Mahasiswa KKN Undip Laksanakan Program Optimalisasi Perpustakaan SD Soroyudan

0



Campusnesia.co.id -  Soroyudan, 14 Agustus 2024 - Cristina Aprillia, seorang mahasiswa dari tim II KKN Universitas Diponegoro, telah melaksanakan sebuah program penting di SD Negeri Soroyudan, yaitu optimalisasi perpustakaan dan pendidikan pemakai. Program ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi dan manfaat perpustakaan sekolah bagi siswa dan guru. Kegiatan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari penataan ulang koleksi perpustakaan hingga sosialisasi mengenai tata cara penggunaan perpustakaan.

Optimalisasi koleksi perpustakaan dilakukan dengan mengatur ulang koleksi non-pelajaran sesuai dengan nomor kelas klasifikasi, dan menata koleksi buku pelajaran berdasarkan kelas siswa. Untuk memudahkan akses, dibuat juga petunjuk rak koleksi yang jelas serta poster yang memuat tata tertib, aturan peminjaman, dan pengembalian buku. Langkah-langkah ini diambil karena perpustakaan sekolah tersebut mengalami kekosongan petugas setelah pustakawannya pindah tugas, meninggalkan perpustakaan tanpa pengelola yang tetap.

Kondisi ini menyebabkan para guru mengalami kesulitan dalam mengelola perpustakaan, terutama ketika harus membantu siswa mencari atau meminjam buku. Selain itu, belum pernah ada pendidikan pemakai sebelumnya, sehingga guru-guru tidak sepenuhnya memahami sistem klasifikasi dan alur peminjaman yang ada.


Untuk mengatasi masalah ini, Cristina memberikan arahan kepada para guru mengenai kelas klasifikasi koleksi, cara penyusunan buku berdasarkan kelas, serta alur dan aturan peminjaman dan pengembalian koleksi. Sosialisasi ini mendapat respon positif dari para guru yang merasa terbantu karena mereka akhirnya memahami bagaimana cara mengelola dan memanfaatkan perpustakaan dengan lebih baik.

Dengan adanya kegiatan ini, perpustakaan SD Negeri Soroyudan diharapkan dapat berfungsi lebih optimal sebagai sumber belajar, baik bagi siswa maupun guru. Program ini juga menjadi contoh bagaimana partisipasi mahasiswa dalam KKN dapat memberikan dampak nyata dan berkelanjutan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah.




Editor:
Achmad Munandar

Pengadaan Peta Administrasi pada Desa Hadiluwih

0


Campusnesia.co.idHADILUWIH (05/08/2024), Desa merupakan unit pemerintahan terkecil yang terdiri dari sejumlah keluarga dan dipimpin oleh seorang kepala desa. Pembentukan desa didasarkan pada kesamaan asal-usul, bahasa, adat, dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

Desa Hadiluwih salah satu diantara 11 desa di wilayah Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen. Desa Hadiluwih memiliki fasilitas umum seperti Taman kanak-kanak (PAUD), Sekolah Dasar, pertokoan, Kantor desa dan Posko kesehatan. Mata pencaharian penduduk desa Hadiluwih mayoritas sebagai petani dan wilayah Hadiluwih dibatasi oleh lahan sawah yang luas.

Proses pelaksanaan kegiatan ini melibatkan tiga tahap utama. Dimulai dari tahap persiapan yang meliputi koordinasi dengan pihak desa dan pengumpulan data awal. Tahap kedua adalah tahap pengolahan data digital menggunakan perangkat lunak SIG (Sistem Informasi Geografis) QGIS.

Diharapkan peta administrasi desa ini dapat menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan desa yang lebih terarah dan berkelanjutan. Selain itu, peta ini juga diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan desa.
Pembuatan peta administrasi desa adalah langkah awal dalam mewujudkan desa yang maju dan mandiri. Dengan adanya peta ini, diharapkan desa Hadiluwih dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



Oleh: 
Vira Ayu Prasetia Wati

DPL: 
Enda Wista Sinuraya, S.T, M.T
Juang Abdi Muhammad, S.AP., M.AP.
Azaria Eda Pradana, S.A.P., MPM

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tuliskan Sejarah Desa Jogonayan untuk Melestarikan Warisan Budaya Lokal

0


Campusnesia.co.idJogonayan, 19 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program kerja penulisan sejarah Desa Jogonayan sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya lokal. Program ini bertujuan untuk mendokumentasikan perjalanan panjang desa yang memiliki nilai historis dan budaya yang kaya, namun belum banyak terdokumentasi secara tertulis.

Desa Jogonayan, yang terletak di Kabupaten Magelang, dikenal dengan tradisi dan adat istiadatnya yang kental. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak generasi muda yang tidak lagi mengenal sejarah dan asal-usul desa mereka. Menyadari pentingnya pelestarian sejarah lokal, mahasiswa KKN Undip memprakarsai proyek penulisan sejarah desa dengan menggali berbagai sumber, termasuk wawancara dengan para sesepuh desa, studi literatur, serta pencarian arsip-arsip lama.

"Kami merasa bahwa sejarah Desa Jogonayan adalah bagian penting dari identitas warga desa yang perlu didokumentasikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya," kata Muhammad Ali Sajidin, salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam proyek ini.
Proses penulisan sejarah ini melibatkan pengumpulan cerita-cerita dari para tetua desa yang masih mengingat dengan baik peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa lalu. Salah satu cerita yang menarik perhatian adalah kisah perjuangan warga Desa Jogonayan saat masa penjajahan, di mana desa ini menjadi salah satu tempat strategis dalam perlawanan terhadap penjajah. Kisah-kisah seperti ini memberikan gambaran tentang keteguhan dan semangat juang masyarakat Jogonayan di masa lalu.

Selain itu, mahasiswa KKN juga melakukan riset mendalam tentang perkembangan desa dari aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Mereka menelusuri perubahan yang terjadi dari masa ke masa, mulai dari zaman kolonial, kemerdekaan, hingga era modern saat ini. Hasil dari riset ini kemudian disusun dalam bentuk booklet sejarah yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi warga desa dan pihak-pihak lain yang tertarik dengan sejarah lokal.

Buku sejarah Desa Jogonayan ini tidak hanya akan disimpan di perpustakaan desa, tetapi juga akan didistribusikan ke sekolah-sekolah di sekitar desa sebagai bahan ajar dan sumber belajar bagi siswa. Para mahasiswa KKN berharap bahwa dengan adanya dokumentasi ini, masyarakat Desa Jogonayan akan lebih menghargai dan menjaga warisan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur mereka.

"Kami ingin sejarah Desa Jogonayan tidak hanya menjadi cerita yang diceritakan secara lisan, tetapi juga terdokumentasi dengan baik sehingga bisa dibaca dan dipelajari oleh generasi mendatang," tambah Ali.

Inisiatif penulisan sejarah ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah desa dan masyarakat setempat, yang menyadari pentingnya pelestarian sejarah sebagai bagian dari identitas budaya mereka. Dengan tersusunnya buku sejarah ini, Desa Jogonayan diharapkan dapat terus melestarikan nilai-nilai tradisional yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.

Penulisan sejarah Desa Jogonayan oleh mahasiswa KKN Undip ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa, sehingga warisan budaya lokal di berbagai daerah dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi yang akan datang.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Terapkan Sejarah Pragmatik dalam Perayaan Merti Dusun untuk Pelestarian Budaya Lokal

0



Campusnesia.co.id - Jogonayan, 19 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) berhasil menerapkan konsep sejarah pragmatik dalam rangkaian kegiatan perayaan Merti Dusun di Desa Jogonayan. Program kerja ini merupakan upaya kolaboratif antara mahasiswa dan warga setempat untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tradisi tersebut.

Perayaan Merti Dusun yang diadakan setiap tahun di Desa Jogonayan merupakan tradisi turun-temurun yang bertujuan untuk mensyukuri hasil panen dan memohon keselamatan bagi seluruh warga desa. Namun, seiring berjalannya waktu, makna dari perayaan ini mulai pudar di kalangan generasi muda.

Melihat fenomena tersebut, para mahasiswa KKN Undip, yang salah satunya berasal dari jurusan Sejarah, mengambil inisiatif untuk mengintegrasikan pendekatan sejarah pragmatik ke dalam kegiatan Merti Dusun. Pendekatan ini tidak hanya mengedepankan cerita sejarah, tetapi juga mengaitkannya dengan konteks sosial dan budaya yang relevan dengan kehidupan masyarakat saat ini.

Dalam program kerja tersebut, mahasiswa melakukan berbagai kegiatan seperti penelitian sejarah, pembuatan poster edukasi, dan pertunjukan seni yang mengangkat cerita-cerita lokal. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah pertunjukan drama yang mengisahkan perjalanan sejarah Desa Jogonayan, mulai dari masa kemerdekaan hingga kini, yang disajikan dengan nuansa pragmatis. Pertunjukan ini mendapatkan sambutan hangat dari warga, terutama para orang tua yang merasa bangga akan upaya pelestarian budaya yang dilakukan oleh generasi muda.

"Melalui penerapan sejarah pragmatik ini, kami berharap masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, dapat lebih memahami dan menghargai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi Merti Dusun," ujar Muhammad Ali Sajidin, salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam program ini.

Selain itu, program kerja ini juga melibatkan para tokoh masyarakat dan pemuka adat desa dalam berbagai diskusi dan pelatihan, dengan tujuan memperkuat kolaborasi antara generasi muda dan orang tua dalam melestarikan budaya lokal. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi perayaan Merti Dusun di tahun-tahun mendatang, dengan konten yang lebih kaya dan bermakna.

Para mahasiswa KKN berharap bahwa inisiatif ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi Desa Jogonayan, sekaligus menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pelestarian budaya lokal melalui pendekatan yang inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman.

Dengan penerapan sejarah pragmatik ini, diharapkan bahwa nilai-nilai tradisional dan budaya lokal tidak hanya tetap hidup, tetapi juga dapat terus berkembang dan relevan dalam kehidupan masyarakat modern.



Editor:
Achmad Munandar

Self Watering Pot: Mahasiswa KKN UNDIP Temukan Solusi Efisien Kurangi Limbah dan Tingkatkan Ekonomi

0


Campusnesia.co.id - Sragen (4/08/2024), telah dilaksanakan program kerja multidisiplin ”Self Watering Pot dalam Upaya Pengurangan Limbah dan Peningkatan Produktivitas serta Ekonomi Masyarakat” oleh mahasiswa Tim II KKN UNDIP  2023/2024 kepada salah satu RT di Desa Ngandul yaitu RT 11. Kegiatan ini dilakukan dengan memberi pelatihan dan sosialisasi serta pembagian poster dan 1 percontohan produk sebagai acuan bagi masyarakat untuk membuat Self Watering Pot secara mandiri di rumah. 

Sebagian besar masyarakat Desa Ngandul menggunakan galon sekali pakai untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari. Selain itu, kebanyakan masyarakat juga menyajikan air mineral dengan kemasan gelas plastik sebagai jamuan untuk tamu atau saat pertemuan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip berusaha meminimalisir pembuangan sampah galon sekali pakai dan gelas plastik sebagai upaya pengurangan sampah plastik. Mahasiswa KKN Undip juga ingin membantu meningkatkan produktivitas masyarakat dan ekonomi masyarakat melalui program kerja ini.

Self Watering Pot yang dibuat memiliki konsep seperti hidroponik, dimana penyiraman tanaman tidak perlu dilakukan secara berkala dan rutin, sehingga akan menghemat pengfgunaan air. Ada berbagai jenis tanaman yang dapat ditanam dalam media hidroponik antara lain seperti, kangkung, selada, cabai, pakcoy, dan berbagai sayuran lainnya. Nutrisi yang digunakan pada penanaman menggunakan metode Self Watering Pot ini berupa air dan Nutrisi Ab Mix sebagai pupuk. Nutrisi AB Mix merupakan nutrisi yang dibutuhkan dalam air untuk mempercepat tumbuhnya tanaman. 

Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta yaitu Ibu-Ibu PKK di RT 11 yang diawali dengan pembagian poster, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan dan manfaat dari Self Watering Pot dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan Self Watering Pot mulai alat, bahan, hingga cara pembuatannya. Pelatihan diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh mahasiswa dengan peserta yang hadir. Peserta terlihat antusias ditunjukkan dengan banyakanya peserta yang memperhatikan penjelasan dan beberapa pertanyaan yang diajukan.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Ngandul dalam upaya mengurangi limbah plastik melalui pemanfaatannya untuk pembuatan Self Watering Pot dan membuat limbah menjadi sumber daya yang menguntungkan karena produk hasil Self Watering Pot yang dapat di konsumsi dan dijual. Banyak harapan kepada masyarakat agar tertarik atau dapat mengikuti pembuatan self watering pot ini secara berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Maggot: Mahasiswa KKN UNDIP Beri Solusi Revolusioner Pengurai Sampah Organik

0



Campusnesia.co.idSragen- pada hari Sabtu (06/08/2024) lalu, mahasiswa KKN II UNDIP 2023/2024 ajak warga Desa Ngandul melakukan budidaya maggot sebagai pengurai sampah organik melalui sosialisasi dan pelatihan. 

Sampah merupakan limbah hasil aktivitas manusia. Sampah dikategorikan menjadi dua macam terdiri atas sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik meliputi plastik, kaca, logam sedangkan sampah organik meliputi sisa makanan, daun, kotoran hewan. Pengolahan sampah yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Hal ini pun menjadi permasalahan yang sedang terjadi di Desa Ngandul, Kecamatan Sumber Lawang, Kota Sragen. Dimana, warga desa membuang sampah pada tempat pembuangan sampah illegal sehingga menyebabkan bau tak sedap dari sampah organik dan menyebabkan saluran drainase tersumbat. Akibatnya, pada musim hujan akan menyebabkan terjadinya banjir. 

Dalam upaya meminimalisir permasalahan tersebut dilakukan inovasi melalui budidaya maggot. Maggot merupakan larva dari lalat BSF (Black Soldier Fly), dimana maggot merupakan agen biokonversi sampah yang dapat meminimalisir sampah organik, khususnya sisa makanan. Maggot tidak hanya mereduksi sampah organik, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan. Maggot yang berusia dua minggu dapat dijual, karena kandungan proteinnya yang tinggi dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Kegiatan ini diadakan melalui sosialisasi dan pelatihan kepada warga desa di Dukuh Brumbung Desa Ngandul, yang dihadiri oleh 30 peserta. Kegiatan diawali dengan pengenalan maggot  beserta manfaat dari budidaya maggot kemudian dilanjutkan dengan praktek cara budi daya maggot mulai dari persiapan alat dan bahan, persiapan kadang lalat, tahap pembibitan, penetasan telur, fase larva, fase pre-pupa dan pupa, fase lalat,  dan pemeliharaan maggot. Pada tahap terakhir dilakukan sesi tanya jawab  sebagai penutup acara. Peserta yang hadir cukup antusias dan memperhatikan penjelasan dari awal hingga akhir.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat makin sadar dan termotivasi untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dimana, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara budidaya maggot, karena melalui budi daya maggot tidak hanya akan dicapai kebersihan lingkungan tetapi dapat dikembangkan menjadi usaha yang meningkatkan nilai ekonomi. 

Diharapkan masyarakat akan melakukan budi daya secara berkelanjutan sehingga manfaatnya akan dapat dirasakan secara menyeluruh dan banyak masyarakat tertarik untuk mencoba budi daya maggot secara mandiri di rumah



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Tim II 2024 “Menanamkan dan Membentuk Kebiasaan Menabung Pada Anak-Anak di Desa Hadiluwih”

0


Campusnesia.co.idHadiluwih, Sragen. 23 Juli 2024. Menabung adalah kebiasaan penting yang sebaiknya dilakukan dari sejak dini pada anak-anak, karena dapat membantu mereka untuk memahami konsep pengelolaan keuangan dan tanggung jawab. 

Dengan membiasakan anak-anak untuk menabung, mereka tidak hanya belajar mengenai nilai uang, tetapi juga dapat mengembangkan disiplin serta kemampuan untuk mempersiapkan sesuatu di masa depan. 
 

Kegiatan menabung ini dilakukan oleh salah satu mahasiswa Tim KKN II Universitas Diponegoro dari Program Studi S1 Akuntansi yaitu, Denia Mazaya Retsa Utomo. Kegiatan menabung ini diawali dengan sesi interaksi bersama anak-anak di Desa Hadiluwih yang diikuti dengan antusia. 

Kegiatan ini dilanjutkan dengan menonton vidio berbentuk animasi yang berkaitan dengan materi menabung bla. Di akhir sesi kegiatan ini, dilakukan tanya jawab pada anak-anak mengenai materi yang telah disampaikan. Denga harapan kedepannya, Kegiatan ini dapat mereka lakukan dengan rutin dan diterapkan sampai kehidupan di masa depan.



Editor:
Achmad Munandar

Revolusi Mineral Blok: Program Kerja KKN Monodisiplin Alvin Zidane Membuka Cakrawala Baru Untuk Peternak Di Desa Dukuh

0


Campusnesia.co.idKlaten, 3 Agustus 2024 - Di sebuah desa yang tenang, Desa Dukuh, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, terjadi sebuah revolusi kecil dalam dunia peternakan. Alvin Zidane, mahasiswa jurusan Peternakan yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), membawa perubahan besar bagi para peternak kambing dan sapi di desa tersebut. Melalui program kerja monodisiplin berjudul "Pelatihan Pembuatan Mineral Blok untuk Ternak Ruminansia," Alvin berhasil membuka cakrawala baru yang menjanjikan masa depan lebih baik bagi para peternak di Desa Dukuh.


Latar Belakang
Kondisi ternak yang kurang sehat di Desa Dukuh, yang ditandai dengan adanya beberapa ternak yang lumpuh akibat kekurangan mineral, menjadi latar belakang penting dari program kerja ini. Ternak, khususnya ruminansia seperti kambing dan sapi, membutuhkan asupan mineral yang cukup untuk menjaga kesehatan dan produktivitas mereka. Kekurangan mineral dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari pertumbuhan yang terhambat hingga masalah serius seperti kelumpuhan.

Situasi ini mendorong Alvin Zidane untuk mengambil inisiatif dengan melaksanakan program kerja yang berfokus pada edukasi peternak mengenai pentingnya mineral blok. Mineral blok sendiri merupakan salah satu bentuk suplemen mineral yang sangat dibutuhkan oleh ternak ruminansia. Dengan memberikan mineral blok, peternak dapat memastikan bahwa kebutuhan mineral ternak mereka tercukupi, sehingga ternak bisa tumbuh sehat dan produktif.


Sasaran dan Persiapan Program
Sasaran dari program kerja ini adalah para peternak kambing dan sapi di Desa Dukuh, yang jumlahnya cukup signifikan. Para peternak ini umumnya memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai pentingnya mineral bagi kesehatan ternak. Oleh karena itu, program ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan mineral blok sebagai solusi, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para peternak mengenai pentingnya asupan mineral yang cukup bagi ternak mereka.

Alvin Zidane, dengan didukung oleh pihak desa dan beberapa ahli peternakan, mempersiapkan program ini dengan sangat matang. Beberapa langkah persiapan yang dilakukan antara lain adalah survei kondisi kesehatan ternak di Desa Dukuh, identifikasi kebutuhan para peternak, serta penyusunan materi pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan pemahaman peternak di desa tersebut.




Jalannya Kegiatan
Pada tanggal 3 Agustus 2024, tepat pukul 11.00 WIB, kegiatan pelatihan dimulai di rumah Bp. Sugita, seorang peternak senior di Desa Dukuh yang juga berperan sebagai Bayan. Rumah Bp. Sugita dipilih sebagai lokasi pelatihan karena letaknya yang strategis dan luas, sehingga dapat menampung seluruh peternak yang diundang.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Dukuh, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif Alvin Zidane dalam menyelenggarakan program yang sangat relevan dengan kebutuhan desa. Dalam sambutannya, Kepala Desa menekankan pentingnya inovasi dan pengetahuan baru dalam dunia peternakan, yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para peternak di Desa Dukuh.

Setelah sambutan, Alvin Zidane langsung memulai sesi edukasi. Ia menjelaskan dengan rinci mengenai pentingnya mineral bagi kesehatan ternak, jenis-jenis mineral yang dibutuhkan, serta dampak dari kekurangan mineral. Penjelasan ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh para peternak, sehingga mereka dapat dengan cepat menangkap poin-poin penting yang disampaikan.

Tak hanya memberikan teori, Alvin juga memperlihatkan contoh-contoh kasus nyata yang terjadi di Desa Dukuh, di mana beberapa ternak mengalami masalah kesehatan akibat kekurangan mineral. Kasus-kasus ini menjadi pembelajaran berharga bagi para peternak, yang akhirnya menyadari betapa pentingnya memastikan asupan mineral yang cukup bagi ternak mereka.

Sesi berikutnya adalah demonstrasi langsung mengenai cara pembuatan mineral blok. Alvin dengan cekatan memimpin demonstrasi ini, menunjukkan langkah demi langkah pembuatan mineral blok, mulai dari pemilihan bahan, pencampuran, hingga proses pencetakan dan pengeringan. Para peternak yang hadir diajak untuk ikut serta dalam proses pembuatan, sehingga mereka dapat memahami secara praktis bagaimana cara membuat mineral blok yang baik dan benar.


Respon Peternak
Respon dari para peternak Desa Dukuh sangat positif. Mereka antusias mengikuti setiap sesi dalam pelatihan ini, terutama saat demonstrasi pembuatan mineral blok. Beberapa peternak bahkan langsung mencoba membuat mineral blok dengan bantuan Alvin, dan hasilnya sangat memuaskan. Para peternak merasa bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan baru yang sebelumnya belum mereka ketahui.

Salah satu peternak, Bp. Ardi, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Alvin Zidane dan tim KKN. Ia mengatakan bahwa pelatihan ini memberikan solusi konkret bagi masalah yang selama ini dihadapi oleh para peternak di Desa Dukuh. Bp. Ardi juga berharap bahwa pelatihan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang, agar para peternak dapat terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengelola ternak.

Program kerja yang dilaksanakan oleh Alvin Zidane ini memberikan dampak positif yang sangat nyata bagi peternak di Desa Dukuh. Melalui pelatihan ini, para peternak tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam usaha peternakan mereka. Dengan adanya mineral blok, para peternak kini memiliki solusi untuk memastikan kesehatan ternak mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.

Keberhasilan program ini juga membuka peluang bagi Alvin Zidane untuk mengembangkan program-program lanjutan yang lebih komprehensif, seperti pelatihan mengenai manajemen pakan dan kesehatan ternak secara keseluruhan. Dengan dukungan dari pihak desa dan antusiasme para peternak, Desa Dukuh memiliki potensi besar untuk menjadi desa percontohan dalam pengelolaan ternak yang mandiri dan berkelanjutan.

Sebagai penutup, Alvin Zidane menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung program kerja ini, terutama kepada para peternak yang dengan penuh semangat mengikuti pelatihan. Ia berharap bahwa ilmu dan keterampilan yang telah dibagikan dapat terus dimanfaatkan dan dikembangkan, sehingga peternakan di Desa Dukuh dapat semakin maju dan sejahtera.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, Desa Dukuh tidak lagi hanya menjadi saksi bisu dari tantangan yang dihadapi para peternak. Desa ini kini menjadi tempat di mana inovasi dan pengetahuan baru menjadi kunci dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi para peternak dan seluruh warganya. Alvin Zidane, dengan semangat dan dedikasinya, telah menanamkan benih perubahan yang akan terus tumbuh dan memberikan hasil positif bagi Desa Dukuh di masa depan.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Alvin Zidane Gemparkan Peternak Desa Dukuh dengan Inovasi Desinfeksi Kandang: Langkah Brilian Cegah Wabah Penyakit!

0


Campusnesia.co.id - Klaten, 22 Juli 2024 - Suasana pagi di Desa Dukuh, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten tampak berbeda dari biasanya. Para peternak kambing dan sapi berkumpul di satu titik, menanti kedatangan seorang mahasiswa yang selama beberapa minggu terakhir telah menjadi perbincangan hangat di kalangan peternak setempat. Dialah Alvin Zidane, mahasiswa Jurusan Peternakan yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa ini. Alvin tidak hanya sekedar menjalani KKN, tetapi membawa sebuah program kerja (proker) monodisiplin yang menjanjikan perubahan besar bagi para peternak setempat.

Dengan judul "Optimalisasi Kandang dengan Penyemprotan Desinfeksi sebagai Salah Satu Upaya Pencegahan Penyakit pada Ternak," Alvin mengusung proker yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para peternak tentang pentingnya sanitasi dan penyemprotan desinfektan di area kandang. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit pada ternak yang bisa merugikan para peternak.


Latar Belakang
Desa Dukuh, layaknya banyak daerah pedesaan lainnya, mengandalkan peternakan sebagai salah satu sumber penghasilan utama. Namun, permasalahan yang sering dihadapi para peternak adalah kurang maksimalnya upaya sanitasi di kandang. Kandang yang tidak bersih dan bebas dari bakteri dapat menjadi sarang penyakit yang membahayakan kesehatan ternak. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh minimnya pengetahuan dan kesadaran para peternak mengenai pentingnya sanitasi yang baik.

Alvin Zidane, yang selama masa studinya di Jurusan Peternakan telah mempelajari berbagai aspek mengenai kesehatan hewan dan manajemen peternakan, melihat situasi ini sebagai peluang untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Melalui proker ini, Alvin berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para peternak mengenai pentingnya desinfeksi kandang sebagai langkah preventif terhadap penyakit.


Sasaran
Proker ini secara spesifik menyasar para peternak kambing dan sapi di Desa Dukuh. Jenis ternak ini dipilih karena merupakan jenis ternak yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat setempat. Selain itu, kambing dan sapi juga rentan terhadap berbagai jenis penyakit yang dapat menyebar melalui lingkungan kandang yang kurang terjaga kebersihannya.

Dengan sasaran yang jelas, Alvin menyusun materi edukasi yang sesuai dengan kebutuhan para peternak. Ia menyampaikan materi tersebut dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, mengingat sebagian besar peternak memiliki latar belakang pendidikan yang terbatas.


Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada hari Senin, 22 Juli 2024, mulai pukul 08.00 hingga 15.00 di kandang milik salah satu peternak di Desa Dukuh. Pemilihan waktu ini dilakukan dengan mempertimbangkan jadwal harian para peternak, di mana pagi hari adalah waktu yang paling memungkinkan bagi mereka untuk berkumpul dan mengikuti kegiatan.

Meskipun kegiatan ini berlangsung di satu kandang, namun peserta yang hadir berasal dari berbagai dusun di Desa Dukuh. Mereka datang dengan antusiasme tinggi, karena banyak yang penasaran dan tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang proker yang dibawa oleh Alvin.


Tujuan dan Alasan Pelaksanaan
Tujuan utama dari proker ini adalah untuk memberikan edukasi kepada para peternak mengenai pentingnya desinfeksi kandang. Edukasi ini tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga dilengkapi dengan aksi nyata berupa penyemprotan desinfektan di area kandang.  Penyemprotan ini dilakukan langsung oleh Alvin bersama para peternak, menggunakan larutan desinfektan yang dicampur dengan air dalam semprotan berkapasitas 1 liter.

Alvin menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mencegah penyebaran penyakit pada ternak sejak dini. "Kita sering kali abai terhadap kebersihan kandang, padahal ini adalah salah satu faktor utama yang menentukan kesehatan ternak. Dengan melakukan penyemprotan desinfektan secara rutin, kita dapat meminimalisir risiko penyakit yang bisa menyebabkan kerugian besar bagi peternak," ujarnya dalam sesi pembukaan.




Jalannya Kegiatan
Kegiatan dimulai dengan sesi edukasi yang berlangsung di depan kandang. Alvin menyampaikan materi mengenai pentingnya desinfeksi kandang secara santai namun informatif. Para peternak tampak serius menyimak penjelasan yang disampaikan, sesekali mengangguk tanda mengerti. Alvin juga memberikan kesempatan kepada para peternak untuk bertanya, sehingga terjadi diskusi dua arah yang memperkaya pemahaman mereka.

Setelah sesi edukasi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi langsung penyemprotan desinfektan di area kandang. Alvin dengan cekatan menyiapkan larutan desinfektan, mencampurnya dengan air dalam takaran yang sesuai, lalu memasukkannya ke dalam semprotan berkapasitas 1 liter. Ia kemudian memulai penyemprotan dari sudut-sudut kandang yang sulit dijangkau, sambil menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memastikan seluruh area kandang terkena desinfektan.

Para peternak juga diberi kesempatan untuk mencoba langsung penyemprotan tersebut. Mereka tampak antusias, beberapa di antaranya bahkan mencatat langkah-langkah yang dilakukan Alvin agar dapat menerapkannya sendiri di kandang mereka masing-masing.


Hasil dan Harapan
Kegiatan yang berlangsung selama hampir satu jam ini ditutup dengan rasa puas dari para peternak. Mereka mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru yang sangat bermanfaat. "Saya baru tahu ternyata desinfeksi itu penting sekali. Selama ini saya cuma bersihkan kandang seadanya, ternyata ada cara yang lebih efektif untuk mencegah penyakit," kata Pak Joko, salah satu peternak sapi yang mengikuti kegiatan tersebut.

Alvin sendiri berharap, melalui proker ini, para peternak dapat lebih sadar akan pentingnya sanitasi kandang dan rutin melakukan desinfeksi. "Ini bukan hanya tentang menjaga ternak tetap sehat, tetapi juga tentang menjaga sumber penghidupan mereka tetap stabil," ujarnya.
Tidak dapat dipungkiri, program kerja Alvin Zidane ini telah membuka mata para peternak di Desa Dukuh mengenai pentingnya upaya preventif dalam menjaga kesehatan ternak. Dengan edukasi yang diberikan, diharapkan para peternak dapat menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh dan membiasakan diri melakukan desinfeksi kandang secara rutin. Ini adalah langkah kecil, namun berdampak besar, menuju masa depan peternakan yang lebih sehat dan produktif. 




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Dorong Digitalisasi Buku Tamu di Kantor Pemerintahan Desa Malanggaten sebagai Inovasi untuk Layanan yang Lebih Efektif

0


Campusnesia.co.id - Desa Malanggaten, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, resmi memasuki era digitalisasi dalam pengelolaan data tamu. Program ini merupakan inisiatif dari Diah Yuliyana Ningrum, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 dari Prodi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), yang berlokasi di desa tersebut. Pelatihan penggunaan sistem buku tamu digital telah dilaksanakan pada hari Rabu (07/08/2024), bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pencatatan data pengunjung. 

Selama ini, pencatatan data tamu di Desa Malanggaten masih dilakukan secara manual menggunakan buku tamu fisik. Metode ini seringkali menimbulkan beberapa kendala, seperti kesulitan dalam mencari data tamu tertentu, potensi kesalahan dalam perhitungan jumlah pengunjung, serta risiko kerusakan atau kehilangan data. 

Dengan adanya sistem buku tamu digital, diharapkan permasalahan-permasalahan tersebut dapat teratasi. Sistem ini memungkinkan staf desa untuk dengan mudah memasukkan data tamu, mulai dari nama, identitas, tujuan kunjungan, hingga waktu kedatangan. Data yang telah tersimpan secara digital dapat diakses kapan saja dan di mana saja, serta dapat dicetak dalam bentuk laporan jika diperlukan. 

Hal tersebut diharapkan dapat mengatasi sejumlah permasalahan yang selama ini sering terjadi pada sistem manual. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain: 

a. Peningkatan efisiensi 
Proses pencatatan data tamu menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga menghemat waktu dan tenaga petugas. 

b. Pengurangan kesalahan 
Risiko terjadinya kesalahan dalam pencatatan data dapat diminimalisir, sehingga data yang dihasilkan lebih reliable. 

c. Kemudahan dalam pencarian informasi 
Data tamu dapat dicari dengan cepat dan mudah melalui sistem pencarian yang tersedia, sehingga memudahkan dalam melacak riwayat kunjungan. 

d. Laporan yang lebih komprehensif 
Sistem ini mampu menghasilkan berbagai laporan yang lebih rinci dan up-to-date, sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan perencanaan program. 
 


Pelatihan yang diberikan oleh Diah Yuliyana Ningrum mencakup cara penggunaan sistem secara keseluruhan, mulai dari pembuatan akun, penginputan data, hingga pembuatan laporan. Para staf desa yang mengikuti pelatihan tampak antusias dan bersemangat untuk menerapkan sistem baru ini dalam pekerjaan sehari-hari. 

Diah Yuliyana Ningrum selaku inisiator program ini menyampaikan, "Saya sangat senang dapat berkontribusi dalam memajukan Desa Malanggaten. Dengan adanya buku tamu digital ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memberikan kemudahan bagi masyarakat." Ujar Diah.

Kepala Desa Malanggaten, H. Sunarto, S.Pd., M.Pd menyambut positif inovasi ini. "Buku tamu digital ini merupakan langkah maju yang sangat penting bagi desa kami. Kami berharap sistem ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat," ujarnya. 

Implementasi buku tamu digital di Desa Malanggaten menjadi contoh nyata bagaimana teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan desa. Semoga inovasi ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengikuti jejak Desa Malanggaten.




Editor:
Achmad Munandar