarian Tradisi Desa

0


Campusnesia.co.idDesa Ketoyan, Wonosegoro, Boyolali (06/08/21) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) berkesempatan untuk berperan aktif dalam melestarikan budaya lokal dengan mengikuti kegiatan Merti Dusun yang berlangsung di Dusun Seworan, Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Merti Dusun atau biasa disebut Bersih Dusun/Desa merupakan salah satu tradisi adat turun temurun yang memiliki makna penting bagi Masyarakat Dusun Seworan. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas hasil panen dan rezeki yang diberikan, serta memohon perlindungan dan keberkahan bagi desa dan seluruh warganya. Acara ini rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada hari Selasa Kliwon di waktu Suro atau bulan Muharram.

Kegiatan ini diawali dengan tirakatan dan santunan anak yatim pada malam hari sebelum persembahan hasil bumi diberikan. Lalu dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit di pagi harinya. Acara puncak dilakukan pada pukul 13.00 WIB dengan kegiatan karnaval dan arak-arakan kreasi ancak yang sangat kreatif dari masing-masing RT. Barisan pertama diawali dengan RT 01 lalu diikuti dengan RT-RT selanjutnya yang berjalan menyesuaikan jalur yang sudah ditentukan yakni memutari Dusun Seworan. Sepanjang perjalanan, barisan masing-masing RT menyajikan berbagai penampilan menarik seperti yel-yel dan gerakan formasi untuk memeriahkan acara Merti Dusun. Kemudian sampai pada titik yang sudah ditentukan, acara dilanjutkan dengan penampilan dari masing-masing RT. Setelah itu dilaksanakan sesi perebutan hasil bumi pada masing-masing ancak yang dibawa oleh masing-masing RT. Dilanjutkan, pada malam harinya acara ini ditutup dengan pelaksanaan pagelaran wayang kulit. 


Partisipasi mahasiswa KKN Tim II Undip dalam kegiatan ini ialah melakukan publikasi pada platform Youtube sebagai media untuk mempromosikan serta menyebarluaskan potensi budaya yang ada di Desa Ketoyan agar lebih dikenal oleh khalayak umum. Mahasiswa membuat akun pribadi untuk Desa Ketoyan yang bernama @desa_ketoyan. Di laman Youtube tersebut terdapat dokumentasi tiap RT dalam mempersiapkan persembahan mereka untuk Merti Dusun hingga puncak acara dimana mereka menampilkan penampilan yang menarik dan kreatif.

Tujuan Mahasiswa KKN Undip berpartisipasi dalam kegiatan ini yaitu tidak hanya untuk mendukung pelestarian budaya lokal, tetapi juga sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa KKN dilibatkan dalam acara mulai dari persiapan hingga puncak acara sehingga mahasiswa dapat memberikan kontribusi dalam menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun. Harapannya, kegiatan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang dan menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk terlibat aktif dalam melestarikan warisan budaya bangsa.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim 2 Undip Perkenalkan Tips Membuat Pakan Ternak Berkualitas dengan Memanfaatkan Limbah Pertanian Jerami Padi Menggunakan Teknologi Amoniasi

0



Campusnesia.co.idDesa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali (31/07/2024) Kegiatan dilaksanakan dengan mengunjungi para peternak di Dusun Seworan. Materi dibawakan oleh  Hanif Widya Wati mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro menggunakan media leaflet. Persediaan pakan ternak hijauan pada musim kemarau semakin menipis, para peternak biasanya memanfaatkan limbah pertanian jerami padi untuk persediaan pakan ternak. Para peternak sering memberikan limbah jerami padi tanpa proses pengolahan lebih lanjut. 

Mereka belum mengetahui bahwa jerami yang diberikan secara langsung tanpa proses pengolahan memiliki kandungan serat kasar yang tinggi mencapai 40% sehingga menyebabkan sebagian pakan jerami yang dikonsumsi ternak tidak akan tercerna. “Peternak biasanya memberikan pakan berupa rumput dan jerami tanpa adanya pengolahan” pernyataan dari bu Indarti sebagai salah satu peternak dari dusun Seworan.
 



Jerami padi mengandung protein yang rendah hanya 3-4%. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang dapat meningkatkan kandungan protein dan daya cerna jerami padi. Pengolahan dengan cara kimia amoniasi menjadi salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya cerna pakan berserat sekaligus meningkatkan kadar N (proteinnya). Amoniak dapat menyebabkan perubahan komposisi dan struktur dinding sel sehingga membebaskan ikatan antara lignin dengan selulosa dan hemiselulosa, sehingga memudahkan pencernaan oleh selulase mikroorganisme rumen. Amoniak akan terserap dan berikatan dengan gugus asetil dari bahan pakan, kemudian membentuk garam amonium asetat yang pada akhirnya terhitung sebagai protein bahan.

Cara pembuatan pakan amoniasi jerami padi sangat mudah yaitu pertama menyiapkan bahan dan alat meliputi jerami padi 15 kg yang sudah kering udara, 5 liter air, 870 gram pupuk urea NH3 (pupuk pertanian), timbangan, satu lembar plastik (180x200 cm) untuk mencampur, satu lembar plastik kantong (100x150 cm) rangkap atau drum bekas, ember, dan alat pengaduk. Cara pengerjaan pada tahapan yang pertama, jika menggunakan kantong plastik harus dilapis dua, selanjutnya seluruh jerami dimasukkan kedalam kantong plastik atau drum, setelah itu melarutkan urea dengan mencampur 870 gram ke dalam ember yang berisi 5 liter air diaduk sampai semua urea larut. Siram dan campurkan larutan urea pada jerami yang ada didalam kantong plastik atau drum sedikit demi sedikit dan diaduk sampai merata, kemudian jerami dipadatkan. Selanjutnya tutup plastik (ikat) atau drum (ditutup plastik rangkap dua). Setelah disimpan selama 4 minggu, amoniasi jerami padi dapat dibuka dan harus diangin-anginkan selama 1-2 hari sebelum diberikan ke ternak.

Adanya pakan ternak amoniasi jerami padi diharapkan dapat membantu para peternak di Desa Ketoyan dengan memperbaiki kualitas pakan ternak terutama yang terbuat dari jerami padi. Selain itu, juga mengantisipasi kekurangan pakan di musim kemarau. Dengan diberikannya penyuluhan ini diharapkan dapat memperbaiki manajemen pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak sehingga ternak menjadi lebih sehat dan gemuk.





Penulis: 
Hanif Widya Wati

Editor:
Achmad Munandar

Optimalisasi UMKM dengan Digital Marketing : Tingkatkan Penjualan dengan Aplikasi Layanan Pesan Antar Online pada UMKM Desa Morobongo

0
 

Pendampingan Pasca Pelatihan pada UMKM “Es Teh Solo”


Campusnesia.co.idDalam rangka mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di era digital, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro baru-baru ini mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM di Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini berlangsung pada 11 Agustus 2024 dengan tema “Digital Marketing bagi UMKM: Tingkatkan Penjualan dengan Aplikasi Layanan Pesan Antar Online”  oleh Rafi Taufiqulhakim, salah satu anggota dari Tim KKN  Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu UMKM memahami dan memanfaatkan aplikasi layanan pesan antar online seperti ShopeeFood, GoFood, dan GrabFood guna meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar mereka.

Sebelum pelatihan dilaksanakan, Mahasiswa KKN terlebih dahulu melakukan survei kepada beberapa pelaku UMKM di Desa Morobongo. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM, terutama dalam hal pemasaran dan penjualan di tengah persaingan yang ketat. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM masih belum optimal dalam memanfaatkan platform digital, terutama aplikasi layanan pesan antar. Banyak pelaku UMKM yang mengaku masih kesulitan memahami cara kerja aplikasi tersebut. Hal ini mendorong kami untuk mengadakan pelatihan khusus yang fokus pada penggunaan aplikasi layanan pesan antar sebagai salah satu solusi praktis bagi UMKM.

Pelatihan yang dilakukan di Desa Morobongo ini diikuti oleh sekitar 20 peserta dari berbagai sektor usaha, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga pengrajin mainan tradisional. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa sesi yang meliputi: 

1. Pengenalan Aplikasi Layanan Pesan Antar

2. Strategi Optimalisasi Penjualan

3. Praktik Langsung

4. Pendampingan Pasca-Pelatihan

Respon peserta terhadap pelatihan ini sangat positif. Banyak yang mengungkapkan bahwa mereka tertarik menggunakan aplikasi layanan pesan antar untuk menjual produk mereka. Salah satu pemilik UMKM “Es Teh Solo” menyampaikan ia merasa bahwa pendampingan pasca-pelatihan sangat membantu dalam mengatasi tantangan yang muncul setelah pelatihan. Misalnya, pelaku UMKM yang awalnya kesulitan mengatur menu digital kini sudah lebih mahir dan mampu mengelola pesanan dengan lebih efektif dan efisien.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan UMKM di Desa Morobongo dapat lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital. Selain itu, diharapkan semakin banyak UMKM yang dapat memanfaatkan teknologi ini untuk tumbuh dan berkembang agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. KKN Universitas Diponegoro juga berkomitmen untuk terus mendukung pelaku UMKM melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan di masa mendatang.



Penulis :
Rafi Taufiqulhakim 
Jurusan / Fakultas :
Administrasi Bisnis / Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dosen Pembimbing Lapangan :
Sukiswo S.T., M.T

Lokasi :
Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar

KKN UNDIP TIM II 2024 Desa Kaliboyo: Buat Booklet Potensi Desa Sebagai Upaya Branding Desa Kaliboyo

0



Campusnesia.co.id - Batang, 8 Agustus 2024 - Pengenalan potensi kawasan dengan mengetahui secara keseluruhan potensi yang terdapat pada kawasan merupakan salah satu nilai tambah bagi warga dan kawasan, dengan mengetahui apa saja potensi yang dimiliki dapat memberikan kemudahan bagi warga untuk mengelola, menjaga dan membudidayakan potensi yang ada.  

Desa Kaliboyo Kec. Tulis Kabupaten Batang memilki banyak potensi dan kekayaan yang belum diketahui oleh orang banyak. Potensi tersebut meliputi potensi budaya, potensi alam, maupun buatan. Dari hasil pengamatan desa serta wawancara masyarakat desa, mahasiswa KKN UNDIP TIM II 2023/2024 dari program studi Informasi dan Hubungan Masyarakat, Naili Nurul Aqilah,  melaksanakan program kerja pembuatan Booklet Potensi Desa Kaliboyo. 

Program pembuatan Booklet Potensi Desa ini diharapkan sebagai salah satu sarana agar masyarakat dapat mengetahui potensi-potensi apa saja yang dapat dikembangkan serta menjadi salah satu upaya branding untuk Desa Kaliboyo melalui dokumen arsip.

Dalam pelaksanaan pembuatan Booklet mahasiswa terlebih dahulu mengajukan progam kepada Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Bellia Dwi Cahya Putri, S.T., M. T. Pembuatan booklet dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai potensi-potensi yang dimiliki desa. Ditulis dalam bentuk booklet yang berisikan penjelasan tentang profil desa berupa letak dan luas wilayah, iklim, pola penggunaan tanah, penduduk, pendidikan hingga sejarah Desa Kaliboyo. Selain itu Booklet yang telah disusun memuat berbagai potensi desa berupa daya tarik budaya, alam, dan buatan. 

Aqilah mengumpulkan informasi dan data secara terperinci dan melakukan wawancara mendalam pada tanggal 31 Juli dan 2 Agustus kepada beberapa pihak terlait. Proses pengumpulan data dan pencatatan informasi dilakukan dengan kerjasama antara mahasiswa KKN dan narasumber, serta perangkat desa. Dalam pelaksanaan penyerahan booklet potensi Desa Kliboyo ini dihadiri oleh perangkat desa yang turut merasa bangga dengan upaya pelestarian budaya dan branding potensi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN.



Editor:
Achmad Munandar

Sadar Hukum!, Bersama Lawan Anti Suap dan Korupsi Sejak Dini

0


Campusnesia.co.idMahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun 2024 mengadakan kegiatan edukasi di MAN 2 Magelang, Desa Dlimas, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang mengenai anti suap dan korupsi sejak dini. Program ini dilaksanakan pada Kamis, 1 Agustus 2024 yang diinisiasi oleh Mohamad Daffa Putra Firmansyah dari Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum. Edukasi ini dihadiri oleh perwakilan pengurus sekolah dan siswa/siswi kelas 12 IPS. Edukasi ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terdapat di era saat ini yaitu masalah suap dan korupsi yang sudah marak terjadi bahkan dalam ruang lingkup kecil. Sehingga perlu adanya pemahaman dalam upaya mencegah terjadinya suap dan korupsi dari hal kecil yang diharapkan hal seperti ini tidak lagi mengakar.

Suap dan Korupsi merupakan permasahalan besar, sehingga pada dasarnya setiap orang memiliki kesadaran untuk tidak melakukan suap dan korupsi. Dalam upaya untuk mencegah dan menanggulangi dampak yang semakin besar, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Undang-Undang tersebut diharapkan menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu akan adanya peraturan tersebut, disini Mohamad Daffa Putra Firmansyah selaku Mahasiswi KKN TIM II Universitas Diponegoro memberikan edukasi hukum terkait anti suap dan korupsi untuk mewujudkan sadar hukum ditinjau dari segi peraturan hukum di Indonesia.


Kegiatan edukasi dilakukan dengan menjelaskan terlebih dahulu mengenai penjelasan suap dan korupsi serta faktor, langkah pencegahan serta perbedaan suap dan gratifikasi meliputi pengertian, tujuan, asas, dan aturan pasal yang terdapat di UU No. 20 Tahun 2001. Selama kegiatan berlangsung terlihat antusiasme dari siswa/siswi MAN 2 Magelang, dari keaktifan dalam menyimak materi dan bertanya tentang aspek-aspek lain terkait anti suap dan korupsi sejak dini yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga menyambut baik langkah mahasiswa KKN untuk berbagi pengetahuan dan memberikan edukasi kepada siswa/siswi MAN 2 Magelang. 


Diakhir kegiatan program edukasi ini, Daffa juga membagikan poster edukatif yang berisi tentang bersama lawan anti suap dan korupsi sejak dini Dalam Aspek Peraturan Hukum Indonesia kepada siswa/siswi dan melakukan penyerahan poster kepada pihak sekolah dengan harapan dapat menjadi panduan yang berguna untuk siswa/siswi MAN 2 Magelang. Dengan adanya penyuluhan hukum anti suap dan korupsi, diharapkan siswa/siswi semakin sadar akan pentingnya mencegah suap dan korupsi sejak dini pada generasi muda.




Editor:
Achmad Munandar

Melalui Etnovideografi, Mengungkap Pahlawan Lokal Sapugarut

0


Campusnesia.co.id -  Sapugarut,  (15/08/2024) - Mahasiwa KKN dari Program Studi Antropologi Sosial Universitas Diponegoro (Undip) telah merampungkan sebuah karya etnovideografi yang mengangkat kisah inspiratif Pak Nurdi, seorang pahlawan lokal dari Sapugarut. Dokumentasi ini menggambarkan bagaimana Pak Nurdi, sebagai Ketua RW 03 dan Ketua TPS3R, memimpin komunitasnya dengan penuh dedikasi. Proses pembuatan karya ini melibatkan pendekatan etnografi dengan pengamatan langsung terhadap aktivitas harian Pak Nurdi. 

“Etnovideografi ini tidak hanya mendokumentasikan peran Pak Nurdi, tetapi juga menginspirasi masyarakat luas tentang pentingnya keberadaan sosok seperti beliau dalam menjaga nilai-nilai komunitas dan lingkungan,” ujar Reyna, salah satu anggota tim KKN Undip Sapugarut.


Sebagai Ketua TPS3R
Pak Nurdi telah menjadi Ketua TPS3R di Kelurahan Sapugarut selama hampir satu tahun. Di bawah naungan BKM KIPAS, TPS3R tidak hanya berfungsi sebagai pusat pengelolaan sampah, tetapi juga menjadi tempat berhimpun bagi bapak-bapak dan warga untuk ngopi atau rapat pada malam hari. Meski menghadapi kendala dalam mengolah sampah plastik karena mesin pencacah yang tidak berfungsi, dedikasi Pak Nurdi tetap kuat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memberdayakan warga setempat.


Perajin Kayu Dari Jepara
Pak Nurdi, selain sebagai Ketua TPS3R Sapugarut, juga seorang pengrajin kayu dan pengukir handal yang belajar seni ukir sejak kelas 4 SD pada tahun 1974. Ia mulai menjadi tukang kayu sejak pindah ke Sapugarut pada 2010. Saat ada waktu luang di TPS3R, Pak Nurdi kerap mengerjakan pesanan ukiran atau mebel dari warga. Dengan penghasilan rata-rata Rp100.000 hingga Rp125.000 per hari, keahliannya ini menjadi sumber pendapatan tambahan yang terus ia tekuni dengan dedikasi tinggi.



 
Ketua Rukun Warga 03
Pak Nurdi bersama warga Sapugarut rutin membersihkan makam sehari sebelum Jumat Kliwon, termasuk pada pagi (1/8/2024), untuk memastikan makam tetap bersih dan terawat bagi para peziarah. Kegiatan gotong royong ini mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan dan penghormatan tradisi ziarah. Sebagai Ketua RW 03, Pak Nurdi selalu di garis depan, memimpin rapat, dan aktif berkontribusi dalam memajukan lingkungannya. 

Melalui karya ini, mahasiswa KKN Undip berharap dapat menekankan betapa pentingnya peran pahlawan lokal seperti Pak Nurdi, yang dengan ketulusan dan kerja kerasnya, terus menghidupkan semangat gotong royong dan pelestarian budaya di tengah masyarakat.




Penulis:
Reyna Nazhannisa
Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya

DPL KKN:
Mujiono Hafidh Prasetyo, S.H., M.H., LL. M

Lokasi KKN:
Kelurahan Sapugarut
Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar

Anak-anak TK Perintis Sapugarut Belajar Melukis Gerabah

0



Campusnesia.co.id -  Sapugarut - Anak-anak TK Perintis di Kelurahan Sapugarut antusias mengikuti kegiatan melukis gerabah yang diadakan di ruang kelas mereka pada hari Jumat (2/8/2024) . Program ini adalah bagian dari kegiatan KKN yang diselenggarakan oleh tim II mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip).

Kepala Sekolah TK Perintis menyatakan kegembiraanya atas kegiatan tersebut, “saya senang sekali anak-anak TK Perintis bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari kakak-kakak KKN Undip,” ujarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kreativitas anak-anak sekaligus menanamkan rasa cinta dan kebanggan terhadap budaya lokal.

“Melukis di gerabah ini bukan hanya soal seni, tapi juga tentang menghargai apa yang kita miliki sebagai bagian dari warisan budaya. Melalui tangan-tangan kecil ini, kita bisa melihat bagaimana budaya kita terus hidup,”ujar Reyna penanggung jawab program kerja. 


Dalam kegiatan ini, setiap anak menerima gerabah polos dan diajari cara melukisnya. Mereka bebas memilih warna-warna cerah dan motif yang mereka sukai, mulai dari motif sederhana seperti bunga hingga pola-pola abstrak. Program ini tidak hanya mengenalkan seni melukis kepada anak-anak, tetapi juga mengajarkan mereks tentang nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap karya yang mereka buat.

Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, anak-anak belajar memadukan warna dan menciptakn karya unik mereka sendiri. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam melestarikan warisan budaya melalui seni, sekaligus membangun rasa cinta terhadap tradisi lokal di kalangan generasi muda.




Penulis:
Reyna Nazhannisa
Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya

DPL KKN:
Mujiono Hafidh Prasetyo, S.H., M.H., LL. M

Lokasi KKN:
Kelurahan Sapugarut
Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar