KKN Undip Berbuah Manis: Eco-Briket dari Kotoran Sapi Jadi Peluang Bisnis Desa Bandungan

0



Campusnesia.co.id - Desa Bandungan, 18 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berhasil menciptakan inovasi yang patut diapresiasi. Dalam program KKN mereka, mahasiswa berhasil mengubah limbah kotoran sapi menjadi produk yang bermanfaat, yaitu eco-briket.

Eco-briket, bahan bakar alternatif yang terbuat dari biomassa padat seperti kotoran hewan, memiliki potensi besar untuk menggantikan penggunaan bahan bakar fosil. Selain ramah lingkungan, eco-briket juga dapat meningkatkan nilai ekonomis limbah organik yang selama ini dianggap sebagai sampah.

Eco-briket, arang yang terbuat dari bahan organik seperti kotoran sapi, telah terbukti menjadi alternatif bahan bakar ramah lingkungan. Proses pembuatan eco-briket ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pengumpulan kotoran sapi,pengeringan, pencampuran dengan bahan perekat alami, hingga pencetakan menjadi bentuk briket.

Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom merupakan daerah dengan populasi peternak sapi yang cukup tinggi. Limbah kotoran sapi yang dihasilkan seringkali menjadi masalah karena sulit dikelola dan berpotensi mencemari lingkungan. Melihat permasalahan ini,mahasiswa KKN berinisiatif untuk mencari solusi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat.

"Limbah kotoran sapi selama ini menjadi tantangan tersendiri bagi warga desa. Kami berharap dengan adanya inovasi eco-briket ini, masalah limbah dapat teratasi dan sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat," ujar Muhammad Irfani, selaku Koordinator Desa.
Pelaksanaan program kerja ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2024, dan dihadiri oleh 20 peserta dari 9 RT di Desa Bandungan. Rangkaian kegiatan yang dilakukan diantaranya edukasi mengenai bahaya limbah peternakan, demonstransi pembuatan eco-briket, serta penjelasan terkait kesempatan bisnis dari produk eco-briket.

Proses pembuatan eco-briket dari kotoran sapi dimulai dengan pengumpulan dan pengeringan kotoran. Setelah kering,kotoran kemudian dicampur dengan bahan pengikat seperti tepung tapioka dan air, dengan perbandingan 1:3. Kemudian dibentuk menjadi briket. Untuk menambah nilai jual, briket-briket tersebut kemudian dikemas dalam kemasan yang menarik dan informatif. Kemasan ini ditujukan sebagai media untuk membantu pemasaran dan nilai jual dari Bandungan Eco-Briket dan didampingi oleh salah satu mahasiswa KKN, yaitu Quinn Dib Florenza, mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.


Eco-Briket di masukkan ke dalam kemasan berukuran 16x20 cm yang dapat memuat 5 packs produk. Kemasan tersebut dibuat semenarik mungkin dan dilengkapi dengan informasi mengenai bahan pembuatan dan manfaat produk ini. Tidak hanya itu, bahan packaging yang digunakan oleh mahasiswa KKN Undip merupakan bahan berkualitas premium. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi penjualan Eco-Briket

Keberhasilan produk eco-briket membuka peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Selain memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bakar alternatif, Eco-Briket juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat Desa Bandungan.

Respon masyarakat terhadap produk eco-briket sangat positif. Banyak warga desa yang tertarik untuk menggunakan eco-briket sebagai bahan bakar untuk memasak. Beberapa di antara mereka bahkan telah mencoba memproduksi eco-briket secara mandiri dengan bimbingan mahasiswa KKN.

“Arang dari kotoran sapi ini sebuah inovasi yang sangat bagus untuk menjawab permasalahan desa kami. Ditambah produk ini sangat menjanjikan untuk dijadikan ladang bisnis ” ujar Pak Susino, salah seorang warga Desa Bandungan.

Mahasiswa KKN berharap inovasi ini dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengelola limbah organik menjadi produk yang bernilai ekonomis. Quinn Dib Florenza mengungkapkan, “Kami sangat senang melihat antusiasme masyarakat terhadap produk eco-briket. Semoga inovasi ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan, serta menjadi lapangan wirausaha yang semakin dikembangkan di masa mendatang”.

Keberhasilan program KKN ini menjadi titik awal bagi pengembangan usaha eco-briket di Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom. Ke depan,perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas jaringan pemasaran, dan mendapatkan sertifikasi produk.



Editor:
Achmad Munandar

Ibu Rumah Tangga, Berkesempatan Menjadi Jutawan! Bisnis Unik Ini Berawal dari Program KKN Mahasiswa Undip

0



Campusnesia.co.idDesa Bandungan, 18 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro berhasil mengimplementasikan program inovatif yang mengangkat isu stunting dengan tema "BAHAS": Bandungan Hadapi Stunting. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan membuka peluang wirausaha berbasis pangan sehat.


Demontrasi Langsung dan Edukasi Gizi
Kegiatan terlaksana pada tanggal 7 Agustus 2024, dan dihadiri oleh para ibu hamil dan ibu yang memiliki balita sebanyak 20 orang. Program Kerja “BAHAS”, terdiri dari berbagai macam kegiatan di antaranya edukasi terkait gizi seimbang, penjelasan terkait faktor ekonomi, serta penjelasan mengenai wirausaha yang bisa dilakukan terkait gizi seimbang.

Salah satu kegiatan utama dalam program KKN ini adalah demonstrasi langsung cara menyusun makanan sesuai dengan konsep "Isi Piringku", yang dipertanggung jawabkan oleh Quinn Dib Florenza dari jurusan Administrasi Bisnis Undip. Mahasiswa KKN memberikan edukasi kepada masyarakat tentang proporsi ideal antara karbohidrat, protein, lemak, dan sayur serta buah. Kegiatan ini dilakukan secara menarik dengan melibatkan langsung, untuk menyusun isi piring sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan yaitu gizi “Isi Piringku”.


Selain edukasi, Quinn Dib Florenza juga mengembangkan prototype produk yang sesuai dengan prinsip "Isi Piringku". Prototype produk yang dibuat oleh mahasiswa KKN berupa produk piring yang dapat memudahkan penyusunan gizi sesuai dengan “Isi Piringku” serta sticker piring yang dapat memudahkan Ibu untuk memahami pembagian gizi “Isi Piringku”.
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha

Melalui program ini, mahasiswa KKN tidak hanya memberikan edukasi gizi, tetapi juga menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat. Mahasiswa KKN memberikan gagasan mengenai wirausaha yang dapat dilakukan berkaitan dengan gizi “Isi Piringku”.
Respon masyarakat terhadap program KKN ini sangat positif. Banyak ibu-ibu yang merasa terbantu dengan informasi tentang gizi seimbang dan keterampilan membuat makanan bergizi. Beberapa di antaranya bahkan sudah mulai memproduksi makanan olahan untuk dijual.

“Programnya sangat menarik. Saya merasa program ini memberikan kesempatan bagi para Ibu terkhususnya ibu rumah tangga, dapat membantu perekonomian keluarga”, ujar Ibu Yanti, salah seorang peserta pelatihan.

Program KKN dengan tema "BAHAS" telah berhasil memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom. Program ini tidak hanya memberikan edukasi gizi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Keberhasilan program KKN ini menjadi titik awal bagi pengembangan usaha makanan bergizi di Desa Bandungan. Ke depan, perlu dilakukan upaya-upaya untuk:

• Membentuk kelompok usaha bersama: Membentuk kelompok usaha bersama untuk memproduksi dan memasarkan produk makanan olahan secara lebih efektif.

• Mendapatkan izin produksi: Membantu kelompok usaha bersama untuk mendapatkan izin produksi yang diperlukan.

• Memperluas pemasaran: Membantu memasarkan produk makanan olahan ke daerah lain atau melalui platform online.



Kata Kunci: KKN, gizi seimbang, Isi Piringku, wirausaha, pangan sehat, prototype produk



Penulis:
Quinn Dib Florenza


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Gagas Program Desa Ramah Anak

0


Campusnesia.co.idKalinanas, Wonosamodro, Boyolali (16/8/2024) -  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) menginisiasi program Desa Ramah Anak di lokasi pengabdian mereka. Program ini berfokus pada upaya pencegahan bullying dan peningkatan kemampuan literasi dengan sasaran anak-anak dan orang tua.

"Kami melihat pentingnya membangun lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak serta  mengedukasi masyarakat tentang bahaya bullying dan pentingnya budaya literasi sejak dini."

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi sosialisasi anti-bullying untuk anak-anak sekolah dasar dan penyuluhan bagi orang tua. Para mahasiswa KKN juga memfasilitasi pojok baca yang ditempatkan pada lokasi strategis tengah desa di mana anak-anak maupun orang tua berkumpul tiap harinya. Hal ini dapat mendorong kegiatan membaca bersama antara orang tua dan anak. "Bullying bisa berdampak serius pada perkembangan anak. Maka, penting bagi kita untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai," tambah Inka.

Selain itu, mahasiswa KKN juga mengadakan peningkatan literasi di sekolah dasar. Peningkatan literasi dilakukan dengan pendampingan membaca pada anak-anak secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi perkembangan literasi anak. Selain literasi sastra, peningkatan literasi matematika juga dilakukan. Anak-anak didampingi untuk mengerjakan modul soal matematika yang berbentuk studi kasus. 

Untuk meningkatkan minat baca, mahasiswa KKN juga rutin melakukan pendampingan rutin kepada anak di pojok baca. Pada pojok baca ini disediakan beberapa jenis buku fiksi maupun non fiksi yang dapat dibaca oleh anak-anak maupun orang tua. Harapannya, melalui fasilitas pojok baca ini, minat dan kemampuan literasi dari anak-anak maupun orang tua dapat meningkat. Kepala Desa setempat menyambut baik inisiatif ini. "Program ini sejalan dengan upaya kami mewujudkan desa yang ramah anak. Kami berharap dampaknya bisa berkelanjutan," tuturnya.

Melalui program ini, harapannya dapat menjadi kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi tumbuh kembang anak-anak di Desa Kalinanas.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Memberikan Penyuluhan Perlindungan Hak Perempuan Dalam Rumah Tangga

0


Campusnesia.co.id - Sumberlawang, 18 Juli 2024 - Dalam upaya mewujudkan kesetaraan  dan melindungi hak-hak perempuan, sebuah penyuluhan  digelar di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang. Kegiatan yang difokuskan pada peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan perempuan dalam rumah tangga ini berhasil menyedot perhatian para anggota kelompok PKK Dusun Pendem.

Penyuluhan ini dilaksanakan oleh mahasiswi KKN Tim II UNDIP 2024 dari Fakultas Hukum, prodi Ilmu Hukum, Sabrina Aisha Raliasti, sebagai pemberi materi, secara lugas menyampaikan materi mengenai dasar-dasar hukum yang melindungi hak-hak perempuan dalam rumah tangga berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga Kelompok Ibu PKK dusun pendem dapat dengan mudah menyerap informasi yang disampaikan.

Salah satu poin penting yang ditekankan dalam penyuluhan tersebut adalah pentingnya membuka ruang diskusi mengenai KDRT. Isu KDRT menjadi permasalahan kompleks dalam masyarakat. Banyak korban yang mengalami kesulitan untuk melaporkan kasus yang mereka alami karena berbagai faktor, seperti rasa takut, stigma sosial, dan kurangnya informasi mengenai jalur pelaporan yang tepat.

Acara penyuluhan dimulai dengan perkenalan pembicara, setelah itu dilanjut dengan membagikan leaflet yang berisikan materi antara lain definisi KDRT, jenis jenis KDRT, dan pengenalan mengenai perlindungan hukum Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab 

Penyuluhan ini merupakan langkah kecil namun berarti dalam upaya mewujudkan perlindungan perempuan di Desa Pendem. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemenuhan hak perlindungan perempuan, diharapkan dapat mencegah terjadinya KDRT dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi perempuan.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Optimalkan Media Sosial dan Website Desa Kalinanas Boyolali

0
 


Campusnesia.co.idKalinanas, Wonosamodro, Boyolali - Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) baru-baru ini melaksanakan Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) melalui Optimalisasi Media Sosial Instagram dan Website Desa Kalinanas, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan akses informasi desa di era digital yang merata.

Dari Tim Mahasiswa yang terdiri dari berbagai jurusan ini berfokus  pada pengembangan akun Instagram @pemdeskalinanas dan pembaruan website dengan alamat tautan  https://desakalinanas.my.id/kalinanas.my.id

Selama 41 hari, mereka bekerja sama dengan perangkat desa dan karang taruna desa setempat untuk menghasilkan konten yang informatif dan menarik. Selain itu, Mahasiswa juga memberikan pelatihan terkait bagaimana mengelola dan membuat konten melalui desain menarik dan caption yang interaktif.


Ketua Tim KKN, menjelaskan bahwa "Kami melihat potensi besar dari Desa Kalinanas yang belum tergali secara maksimal. Melalui optimalisasi media sosial dan website, kami berharap dapat membantu mempromosikan potensi wisata, produk UMKM, dan kegiatan desa kepada masyarakat luas." Tutur Inka.

Salah satu inovasi yang diterapkan dari program kerja ini adalah dari penggunaan fitur Instagram Reels untuk menampilkan keindahan alam dan tradisi budaya Desa Kalinanas. Sementara itu, dari website Desa Kalinanas juga diperbarui dari berbagai informasi terkini melalui pelayanan publik, data desa, dan agenda kegiatan.

Kepala Desa Kalinanas, Darsu, menyambut dan mengapresiasi dengan baik inisiatif dari Mahasiswa. "Kami sangat berterima kasih atas kontribusi Mahasiswa Undip. Dengan adanya optimalisasi media digital ini diharapkan dapat membantu kami selaku perangkat desa untuk menjangkau audiens lebih luas dan meningkatkan transparansi dari berbagai informasi desa," ujarnya.

Program ini juga melibatkan pelatihan dan pengarahan bagi perangkat desa dalam pengelolaan media sosial serta website. Harapannya, melalui hal ini dapat menjadi tindakan berkelanjutan dalam proses pengelolaan platform digital ini secara mandiri setelah program KKN ini berakhir.

Dosen pembimbing KKN, Lisa’ Yihaa Roodhiyah, menilai program ini menjadi kontribusi nyata dari Mahasiswa dalam pengabdian masyarakat. "Hal ini merupakan implementasi konkret dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga berkontribusi langsung pada pembangunan desa," jelasnya.

Optimalisasi media digital Desa Kalinanas ini diharapkan dapat menjadi tolak awal dari arus digitalisasi  desa di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk pembangunan desa yang lebih baik.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Penyuluhan Hukum Terkait Pengenalan Perjanjian Resmi

0


Campusnesia.co.id - Sumberlawang, 24 Juli 2024 - Dalam upaya meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, khususnya di bidang perjanjian, sebuah penyuluhan hukum diselenggarakan di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang. Kegiatan yang difokuskan pada kelompok PKK Dusun Pendem ini berlangsung dari siang hingga sore hari.

Penyuluhan yang dibawakan langsung oleh Sabrina mahasiswi KKN Tim II UNDIP 2024 dari Fakultas Hukum, prodi Ilmu Hukum, Sabrina Aisha Raliasti, sebagai pemberi materi, memberikan pemahaman mendasar tentang konsep perjanjian, hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian, serta implikasi hukum jika terjadi pelanggaran perjanjian. Materi yang disampaikan mencakup definisi perjanjian, jenis-jenis perjanjian, syarat sah suatu perjanjian, hingga hal-hal yang dapat membatalkan perjanjian.

Dengan memahami hukum perjanjian, masyarakat dapat memahami secara mendalam tentang hukum, terutama terkait perjanjian. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang konsep perjanjian, hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian, serta implikasi hukum jika terjadi pelanggaran perjanjian, Dengan memahami dasar-dasar hukum perjanjian, masyarakat diharapkan dapat lebih berhati-hati dalam membuat perjanjian dan menghindari terjadinya sengketa yang berujung pada proses hukum.

Penyuluhan ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam menuntut hak-haknya jika merasa dirugikan akibat pelanggaran perjanjian, Dengan masyarakat yang lebih memahami hukum, maka diharapkan akan tercipta kepastian hukum dalam masyarakat, sehingga mengurangi tindakan yang melanggar hukum.

Dengan memahami hukum perjanjian, masyarakat akan lebih waspada terhadap potensi penyalahgunaan hukum oleh pihak lain. Pemahaman hukum yang baik dapat mencegah terjadinya tindak pidana seperti penipuan yang seringkali melibatkan perjanjian, dengan memiliki pemahaman yang baik tentang hukum perjanjian akan menciptakan iklim usaha yang kondusif, karena para pelaku usaha akan lebih yakin dalam melakukan transaksi bisnis, sebab kepercayaan antara pelaku usaha akan semakin meningkat jika semua pihak memahami hak dan kewajibannya secara jelas.

Dalam penyuluhan ini  juga diberikan leaflet yang berisi ringkasan materi yang telah disampaikan. Diharapkan dengan adanya leaflet ini, dapat mengulang kembali materi yang telah disampaikan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat Desa Pendem, sehingga tercipta masyarakat yang lebih sadar akan hak dan kewajibannya serta mampu melindungi diri dari berbagai bentuk pelanggaran hukum yang berkaitan dengan perjanjian.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Berhasil Pemetakan Digital UMKM di Desa Tanjung Melalui Google Maps

0


Campusnesia.co.idAjeng Nurhaliza Ar Rachman, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, berhasil melaksanakan program kerja monodisiplin bertema "Pemetaan Digital Desa Tanjung: Menempatkan Lokasi UMKM di Google Maps" pada tanggal 11 Agustus 2024. Program ini dilaksanakan di Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, sebagai bagian dari upaya membantu pelaku UMKM memanfaatkan teknologi digital.

Program ini dilatarbelakangi oleh banyaknya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa tersebut yang belum terpapar internet secara memadai. Dengan menggunakan Google Maps, lokasi usaha mereka dapat diakses oleh lebih banyak orang, memudahkan penjual dalam menjual produk dan pelanggan dalam menemukan lokasi usaha.

Pelaksanaan program dilakukan secara door to door dengan mendata UMKM yang belum terdaftar di Google Maps. Data yang dikumpulkan mencakup nama usaha, jam operasional, alamat, dan kontak. Setelah data terkumpul, lokasi usaha tersebut didaftarkan di Google Maps dan menunggu persetujuan dari pihak terkait.

Selain mendaftarkan lokasi, Ajeng juga memberikan edukasi kepada pelaku usaha tentang cara mendaftarkan lokasi mereka sendiri di Google Maps, sehingga mereka dapat mengelola kehadiran digitalnya secara mandiri di masa mendatang.

Kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM di Desa Tanjung. Dengan pemetaan digital ini, UMKM diharapkan dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat luas, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi di desa tersebut.



Editor:
Achmad Munandar

Pelatihan dan Penyuluhan Sertifikasi Halal oleh Mahasiswa KKN UNDIP di Ds. Kedung Lengkong

0



Campusnesia.co.id Desa Kedung Lengkong merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Desa Kedung Lengkong memiliki penduduk yang mayoritas beragama Islam dan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Namun tidak sedikit pula masyarakatnya merupakan pelaku UMKM. 

Banyaknya penduduk muslim maka dari itu pentingnya sertifikasi halal UMKM di Desa Kedung lengkong.  Dengan adanya sertifikasi halal pada UMKM memberikan rasa nyaman terhadap konsumen dalam mengkonsumsi suatu makanan atau minuman. Sertifikasi halal merupakan pengakuan kehalalan suatu produk yang dikeluarkan oleh BPJPH berdasarkan fatwa tertulis yang dikeluarkan oleh MUI. 

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan dan pelatihan pengajuan sertifikasi halal produk untuk membantu para pelaku UMKM dalam mendapatkan sertifikasi halal MUI. Program kerja yang dilakukan oleh Sofyan Hady pada tanggal 5 Agustus 2024 dengan mendatangi salah satu UMKM Singkong Keju di Desa Kedung Lengkong. 


Program kerja diawali dengan pengenalan mengenai sertifikasi halal, kemudian menjelaskan tujuan serta manfaat sertifikasi halal bagi UMKM, pengarahan pendaftaran sertifikasi halal, dokumen apa saja yang perlu disiapkan dan tarif layanan untuk pendaftaran sertifikasi halal. 

Program ini bertujuan untuk mengedukasi pelaku UMKM mengenai apa itu sertifikasi halal serta bagaimana cara mendaftarkan produk agar mendapatkan sertifikasi halal. Sosialisasi ini berlangsung baik, serta mendapatkan feedback yang baik dari para pelaku UMKM. Dengan feedback yang baik ini menandakan para pelaku UMKM tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai sertifikasi halal. Diharapkan pelaku UMKM di Desa Kedung Lengkong tertarik untuk mendaftarkan produk mereka agar mendapatkan logo halal.




Penulis : 
Sofyan Hady 
(Mahasiswa KKN)

Lokasi KKN : 
Desa Kedung Lengkong, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024

Editor :
Achmad Munandar

Re-Branding : Pengenalan e-commerce dan pembukuan transaksi UMKM oleh Mahasiswa KKN UNDIP

0
 


Campusnesia.co.idDi Indonesia, UMKM memiliki peran besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa usaha mikro mencakup lebih dari 98% dari pelaku usaha di Indonesia. Dengan tingginya UMKM yang ada di Indonesia, maka dari itu pentingnya mengikuti perkembangan di era digitalisasi. 

Pada saat ini perdagangan elektronik atau e-commerce merupakan model bisnis yang mempermudah penjual dan pembeli dalam bertransaksi melalui internet. Hampir semua produk termasuk jasa, makanan, musik, buku bisa dibeli melalui e-commerce. Dengan kemajuan teknologi perdagangan, sarana e-commerce memiliki pilihan yang beragam mulai dari internet, telepon, dan televisi.

Sehubungan dengan banyaknya UMKM di Desa Kedung Lengkong. Maka Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan pengenalan  e-commerce dan Pencatatan Pembukuan pada salah satu UMKM di Desa Kedung Lengkong. Program kerja yang dilakukan oleh Sofyan Hady pada tanggal 5 Agustus 2024 dengan mendatangi UMKM 'Singkong Keju'.

Program kerja diawali dengan pengenalan apa itu e-commerce dan menjelaskan manfaat melakukan pembukuan transaksi untuk UMKM, memberikan penyuluhan terkait strategi efektiif pengembangan UMKM, tips dan trik foto produk UMKM menggunakan kamera HP, memberikan penjelasan cara membuat pembukuan transaksi UMKM guna menaikkan omset. 

Sosialisasi ini berlangsung dengan baik, feedback yang didapat dari pihak UMKmenandakan memang ada ketertarikan dari pihak UMKM tentang penggunaan e-commerce dan dalam pembuatan pembukuan transaksi. Diharapkan dengan pengenalan terkait e-commerce dan pembukuan transaksi ini membuat para pelaku UMKM tertarik untuk mencoba mengaplikasikannya dalam usaha mereka. 




Penulis : 
Sofyan Hady 
(Mahasiswa KKN)

Lokasi KKN : 
Desa Kedung Lengkong, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Berikan Solusi Pengelolaan Sampah di Desa Sewurejo

0


Campusnesia.co.id -  Karanganyar - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) II Universitas Diponegoro (Undip) Telah melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Salah satu program kerja unggulan yang dilakukan oleh tim ini adalah pengelolaan dan pengalokasian sampah di desa tersebut.

Program ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan sampah yang kerap kali menjadi masalah utama di desa-desa. Tim KKN II Undip menggagas sebuah sistem pengelolaan sampah yang komprehensif, dengan fokus utama pada sampah organik.

Dalam program ini, sampah organik yang dihasilkan oleh warga desa nantinya akan diolah menjadi molase. Molase merupakan bahan cair yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik dan dapat digunakan sebagai pupuk organik cair untuk tanaman. Selain itu, tim KKN juga mengedukasi warga mengenai pentingnya memilah sampah sejak dari rumah dan mengajarkan cara pembuatan molase secara sederhana.

Tak hanya itu, tim KKN juga membuat diagram alir yang menjelaskan alur pengelolaan dan alokasi sampah yang baik. Diagram ini memuat langkah-langkah mulai dari pemilahan sampah di tingkat rumah tangga, proses pengolahan sampah organik menjadi molase, hingga cara pengelolaan sampah anorganik yang ramah lingkungan.

Selain hal tersebut terdapat juga program kerja salah satu mahasiswa Undip yaitu Zidanial dengan melakukan penanaman Biopori yang dimana hal tersebut selaras dengan pengalokasian sampah organik. Biopori merupakan sebuah alat yang terbuat dari pipa bekas yang berfungsi sebagai alat resapan air dan sumber pupuk kompos. Pupuk kompos tersebut berasal dari sampah organik yang ditimbun didalam Biopori.

Pendampingan “Pengelolaan Serta Pengalokasian Sampah” tersebut dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2024 dengan target ibu-ibu PKK tingkat desa yang diadakan di pendopo Desa Sewurejo.

Dengan adanya program ini, diharapkan warga Desa Sewurejo dapat lebih peduli dan terlibat aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan sampah organik untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat, seperti molase, yang sekaligus bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat desa.


Ketua tim KKN II Undip Desa Sewurejo  Zidanial mengungkapkan harapannya agar program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Kami berharap, melalui program ini, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar, sehingga lingkungan desa menjadi lebih bersih dan sehat,” ujarnya.

Program KKN ini berlangsung selama beberapa minggu dengan fokus pada pendampingan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Respon dari masyarakat pun cukup positif, banyak warga yang antusias mengikuti pelatihan yang diberikan oleh tim KKN.

Diharapkan, setelah program ini selesai, masyarakat Desa Sewurejo dapat terus melanjutkan dan mengembangkan sistem pengelolaan sampah ini secara mandiri demi keberlanjutan lingkungan desa yang lebih baik.




Editor:
Achmad Munandar