Psikoedukasi kepada Ibu-Ibu Kader Posyandu Sapugarut
(Dokumentasi Pribadi)
Campusnesia.co.id - Sapugarut, Buaran (13/08/2024) - Faktor paling penting bagi seorang Ibu yang baru melahirkan adalah dukungan sosial. Dukungan sosial bermanfaat untuk mengatasi rasa bersalah atau rasa disalahkan karena gangguan yang dialami Ibu saat berinteraksi dan merawat anak. Hal ini karena jika tidak adanya dukungan sosial atau support system kepada Ibu yang baru melahirkan, maka akan mengakibatkan postpartum depression. Postpartum depression adalah gangguan mood yang mempengaruhi Ibu pasca melahirkan yang berlangsung sekitar 6-8 minggu, seperti perasaan kesedihan ekstrem, kecemasan, dan kelelahan yang membuat mereka kesulitan untuk melakukan kegiatan perawatan dalam kesehariannya, baik itu perawatan untuk bayinya maupun dirinya sendiri. Salah satu permasalahan yang terdapat di Kelurahan Sapugarut adalah mengenai stunting.
Berdasarkan hal itu, dilihat dari kebutuhan yang ada, maka Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) berusaha untuk menjawab permasalahan tersebut, salah satunya yaitu dengan cara memberikan psikoedukasi kepada para Ibu-Ibu Kader Posyandu. Pada hari Rabu tanggal 31 Juli 2024, mahasiswi Universitas Diponegoro, Nur Alifya Maulidah dari Program Studi Psikologi telah menyelesaikan kegiatan program kerja monodisiplin Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Aula Kelurahan Sapugarut dengan tema “Harmoni Sehat untuk Hidup yang Bahagia: Psikoedukasi mengenai Postpartum Depression”. Program kerja ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada Ibu-Ibu Kader Posyandu Sapugarut mengenai postpartum depression. Menjaga kesehatan mental Ibu hamil pasca melahirkan merupakan hal yang sangat penting dikarenakan berpengaruh terhadap pola pengasuhan, perkembangan, dan pertumbuhan anak. Dengan adanya program kerja ini, harapannya juga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para Ibu-Ibu Kader Posyandu Sapugarut mengenai postpartum depression.
Selama program kerja berlangsung, Alifya memberikan materi tentang fase kehamilan, definisi hingga pencegahan postpartum depression, dan juga perbedaan antara postpartum depression dengan baby blues. Selain itu, Ibu-Ibu Kader Posyandu Sapugarut pun diajak untuk mengenal website Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) yang dapat digunakan untuk screening kesehatan mental, namun bukan untuk tujuan mendiagnosis, seperti swaperiksa kecemasan, trauma, depresi, maupun bunuh diri. Tak hanya itu, Alifya juga memfasilitasi sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif, di mana Ibu-Ibu Kader Posyandu Sapugarut diberi kesempatan untuk bertanya maupun membagikan pengalaman mereka selama menjadi Kader Posyandu Sapugarut, terutama Kader Ibu hamil.
Program kerja ini ditutup dengan sesi dokumentasi dan pemberian buku saku postpartum depression kepada Ibu-Ibu Kader Posyandu Sapugarut. Alifya berharap program kerja ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan dikarenakan para Ibu-Ibu Kader nantinya dapat membagikan informasi dan mengedukasi masyarakat Sapugarut, terutama bagi Ibu-Ibu hamil sehingga dapat membantu untuk menurunkan dan mencegah permasalahan stunting yang terjadi di Kelurahan Sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan.
Penulis:
Nur Alifya Maulidah/ Psikologi/ Fakultas Psikologi
Editor:
Achmad Munandar