Campusnesia.co.id - Sragen, 20 Agustus 2024 - Dalam upaya memajukan ekonomi lokal dan meningkatkan visibilitas UMKM, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro telah melaksanakan program pelatihan dan pendampingan di Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Program ini berfokus pada pendaftaran titik lokasi UMKM milik warga desa di Google Maps, sebuah langkah strategis yang bertujuan agar UMKM lebih mudah dikenal dan diakses oleh masyarakat luas.
Manfaat Mendaftarkan Titik Lokasi UMKM di Google Maps
Pada awal kegiatan, mahasiswa KKN menyampaikan presentasi mengenai berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari pendaftaran UMKM di Google Maps. Dalam presentasi yang disampaikan oleh Rhadiyyah Ariana Sasraswati, dijelaskan bahwa dengan mendaftarkan lokasi UMKM di Google Maps, para pelaku usaha dapat meningkatkan visibilitas bisnis mereka, membuat usaha lebih mudah ditemukan oleh konsumen, serta memperluas jangkauan pasar hingga ke luar daerah. Dengan adanya informasi lokasi, jam operasional, dan ulasan pelanggan yang tersedia secara online, UMKM dapat menarik lebih banyak pelanggan potensial dan membangun reputasi bisnis yang lebih baik.
Manfaat lainnya termasuk kemudahan dalam berbagi lokasi usaha kepada calon pelanggan melalui link Google Maps, yang sangat membantu dalam strategi pemasaran digital. Dengan hadirnya UMKM di peta digital, pelanggan dapat dengan mudah menemukan rute menuju lokasi UMKM, yang pada akhirnya meningkatkan peluang transaksi.
Langkah-langkah Pendaftaran Titik Lokasi UMKM di Google Maps
Setelah pemaparan mengenai manfaat, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan praktis tentang tata cara mendaftarkan titik lokasi UMKM di Google Maps. Setiap peserta, yang merupakan pemilik UMKM di Desa Hadiluwih, didampingi oleh mahasiswa KKN dalam proses pendaftaran. Pelatihan ini meliputi beberapa langkah penting:
1. Pembuatan Akun Google: Langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan setiap peserta memiliki akun Google, yang akan digunakan untuk mengakses Google My Business, platform yang digunakan untuk mendaftarkan lokasi bisnis di Google Maps.
2. Akses ke Akun Google Maps: Peserta kemudian diajari cara mengakses Google Maps melalui perangkat komputer atau smartphone. Panduan ini mencakup penjelasan mengenai antarmuka pengguna dan fitur-fitur yang tersedia di Google Maps.
3. Pendaftaran Lokasi UMKM: Langkah berikutnya adalah mengisi informasi dasar mengenai UMKM, seperti nama usaha, kategori bisnis, alamat lengkap, nomor telepon, dan jam operasional. Mahasiswa KKN memberikan pendampingan langsung dalam memastikan data yang dimasukkan akurat dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Google Maps.
4. Pengunggahan Foto dan Deskripsi: Setelah data dasar diisi, peserta diajak untuk mengunggah foto-foto yang representatif dari produk atau layanan yang mereka tawarkan. Foto-foto ini, bersama dengan deskripsi singkat tentang UMKM, membantu dalam menarik perhatian calon pelanggan.
5. Verifikasi dan Penyelesaian Pendaftaran: Langkah terakhir adalah proses verifikasi oleh Google, di mana peserta akan menerima kode verifikasi melalui surat atau telepon yang digunakan untuk mengonfirmasi lokasi bisnis. Mahasiswa KKN memastikan setiap peserta memahami proses ini dan membantu dalam menyelesaikan pendaftaran hingga lokasi UMKM berhasil tampil di Google Maps.
Ketercapaian dan Dampak Positif
Hasil dari program ini sangat menggembirakan, dengan semua UMKM milik warga Desa Hadiluwih berhasil didaftarkan di Google Maps. Hal ini tidak hanya meningkatkan visibilitas UMKM di dunia digital, tetapi juga memberikan kepercayaan diri kepada para pemilik usaha untuk lebih aktif dalam mempromosikan bisnis mereka secara online.
Harapan Ke Depan
Dengan keberhasilan program ini, mahasiswa Universitas Diponegoro berharap Desa Hadiluwih bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memajukan ekonomi lokal. Kehadiran UMKM di Google Maps diharapkan dapat membawa dampak positif jangka panjang bagi perkembangan usaha di desa ini.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar