Campusnesia.co.id - Magelang, Jawa Tengah - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mewujudkan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa nomor 3 dan 1, yakni Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan serta Menghapus Kemiskinan di Desa Purworejo.
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2023/2024 menghasilkan inovasi yang mampu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui program “Inovasi Menu Sehat Atasi Stunting Melalui Booklet Online”, program “Digitalisasi UMKM Melalui Pengenalan Social Media, E-commerce, dan Strategi Marketing”, serta program “Integrasi dan Pelatihan Pembuatan Vermikompos.”
Program kerja ini merupakan hasil koordinasi dengan Perangkat Desa dan Bidan Desa Purworejo. Koordinasi yang dibahas mengenai kondisi stunting Desa Purworejo, langkah yang telah ditempuh desa untuk mengatasinya, potensi dan permasalahan UMKM setempat, serta masalah pengelolaan limbah sampah domestik,” kata salah satu Mahasiswa KKN, Mutia, saat ditemui di Balai Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang.
Desa Purworejo menghadapi masalah stunting yang menghambat pertumbuhan fisik dan kognitif anak-anak. Untuk mengatasi hal ini, Mahasiswa KKN menginisiasi program "Inovasi Menu Sehat Atasi Stunting Melalui Booklet Online". Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya ibu hamil dan anak-anak, dengan menggunakan bahan pangan lokal yang mudah diakses. Program ini diawali dengan penyusunan menu-menu bergizi yang dikumpulkan dalam sebuah booklet online. Menu-menu tersebut disusun berdasarkan hasil konsultasi dengan ahli gizi dan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang terjangkau dan bergizi tinggi. Sosialisasi dan pelatihan dilakukan beberapa kali untuk memastikan masyarakat paham cara membuat makanan yang dapat mencegah dan mengatasi stunting. Program ini ditutup dengan sosialisasi yang menghadirkan pakar di bidangnya, yaitu ahli gizi Puskesmas Candimulyo, Ibu Arum Putri Nugraheni,Amd.Gz guna memberikan pemahaman lebih mendalam kepada masyarakat.
Kemudian, masalah pertanian di Desa Purworejo akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, yang mengakibatkan penurunan kesuburan tanah. Sebagai solusinya, Mahasiswa KKN memperkenalkan program "Integrasi dan Pelatihan Pembuatan Vermikompos". Program ini memanfaatkan limbah organik desa untuk diolah menjadi pupuk berkualitas melalui proses vermikomposting, yaitu menggunakan cacing tanah sebagai pengurai. Cacing tanah dipilih karena memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai bahan pakan ternak, industri herbal dan farmasi, serta penghasil pupuk organik. Dengan pemeliharaan selama 1-2 bulan, limbah organik yang sebelumnya hanya dibuang atau dibakar dapat diolah menjadi pupuk yang meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga membuka peluang bisnis bagi masyarakat dengan mengubah limbah organik menjadi produk bernilai ekonomi.
Terakhir, untuk mengentaskan kemiskinan Desa, mahasiswa melakukan pemberdayaan masyarakat melalui program “Digitalisasi UMKM Melalui Pengenalan Social Media, E-commerce, dan Strategi Marketing.” Mereka membantu UMKM dalam memperluas pasar melalui digitalisasi. Mahasiswa KKN mengenalkan penggunaan media sosial dan e-commerce, serta memberikan pelatihan terkait strategi pemasaran digital. Selain itu, mereka juga melakukan identifikasi waste pada proses produksi untuk meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya produksi, dan meningkatkan profitabilitas. Program ini juga melibatkan pelatihan terkait pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) yang merupakan dasar untuk memulai dan menjalankan kegiatan usaha, serta menjadi syarat bagi pelaku usaha untuk mendapatkan izin-izin yang terkait dengan usaha tersebut.
Program kerja ini disambut hangat oleh masyarakat. Upaya Mahasiswa KKN Tim II Undip di Desa Purworejo menunjukkan bagaimana kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan akademisi dapat membawa perubahan nyata dan berkelanjutan. Program-program yang dijalankan tidak hanya fokus pada pemecahan masalah jangka pendek tetapi juga membangun fondasi untuk kesejahteraan jangka panjang. Dengan mengatasi stunting, memperbaiki pertanian, dan mengembangkan UMKM, Desa Purworejo semakin mendekatkan diri pada pencapaian SDGs, khususnya dalam bidang kesehatan, ketahanan pangan, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Editor:
Achmad Munandar