Hentikan Siulan Beracun: Siswa MTs Attaqwa Bandar Diajak Melawan Catcalling

0

Lebih dari Sekedar Siulan, Siswa Diajak Sadar Dampak Serius Catcalling

Campusnesia.co.idKasus catcalling yang dialami oleh anggota kelompok KKN Tim II 2023/2024 Desa Wonokerto saat melakukan survei di MTs Attaqwa Bandar memicu kesadaran akan berkurangnya pemahaman siswa mengenai bahaya catcalling . Perilaku ini, yang sering dianggap sepele atau bahkan dinormalisasi, mempunyai dampak negatif yang serius bagi korban. Berdasarkan kondisi ini melatarbelakangi mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro periode 2024, Ivana Nariswari dari Fakultas Psikologi mengadakan program sosialisasi dengan tema "Lebih dari Sekedar Siulan: Bahaya Catcalling yang Tersembunyi" bertujuan untuk mencerdaskan siswa mengenai bahaya catcalling , termasuk definisi, bentuk-bentuk, dampak , dan cara mengatasinya. Dengan meningkatnya pemahaman, diharapkan siswa dapat menjadi agen perubahan yang membantu mencegah terjadinya catcalling di lingkungan sekolah dan sekitarnya.

Sosialisasi ini diikuti oleh siswa kelas 9 MTs Attaqwa Bandar, yang merupakan kelompok sasaran utama dalam kegiatan ini. Partisipasi aktif mereka diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya menghentikan catcalling . Pada tanggal 25 Juli 2024, sosialisasi ini dilaksanakan di aula MTs Attaqwa Bandar dengan dihadiri oleh seluruh siswa kelas 9. 

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi oleh pemateri yang membahas secara mendetail tentang catcalling, mulai dari definisi, bentuk-bentuk yang sering terjadi, dampak buruk bagi korban, hingga penyebab dan cara mengatasi fenomena ini. Setelah sesi materi, untuk memastikan pemahaman siswa, diadakan kuis interaktif melalui platform web Kahoot. Kuis ini terdiri dari 10 soal, yang terbagi menjadi 5 soal tentang bullying dan 5 soal tentang catcalling . Pemilihan pemenang dilakukan berdasarkan skor tertinggi, dan pemenang kuis mendapatkan doorprize sebagai bentuk apresiasi. Selain itu, ada sesi tanya jawab di mana siswa yang berhasil menjawab dengan benar juga mendapat hadiah.

Sebelum sosialisasi dimulai, sempat terjadi masalah teknis dimana layar proyektor tidak bisa tersambung dengan laptop, namun masalah ini diselesaikan dengan cepat sehingga kegiatan dapat terus berjalan dengan lancar. Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai catcalling yang sering diabaikan namun memiliki dampak yang serius. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami bahaya dari perilaku ini dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan saling menghargai. Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan ini menjadi indikasi bahwa mereka semakin menyadari pentingnya berhenti catcalling dan siap berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih positif di sekolah dan sekitarnya.




Editor:
Achmad Munandar

Pemberdayaan UMKM: Mahasiswa KKN Berikan Pelatihan Desain Logo dan Tagline Product untuk Menguatkan Identitas UMKM

0

Pemaparan Materi tentang 
Pentingnya Desain Logo dan Tagline Product


Campusnesia.co.idMahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro, Semarang, melakukan kegiatan Pelatihan Pembuatan Desain Logo dan Tagline Product UMKM di Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung (11/08/2024).

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa Morobongo mendapat dorongan melalui kegiatan pelatihan desain logo dan pembuatan tagline yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat identitas usaha para pelaku UMKM, sehingga mereka dapat lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.

Pemaparan materi dilakukan oleh Rafi Taufiqulhakim, salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 dengan Program Studi Administrasi Bisnis, mengambil inisiatif untuk melaksanakan program kerja monodisiplin atau program kerja individu yang difokuskan pada pelatihan mendesain logo sederhana dan pembuatan tagline untuk identitas usaha. Program ini dilaksanakan sebagai respon terhadap kebutuhan para pelaku UMKM yang seringkali kesulitan dalam menciptakan identitas visual yang kuat untuk produk mereka. Tanpa logo yang mencolok dan tagline yang menggugah, banyak usaha kecil mengalami kesulitan dalam menarik perhatian pelanggan potensial. 
 

Penyerahan Logo dan Tagline Product 
kepada pelaku UMKM

Pelaksanaan program ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para peserta. Para pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan ini merasa sangat terbantu dan termotivasi untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh. Selain itu, pelatihan ini juga mendorong para peserta untuk lebih kreatif dalam mempresentasikan produk mereka, sehingga dapat bersaing dengan produk-produk dari luar daerah.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pengembangan UMKM di desa tersebut. Dengan identitas usaha yang lebih kuat, para pelaku UMKM diharapkan dapat meningkatkan daya saing mereka, tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di tingkat nasional. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari kontribusi mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.



Penulis :
Rafi Taufiqulhakim 

Jurusan / Fakultas :
Administrasi Bisnis / Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dosen Pembimbing Lapangan :
Sukiswo S.T., M.T

Lokasi :
Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar

Taat Pajak, UMKM Hebat! Bersama mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024

0


Campusnesia.co.idPekalongan (09/08/24) - Di era yang semakin maju ini, permasalahan yang sering terjadi adalah perekonomian Masyarakat yang masih cukup rendah. Salah satu kegiatan yang banyak dilakukan Masyarakat di Indonesia dalam rangka meningkatkan perekonomian yaitu dengan mendirikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), karena hanya membutuhkan modal yang sedikit. UMKM di Indonesia berjumlah sekitar 66 juta untuk tahun 2023. Namun dari banyaknya jumlah UMKM tersebut hanya 2,3 juta UMKM yang memiliki NPWP dan tidak semuanya rutin membayar pajak, yang rutin hanya setengahnya bahkan mungkin kurang dari itu (Hestu Yoga Saksama, 2020).

Menurut hasil pendataan ulang UMKM di Kelurahan Sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, masih terdapat suatu permasalahan yang hampir terjadi di Sebagian besar dari UMKM tersebut yaitu banyaknya para pelaku UMKM yang belum mengerti apa itu pajak, untuk apa uang dari pajak tersebut dan bagaimana cara menghitung pajak. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak semua pelaku UMKM paham mengenai ketentuan dan kewajiban perpajakan.

Bedasarkan permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN Tim 2 UNDIP 2023/2024 mengadakan program kerja berupa “sosialisasi perpajakan bagi pelaku UMKM”. Target sasaran program kegiatan ini adalah beberapa pelaku UMKM di wilayah Kelurahan Sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Program inisejalan dengan sustainanble development goal’s (SDG’s) poin 1 (pengentasan kemiskinan) dan poin 8(mata pencaharian dan pertumbuhan ekonomi). Program ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM memahami pentingnya pajak untuk kemajuan negara.

Program ini dilaksanakan pada hari Jumat (09/08) dengan metode door-to-door dan penyampaian materi melalui booklet kreatif yang telah disusun dengan memuat beberapa informasi penting seperti pengertian pajak, arah uang pajak, cara perhitungan pajak penghasilan, cara perhitungab pajak final 0,5%, cara membayar pajak, hingga pelaporan SPT.


Pelaksanaan program ini mendapat respon positif dan antusias dari para pelaku UMKM yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang aspek perpajakan dan ingin menghitung pajak penghasilan secara mandiri. Salah satunya Ibu Yuli. Beliau mengatakan bahwa lebih bagus jika para pelaku UMKM dapat menghitung pajaknya secara mandiri agar lebih mudah untuk melakukan pembayaran pajak. Dari program ini di harapkan terbentuknya UMKM yang sadar akan perpajakan dan penting pajak untuk kemajuan negara.


Mahasiswa KKN Tim 2 UNDIP 2023/2024

Penulis : 
Afif Bilal Febrian Utomo
40011421650211

Fakultas Sekolah Vokasi

DPL : 
Mujiono Hafidh Prasetyo, S.H., M.H., LL.M.

Lokasi KKN : 
Kelurahan Sapugarut, Kecamatan Buaran
Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah

Melalui Buku Warung, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024 Dukung Digitalisasi Pembukuan UMKM di Kelurahan Sapugarut

0



Campusnesia.co.idPekalongan (31/07/24) - Dalam rangka meningkatkan literasi digital dan manajemen keuangan di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri melakukan sosialisasi digitalisasi pembukuan dengan aplikasi BukuWarung. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Mandiri dan dihadiri oleh puluhan pelaku UMKM setempat.

Salah satu pemanfaatan teknologi digital untuk pembukuan yang lebih efektif dan efisien adalah dengan Program Digitalisasi Pembukuan di Sektor UMKM. Program ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu pencatatan pembukuan dan menciptakan ekosistem digital bagi pelaku UMKM. Melalui program digitalisasi pembukuan di sektor UMKM, pembukuan akan lebih maksimal dengan meminimalisir kesalahan pencatatan.

Dalam Upaya membantu pengembangan di Kelurahan Sapugarut, KKN Afif Bilal Febrian Utomo (Akuntansi Perpajakan 2021) dari Universitas Diponegoro mengadakan sosialisasi mengenai digitalisasi pembukuan di sektor UMKM melalui aplikasi Buku Warung. Buku Warung merupakan sebuah platform digital yang dirancang untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengelola pembukuan mereka secara mudah dan efisien. Aplikasi ini memungkinkan para pengusaha untuk mencatat transaksi, melacak utang-piutang, membuat laporan keuangan, serta mengatur stok barang secara digital. BukuWarung juga menyediakan fitur pengingat pembayaran dan memungkinkan pengguna untuk mengirimkan tagihan melalui SMS atau WhatsApp, memudahkan para pemilik usaha dalam mengelola keuangan mereka tanpa perlu menggunakan metode manual yang memakan waktu.

Target sasaran dari program kegiatan ini adalah 3 (tiga) UMKM di wilayah Kelurahan Sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Program ini dilaksanakan pada hari Rabu (31/07) dengan metode door - to – door dan penyampaian materi melalui leaflet kreatif yang telah disususn dengan dengan memuat beberapa informasi penting seperti cara membuat akun, fitur-fitur yang terdapat di Buku Warung, kelebihan Buku Warung, dll. 

Pelaksanaan program ini mendapat respon positif dan antusias dari para pelaku UMKM yang belum pernah mencoba Buku Warung dan baru mengetahui jika ada aplikasi yang membantu pembukuan. Melalui sosialisasi ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi para pelaku UMKM di Kelurahan Sapugarut. 

Program KKN ini merupakan wujud nyata dari peran serta mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat melalui penguasaan teknologi. Dengan keberhasilan kegiatan ini, diharapkan lebih banyak UMKM yang terlibat dalam digitalisasi, sehingga mampu bersaing lebih baik di pasar yang semakin kompetitif.


Mahasiswa KKN Tim 2 UNDIP 2023/2024

Penulis : 
Afif Bilal Febrian Utomo
40011421650211

Fakultas Sekolah Vokasi

DPL : 
Mujiono Hafidh Prasetyo, S.H., M.H., LL.M.

Lokasi KKN : 
Kelurahan Sapugarut, Kecamatan Buaran
Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

UMKM Berdaya: Mahasiswa KKN UNDIP Bantu UMKM Desa Sidorejo Raih Legalitas Usaha melalui Pembuatan Nomor Induk Berusaha

0


Campusnesia.co.idSidorejo, Pekalongan (31/07) - Desa Sidorejo memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terlihat dari banyaknya jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mencapai lebih dari 20 usaha. Namun, untuk menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompetitif, UMKM di desa ini perlu menjadi lebih berdaya dan inovatif. Salah satu langkah penting yang harus diambil adalah pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).

NIB merupakan syarat utama bagi UMKM untuk mendapatkan akses ke berbagai bantuan pemerintah dan memperluas jangkauan pasar. Walaupun begitu, masih banyak ditemui pelaku UMKM di Desa Sidorejo yang belum memahami pentingnya NIB. Hal ini terutama disebabkan oleh banyaknya UMKM rintisan yang masih awam dalam pengembangan bisnis.
Menjawab kebutuhan ini, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) meluncurkan program edukasi dan pendampingan untuk membantu UMKM di Desa Sidorejo mengurus NIB.

Program ini mendapat sambutan hangat dari para pelaku UMKM, yang mayoritas belum mengetahui NIB dan belum memahami proses pengurusan NIB. Melalui pendampingan intensif, mahasiswa UNDIP tidak hanya memberikan edukasi terkait manfaat dan proses pembuatan NIB, tetapi juga membantu pelaku usaha dalam mengurus dokumen hingga pendaftaran online.

Pembuatan NIB ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM di Desa Sidorejo, terutama dalam menghadapi era digital yang menuntut keterbukaan akses ke berbagai layanan usaha. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah yang gencar untuk mendorong formalitas dan legalitas usaha mikro di seluruh Indonesia.




Penulis: 
Adiska Afifah Zahro 
(Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam 
Fakultas Ekonomika dan Bisnis)

Editor:
Achmad Munandar

KENARI SEGAR: Kenali Ciri-Ciri Ikan Segar, Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Memberikan Penyuluhan Pemilihan Ikan Segar di Desa Kalijambe

0


Campusnesia.co.id Sragi, Pekalongan (29/07/2024), Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2024 menyelenggarakan kegiatan penyuluhan mengenai bagaiamana cara memilih ikan yang segar dengan mengetahui ciri-cirinya. Kegiatan ini merupakan salah satu Program Kerja Monodisiplin dari Dinda Lestari, Program Studi Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Program kerja yang dilaksanakan di Dusun Kalisih Tengah, Desa Kalijambe, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara memilih ikan yang berkualitas guna mendukung kesehatan dan keselamatan konsumsi ikan dalam sehari-hari. 

Kegiatan penyuluhan ini diadakan di salah satu rumah ibu kader PKK (Pemberdayaaan Kesejahteraan Keluarga) Dusun Kalisih Tengah dan dihadiri oleh sejumlah ibu-ibu PKK Desa Kalijambe yang antusias untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara memilih ikan segar di pasar atau fish market lainnya. Dinda menjelaskan, “Memilih ikan yang segar sangat penting untuk memastikan kita mendapatakan manfaat gizi yang optimal dan menghindari risiko kesehatan. Saya berharap melalui penyuluhan ini, masyarakat dapat lebih cermat dalam memilih ikan dan memahami kualitas ikan yang akan dikonsumsi, terutama di pasar lokal.”


Mahasiswa menjelaskan menjelaskan beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menilai kesegaran ikan, antara lain:

1. Mata Ikan: Mata ikan yang segar harus tampak jernih dan cembung. Jika mata ikan tampak keruh atau cekung, ini bisa menjadi tanda bahwa ikan sudah mulai memburuk.

2. Insang: Insang ikan segar berwarna merah cerah dan memiliki aroma yang segar. Insang yang tampak gelap atau berbau amis menandakan bahwa ikan tersebut tidak segar.

3. Bau: Ikan segar memiliki bau laut yang segar dan tidak menyengat. Bau amis atau busuk adalah tanda bahwa ikan mungkin sudah tidak layak konsumsi.

4. Kulit dan Daging: Kulit ikan segar harus bersih dan mengkilap, sementara dagingnya harus padat dan kenyal ketika ditekan. Jika daging ikan terasa lembek atau kulitnya tampak kusam, maka ikan tersebut kemungkinan sudah tidak segar.


Penyuluhan ini tidak hanya menjelaskan cara memilih ikan segar, tetapi juga terdapat ciri memilih fillet daging ikan, udang, cumi, kepiting, dan kerang. Dinda juga menjelaskan metode penyimpanan ikan yang tepat, seperti menjaga suhu dingin dan menggunakan wadah kedap udara untuk menghindari pembusukan.
 
Mahasiswa TIM II KKN UNDIP ini juga menunjukkan teknik pemilihan ikan segar secara langsung menggunakan contoh ikan nila dari pasar setempat. Mengajak warga untuk mempraktikkan teknik-teknik yang telah dijelaskan dan memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya langsung tentang kebiasaan dan kesulitan yang mereka hadapi dalam memilih ikan.

Ibu Lilik salah satu peserta penyuluhan, mengungkapkan antusiasmenya, “Informasi yang diberikan sangat bermanfaat. Kami sering membeli ikan dari pasar, dan kadang kesulitan membedakan mana yang segar. Sekarang kami lebih paham dan tahu apa yang harus diperhatikan.”

Dinda berharap dengan adanya kegiatan penyuluhan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kalijambe dengan meningkatkan pengetahuan mereka tentang cara memilih ikan segar. Pengetahuan ini akan membantu warga dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait konsumsi ikan, mendukung pola makan sehat, dan mengurangi risiko kesehatan yang mungkin timbul dari konsumsi ikan yang tidak segar.

Penyuluhan tentang cara memilih ikan segar yang dilakukan oleh mahasiswa TIM II KKN UNDIP merupakan langkah penting dalam pendidikan masyarakat tentang keamanan pangan. Informasi yang diperoleh, maka diharapkan warga Desa Kalijambe dapat menerapkan pengetahuan ini dalam kegiatan sehari-hari dan meningkatkan kualitas konsumsi ikan. 



TIM II KKN Universitas Diponegoro

Penulis : 
Dinda Lestari

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Anis Qomariah, S.A. B., M. Ling.

Lokasi : 
Desa Kalijambe, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar

Dukung Tumbuh Kembang Balita, KKN Tim II Undip Beri Edukasi Tentang Pentingnya Rutin Membawa Balita ke Posyandu dan Vaksinasi

0


Campusnesia.co.id - Dagen, 9 Agustus - Mahasiswa KKN Tim II Undip yang bertugas di Desa Dagen telah melaksanakan program penyuluhan yang berfokus pada pentingnya kesehatan dan kesejahteraan keluarga, khususnya bagi ibu-ibu yang memiliki balita. Program ini dilaksanakan bertepatan dengan kegiatan Posyandu Balita di desa tersebut dan berhasil menarik perhatian banyak warga setempat.

Program penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ibu-ibu balita di Desa Dagen tentang berbagai isu penting yang berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Materi yang disampaikan dalam penyuluhan ini meliputi empat topik utama: pentingnya membawa balita ke Posyandu, pentingnya anggaran darurat keluarga, pentingnya asuransi kesehatan, dan manfaat vaksinasi bagi balita.


Pentingnya Membawa Balita ke Posyandu
Materi pertama yang disampaikan adalah mengenai pentingnya membawa balita ke Posyandu secara rutin. Tim KKN menekankan bahwa Posyandu merupakan salah satu sarana penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita, serta memastikan mereka mendapatkan imunisasi yang lengkap. Melalui pemantauan ini, ibu-ibu dapat mengetahui kondisi kesehatan anaknya dan mencegah terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius.


Anggaran Darurat Keluarga
Selanjutnya, penyuluhan juga menyentuh aspek keuangan keluarga dengan memberikan edukasi tentang pentingnya memiliki anggaran darurat. Ibu-ibu balita diajak untuk memahami pentingnya mengalokasikan sebagian pendapatan keluarga untuk dana darurat. Hal ini sangat berguna untuk menghadapi situasi-situasi tak terduga yang bisa terjadi di masa depan, seperti sakit atau kebutuhan mendesak lainnya.



Pentingnya Asuransi Kesehatan
Pada sesi berikutnya, tim KKN menjelaskan manfaat memiliki asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan dinilai sangat penting untuk melindungi keluarga dari beban finansial yang besar ketika ada anggota keluarga yang sakit. Ibu-ibu di Desa Dagen diajak untuk mempertimbangkan asuransi kesehatan sebagai bagian dari perencanaan keuangan keluarga agar lebih siap dalam menghadapi risiko kesehatan.


Manfaat Vaksinasi
Terakhir, penyuluhan juga menekankan pentingnya vaksinasi bagi balita. Tim KKN memberikan informasi mengenai berbagai jenis vaksin yang harus diberikan kepada balita sesuai dengan usianya, serta manfaat yang didapatkan dari setiap vaksin tersebut. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai vaksinasi, diharapkan ibu-ibu di Desa Dagen akan lebih aktif dalam memastikan balita mereka mendapatkan imunisasi yang lengkap dan tepat waktu.


Respons Positif dari Warga
Kegiatan ini mendapatkan respons yang positif dari ibu-ibu balita yang hadir. Mereka mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru dan merasa lebih peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan keluarga mereka. Salah satu peserta, Ibu Siti, menyatakan, "Saya jadi lebih paham pentingnya membawa anak ke Posyandu dan sekarang juga mulai berpikir untuk menabung demi anggaran darurat keluarga."

Secara keseluruhan, penyuluhan yang diadakan oleh mahasiswa KKN Tim II diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Desa Dagen. Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan dan perencanaan keuangan, diharapkan ibu-ibu balita di desa ini dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan yang mungkin dihadapi di masa depan.

Program penyuluhan ini juga menjadi bagian dari upaya tim KKN untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Dagen secara berkelanjutan.



Penulis : 
KKN Tim II Undip Desa Dagen
Kec. Jaten, Kab. Karanganyar 2024

Editor:
Achmad Munandar

Obat Lama, Tapi Masih Digunakan? Kenali Beyond Use Date (BUD) Obat dan Pengelolaan Limbah Obat Kadaluarsa Tingkat Rumah Tangga

0



Campusnesia.co.idKlaten (13/08/2024) - Melihat terbatasnya akses masyarakat terhadap apotek di Desa Mundu, banyak warga yang sering menyimpan obat-obatan sisa. Padahal, setiap obat memiliki batas waktu penggunaan yang disebut Beyond Use Date (BUD). Kondisi ini seringkali membuat masyarakat kurang memperhatikan BUD obat dan mengonsumsi obat-obatan yang sudah tidak layak pakai, yang dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Limbah obat tidak layak pakai juga berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan benar.

Dhiya Febri Ibtihanisa, mahasiswa Farmasi Universitas Diponegoro, telah menginisiasi untuk mengedukasi ibu-ibu Dasa Wisma di Dukuh Salaman, Desa Mundu, melalui program kerja monodisiplin Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertema “Kenali Beyond Use Date (BUD) dan Pengelolaan Limbah Obat Kadaluarsa Tingkat Rumah Tangga”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memperhatikan BUD obat dan cara mengelola limbah obat dengan benar.

Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu (04/08/2024), di rumah salah satu anggota Dasa Wisma dan dihadiri oleh sekitar 20 orang. Dalam pelaksanaannya, diawali dengan pembagian leaflet yang memuat informasi BUD obat dan pengelolaan limbah obat kadaluarsa. Dhiya menjelaskan bahwa penggunaan obat yang melewati BUD dapat mengurangi efektivitas obat dan berpotensi membahayakan kesehatan. Selain itu, limbah obat kadaluarsa yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan berpotensi disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab menjadi obat palsu atau obat ilegal. Oleh karena itu, pengelolaan limbah obat kadaluarsa di tingkat rumah tangga menjadi sangat penting. Dhiya memberikan pemahaman kepada anggota Dasa Wisma mengenai perbedaan antara BUD dengan tanggal kadaluarsa, cara mengidentifikasi obat kadaluarsa/rusak, serta langkah-langkah aman dalam membuang obat kadaluarsa/rusak. Ia juga menekankan pentingnya menyimpan obat di tempat yang kering dan sejuk, serta terhindar dari jangkauan anak-anak.

 
“Wah, saya baru tahu kalau obat kadaluarsa harus dibuang dengan benar, selama ini saya membuang obat kadaluarsa hanya langsung ke tempat sampah,” ujar salah satu peserta, Ibu Handayani, menanggapi materi yang disampaikan. “Ibu-ibu sekalian, mari kita bersama-sama menjaga kesehatan keluarga dengan memperhatikan BUD obat dan membuang obat kadaluarsa dengan benar. Ini adalah langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk lingkungan yang lebih baik,” ujar Dhiya.

Dengan memahami pentingnya Beyond Use Date (BUD) dan cara mengelola limbah obat dengan benar, diharapkan masyarakat Desa Mundu dapat lebih bijak dalam mengelola obat-obatan di rumah, sehingga secara aktif berkontribusi dalam mengurangi resiko penyalahgunaan obat dan menjaga kesehatan diri, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.



Editor:
Achmad Munandar

Bantu Atasi Tindak Kekerasan Seksual, Mahasiswa KKN UNDIP Giatkan Sosialisasi Pencegahan TPKS Terhadap Remaja

0

Campusnesia.co.id - Pada 25/07/2024, Mahasiswa KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, Jafni Farzana Putri Nurdiansyah yang Tengah mengabdi di Desa Kalijambe, Kecamatan Ssragi, Kabupaten Pekalongan berhasil memberikan sosialisasi terkait Tata Cara Pencegahan dan Pelaporan Tindak Kekerasan Seksual terhadap Remaja di SMP Negeri 02 Sragi. 

Kegiatan sosialisasi ini diadakan dalam rangka memberikan kesadaran terhadap remaja yang bertempat di Desa Kalijambe akan gentingnya tindak kekerasan seksual yang sedang marak terjadi. Proses pemaparan materi dilaksanakan di aula belakang SMP Negeri 02 Sragi bersamaan dengan kegiatan Masa Pengenalan Sekolah.

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih satu jam lamanya dengan pembagian dua sesi. Sesi pertama mengenai pemaparan materi berupa pengertian tindak kekerasan seksual, regulasi hukum yang mendasari tindak kekerasan seksual beserta dengan sanksinya, jenis dan indikasi tindak kekerasan seksual, bagaimana cara merespon terhadap tindak kekerasan seksual sebagai korban maupun teman korban, kiat pencegahan tindak kekerasan seksual, serta tata cara melaporkan tindak kekerasan seksual apabila terjadi. Sedangkan sesi dua diawali dengan tanya jawab antara Jafni Farzana sebagai pemateri dengan siswa SMP N 02 Sragi sebagai audiensi. Proses tanya jawab berlangsung sangat seru karena disertai dengan pemberian doorprize kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.

Jafni Farzana menuturkan, “Tindak kekerasan seksual merupakan kasus yang membutuhkan perhatian khusus dikarenakan banyak korban yang kerap kali mengabaikan apabila tindakan tersebut terjadi dikarenakan rasa malu untuk melaporkan terhadap pihak yang berwajib”. Merujuk pada pernyataan tersebut, maka sudah seharusnya kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan supaya para remaja sadar bahwa apabila tindak kekerasan seksual tersebut terjadi tidak perlu malu untuk melapor lantaran sudah teradapat landasan hukum yang mengatur serta melaporkan tindak kekerasan seksual merupakan bentuk menghargai dan menghormati diri kita sendiri.


“Bentuk dukungan pemerintah terhadap kasus tindak kekerasan seksual di Indonesia adalah dengan disahkannya Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. UU ini memberikan penjelasan lengkap mengenai tindak kekerasan seksual serta jenis sanksi pidana yang dapat dikenakan apabila melakukan tindakan melanggar hukum tersebut. Tidak hanya itu, UU ini juga memberikan bentuk perlindungan hukum yang dapat diberikan terhadap korban dari tindak kekerasan seksual.” Ujar Jafni Farzana.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan lantaran minimnya edukasi remaja mengenai pentingnya waspada terhadap tindak kekerasan seksual yang dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, terutama Perempuan yang rentan terhadap tindak kekerasan tersebut.

“Besar harapan saya, dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan pengetahuan baru dan manfaat terhadap para remaja mengenai tindak kekerasan seksual dengan acuan dasar hukum yang sudah diatur dalam Peraturan Perundang-undangan di Indonesia dan bagaimana cara meresponnya apabila tindakan tersebut terjadi sebagai bentuk pencegahan dari TPKS itu sendiri.” Ucap mahasiswa Fakultas Hukum tersebut.

Kegiatan sosialisasi ini berlangsung secara lancar dan para remaja pun memberikan antusiasme yang tinggi terhadap pemaparan yang diberikan oleh Jafni Farzana. Para guru SMP Negeri 02 Sragi pun berharap bahwa kegiatan sosialiasi tentang TPKS ini dapat memberikan dampak positif dan manfaat terhadap para siswa supaya dapat terhindar dari tindak kekerasan seksual. 



Penulis: 
Jafni Farzana Putri Nurdiansyah

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Anis Qomariah, S.A.B., M.Ling.

Editor:
Achmad Munandar 

Penyuluhan Pendaftaran Merek bagi Pelaku UMKM: Pencegahan terhadap Tindakan Plagiasi antar Pelaku Usaha

0


Campusnesia.co.id - Pada 27/07/2024, Tim KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) II Universitas Diponegoro 2024, Jafni Farzana Putri Nurdiansyah, Mahasiswi Fakultas Hukum berhasil menyelenggarakan kegiatan penyuluhan terkait Pendafatran Merek bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terletak di Desa Kalijambe, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. 

Kegiatan penyuluhan ini diadakan dalam rangka memberikan kesadaran hukum terhadap para Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan pentingnya mendaftarkan merek dagang atau jasanya terhadap Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Kegiatan ini bertempat di Balai Desa Kalijambe dengan peserta 30 Pelaku UMKM.

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih satu jam lamanya dengan pembagian dua sesi. Sesi pertama mengenai Pengertian Merek, Jenis Merek, Persyaratan Pendafataran Merek bagi Pelaku UMKM, Alur dan Prosedur Pendafatran Merek, serta Manfaat yang diperoleh bagi pelaku UMKM apabila mendafatran mereknya. Sedangkan sesi dua merupakan sesi tanya jawab antara Jafni Farzana dengan Para Pelaku UMKM. Beberapa pelaku UMKM pun tampak antusias untuk melontarkan pertanyaannya terkait pemaparan tentang Pendafatran Merek tersebut. 

Jafni Farzana menuturkan, “Para Pelaku Usaha khususnya pelaku UMKM hendaknya mendaftaran merek usahanya terhadap Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual untuk memperoleh perlindungan hukum terhadap merek dagang atau jasa yang dimilikinya sehingga dapat terhindar dari timbulnya sengketa merek di kemudian hari”. Merujuk pada pernyataan tersebut, maka sudah seharusnya kegiatan penyuluhan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan terhadap para pelaku UMKM terkait keistimewaan dari pendaftaran merek tersebut. Dengan mendaftarkan merek usahanya merupakan Langkah preventif untuk memberikan perlindungan terhadap merek usahanya. 


“Alur dan Proses pendaftaran merek sendirii langsung dibawahi oleh Direktorat Jenderal Peraturan Perundang – Undangan yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Hal ini juga didukung dengan adanya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pendaftaran Merek. Permenkumham tersebut mengakomodir segala pertanyaan tentang pendaftaran merek mulai dari syarat pendaftaran hingga proses pendaftaran dari awal hingga akhir.” Ujar Jafni Farzana.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan lantaran banyak Pelaku UMKM yang kurang menyadari pentingnya mendaftarkan merek usahanya terhadap Ditjen KI. Jika Pelaku UMKM tidak segera mendaftarkan merek usahanya, maka dikhawatirkan dapat mengakibatkan timbulnya kasus sengketa merek berupa terjadinya plagiasi yang dilakukan antar satu pelaku usaha dengan pelaku usaha lainnya yang mana dapat merugikan kedua belah pihak sekaligus. 

“Saya berharap dengan kegiatan penyuluhan yang saya berikan terhadap para Pelaku UMKM di Desa Kalijambe ini dapat memberikan dampak positif terhadap Pelaku UMKM sehingga dapat membantu untuk mengembangkan usahanya.” Ucap mahasiswa Fakultas Hukum tersebut.

Kegiatan penyuluhan Pendafataran Merek ini diharapkan dapat menggerakkan para Pelaku UMKM untuk dapat mendaftarkan merek usahanya melalui Ditjen KI supaya dapat mencegah terjadinya sengketa merek yang mungkin dapat terjadi di masa depan. 



Penulis: 
Jafni Farzana Putri Nurdiansyah

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Anis Qomariah, S.A.B., M.Ling.

Editor:
Achmad Munandar