Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Pemberdayaan Ekonomi Lokal melalui Strategi Inovatif dan Kolaboratif

0
 


Campusnesia.co.id - Desa Pakisan, 3 Agustus 2024. Dalam upaya memperkuat perekonomian lokal, mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tengah menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pakisan, Kecamatan Cawas, telah meluncurkan inisiatif bertajuk “Pemberdayaan Ekonomi Lokal melalui Strategi Inovatif dan Kolaboratif”. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal melalui inovasi dan kolaborasi.

Desa Pakisan memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, pembuatan seng, dan usaha mikro, namun belum tergarap maksimal karena kurangnya inovasi dan kerja sama antarpelaku usaha. Mahasiswa KKN UNDIP melihat tantangan ini sebagai kesempatan untuk mengimplementasikan strategi-strategi baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Program pemberdayaan ini melibatkan berbagai kegiatan yang dilakukan secara bertahap, dengan fokus pada pengembangan kapasitas pelaku usaha lokal dan peningkatan kolaborasi antarwarga. Beberapa kegiatan utama yang dilaksanakan penguatan jaringan pemasaran, workshop kolaborasi antarpelaku usaha,dan pameran produk lokal.


Dampak dan Tanggapan
Program pemberdayaan ini telah membawa dampak positif bagi perekonomian Desa Pakisan. Kepala Desa Pakisan, Bapak Santoso menyambut baik program ini. “Kolaborasi antara mahasiswa KKN UNDIP dan warga desa sangat membantu dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk kesejahteraan warga desa,” ujar Bapak Santoso

Keberhasilan program ini mendorong mahasiswa KKN UNDIP untuk merencanakan tindak lanjut berupa pembentukan kelompok usaha bersama (KUB) yang akan dibina secara berkelanjutan. Mahasiswa juga berencana untuk terus mendampingi pelaku usaha dalam hal inovasi produk dan pemasaran, serta menjalin kerja sama dengan pemerintah desa untuk mendukung keberlanjutan program ini.


Penulis : 
Syafitri Chandilla Umasugi

Lokasi KKN : 
Desa Pakisan Kec Cawas, Kab. Klaten

Editor :
Achmad Munandar

Mencengangkan! Mahasiswa KKN Undip Ubah Limbah Puntung Rokok Bisa jadi Biopestisida!

0


Campusnesia.co.id - Wonogiri, 8 Agustus 2024 - Sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) di Desa Tanjungsari, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri berhasil mengubah pandangan kita tentang puntung rokok dengan menciptakan inovasi pestisida alami dari limbah tersebut.

Program pestisida organik dari limbah puntung rokok ini merupakan salah satu program multidisiplin mahasiswa KKN UNDIP Tim II atau program kolaborasi antara program studi Biologi, Teknik Lingkungan dan dengan program studi Kimia. Program ini diselenggarakan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri pada 8 Agustus 2024 dengan sasaran kelompok tani Desa Tanjungsari. 

Desa Tanjungsari termasuk kedalam daerah yang sangat subur sehingga banyak masyarakat di daerah ini yang menggunakan tanahnya sebagai lahan pertanian. Namun dewasa ini, lahan-lahan pertanian sudah banyak tercemar oleh bahan kimia akibat pemakaian pestisida sintetik dalam berusaha tani. Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Desa Tanjungsari dalam penggunaan pestisida sintetik sekaligus memanfaatkan limbah puntung rokok yang mencemari lingkungan, salah satunya dengan penggunaan dan pengembangan biopestisida. 

Cara pembuatan pestisida ini dimulai dengan pengumpulan puntung rokok yang masih memiliki sisa tembakau atau filter, sebaiknya yang belum terlalu lama terkena udara terbuka. Puntung rokok kemudian direndam dalam air dengan perbandingan 1:1 di wadah yang tertutup, untuk menghindari kontaminasi debu atau kotoran. Proses perendaman berlangsung selama 7 hingga 10 hari untuk mengekstrak nikotin. Setelah itu, larutan disaring untuk memisahkan puntung rokok dari cairan pestisida yang terbentuk. Cairan hasil penyaringan ini siap digunakan setelah diencerkan dengan air dan ditambahkan beberapa tetes sabun cair.

Dalam pengaplikasiannya, cairan pestisida diencerkan dengan menambahkan 1 liter air bersih untuk setiap 10 ml ekstrak pestisida, serta beberapa tetes sabun cair. Larutan ini kemudian disemprotkan pada bagian tanaman yang terkena hama atau penyakit, dengan aplikasi optimal pada pagi hari menuju siang saat suhu sekitar 30°C. Penyemprotan dilakukan dua minggu sekali, atau tiga kali seminggu untuk tanaman yang terserang hama lebih parah. Jarak antara pemberian pestisida dengan waktu panen sebaiknya 4-5 hari untuk memastikan racun hilang, dan sisa larutan disimpan di tempat yang sejuk dan gelap untuk menjaga efektivitasnya.


Pestisida alami dari puntung rokok memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan pestisida kimia sintetis, antara lain:

a. Ramah lingkungan: Dibandingkan dengan pestisida sintetis, pestisida organic dari puntung rokok lebih ramah lingkungan karena berasal dari bahan alami dan tidak mengandung bahan kimia sintetis yang dapat mencemari tanah dan air.

b. Efektif: Nikotin yang terkandung dalam puntung rokok adalah senyawa alami yang memiliki sifat insektisida sehingga mampu mengendalikan berbagai jenis hama tanaman dengan cara yang alami.

c. Ekonomis: Bahan baku mudah didapatkan dan proses pembuatannya sederhana

d. Berkelanjutan: Membantu mengurangi limbah puntung rokok dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.
 

Program inovatif ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat Desa Tanjungsari dan pihak terkait. Bapak Edi Suwarto selaku Sekretaris Desa Tanjungsari menyampaikan kekagumannya terhadap kreativitas mahasiswa KKN UNDIP. 

"Inovasi ini sangat bermanfaat bagi para petani di desa kami. Selain mengurangi penggunaan pestisida kimia, juga dapat meningkatkan hasil panen," ujar Bapak Edi Suwarto, Sekretaris Desa Tanjungsari.

Masyarakat desa Tanjungsari sangat antusias dalam menerima pelatihan yang diberikan khususnya tentang pengolahan puntung rokok menjadi biopestisida. Dengan pengetahuan yang telah diperoleh dari pelatihan tersebut diharapkan nantinya masyarakat desa Tanjungsari dapat memperoleh pengetahuan bagaimana caranya mengolah sampah puntung rokok menjadi biopestisida.



Penulis: 
Rif’atus Salma (FH/Hukum), Wina Wandira (FSM/Biologi)
Mahasiswi KKN  Tim II Undip 2024

Editor: 
Achmad Munandar

Inovasi Mahasiswa KKN UNDIP BERAPI! Mengolah Sekam Padi menjadi Briket Arang

0



Campusnesia.co.id - Wonogiri, 8 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menghadirkan inovasi yang berdampak kepada masyarakat Desa Tanjungsari, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Melalui program yang diberi nama BERAPI (Briket Arang Sekam Padi), mereka berhasil mengolah limbah pertanian sekam padi, menjadi briket arang yang bernilai ekonomis tinggi. 

Program BERAPI ini lahir dari banyaknya limbah sekam padi yang terbuang percuma setelah proses panen. Melihat potensi yang besar dari limbah tersebut, mahasiswa KKN berinisiatif untuk mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat. Dengan proses pengolahan yang tepat, sekam padi yang tadinya hanya dianggap sebagai sampah, kini disulap menjadi briket arang yang ramah lingkungan dan efisien sebagai bahan bakar alternatif. 

Maka dari itu, kami selaku mahasiswa-mahasiswi KKN Tim II Undip 2024 mengadakan penyuluhan terkait Briket Arang yang dibuat dari Limbah Sekam Padi yang kemudian menjadi program kerja multidisiplin kami. Program Kerja ini merupakan hasil kolaborasi beberapa keilmuan, diantaranya Biologi, Teknik Lingkungan, Kimia, dan lain sebagainya.

Kegiatan dilakukan pada Kamis 8 Agustus 2024 yang bertempat di Balai Pertemuan Desa Tanjungsari. Kegiatan dilakukan dengan edukasi terkait potensi sekam padi untuk diolah menjadi briket arang dan diteruskan pemaparan cara pembuatan BERAPI dan ditutup oleh pembagian leaflet serta produk briket arang yang telah kami buat kepada peserta yang hadir. 

Proses pembuatan briket arang dari sekam padi ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pembakaran sekam, penghancuran sekam, pencampuran dengan bahan pengikat, pencetakan, hingga proses pengeringan. Briket arang yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, daya bakar yang tinggi, dan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan asap tebal saat dibakar.


Selain bernilai ekonomis, briket arang dari sekam padi juga memiliki sejumlah manfaat lainnya, antara lain:

a. Ramah lingkungan: Mengurangi limbah pertanian dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

b. Ekonomis dan efisien: Daya bakar yang tinggi dan waktu bakar yang lama serta tidak membutuhkan biaya yang besar.

c. Peluang usaha dan pemberdayaan masyarakat: Produksi briket arang dari sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha masyarakat, terutama pada daerah yang mata pencaharian utamanya petani

d. Sumber energi terbarukan: Briket arang dari sekam padi merupakan sumber energi yang dapat diperbarui sehingga mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil yang tidak terbarukan.

Program BERAPI mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Tanjungsari dan pihak terkait. Wiyadi selaku Kepala Desa Tanjungsari menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP.

"Kami sangat mendukung program ini karena selain memberikan manfaat ekonomi, juga memberikan solusi terhadap permasalahan limbah pertanian," ujar Wiyadi selaku Kepala Desa Tanjungsari.



Penulis: 
Rif’atus Salma (FH/Hukum) & Wina Wandira (FSM/Biologi)
Mahasiswi KKN Tim II Undip 2024

Editor:
Achmad Munandar

Sampah Tak Lagi Musuh: Mahasiswa KKN UNDIP Buktikan Pengolahan Sampah Organik Bisa Selamatkan Lingkungan!

0



Campusnesia.co.id -  Wonogiri, 1 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) memberikan program sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa mengenai pentingnya pengolahan sampah organik rumah tangga. Kegiatan ini diadakan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Tirtomoyo yang selama ini mengandalkan pembakaran sampah sebagai cara utama untuk mengelola limbah, yang berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan.

Pembakaran sampah rumah tangga sering kali dipilih oleh masyarakat karena dianggap praktis. Namun, metode ini tidak hanya mencemari udara tetapi juga mengabaikan potensi sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos atau pengolahan sampah organik lainnya. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP berinisiatif untuk memberikan edukasi tentang cara yang lebih baik dalam mengelola sampah organik.


Kegiatan sosialisasi ini meliputi beberapa aspek penting:

1. Pengenalan Jenis Sampah: Kami menjelaskan berbagai jenis sampah, terutama fokus pada sampah organik yang berasal dari sisa makanan, sayuran, dan limbah rumah tangga lainnya.

2. Metode Pengolahan Sampah Organik: Kami memperkenalkan teknik pengolahan sampah organik menjadi kompos dan Eco Enzyme. Proses ini melibatkan pengumpulan sampah organik, pemilahan, dan pencampuran dengan bahan lain seperti daun kering untuk mempercepat proses penguraian.

3. Manfaat Pengolahan Sampah: Dalam sosialisasi tersebut, dijelaskan bahwa pengolahan sampah organik tidak hanya mengurangi volume sampah yang dibakar, tetapi juga menghasilkan pestisida maupun pupuk yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini sangat penting bagi masyarakat yang bergantung pada pertanian.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan pendekatan interaktif, termasuk diskusi, demonstrasi langsung, dan sesi tanya jawab. Mahasiswa KKN UNDIP juga menyediakan alat dan bahan untuk praktik pembuatan eco enzyme dan kompos, sehingga masyarakat dapat langsung mencoba di tempat.


Praktik Pembuatan Kompos oleh Gabriel Stanley W.  
(FT/Teknik Lingkungan)

Respon dari masyarakat sangat positif. Banyak warga yang sebelumnya tidak menyadari dampak negatif dari pembakaran sampah, kini menunjukkan minat yang tinggi untuk belajar dan menerapkan metode pengolahan sampah organik. Beberapa peserta bahkan berkomitmen untuk memulai pengolahan sampah di rumah mereka masing-masing.


Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mengubah pola pikir masyarakat mengenai pengelolaan sampah. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan masyarakat Desa Tanjungsari dapat mengurangi kebiasaan membakar sampah dan beralih ke metode yang lebih ramah lingkungan. Kami berharap program ini dapat berlanjut dan menginspirasi desa lain untuk melakukan hal serupa, sehingga dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat. 



Penulis: 
Mutiara Harwidyanto 
(FT/Teknik Lingkungan)

Editor:
Achmad Munandar

Ajaib! Dengan Inovasi Eco Enzyme, Mahasiswa KKN UNDIP Ubah Limbah Sayuran dan Buah Menjadi Pestisida dan Pupuk Organik Alami

0
 


Campusnesia.co.id - Wonogiri, 1 Agustus 2024 - Dalam upaya membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Tanjungsari, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) telah melaksanakan program pembinaan pembuatan eco enzyme sebagai pestisida dan pupuk organik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga desa dalam memanfaatkan bahan-bahan alami untuk membuat pestisida dan pupuk yang ramah lingkungan.

Pentingnya Eco Enzyme bagi Masyarakat Desa Tanjungsari 
Sebagian besar masyarakat Desa Tanjungsari umumnya menggantungkan mata pencaharian pada sektor pertanian. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Eco enzyme menjadi solusi yang tepat karena terbuat dari bahan-bahan alami seperti kulit buah, gula, dan air. Selain lebih murah, eco enzyme juga aman bagi tanaman, tanah, dan kesehatan manusia.


Proses Pembuatan Eco Enzyme

Mahasiswa KKN UNDIP memberikan pelatihan langsung kepada masyarakat desa tentang cara membuat eco enzyme. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah:
• Kulit buah-buahan (jeruk, nanas, apel, dll)
• Gula merah atau gula pasir
• Air


Langkah-langkah pembuatannya adalah:
1. Masukkan kulit buah ke dalam toples/botol plastik;
2 Tambahkan gula dan air hingga semua kulit buah terendam;
3. Tutup toples dan biarkan selama 3 bulan;
4. Setelah 3 bulan, eco enzyme siap digunakan.


Manfaat Eco Enzyme 
Eco enzyme yang telah jadi dapat dimanfaatkan sebagai:
• Pestisida alami: Dicampur dengan air, eco enzyme dapat digunakan untuk membasmi hama dan penyakit tanaman secara alami.
• Pupuk organik cair: Eco enzyme kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan kualitas hasil panen.
• Pembersih alami: Eco enzyme juga dapat digunakan sebagai pembersih lantai, kaca, dan toilet yang aman bagi lingkungan


Antusiasme Masyarakat Desa

Warga Desa Tanjungsari sangat antusias dengan aktif bertanya saat mengikuti program pembinaan pembuatan eco enzyme yang diberikan mahasiswa KKN UNDIP. Mereka menyambut baik inisiatif ini karena dapat membantu mengurangi biaya produksi pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. 



Penulis: 
Mutiara Harwidyanto 
(FT/Teknik Lingkungan)

Editor:
Achmad Munandar

Jiwa Yang Sehat Untuk Generasi Hebat, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Melaksanakan Demo Masak Makanan Sehat Bersama Kader Posyandu Desa Pakisan!

0


Campusnesia.co.id - Desa Pakisan, Kec. Cawas, Kab. Klaten (18/07/2024). Dalam rangka mendukung jiwa yang sehat untuk generasi hebat, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP baru-baru ini mengadakan kegiatan “Optimalisasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Kepada Kader Posyandu Sebagai Bentuk Makanan Sehat, Murah, dan Bergizi”. Selain itu, dalam acara ini juga Mahasiswa KKN TIM II UNDIP mengundang pembicara terkait sertifikat halal. Acara ini berlangsung di Desa Pakisan, dimana mahasiswa berkolaborasi dengan kader Posyandu setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya nutrisi bagi kesehatan tubuh. Melalui demo masak, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP berbagi resep dan teknik memasak yang sehat serta memberikan tips memilih bahan makanan yang baik. Inisiatif ini adalah bagian dari upaya lebih besar oleh Mahasiswa KKN TIM II UNDIP untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan praktik kesehatan masyarakat. Mereka berharap dapat terus menginspirasi dan membuat perubahan positif dalam cara masyarakat memandang dan mengonsumsi makanan.

“Kami ingin masyarakat Desa Pakisan memiliki akses informasi gizi yang benar dan praktik memasak yang sehat. Harapannya, ini dapat membantu mereka dalam menjalani kehidupan yang lebih sehat dan produktif," ujar Fathya satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP.

Acara ini juga diisi dengan sesi tanya jawab, dimana peserta dapat langsung berinteraksi dan mendapatkan solusi praktis terkait tantangan nutrisi di kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini mendapat respons positif dari ibu kader posyandu Desa Pakisan ibu yang antusias ingin mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada keluarganya.



Penulis : 
Fathya Nurul Aisya

DPL  : 
Dr. Sunarno, S.Si., M.Si

Lokasi KKN  : 
Desa Pakisan. Kec. Cawas, Kab. Klaten

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Pemberdayaan Ekonomi Lokal melalui Strategi Inovatif dan Kolaboratif

0


Campusnesia.co.id - Desa Pakisan, 3 Agustus 2024. Dalam upaya memperkuat perekonomian lokal, mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tengah menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pakisan, Kecamatan Cawas, telah meluncurkan inisiatif bertajuk “Pemberdayaan Ekonomi Lokal melalui Strategi Inovatif dan Kolaboratif”. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal melalui inovasi dan kolaborasi.

Desa Pakisan memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, pembuatan seng, dan usaha mikro, namun belum tergarap maksimal karena kurangnya inovasi dan kerja sama antarpelaku usaha. Mahasiswa KKN UNDIP melihat tantangan ini sebagai kesempatan untuk mengimplementasikan strategi-strategi baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Program pemberdayaan ini melibatkan berbagai kegiatan yang dilakukan secara bertahap, dengan fokus pada pengembangan kapasitas pelaku usaha lokal dan peningkatan kolaborasi antarwarga. Beberapa kegiatan utama yang dilaksanakan penguatan jaringan pemasaran, workshop kolaborasi antarpelaku usaha,dan pameran produk lokal.


Dampak dan Tanggapan
Program pemberdayaan ini telah membawa dampak positif bagi perekonomian Desa Pakisan. Kepala Desa Pakisan, Bapak Santoso menyambut baik program ini. “Kolaborasi antara mahasiswa KKN UNDIP dan warga desa sangat membantu dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk kesejahteraan warga desa,” ujar Bapak Santoso

Keberhasilan program ini mendorong mahasiswa KKN UNDIP untuk merencanakan tindak lanjut berupa pembentukan kelompok usaha bersama (KUB) yang akan dibina secara berkelanjutan. Mahasiswa juga berencana untuk terus mendampingi pelaku usaha dalam hal inovasi produk dan pemasaran, serta menjalin kerja sama dengan pemerintah desa untuk mendukung keberlanjutan program ini.


Penulis : 
Syafitri Chandilla Umasugi

Lokasi KKN : 
Desa Pakisan Kec Cawas, Kab. Klaten

Editor :
Achmad Munandar

Optimalisasi Potensi Kewirausahaan Remaja melalui Pengembangan Program Pelatihan oleh Mahasiswa KKN UNDIP

0



Campusnesia.co.id - Desa Pakisan, Kecamatan Cawas (3 Agustus 2024) - Dalam rangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro, salah satu mahasiswa KKN UNDIP telah mengadakan kegiatan bertajuk “Optimalisasi Potensi Kewirausahaan Remaja: Pengembangan Program Pelatihan”. Program ini bertujuan untuk memberdayakan remaja di Desa Pakisan agar mampu mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan menjadi agen perubahan ekonomi di lingkungan mereka.

Desa Pakisan memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor pertanian dan pembuatan seng. Namun, kurangnya pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan di kalangan remaja membuat potensi ini belum tergarap dengan optimal. Mahasiswa KKN melihat hal ini sebagai peluang untuk memberikan kontribusi nyata dengan mengembangkan program pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan kewirausahaan remaja desa.


Dampak dan Tanggapan
Program pelatihan ini mendapatkan respons yang sangat positif dari para remaja dan remaja karang taruna. Ketua Karang Taruna Bapak Lilik memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif mahasiswa KKN. "Kami sangat berterima kasih atas program ini. Para remaja desa kami jadi lebih termotivasi untuk berkarya dan tidak hanya bergantung pada
 
pekerjaan yang ada. Harapan kami, program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak jangka panjang bagi desa kami," ujar Bapak Lilik.

Melihat antusiasme dan keberhasilan program ini, mahasiswa KKN berencana untuk mengadakan kegiatan lanjutan seperti bimbingan intensif bagi remaja yang ingin memulai usaha. Selain itu, mereka juga akan mengadakan kolaborasi dengan pemerintah desa untuk menyediakan fasilitas dan pendampingan usaha secara berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Tim 2 Kenalkan Pemanfaatan Aplikasi Scanner Dalam Mengelola Arsip Keluarga

0



Campusnesia.co.idDesa Pakisan, Sabtu (3/8/2024) - Shabrina Tiarani Hidayat, Mahasiswa KKN Prodi Statistika dari Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja berupa Pemanfaatan Aplikasi Scanner untuk Mengelola Arsip Keluarga: Solusi Praktis di Era Digital.

Tujuan utama dari program kerja ini, yaitu mengajak perangkat desa maupun warga Desa Pakisan agar tidak hanya menyimpan arsip keluarga dalam bentuk fisik saja, tetapi memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana penyimpanan yang lebih efisien dan aman
Melalui program kerja ini, Shabrina Tiarani Hidayat memberikan edukasi dan pendampingan kepada perangkat desa dan warga Bandungrejo RT 03 tentang pentingnya mengelola arsip keluarga secara digital. Dengan memanfaatkan aplikasi scanner, warga dapat memindai dokumen penting seperti Kartu Keluarga (KK) dan menyimpannya dalam bentuk digital, misalnya di Google Drive.

Warga Desa Pakisan masih banyak yang menyimpan arsip keluarga secara manual. Padahal, cara ini rentan terhadap kerusakan dan kehilangan, sehingga Mahasiswa Tim 2 KKN Undip, Shabrina Tiarani Hidayat melaksanakan program kerja tersebut.

Dalam kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 3 Agustus 2024, Shabrina Tiarani Hidayat tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung. Warga diajarkan cara menggunakan aplikasi scanner, mulai dari persiapan dokumen hingga penyimpanan file digital. Selain itu, membagikan leaflet sebagai panduan.

"Saya sangat senang dengan program ini. Sekarang saya tidak perlu khawatir lagi kalau-kalau dokumen penting hilang," ungkap Pak Lilik, salah satu warga yang mengikuti kegiatan.



Penulis :
Shabrina Tiarani Hidayat

DPL : 
Dr. Sunarno, S.Si., M.Si

Lokasi KKN : 
Desa Pakisan. Kec. Cawas, Kab. Klaten

Editor:
Achmad Munandar

Etnofotografi Desa Langkap: Visualisasi Keberagaman Masyarakat

0
 

Gambar 1: penyerahan etnografi 
oleh kepala Desa Langkap


Campusnesia.co.idPekalongan, 12 Agustus 2024- Etnofotografi adalah gabungan studi etnografi dan fotografi yang menggambarkan keadaan suatu masyarakat. Etnografi sendiri merupakan salah satu ciri khas kajian dari ilmu antropologi, dalam etnografi kita dapat melihat tulisan mengenai gambaran kebudayaan masyarakat. Etnografi berupa karya tulis yang kemudian digabungkan dengan fotografi sehingga membentuk sebuah karya etnofotografi. Melalui etnofotografi ini diharapkan mampu memvisualisasikan kebiasaan atau kebudayaan yang ada pada masyarakat setempat. Amartya Ahimsa Satyagraha salah seorang mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Semarang telah melaksanakan program kerja etnofotografi pada masyarakat Desa Langkap, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Melalui foto kita dapat melihat bagaimana gambaran masyarakat melalui kebiasaan yang sering mereka lakukan. 

Program kerja ini disusun dengan cara mempotret suatu bentuk kebiasaan dalam masyarakat atau kegiatan yang dilakukan masyarakat setempat. Luaran program kerja yang didapat berupa poster etnofotografi yang dicetak kemudian di bingkai sehingga dapat dipajang di Balai Desa Langkap sebagai arsip. Sebelum memotret dilakukan survey mengenai keberagaman, kebiasaan serta kegiatan yang dilakukan masyarakat Desa Langkap, mengingat kita sebagai mahasiswa KKN yang baru ditempat tersebut sehingga perlu dilakukan survey kajian etnogotografi. Kemudian setelah itu dapat melakukan pemotretan mengenai objek yang telah ditentukan sebelumnya.  Etnofotografi juga merupakan cara untuk memberikan kontribusi dalam mempromosikan keberagaman dan potensi pada suatu masyarakat atau wilayah tertentu. Melalui etnofotografi kita dapat melihat gambaran serta nilai-nilai yang dianut masyarakat setempat. 

Sebuah foto yang diambil mengandung banyak makna, tergantung bagaimana kita melihat suatu obyek dalam foto. Fotografi mengungkapkan sebuah cerita visual yang berbeda di setiap jepretannya. Fotografi dapat menggambarkan suatu rangkaian peristiwa yang nantinya dapat dilihat kembali. Etnofotografi ini diharapkan mampu mengabadikan momen-moment kegiatan dan kebiasaan masyarakat Desa Langkap. Mata air yang ada di Desa Langkap merupakan salah satu potensi yang ada di Desa ini, melalui objek mata air kita dapat melihat bagaimana kebiasaan masyarakat dan kepercayaan masyarakat mengenai keberadaan mata air sehingga sampai saat ini masih dijaga dan dimanfaatkan betul oleh masyarakat. 

Melalui program kerja ini Amartya selaku mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro diharapkan dapat memgabadikan momentum kebiasaan yang dilakukan masyarakat Desa Langkap dalam potret etnofotografi. 



Penulis: 
Amartya Ahimsa Satyagraha 

Dosen Pembimbing: 
Dosen Pembimbing Lapangan: MJ Risqon Hasani, S.Hum.M.I.KOM

Editor:
Achmad Munandar