Pentingnya Menjaga Postur Tubuh Secara Ergonomis Seringkali Dilupakan, Kini Siswa SDN Dlimas Belajar Bersama Mahasiswa KKN UNDIP untuk Mencegah MSDS

0
 


Campusnesia.co.idKesadaran akan pentingnya kesehatan perlu ditanamkan sejak dini, khususnya pada masa pertumbuhan siswa sekolah dasar. Dalam rangka meningkatkan kesadaran untuk menjaga kesehatan di kalangan siswa, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan program edukasi mengenai postur tubuh yang benar dalam melakukan kegiatan sehari-hari di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dlimas, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Kegiatan edukasi ini berlangsung pada hari Kamis, 1 Juli 2024, dengan tujuan untuk memberikan langkah pencegahan terhadap gangguan musculoskeletal (MSDS) pada siswa.

Gangguan musculoskeletal atau lebih dikenal dengan MSDS merupakan gangguan pada otot, tulang dan sendi yang sering disebabkan oleh postur tubuh yang salah saat melakukan aktivitas sehari-hari, terutama di usia pertumbuhan siswa sekolah dasar. Melalui pelaksanaan program edukasi ini, para mahasiswa KKN UNDIP memberikan pembelajaran kepada siswa SDN Dlimas mengenai pentingnya kebiasaan menjaga postur tubuh yang benar, baik saat duduk di kelas, mengangkat barang, maupun saat melakukan aktivitas lainnya yang membebani fisik secara langsung.

Mahasiswa KKN UNDIP tidak hanya memberikan penjelasan secara teori, tetapi juga memberikan praktek secara langsung tentang bagaimana postur tubuh yang benar dalam beraktivitas. Dalam program ini, dilakukan peragaan cara duduk yang baik dan postur tubuh yang benar saat membawa tas untuk menghindari dan mencegah MSDS di kemudian hari. Siswa-siswa SDN Dlimas pun diajak untuk mengikuti latihan sederhana yang dapat membantu mereka menjaga postur tubuh dengan baik.

Materi paling menarik dan banyak disukai oleh siswa SDN Dlimas adalah ketika mahasiswa KKN UNDIP memberikan penjelasan tentang cara mengangkat barang yang berat dengan baik dan benar. Banyak orang yang mengangkat barang yang berat dengan posisi membungkuk, namun posisi tersebut justru rawan memicu terjadinya MSDS. Secara ergonomi, posisi yang baik adalah dengan menurunkan posisi tubuh hingga posisi jongkok lalu berdiri sembari tangan mengangkat barang yang berat. Materi ini menarik bagi siswa SDN Dlimas karena seringkali permasalahan ini diremehkan, namun apabila dilakukan dengan baik dan benar dapat mencegah terjadinya MSDS.

Kepala Sekolah SDN Dlimas, Ibu Yunarofah S.Pd.SD, menyambut kegiatan edukasi ini dengan baik dan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa KKN Undip. “Kami sangat mengapresiasi program ini karena dapat membantu siswa memahami pentingnya postur tubuh yang benar. Dengan demikian, mereka dapat terhindar dari gangguan kesehatan yang mungkin terjadi di kemudian hari,” ujarnya.

Pelaksanaan kegiatan edukasi ini diharapkan dapat membekali siswa dengan pengetahuan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jangka panjang serta menjadi salah satu langkah konkret mahasiswa KKN UNDIP dalam mengedukasi dan mengabdi kepada masyarakat melalui program kerja yang mereka laksanakan.



Penulis: 
Yasmin Fathira
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Prof. Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A., 
Dito Aryo Prabowo, 
Dr. Ir. Frida Purwanti, M.Sc.

KKN TIM II UNDIP 2023/2024 Desa Dlimas
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Wujudkan Sekolah Aman dari Bencana dengan Pemasangan Rambu Evakuasi dan Rambu Titik Kumpul di SDN Dlimas, Magelang

0


Campusnesia.co.idMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali melaksanakan aksi nyata sebagai kontribusi dalam mendukung peningkatan mitigasi bencana di masyarakat. Pada hari Rabu, 31 Juli 2024, para mahasiswa KKN UNDIP melaksanakan kegiatan pemasangan rambu jalur evakuasi dan titik kumpul di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dlimas, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara dari program kerja KKN UNDIP yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan siswa serta masyarakat sekitar dalam menghadapi potensi bencana seperti banjir dan gempa bumi yang kerap melanda daerah tersebut.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN UNDIP bekerja sama dengan pihak SDN Dlimas untuk menentukan lokasi strategis penempatan rambu-rambu evakuasi. Rambu-rambu ini dipasang di beberapa titik penting di sekitar sekolah seperti di sepanjang koridor utama dan di beberapa area terbuka yang akan memandu siswa dan staf sekolah menuju tempat yang aman apabila terjadi bencana.

Selain itu, mahasiswa KKN UNDIP juga menetapkan dan menandai titik kumpul yang aman sebagai tempat berkumpul sementara bagi siswa dan warga saat evakuasi. Lokasi titik kumpul ini dipilih dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan kemudahan akses bagi seluruh warga di sekitar SDN Dlimas.

Dalam rangkaian kegiatan pemasangan rambu evakuasi dan rambu titik kumpul, mahasiswa KKN UNDIP juga menyelenggarakan pengarahan mengenai alarm peringatan bahaya. Pengarahan tersebut diberikan kepada siswa SDN Dlimas khususnya kepada siswa kelas 5. Materi yang diberikan seputar potensi bencana yang ada di kawasan Desa Dlimas dan juga prosedur evakuasi mengikuti rambu evakuasi dan rambu titik kumpul yang telah dipasang. Tidak lupa juga diberikan simulasi kepada siswa yang berkumpul dengan dibunyikan alarm tanda bahaya bencana kemudian para siswa mempraktekkan cara evakuasi dari kelas masing-masing menuju ke area titik kumpul dengan mengikuti rambu evakuasi.

Kepala Sekolah SDN Dlimas, Ibu Yunarofah S.pd.SD, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada mahasiswa KKN UNDIP atas kontribusi mereka dalam meningkatkan keselamatan di sekolah. “Kami sangat terbantu dengan adanya rambu jalur evakuasi dan titik kumpul ini. Semoga siswa-siswa kami semakin siap dan paham langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi bencana,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di wilayah Desa Dlimas dan sekitarnya untuk turut meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana serta memperkuat peran mahasiswa dalam mengabdi dan memberikan aksi nyata kepada masyarakat melalui program KKN.



Penulis:
Yasmin Fathira 
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Prof. Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A., 
Dito Aryo Prabowo, 
Dr. Ir. Frida Purwanti, M.Sc.

KKN TIM II UNDIP 2023/2024 Desa Dlimas
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang

Editor:
Achmad Munandar

Hangat dan Sehat : Sensasi Baru Teh Jahe dengan Sentuhan Stevia Inovasi Terbarukan oleh Mahasiswa KKN UNDIP

0



Campusnesia.co.id - Karanganyar, 04/08. Malanggaten, salah satu desa yang berada di Kabupaten Karanganyar. Walaupun letaknya jauh dari gunung lawu, tetapi setiap malam udara di desa Malanggaten terasa dingin. Hal ini diperparah dengan peralihan dari musim kemarau ke penghujan sehingga terjadi perubahan suhu yang cukup ekstrem dan menuntut tubuh untuk beradaptasi. Tak heran jika di waktu-waktu seperti ini daya tahan tubuh melemah, cenderung lebih rentan sakit dan tidak enak badan. 

Teh jahe menjadi salah satu minuman yang dapat dinikmati sebagai pilihan sempurna untuk menemani cuaca yang dingin. Teh jahe memiliki berbagai macam manfaat seperti memberikan efek hangat dan nyaman untuk tubuh, dapat membantu menyembuhkan flu dan demam, mengandung vitamin C sebagai antioksidan sehingga meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh, membantu mengurangi rasa lapar dan membantu mengontrol berat badan, serta melancarkan pencernaan.

Walaupun teh jahe kaya akan manfaat, tetapi banyak penderita diabetes terhambat untuk mengkonsumsinya. Teh jahe biasanya dibuat dengan gula pasir. Hanya saja gula pasir dianggap sebagai pantangan oleh penderita diabetes. Sehingga, dibuatlah sebuah inovasi dengan menggantikan gula pasir dengan gula stevia oleh Vania Calista Kurniawan, mahasiswa prodi teknologi pangan, anggota Tim II KKN Undip Desa Malanggaten.

Di Sanggar Seni Krisna Budaya, tepatnya di Dukuh Gembong, Desa Malanggaten, pada tanggal 3 Agustus 2024 dilakukan pelatihan oleh Vania Calista mengenai pembuatan teh jahe dengan menggunakan gula stevia sebagai pengganti gula pasir. Dihadiri oleh 25 orang anggota kelompok Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Malanggaten,  Kegiatan dibuka dengan pemberian penjelasan mengenai manfaat teh jahe, mengapa harus menggunakan gula stevia di dalam teh jahe, dan terakhir dilakukan demonstrasi mengenai berapa tetes gula stevia yang dapat digunakan untuk membuat satu cup gelas teh jahe agar terasa manis. Dengan menggunakan gula stevia diharapkan penderita diabetes dapat lebih mengontrol kadar gula darahnya agar tetap stabil karena tanaman stevia mengandung glikosida diterpena dalam jumlah tinggi yang tidak dapat dipecah dan diserap oleh saluran pencernaan sehingga tidak mempengaruhi kadar glukosa darah.
 
“Rasa teh jahenya enak, seperti teh jahe pada umumnya dengan gula yang masih terasa manis, tidak kalah dengan rasa gula pasir umumnya” ucap salah satu peserta setelah mencoba minuman teh jahe tersebut.

 Harapannya setelah didemonstrasikan mengenai cara mencampurkan gula stevia dengan salah satu minuman seperti teh jahe, para peserta dapat mencobanya di rumah untuk mengganti konsumsi gula sukrosa dengan gula stevia agar lebih terkontrol gula darahnya.  




Penulis:
Vania Calista 

Editor:
Achmad Munandar

Digitalisasi Database Posyandu

0


Campusnesia.co.id -  Baki, Sukoharjo (15/7/2024). Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Desa Siwal telah memperkenalkan sebuah inovasi dalam pengelolaan data Posyandu dengan memanfaatkan teknologi digital. Program kerja yang diusung oleh Normaliza Edy ini adalah digitalisasi database Posyandu menggunakan Google Forms, sebuah langkah maju yang bertujuan untuk memudahkan para kader Posyandu dalam mencatat, menyimpan, dan mengakses data secara efisien serta aman.

Dalam pelaksanaan program ini, Mahasiswa KKN membimbing para kader Posyandu untuk beralih dari pencatatan manual ke sistem digital. Penggunaan Google Forms memungkinkan data yang sebelumnya dicatat secara manual kini dapat diinput secara digital dan tersimpan dalam cloud. Dengan sistem ini, para kader dapat mengakses data kapan saja dan di mana saja tanpa perlu khawatir kehilangan dokumen fisik. Selain itu, sistem ini juga mendukung proses analisis data yang lebih cepat dan akurat, sehingga kader dapat dengan mudah memantau pertumbuhan dan perkembangan balita di wilayah posyandu mereka.

Pelaksanaan program digitalisasi database Posyandu oleh Normaliza Edy di Desa Siwal dimulai dengan sosialisasi kepada para kader Posyandu mengenai manfaat dan cara penggunaan Google Forms. Tahap awal melibatkan pelatihan intensif bagi kader dalam membuat dan mengisi formulir digital, diikuti dengan sesi praktik langsung untuk memasukkan data balita, ibu hamil, dan informasi kesehatan lainnya. Setelah itu, mahasiswa membantu dalam migrasi data manual ke sistem digital, memastikan seluruh data tersimpan dengan aman di Google Drive yang terhubung dengan akun yang dikelola secara kolektif oleh kader. Untuk memudahkan akses, setiap kader diberikan panduan tertulis dan video tutorial, serta dukungan teknis dari mahasiswa selama program berlangsung. Program ini ditutup dengan evaluasi dan simulasi untuk memastikan para kader dapat mengoperasikan sistem secara mandiri, sehingga keberlanjutan dan efektivitas sistem dapat terjaga.

Camat Kecamatan Baki, menyampaikan apresiasi positif terhadap inisiatif mahasiswa KKN Undip ini. "Program digitalisasi ini sangat membantu kader Posyandu dalam menjalankan tugasnya. Dengan adanya sistem yang terintegrasi seperti ini, proses pendataan menjadi lebih cepat, akurat, dan aman. Saya berharap program ini dapat terus berlanjut dan diadopsi oleh desa-desa lain di Kecamatan Baki."

Inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan Posyandu. Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Desa Siwal berharap, melalui digitalisasi ini, kader Posyandu semakin terbantu dalam mendukung upaya pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan ibu dan anak di Desa Siwal.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Desa Pendowo Laksanakan Program Multidisiplin Melalui Optimalisasi Peternakan Lele

0



Campusnesia.co.idMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro telah berhasil melaksanakan program multidisiplin melalui optimalisasi Peternakan Lele.
 Kegiatan tersebut dilakukan dengan 3 tahapan yaitu tahap Survei, sosialisasi/edukasi, dan pengelolaan. 
 
Dalam kegiatan multidisiplin tersebut, yang menjadi sasaran adalah peternakan lele milik bapak dapini yang terletak di desa Pendowo.

Melihat potensi tersebut mahasiswa KKN Undip merasa bawah peningkatan produksi dan daya saing menjadi asek yang harus dilakukan.  Pada kegiatan tersebut bapak dapini dibekali berbagai macam informasi baru seperti design untuk mesin pencabut bulu ayam, kemudian pengolahan sanitasi, kadar air, suhu, perhitungan keuntungan, pembuatan pakan, pengolahan ikan , publikasi, hingga pemahaman terkait hukum lingkungan dan perikanan.
 
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 10 Agustus 2024 secara partisipatif berkolaborasi dengan seluruh mahasiswa KKN desa Pendowo. Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan oleh  kelompok KKN Undip, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pemberdayaan dan peningkatan produksi dan hasil dari peternakan bapak dapini.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Desa Pendowo Sosialisasikan Konsep Zero Waste Kepada Pada Masyarakat Desa Pendowo

0



Campusnesia.co.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro telah berhasil melaksanakan edukasi dan praktik terhadap konsep zero waste. Kegiatan tersebut dilakukan dengan 3 tahapan yaitu tahap sosialisasi/edukasi, pelaksanaan dan serah terima.
 
Dalam kegiatan multidisiplin tersebut, ditunjukkan kepada masyarakat untuk dapat memahami pentingnya pengelolaan lingkungan yang bersih dan sehat dengan memanfaatkannya menjadi produk yang bermanfaat. Pada kegiatan tersebut disosialisasikan pula cara pengelolaan sampah, serta praktik langsung terhadap pemanfaatan sampah tersebut.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 15 Agustus 2024 ini dihadiri oleh elemen masyarakat baik ibu-ibu, remaja, hingga lansia.
 
Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan oleh  kelompok KKN Undip, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pemberdayaan dan peningkatan keterampilan masyarakat.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Pendampingan Mengenai Maintanance Pada Mesin Kendaraan Bermotor

0



Campusnesia.co.id - Baki, Sukoharjo (7/8/2024). Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) yang berada di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, telah melakukan program perawatan mesin sepeda motor. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga performa kendaraan, khususnya sepeda motor yang banyak digunakan oleh warga desa, mengingat banyak nya kendaraan sepeda motor yang tidak dilakukan perawatan secara berkala sehingga kurang layak pakai dan berisiko terjadi kecelakaan.

Program perawatan mesin sepeda motor ini penting dijalankan karena sepeda motor adalah sarana transportasi utama bagi sebagian besar masyarakat di Desa Siwal. Namun, banyak dari mereka yang kurang paham mengenai cara merawat kendaraan secara benar, sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan serius dan biaya perbaikan yang mahal.

Kegiatan ini dilakukan secara langsung oleh mahasiswa dengan melibatkan warga setempat untuk belajar cara merawat sepeda motor mereka sendiri. Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar tentang perawatan mesin, seperti penggantian oli secara berkala, pengecekan CVT, kampas rem, dan vanbelt, program ini membantu mencegah kerusakan dini, meningkatkan keselamatan berkendara, dan memperpanjang umur kendaraan. 

Camat Kecamatan Baki, Sukoharjo, memberikan apresiasi positif terhadap kegiatan ini. "Program ini sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan adanya mahasiswa KKN UNDIP, warga desa lebih paham bagaimana cara merawat sepeda motor mereka agar tetap dalam kondisi baik dan aman digunakan sehari-hari," ujar Camat Kecamatan Baki.

Kegiatan ini juga diakhiri dengan pemberian panduan singkat tentang perawatan sepeda motor yang dibagikan kepada warga. Dengan demikian, diharapkan warga Desa Siwal dapat melakukan perawatan berkala sendiri di rumah tanpa harus selalu bergantung pada bengkel.



Editor:
Achmad Munandar

KKN Undip Berbuah Manis: Eco-Briket dari Kotoran Sapi Jadi Peluang Bisnis Desa Bandungan

0



Campusnesia.co.id - Desa Bandungan, 18 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berhasil menciptakan inovasi yang patut diapresiasi. Dalam program KKN mereka, mahasiswa berhasil mengubah limbah kotoran sapi menjadi produk yang bermanfaat, yaitu eco-briket.

Eco-briket, bahan bakar alternatif yang terbuat dari biomassa padat seperti kotoran hewan, memiliki potensi besar untuk menggantikan penggunaan bahan bakar fosil. Selain ramah lingkungan, eco-briket juga dapat meningkatkan nilai ekonomis limbah organik yang selama ini dianggap sebagai sampah.

Eco-briket, arang yang terbuat dari bahan organik seperti kotoran sapi, telah terbukti menjadi alternatif bahan bakar ramah lingkungan. Proses pembuatan eco-briket ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pengumpulan kotoran sapi,pengeringan, pencampuran dengan bahan perekat alami, hingga pencetakan menjadi bentuk briket.

Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom merupakan daerah dengan populasi peternak sapi yang cukup tinggi. Limbah kotoran sapi yang dihasilkan seringkali menjadi masalah karena sulit dikelola dan berpotensi mencemari lingkungan. Melihat permasalahan ini,mahasiswa KKN berinisiatif untuk mencari solusi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat.

"Limbah kotoran sapi selama ini menjadi tantangan tersendiri bagi warga desa. Kami berharap dengan adanya inovasi eco-briket ini, masalah limbah dapat teratasi dan sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat," ujar Muhammad Irfani, selaku Koordinator Desa.
Pelaksanaan program kerja ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2024, dan dihadiri oleh 20 peserta dari 9 RT di Desa Bandungan. Rangkaian kegiatan yang dilakukan diantaranya edukasi mengenai bahaya limbah peternakan, demonstransi pembuatan eco-briket, serta penjelasan terkait kesempatan bisnis dari produk eco-briket.

Proses pembuatan eco-briket dari kotoran sapi dimulai dengan pengumpulan dan pengeringan kotoran. Setelah kering,kotoran kemudian dicampur dengan bahan pengikat seperti tepung tapioka dan air, dengan perbandingan 1:3. Kemudian dibentuk menjadi briket. Untuk menambah nilai jual, briket-briket tersebut kemudian dikemas dalam kemasan yang menarik dan informatif. Kemasan ini ditujukan sebagai media untuk membantu pemasaran dan nilai jual dari Bandungan Eco-Briket dan didampingi oleh salah satu mahasiswa KKN, yaitu Quinn Dib Florenza, mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.


Eco-Briket di masukkan ke dalam kemasan berukuran 16x20 cm yang dapat memuat 5 packs produk. Kemasan tersebut dibuat semenarik mungkin dan dilengkapi dengan informasi mengenai bahan pembuatan dan manfaat produk ini. Tidak hanya itu, bahan packaging yang digunakan oleh mahasiswa KKN Undip merupakan bahan berkualitas premium. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi penjualan Eco-Briket

Keberhasilan produk eco-briket membuka peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Selain memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bakar alternatif, Eco-Briket juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat Desa Bandungan.

Respon masyarakat terhadap produk eco-briket sangat positif. Banyak warga desa yang tertarik untuk menggunakan eco-briket sebagai bahan bakar untuk memasak. Beberapa di antara mereka bahkan telah mencoba memproduksi eco-briket secara mandiri dengan bimbingan mahasiswa KKN.

“Arang dari kotoran sapi ini sebuah inovasi yang sangat bagus untuk menjawab permasalahan desa kami. Ditambah produk ini sangat menjanjikan untuk dijadikan ladang bisnis ” ujar Pak Susino, salah seorang warga Desa Bandungan.

Mahasiswa KKN berharap inovasi ini dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengelola limbah organik menjadi produk yang bernilai ekonomis. Quinn Dib Florenza mengungkapkan, “Kami sangat senang melihat antusiasme masyarakat terhadap produk eco-briket. Semoga inovasi ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan, serta menjadi lapangan wirausaha yang semakin dikembangkan di masa mendatang”.

Keberhasilan program KKN ini menjadi titik awal bagi pengembangan usaha eco-briket di Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom. Ke depan,perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas jaringan pemasaran, dan mendapatkan sertifikasi produk.



Editor:
Achmad Munandar

Ibu Rumah Tangga, Berkesempatan Menjadi Jutawan! Bisnis Unik Ini Berawal dari Program KKN Mahasiswa Undip

0



Campusnesia.co.idDesa Bandungan, 18 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro berhasil mengimplementasikan program inovatif yang mengangkat isu stunting dengan tema "BAHAS": Bandungan Hadapi Stunting. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan membuka peluang wirausaha berbasis pangan sehat.


Demontrasi Langsung dan Edukasi Gizi
Kegiatan terlaksana pada tanggal 7 Agustus 2024, dan dihadiri oleh para ibu hamil dan ibu yang memiliki balita sebanyak 20 orang. Program Kerja “BAHAS”, terdiri dari berbagai macam kegiatan di antaranya edukasi terkait gizi seimbang, penjelasan terkait faktor ekonomi, serta penjelasan mengenai wirausaha yang bisa dilakukan terkait gizi seimbang.

Salah satu kegiatan utama dalam program KKN ini adalah demonstrasi langsung cara menyusun makanan sesuai dengan konsep "Isi Piringku", yang dipertanggung jawabkan oleh Quinn Dib Florenza dari jurusan Administrasi Bisnis Undip. Mahasiswa KKN memberikan edukasi kepada masyarakat tentang proporsi ideal antara karbohidrat, protein, lemak, dan sayur serta buah. Kegiatan ini dilakukan secara menarik dengan melibatkan langsung, untuk menyusun isi piring sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan yaitu gizi “Isi Piringku”.


Selain edukasi, Quinn Dib Florenza juga mengembangkan prototype produk yang sesuai dengan prinsip "Isi Piringku". Prototype produk yang dibuat oleh mahasiswa KKN berupa produk piring yang dapat memudahkan penyusunan gizi sesuai dengan “Isi Piringku” serta sticker piring yang dapat memudahkan Ibu untuk memahami pembagian gizi “Isi Piringku”.
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha

Melalui program ini, mahasiswa KKN tidak hanya memberikan edukasi gizi, tetapi juga menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat. Mahasiswa KKN memberikan gagasan mengenai wirausaha yang dapat dilakukan berkaitan dengan gizi “Isi Piringku”.
Respon masyarakat terhadap program KKN ini sangat positif. Banyak ibu-ibu yang merasa terbantu dengan informasi tentang gizi seimbang dan keterampilan membuat makanan bergizi. Beberapa di antaranya bahkan sudah mulai memproduksi makanan olahan untuk dijual.

“Programnya sangat menarik. Saya merasa program ini memberikan kesempatan bagi para Ibu terkhususnya ibu rumah tangga, dapat membantu perekonomian keluarga”, ujar Ibu Yanti, salah seorang peserta pelatihan.

Program KKN dengan tema "BAHAS" telah berhasil memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom. Program ini tidak hanya memberikan edukasi gizi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Keberhasilan program KKN ini menjadi titik awal bagi pengembangan usaha makanan bergizi di Desa Bandungan. Ke depan, perlu dilakukan upaya-upaya untuk:

• Membentuk kelompok usaha bersama: Membentuk kelompok usaha bersama untuk memproduksi dan memasarkan produk makanan olahan secara lebih efektif.

• Mendapatkan izin produksi: Membantu kelompok usaha bersama untuk mendapatkan izin produksi yang diperlukan.

• Memperluas pemasaran: Membantu memasarkan produk makanan olahan ke daerah lain atau melalui platform online.



Kata Kunci: KKN, gizi seimbang, Isi Piringku, wirausaha, pangan sehat, prototype produk



Penulis:
Quinn Dib Florenza


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Gagas Program Desa Ramah Anak

0


Campusnesia.co.idKalinanas, Wonosamodro, Boyolali (16/8/2024) -  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) menginisiasi program Desa Ramah Anak di lokasi pengabdian mereka. Program ini berfokus pada upaya pencegahan bullying dan peningkatan kemampuan literasi dengan sasaran anak-anak dan orang tua.

"Kami melihat pentingnya membangun lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak serta  mengedukasi masyarakat tentang bahaya bullying dan pentingnya budaya literasi sejak dini."

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi sosialisasi anti-bullying untuk anak-anak sekolah dasar dan penyuluhan bagi orang tua. Para mahasiswa KKN juga memfasilitasi pojok baca yang ditempatkan pada lokasi strategis tengah desa di mana anak-anak maupun orang tua berkumpul tiap harinya. Hal ini dapat mendorong kegiatan membaca bersama antara orang tua dan anak. "Bullying bisa berdampak serius pada perkembangan anak. Maka, penting bagi kita untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai," tambah Inka.

Selain itu, mahasiswa KKN juga mengadakan peningkatan literasi di sekolah dasar. Peningkatan literasi dilakukan dengan pendampingan membaca pada anak-anak secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi perkembangan literasi anak. Selain literasi sastra, peningkatan literasi matematika juga dilakukan. Anak-anak didampingi untuk mengerjakan modul soal matematika yang berbentuk studi kasus. 

Untuk meningkatkan minat baca, mahasiswa KKN juga rutin melakukan pendampingan rutin kepada anak di pojok baca. Pada pojok baca ini disediakan beberapa jenis buku fiksi maupun non fiksi yang dapat dibaca oleh anak-anak maupun orang tua. Harapannya, melalui fasilitas pojok baca ini, minat dan kemampuan literasi dari anak-anak maupun orang tua dapat meningkat. Kepala Desa setempat menyambut baik inisiatif ini. "Program ini sejalan dengan upaya kami mewujudkan desa yang ramah anak. Kami berharap dampaknya bisa berkelanjutan," tuturnya.

Melalui program ini, harapannya dapat menjadi kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi tumbuh kembang anak-anak di Desa Kalinanas.



Editor:
Achmad Munandar