Kenalkan Alfabet Guna Meningkatkan Kreativitas Belajar Usia Dini di TK Desa Jetis

0


Campusnesia.co.idSukoharjo (17/8) - Di masa-masa ini, anak mulai mengenal dunia melalui huruf dan kata, yang secara langsung berkontribusi pada kemampuan membaca dan menulis mereka di kemudian hari. Pada usia dini, kemampuan literasi memainkan peran penting dalam pembentukan kreativitas dan daya imajinasi anak. Anak-anak yang memiliki fondasi literasi yang kuat cenderung lebih kreatif dalam mengeksplorasi ide-ide dan membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang lingkungan mereka.

Program yang diadakan oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro di TK Desa Jetis berjudul “Pengenalan Alphabet Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Anak Usia Dini”. Program ini diinisiasi oleh Astri Diana, di bawah bimbingan Ir. Sulistyo, MT., PhD., bertujuan untuk membentuk sebuah pembelajaran yang interaktif dalam pengenalan alfabet untuk meningkatkan kreativitas belajar anak usia dini. Pengenalan alfabet diimpelementasikan agar dapat mengembangkan kecerdasan bahasa dengan menyenangkan dan lebih efektif, program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memberantas buta aksara dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah pedesaan. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2024,  diawali dengan sesi pemaparan melalui media berupa Flash Card yang berisi huruf alfabet. Selanjutnya, anak-anak diajak untuk berpartisipasi secara interaktif dalam berbagai permainan yang melibatkan huruf, seperti kuis teka-teki huruf dan mengisi kata dan kalimat yang rumpang. Aktivitas ini dirancang untuk membuat pembelajaran huruf menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak.
Selain melalui permainan, siswa juga diperkenalkan dengan teknik-teknik membaca suku kata dengan menggunakan modul yang sudah disediakan. Metode ini tidak hanya membantu anak-anak dalam menghafal huruf, tetapi juga merangsang kreativitas mereka dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri melalui pembelajaran.

Pengenalan alfabet yang menyenangkan dapat mempengaruhi cara anak-anak belajar dan berinteraksi dengan materi pembelajaran. Dengan menggunakan pendekatan yang kreatif, kami berharap anak-anak dapat lebih mudah memahami dan mengingat huruf-huruf tersebut. Selain kepada anak-anak, program ini juga mencakup sesi pelatihan bagi para guru untuk mengintegrasikan teknik-teknik tersebut dalam pembelajaran mereka sehari-hari. 

Program ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah dan orang tua siswa, yang mengapresiasi pendekatan kreatif yang diterapkan dalam pengenalan alfabet, karena membantu anak-anak untuk lebih antusias dalam belajar agar anak-anak tidak merasa bosan dengan pembelajaran huruf. Dengan program ini, diharapkan pengenalan huruf alfabet dapat menjadi dasar yang kuat untuk keterampilan membaca dan menulis di masa depan, serta menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap belajar. Program ini juga membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut dalam metode pengajaran usia dini di TK Desa Jetis.



Editor:
Achmad Munandar

Peta Administrasi Desa Sebagai Solusi atau Sekadar Formalitas?

0


Gambar : Penyerahan Peta Administrasi Desa 
kepada Kepala Desa Bulaksari


Campusnesia.co.idDesa Bulaksari (6/8/2024). Di era digital ini, pengelolaan dan perencanaan wilayah yang akurat menjadi semakin penting untuk mewujudkan Pembangunan yang berkelanjutan dan efektif. Salah satu langkah strategis yang dapat diambil oleh pemerintah desa adalah pengadaan peta administrasi yang komprehensif dan terperinci. Peta Administrasi Desa memiliki peran vital dalam berbagai aspek pemerintahan dan pembangungan desa. 

Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro telah melaksanakan sebuah program dengan membuat pengadaaan Peta Administrasi Desa. Program ini bukan hanya memberikan manfaat besar bagi pemerintah Desa Bulaksari, tetapi juga membuka wawasan baru bagi para mahasiswa dan Masyarakat mengenai pentingnya data dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah desa. 

Kegiatan program ini dimulai dengan proses pengumpulan data yang melibatkan survey lapangan, konsultasi dengan perangkat desa, dan pengumpulan informasi dari berbagai sumber lokal. Mahasiswa menggunakan tekonologi GIS (Geographic Information System) untuk memastikan keakuratan data. Sehingga peta yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kondisi lapangan. 

Peta Administrasi memudahkan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur. Pemerintah Desa Bulaksari dapat merencanakan dan mengimplementasikan proyek-proyek pembangunan seperti jalan, jembatan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan dengan lebih terarah. Peta ini juga membantu dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang membutuhkan perhatian khusus, seperti daerah rawan bencana atau wilayah yang kurang berkembang.
Tidak hanya itu, peta administrasi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan desa. Dengan peta yang tersedia untuk publik, warga desa dapat memantau dan mengawasi berbagai proyek pembangunan dan pengelolaan sumber daya desa.

 
Gambar : Peta Administrasi Desa Bulaksari

Pemerintah Desa Bulaksari menyambut baik inisiatif ini. Mereka merasa lebih diberdayakan karena dilibatkan dalam proses pengadaan peta. Kepala Desa Bulaksari, Bapak Gunawan, menyatakan bahwa : “Peta administrasi ini akan menjadi alat penting dalam upaya pemerintah Desa Bulaksari untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan desa”.

Dalam jangka panjang, peta administrasi akan menjadi alat yang sangat berharga untuk mendukung tata kelola desa yang lebih baik. Dengan peta ini, diharapkan Desa Bulaksari dapat merencanakan masa depan yang lebih cerah, meningkatkan kualitas hidup warga, dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Dari Pekarangan ke Apotek: Mahasiswa Undip Sukses Kembangkan Apotek Hidup di Ngaglik

0


Campusnesia.co.idNgaglik, Boyolali (07/08) – Apotek hidup merupakan salah satu program kerja multidisiplin mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang melibatkan masyarakat Desa Ngaglik khususnya warga RT 03. Apotek hidup adalah kegiatan yang memanfaatkan sebagian lahan untuk menanam tanaman obat guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Inisiatif ini merupakan upaya pemberdayaan masyarakat agar dapat memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber tanaman obat keluarga. 

Keberadaan apotek hidup sangat sesuai dengan kondisi geografis Desa Ngaglik yang memiliki pekarangan luas, yang mendukung upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengelola apotek hidup. Tanaman obat yang praktis, sehat, ekonomis, dan mudah dipelihara di halaman rumah menjadi pilihan pemberdayaan yang tepat bagi masyarakat Desa Ngaglik. Selain itu, apotek hidup juga membantu menyediakan obat-obatan alami yang terjangkau bagi kesehatan. Pengembangan apotek hidup ini juga berkontribusi terhadap keseimbangan ekosistem dan lingkungan, dengan memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan rumah untuk ditanami tanaman obat, sehingga turut mengurangi lahan kosong di sekitar rumah.

Program kerja ini dilaksanakan oleh Amalia Putri, Verena Suci Kurniati, Julio Ignatius, Alfenina Glory, dan Sofie Puji. Pelaksanaan program kerja apotek hidup dilaksanakan secara bertahap mulai dari penanaman bibit, edukasi apotek hidup, demonstrasi pembuatan eco enzyme, hingga monitoring terkait dengan apotek hidup. Edukasi dan penjelasan terkait apotek hidup, manfaatnya, cara mengelola keuangan apotek yang baik dan efektif, serta pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak dilaksanakan pada Jumat (2/8/2024). Kemudian, di hari Rabu (7/8/2024) dilanjutkan dengan praktik pembuatan eco enzyme dari sisa-sisa sampah kulit buah dan sisa- sisa sayur sebagai pupuk untuk mendukung tanaman obat. Selanjutnya, monitoring dilaksanakan setiap minggu dengan melakukan pengecekan ke RT 03 untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan perkembangan tanaman obat dan eco enzyme yang sudah dibuat.
 

Selama pelaksanaan program kerja apotek hidup, masyarakat setempat, khususnya di RT 03, menunjukkan semangat dan antusiasme tinggi dalam mengikuti setiap kegiatan. Mereka dapat memanfaatkan tanaman obat yang sudah ada untuk keperluan sehari-hari. Edukasi yang diberikan mengenai apotek hidup juga menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat untuk pengelolaan apotek hidup di masa mendatang. Selain itu, masyarakat diberikan edukasi tentang cara mengolah kotoran ternak yang selama ini dianggap sebagai limbah menjadi produk yang bermanfaat, seperti pupuk tanaman yang dapat digunakan sendiri atau dijual. 

Kotoran ternak memiliki nutrisi yang baik untuk dijadikan pupuk organik dengan penambahan EM4, tetapi harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum diolah menjadi pupuk organik. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan edukasi tentang pengelolaan keuangan yang efektif untuk lebih hemat dalam penggunaan uang. Dengan mengatur anggaran untuk apotek hidup, diharapkan warga dapat menghemat pengeluaran yang biasanya digunakan untuk membeli obat dan bumbu dapur, serta menjual hasil panen yang berlebih untuk menambah penghasilan keluarga.

Dengan demikian, program ini tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi dan kesehatan masyarakat, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Kesuksesan program "Apotek Hidup" menunjukkan betapa pentingnya pendekatan multidisiplin dalam pembangunan masyarakat dan bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. 


Penulis:
Verena Suci Kurniati, S1-Administrasi Publik (2024), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Amalia Putri Widiyanti, S1-Psikologi (2024), Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Julio Ignatius, S1-Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Sofie Puji Hayati, S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Alfenina Glory Mahardiani, S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing : 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum

Lokasi : 
Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali

Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Daya Saing Peternak Desa Ngaglik Melalui Program Pemberdayaan Kewirausahaan Berkelanjutan

0


Campusnesia.co.idNgaglik, Boyolali (03/08) - Pemberdayaan kewirausahaan peternak merupakan salah satu program kerja multidisiplin mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II di Desa Ngaglik yang melibatkan para peternak Desa Ngaglik. Pemberdayaan kewirausahaan di sektor peternakan menjadi salah satu kunci penting dalam meningkatkan kesejahteraan peternak dan mengembangkan ekonomi. Edukasi mengenai cara pembudidayaan, teknologi peternakan, serta akses pasar yang luas sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas peternak. Melalui pemberdayaan ini, peternak diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga dapat bersaing di pasar global. Banyak masyarakat di Desa Ngaglik yang memiliki ternak. Namun, sebagian besar sudah berumur sehingga kurang mengikuti perkembangan terkini dan gagap teknologi. Hal tersebut menjadi landasan utama dalam pelaksanaan kegiatan ini. 

Program ini dilaksanakan oleh Alfenina G.M, Faiza F, Triyanti W, dan Naufal A.R dengan pemaparan materi terkait budidaya Kambing Boer, strategi periklanan wirausaha peternak, teknik copywriting untuk meningkatkan penjualan, dan monitoring serta pencatatan digital pada hari Sabtu (3/8/2024). Setiap akhir sesi, peternak diberikan waktu untuk bertanya kepada mahasiswa segala hal terkait pemaparan materi yang telah dilakukan.
 

Selama pelaksanaan program Edukasi dan Pemberdayaan Kewirausahaan Peternak, antusiasme peternak terkait materi yang diberikan sangat tinggi. Peternak  mengetahui perkembangan dunia peternakan yang saat ini pecinta ternak ruminansia kecil banyak tertarik untuk membudidayakan kambing Boer. Kambing Boer merupakan jenis kambing unggulan asal Afrika Selatan yang memiliki laju pertumbuhan cukup cepat dan persentase karkas lebih banyak dibandingkan kambing jenis lainnya yaitu 40-50% dari berat tubuhnya. 

Peternak diberi edukasi mengenai strategi periklanan wirausaha peternakan guna pemasaran dengan jangkauan yang lebih luas. Peternak di wilayah Desa Ngaglik mendapatkan edukasi mengenai strategi periklanan yang efektif, termasuk cara merancang pesan iklan yang menarik dan relevan dengan target audiens. Pelatihan ini, mengenalkan berbagai media periklanan, baik tradisional seperti radio dan koran, maupun digital seperti media sosial dan situs web. Peternak didorong untuk membuat konten interaktif yang dapat meningkatkan keterlibatan konsumen serta memperkuat keterampilan komunikasi mereka dalam menyampaikan pesan produk dengan jelas dan persuasif. 

Berikutnya, para peternak dibekali ilmu terkait teknik copywriting untuk menarik calon pelanggan melalui iklan tertulis. Harapannya, para peternak Desa Ngaglik mampu menulis materi promosi dan pemasaran yang bersifat persuasif, serta dapat memotivasi orang yang membaca iklan tersebut untuk melakukan pembelian. Teknik copywriting yang diajarkan berupa struktur AIDA (attention, interest, desire, and action), penggunaan kata yang persuasif, menonjolkan manfaat, dan menerapkan unsur kelangkaan. 

Selain itu, peternak diberi edukasi pentingnya melakukan monitoring dan pencatatan digital dalam usaha peternakan. Dengan menggunakan teknologi digital, peternak dapat memantau kondisi ternak secara real-time, mencatat riwayat kesehatan, pola makan, dan pertumbuhan ternak secara efisien. Hal ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat, mengurangi risiko keterlambatan dalam menangani masalah kesehatan atau gizi. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan ternak, mengurangi biaya operasional, dan membantu peternak di Desa Ngaglik bersaing di pasar yang lebih luas.

Adanya program ini, tidak hanya berkontribusi dalam pembaharuan wawasan peternak, tapi membantu para peternak di Desa Ngaglik dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi hingga dapat membuat ternak mereka memenuhi standar pasar global Kambing Boer yang dipelihara dengan memperhatikan segala aspek pemeliharaannya.



Penulis : 
Alfenina Glory Mahardiani, S-1 Peternakan (2024), Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro.

Faiza Fadadilla, S-1 Ilmu Komunikasi (2024), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.

Triyanti Wahyunungsih, S-1 Sastra Indonesia (2024), Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro.

Naufal Arya Ramadhan, S-1 Informatika (2024), Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro. 

Dosen Pembimbing : 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum

Lokasi : 
Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.

Editor :
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Ajak Ibu-Ibu di Desa Kemiri Barat Mengoptimalisasi Pencegahan Stunting Lewat Perubahan Kebiasaan

0


Campusnesia.co.idKemiri Barat, Batang (29/07/2024) - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) jurusan Antropologi Sosial bernama Raisha Zahrani Wardiana melaksanakan program edukasi dengan mengangkat tema pencegahan stunting melalui perubahan kebiasaan sehari-hari di Desa Kemiri Barat dalam salah satu rangkaian program multidisiplin “Optimalisasi Pencegahan Stunting Melalui GIATS (Gizi Sehat Atasi Stunting) di Desa Kemiri Barat”. Program ini menyasar ibu-ibu yang memiliki anak stunting, ibu hamil dan ibu menyusui dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan-kebiasaan kecil yang bisa berkontribusi pada terjadinya stunting.

Raisha Zahrani Wardiana memaparkan bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi atau akses terhadap makanan bergizi, tetapi juga oleh kebiasaan-kebiasaan kecil yang seringkali dianggap sepele. Kebiasaan-kebiasaan seperti seringnya memberikan makan pada anak berupa nasi dengan kuah sayur atau kaldu ikan saja tanpa tambahan lauk atau sayurnya, juga pemberian pisang, jeruk dan madu pada anak yang rewel karena dianggap tidak kenyang dengan ASI padahal usia bayi mereka masih dibawah 6 bulan menjadi perhatian utama dalam edukasi ini.

Program ini berlangsung pada Senin (29/7) di Balai Desa Kemiri Barat dengan dihadiri oleh ibu-ibu yang memiliki anak stunting, ibu hamil, ibu menyusui. Dalam sesi edukasi, Raisha Zahrani Wardiana memberikan penjelasan mengenai pentingnya pola makan bergizi, praktik kebersihan yang baik, dan cara memantau pertumbuhan anak secara rutin. Edukasi tersebut juga dilengkapi dengan diskusi interaktif dan tanya jawab, sehingga para ibu-ibu dalam kegiatan tersebut bisa langsung mendapatkan jawaban atas kekhawatiran mereka terkait pola asuh yang selama ini dilakukan.

Selain memberikan materi edukasi, mahasiswa KKN TIM II UNDIP tersebut juga membagikan panduan praktis yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menu makanan bergizi yang murah dan cara menjaga kebersihan lingkungan rumah. Kegiatan ini juga didukung oleh bidan desa dan kader posyandu yang siap membantu para ibu dalam menerapkan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih sehat.

Mahasiswa KKN UNDIP berharap, melalui program ini, ibu-ibu di Desa Kemiri Barat dapat lebih peka terhadap kebiasaan-kebiasaan kecil yang berdampak besar pada kesehatan anak-anak mereka, dan dengan demikian, dapat berkontribusi pada upaya pencegahan stunting secara lebih efektif.



Editor:
Achmad Munandar

Bangun Kemandirian Ekonomi, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024 Ajak Petani Kopi di Desa Kemiri Barat Berinovasi Mengolah Biji Kopi

0

Campusnesia.co.idKemiri Barat, Batang (27/07/2024) - Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) dari jurusan Antropologi Sosial bernama Raisha Zahrani Wardiana mengadakan penyuluhan materi dalam program bertajuk "Pemberdayaan Pengolahan Biji Kopi Menjadi KROPI dan LINOPI serta Pemasarannya" di balai desa Kemiri Barat tentang pentingnya inovasi dalam pengolahan biji kopi bagi para petani di Kemiri Barat.

Penyuluhan materi oleh Raisha Zahrani Wardiana bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi para petani kopi melalui inovasi dalam pengolahan biji kopi. Pasalnya, para petani kopi di Kemiri Barat cenderung masih sangat bergantung pada penjualan biji kopi mentah semata dan pada tengkulak dalam pemasaran hasil pertanian kopinya. Dengan melibatkan istri dari para petani kopi di desa tersebut, Raisha Zahrani Wardiana mencoba memunculkan inspirasi bagi mereka agar tidak hanya bergantung pada penjualan biji kopi mentah yang harganya cenderung fluktuatif dan kurang stabil, tetapi juga mengembangkan produk olahan yang bernilai tambah tinggi seperti kripik dan lilin aromaterapi agar dapat menjadi sumber pendapatan yang lebih stabil dan berkelanjutan. Harapannya, mereka juga bisa memiliki kegiatan positif dan produktif untuk mengisi waktu mereka di rumah sementara para suami mereka bekerja di kebun.

Dalam program yang dilaksanakan pada hari Sabtu (27/7) tersebut, Raisha juga menekankan pentingnya kemandirian ekonomi bagi petani kopi. Dengan memiliki kontrol lebih besar atas proses produksi dan pemasaran, petani diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada tengkulak dan pihak ketiga. Mahasiswa KKN UNDIP tersebut juga mendorong petani untuk lebih percaya diri dalam memasarkan produk olahan mereka sendiri, baik secara langsung maupun melalui platform digital.

Dengan terlaksananya penyuluhan materi tersebut, diharapkan bahwa para petani kopi di Kemiri Barat tidak hanya memperoleh pengetahuan teknis, tetapi juga termotivasi untuk terus berinovasi dan mengeksplorasi potensi yang ada di desa mereka. 



Editor:
Achmad Munandar

Digitalisasi Keuangan: Langkah Awal Menuju Masa Depan UMKM

0




Campusnesia.co.idPada tanggal 1 Agustsus 2024 Tim KKN II Universitas Diponegoro melaksanakan program multidisiplin berupa edukasi yang  berjudul “Digitalisasi Keuangan: Langkah Awal Menuju Masa Depan UMKM” dengan sasaran UMKM Home Made yang memproduksi kerajinan semua kain perca.
 
Program yang dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2024 oleh mahasiswa KKN yang bernama Yeremia Satrya Pungkasa di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon bertujuan untuk mengajak pelaku UMKM Home Made yang memproduksi kerajinan semua kain perca bisa meningkatkan kesadarannya untuk mengikuti perkembangan teknologi yang sekarang sedang marak digunakan semua generasi, baik generasi Y, Z bahkan ada juga generasi X yang sudah menggunakan pembayaran elektronik QRIS. Selain itu, digitalisasi juga berkontribusi pada inklusi keuangan, memberikan akses layanan keuangan kepada segmen masyarakat yang sebelumnya terpinggirkan.

 
Tidak diragunakan bahwa perkembangan zaman sangat pesat terutama pada sektor pembayaran. Oleh karena itu, digitalisasi keuangan sangat penting bagi UMKM sebagai langkah awal menuju masa depan yang lebih baik. Dengan mengadopsi teknologi keuangan, seperti platform digital dan aplikasi keuangan, UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya transaksi, dan memperluas akses ke sumber daya keuangan. 

Hal ini memungkinkan mereka untuk menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan, serta mempermudah proses pengambilan keputusan berbasis data. Dengan demikian, digitalisasi keuangan tidak hanya mendukung pertumbuhan UMKM, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi secara keseluruhan.



Editor:
Achmad Munandar

UMKM Yuk Taat Pajak

0



Campusnesia.co.idPada tanggal 1 Agustsus 2024 Tim KKN II Universitas Diponegoro melaksanakan program multidisiplin berupa edukasi yang  berjudul “ Kesadaran UMKM Dalam Membayar Pajak” dengan sasaran UMKM Home Made yang memproduksi Roti Kering.
 
Program yang dilaksanakan pada tanggal 1 Agusstus 2024 oleh mahasiswa KKN yang bernama Yeremia Satrya Pungkasa di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon bertujuan untuk mengajak pelaku UMKM taat membayar pajak, UMKM turut serta mendukung program-program pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, yang pada gilirannya menciptakan lingkungan bisnis yang lebih baik.

 
UMKM di Indonesia memiliki peran krusial dalam perekonomian nasional, sehingga penting bagi mereka untuk membayar pajak. Pajak yang dibayarkan oleh UMKM bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga merupakan bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan negara. Pembayaran pajak juga menunjukkan kepatuhan UMKM terhadap regulasi, yang dapat meningkatkan reputasi dan kepercayaan konsumen. Hal ini tidak hanya menguntungkan negara, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada UMKM melalui akses yang lebih baik ke fasilitas publik dan peluang bisnis yang lebih luas.

Dengan demikian, kepatuhan UMKM dalam membayar pajak menjadi salah satu kunci keberhasilan mereka dalam beroperasi secara berkelanjutan dan berdaya saing.



Editor:
Achmad Munandar

Belajar Asyik, Es Krim Praktis: Kegiatan KKN dengan Siswa SD Membuat Es Krim Menggunakan Plastik Zipper

0


Campusnesia.co.id - Pekalongan, 2 Agustus 2024 - SDN 01 Desa Rembun, Pekalongan merupakan salah satu sekolah dasar di desa yang memiliki minat tinggi terhadap berbagai kegiatan kreatif dan edukatif. Namun, kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang menggabungkan aspek pembelajaran dan keterampilan praktis pada SD tersebut masih terbatas. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, Mohamad Rizky Dharmawan, mahasiswa program studi Teknologi Pangan dari Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, telah menciptakan program bertajuk “Demonstrasi Pembuatan Es Krim Secara Sederhana Menggunakan Plastik Zipper.” Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan kurangnya penggabungan aspek pembelajaran dan aspek keterampilan.

Program yang dilaksanakan oleh Rizky ini meliputi beberapa sesi seperti sesi edukasi dan sesi demonstrasi. Dalam sesi edukasi, Rizky melakukan pengedukasian berupa apa itu es krim, kegunaan dari setiap bahan, dan manfaat dari es krim. Untuk sesi demonstrasi dilakukan dengan 25 siswa-siswi dari kelas 5 dibagi menjadi beberapa kelompok, setelah itu diberikan alat dan bahan yang digunakan seperti susu cair, es batu, garam, dan tentunya plastic zipper yang berukuran kecil dan besar, kemudian Rizky mendemonstrasikan caranya kepada siswa-siswi. 


Untuk langkah pembuatan dari es krim ini dilakukan dengan mengisi plastic zipper kecil dengan susu cair dengan rasa sesuai selera lalu ditutup rapat. Plastik zipper yang sudah berisi campuran bahan es krim kemudian dimasukan ke dalam plastic zipper yang lebih besar, yang sudah diisi dengan es batu yang sudah dicampur dengan garam krosok. Plastik zipper besar ini kemudian digoyang-goyangkan selama kurang lebih 10-15 menit hingga campuran dalam plastik zipper kecil membeku dan berubah menjadi es krim. Jika sudah terbentuk es krim, plastik zipper kecil dibuka dan siswa-siswi bisa langsung menikmati hasil kreasi mereka. 

Kepala Sekolah SDN 01 Rembun menyampaikan bahwa dengan adanya program ini, siswa siswi menyambutnya dengan sangat positif. “Siswa-siswi sangat antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan es krim dan merasa bangga dengan hasil kreasi mereka sendiri. Mereka juga mendapatkan pengalaman langsung dalam menggunakan alat dan bahan sederhana untuk membuat sesuatu yang lezat dan menyenangkan.”

Dengan keberhasilan program Demonstrasi Pembuatan Es Krim Sederhana Menggunakan Plastik Zipper di SDN 01 Desa Rembun, Pekalongan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada siswa-siswi, tetapi juga memupuk kreativitas dan keterampilan praktis yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Respon positif dari siswa-siswi menunjukan bahwa kegiatan semacam ini sangat penting dan perlu dilanjutkan di masa mendatang.



Penulis: 
Mohamad Rizky Dharmawan 
23020121140122 
Teknologi Pangan - Fakultas Peternakan dan Pertanian 

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Dr. Hari Susanta Nugraha, S.Sos., M.Si.

Lokasi: 
Desa Rembun, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar

Kasus DBD Merebak, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Melakukan Penyuluhan dan Demonstrasi Skrining Awal DBD

0


Campusnesia.co.idJetis, Sukoharjo (22/7/2024) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan laju kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia meningkat dua kali lipat lebih pada Maret 2024 bila dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak kemarau akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024, Jawa Tengah terkena sebagiannya. Pada musim kemarau, suhu akan meningkat sehingga akan meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk. Di Desa Jetis memiliki jumlah kasus yang harus diwaspadai. 

Bersama dengan beberapa mahasiswa rekan dari Tim II KKN Universitas Diponegoro 2023/2024 Desa Jetis, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Semarang menyelenggarakan penyuluhan mengenai skrining awal DBD dengan tes rumple leed. Penyuluhan ini dilakukan dengan demonstrasi cara melakukan tes rumple leed sebagai upaya deteksi awal DBD. Kegiatan didampingi oleh bidan desa yang berlangsung pada hari Senin, 22 Juli 2024 di Balai Desa Jetis yang terletak di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Tujuan acara penyuluhan ini adalah memberikan informasi kepada ibu ibu kader posyandu mengenai tes rumple leed dan bagaimana cara melakukannya untuk meningkatkan ketrampilan.

Acara berlangsung sukses, dimulai dengan penyampaian materi oleh mahasiswa KKN dari FKM Universitas Diponegoro mengenai DBD yang kemudian dilanjutkan mahasiswa dari FK  memberikan penjelasan rumple leed mengenai indikasi, kontraindikasi, langkah-langkah cara dan apa yang dilakukan setelah melakukan tes tersebut serta demonstrasi cara melakukan. 


Sebelum menjelaskan materi, kami membagikan leaflet yang dirancang dengan daya tarik visual. Ibu ibu kader posyandu diberikan leaflet sebelum penjelasan materi agar bisa membaca kembali apa yang sudah disampaikan. Kemudian di akhir sesi terdapat tanya jawab. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan DBD bisa dikenali lebih awal sehingga segera mendapatkan arahan tatalaksana. 



Penulis: 
Nanda Puspa Oktavianingrum 
(Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro)

DPL: 
Ir. Sulistyo, MT., PhD

Lokasi KKN: 
Desa Jetis, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar