Meningkatkan Keterampilan Digital Guru dan Siswa MI Melalui Pelatihan Komputer Interaktif

0


Campusnesia.co.idMadrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Ngaglik, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, mengadakan program pelatihan komputer yang ditujukan kepada guru dan siswa. Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengembangan keterampilan digital yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknologi informasi di lingkungan sekolah.

Dalam era digital yang serba canggih ini, keterampilan komputer menjadi sangat penting, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi para guru dalam mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif.

Pelatihan ini diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Program ini bertujuan untuk membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam mengoperasikan perangkat komputer, serta memperkenalkan berbagai aplikasi yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

Selain itu, para siswa juga diajarkan dasar-dasar penggunaan komputer, seperti pengoperasian perangkat lunak dasar, pemanfaatan internet untuk belajar, dan etika dalam berteknologi.

Kegiatan pelatihan dibagi menjadi beberapa sesi, dimulai dengan pengenalan dasar tentang perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer. Para guru dan siswa diajak untuk memahami fungsi-fungsi dasar dari perangkat yang sering mereka gunakan dalam aktivitas sehari-hari.

Setelah itu, sesi pelatihan berlanjut dengan pengenalan aplikasi-aplikasi produktif yang dapat digunakan untuk mempermudah tugas-tugas administratif guru, seperti Microsoft Word, Excel, dan PowerPoint, serta aplikasi pembelajaran online yang dapat membantu proses belajar siswa di rumah.

Antusiasme terlihat jelas dari para peserta, baik guru maupun siswa, yang sangat bersemangat dalam mengikuti setiap sesi pelatihan. Meskipun para peserta, sebagian besar belum terlalu familiar dengan teknologi komputer, mereka merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini.

Namun, mereka masih perlu berlatih lebih lanjut, terutama dalam mengetik. Mayoritas peserta masih mengalami kesulitan dalam mengoperasikan keyboard, seperti menemukan lokasi huruf, membuat huruf kapital, dan menggunakan simbol-simbol tertentu.

Pada akhir pelatihan, para peserta diberikan tantangan untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari selama sesi berlangsung. Para siswa diminta untuk berlatih menggunakan Microsoft Word. Hasil dari tantangan ini akan dievaluasi sebagai bagian dari keberhasilan pelatihan.

Kepala Sekolah MIM Ngaglik menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan program ini. Beliau berharap pelatihan ini dapat menjadi langkah awal untuk terus meningkatkan kompetensi teknologi di kalangan guru dan siswa, sehingga proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan lebih efektif dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Dengan terlaksananya pelatihan ini, diharapkan para guru dan siswa di MIM Ngaglik dapat memanfaatkan teknologi komputer secara optimal dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih modern dan berdaya saing.



Penulis : 
Naufal Arya Ramadhan
S-1 Informatika (2024)
Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing : 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum

Lokasi : 
Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali

Editor:
Achmad Munandar

Transformasi Karang Taruna: Bijak dan Produktif dalam Era Digital Melalui Penggunaan Smartphone

0



Campusnesia.co.id - Ngaglik, Sambi, Boyolali - 09 Agustus 2024, Pada hari sabtu, 27 Juli 2024, sebagai upaya untuk meningkatkan literasi digital di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, sekaligus mendorong penggunaan smartphone yang lebih bijak dan produktif di kalangan pemuda, telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan mengenai pemanfaatan smartphone secara optimal. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro sebagai bagian dari kontribusi nyata mereka dalam memberdayakan masyarakat desa.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang dampak positif dan negatif dari penggunaan smartphone. Selain itu, para pemuda juga dibekali dengan keterampilan praktis dalam memanfaatkan teknologi tersebut untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Acara ini berlangsung dengan penuh antusiasme di Balai Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, dengan harapan membawa perubahan positif dalam pola pikir dan kebiasaan digital peserta.

Latar belakang kegiatan ini adalah semakin meluasnya penggunaan smartphone di kalangan masyarakat, khususnya remaja. Smartphone memiliki potensi besar untuk mendukung aktivitas produktif dan kreatif, tetapi penggunaannya yang kurang bijak dapat menimbulkan dampak negatif, seperti kecanduan media sosial, penyebaran informasi palsu, hingga gangguan kesehatan mental.

Dalam sosialisasi ini, peserta Karang Taruna diajak memahami pentingnya literasi digital, mengenali potensi bahaya dari penggunaan smartphone yang berlebihan, serta mengoptimalkan fitur-fitur smartphone untuk kegiatan yang lebih bermanfaat. Materi yang disampaikan antara lain:

● Manajemen Waktu Digital: Strategi untuk mengatur waktu penggunaan smartphone agar tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan fisik dan mental.

● Etika Digital: Pemahaman tentang etika berinteraksi di dunia maya, termasuk sikap bijak dalam menggunakan media sosial.

● Pemanfaatan Aplikasi Produktif: Penggunaan aplikasi yang dapat mendukung kegiatan belajar, bekerja, hingga mengelola keuangan pribadi.


Pada akhir kegiatan, peserta diberikan demonstrasi penggunaan aplikasi inovatif yang dapat diakses melalui smartphone, yaitu ChatGPT. Dalam demonstrasi ini, peserta diperkenalkan dengan fitur unggulan aplikasi tersebut, seperti menjawab pertanyaan, memberikan rekomendasi, dan membantu menyelesaikan tugas sehari-hari. Antusiasme peserta sangat tinggi; mereka tertarik dengan potensi aplikasi ini untuk mendukung produktivitas mereka, baik dalam belajar, bekerja, maupun berkomunikasi secara lebih efektif. Diskusi yang muncul semakin interaktif, dengan banyak peserta yang penasaran untuk mengeksplorasi lebih lanjut manfaat ChatGPT dalam kehidupan sehari-hari.



Penulis : 
Naufal Arya Ramadhan
S-1 Informatika (2024)
Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing : 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum

Lokasi : 
Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali

Editor:
Achmad Munandar

Pentingnya Rambu Keselamatan di Lingkungan Sumber Krajan Kelurahan Sumber, Kota Surakarta sebagai Program Monodisiplin Mahasiswa KKN UNDIP Program Studi Ilmu Hukum

0


Campusnesia.co.id - Surakarta - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Program Studi Ilmu Hukum, Hanif Diksa Adrindra melaksanakan program monodisiplin di Kelurahan Sumber, Kota Surakarta. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya rambu keselamatan di lingkungan perumahan, guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib.

Kelurahan Sumber merupakan salah satu kawasan permukiman padat di Kota Surakarta yang memiliki aktivitas lalu lintas cukup tinggi. Banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang di kawasan perumahan menuntut adanya rambu-rambu keselamatan yang memadai. Sayangnya, kesadaran masyarakat terkait pentingnya rambu-rambu lalu lintas di lingkungan perumahan masih kurang. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi mahasiswa KKN UNDIP.

Sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat, para mahasiswa Ilmu Hukum menginisiasi pemasangan dan sosialisasi mengenai rambu-rambu keselamatan, utamanya rabu yang dibutuhkan pada lingkungan setempat seperti rambu batas kecepatan, dan peringatan zona selamat sekolah. Pemasangan rambu-rambu ini dilakukan di beberapa titik strategis, khususnya di jalanan yang sering dilewati oleh anak-anak dan kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Pentingnya rambu keselamatan di lingkungan Sumber Krajan sering kali diabaikan, padahal rambu-rambu ini berperan vital dalam mengurangi risiko kecelakaan, terutama bagi anak-anak dan pejalan kaki. "Kami melihat bahwa edukasi mengenai rambu keselamatan di lingkungan perumahan perlu ditingkatkan. Rambu-rambu ini bukan hanya sebagai formalitas, tetapi sebagai perlindungan nyata bagi warga," jelasnya.


Program ini juga dilakukan dengan menggandeng perangkat RW 01 dan warga setempat melalui kegiatan edukasi dan diskusi. Dalam kegiatan ini, mahasiswa memberikan pemahaman mengenai fungsi dan manfaat rambu-rambu keselamatan, serta pentingnya mematuhi aturan yang ada. Masyarakat diajak untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dengan menerapkan perilaku tertib berlalu lintas.

Ketua RW 01, Bapak H. Suparno memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN UNDIP ini. Menurutnya, program ini sangat relevan dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas keselamatan di lingkungan Sumber Krajan "Dengan adanya rambu-rambu yang jelas, diharapkan masyarakat menjadi lebih sadar dan disiplin dalam berkendara, sehingga keselamatan warga, terutama anak-anak, dapat lebih terjaga," ungkapnya.

Selain pemasangan rambu, mahasiswa KKN juga melakukan survei terkait kepatuhan warga terhadap rambu lalu lintas di lingkungan perumahan. Data dari survei ini akan dianalisis untuk memberikan masukan lebih lanjut kepada pihak kelurahan dalam upaya peningkatan keselamatan berlalu lintas.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Kelurahan Sumber. Dengan kesadaran yang lebih baik terhadap pentingnya rambu keselamatan, risiko kecelakaan di lingkungan Sumber Krajan dapat diminimalisir, menciptakan suasana yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh warga.

Kegiatan KKN ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik seperti pemasangan rambu, tetapi juga pada perubahan pola pikir masyarakat dalam mematuhi aturan dan menghargai keselamatan bersama. Mahasiswa berharap, kesadaran yang tumbuh dari program ini dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan oleh warga dan pihak kelurahan.



Editor:
Achmad Munandar

Peran Etika dan Keselamatan Berkendara di SMPN 17 Surakarta, Kelurahan Sumber, Kota Surakarta sebagai Program Monodisiplin Mahasiswa KKN UNDIP Program Studi Ilmu Hukum

0
 


Campusnesia.co.id - Surakarta - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Program Studi Ilmu Hukum menggelar program monodisiplin dengan fokus pada sosialisasi etika dan keselamatan berkendara di SMPN 17 Surakarta, yang berlokasi di Kelurahan Sumber, Kota Surakarta. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa mengenai pentingnya keselamatan di jalan raya serta membentuk sikap disiplin berlalu lintas sejak dini.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN memberikan edukasi terkait pentingnya etika berkendara yang baik, mengenalkan aturan-aturan lalu lintas, serta memberikan pemahaman tentang risiko yang bisa timbul akibat perilaku berkendara yang tidak aman. Program ini dianggap penting mengingat banyaknya siswa SMP yang sudah mengendarai sepeda motor meskipun belum cukup umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Fokus dari program ini bukan hanya pada pengenalan rambu lalu lintas, tetapi juga pada pembentukan sikap bertanggung jawab dan peduli terhadap keselamatan diri sendiri serta orang lain di jalan. Kami ingin siswa SMPN 17 memahami bahwa etika berkendara bukan hanya soal aturan, tetapi juga tentang kesadaran dan tanggung jawab sosial.

Kegiatan sosialisasi ini dikemas dengan cara yang interaktif dan menarik. Selain presentasi dan diskusi, mahasiswa juga mengadakan simulasi situasi lalu lintas sehari-hari serta permainan edukatif yang menguji pengetahuan siswa tentang rambu-rambu dan peraturan lalu lintas. Dengan pendekatan yang fun dan edukatif, siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

Kesiswaan dari SMPN 17 Surakarta, Bapak Wiyono, menyambut baik inisiatif ini dan mengungkapkan pentingnya pendidikan keselamatan berkendara di usia remaja. "Kami sangat mendukung kegiatan ini karena keselamatan di jalan adalah hal yang krusial, terutama bagi siswa kami yang berada di usia yang rentan. Dengan adanya program ini, diharapkan siswa dapat memahami bagaimana berperilaku aman di jalan raya," katanya.

Salah satu poin penting yang disampaikan dalam sosialisasi ini adalah bahaya berkendara di bawah umur dan pentingnya selalu menggunakan helm serta mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Selain itu, siswa juga diajarkan tentang bagaimana bersikap sopan dan saling menghormati sesama pengguna jalan, seperti memberi prioritas kepada pejalan kaki dan tidak ugal-ugalan di jalan.

Mahasiswa KKN juga memberikan poster panduan keselamatan berkendara yang dapat digunakan oleh sekolah untuk pembelajaran lanjutan. Poster ini berisi informasi dasar mengenai aturan lalu lintas, etika berkendara, serta cara menghadapi situasi darurat di jalan.

Program ini juga mendapat dukungan dari Kelurahan Sumber. Perangkat kelurahan menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat bermanfaat dalam mendidik generasi muda menjadi pengendara yang lebih bertanggung jawab. Mereka berharap kegiatan serupa dapat dilanjutkan di sekolah-sekolah lain untuk memperluas dampak positifnya.

Sebagai penutup, mahasiswa KKN UNDIP menekankan bahwa keselamatan di jalan raya tidak hanya bergantung pada pengendara berusia dewasa, tetapi juga pada bagaimana generasi muda dibekali pengetahuan dan kesadaran yang memadai sejak dini. Mereka berharap sosialisasi ini dapat membentuk budaya disiplin berlalu lintas yang kuat di kalangan siswa, sehingga ketika mereka mulai berkendara secara mandiri nanti, mereka sudah siap dengan pemahaman yang benar.

Melalui program ini, diharapkan siswa SMPN 17 Surakarta tidak hanya lebih sadar akan pentingnya keselamatan berkendara, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan dalam menyebarkan pesan pentingnya etika dan keselamatan di jalan raya kepada teman-teman dan lingkungan sekitar mereka.



Editor:
Achmad Munandar

Menuju Desa Digital: Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Pendampingan Pembaruan Website Desa Jambewangi

0
Pendampingan Pengelolaan Website Desa 
kepada Perangkat Desa 
(Foto Dok: KKN TIM II UNDIP 2024)


Campusnesia.co.id - Kabupaten Magelang (15/08/2024) - Dalam era digital seperti sekarang ini, website desa sangat dibutuhkan sebagai salah satu sarana dalam penyampaian informasi terkini mengenai desa kepada masyarakat luas. Desa Jambewangi sebetulnya telah mempunyai website desa yang terhubung langsung dengan SID (Sistem Informasi Desa). Namun, informasi yang terdapat dalam website sangat amat jarang diperbarui. Hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya manusia untuk menghidupkan kembali website desa tersebut. 

Oleh karena itu, Wa Ode Alyatalatthaf Salsabilah Arafatputri , mahasiswa KKN Undip melaksanakan program kerja yang berjudul “Pendampingan Pembaruan Website Desa Jambewangi”. Program ini bertujuan agar perangkat desa dapat melakukan pembaruan dan mengelola website desa dengan baik. Akan tetapi, karena alasan data kependudukan yang bersifat privasi, maka luaran program yang berbentuk modul lebih difokuskan pada panduan mengenai cara penggunaan fitur artikel. 

 
Penyerahan Modul Pengelolaan Website Desa 
kepada Perangkat Desa (
Foto Dok: KKN TIM II UNDIP 2024)

Program ini diawali dengan penggalian informasi mengenai sistem website desa yang ada pada Kabupaten Magelang, lalu dilanjutkan dengan pendampingan kepada perangkat desa yang memiliki akses sebagai administrator. Program ini diakhiri dengan penyerahan modul yang berisi cara penggunaan fitur artikel pada website desa. Harapan kedepannya website Desa Jambewangi dapat dikelola berkelanjutan dan dapat memberikan informasi terkini mengenai Desa Jambewangi.




Penulis: 
Wa Ode Alyatalatthaf Salsabilah Arafatputri

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si

Lokasi KKN: 
Desa Jambewangi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang

Editor:
Achmad Munandar

Peduli Stunting! Mahasiwa KKN UNDIP Kenalkan Cara Mudah Mengukur Stunting dengan Z-Score

0
Pelaksanaan Pendataan Berat Badan 
dan Tinggi Badan Bayi di Posyandu Bintang 3


Campusnesia.co.id -  Pekalongan (22/07/2024) Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan anak sehingga tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan rata-rata anak seusianya. Stunting umumnya disebabkan oleh gizi buruk, infeksi berulang, dan kondisi kesehatan yang buruk selama periode kehamilan hingga usia dua tahun. Salah satu cara untuk mengukur stunting yaitu dengan menghitung Z-Score standar gizi anak. Sebagai bentuk pemberdayaan warga sadar kesehatan bebas stunting di Kelurahan Kepatihan, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jovinca Anggi Dimar Kristanti dari Jurusan Akuntansi Perpajakan melakukan program kerja Pendataan, Pengolahan, dan Evaluasi Data Anak Stunting berdasarkan Gizi Anak.

Stunting merupakan permasalahan yang sedang dihadapi di Kabupaten Pekalongan. Oleh sebab itu, Universitas Diponegoro mengarahkan mahasiswa KKN untuk melakukan pencegahan stunting di wilayah KKN masing-masing dengan memasukkan tema pencegahan stunting pada pelaksanaan program kerja multidisiplin dengan tetap disesuaikan pada bidang studi tiap mahasiswa dalam satu kelompok. Salah satu langkah dalam mencegah stunting yaitu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sadar terhadap kesehatan untuk mencegah stunting.

Program kerja Pendataan, Pengolahan, dan Evaluasi Data Anak Stunting berdasarkan Gizi Anak dilaksanakan secara bertahap saat pelaksanaan Posyandu di Kelurahan Kepatihan, yaitu pada tanggal 18 Juli 2024 saat Posyandu Bintang 4, 22 Juli 2024 saat Posyandu Bintang 3, 1 Agustus 2024 saat Posyandu Bintang 1, dan 7 Agustus 2024 saat Posyandu Bintang 2. Pelaksanaan program kerja ini diawali dengan melakukan koordinasi bersama ahli gizi Puskesmas Wiradesa untuk meminta data anak stunting di Kelurahan Kepatihan pada bulan Juni, selanjutnya data tersebut dijadikan acuan untuk nantinya melakukan pengolahan data dari hasil Posyandu bulan Juli dan Agustus. 

Pada saat posyandu, Anggi melakukan pendataan berat badan, tinggi badan, lingkar lengan, dan lingkar kepala anak untuk kemudian diolah datanya menggunakan rumus Z-Score Berat Badan dan Tinggi Badan menurut Umur (BB/U dan TB/U). Hasil pengolahan data di bulan Juli dan Agustus menunjukan adanya 1 anak yang stunting sedangkan pada bulan Juni terdapat 4 anak yang stunting di Kelurahan Kepatihan. Hasil pengolahan data tersebut digunakan untuk evaluasi saat pelaksanaan Posyandu bulan berikutnya dengan melibatkan kader Posyandu.

Pelaksanaan program kerja ini mendapat respon positif dari kader Posyandu yang merasa terbantu dengan adanya pendataan anak yang stunting serta adanya hasil pengolahan data yang dapat membantu kader Posyandu agar dapat melakukan pengawasan dan evaluasi lebih lanjut kepada anak-anak yang mengalami stunting. Melalui program kerja tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para kader Posyandu di Kelurahan Kepatihan untuk mengukur stunting dengan Z-Score standar gizi anak sehingga melatih para kader agar dapat melakukan langkah dalam mencegah maupun mengatasi stunting di Kelurahan Kepatihan.



Editor:
Achmad Munandar

Menuju UMKM Sukses! Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Pelatihan Pembukuan Keuangan Sederhana bagi Pelaku UMKM

0

Pelatihan Pembukuan Keuangan Sederhana 
kepada Pemilik UMKM Rujak Bunda Mimi


Campusnesia.co.id - Pekalongan (26/07/2024) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan memberikan pelatihan pembukuan keuangan sederhana bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pelatihan ini merupakan salah satu program kerja monodisiplin yang dilaksanakan oleh Jovinca Anggi Dimar Kristanti dari Jurusan Akuntansi Perpajakan yang dilaksanakan pada Jumat, 26 Juli 2024 sampai Minggu, 28 Juli 2024 dan ditujukan bagi para pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan.

Pembukuan keuangan sederhana adalah proses pencatatan semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh sebuah usaha pada periode tertentu. Melalui pembukuan keuangan, pelaku UMKM dapat mengelola keuangan usaha dengan lebih baik, mengambil keputusan yang lebih tepat, dan meningkatkan peluang keberhasilan usaha. Oleh sebab itu, pelaku UMKM hendaknya melakukan pembukuan agar dapat mengontrol arus kas usahanya. Namun, beberapa pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan belum memahami pentingnya memiliki pembukuan keuangan sehingga belum pernah melakukan pembukuan keuangan untuk usahanya. Selain itu, para pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan juga masih sering mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha sehingga tidak mengetahui pasti apakah usahanya mengalami untung atau rugi. 

Berdasarkan kondisi tersebut, pelatihan pembukuan keuangan sederhana bagi pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan dirasa sangat dibutuhkan. Pembukuan keuangan sederhana dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan aplikasi. Pada pelatihan kali ini, pelaku UMKM dilatih agar mahir melakukan pembukuan sederhana dengan menggunakan buku kas. Pelatihan dilakukan secara door to door ke beberapa pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan, antara lain pemilik UMKM Serabi Family, Rissolescious, Rujak Bunda Mimi, Sale Pisang, dan Barbershop. Pelatihan diawali dengan memberikan edukasi tentang pentingnya suatu UMKM memiliki pembukuan keuangan lalu dilanjutkan dengan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk mencoba melakukan pembukuan keuangan dengan mencatat arus kas masuk dan arus kas keluar menggunakan buku kas serta menghitung laba/rugi usaha pada periode tertentu.

Program kerja pelatihan pembukuan keuangan sederhana ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para pelaku UMKM di Kelurahan Kepatihan. Adanya antusiasme yang tinggi dari para pelaku UMKM yang ditunjukkan dengan pelaku UMKM yang mau mencoba mempraktikkan langsung pembukuan keuangan dengan menggunakan buku kas. Luaran dari program kerja ini yaitu berupa leaflet yang berisi panduan melakukan pembukuan keuangan sederhana dan memberikan buku kas kepada pelaku UMKM agar dapat dimanfaatkan untuk mencatat arus kas.

Melalui pelatihan pembukuan keuangan sederhana ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam mengelola keuangan usaha dengan baik sehingga nantinya dapat mengambil keputusan usaha dengan tepat. Selain itu, pelaku UMKM juga dapat selalu mengetahui laba/rugi usaha dengan pasti sehingga usaha yang dimiliki dapat terus berkembang dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan pasar.



Editor:
Achmad Munandar

Optimalisasi Packaging dan Label: Mengungkap Rahasia Branding Keripik Tempe yang Sukses

0


Campusnesia.co.id - Desa Dlimas, Magelang (30/07/2024) - Dalam era digitalisasi yang semakin maju, banyak UMKM di Indonesia mulai merasakan berbagai manfaat yang dapat mendorong pertumbuhan usaha mereka. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya adalah kesulitan dalam memasarkan produk mereka. Berdasarkan laporan MSME Empowerment tahun 2022, tercatat sekitar 70% UMKM mengalami hambatan dalam mengoptimalkan strategi pemasaran.

Sebagai strategi untuk mengatasi tantangan pemasaran ini, penting bagi UMKM untuk membangun brand image yang kuat. Salah satu cara efektif untuk mencapai hal ini adalah dengan memperbaiki packaging dan logo produk. Packaging yang menarik dan logo yang profesional tidak hanya meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen tetapi juga memperkuat identitas brand.

UMKM Keripik Tempe Dua Putra, yang dikelola oleh Mba Via, merupakan contoh nyata dari permasalahan ini. Mba Via menghadapi kendala dalam memasarkan produknya ke jangkauan yang lebih luas karena packaging yang kurang menarik dan tidak adanya label atau logo pada produknya. Hal ini membuat produk Keripik Tempe Dua Putra kurang menonjol di pasar. Tanpa kemasan yang menarik dan logo yang kuat, produk keripik tempe tersebut sulit untuk menarik perhatian konsumen, terutama di pasar yang semakin kompetitif.

“Saya minder mba kalau mau nitip keripik tempe di swalayan karena ga punya kemasan yang bagus. Sebenarnya saya pengen pakai kemasan yang ” ujar Mba Via.

Menanggapi permasalahan tersebut, Laili Ifaul Jannah, mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam dari Universitas Diponegoro, menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan judul "Optimalisasi Branding melalui Packaging dan Logo pada Produk Keripik Tempe." Program ini bertujuan untuk membantu UMKM Keripik Tempe Dua Putra dalam membangun brand image yang kuat melalui perbaikan desain packaging dan pembuatan logo. Dengan packaging yang lebih menarik dan adanya logo yang mewakili identitas produk, diharapkan Keripik Tempe Dua Putra mampu meningkatkan daya saingnya di pasar yang lebih luas, serta mengatasi rasa minder yang selama ini menjadi penghambat utama dalam pengembangan usaha mereka.

“Dengan kemasan dan logo baru ini, saya berharap produk saya bisa lebih dikenal luas dan bisa bersaing di pasar yang lebih besar. Saya sangat berterima kasih kepada Mba Leli yang telah membantu meningkatkan kualitas branding produk saya,” ujar Mba Via, pemilik UMKM Keripik Tempe Dua Putra. 



Penulis: 
Laili Ifaul Jannah
Program Studi Ekonomi Islam 
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Prof. Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A., 
Dito Aryo Prabowo, 
Dr. Ir. Frida Purwanti, M.Sc.

KKN TIM II UNDIP 2023/2024 Desa Dlimas, 
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang

Editor:
Achmad Munandar

SIAPIK vs. Metode Tradisional: Mana yang Lebih Efektif untuk UMKM?

0


Campusnesia.co.id - Desa Dlimas, Kec. Tegalrejo, Kab. Magelang (31/07/2024) UMKM di Indonesia, termasuk di Desa Dlimas, memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut data dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pada tahun 2023, UMKM menyumbang sekitar 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sayangnya, banyak UMKM kesulitan bertahan karena masalah ekonomi yang tidak menentu. Keterbatasan akses permodalan dan lemahnya pengelolaan keuangan internal menjadi faktor penghambat utama. Selain itu, tuntutan akan inovasi dan penerapan teknologi digital semakin mendesak bagi UMKM untuk tetap relevan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. 

Sebagian besar pelaku UMKM di Desa Dlimas masih banyak yang mengandalkan metode pencatatan keuangan tradisional yang cenderung rentan terhadap kesalahan dan kurang efisien. Padahal di era digital yang serba cepat ini, UMKM dituntut untuk lebih adaptif dan efisien dalam mengelola bisnis. Akibatnya, banyak UMKM yang kesulitan dalam mengidentifikasi sumber pendapatan utama, mengontrol pengeluaran, dan membuat perencanaan bisnis yang efektif. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro, yang berlokasi di Desa Dlimas, Kec. Tegalrejo, Kab. Magelang menginisiasi program “Pendampingan dan Pelatihan Pembukuan dengan Aplikasi SIAPIK” sebagai upaya untuk pemberdayaan UMKM di Desa Dlimas agar pengelolaan keuangannya lebih efektif.

SIAPIK (Sistem Aplikasi Pembukuan Keuangan) merupakan sebuah aplikasi yang dibuat khusus untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mencatat keuangan mereka. Aplikasi ini dikembangkan oleh Bank Indonesia dengan tujuan utama untuk mendukung UMKM dalam pengelolaan keuangan mereka agar lebih efektif dan efisien. Dengan antarmuka digital, SIAPIK memungkinkan UMKM untuk mencatat transaksi secara real-time, menghasilkan laporan keuangan otomatis, dan mengurangi risiko kesalahan manual.

Program tersebut dilaksanakan oleh Laili Ifaul Jannah, mahasiswa program studi Ekonomi Islam UNDIP dengan memberikan pendampingan serta pelatihan intensif mengenai penggunaan SIAPIK, pengenalan fitur-fitur aplikasi tersebut, serta menjelaskan kelebihan pencatatan keuangan menggunakan SIAPIK kepada UMKM Keripik Tempe Dua Putra di Dusun Butuh. 

Selama pelatihan berlangsung, pemilik UMKM Keripik Tempe Dua Putra, Mba Via,  menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Beliau secara aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi tentang fitur-fitur SIAPIK yang dianggap bermanfaat. 

“Saya senang mba sudah diajari melakukan pembukuan lewat aplikasi ini, data-data penjualan dan produksi jadi lebih rapi dan akurat. Saya berharap dengan aplikasi ini, usaha keripik tempe saya bisa semakin berkembang,” ungkap Mba Via, pemilik UMKM Keripik Tempe Dua Putra.

Sebagai luaran dari program ini, Laili menyusun modul pelatihan yang berisi panduan lengkap penggunaan SIAPIK, mulai dari proses pendaftaran hingga pembuatan laporan keuangan. Modul ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi UMKM lainnya yang ingin menerapkan sistem pencatatan yang lebih baik.



Penulis: 
Laili Ifaul Jannah
Program Studi Ekonomi Islam 
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Prof. Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A., 
Dito Aryo Prabowo, 
Dr. Ir. Frida Purwanti, M.Sc.

KKN TIM II UNDIP 2023/2024 Desa Dlimas, 
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang

Editor:
Achmad Munandar

Spektakuler! Mahasiswa KKN Undip Dorong Edukasi Pentingnya Memilih Informasi Untuk Cegah Penyebaran Berita Hoaks

0


Campusnesia.co.id - Kabupaten Pekalongan (15/7) - Hoaks saat ini menjadi permasalahan yang marak terjadi, terlebih apabila berbicara dalam konteks penyebaran informasi di sosial media. Permasalahan baru yang menjadi sebuah isu besar saat ini merupakan hoaks yang terjadi dalam informasi elektronik yang disebabkan oleh beberapa okum yang dengan sengaja membuat berita yang tidak sesuai dengan keadaan faktual, merubah, menghilangkan, bahkan mengada-ada sehingga tercipta sebuah berita hoaks yang kerap tersebar di hal layak umum. 

Hoaks yang termasuk kedalam tindak kriminal dalam lingkup cyber semakin marak berkat peran serta media sosial yang bahkan dapat tersebar hingga masyarakat umum dan dapat dipercaya dengan mudah apabila tidak dicegah dengan baik. Pencegahan yang baik terhadap berita hoaks perlu dilakukan secara optimal dan masif demi berkurangnya berita hoaks yang tersebar lebih banyak lagi dan masyarakat yang termakan akan berita hoaks tersebut. Tantangan tersebut perlu dihadapi oleh seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat Desa Yosorejo, Kelurahan Siwalan, Kabupaten Pekalongan.

Pada Rabu (24/7/2024), Nitya Rashada - salah satu Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro (KKN Undip) - melaksanakan sebuah workshop yang bertema “Bijak Memilih Informasi & Stop Penyebaran Hoaks” untuk mejawab tantangan penyebaran hoaks yang semakin masif. Workshop diawali dengan sosialisasi yang dipaparkan oleh Nitya mengenai penjelasan umum mengenai hoaks. Hal ini bertujuan agar Nitya dan anggota PKK dapat menyamaratakan pikiran mengenai pengertian hoaks. Lebih lanjut, Nitya menjelaskan dampak penyebaran hoaks yang tidak hanya dapat berpengaruh terhadap individu, tetapi juga dapat berpengaruh negatif terhadap stabilitas negara bahkan politik. 

Dampak yang dapat terjadi pada penyebaran hoaks diantaranya ketidakpercayaan terhadap informasi serta kebingungan dan kekacauan yang dapat terjadi pada masyarakat. Hal tersebut merupakan ancaman terbesar bagi masyarakat Desa Yosorejo terhadap penyebaran hoaks ini. Masyarakat Desa Yosorejo dapat menjadi skeptis terhadap seluruh informasi yang disampaikan dan menjadi kebingungan tersendiri bagi masyarakat dalam mengidentifikasi benar atau bohongnya sebuah informasi baru. Lebih dari itu, Nitya juga menjelaskan bahwa perkembangan sosial dan ekonomi dapat terhambat yang bisa berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap masyarakat Desa Yosorejo. 

Nitya juga menjelaskan mengenai ancaman pidana yang dapat menjerat penyebar berita hoaks. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) menjelaskan secara jelas mengenai substansi dan ancaman yang mengatur mengenai hoaks dan penyebarnya. Workshop diakhiri dengan pemaparan langkah yang dapat ditempuh untuk mencegah terjadinya hoaks. Nitya menjelaskan kepada anggota PKK Desa Yosorejo untuk kerap berhati-hati terhadap judul berita yang provokatif. 

Judul provaktif yang mengarah kepada judul yang cukup sensasional, terlebih judul yang menyebut bahkan menuding kepada pihak tertentu acapkali merupakan salah satu tanda bahwa berita tersebut merupakan informasi hoaks. Hal tersebut dilakukan oleh pembuat berita hoaks untuk menimbulkan persepsi sesuai yang dikendakinya. Nitya juga mengimbau peserta workshop untuk mencermati alamat situs berita hoaks tersebut diunggah, terlebih apabila alamat situs yang berkaitan bukan merupakan situs yang terverifikasi sebagai institusi pers resmi atau yang menggunakan domain blog. Dewan Pers mengatakan pada Jurnal Dewan Pers, pada akhir 2016 diperkirakan terdapat 43.400 media daring, tetapi hanya sejumlah 168 media     yang tercatat pada Dewan Pers. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terdapat puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita hoaks di internet yang harus diwaspadai oleh masyarakat Desa Yosorejo.  

Harapan dengan dilaksanakan Workshop ini yaitu agar masyarakat Desa Yosorejo, utamanya anggota PKK Desa Yosorejo, dapat menjadi pelopor pencegah hoaks, paling tidak di tingkat desa. Selain itu, diharapkan agar masyarakat Desa Yosorejo dapat melakukan pembedaan terhadap informasi yang benar dan tidak benar serta menjadi pemutus rantai penyebaran berita hoaks di Indonesia. Hal ini tentunya sejalan dengan misi untuk menghentikan penyebaran berita hoaks yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan menciptakan dan melaksanakan berbagai program dan melakukan pemblokiran terhadap situs web penyebar hoaks. 



Editor:
Achmad Munandar