Upaya Deteksi Dini Stunting, Mahasiswa KKN Undip Lakukan Pelatihan Antropometri pada Kader Posyandu

0


Campusnesia.co.idSragen (3/8/24). Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen melaksanakan pelatihan antropometri kepada kader posyandu pada Sabtu (3/8/24). Kegiatan tersebut diikuti oleh kader dari sembilan posyandu di Desa Tegaldowo di Balai Desa Tegaldowo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

Kegiatan ini sebagai upaya penurunan angka stunting masih menjadi prioritas pemerintah dengan target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14%. Stunting merupakan masalah gizi pada balita yang ditandai dengan anak dengan perawakan pendek atau sangat pendek berdasarkan kurva panjang atau tinggi badan menurut usia kurang dari -2 standar deviasi menurut kurva pertumbuhan WHO. Deteksi dini stunting terutama di tingkat posyandu penting dilakukan agar dapat dilakukan intervensi lebih dini dan tidak menimbulkan masalah yang lebih serius bagi anak di masa depan. 

Ketepatan dalam mengenali kasus stunting diperlukan keakuratan dalam pengukuran antropometri dan plotting kurva pertumbuhan. Kesalahan pengukuran dapat secara signifikan memengaruhi diagnosis, intervensi, dan monitoring dan evaluasi dari kasus stunting. Oleh karena itu, pelatihan terhadap kader posyandu mengenai cara dan penggunaan alat pengukuran penting dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kader mengenai hal ini.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, mahasiswa program studi S1 Kedokteran, Nurmaya Dwi Rahmawati, yang termasuk dalam KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 Desa Tegaldowo mengadakan pelatihan pengukuran antropometri yang terdiri dari pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala. Materi pelatihan yang diberikan meliputi cara penggunaan alat dan cara pengukuran pada balita disertai dengan demonstrasi sehingga kader dapat lebih memahami materi yang dibawakan. Selain itu, para kader posyandu diberikan pelatihan mengenai cara plotting kurva pertumbuhan. Pelatihan ini meliputi cara memasukkan data pengukuran balita ke dalam grafik pertumbuhan, sehingga pertumbuhan anak dapat dipantau untuk mengidentifikasi potensi stunting sejak dini.

 

Para kader posyandu menyambut dengan antusias acara yang bersamaan dengan Pertemuan Rutin Kader Kesehatan Desa Tegaldowo tersebut. Setiap perwakilan dari sembilan posyandu secara begantian melakukan demonstrasi menggunakan alat ukur yang disediakan.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan booklet “Pengukuran Antropometri dalam Deteksi Dini Stunting” kepada Bidan Desa Tegaldowo, Ibu Sulistiyowati dan Ketua Kader Posyandu Desa Tegaldowo, Ibu Sri Wahyuni sebagai panduan yang dapat digunakan pada kegiatan posyandu.



Editor:
Achmad Munandar

Upaya Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Undip Berdayakan Kader Posyandu dalam Peningkatan Kualitas Menu PMT Posyandu

0



Campusnesia.co.idSragen (30/7/24). Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen melaksanakan bimbingan mengenai nutrisi balita dan pemberian makanan tambahan penyuluhan di posyandu kepada kader posyandu pada Selasa (30/7/24). Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan kader dari sembilan posyandu di Desa Tegaldowo di Balai Desa Tegaldowo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

Stunting merupakan masalah gizi pada balita yang ditandai dengan anak dengan perawakan pendek atau sangat pendek berdasarkan kurva panjang atau tinggi badan menurut usia kurang dari -2 standar deviasi menurut kurva pertumbuhan WHO. Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis terutama pada seribu hari pertama kehidupan. 

Pencegahan primer stunting dimulai dari tingkat kader di posyandu, salah satunya dengan pemberian makanan tambahan (PMT). PMT terbagi menjadi PMT Pemulihan dan PMT Penyuluhan. PMT Pemulihan difokuskan untuk memulihkan kondisi kesehatan pada individu yang sudah mengalami masalah gizi. Sementara itu, PMT Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah masalah gizi pada balita yang tidak memiliki gangguan gizi sebagai sarana edukasi dan meningkatkan kehadiran di posyandu setiap bulan. 

Sebagai upaya meningkatkan kualitas PMT Penyuluhan di posyandu, mahasiswa program studi S1 Kedokteran, Nurmaya Dwi Rahmawati, yang termasuk dalam KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 Desa Tegaldowo memberikan materi mengenai pentingnya nutrisi pada seribu hari pertama kehidupan, pemberian makanan pada balita, serta contoh menu PMT Penyuluhan disertai bahan dan cara pengolahannya. 

Para peserta yang hadir menyambut dengan antusias materi yang menjadi salah satu bagian dari acara Rembuk Stunting Desa Tegaldowo. Kegiatan ditutup dengan penyerahan booklet resep menu “Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan di Posyandu” kepada Kepala Desa Tegaldowo, Bapak Sutiyo, Bidan Desa Tegaldowo, Ibu Sulistiyowati, dan Ketua Kader Posyandu Desa Tegaldowo, Ibu Sri Wahyuni sebagai referensi resep menu PMT Penyuluhan di posyandu.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Gelar Pelatihan Keamanan Siber untuk Ibu-ibu PKK Desa Tanjung

0


Campusnesia.co.idMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro, Ajeng Nurhaliza Ar Rachman, melaksanakan pelatihan bertema "Tingkatkan Literasi Digital: Pelatihan Keamanan Cyber dan Pengelolaan Risiko Penipuan Online Di Era Digital" di Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, pada tanggal 7 Agustus 2024.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, tentang pentingnya menjaga keamanan siber di era digital. Dalam kegiatan tersebut, Ajeng menjelaskan apa itu keamanan siber, termasuk berbagai jenis ancaman yang ada, seperti phishing, pinjaman online, dan judi online yang kerap terjadi di masyarakat.

Peserta juga diberikan informasi mengenai langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan untuk melindungi data pribadi dan informasi sensitif dari serangan siber. Langkah-langkah tersebut mencakup pentingnya menggunakan kata sandi yang kuat, menghindari mengklik tautan yang mencurigakan, serta selalu memperbarui perangkat lunak keamanan. Selain itu, Ajeng juga menekankan pentingnya waspada terhadap penipuan online yang sering menyasar pengguna media sosial dan aplikasi pesan singkat.



Selama sesi pelatihan, para ibu-ibu PKK menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka dengan seksama mengikuti penjelasan yang diberikan dan aktif mengajukan pertanyaan terkait keamanan siber, seperti bagaimana cara mendeteksi email phishing dan apa yang harus dilakukan jika data pribadi telah dicuri.

Diskusi yang interaktif ini membantu peserta untuk lebih memahami bagaimana mereka bisa melindungi diri dan keluarga mereka dari risiko di dunia maya. Selain itu, para peserta juga diberi contoh konkret tentang bagaimana penipuan online terjadi, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghindarinya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat literasi digital serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber di kalangan masyarakat desa. Dengan pengetahuan yang lebih baik, warga desa diharapkan lebih siap menghadapi tantangan dan risiko di dunia digital.




Editor:
Achmad Munandar

Inovatif, Mahasiswa KKN Tim II Undip berikan Inovasi Pada Kelurahan Sapugarut

0



Campusnesia.co.id - Kabupaten Pekalongan (31/07/2024), Mahasiswa Universitas Diponegoro mulai melaksanakan program monodisipllin tentang pemasangan sensor fitting lampu otomatis di kelurahan sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Pelaksanaan pemasangan sensor fitting lampu ditujukan kepada masyarakat di Kelurahan Sapugarut, yaitu terletak pada Masjid Jami’ Al-Awwah Kelurahan Sapugarut. Pelaksanaan Program bertujuan agar memudahkan Masyarakat khususnya pengurus masjid karena dapat mengurangi biaya dan menghemat energi listrik secara significant. Karena lampu akan menyala dan lampu akan mati di waktu tepat.

Kelurahan Sapugarut merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Buaran yang mana banyak terdapat Masjid dengan pengeluaran biaya listrik karena jumlah lampu yang cukup banyak pula. Hal ini mengakibatkan pengeluaran uang operasional masjid menjadi cukup banyak. Program pemasangan sensor fitting lampu otomatis menjadi solusi dari masalah yang sudah dijelaskan diatas. Pemasangan fitting lampu otomatis yang dipasang dapat mengurangi biaya dan menghemat energi listrik dan memudahkan pengurus masjid untuk tidak lagi menyalakan maupun mematikan saklar menjelang matahari terbenam dan setelah matahari terbit.

Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro kelompok Kelurahan Sapugarut, Kabupaten Pekalongan melakukan program monodisiplin terkait pemasangan sensor fitting lampu otomatis untuk menjadi inovasi yang dapat membantu penghematan energi listrik. Program monodisiplin yang dilakukan oleh Daffa Alif Fariz Ananto, mahasiswa jurusan Teknik Listrik Industri Universitas Diponegoro dengan bimbingan dari Bapak Mujiono Hafidh Prasetyo, S.H., M.H., LL.M. adalah dengan memasang sensor fitting lampu otomatis.

Program ini cukup mendapatkan antusias oleh masyarakat khususnya pengurus masjid karena memudahkan kerja selama mengurus kebutuhan masjid, diharap pengurus masjid akan terbantu dengan adanya pemasangan ini dan menghemat penggunaan energi listrik dan pengeluaran biaya operasional masjid. Selain itu, Daffa Alif Fariz Ananto juga memberikan beberapa sensor fitting lampu kepada pengurus masjid sebagai cadangan apabila ada tempat lain yang mau dipasang sensor fitting lampu otomatis.



Editor:
Achmad Munandar

Eduaktif, Mahasiswa Tim II KKN Undip Berikan Pemahaman Mengenai Bahaya Listrik

0


Campusnesia.co.id Kabupaten Pekalongan (27/07/2024), Mahasiswa Universitas Diponegoro mulai melaksanakan program edukasi tentang bahaya listrik dan cara penggunaan yang aman dan efisien di kelurahan sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Pelaksanaan program edukasi ini  ditujukan kepada Masyarakat di kelurahan Sapugarut khususnya siswa dan siswi di Sekolah Dasar Negeri Sapugarut. Pelaksanaan edukasi tentang bahaya listrik ini bertujuan agar siswa dan siswi di SD Negeri Sapugarut mendapatkan pemahaman mengenai bahaya dari listrik dan meningkatkan pemahaman mengenai resiko ini.

Kelurahan Sapugarut merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Buaran yang mana banyak terdapat sekolah yang kurang memberikan edukasi mengenai bahaya dari listrik. Hal ini menjadi fokus yang cukup mengkhawatirkan khususnya bagi orang tua terhadap anak anak mereka. Program edukasi mengenai bahaya listrik dan cara penggunaan yang aman dan efisien menjadi salah satu solusi dari masalah yang dijelaskan diatas. Pemberian edukasi mengenai bahaya listrik dapat memberikan pemahaman agar siswa dan siswi dapat terhindar dari bahaya listrik yang mungkin saja dapat membahayakan diri mereka.


Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro kelompok Kelurahan Sapugarut, Kabupaten Pekalongan melakukan program monodisiplin terkait pemberian edukasi mengenai bahaya listrik dan penggunaan yang aman serta efisien untuk menjadi suatu langkah peningkatan pemahaman tentang listrik dan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh listrik. Program monodisiplin yang dilakukan oleh Daffa Alif Fariz Ananto, mahasiswa jurusan Teknik Listrik Industri Universitas Diponegoro dengan bimbingan dari Bapak Mujiono Hafidh Prasetyo, S.H., M.H., LL.M. adalah dengan pemberian pemaparan kepada siswa dan siswi SD Negeri Sapugarut mengenai bahaya listrik dan pengguaan yang aman serta efisien.

Program ini mendapatkan antusiasme yang tinggi oleh masyarakat khususnya para guru dan siswa SD Negeri Sapugarut karena dapat memberikan pemahaman yang lebih mengenai listrik dan bahaya-bahaya yang mungkin saja dapat ditimbulkan oleh listrik itu sendiri. Selain itu, Daffa Alif Fariz Ananto juga memberikan media poster yang berisi edukasi bahaya listrik. Isi dari materi tersebut mencakup bahaya yang dapat ditimbulkan oleh listrik serta cara mencegah bahaya listrik.



Editor:
Achmad Munandar

Edukatif! Mahasiswa Tim II KKN Undip berikan Sosialisasi Psikologi Pendidikan Kepada para Pendidik PAUD

0


Campusnesia.co.id Kabupaten Pekalongan (05/08/2024), mahasiswa Universitas Diponegoro mulai melaksanakan program sosialisasi tentang cara edukasi yang baik untuk anak usia dini di TK Perintis Sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Pelaksanaan sosialisasi ditujukan kepada para pendidik atau guru di TK Perintis Sapugarut. Pelaksanaan program bertujuan agar para pendidik dapat memberikan stimulus yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan di usia golden age siswa, sehingga aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dapat maksimal.

Terdapat beberapa PAUD di Kelurahan Sapugarut yang belum terakreditasi A, salah satunya TK Perintis. Hal ini dapat menyebabkan para orang tua siswa lebih memilih sekolah dengan akreditasi yang lebih baik. Program edukasi psikologi pendidikan yang diberikan kepada para pendidik agar mereka  dapat menyesuaikan metode pendidikan yang diberikan kepada siswa sesuai pendekatan Psikologi Pendidikan.

Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro kelompok Kelurahan Sapugarut, Kabupaten Pekalongan, melakukan program kerja monodisiplin dengan judul “Edukasi Psikologi Pendidikan untuk Pendidik Anak Usia Dini” menjadi salah satu cara untuk meningkatkan akreditas sekolah, khususnya untuk TK Perintis. Program kerja Monodisiplin ini dilaksanakan oleh Patricia Galuh Mukti Pratiwi, mahasiswi program studi Psikologi Universitas Diponegoro, dengan bimbingan dari bapak Mujiono Hafidh Prasetyo, S. H., M. H., LL. M. dengan mengadakan sosialisasi tentang cara mengedukasi anak usia dini secara tepat sesuai dengan ilmu pendekatan Psikologi Pendidikan.

Program ini mendapat respon baik dari kepala sekolah serta para pendidik di TK Perintis. Melalui sosialisasi ini, para pendidik TK Perintis mengharapkan agar pertumbuhan dan perkembangan anak di usia golden age mereka dapat terjadi secara lebih maksimal. Selain itu, Patricia Galuh Mukti Pratiwi membagikan modul berisi pengertian anak usia dini, materi yang berkaitan dengan psikologi pendidikan, serta halaman peraga edukasi.



Editor:
Achmad Munandar

Peduli Balita, Mahasiswi Tim II KKN Undip Berikan Pelatihan Sensorik dan Motorik pada Anak Usia Dini

0


Campusnesia.co.idKabupaten Pekalongan (28/07/2024), mahasiswa Universitas Diponegoro mulai melaksanakan program pelatihan tentang pentingnya sensori dan motorik pada anak usia dini di Raudhatul Athfal Muslimat NU Sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Pelaksanaan pelatihan ditujukan kepada siswa dan siswi RA Muslimat NU, khususnya pada kelas A2. Pelaksanaan program bertujuan agar siswa dan siswi RA Muslimat NU dapat terlatih secara sensori dan motorik sehingga tidak terjadi gangguan yang disebabkan karena kurangnya pengenalan berbagai macam tekstur pada anak.  

Terdapat beberapa PAUD di Kelurahan Sapugarut, salah satunya RA Muslimat NU yang memiliki cukup banyak murid di setiap kelas. Hal ini menyebabkan kurang fokusnya pendidik saat memberikan stimulus sensori dan motorik pada siswa dan siswinya. Program pelatihan sensori dan motorik yang diberikan menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya gangguan sensori dan motorik pada anak usia dini, khususnya siswa dan siswi RA Muslimat NU Sapugarut. Program ini juga dapat menjadi media berkreasi agar anak dapat mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya.

Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro kelompok Kelurahan Sapugarut, Kabupaten Pekalongan, melakukan program kerja monodisiplin dengan judul “Plastisin Ceria: Pelatihan Sensori dan Motorik Anak Usia Dini” yang dapat menjadi latihan sensori dan motorik pada siswa dan siswi RA Muslimat NU Sapugarut. Program kerja Monodisiplin ini dilaksanakan oleh Patricia Galuh Mukti Pratiwi, mahasiswi program studi Psikologi Universitas Diponegoro, dengan bimbingan dari bapak Mujiono Hafidh Prasetyo, S. H., M. H., LL. M. dengan mengadakan pelatihan sensori dan motorik melalui media plastisin.

Program ini mendapat respon baik dari para pendidik dan antusiasme dari siswa dan siswi RA Muslimat NU Sapugarut. Para pendidik mengharapkan agar sensori dan motorik maupun imajinasi dan kreativitas siswa dan siswi mereka dapat terlatih dengan baik. Selain itu, Patricia Galuh Mukti Pratiwi membagikan plastisin beserta modul berisi dampak kurangnya stimulasi sensori dan motorik, contoh latihan motorik kasar dan halus, serta tutorial membentuk plastisin.



Editor:
Achmad Munandar

Meningkatkan Literasi Digital: Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Ajarkan Siswa Microsoft Excel di SMPN 2 Tirto Pekalongan

0

Pelatihan Microsoft Excel Oleh Mahasiswa KKN Undip 
Kepada Siswa Kelas 8 SMPN 2 Tirto di Desa Sidorejo 
(Sumber: Dok. Pribadi, 2024)


Campusnesia.co.idPekalongan, Desa Sidorejo - Pada 1 Agustus 2024, Dalam rangka meningkatkan literasi digital sejak dini, mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika Program Studi Statistika yang mewakili KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2023/2024 di Desa Sidorejo, Yasmine Orsini, mengadakan pelatihan Microsoft Excel di SMPN 2 Tirto. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN yang bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan dasar dalam pengolahan data, yang sangat dibutuhkan di era digital saat ini.

Pelatihan yang diadakan di Desa Sidorejo ini diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 8. Dengan antusias yang besar, para siswa belajar bagaimana menggunakan Microsoft Excel untuk berbagai keperluan, mulai dari membuat tabel, menghitung dengan rumus-rumus dasar, hingga membuat grafik sederhana. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman dasar agar para siswa dapat mengaplikasikan keterampilan tersebut baik dalam kegiatan belajar di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.


Pendekatan Interaktif dan Praktis
Pelatihan ini disusun dengan pendekatan yang interaktif dan praktis. Tidak hanya memberikan materi secara teori, tetapi juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk langsung mempraktekkan apa yang telah dipelajari. Setiap siswa dibimbing secara personal untuk memastikan bahwa mereka benar-benar memahami setiap langkah yang diajarkan. 

Sebagai bagian dari pelatihan ini, Tim KKN juga menyusun modul pelatihan Microsoft Excel yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa SMP. Modul ini diserahkan kepada perpustakaan sekolah sebagai bahan bacaan tambahan. Diharapkan, modul ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi siswa yang ingin memperdalam pengetahuan mereka tentang Microsoft Excel di luar jam pelajaran.

 
Penyerahan modul pelatihan Microsoft Excel kepada Wakil 
Kepala Sekolah Kesiswaan (Sumber: Dok. Pribadi, 2024)


Tanggapan Positif dari Siswa dan Guru
Pelatihan ini mendapat sambutan yang sangat positif dari para siswa dan guru di SMPN 2 Tirto.  Para guru juga mengapresiasi inisiatif Tim KKN Undip, karena keterampilan digital seperti Microsoft Excel dinilai sangat penting dalam menunjang pembelajaran di era digital dan masih minimnya penggunaan Microsoft Excel dalam penggunaan sehari-hari.

"Kami sangat berterima kasih kepada Tim KKN Undip yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan pelatihan ini. kemampuan siswa-siswa kami meningkat dalam menggunakan teknologi, khususnya Microsoft Excel," kata Ibu Dwi Agus Indarti, S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMPN 2 Tirto.

Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan siswa-siswi SMPN 2 Tirto Pekalongan tidak hanya memahami dasar-dasar Microsoft Excel, tetapi juga memiliki motivasi untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan digital mereka. Hal ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka, baik dalam melanjutkan pendidikan maupun memasuki dunia kerja di masa depan.



Editor:
Achmad Munandar

Menggali Data Pernikahan Dini: Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 Membuat Infografis Persuasif 'Ojo Kawin Bocah' di Temanggung

0


Pelaksanaan Program Monodisiplin “Temanggung #JoKawinBocah : 
Cegah Pernikahan Dini, Wujudkan Masa Depan Cerah”


Campusnesia.co.idPernikahan dini merupakan isu sosial yang masih banyak terjadi di berbagai daerah, terutama di negara-negara berkembang. Fenomena ini merujuk pada pernikahan yang dilakukan oleh individu yang belum mencapai usia dewasa, sering kali tanpa kesiapan fisik, mental, maupun emosional yang memadai. Praktik pernikahan dini tidak hanya berdampak negatif pada perkembangan pribadi anak, tetapi juga mengancam hak-hak dasar mereka, seperti hak atas pendidikan, kesehatan, dan perlindungan dari eksploitasi.
 
Dalam upaya mendukung kampanye "Ojo Kawin Bocah" yang tengah digalakkan di Temanggung, salah satu Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 mengambil inisiatif untuk melakukan analisa data pernikahan dini di Provinsi Jawa Tengah sebagai program kerja individunya. Kajian ini bertujuan untuk mengungkap pola dan prevalensi pernikahan dini yang terjadi di berbagai wilayah, termasuk Temanggung. 

Data yang terkumpul dari berbagai sumber memberikan gambaran jelas tentang situasi saat ini dan urgensi untuk mengambil tindakan preventif. Hasil dari analisis tersebut kemudian dipresentasikan dalam bentuk infografis yang menarik dan mudah dipahami. Infografis ini dirancang untuk menyajikan informasi secara visual, sehingga data yang kompleks dapat dicerna dengan cepat oleh berbagai kalangan. Dengan grafik, diagram, dan data statistik yang relevan, infografis ini mengilustrasikan dampak dan risiko pernikahan dini secara langsung.


Kemudian mahasiswa memaparkan infografis kepada perangkat desa, narasi persuasif juga disertakan untuk memperkuat pesan kampanye "Ojo Kawin Bocah". Penjelasan ini menyoroti bagaimana pernikahan dini dapat menghambat masa depan anak-anak dan merugikan kesejahteraan komunitas secara keseluruhan. Dengan pendekatan yang jelas dan langsung, perangkat desa diharapkan akan lebih paham dan siap untuk menyebarluaskan informasi serta menerapkan kebijakan yang mendukung penanggulangan pernikahan dini. 
 


Penulis :
Athaya Dzahabiyyah Najmi P I - 240501211401723

Jurusan / Fakultas :
Statistika / Fakultas Sains dan Matematika

Dosen Pembimbing Lapangan :
Sukiswo S.T., M.T

Lokasi :
Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar

Gerakan Bersama Akhiri Bullying Verbal di Sekolah

0

Sosialisasi di MTs Attaqwa Bandar: Membangun Kesadaran Siswa 
untuk Lingkungan Sekolah yang Lebih Positif


Campusnesia.co.idMasalah perundungan verbal di lingkungan sekolah menjadi perhatian serius di MTs Attaqwa Bandar. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BP/BK, terungkap bahwa bentuk perundungan verbal seperti mengejek dengan menggunakan nama orang tua dan berbicara kasar sering terjadi di kalangan siswa. Guru BP/BK berharap agar masalah ini dapat diminimalisir melalui peningkatan kesadaran siswa terhadap bahaya bullying verbal. Berdasarkan kondisi ini melatarbelakangi mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro periode 2024, Ivana Nariswari dari Fakultas Psikologi mengadakan program sosialisasi bertajuk "Suara yang Menyembuhkan: Mengakhiri Bullying Verbal di Sekitar Kita" dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi perundungan verbal di kalangan siswa.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang perundungan verbal, jenis-jenisnya, faktor penyebab, serta cara-cara mengatasi dan menanggulanginya. Melalui sosialisasi ini, diharapkan siswa dapat memahami dampak buruk dari perundungan verbal dan mampu berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif dan bebas dari bullying . Sosialisasi ini diikuti oleh siswa kelas 9 MTs Attaqwa Bandar pada tanggal 25 Juli 2024 bertempat di aula MTs Attaqwa Bandar, kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dengan lancar.
  
Kegiatan diawali dengan penyampaian materi oleh pemateri yang membahas definisi bullying, jenis-jenis perundungan, faktor penyebabnya, serta cara-cara mengatasi dan menanggulanginya. Untuk memastikan pemahaman siswa, di akhir sesi materi, diadakan kuis melalui platform web Kahoot, yang memungkinkan siswa menjawab pertanyaan dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Siswa yang berhasil meraih skor tertinggi dalam kuis mendapat penghargaan berupa doorprize. Selain itu, ada juga sesi tanya jawab di mana siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah tambahan.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang pentingnya menghentikan perundungan verbal di lingkungan sekolah. Dengan adanya sosialisasi ini, MTs Attaqwa Bandar berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua siswa. Sosialisasi “Suara yang Menyembuhkan: Mengakhiri Bullying Verbal di Sekitar Kita” berhasil dilaksanakan dengan baik, meskipun ada beberapa kendala teknis. Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan ini menunjukkan bahwa mereka menyadari pentingnya mengakhiri bullying verbal dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif di sekolah.



Editor:
Achmad Munandar