Campusnesia.co.id - Jumat, 9 Agustus 2024, Desa Kramat, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menjadi saksi peluncuran inisiatif baru yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sekaligus memperindah desa. Melalui upaya kolaboratif dengan warga setempat, eco-brick diperkenalkan sebagai bahan dekorasi desa dan simbol kebersihan.
Apa Itu Eco-Brick?
Eco-brick adalah metode pengelolaan sampah plastik yang semakin populer di berbagai komunitas di seluruh dunia. Dengan mengisi botol plastik bekas dengan limbah plastik yang tidak dapat terurai, eco-brick tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan, tetapi juga menciptakan bahan bangunan yang kuat dan serbaguna. Di Desa Kramat, eco-brick ini diubah menjadi berbagai dekorasi yang indah dan fungsional.
Dekorasi Desa dari Eco-Brick
Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk kepala desa dan para tokoh masyarakat, eco-brick ditampilkan dalam bentuk pot bunga, bangku taman, dan bahkan instalasi seni yang menghiasi balai desa dan taman bermain anak-anak. Berbagai hasil karya ini menunjukkan bahwa bahan yang umumnya dianggap sampah ternyata bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna dan memiliki nilai estetika tinggi.
“Saya setuju, karena permasalahan di Pemalang memang ada di sampah” ujar Ibu Rahayu, kepala desa Kramat pada saat penyuluhan.
Simbol Kebersihan Desa
Selain menjadi bahan dekorasi, eco-brick juga dijadikan simbol komitmen warga Desa Kramat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Setiap keluarga di desa ini diharapkan berpartisipasi dalam gerakan ini dengan membuat eco-brick dari sampah plastik rumah tangga mereka. Eco-brick yang terkumpul kemudian akan digunakan dalam proyek-proyek pembangunan desa, seperti pembuatan taman, bangku, dan dinding pembatas.
“Ini adalah cara kami untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan membangun desa yang lebih bersih dan indah,” ungkap Ibu Siti, seorang ibu rumah tangga yang antusias mengikuti program ini.
Partisipasi Warga dan Dampak Positif
Gerakan eco-brick ini disambut baik oleh warga desa. Mereka tidak hanya antusias untuk mengumpulkan sampah plastik, tetapi juga senang karena bisa berperan dalam mempercantik desa mereka.
Dengan diperkenalkannya eco-brick sebagai bahan dekorasi dan simbol kebersihan, Desa Kramat berharap dapat memberikan contoh positif bagi desa-desa lain di Kabupaten Pemalang. Selain itu, inisiatif ini diharapkan mampu mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, sekaligus membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di kalangan generasi muda.
Dengan langkah kecil ini, Desa Kramat membuktikan bahwa menjaga kebersihan lingkungan dan menciptakan keindahan bisa berjalan beriringan, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Editor:
Achmad Munandar