Dukung SDGS Desa, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Atasi Masalah Pertanian, Stunting, Dan Umkm Lokal Desa Purworejo

0



Campusnesia.co.id - Magelang, Jawa Tengah - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mewujudkan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa nomor 3 dan 1, yakni Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan serta Menghapus Kemiskinan di Desa Purworejo. 

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2023/2024 menghasilkan inovasi yang mampu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui program “Inovasi Menu Sehat Atasi Stunting Melalui Booklet Online”, program “Digitalisasi UMKM Melalui Pengenalan Social Media, E-commerce, dan Strategi Marketing”, serta program “Integrasi dan Pelatihan Pembuatan Vermikompos.” 

Program kerja ini merupakan hasil koordinasi dengan Perangkat Desa dan Bidan Desa Purworejo. Koordinasi yang dibahas mengenai kondisi stunting Desa Purworejo, langkah yang telah ditempuh desa untuk mengatasinya, potensi dan permasalahan UMKM setempat, serta masalah pengelolaan limbah sampah domestik,” kata salah satu Mahasiswa KKN, Mutia, saat ditemui di Balai Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. 
 
Desa Purworejo menghadapi masalah stunting yang menghambat pertumbuhan fisik dan kognitif anak-anak. Untuk mengatasi hal ini, Mahasiswa KKN menginisiasi program "Inovasi Menu Sehat Atasi Stunting Melalui Booklet Online". Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya ibu hamil dan anak-anak, dengan menggunakan bahan pangan lokal yang mudah diakses. Program ini diawali dengan penyusunan menu-menu bergizi yang dikumpulkan dalam sebuah booklet online. Menu-menu tersebut disusun berdasarkan hasil konsultasi dengan ahli gizi dan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang terjangkau dan bergizi tinggi. Sosialisasi dan pelatihan dilakukan beberapa kali untuk memastikan masyarakat paham cara membuat makanan yang dapat mencegah dan mengatasi stunting. Program ini ditutup dengan sosialisasi yang menghadirkan pakar di bidangnya, yaitu ahli gizi Puskesmas Candimulyo, Ibu Arum Putri Nugraheni,Amd.Gz guna memberikan pemahaman lebih mendalam kepada masyarakat.
 

Kemudian, masalah pertanian di Desa Purworejo akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, yang mengakibatkan penurunan kesuburan tanah. Sebagai solusinya, Mahasiswa KKN memperkenalkan program "Integrasi dan Pelatihan Pembuatan Vermikompos". Program ini memanfaatkan limbah organik desa untuk diolah menjadi pupuk berkualitas melalui proses vermikomposting, yaitu menggunakan cacing tanah sebagai pengurai. Cacing tanah dipilih karena memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai bahan pakan ternak, industri herbal dan farmasi, serta penghasil pupuk organik. Dengan pemeliharaan selama 1-2 bulan, limbah organik yang sebelumnya hanya dibuang atau dibakar dapat diolah menjadi pupuk yang meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga membuka peluang bisnis bagi masyarakat dengan mengubah limbah organik menjadi produk bernilai ekonomi.
 
Terakhir, untuk mengentaskan kemiskinan Desa, mahasiswa melakukan pemberdayaan masyarakat melalui program “Digitalisasi UMKM Melalui Pengenalan Social Media, E-commerce, dan Strategi Marketing.” Mereka membantu UMKM dalam memperluas pasar melalui digitalisasi. Mahasiswa KKN mengenalkan penggunaan media sosial dan e-commerce, serta memberikan pelatihan terkait strategi pemasaran digital. Selain itu, mereka juga melakukan identifikasi waste pada proses produksi untuk meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya produksi, dan meningkatkan profitabilitas. Program ini juga melibatkan pelatihan terkait pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) yang merupakan dasar untuk memulai dan menjalankan kegiatan usaha, serta menjadi syarat bagi pelaku usaha untuk mendapatkan izin-izin yang terkait dengan usaha tersebut. 

Program kerja ini disambut hangat oleh masyarakat. Upaya Mahasiswa KKN Tim II Undip di Desa Purworejo menunjukkan bagaimana kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan akademisi dapat membawa perubahan nyata dan berkelanjutan. Program-program yang dijalankan tidak hanya fokus pada pemecahan masalah jangka pendek tetapi juga membangun fondasi untuk kesejahteraan jangka panjang. Dengan mengatasi stunting, memperbaiki pertanian, dan mengembangkan UMKM, Desa Purworejo semakin mendekatkan diri pada pencapaian SDGs, khususnya dalam bidang kesehatan, ketahanan pangan, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Pembaruan Nama Kecamatan Baru di Desa Jatilawang pada Google Maps : Warga Antusias Sambut Perubahan

0


Campusnesia.co.id - Desa Jatilawang terletak di Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali. Namun beberapa tahun ini kurang lebih dalam 5 tahun terakhir, nama Kecamatan Wonosamodro merupakan kecamatan baru, hasil dari perpecahan kecamatan sebelumnya yaitu Kecamatan Wonosegoro. Desa Jatilawang merupakan salah satu Desa yang terkena dampak dari pecahnya kecamatan Wonosegoro. Dalam waktu 5 tahun ini, Desa Jatilawang sudah berganti alamat yang terletak di Kecamatan Wonosamodro. 

Namun ternyata, tidak cukup banyak orang yang tahu mengenai hal ini, bahkan warga Boyolali sekalipun. Hal tersebut dikarenakan kurangnya informasi tentang perpecahan Kecamatan Wonosegoro dan munculnya nama Kecamatan baru yaitu Wonosamodro. Kurangnya informasi tersebut salah satunya disebabkan oleh bidang kehumasan yang tidak menyampaikan dan memanfaatkan informasi dengan luas dan efektif untuk masyarakat terima, sehingga hal tersebut menimbulkan miss information yang dialami oleh warga Boyolali dan masyarakat pendatang, yang masih mengira bahwa Desa Jatilawang masih masuk kedalam Kecamatan Wonosegoro.

Menanggapi hal tersebut, maka mahasiswa Bilqis Putri Fajarty dari Program Studi Informasi dan Hubungan Masyarakat Universitas Diponegoro membuat program kerja Monodisiplin yang berjudul “Pembaruan Nama Kecamatan Baru di Desa Jatilawang pada Google Maps : Warga Antusias Sambut Perubahan” yang bertujuan untuk melakukan pengajaran pada Perangkat Desa Jatilawang soal bagaimana merubah nama Kecamatan yang baru di Desa Jatilawang melalui Google Maps, supaya nantinya tidak ada lagi masyarakat yang miss informasi mengenai alamat Desa Jatilawang yang benar.

 

Pelaksanaan program kerja ini disambut antusias dari warga Desa Jatilawang, karena mereka merasa membutuhkan pembaruan kecamatan yang baru pada Google Maps. Proses pembaruan nama Kecamatan Desa Jatilawang yang baru bersama perangkat desa membutuhkan waktu 3-5 hari dari pihak google, karena pihak google maps sendiri perlu mengidentifikasi terlebih dahulu apakah data yang ingin diubah sudah benar atau belum.

Dengan adanya pembaruan nama kecamatan di Desa Jatilawang yang baru ini, masyarakat Boyolali atau masyarakat pendatang dapat mengetahui dengan benar alamat yang lengkap di Desa Jatilawang dan tidak terjadi lagi informasi yang salah atau simpang siur yang beredar mengenai nama kecamatan yang benar di Desa Jatilawang.



Penulis :
Bilqis Putri Fajarty

DPL :
Dr. Muchammad, ST., MT.

Editor:
Achmad Munandar

Pembuatan Banner Syarat Pelayanan Dalam Mewujudkan Pemberian Layanan Yang Cepat dan Tepat di Kantor Kepala Desa Karanganyar

0


Campusnesia.co.id - Program pembuatan banner syarat pelayanan merupakan langkah sebagai bentuk pemberian pelayanan masyarakat desa suruh sekaligus pelaksaan program kerja keilmuan Adam Sayyid Robbani, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024.

Pelayanan publik adalah hak mendasar yang dimiliki setiap anggota masyarakat, yang mencakup berbagai bentuk layanan yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga terkait untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik. Layanan ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti administrasi kependudukan, perizinan usaha, layanan kesehatan, dan lain sebagainya. Dalam upaya mewujudkan pelayanan yang baik dan efisien, salah satu langkah penting yang diambil adalah dengan menyediakan banner informasi yang berisi persyaratan dan prosedur yang jelas untuk setiap jenis pelayanan.

Banner syarat pelayanan ini dirancang khusus untuk memudahkan masyarakat khususnya yang berada di desa Suruh dalam memahami apa saja yang dibutuhkan dan langkah-langkah yang harus diikuti dalam proses pengurusan berkas. Informasi yang disajikan dalam banner tersebut mencakup detail mengenai dokumen atau item apa saja yang perlu disiapkan, tahapan-tahapan yang harus dilalui, serta kontak yang dapat dihubungi jika ada pertanyaan lebih lanjut. Dengan adanya informasi yang lengkap dan mudah diakses ini, masyarakat dapat lebih siap dan paham mengenai persiapan yang diperlukan sebelum datang ke kantor layanan terkait.

Pengumpulan data dilakukan secara diskusi oleh narasumber dari perangkat desa Pak Diro selaku tata laksana desa Suruh  yang mengurus pembuatan berkas secara online ataupun offline sehingga data yang dikumpulkan dapat akurat dan sesuai dengan regulasi yang berlaku

Selain itu, banner ini juga berfungsi untuk mengurangi potensi kesalahan atau kekurangan dokumen yang sering kali menjadi penyebab lambatnya proses pengurusan berkas. Dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang jelas dari masyarakat, proses administrasi dapat berjalan lebih cepat dan tepat, tanpa hambatan yang berarti. Hal ini tidak hanya membantu mempercepat pelayanan, tetapi juga meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap layanan publik yang diberikan.


Pada akhirnya, upaya ini bertujuan untuk menciptakan pelayanan publik yang transparan, responsif, dan akuntabel, sehingga dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Dengan pelayanan yang baik dan prosedur yang jelas, masyarakat diharapkan dapat merasakan kenyamanan dan kemudahan dalam mengakses layanan publik yang mereka butuhkan, sehingga kepercayaan terhadap lembaga pelayanan publik juga akan semakin meningkat.




Penulis: 
Adam Sayyid Robbani  
(Administrasi Publik K.Rembang 2021)

DPL: 
Moh. Asadullah Hasan Al Asy’Arie S.H., M.Kn.

Lokasi KKN: 
Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar

Editor:
Achmad Munandar

Program Edukasi UMKM Baluwarti: Pengelolaan Permintaan, Perlindungan Merk, Branding dan Negosiasi Dalam Bahasa Inggris

0
 



Campusnesia.co.idSenin, 11 Agustus 2024, Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro melakukan Kegiatan penyuluhan mengenai pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diadakan di daerah Baluwarti dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku usaha dalam mengelola bisnis mereka. Kegiatan ini diwakilkan oleh Yeremia Satrya dari Fakultas Ekonomi, Hans Ezekiel Sihite dari Fakultas Hukum, Ruiz Anggy dari Fakultas Ilmu Komunikasi, dan Rossa dari Fakultas Sastra Inggris. Dengan adanya kegitan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung perkembangan UMKM setempat. Dengan meningkatnya kompetisi dan tantangan dalam dunia usaha, edukasi yang komprehensif dan tepat sasaran menjadi sangat penting untuk memastikan keberlangsungan dan kesuksesan UMKM di Baluwarti.


Acara penyuluhan dimulai dengan materi yang disampaikan oleh Yeremia Satrya Pungkasa dari Ilmu Ekonomi. Beliau memberikan edukasi mengenai pengendalian permintaan dan penawaran barang. Materi ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM dalam mengelola persediaan barang mereka sehingga tidak mengalami overstock maupun understock. Yeremia menjelaskan pentingnya analisis pasar dan perencanaan yang matang dalam mengelola persediaan, serta memberikan beberapa strategi praktis yang dapat diterapkan.

Selanjutnya, edukasi dilanjutkan oleh Hans Sihite dari bidang Hukum. Hans membahas tentang pendaftaran dan perlindungan merek barang dagang atau jasa. Materi ini sangat penting untuk memastikan bahwa UMKM di Baluwarti memiliki hak eksklusif atas merek mereka, sehingga dapat diakui dan dilihat oleh konsumen luar. Hans memberikan panduan langkah demi langkah mengenai proses pendaftaran merek dan menjelaskan manfaat hukum dari perlindungan merek dagang.

Setelah sesi dari Hans Sihite, Ruiz Anggy dari Ilmu Komunikasi memberikan edukasi mengenai branding. Ruiz menekankan pentingnya positioning dalam menghadapi kompetisi yang ketat. Dengan strategi branding yang tepat, UMKM di Baluwarti diharapkan dapat keluar dari perang harga dan membangun citra yang kuat di benak konsumen. Ruiz juga memberikan contoh-contoh kasus sukses serta tips praktis dalam membangun brand yang solid.

Acara penyuluhan diakhiri dengan presentasi dari Rossa Firda Ayuning Tyas Sofiana dari Sastra Inggris. Rossa memberikan edukasi mengenai cara menawarkan produk dalam bahasa Inggris, yang sangat berguna bagi pelaku UMKM dalam menarik turis dari luar negeri. Rossa membahas teknik komunikasi yang efektif dan memberikan latihan percakapan dalam bahasa Inggris yang relevan dengan situasi bisnis.


Kegiatan penyuluhan ini mendapat sambutan positif dari para pelaku UMKM di Baluwarti. Mereka merasa mendapatkan banyak pengetahuan baru yang sangat aplikatif dalam mengembangkan usaha mereka. Melalui penyuluhan ini, diharapkan UMKM di Baluwarti dapat lebih siap menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Edukasi yang diberikan oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM di daerah tersebut.




Editor:
Achmad Munandar

Inovasi Hukum dan Perlindungan Konsumen dalam Era Teknologi Keuangan

0


Campusnesia.co.id - Di era digital yang serba cepat ini, pembayaran digital telah menjadi norma, termasuk di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, transformasi ini juga membawa kekhawatiran terkait keamanan transaksi digital. Banyak pelaku UMKM merasa takut akan penipuan yang mungkin terjadi melalui sistem pembayaran digital seperti transfer bank dan QRIS. Untuk mengatasi kekhawatiran ini dan memberikan pemahaman tentang perlindungan hukum bagi pelaku UMKM di era teknologi keuangan, Hans Ezekiel Sihite melaksanakan program kerja monodisiplin bertajuk “Inovasi Hukum dan Perlindungan Konsumen dalam Era Teknologi Keuangan” pada hari Senin, 1 Agustus 2024.

Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan bahwa para pelaku UMKM tetap dilindungi oleh hukum, meskipun dalam era serba digital. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Cipta Kerja Pasal 96 yang mewajibkan pemerintah pusat maupun daerah untuk memberikan bantuan layanan hukum bagi pelaku UMKM. Selain itu, Hans juga memperkenalkan teknologi QRIS Sound sebagai solusi untuk meningkatkan keamanan transaksi digital.
Proses

Program dimulai pukul 09.00 WIB dengan sambutan dari Hans Ezekiel Sihite. Dalam sambutannya, Hans menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi sekaligus menjaga keamanan dalam setiap transaksi digital. Ia menjelaskan bahwa pembayaran digital tidak perlu ditakuti jika pelaku UMKM memahami perlindungan hukum yang tersedia bagi mereka.

Dalam sesi utama, Hans memaparkan berbagai inovasi hukum yang telah diterapkan untuk melindungi konsumen dan pelaku UMKM dalam transaksi digital. Ia menyoroti Undang-Undang Cipta Kerja Pasal 96 yang memastikan bahwa pemerintah pusat dan daerah berkewajiban memberikan bantuan layanan hukum bagi pelaku UMKM. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan kepastian hukum bagi para pelaku usaha dalam menjalankan bisnis mereka.

Selanjutnya, Hans memperkenalkan teknologi QRIS Sound sebagai solusi inovatif untuk mengatasi kekhawatiran penipuan dalam pembayaran digital. Ia menjelaskan bahwa QRIS Sound akan berbunyi setiap kali pembeli melakukan pembayaran melalui scan QRIS, sehingga pelaku UMKM dapat dengan mudah mengetahui bahwa pembayaran telah berhasil masuk ke rekening mereka. Demonstrasi langsung cara kerja QRIS Sound dilakukan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada para peserta.

Sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung interaktif. Para pelaku UMKM yang hadir aktif bertanya mengenai berbagai aspek terkait pembayaran digital dan perlindungan hukum. Hans menjawab setiap pertanyaan dengan jelas, memberikan penjelasan yang mudah dipahami serta tips praktis untuk menghindari penipuan.


Penutup
Program ini diakhiri dengan penekanan ulang oleh Hans Ezekiel Sihite mengenai pentingnya adaptasi terhadap teknologi digital sekaligus menjaga keamanan dalam transaksi. Ia berharap, dengan pemahaman yang lebih baik tentang perlindungan hukum dan penggunaan teknologi seperti QRIS Sound, pelaku UMKM tidak lagi merasa takut terhadap penipuan dalam era digitalisasi ini.

Melalui program kerja monodisiplin ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat menjalankan usahanya dengan lebih percaya diri dan aman, serta terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Program ini tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga memperkuat hubungan antara pelaku UMKM dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan usaha yang aman dan inovatif.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP: Inovasikan Lele Menjadi Produk Dimsum Tinggi Protein

0


Campusnesia.co.id - Pekalongan (28/07/2024), Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik yang mudah didapatkan. Protein dalam ikan berperan penting dalam meningkatkan daya ingat, membantu mencegah penyakit mata, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Salah satu jenis ikan yang mengandung protein cukup tinggi ialah ikan lele. Kandungan proteinnya yang tinggi membuatnya menjadi pilihan populer, terutama bagi mereka yang ingin meningkatkan asupan protein dalam diet. 

Ikan lele ini biasanya diolah dengan cara digoreng, akan tetapi proses menggoreng tersebut menyebabkan penambahan kalori dan lemak jenuh yang signifikan pada ikan lele. Agar nutrisi tetap terjaga, metode pengolahan ikan lele yang tepat merupakan hal yang sangat penting. Salah satunya yaitu dengan metode kukus. Bentuk inovasi olahan ikan lele dengan cara dikukus ialah dimsum. Inovasi olahan ikan lele menjadi dimsum dapat meningkatkan nilai jual serta dapat menarik minat anak untuk mengkonsumsi ikan.

 
Desa Tegalontar merupakan salah satu desa di Kecamatan Sragi yang memiliki potensi dalam bidang perikanan yakni budidaya ikan lele. Berdasarkan kondisi tersebut, mahasiswa KKN TIM II UNDIP mengupayakan peningkatan pengetahuan dan minat ibu-ibu PKK dalam membuat produk olahan dari ikan lele dengan pelatihan dan pembagian leaflet. 

Kegiatan pelatihan dilakukan pada hari Minggu, 28 Agustus 2024 yang di awali dengan pembagian leaflet cara pembuatan dimsum ikan lele dan edukasi terkait manfaat mengonsumsi ikan lele. Brosur yang dibagikan berisikan informasi tentang bahan, cara memasak, dan manfaat mengkonsumsi ikan lele. Kegiatan yang diikuti oleh 25 orang ini dilaksanakan di Balai Desa Tegalontar dengan mendemonstrasikan pembuatan dimsum ikan lele secara singkat.  Selama acara berlangsung, antusiasme dari ibu-ibu PKK cukup tinggi terhadap pembuatan produk dimsum ikan lele. Adanya kegiatan ini diharapkan mampu memberdayakan masyarakat di Desa Tegalontar melalui potensi unggulan yang dimiliki desa.




Editor:
Achmad Munandar

Edukasi Konsumsi Obat Untuk Hipertensi Dan Diabetes KKN di Desa Tegalontar

0



Campusnesia.co.idHipertensi dan diabetes,atau yang biasanya awam dikenal sebagai darah tinggi dan kencing manis, banyak dialami oleh orang yang berumur di atas 35 tahun. Pengobatan hipertensi dan diabetes kini sudah cukup mudah untuk dicari. Tetapi, masih banyak orang yang memiliki hipertensi dan diabetes yang tidak mengonsumsi obat. Hal ini disebabkan karena masih banyak orang yang merasa tidak perlu meminum obatnya karena belum terasa gejalanya. Padahal, justru karena tidak terasa gejalanya tetapi sudah memiliki tekanan darah serta gula darah yang tinggi itu berbahaya. Kejadian ini juga terjadi pada Desa Tegalontar, Pekalongan yang pada tahun 2024 ini didatangi oleh Tim II KKN Undip 2024.
 
Hipertensi kerap dikenal sebagai “silent killer” atau pembunuh senyap. Ini disebabkan karena hipertensi sering muncul tanpa gejala apapun. Apabila hipertensi yang sudah tidak terkontrol dibiarkan, organ tubuh lain seperti jantung, ginjal, dan pembuluh darah dapat terkena imbasnya. Kebanyakan dari penyakit ini tidak bisa disembuhkan bahkan bisa menyebabkan kematian. Sama halnya dengan diabetes. Apabila pengidap diabetes tidak memerhatikan dan meminum obatnya, dapat terjadi komplikasi berupa penyakit jantung, gangguan saraf, kaki diabetes, kerusakan ginjal, hingga kematian. Maka dari itu, diadakanlah edukasi mengenai permasalahan ini dilakukan oleh salah satu anggota TIM II KKN Undip 2024 Desa Tegalontar dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yaitu Alivia Azka Fadhilah
 

Acara ini dilaksanakan pada posyandu yang dilaksanakan di desa Tegalontar selama 3 hari yang berbeda yaitu dari tanggal 5-7 Agustus 2024. Selain pemberian edukasi, peserta dari acara ini juga diberikan poster mengenai pentingnya mengonsumsi obat hipertensi dan diabetes untuk pengidapnya. Peserta acara ini kebanyakan berumur di atas 35 tahun. Setelah ditanyakan, memang masih ada yang merasa bahwa mereka tidak perlu konsumsi obat karena belum terasa gejala apapun. Tetapi setelah diberikan edukasi, peserta langsung menanyakan dimana mereka bisa mendapatkan obatnya dan mau mulai mengonsumsi obatnya.




Penulis : 
Alivia Azka Fadhilah

Editor:
Achmad Munandar

Reportase Program Kerja Monodisiplin: Penyuluhan K3 untuk Remaja di Baluwarti "Tingkatkan Keamanan dan Kesehatan di Tempat Kerja"

0



Campusnesia.co.id - Pada tanggal 1 Agustus 2024, Thariq melaksanakan program kerja monodisiplin bertajuk "Tingkatkan Keamanan dan Kesehatan di Tempat Kerja: Modul K3 Terlengkap" di RW 1, Kelurahan Baluwarti. Kegiatan ini ditujukan untuk remaja setempat dan bertujuan meningkatkan pemahaman mereka mengenai pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di lingkungan kerja masa depan.

Program penyuluhan ini mendapat sambutan antusias dari para peserta, yang aktif mengikuti materi dan diskusi yang disampaikan. Thariq menjelaskan berbagai topik penting dalam K3, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD), langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja, dan cara menjaga kesehatan selama bekerja. Selain itu, metode interaktif seperti simulasi praktis membuat peserta lebih mudah memahami konsep-konsep K3.

Di akhir kegiatan, Thariq juga membagikan modul K3 yang dirancang khusus sebagai panduan bagi para remaja. Modul ini diharapkan dapat menjadi referensi berkelanjutan yang dapat mereka simpan dan gunakan untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja. 

Selain itu, Thariq membuka sesi diskusi di mana peserta dengan antusias berbagi pandangan mereka mengenai pentingnya K3, serta mengajukan berbagai pertanyaan terkait tantangan yang mungkin dihadapi di dunia kerja. Diskusi ini membantu memperkuat pemahaman para remaja dan mendorong mereka untuk lebih peduli terhadap aspek keselamatan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari serta saat mereka mulai bekerja.



Editor:
Achmad Munandar

Peduli Lansia, Mahasiswa KKN Berikan Penyuluhan Deteksi Dini Gangguan Kognitif pada Lansia

0



Campusnesia.co.idSumberlawang, 8 Agustus 2024 - Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia, mahasiswa Program Studi Kedokteran dari KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2024, Fathan Dhiyaul Khalifa Anshori, telah melaksanakan penyuluhan mengenai pemantauan dan deteksi dini gangguan kognitif di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga siang hari ini menyasar kader kesehatan Dusun Barong.

Penyuluhan ini bertujuan untuk membekali kader kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi tanda-tanda awal penurunan fungsi kognitif pada lansia. Dengan demikian, deteksi dini dapat dilakukan sehingga langkah-langkah intervensi yang tepat dapat segera diambil. Materi yang disampaikan meliputi definisi fungsi kognitif, berbagai penyakit yang berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif, serta metode stimulasi kognitif yang dapat dilakukan secara teratur.

Sebagai bagian dari pelatihan, para kader juga diperkenalkan dengan dua instrumen yang sering digunakan dalam deteksi dini gangguan kognitif, yaitu Mini Mental State Examination (MMSE) dan Clock Drawing Test (CDT). Kedua instrumen ini dinilai cukup sederhana dan mudah digunakan sehingga dapat diterapkan dalam kegiatan posbindu.

Fathan menyampaikan bahwa antusiasme para kader sangat tinggi. Hal ini terlihat dari keaktifan kader Kesehatan selama sesi diskusi. "Kami berharap dengan adanya penyuluhan ini, para kader dapat menjadi agen perubahan di masyarakat. Mereka dapat memberikan edukasi kepada lansia dan keluarga mengenai pentingnya menjaga kesehatan kognitif," ujar Fathan.

Sebagai bentuk dukungan, para kader diberikan booklet panduan yang berisi materi lengkap mengenai kesehatan kognitif lansia. Booklet ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi kader dalam mengidentifikasi adanya penurunan kognitif, mendeteksi dini gangguan kognitif, dan memberikan stimulasi kognitif yang tepat bagi lansia.

Kegiatan penyuluhan ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia di Desa Pendem. Dengan adanya deteksi dini, diharapkan dapat mencegah terjadinya penurunan fungsi kognitif yang lebih serius, seperti demensia. Selain itu, kegiatan stimulasi kognitif yang dilakukan secara teratur juga dapat membantu menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kualitas hidup lansia.



Editor:
Achmad Munandar

Kenalkan Instrumen Deteksi Dini, Mahasiswa KKN Tingkatkan Pemantauan Tumbuh Kembang Anak

0



Campusnesia.co.idSumberlawang, 10 Agustus 2024 – Dalam upaya mewujudkan generasi penerus yang berkualitas, mahasiswa KKN Tim II 2024 program studi Kedokteran Universitas Diponegoro, Fathan Dhiyaul Khalifa Anshori, telah menginisiasi sebuah program edukasi bagi kader kesehatan di Desa Pendem. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024 ini berfokus pada pentingnya pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang anak.

Penyuluhan yang ditujukan kepada kader kesehatan Dusun Ngabean ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan anak yang normal serta cara mengidentifikasi tanda-tanda awal jika terjadi penyimpangan. Dengan bekal pengetahuan yang memadai, diharapkan para kader dapat memberikan bimbingan yang tepat kepada orang tua dalam mengasuh anak-anak mereka.

Materi yang disampaikan meliputi penjelasan mengenai tahapan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif, motorik, Bahasa, sosial, dan emosional anak. Selain itu, para peserta juga diperkenalkan dengan alat bantu yang dapat digunakan untuk memantau tumbuh kembang anak, seperti Buku KIA dan Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP).
Fathan menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membekali kader kesehatan dengan keterampilan yang diperlukan untuk mendeteksi dini jika ada anak yang mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya. “Dengan deteksi dini, kita dapat memberikan intervensi yang tepat sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujarnya.

Antusiasme peserta sangat terlihat selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Sebagai bentuk dukungan, para peserta diberikan booklet panduan yang berisi ringkasan materi serta saran kegiatan praktis yang dapat membantu stimulasi tumbuh kembang anak.

Kegiatan penyuluhan ini merupakan langkah nyata dalam upaya membangun masa depan yang cerah bagi anak-anak di Desa Pendem. Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para kader kesehatan, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak-anak.




Editor:
Achmad Munandar