Bukan Hanya Soal Kebersihan: Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Dorong Kemandirian Remaja Awal Melalui Manajemen Menstruasi

0


Campusnesia.co.id - Jetis, Kecamatan Baki, Sukoharjo (13/08/2024) - Menstruasi adalah tanda pubertas yang terjadi pada wanita. Proses menstruasi merupakan proses peluruhan lapisan bagian dalam pada dinding rahim wanita (endometrium) yang mengandung banyak pembuluh darah. Biasanya, menstruasi berlangsung selama 5-7 hari setiap bulannya dan dimulai pada usia 12 tahun dan berlangsung hingga memasuki masa menopause. 

Dalam rangka mendorong kemandirian anak perempuan yang menuju remaja awal, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2023/2024 Desa Jetis, Kanaya Putri Sabina Medamayanti, melakukan program kerja tentang Pemberdayaan pada Anak Menuju Remaja Awal dalam Pengoptimalan Kualitas Hidup Melalui Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM). Melalui program edukasi manajemen menstruasi, Kanaya tidak hanya mengajarkan tentang kebersihan, tetapi juga mendorong kemandirian dan kepercayaan diri pada remaja putri.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Jetis, Kanaya memberikan materi tentang pengertian menstruasi dan manajemen kebersihan menstruasi, pentingnya menjaga kebersihan ketika menstruasi, gangguan reproduksi apabila tidak menjaga kebersihan ketika menstruasi, perilaku manajemen kebersihan menstruasi, pembuangan limbah pembalut, dan cara membuang pembalut di daerah pedesaan. Selain itu, Kanaya juga mengajak peserta untuk berdiskusi terbuka tentang berbagai masalah yang sering dihadapi remaja putri saat menstruasi, seperti kram perut, mood swing, dan stigma sosial.

"Tujuan kami bukan hanya memberikan informasi tentang kebersihan menstruasi, tetapi juga ingin menciptakan ruang yang aman bagi remaja putri untuk bertanya dan berbagi pengalaman," ujar Kanaya.

Salah satu siswi SD Negeri 1 Jetis mengaku merasa terbantu dengan adanya program ini. "Dulu saya sering merasa malu kalau lagi menstruasi. Tapi setelah mengikuti kegiatan ini, saya jadi lebih percaya diri dan tahu cara mengelola menstruasi dengan benar," ungkapnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan remaja awal perempuan di Desa Jetis mampu mengelola kebersihan menstruasi secara mandiri, sehingga mereka dapat menjalani proses ini dengan lebih nyaman dan percaya diri. Program ini menjadi langkah nyata dalam mendukung kesehatan reproduksi remaja dan meningkatkan kualitas hidup mereka sejak dini.




Penulis:
Kanaya Putri Sabina Medamayanti

Editor:
Achmad Munandar

Nasionalisme Anak Bangsa Diguncang Perkembangan Zaman? : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pancasila untuk Generasi Dini pada Jenjang Pendidikan Dasar di SD Negeri 1 Jetis

0
 


Campusnesia.co.id - Sukoharjo (17/08/2024) - Dewasa ini, Indonesia kian digempurkan dengan kemajuan zaman globalisasi dan digitalisasi. Dalam perkembangannya, nilai-nilai moral Pancasila menjadi semakin penting untuk ditanamkan pada generasi dini, khususnya di jenjang Pendidikan Dasar. Pancasila, sebagai ideologi bangsa Indonesia, bukan hanya sekadar landasan filosofis negara, tetapi juga menjadi pedoman hidup yang harus dihayati oleh setiap warga negara sejak usia dini.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 Desa Jetis, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, Jonathan Benjamin Silalahi dari Program Studi S1-Ilmu Pemerintahan menggaungkan program edukasi “Penananaman Nilai-Nilai Moral Pancasila untuk Generasi Dini pada Jenjang Pendidikan Dasar” kepada siswa/i kelas 3 & 4 SDN 1 Desa Jetis, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo.

Pendidikan dasar merupakan tahapan awal dalam proses pembentukan karakter anak. Fase ini merupakan fase strategis bagi para anak untuk mengenal nilai-nilai luhur Pancasila dan dapat ditanamkan secara efektif. "Penanaman nilai-nilai Pancasila pada usia dini sangat krusial ya pada pembentukan karakter anak. Pendidikan karakter berbasis Pancasila akan menjadi fondasi yang kuat bagi generasi penerus dalam menghadapi tantangan masa depan." ungkap Jonathan.


Dalam pelaksanaannya, Jonathan memaparakan serta turut mencontohkan implementasi dari setiap sila yang terkandung dalam Pancasila. Interaksi dalam diskusi pun turut dimeriahkan dengan tanggapan siswa/i atas penerapan apa yang telah mereka lakukan. “Aku udah nerapin sila pertama, mas. Aku rajin shalat.” tutur seorang siswa saat menjawab dikala diskusi berlangsung.

Penanaman nilai-nilai moral Pancasila sudah sepatutnya menjadi prioritas atas pengetahuan dasar kepada siswa/i. Sekolah harus menjadi tempat yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi wahana pembentukan karakter yang kuat. Penanaman nilai-nilai tersebut juga akan menjadi dasar penguatan nasionalisme dan patriotisme anak muda bangsa.

Dengan demikian, generasi penerus bangsa akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia dan mampu berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. “Harapannya adek-adek dapat terus menerapkan setiap nilai-nilai Pancasila tersebut sebagai bentuk warisan leluhur bangsa kita, ya." ujar Jonathan saat menyampaikan pesan penutup kepada siswa/i kelas 3&4 SDN1 Jetis.



Penulis : 
Jonathan Benjamin Silalahi 
(14010121140135)

DPL : 
Ir. Sulistyo, M.T., Ph.D.

Lokas : 
Desa Jetis, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar

Anak Muda Clueless tentang Pilkada? : Pengembangan Partisipasi Generasi Muda untuk #CerdasMemilih Menjelang Pilkada 2024

0


Campusnesia.co.id - Sukoharjo (17/08/2024) - Pilkada kian mendekat menandakan pesta demokrasi Indonesia perlu mendapat partisipasi yang ramai nan bergembira. Suara anak muda menjadi salah satu penyumbang suara terbesar pada pesta demokrasi, Pilkada 2024. Partisipasi bukan hanya sekedar angka statistik maupun data kuantitas, tetapi juga merupakan cerminan dari kesadaran politik dan tanggung jawab sosial kepada daerah dan bangsa. 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 Desa Jetis, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, Jonathan Benjamin Silalahi dari Program Studi S1-Ilmu Pemerintahan menggaungkan program “Pengembangan Partisipasi Generasi Muda untuk #CerdasMemilih Menjelang Pilkada 2024” kepada Karang Taruna “HIMAGA” Desa Jetis, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo.

Urgensi terbentuk dan terwujudnya program ini dikarenakan para karang taruna belum pernah  mendapat sosialsiasi dan edukasi terkait pemilu dan pilkada. Generasi muda sebagai agent of change memiliki kewajiban peduli terkait isu-isu politik dan lainnya. Dengan demikian, mereka dapat menjadi pemilih yang tidak hanya aktif, tetapi juga cerdas dan bertanggung jawab dalam menggunakan hak suara mereka.  Keberjalanan program tersebut juga mendapat umpan balik positif dari HIMAGA. “Kalau tingkat keefektifannya, ya bisa dibilang cukup lumayan. Outputnya mungkin nanti, dari karang taruna yang mungkin besok itu bisa mencoblos atau menggunakan hak pilihnya pada pemilu bisa lebih rasional, atau harus lebih tau lah dalam memimpin pemimpin. Harus mengecek rekam jejaknya juga.” ujar Dewa selaku Ketua HIMAGA Desa Jetis.


Dalam keberjalanannya, program tersebut juga turut diikuti dengan selingan game quiz berbasis digital. “Terkait game kemarin itu kan juga game edukasi ya mas, ada tahapan-tahapan untuk mencapai sebelum pemilu itu, ya. Itu sangat mengedukasi sih mas. Kaya sebelum-sebelumnya itu belum ada yang (me)ngadain game gitu, seperti mas Jonathan.” tambah Dewa saat ditanyakan terkait seberapa seru dan berdampak game quiz yang diikuti.

Program dengan tagline #CerdasMemilih menjadi salah satu inisiatif yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi generasi muda dalam Pilkada 2024. Harapannya juga, Pilkada tahun 2024 menjadi pesta demokrasi yang meriah tanpa adanya unsur-unsur money politic dan kekurangan partisipasi generasi muda. Dan juga, melalui pemilihan nantinya, terpilih pemimpin-pemimpin daerah yang mampu menyelesaikan segala isu daerah, membawa kebermanfaatan serta berdampak bagi masyarakat daerah dan negara. 



Penulis : 
Jonathan Benjamin Silalahi 
(14010121140135)

DPL : 
Ir. Sulistyo, M.T., Ph.D. 

Lokasi : 
Desa Jetis, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar

Visualisasi Data : Pembuatan Infografis Kependudukan Desa Rembun oleh Mahasiswa TIM II KKN UNDIP

0



Campusnesia.co.idRembun (13/08/2024). Dalam upaya meningkatkan akses dan pemahaman masyarakat terhadap data kependudukan, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro melaksanakan program keilmuan di Desa Rembun, dengan menghasilkan infografis kependudukan yang mudah dipahami. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi demografi Desa Rembun.

Program ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan informasi kependudukan yang lebih transparan dan mudah diakses oleh warga desa. Data kependudukan yang biasanya disajikan dalam benutuk tabel atau angka sering kali sulit dipahami oleh sebagian besar masyarakat, terutama mereka yang tidak terbiasa dengan data statistik. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN memutuskan untuk menyajikan data tersebut dalam bentuk infografis yang lebih menarik dan informatif.

Infografis yang dibuat mencakup berbagai informasi penting mengenai kependudukan Desa Rembun, seperti letak geografis Desa Rembun, piramida penduduk, analisis dari piramida penduduk, jumlah penduduk, serta rasio ketergantungan. Data yang digunakan untuk pembuatan infografis ini diperoleh dari perangkat desa bagian kesejahteraan masyarakat.

Proses pembuatan infografis diawali dengan pengumpulan data penduduk yang dilakukan oleh Mahasiswa TIM II KKN UNDIP pada minggu keempat KKN. Setelah data terkumpul, kemudian data diolah dan dianalisis menggunakan bantuan software Microsoft Excel. Hasil juga didesain menggunakan bantuan aplikasi canva untuk memastikan hasil infografis dengan kualitas yang baik dan mudah dibaca.

Penyerahan infografis kependudukan dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2024, di Balai Desa Rembun, dan dihadiri oleh Kepala Desa Rembun, Bapak Nur Hayyi, beserta perangkat desa yang lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Mahasiswa KKN menjelaskan bahwa infografis ini diharapkan dapat menjadi alat bantu yang efektif bagi pemerintah desa dalam merencanakan pembangunan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.


Selain membuat infografis dalam bentuk standing banner, Mahasiswa KKN juga membuat dalam bentuk print untuk didistribusikan kepada kepala dusun di Desa Rembun.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, Mahasiswa KKN berharap bahwa infografis yang telah diabuat akan terus digunakan dan diperbarui sesuai dengan perubahan data kependudukan di Desa Rembun, sehingga informasi yang diberikan tetap relevan dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.


 
Penulis : 
Galant Abdi Rif’i Izazi

Kampus/Prodi : 
Universitas Diponegoro/Matematika

Editor:
Achmad Munandar

Peningkatan Minat Belajar Matematika : Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Berikan Modul Pembelajaran di SD Negeri 01 Rembun

0



Campusnesia.co.idRembun (12/08/2024). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro telah melaksanakan program keilmuan di SD Negeri 01 Rembun, yang berfokus pada pembuatan dan pemberian modul pembelajaran matematika untuk siswa kelas 4, 5, dan 6. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, terutama dalam bidang matematika yang dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang cukup sulit bagi sebagian besar siswa.

SD Negeri 01 Rembun terletak pada Desa Rembun Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. SD Negeri 01 Rembun dipimpin oleh kepala sekolah Bapak Iskandar Muslikhu. Pada tanggal 22 Juli 2024 telah dilaksanakan survei lapangan dan konsultasi program bersama Kepala Sekolah dan guru dari kelas yang bersangkutan dengan program keilmuan yang akan dilaksanakan pada SD Negeri 01 Rembun yaitu Ibu Fella.


Pembuatan modul pembelajaran ini diadakan sebagai bentuk penanaman rasa ingin tahu terhadap matematika, sebab cukup banyak siswa dan siswi tidak menyukai mata pelajaran matematika diawali dari jenjang sekolah dasar karena menemukan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit dipahami.

Hasil survey diawali dengan menanyakan hal-hal yang menunjang pelaksanaan program keilmuan yaitu terkait materi, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan rancangan program yang akan dijalankan yaitu pembuatan modul matematika untuk kelas 4, 5, dan 6 sesuai dengan materi yang akan diajarkan pada kurikulum merdeka.
 
Pembuatan modul dimulai pada tanggal 24 Juli 2024 dengan langkah awal penyusunan materi dan soal latihan. Modul yang dibuat mencakup berbagai topik matematika dari ketiga kelas, diantaranya adalah bilangan cacah, pecahan, pola gambar dan bilangan, bilangan bulat dan desimal, perkalian dan pembagian bilangan desimal, volume, kelipatan dan faktor, pengukuran rasio, geometri, dan analisis data dan peluang. Setelah penjelasan dari tiap bab, diberikan latihan soal yang bertujuan untuk menguji pemahaman siswa.

Pembuatan modul berakhir dan dicetak pada tanggal 8 Agustus 2024 dan diserahkan kepada sekolah pada 12 Agustus 2024 kepada Bapak Iskandar selaku Kepala Sekolah SD Negeri 01 Rembun. Pembuatan modul menggunakan aplikasi canva untuk mendesain dan menuliskan materi.

Dalam sambutannya, Bapak Iskandar mengapresiasi kerja keras mahasiswa KKN. ”Modul ini sangat bermanfaat bagi siswa kami. Kami berharap dengan adanya modul ini, siswa dapat lebih mudah memahami matematika dan meningkatkan minat terhadap matematika”.
Program keilmuan modul ini dapat digunakan untuk jangka panjang karena dilengkapi dengan barcode yang terhubung dengan file PDF untuk diperbanyak dikemudian hari apabila diperlukan oleh tenaga pengajar.



Penulis : 
Galant Abdi Rif’i Izazi

Kampus/Prodi : 
Universitas Diponegoro/Matematika

Editor:
Achmad Munandar

Pemberdayaan dan Pengenalan Karya Sastra sebagai Eksplorasi Hobi pada Siswa SDN 01 Jetis melalui Media Puisi dan Cerpen

0


Campusnesia.co.id - Sukoharjo (17/8) – Di era digital saat ini, minat siswa terhadap kegiatan membaca dan menulis sastra semakin menurun akibat maraknya hiburan berbasis teknologi yang cenderung bersifat instan. Keterlibatan siswa dalam kegiatan sastra menjadi semakin terbatas, padahal sastra memiliki peran penting dalam membentuk kecerdasan emosional, imajinasi, dan kemampuan berpikir kritis. Penurunan minat terhadap sastra juga dipengaruhi oleh kurangnya eksposur siswa terhadap karya sastra yang relevan dan menyenangkan di lingkungan sekolah. 

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya untuk mengintegrasikan karya sastra ke dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang menarik dan interaktif. Pengenalan puisi dan cerpen sebagai bentuk eksplorasi hobi bertujuan untuk mengembalikan minat siswa terhadap sastra, sekaligus mendorong mereka untuk menjadikan menulis sebagai sarana mengekspresikan perasaan dan ide. Melalui pendekatan ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan kreativitas mereka sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap dunia literasi sejak dini.

Pemberdayaan siswa melalui karya sastra menjadi fokus utama dalam kegiatan yang diadakan oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro di SDN 01 Jetis, Baki, Sukoharjo. Program ini bertajuk "Pemberdayaan dan Pengenalan Karya Sastra sebagai Eksplorasi Hobi pada Siswa melalui Media Puisi dan Cerpen." Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan siswa kepada dunia sastra sekaligus mengembangkan kreativitas mereka melalui penulisan puisi dan cerpen.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2024 ini diinisiasi oleh Astri Diana, mahasiswa jurusan Sastra Indonesia, di bawah bimbingan Ir. Sulistyo, MT., PhD. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada karya sastra, tetapi juga untuk mendorong mereka menjadikan menulis sebagai hobi yang produktif. Tujuannya adalah untuk memberikan wadah bagi siswa untuk mengekspresikan perasaan dan imajinasinya melalui tulisan. Puisi dan cerpen adalah media yang tepat untuk mengenalkan siswa pada dunia sastra sejak dini.

Program ini diawali dengan pembagian leaflet kepada masing-masing siswa, lalu siswa diajak untuk berdiskusi bersama mengenai cerpen dan puisi. Setelah itu, siswa diajak untuk menonton video membaca puisi dan cerpen, lalu beberapa siswa ditunjuk untuk membaca puisi yang telah disediakan. Kegiatan ini dilakukan agar siswa lebih memahami cara mengekspresikan diri melalui puisi dan cerpen, serta melatih keberanian mereka untuk tampil di depan umum. 

Tingginya antusiasme siswa membuat kegiatan ini berjalan dengan sukses. Para guru turut mengapresiasi program ini karena berhasil memberikan dampak positif pada pengembangan minat dan keterampilan siswa dalam membaca menulis puisi dan cerpen. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari program rutin di sekolah.



Editor:
Achmad Munandar

Kenalkan Alfabet Guna Meningkatkan Kreativitas Belajar Usia Dini di TK Desa Jetis

0


Campusnesia.co.idSukoharjo (17/8) - Di masa-masa ini, anak mulai mengenal dunia melalui huruf dan kata, yang secara langsung berkontribusi pada kemampuan membaca dan menulis mereka di kemudian hari. Pada usia dini, kemampuan literasi memainkan peran penting dalam pembentukan kreativitas dan daya imajinasi anak. Anak-anak yang memiliki fondasi literasi yang kuat cenderung lebih kreatif dalam mengeksplorasi ide-ide dan membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang lingkungan mereka.

Program yang diadakan oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro di TK Desa Jetis berjudul “Pengenalan Alphabet Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Anak Usia Dini”. Program ini diinisiasi oleh Astri Diana, di bawah bimbingan Ir. Sulistyo, MT., PhD., bertujuan untuk membentuk sebuah pembelajaran yang interaktif dalam pengenalan alfabet untuk meningkatkan kreativitas belajar anak usia dini. Pengenalan alfabet diimpelementasikan agar dapat mengembangkan kecerdasan bahasa dengan menyenangkan dan lebih efektif, program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memberantas buta aksara dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah pedesaan. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2024,  diawali dengan sesi pemaparan melalui media berupa Flash Card yang berisi huruf alfabet. Selanjutnya, anak-anak diajak untuk berpartisipasi secara interaktif dalam berbagai permainan yang melibatkan huruf, seperti kuis teka-teki huruf dan mengisi kata dan kalimat yang rumpang. Aktivitas ini dirancang untuk membuat pembelajaran huruf menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak.
Selain melalui permainan, siswa juga diperkenalkan dengan teknik-teknik membaca suku kata dengan menggunakan modul yang sudah disediakan. Metode ini tidak hanya membantu anak-anak dalam menghafal huruf, tetapi juga merangsang kreativitas mereka dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri melalui pembelajaran.

Pengenalan alfabet yang menyenangkan dapat mempengaruhi cara anak-anak belajar dan berinteraksi dengan materi pembelajaran. Dengan menggunakan pendekatan yang kreatif, kami berharap anak-anak dapat lebih mudah memahami dan mengingat huruf-huruf tersebut. Selain kepada anak-anak, program ini juga mencakup sesi pelatihan bagi para guru untuk mengintegrasikan teknik-teknik tersebut dalam pembelajaran mereka sehari-hari. 

Program ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah dan orang tua siswa, yang mengapresiasi pendekatan kreatif yang diterapkan dalam pengenalan alfabet, karena membantu anak-anak untuk lebih antusias dalam belajar agar anak-anak tidak merasa bosan dengan pembelajaran huruf. Dengan program ini, diharapkan pengenalan huruf alfabet dapat menjadi dasar yang kuat untuk keterampilan membaca dan menulis di masa depan, serta menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap belajar. Program ini juga membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut dalam metode pengajaran usia dini di TK Desa Jetis.



Editor:
Achmad Munandar

Peta Administrasi Desa Sebagai Solusi atau Sekadar Formalitas?

0


Gambar : Penyerahan Peta Administrasi Desa 
kepada Kepala Desa Bulaksari


Campusnesia.co.idDesa Bulaksari (6/8/2024). Di era digital ini, pengelolaan dan perencanaan wilayah yang akurat menjadi semakin penting untuk mewujudkan Pembangunan yang berkelanjutan dan efektif. Salah satu langkah strategis yang dapat diambil oleh pemerintah desa adalah pengadaan peta administrasi yang komprehensif dan terperinci. Peta Administrasi Desa memiliki peran vital dalam berbagai aspek pemerintahan dan pembangungan desa. 

Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro telah melaksanakan sebuah program dengan membuat pengadaaan Peta Administrasi Desa. Program ini bukan hanya memberikan manfaat besar bagi pemerintah Desa Bulaksari, tetapi juga membuka wawasan baru bagi para mahasiswa dan Masyarakat mengenai pentingnya data dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah desa. 

Kegiatan program ini dimulai dengan proses pengumpulan data yang melibatkan survey lapangan, konsultasi dengan perangkat desa, dan pengumpulan informasi dari berbagai sumber lokal. Mahasiswa menggunakan tekonologi GIS (Geographic Information System) untuk memastikan keakuratan data. Sehingga peta yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kondisi lapangan. 

Peta Administrasi memudahkan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur. Pemerintah Desa Bulaksari dapat merencanakan dan mengimplementasikan proyek-proyek pembangunan seperti jalan, jembatan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan dengan lebih terarah. Peta ini juga membantu dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang membutuhkan perhatian khusus, seperti daerah rawan bencana atau wilayah yang kurang berkembang.
Tidak hanya itu, peta administrasi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan desa. Dengan peta yang tersedia untuk publik, warga desa dapat memantau dan mengawasi berbagai proyek pembangunan dan pengelolaan sumber daya desa.

 
Gambar : Peta Administrasi Desa Bulaksari

Pemerintah Desa Bulaksari menyambut baik inisiatif ini. Mereka merasa lebih diberdayakan karena dilibatkan dalam proses pengadaan peta. Kepala Desa Bulaksari, Bapak Gunawan, menyatakan bahwa : “Peta administrasi ini akan menjadi alat penting dalam upaya pemerintah Desa Bulaksari untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan desa”.

Dalam jangka panjang, peta administrasi akan menjadi alat yang sangat berharga untuk mendukung tata kelola desa yang lebih baik. Dengan peta ini, diharapkan Desa Bulaksari dapat merencanakan masa depan yang lebih cerah, meningkatkan kualitas hidup warga, dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Dari Pekarangan ke Apotek: Mahasiswa Undip Sukses Kembangkan Apotek Hidup di Ngaglik

0


Campusnesia.co.idNgaglik, Boyolali (07/08) – Apotek hidup merupakan salah satu program kerja multidisiplin mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang melibatkan masyarakat Desa Ngaglik khususnya warga RT 03. Apotek hidup adalah kegiatan yang memanfaatkan sebagian lahan untuk menanam tanaman obat guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Inisiatif ini merupakan upaya pemberdayaan masyarakat agar dapat memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber tanaman obat keluarga. 

Keberadaan apotek hidup sangat sesuai dengan kondisi geografis Desa Ngaglik yang memiliki pekarangan luas, yang mendukung upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengelola apotek hidup. Tanaman obat yang praktis, sehat, ekonomis, dan mudah dipelihara di halaman rumah menjadi pilihan pemberdayaan yang tepat bagi masyarakat Desa Ngaglik. Selain itu, apotek hidup juga membantu menyediakan obat-obatan alami yang terjangkau bagi kesehatan. Pengembangan apotek hidup ini juga berkontribusi terhadap keseimbangan ekosistem dan lingkungan, dengan memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan rumah untuk ditanami tanaman obat, sehingga turut mengurangi lahan kosong di sekitar rumah.

Program kerja ini dilaksanakan oleh Amalia Putri, Verena Suci Kurniati, Julio Ignatius, Alfenina Glory, dan Sofie Puji. Pelaksanaan program kerja apotek hidup dilaksanakan secara bertahap mulai dari penanaman bibit, edukasi apotek hidup, demonstrasi pembuatan eco enzyme, hingga monitoring terkait dengan apotek hidup. Edukasi dan penjelasan terkait apotek hidup, manfaatnya, cara mengelola keuangan apotek yang baik dan efektif, serta pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak dilaksanakan pada Jumat (2/8/2024). Kemudian, di hari Rabu (7/8/2024) dilanjutkan dengan praktik pembuatan eco enzyme dari sisa-sisa sampah kulit buah dan sisa- sisa sayur sebagai pupuk untuk mendukung tanaman obat. Selanjutnya, monitoring dilaksanakan setiap minggu dengan melakukan pengecekan ke RT 03 untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan perkembangan tanaman obat dan eco enzyme yang sudah dibuat.
 

Selama pelaksanaan program kerja apotek hidup, masyarakat setempat, khususnya di RT 03, menunjukkan semangat dan antusiasme tinggi dalam mengikuti setiap kegiatan. Mereka dapat memanfaatkan tanaman obat yang sudah ada untuk keperluan sehari-hari. Edukasi yang diberikan mengenai apotek hidup juga menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat untuk pengelolaan apotek hidup di masa mendatang. Selain itu, masyarakat diberikan edukasi tentang cara mengolah kotoran ternak yang selama ini dianggap sebagai limbah menjadi produk yang bermanfaat, seperti pupuk tanaman yang dapat digunakan sendiri atau dijual. 

Kotoran ternak memiliki nutrisi yang baik untuk dijadikan pupuk organik dengan penambahan EM4, tetapi harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum diolah menjadi pupuk organik. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan edukasi tentang pengelolaan keuangan yang efektif untuk lebih hemat dalam penggunaan uang. Dengan mengatur anggaran untuk apotek hidup, diharapkan warga dapat menghemat pengeluaran yang biasanya digunakan untuk membeli obat dan bumbu dapur, serta menjual hasil panen yang berlebih untuk menambah penghasilan keluarga.

Dengan demikian, program ini tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi dan kesehatan masyarakat, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Kesuksesan program "Apotek Hidup" menunjukkan betapa pentingnya pendekatan multidisiplin dalam pembangunan masyarakat dan bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. 


Penulis:
Verena Suci Kurniati, S1-Administrasi Publik (2024), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Amalia Putri Widiyanti, S1-Psikologi (2024), Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Julio Ignatius, S1-Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Sofie Puji Hayati, S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Alfenina Glory Mahardiani, S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing : 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum

Lokasi : 
Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali

Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Daya Saing Peternak Desa Ngaglik Melalui Program Pemberdayaan Kewirausahaan Berkelanjutan

0


Campusnesia.co.idNgaglik, Boyolali (03/08) - Pemberdayaan kewirausahaan peternak merupakan salah satu program kerja multidisiplin mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II di Desa Ngaglik yang melibatkan para peternak Desa Ngaglik. Pemberdayaan kewirausahaan di sektor peternakan menjadi salah satu kunci penting dalam meningkatkan kesejahteraan peternak dan mengembangkan ekonomi. Edukasi mengenai cara pembudidayaan, teknologi peternakan, serta akses pasar yang luas sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas peternak. Melalui pemberdayaan ini, peternak diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga dapat bersaing di pasar global. Banyak masyarakat di Desa Ngaglik yang memiliki ternak. Namun, sebagian besar sudah berumur sehingga kurang mengikuti perkembangan terkini dan gagap teknologi. Hal tersebut menjadi landasan utama dalam pelaksanaan kegiatan ini. 

Program ini dilaksanakan oleh Alfenina G.M, Faiza F, Triyanti W, dan Naufal A.R dengan pemaparan materi terkait budidaya Kambing Boer, strategi periklanan wirausaha peternak, teknik copywriting untuk meningkatkan penjualan, dan monitoring serta pencatatan digital pada hari Sabtu (3/8/2024). Setiap akhir sesi, peternak diberikan waktu untuk bertanya kepada mahasiswa segala hal terkait pemaparan materi yang telah dilakukan.
 

Selama pelaksanaan program Edukasi dan Pemberdayaan Kewirausahaan Peternak, antusiasme peternak terkait materi yang diberikan sangat tinggi. Peternak  mengetahui perkembangan dunia peternakan yang saat ini pecinta ternak ruminansia kecil banyak tertarik untuk membudidayakan kambing Boer. Kambing Boer merupakan jenis kambing unggulan asal Afrika Selatan yang memiliki laju pertumbuhan cukup cepat dan persentase karkas lebih banyak dibandingkan kambing jenis lainnya yaitu 40-50% dari berat tubuhnya. 

Peternak diberi edukasi mengenai strategi periklanan wirausaha peternakan guna pemasaran dengan jangkauan yang lebih luas. Peternak di wilayah Desa Ngaglik mendapatkan edukasi mengenai strategi periklanan yang efektif, termasuk cara merancang pesan iklan yang menarik dan relevan dengan target audiens. Pelatihan ini, mengenalkan berbagai media periklanan, baik tradisional seperti radio dan koran, maupun digital seperti media sosial dan situs web. Peternak didorong untuk membuat konten interaktif yang dapat meningkatkan keterlibatan konsumen serta memperkuat keterampilan komunikasi mereka dalam menyampaikan pesan produk dengan jelas dan persuasif. 

Berikutnya, para peternak dibekali ilmu terkait teknik copywriting untuk menarik calon pelanggan melalui iklan tertulis. Harapannya, para peternak Desa Ngaglik mampu menulis materi promosi dan pemasaran yang bersifat persuasif, serta dapat memotivasi orang yang membaca iklan tersebut untuk melakukan pembelian. Teknik copywriting yang diajarkan berupa struktur AIDA (attention, interest, desire, and action), penggunaan kata yang persuasif, menonjolkan manfaat, dan menerapkan unsur kelangkaan. 

Selain itu, peternak diberi edukasi pentingnya melakukan monitoring dan pencatatan digital dalam usaha peternakan. Dengan menggunakan teknologi digital, peternak dapat memantau kondisi ternak secara real-time, mencatat riwayat kesehatan, pola makan, dan pertumbuhan ternak secara efisien. Hal ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat, mengurangi risiko keterlambatan dalam menangani masalah kesehatan atau gizi. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan ternak, mengurangi biaya operasional, dan membantu peternak di Desa Ngaglik bersaing di pasar yang lebih luas.

Adanya program ini, tidak hanya berkontribusi dalam pembaharuan wawasan peternak, tapi membantu para peternak di Desa Ngaglik dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi hingga dapat membuat ternak mereka memenuhi standar pasar global Kambing Boer yang dipelihara dengan memperhatikan segala aspek pemeliharaannya.



Penulis : 
Alfenina Glory Mahardiani, S-1 Peternakan (2024), Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro.

Faiza Fadadilla, S-1 Ilmu Komunikasi (2024), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.

Triyanti Wahyunungsih, S-1 Sastra Indonesia (2024), Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro.

Naufal Arya Ramadhan, S-1 Informatika (2024), Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro. 

Dosen Pembimbing : 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum

Lokasi : 
Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.

Editor :
Achmad Munandar