Mahasiswa KKN Tim II Undip Edukasi Ibu-Ibu Dasa Wisma tentang Bahaya Pinjaman Online Ilegal

0


Campusnesia.co.idKlaten (16/08/2024) - Zuraida Aziroh, Mahasiswa Tim II KKN Undip Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Tahun 2023/2024, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, melaksanakan program kerja monodisiplin dengan judul “Edukasi Hukum: Peningkatan Kesadaran Bahaya Pinjaman Online Illegal” dengan sasaran Ibu-Ibu Dasa Wisma Dukuh Dungus. Program kerja ini dilaksanakan saat pertemuan rutinan di rumah salah satu anggota Ibu-Ibu Dasa Wisma Dukuh Dungus.

Dalam pertemuan rutinan pada Senin (04/08/2024), Zuraida menyampaikan materi mengenai definisi pinjaman online illegal, dampak negatif yang ditimbulkan, perlindungan hukum bagi debitor atau peminjam hutang, sanksi terhadap pelaku, serta tata cara pelaporan pinjaman online illegal. Pemaparan materi tersebut tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran. Hal ini didukung dengan pemberian leaflet, sesi tanya jawab, serta pengisian pre-test dan post-test oleh para ibu-ibu yang hadir. 

Pinjaman online ilegal telah menjadi masalah serius yang mengancam stabilitas ekonomi dan sosial masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu-ibu Dasa Wisma. Berbagai dampak pinjaman online ilegal dapat dirasakan misalnya seperti bunga yang naik secara terus-menerus, ancaman kreditor yang dilakukan saat penagihan kepada debitor, penyebarluasan data pribadi debitor jika saat jatuh tempo pembayaran hutang tidak segera dilunasi, serta penagihan terhadap kontak darurat jika debitornya tidak dapat dihubungi. 

Salah satu target promosi pinjaman online ilegal adalah Ibu-Ibu Dasa Wisma di Desa Mundu. “Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang keuangan menjadikan mereka tergiur dengan tawaran pinjaman yang mudah dan cepat tanpa memahami konsekuensi hukumnya. Mayoritas Ibu-Ibu Dasa Wisma tidak memahami konsep bunga, denda, dan risiko gagal bayar penagihan hutang kepada kreditor,” Ujar Zuraida.

"Kami sangat berterima kasih atas edukasi ini. Banyak dari kami yang belum mengetahui secara detail tentang bahaya pinjol ilegal. Dengan pengetahuan ini, kami bisa lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan finansial," ujar Endang, salah satu anggota Ibu-Ibu Dasa Wisma.

Oleh karena itu, edukasi hukum terkait pinjaman online illegal di Desa Mundu harus dilakukan secara berkelanjutan dan dengan metode yang mudah dipahami. Dengan meningkatkan kesadaran hukum, diharapkan Ibu-Ibu Dasa Wisma dapat terhindar dari bahaya pinjaman online illegal sehingga dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijaksana. 



Editor:
Achmad Munandar

Bikin Kandang Kinclong, Ternak Jadi Sehat”. Mahasiswa UNDIP Ajarkan Cara Pembuatan dari Desinfektan dari Bayclin

0



Campusnesia.co.idKlaten (13/08/24) - Haya Farah Afifah Mahasiswa tim II KKN UNDIP Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Tahun 2023/2024. Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Melaksanakan program kerja monodisiplin dengan judul “Optimalisasi biosekuriti  kandang dengan membuat desinfektan berbahan dasar bayclin sebagai salah satu pencegahan penyakit pada ternak bersama Kelompok Tani Ternak’” dengan sasaran Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo. Program kerja ini dilaksanakan di rumah Ketua Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo pada hari Rabu (31/07/24).

Sanitasi kandang memainkan peran penting dari peternakan yang baik, tetapi sanitasi kandang seringkali diabaikan oleh peternak. Kurangnya pengetahuan tentang sanitasi kandang akan menimbulkan berbagai masalah yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ternak, lingkungan, dan bahkan manusia.

Di Desa Mundu,  beberapa peternak masih belum menyadari pentingnya sanitasi kandang dan masih  jarang sekali melakukan pembersihan kandang menggunakan desinfektan sehingga ternak yang dipelihara mudah untuk terjangkit penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kandang yang kurang bersih.

Mahasiswa KKN Tim II dari Universitas Diponegoro (UNDIP)  tahun 2023/2024 dari Program Studi Peternakan mengadakan kegiatan  Optimalisasi Biosekuriti  Kandang dengan Membuat Desinfektan Berbahan Dasar Bayclin Sebagai Salah Satu Pencegahan Penyakit Pada Ternak Bersama Kelompok Tani Ternak.

Sosialisasi pentingnya desinfektan: Haya Farah Afifah dari Tim II KKN Undip memulai program dengan survei lokasi ke Peternakan Kelompoknya Tani Ternak, mengidentifikasi masalah yang ada di lokasi, mempersiapkan alat bahan serta materi dalam bentuk leaflet yang berisikan pengertian sanitasi, desinfeksi, tata cara pembuatan desinfektan sederhana sebagai alat pendukung untuk melakukan sosialisasi, lalu mengadakan pemaparan materi dan praktek pembuatan desinfektan dari bayclin. 

“Bayclin mengandung zat aktif yang dapat membunuh kuman dan bakteri secara efektif.” ujar Haya Farah mahasiswa KKN UNDIP.

Proses pembuatan desinfektan sederhana ini dinilai sangat mudah, hanya memerlukan 2 bahan saja yaitu Air dan Cairan Pemutih  Pakaian (Bayclin). Pertama siapkan 1000 ml atau 1 liter air, kemudian tambahkan bayclin sebanyak 30 ml atau 4 tutup botol, aduk hingga merata sebelum dimasukkan ke dalam botol air mineral bekas dan sambungkan dengan alat penyemprot desinfektan. Desinfektan dari Bayclin pun siap untuk digunakan. Dalam mendukung praktik yang telah diajarkan Tim II KKN Undip membagikan alat kebersihan seperti sprayer, dan bayclin kepada Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo

Pak Teguh, ketua Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo di Desa Mundu, menyampaikan rasa terima kasihnya atas program yang telah disampaikan 

“Dengan membuat desinfektan sendiri dari bahan bayclin, saya tidak perlu lagi membeli produk desinfektan jadi yang harganya cukup mahal” kata Pak Teguh selaku Ketua Kelompok Tani Ternak Margo Mulyo. 

Program ini berhasil meningkatkan kesadaran peternak mengenai pentingnya desinfektan dalam sanitasi kandang. Mereka kini lebih paham akan langkah-langkah yang harus diambil untuk menjaga kebersihan kandang dan pencegahan penyakit pada ternak. Melalui pelatihan ini, diharapkan peternak dapat lebih mandiri dalam menjaga kebersihan kandang dan mencegah penyebaran penyakit pada ternak.


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim II Undip Hadirkan Program SEDAN (Susukan Ecoprint dengan Daun) di Desa Susukan, Kecamatan Comal

0


Campusnesia.co.id - Pemalang (02/08) - Mahasiswa KKN tim II Universitas Diponegoro, Dias Puspita Maharani dari Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika menghadirkan program SEDAN (Susukan Ecoprint dengan Daun) dengan mengajak ibu-ibu PKK di Desa Susukan untuk bersama-sama membuat ecoprint dengan bahan dasar daun pada media tas kain. Dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan dan mengembangkan kreativitas, kehadiran program SEDAN (Susukan Ecoprint dengan Daun) dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi ibu-ibu PKK di Desa Susukan. Ecoprint berasal dari dua kata yaitu eco yang berasal dari kata ekosistem yang mengacu pada alam dan print yang berarti mencetak. Dengan ini, ecoprint dapat diartikan sebagai teknik mencetak pada kain atau bahan lain menggunakan pewarna alami yang berasal dari tumbuhan. 

Program SEDAN (Susukan Ecoprint dengan Daun) dilaksanakan di Balai Desa Susukan dengan mengundang peserta yaitu ibu-ibu PKK Desa Susukan. Program diawali dengan perkenalan diri mahasiswa sembari membagikan brosur selebaran, dilanjut dengan penyampaian materi tentang definisi, kegunaan, serta keunggulan Ecoprint. Materi disampaikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta memberikan ice breaking dan kuis ditengah-tengah penyampaian materi. Selanjutnya, diperkenalkan alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan Ecoprint. Alat dan bahan yang digunakan antara lain tas kain, palu kayu, daun, bubuk tawas, air hangat, dan wadah. Selanjutnya, melakukan demonstrasi pembuatan Ecoprint kepada peserta dan dilanjutkan dengan praktik pembuatan Ecoprint bersama peserta. Program SEDAN diakhiri dengan pembagian tas kain dan palu kayu serta bahan lain agar peserta dapat mencoba membuat ecoprint sendiri di rumah.
 

Program SEDAN (Susukan Ecoprint dengan Daun) berjalan sangat baik, peserta menunjukan minat yang tinggi dalam mengikuti setiap sesi kegiatan dengan aktif menjawab pertanyaan kuis yang dilontarkan dan banyak bertanya dalam pelaksanaan program sehingga menjadikan program SEDAN menjadi program yang dianggap seru, interaktif, dan berkesan oleh peserta. Kegiatan ini tidak hanya sekadar membuat karya seni, tetapi juga menjadi ajang untuk saling belajar dan berbagi pengalaman. 

Kedepannya, diharapkan program SEDAN (Susukan Ecoprint dengan Daun) dapat menjadi langkah awal bagi ibu-ibu PKK Desa Susukan dalam pelestarian lingkungan dan mengembangkan kreativitas menggunakan bahan dari alam. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat terus dilakukan dan dapat meningkatkan pendapatan dari hasil penjualan Ecoprint tersebut.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim II Undip Hadirkan Program SENYUM (Semprot Nyamuk dengan Sereh untuk Umum) di Dusun Bantakan, Desa Susukan, Kecamatan Comal

0
 


Campusnesia.co.id - Pemalang (28/07) - Mahasiswa KKN tim II Universitas Diponegoro, Dias Puspita Maharani dari Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika menghadirkan program SENYUM (Semprot Nyamuk dengan Sereh untuk Umum) dengan mengajak ibu-ibu Dawis (Dasa Wisma) di Desa Susukan untuk bersama-sama membuat larutan semprot anti nyamuk dengan bahan dasar daun sereh untuk mengurangi penyebaran virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Tanaman sereh mengandung minyak atsiri yang dapat mengusir nyamuk kerena memiliki aroma khas dan tajam. Nyamuk tidak menyukai aroma ini, sehingga mereka akan menjauh dari area yang disemprot dengan larutan sereh. Produk ini menjadi alternatif yang aman dan ramah lingkungan dibandingkan dengan semprotan nyamuk kimia. 

Program SENYUM (Semprot Nyamuk dengan Sereh untuk Umum) dilaksanakan di rumah salah satu warga di Dusun Bantakan, Desa Susukan. Peserta pada program ini yaitu ibu-ibu Dawis (Dasa Wisma) Dusun Bantakan. Program diawali dengan perkenalan diri mahasiswa sembari membagikan brosur selebaran, dilanjut dengan penyampaian materi tentang bahaya DBD dan manfaat daun sereh terhadap mengurangi penyebaran nyamuk Aedes aegypti disampaikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Selanjutnya, diperkenalkan alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan larutan semprot anti nyamuk. Selanjutnya, melakukan demonstrasi pembuatan larutan semprot anti nyamuk kepada peserta dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Program SENYUM diakhiri dengan pembagian sampel produk agar peserta dapat mencoba larutan semprot anti nyamuk sendiri di rumah.
 

Program SENYUM (Semprot Nyamuk dengan Sereh untuk Umum) berjalan sangat baik, peserta menunjukan minat yang tinggi dalam mengikuti setiap sesi kegiatan dengan bertanya dalam pelaksanaan program sehingga menjadikan program SENYUM menjadi program yang dianggap seru, interaktif, dan berkesan oleh peserta. Tidak hanya sebagai semprot anti nyamuk, peserta kegiatan ini juga menganggap larutan ini dapat dijadikan sebagai pengharum ruangan karena aroma daun sereh yang segar. Selain membuat obat semprot nyamuk, kegiatan ini juga dianggap sebagai ajang untuk saling belajar dan berbagi pengalaman. 

Kedepannya, diharapkan program SENYUM (Semprot Nyamuk dengan Sereh untuk Umum) menjadi langkah awal bagi ibu-ibu PKK Desa Susukan dalam memberantas dan mengurangi penyebaran nyamuk Aedes Aegypti. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat terus dilakukan dan dapat meningkatkan kewapadaan akan bahaya penyakit DBD yang ditularkan dari nyamuk Aedes aegypti.



Editor:
Achmad Munandar

KKN TIM II Universitas Diponegoro Desa Sidorejo: Manfaat Eco Enzyme dari Dapur ke Lingkungan yang Lebih Bersih

0


Campusnesia.co.idDesa Sidorejo, Kecamatan Tirto, Kota Pekalongan (03/08/2024) - Saat ini, sampah organik menjadi permasalahan yang terjadi di desa sidorejo dikarenakan kurangnya pengelolaan sampah dari bank sampah maupun upaya memanfaatkan sampah organik. Jika tidak ada usaha untuk memanfaatkan sampah organik dengan baik dan berkelanjutan dapat terjadi penumpukan dan juga limbah organik yang dapat mencemari desa sidorejo.
 
Mahasiswa KKN fakultas perikanan dan kelautan Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024, Yaneta Tarisa Sibuea telah melaksanakan program kerja berupa sosialisasi pengenalan Eco Enzyme kepada ibu- ibu PKK di Desa Sidorejo sebagai upaya mengurangi limbah organik yang bersumber dari pasar bodren dan rumah tangga di desa sidorejo. Kegiatan ini dilaksanakan dengan demonstrasi secara menyeluruh  dengan cara menjelaskan definisi, cara pembuatan, cara kerja sampai manfaat dari Eco Enzyme dengan sasaran utama ibu- ibu PKK Desa Sidorejo.


Masyarakat di Desa Sidorejo cenderung tertarik ketika dikenalkan dengan produk Eco Enzyme ini, karena selama ini mereka hanya membuang begitu saja terhadap sampah organik rumah tangga tanpa diolah terlebih dahulu karena kurangnya pengetahuan. “Saya baru pertama kali mengetahui Eco Enzyme cairan banyak manfaat ini, cara pembuatan dan bahan bakunya sangat mudah, saya tertarik untuk mencoba membuatnya”, tutur seorang warga yang sudah baru pertama kali mengetahui Eco Enzyme. Pada akhir penyampaian materi, mahasiswa KKN UNDIP juga membagikan hasil akhir dari Eco Enzyme yang akan membantu warga dalam bidang pertanian.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan limbah khususnya limbah organik, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro  Desa Sidorejo, Kecamatan Tirto mengadakan kegiatan sosialisasi edukasi yang bertujuan untuk Sosialisasi edukasi pemanfaatan limbah organik dilakukan pada hari Sabtu, 03 Agustus 2024 di Balai Desa Sidorejo, Tirto, Pekalongan. 

Melalui program KKN ini, harapannya memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam mengubah limbah dapur, seperti sisa sayur dan buah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai dengan membuat eco enzyme secara mandiri dan dapat dijadikan produk yang bermanfaat seperti Eco Enzyme ini diantaranya bisa digunakan untuk pestisida, penjernih air dan sebagai pupuk. Tidak lupa melalui kegiatan ini juga diharapkan akan mengurangi jumlah limbah organik rumah tangga yang dihasilkan, terutama di Desa Sidorejo.



Penulis: 
Yaneta 
(Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, 
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) 

Editor:
Achmad Munandar

Kurangi Sampah Plastik Di Perairan, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Berikan Edukasi Mengenai Bahaya Sampah Plastik Di Perairan Ke Anak SDN Desa Sidorejo

0


Campusnesia.co.idSidorejo, Tirto, Kab. Pekalongan (26/07/2024). Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut. Untuk pencemaran di laut, Indonesia merupakan penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia. Plastik merupakan salah satu bahan dasar pada produk atau barang yang memiliki keunggulan dapat tahan lama, mudah dibawa kemana mana, harganya relatif dan dapat di daur ulang. Di balik semua keunggulan yang dimiliki oleh plastik, plastik juga memiliki kelemahan, diantaranya mudah terbakar, tidak ramah lingkungan, mengandung bahan kimia.  

Tujuan program kerja ini dilaksanakan yaitu menumbuhkan keperdulian anak anak sejak dini pentingnya menjaga kebersihan perairan dengan cara tidak membuang sampah ke perairan terutama sampah plastik, dimana sampah plastik adalah sampah yang sulit dan lama terurai  Dampak sampah plastik terhadap perairan diantaranya merusak ekosistem perairan, mengganggu kehidupan biota perairan, membuat parameter kualitas air tidak stabil, dan menimbulkan bauyang tidak sedap. 

 
Program kerja ini  dimulai dari pukul 07.00 – 10.00 WIB yang berlokasi di SDN Desa Sidorejo dengan sasaran seluruh kelas yaitu kelas 1 sampai kelas 6. Pemaparan program kerja dilakukan dengan cara memberikan presentasi tentang bahayanya sampah plastik di perairan, dilanjutkan sesi tanya jawab dari Yaneta Tarisa Sibuea sebagai pemateri dan diberi hadiah apabila dapat menjawab pertanyaan dari pemateri. 

Edukasi diawali dengan mengenal bahaya sampah plastik yang mengancam hidup biota dilaut setelahnya dilakukan pengenalan pola hidup ramah lingkungan yang menjadi langkah awal mengurangi sampah plastik. Luaran atau output dari program kerja ini berupa poster yang berisi informasi tentang isu sampah plastik di perairan Indonesia, dampak sampah plastik di perairan dan upaya untuk mengurangi sampah plastik di perairan. 

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan kegiatan berupa edukasi ke SDN Desa Sidorejo. Edukasi berbentuk pemaparan mengenai bahaya sampah plastik di perairan. Edukasi ini bertujuan untuk mengenalkan ke generasi muda tentang bahaya sampah bagi lingkungan laut. Kegiatan ini diikuti lebih dari 150  siswa-siswi SDN  Desa Sidorejo  dengan sangat antusias.



Penulis: 
Yaneta 
(Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)

Editor:
Achmad Munandar

Langkah Awal Ciptakan Generasi Emas Dengan Membangun Kesadaran Akan Asi Eksklusif

0


Campusnesia.co.id -  Batang (17/08/2024) - ASI merupakan asupan pertama dan utama untuk bayi dibawah 6 bulan. Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari pemberian ASI eksklusif. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya ASI eksklusif bagi tumbuh kembang anak. 

Di Desa Wonokerto, salah satu permasalahan dalam pemberian ASI eksklusif adalah pengeluaran ASI yang tidak. Masalah ini disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi pada ibu hamil dan ibu menyusui serta pola hidup yang belum tertata dengan baik. "Disini ibu menyusui maksimal makan jam 5 sore, setelah itu gak boleh makan apa-apa lagi" ujar Pratiwi Bidan Desa Wonokerto.

Sejalan dengan Pratiwi, ketua kader PKK Yati juga mengatakan "Asupannya kurang mba. Udah gitu istirahatnya juga kurang. Malem jagain anak sampai begadang, siangnya juga harus dipaksa melek. Orang sini yang masih tinggal sama ibu/mertuanya juga dipaksa ditetesin air jeruk". 

Untuk itu mahasiswa KKN Tim II UNDIP berinisiatif menumbuhkan kesadaran dengan cara melakukan penyuluhan dan pendampingan ASI eksklusif untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Penyuluhan dan pendampingan ASI eksklusif juga merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting yang cukup tinggi di Desa Wonokerto.

Program bernama 'Sentuhan Cinta' dilaksanakan dua metode yaitu penyuluhan yang dilakukan di balai Desa Wonokerto pada hari Rabu, 7 Agustus 2024 dan pendampingan secara individu pada hari yang sama. Materi yang diberikan saat penyuluhan adalah mengenai manfaat ASI untuk tumbuh kembang anak hingga akibat yang ditimbulkan jika anak gagal mendapatkan ASI eksklusif.
 

Sementara pada saat pendampingan, mahasiswa memantau status gizi dan asupan nutrisi ibu hamil dan ibu menyusui serta memberikan pelatihan pijat oksitosin dan pijat laktasi untuk memperlancar ASI. Selain itu, mahasiswa juga memberikan demonstrasi bagaimana pelekatan yang baik saat menyusui agar ASI yang didapatkan anak bisa maksimal.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Tim II KKN Undip Mendukung Gerakan Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Menjadi POC pada Kelompok Wanita Tani di Desa Pengkol

0


Campusnesia.co.idSukoharjo - Selasa, 27 Juli 2024, Mahasiswi Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi terkait pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah organik rumah tangga pada anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dilaksanakan di Desa Pengkol pada 15.30 WIB. 

Lahan pertanian di Desa Pengkol mengalami penurunan kualitas kesuburan sehingga dibutuhkan cara yang efisien untuk memperbaiki unsur hara dalam tanah pada lahan pertanian di Desa Pengkol. Salah satu cara meregenerasi kualitas lahan pertanian yaitu dengan menggunaan pupuk organik yang menjadi kebutuhan pokok petani sebagai input produksi pertanian. Pembuatan Pupuk organik Cair (POC) sebenarnya dapat dilakukan secara rutin dengan pemanfaatan limbah yang ada disekitar seperti limbah organik rumah tangga. 

Limbah organik rumah tangga yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar POC sehingga tidak terbuang sia-sia. Pembuatan POC sangat mudah dilakukan dengan menggunakan beberapa bahan yang terdiri dari limbah organik rumah tangga, air cucian beras atau air kelapa, larutan gula merah atau molase, EM4, air, dan wadah tempat fermentasi POC. Bahan-bahan tersebut dimasukkan sesuai dengan takaran ke dalam wadah dan diaduk rata. Setelah 10-14 hari difermentasi, POC sudah dapat disaring untuk diambil cairannya dan dapat digunakan untuk keperluan pertanian. 

Pemilihan bahan-bahan pembuatan POC didasari oleh kandungan unsur hara didalamnya. Limbah organik rumah tangga mengandung unsur hara makro dan mikro yang mendukung pertumbuhan tanaman. EM4 digunakan dalam POC karena mengandung berbagai jenis bakteri yang dapat membantu jalannya fermentasi POC. Larutan gula merah berfungsi sebagai sumber energi dan penyubur bagi bakteri dalam proses penguraian serta air cucian beras dipilih karena mampu mempercepat proses fermentasi.

 
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, yang tepatnya di samping balai Desa Pengkol sebagai salah satu program monodisiplin oleh Aqilla Pirly Naidy, mahasiswi Program Studi Agribisnis, Universitas Diponegoro. Antusiasme dari ibu-ibu KWT yang hadir saat kegiatan sosialisasi pembuatan POC ini dapat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait kegiatan tersebut dan partisipasi dalam demonstrasi pembuatan POC. "Sosialisasi dan demonstrasi pembuatan POC sangat membantu menambah ilmu baru bagi kami supaya sampah sayuran dapat dimanfaatkan dengan baik" ujar Bu Parni selaku anggota KWT Desa Pengkol.

Kedepannya dari kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan POC ini diharapkan dapat diaplikasikan dengan baik dan berkelanjutan. Keberlanjutan kegiatan ini diharapkan agar dapat bermanfaat dari segi ekonomi dan dapat menjaga lingkungan dari pemanfaatkan limbah sampah organik rumah tangga.



Penulis : 
Aqilla Pirly Naidy 
(Agribisnis_Fakultas Peternakan dan Pertanian)

Dosen Pendamping Lapangan: 
Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono S.Pt. M.P., IPM

Aquaponik Sebagai Solusi Lahan Sempit dan Meminimalisir Limbah Kolam Lele, Mahasiswa Tim II KKN Undip Dorong Inovasi pada Lahan KWT di Desa Pengkol

0


Campusnesia.co.idSukoharjo - Selasa, 6 Agustus 2024, Mahasiswi Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi pengoptimalan kolam lele menjadi aquaponik pada Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dilaksanakan di Dukuh Badran, Desa Pengkol pada 16.00 WIB. 

Lahan KWT Dukuh Badran, Desa Pengkol memiliki dua kolam ikan yang dimanfaatkan oleh anggotanya untuk budidaya ternak lele. Kolam lele ini menghasilkan beberapa dampak negatif berupa limbah air kolam lele dan bau tidak sedap. Selain itu, lahan KWT tersebut juga kurang subur yang menyebabkan tanaman tidak tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Kedua permasalahan tersebut melatarbelakangi solusi inovatif yang dapat diaplikasikan pada lahan KWT Dukuh Badran yang berupa penggunaan sistem aquaponik yang memanfaatkan kolam untuk ternak lele sekaligus budidaya hidroponik sayuran. 

Sebelum adanya sosialisasi, air limbah kolam lele biasanya dimanfaatkan oleh anggota KWT sebagai pupuk cair pada sayuran hidroponik yang diambil secara manual. Hal ini membuat kegiatan budidaya hidroponik sayuran tersebut kurang efisien sehingga penggunaan sistem aquaponik menjadi pilihan tepat. "Saya mempelajari ilmu baru karena selama ini air kolam lele hanya diambil sedikit untuk pupuk tetapi ternyata dapat dimanfaatkan pada aliran sistem hidroponik sehingga tidak memerlukan tambahan pupuk pada budidaya hidroponik" ujar Bu Wahyu salah satu anggota KWT Dusun Badran. Cara kerja sistem aquaponik dengan menggunakan pompa air sama dengan cara kerja hidroponik, yang membedakan kedua sistem tersebut adalah sumber air untuk budidaya sayuran berasal dari kolam ikan. 

Pemeliharaan sistem aquaponik ini tidak butuh diberi pupuk cair seperti ab mix yang biasa digunakan pada sistem hidroponik, tetapi menggunakan kotoran ikan sebagai pupuk cair bagi tanaman hidroponik. Selain itu, dibutuhkan pemberian makan ikan secara rutin dan penambahan air pada kolam apabila airnya berkurang. Hasil budidaya sayuran pada sistem aquaponik dipercaya lebih segar dan batang sayuran lebih kokoh, sedangkan hasil ternak ikan lebih segar seperti ikan tangkapan dari sungai.

 

Progam kerja monodisiplin ini disusun oleh Aqilla Pirly Naidy, mahasiswa S1 Agribisnis dilakukan dengan cara demonstrasi pembuatan aquaponik sederhana dengan pemanfaatan ember untuk ternak lele dan budidaya sayuran. Jenis tanaman dan ikan yang dipilih pada demonstrasi sistem aquaponik sederhana dengan media ember tersebut adalah kangkung dan lele. Hal ini mengacu pada tanaman hidroponik yang umumnya menggunakan tanaman sayuran dan jenis ikan yang tahan dengan oksigen rendah. 

Harapan kedepannya dari pembinaan program ini adalah sistem aquaponik yang telah disampaikan dapat diaplikasikan dengan baik dan berkelanjutan. Keberlanjutan dari sistem aquaponik ini diharapkan dapat membuahkan manfaat berupa meminimalisir biaya budidaya lele dan sayuran serta dapat memaksimalkan lahan KWT yang terbatas. 



Penulis : 
Aqilla Pirly Naidy 
(Agribisnis_Fakultas Peternakan dan Pertanian)

Dosen Pendamping Lapangan: 
Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono S.Pt. M.P., IPM

Editor:
Achmad Munandar

Asah Keterampilan Murid SDN 1 Baleharjo, Kab. Sragen Dengan Mengenalkan Perubahan Wujud Zat dari Proses Pembuatan Es Krim

0


Campusnesia.co.idSragen - Rabu (25/7) - Dalam rangka mengenalkan teknologi pengolahan pangan bergizi kepada murid-murid Sekolah Dasar (SD), mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Baleharjo, Kec. Sukodono, Kab. Sragen mengadakan kegiatan edukasi melalui praktik pembuatan es krim berbahan dasar susu kedelai di SDN 1 Baleharjo. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah keterampilan siswa terkait teknologi pengolahan pangan melalui pembelajaran perubahan wujud zat dan konsep fisika sederhana. Murid-murid SDN 1 Baleharjo dapat memahami pembuatan es krim dengan mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap wujud suatu zat. 

Pembuatan es krim yang dilakukan memanfaatkan prinsip perubahan wujud zat dari cair menjadi padat dengan metode yang sederhana. Bahan bahan yang digunakan utamanya adalah susu kedelai, es batu, dan garam. Garam kasar berperan penting dalam menurunkan suhu lingkunganya, sehingga mempercepat pembekuan es krim. Selain itu, pemilihan susu kedelai sebagai utama didasari karena kandungan gizinya yang tinggi dan merupakan menu alternatif sehat bagi anak-anak. Selain itu, melalui pengenalan teknologi pangan berbasis susu kedelai, diharapkan murid-murid bisa mengembangkan pemahaman tentang pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.

 

Selama kegiatan berlangsung, para siswa tampak antusias mengikuti setiap tahapan, mulai dari pengenalan teknologi, pembelajaran, hingga demonstrasi. Murid-murid dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang berisikan 5 murid, untuk membuat satu bungkus es krim. Hal ini juga mengasah kemampuan dan kerja sama murid dalam membuat es krim secara berkelompok. Kegiatan ini juga diharapkan mampu membangkitkan rasa ingin tahu murid-murid terhadap sains dan teknologi, sekaligus menanamkan pola pikir kreatif dalam memanfaatkan bahan-bahan pangan lokal untuk menciptakan produk bernilai gizi tinggi. 



Penulis : 
Nashwa Rasheeda 

Instansi : 
Universitas Diponegoro (S1-Teknologi Pangan)

Editor:
Achmda Munandar