Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Edukasi Tentang Risiko Pinjaman Online Ke Masyarakat

0
 


Campusnesia.co.id - Krendowahono, Karanganyar (31/07) - Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Maharani Wahyu Nur Salsabilla, yang tergabung dalam program KKN TIM II UNDIP di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, telah sukses melaksanakan program kerja bertajuk “Edukasi Hukum: Menghindari Jeratan Pinjaman Online di Kalangan Masyarakat”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum mengenai risiko pinjaman online bagi masyarakat di Desa Krendowahono.

Program kerja ini dilatarbelakangi oleh kemudahan akses pinjaman online di internet yang telah menjadi alternatif populer bagi masyarakat untuk mendapatkan dana secara cepat. Sayangnya, kemudahan ini seringkali tidak diimbangi dengan pemahaman yang memadai tentang risiko dan ketentuan hukum yang mengikat dalam layanan pinjaman online. Menyikapi permasalahan ini, edukasi hukum mengenai pinjaman online menjadi sangat penting. Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban mereka sebagai konsumen layanan pinjaman online, mengenali ciri-ciri pinjaman online yang legal dan ilegal, serta langkah-langkah yang dapat diambil jika terjebak dalam permasalahan pinjaman online.

Kegiatan program kerja dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 31 Juli 2024 bertempat di Rumah Kepala Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono. Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi pengenalan pinjaman online dan risikonya, dasar hukum yang mengatur pinjaman online serta hak-hak konsumen, mengidentifikasi pinjaman online ilegal, dan alur pembuatan laporan pidana di kepolisian.


Program ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab serta pembagian Buku Saku Pinjaman Online. Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama yang dihadiri oleh Kepala Dusun Ngrawan serta masyarakat setempat. Dengan diadakannya edukasi hukum ini, Maharani berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam memanfaatkan layanan pinjaman online serta memiliki dasar hukum yang kuat untuk menghadapi masalah yang mungkin timbul di kemudian hari. 

Melalui program kerja KKN ini, Maharani tidak hanya belajar mengaplikasikan ilmu yang ia peroleh di bangku kuliah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi program-program serupa di masa mendatang.




Penulis: 
Maharani Wahyu Nur Salsabilla 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Sosialisasikan Pentingnya Pendaftaran Merek Bagi UMKM Di Desa Krendowahono

0


Campusnesia.co.idKrendowahono, Karanganyar (01/08) - Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yang tergabung dalam program KKN TIM II UNDIP Tahun 2024 di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, telah sukses melaksanakan program kerja yang berjudul “Edukasi Pentingnya Hak Kekayaan Intelektual Merek bagi UMKM”. Program ini diinisiasi untuk memberikan pemahaman akan pentingnya pendaftaran merek usaha ke DJKI dan telah memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM setempat.

Program kerja ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pelaku UMKM yang tersebar di Desa Krendowahono yang masih belum mendaftarkan merek usahanya secara resmi. Padahal pendaftaran merek bertujuan untuk memberikan dasar hukum bagi pemilik merek apabila mereknya disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Selain itu, pendaftaran merek juga berguna untuk menghindari konflik akibat persamaan atau kemiripan dengan merek yang sudah didaftarkan serta melindungi hak-hak pemilik merek agar mereknya tetap unik dan diakui secara hukum. 

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Maharani Wahyu Nur Salsabilla, melihat fenomena tersebut dan menyadari bahwa kesadaran hukum pelaku usaha di Desa Krendowahono dalam hal pendaftaran merek masih kurang, dan dengan demikian merancang program yang dapat membantu masyarakat dalam memahami pentingnya pendaftaran hak kekayaan intelektual merek bagi UMKM.


Kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara door-to-door dengan mengunjungi setiap UMKM yang ada di Desa Krendowahono dengan diawali pembahasan mengenai pengertian dan fungsi merek, kriteria merek yang tidak dapat didaftar dan ditolak, serta pendaftaran dan perpanjangan perlindungan merek secara online. 

Pada kegiatan ini, pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan melakukan tanya jawab lebih lanjut mengenai pendaftaran merek atas UMKM-nya tersebut. Di akhir kegiatan, pelaku UMKM menerima buku saku mengenai hak kekayaan intelektual merek sebagai panduan yang memuat secara ringkas dan rinci mengenai pendaftaran merek secara online, kisaran biaya, syarat administratif dan prosedur pendaftaran merek, jangka waktu perlindungan merek hingga prosedur perpanjangan waktu perlindungan merek.

Sosialisasi diakhiri dengan sesi foto bersama dengan pelaku UMKM setempat. Maharani berharap, melalui kegiatan sosialisasi tersebut para pelaku UMKM di Desa Krendowahono lebih memperhatikan lagi dalam hal pendaftaran merek untuk menghindari sengketa merek yang terjadi di masa depan.



Penulis: 
Maharani Wahyu Nur Salsabilla 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Desa Krendowahono Melakukan Edukasi Ke Ibu- ibu yang Memiliki Anak Balita Terkait Membangun Pola Asuh yang Sehat untuk Mencegah Stunting

0
 

Campusnesia.co.idKrendowahono, Kabupaten Karanganyar - Pada tanggal 3 Agustus 2024, Tim 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan program kerja "Membangun Pola Asuh yang Sehat untuk Mencegah Stunting pada Anak" di Desa Krendowahono. Acara ini dilaksanakan di rumah Kepala Dusun Ngrawan dan dihadiri oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita.

Kegiatan dimulai dengan presentasi materi yang disampaikan oleh anggota Tim 2 KKN Undip dari Fakultas Psikologi. Presentasi ini memfokuskan pada pentingnya pola asuh yang sehat dan bagaimana pola makan yang bergizi dapat mencegah stunting pada anak. Materi mencakup informasi mengenai kebutuhan nutrisi anak balita, tanda-tanda stunting, dan cara-cara praktis untuk memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup.

Setelah presentasi, sesi tanya jawab dibuka untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan. Ibu-ibu yang hadir mengajukan berbagai pertanyaan terkait praktik sehari-hari dan tips untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan asupan nutrisi yang baik. Diskusi ini berlangsung interaktif dan memberikan solusi praktis untuk tantangan yang sering dihadapi dalam pola asuh anak.

Sebagai bagian dari acara, diadakan juga permainan edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta dengan cara yang menyenangkan. Games ini dirancang untuk memperkenalkan informasi tentang nutrisi dan pola asuh sehat dengan cara yang interaktif. Peserta yang berhasil dalam games berkesempatan untuk memenangkan hadiah, dengan total sepuluh hadiah berupa sembako.


Pada akhir acara, setiap peserta menerima goodie bag yang berisi berbagai makanan bergizi dan nutrisi penting untuk mendukung pencegahan stunting. Goodie bag ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu dalam memberikan asupan yang sehat dan bergizi kepada anak-anak mereka dan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. Tim KKN Undip berharap bahwa melalui program ini, masyarakat Desa Krendowahono dapat lebih memahami pentingnya pola asuh dan gizi yang seimbang untuk mencegah stunting pada anak-anak mereka.



Penulis : 
Tim II KKN Universitas Diponegoro 
Desa Krendowahono

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Melakukan Prensentasi Pelatihan Terkait Diversifikasi Produk Lele Menjadi Olahan Dimsum yang Sehat, Lezat, dan Bergizi di Desa Krendowahono

0
 

Campusnesia.co.idKrendowahono, Kabupaten Karanganyar - Pada tanggal 30 Juli 2024, Tim 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan kegiatan bertajuk "Diversifikasi Produk Lele: Dimsum Sehat, Lezat, dan Bergizi" di Desa Krendowahono. Acara ini dilaksanakan di rumah Kepala Dusun Ngrawan dan dihadiri oleh ibu-ibu desa serta warga setempat.

Kegiatan dimulai dengan pemutaran video informatif yang menjelaskan proses pembuatan dimsum lele. Video ini bertujuan untuk memberikan gambaran awal kepada peserta mengenai langkah-langkah pengolahan lele menjadi dimsum yang sehat dan bergizi. Setelah pemutaran video, dilanjutkan dengan presentasi singkat yang disampaikan oleh anggota Tim KKN. Presentasi ini menjelaskan berbagai manfaat gizi dari lele, termasuk kandungan protein tinggi dan lemak sehat yang sangat penting dalam pencegahan stunting pada anak-anak. Penjelasan ini menekankan pentingnya memanfaatkan lele sebagai sumber pangan bergizi dalam upaya meningkatkan kesehatan keluarga.

Para peserta kemudian diajak untuk mencicipi produk dimsum lele yang telah dipersiapkan sebagai tester. Sesi ini memberikan kesempatan kepada ibu-ibu untuk merasakan langsung kelezatan dan kualitas produk, serta membandingkannya dengan produk-produk olahan lainnya. Selanjutnya, sesi tanya jawab dibuka untuk memberikan kesempatan kepada peserta mengajukan pertanyaan terkait proses pembuatan dimsum lele, manfaat gizi, dan cara-cara praktis untuk memproduksi dimsum di rumah. Diskusi ini berlangsung aktif dengan berbagai pertanyaan dan tanggapan yang menunjukkan ketertarikan peserta. Sebagai bagian dari acara, Tim KKN juga menyelenggarakan beberapa games interaktif yang melibatkan peserta. Games ini dirancang untuk membuat suasana lebih menyenangkan sambil menambah pengetahuan tentang manfaat lele dan teknik pengolahannya. Kegiatan diakhiri dengan sesi dokumentasi, di mana peserta, tim KKN, dan Kepala Dusun Ngrawan berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Dilanjut dengan pengisian kuisioner ke peserta sebagai bahan evaluasi kegiatan dan juga sebagai penutup acara.


Acara "Diversifikasi Produk Lele: Dimsum Sehat, Lezat, dan Bergizi" di Desa Krendowahono berhasil memberikan wawasan baru kepada masyarakat mengenai manfaat gizi dari lele serta teknik pembuatan dimsum yang sehat. Dengan penekanan pada pencegahan stunting, kegiatan ini diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan anak-anak di desa. Tim KKN Undip berharap bahwa pelatihan ini dapat diterapkan secara luas oleh masyarakat dan berdampak positif pada kesejahteraan serta kesehatan keluarga di Desa Krendowahono. Keberhasilan acara ini menandai langkah awal yang baik dalam kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat untuk pencapaian tujuan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi lokal.



Penulis : 
Tim II KKN Universitas Diponegoro 
Desa Krendowahono 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Gelar Yoga Prenatal di Desa Krendowahono: Relaksasi dan Dukungan untuk Ibu Hamil

0



Campusnesia.co.idDesa Krendowahono, Kamis (15/08/2024) - Untuk mendukung kesehatan ibu hamil di desa, Mahasiswa KKN Undip menggelar program Yoga Prenatal: Program Relaksasi dengan Gerakan Yoga. Kegiatan ini diadakan di tiap tiap posyandu Desa Krendowahono dan mendapat sambutan hangat dari para ibu hamil yang antusias mengikuti program ini.

Program Yoga Prenatal ini dirancang khusus untuk membantu ibu hamil menjaga kesehatannya selama masa kehamilan. Melalui serangkaian gerakan yoga yang disesuaikan, program ini bertujuan untuk merelaksasi tubuh, mengurangi stres, serta meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot yang penting selama kehamilan dan persalinan.

Di dalam buku panduan yang juga diberikan, adapun penjelasan bahwa yoga prenatal tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga sangat baik untuk kesehatan mental para peserta. Dalam tahapan yang ada juga fokus pada teknik pernapasan yang dapat membantu ibu hamil lebih tenang dan siap menghadapi proses persalinan.


Program ini dijadwalkan berlangsung selama 8 minggu dengan sesi mingguan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil di berbagai tahap kehamilan. Salah satu peserta, Ibu Nur, yang tengah hamil 7 bulan, mengungkapkan kegembiraannya bisa ikut serta dalam program ini. "Selain bisa berolahraga dengan aman, saya juga merasa lebih rileks dan siap menyambut kelahiran bayi saya nanti," katanya.

Dengan diadakannya program Yoga Prenatal ini, Desa Krendowahono menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup warganya, khususnya ibu hamil, melalui kegiatan yang bermanfaat dan menyehatkan.



Editor:
Achmad Munandar

Meningkatkan Akurasi Data UMKM Desa Ngerangan: Mahasiswa KKN Undip Dorong Digitalisasi dan Pencatatan yang Lebih Baik

0

Ngerangan (23/07/2024) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 
TIM II Universitas Diponegoro tahun 2024 melaksanakan program kerja monodisiplin 
“Digitalisasi dan Analisis Pencatatan Data Usaha UMKM Desa Ngerangan”



Campusnesia.co.idNgerangan, Klaten (15/08) - Desa Ngerangan, yang terkenal dengan potensi UMKM-nya, kini memasuki babak baru dalam pengelolaan keuangan usaha. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, pelaku UMKM di desa ini mulai menyadari pentingnya digitalisasi untuk pencatatan keuangan yang lebih akurat dan efisien. Dengan demikian mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro kembali hadir dengan program inovatif di Desa Ngerangan yang berlangsung pada Rabu (23/07/2024). Program ini berfokus pada peningkatan akurasi data UMKM setempat melalui digitalisasi dan pencatatan yang lebih terstruktur.

Selama program berlangsung, mahasiswa KKN Undip bekerja sama dengan pelaku UMKM di Desa Ngerangan dalam melakukan pelatihan singkat tentang pentingnya pencatatan data usaha yang akurat dan terstruktur. Pelaku UMKM diajari bagaimana mencatat pemasukan dan pengeluaran mereka, serta bagaimana menggunakan format digital yang lebih modern seperti Google Sheets. Melalui pelatihan ini, mahasiswa KKN Undip berharap para pelaku UMKM dapat memahami pentingnya pencatatan yang baik sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat. 

Acara dimulai dengan sesi pengenalan dasar tentang digitalisasi dan manfaatnya bagi UMKM. Para peserta diberikan pemahaman mengenai bagaimana pencatatan keuangan yang lebih baik dapat membantu mereka dalam mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat. "Dengan beralih ke digital, kami berharap usaha kami bisa lebih teratur, dan kami bisa melihat dengan jelas bagaimana arus keuangan usaha," ujar salah satu peserta, Bu Menik, yang selama ini mengandalkan buku catatan sederhana untuk mencatat pemasukan dan pengeluarannya.

Setelah sesi pengenalan, peserta diajak untuk langsung mempraktikkan cara membuat dan mengisi Google Sheets. Langkah demi langkah, mereka belajar cara mencatat pemasukan, pengeluaran, dan membuat laporan sederhana yang dapat membantu mereka melihat kinerja usaha secara keseluruhan. Pelatihan ini juga dilengkapi dengan modul yang mudah dipahami, yang nantinya bisa dijadikan acuan oleh para peserta dalam melanjutkan pencatatan keuangan secara mandiri.

Salah satu bagian penting dari pelatihan ini adalah bagaimana para pelaku UMKM diajarkan untuk menganalisis data keuangan yang telah dicatat. Dengan menggunakan formula sederhana, mereka diajari cara melihat perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran. Ini diharapkan dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi mereka dalam perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan bisnis.
 

Pelaksanaan program kerja monodisiplin 
“Digitalisasi dan Analisis Data Usaha UMKM Desa Ngerangan

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi kelompok, di mana para peserta saling berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam mengelola keuangan usaha. Antusiasme yang tinggi terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, serta semangat mereka untuk mengaplikasikan ilmu yang baru didapatkan.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Ngerangan tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi pencatatan keuangan mereka, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan di era digital. Program ini menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi bukan hanya milik usaha besar, tetapi juga bisa diakses oleh usaha kecil di pedesaan. Semoga langkah kecil ini menjadi awal dari perkembangan ekonomi lokal yang lebih besar di masa mendatang.



Penulis
Sabina Farah Ipmawati
Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Ir. Sutrisno, MP.

Lokasi:
Desa Ngerangan, Kec. Bayat, Kab. Klaten

Editor:
Achmad Munandar

Dukung Generasi Sehat, Mahasiswa KKN Undip Adakan Kelas Memasak MPASI Hemat dan Bergizi

0

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 
mengadakan seminar tentang MPASI Sehat 
berupa Nugget Ikan Tongkol yang kaya gizi


Campusnesia.co.id - Watusalam, 29 Juli 2024 - Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro, Irna Kurniati, bersama timnya telah sukses melaksanakan program pengabdian kepada Masyarakat dengan memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Watusalam, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, dalam acara yang bertajuk "Optimalisasi Pencegahan Stunting". Seminar sehat ini mengusung tema “Kelas Memasak Ibu dalam Pengolahan Menu Nusantara MPASI Berbasis Ikan Tongkol : Hemat, Sehat, dan Bergizi!” dengan tujuan untuk mengedukasi para ibu di desa yang terletak di jantung Jawa Tengah tersebut. 

Seminar ini diadakan sebagai respons terhadap tingginya angka stunting dan gizi buruk yang masih menjadi tantangan di Desa Watusalam. Para peserta, terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang antusias, berkumpul untuk mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya gizi sehat bagi daya tumbuh buah hati mereka. Dalam sesi ini, perhatian utama tertuju pada ikan tongkol, yang dikenal sebagai sumber protein berkualitas tinggi. Ikan tongkol dipilih bukan hanya karena manfaat gizinya dan kemudahannya untuk diolah menjadi berbagai hidangan lezat yang cocok untuk makanan pendamping ASI (MPASI).

"Seminar ini bertujuan supaya para ibu teredukasi mengenai pentingnya memperkenalkan MPASI kepada bayi dan anak-anak sesuai dengan kebutuhan gizinya," ungkap koordinator program. Selain itu, para peserta juga diajari cara menyusun menu seimbang dengan memasukkan ikan tongkol sebagai salah satu bahan utama. Dengan resep yang praktis dan mudah diikuti, ibu-ibu diajak untuk mengolah ikan tongkol menjadi nugget yang tidak hanya enak tetapi juga bergizi.

Acara yang berlangsung dengan format interaktif ini berhasil mengundang perhatian penuh dari peserta. Suasana semarak terasa saat praktik memasak menggairahkan ruangan. Ibu-ibu terlihat antusias saat mengikuti demo pembuatan nugget ikan tongkol, bereksperimen dengan resep yang telah diajarkan, dan diskusi dua arah pun berlangsung hangat. Dengan semangat saling berbagi, peserta juga berdialog mengenai tips dan trik dalam mengolah makanan sehat untuk keluarga.

"Dari seminar ini, saya belajar banyak tentang cara membuat makanan sehat untuk anak-anak," ujar Ibu Novi, salah satu peserta, dengan senyum di wajahnya. "Saya berharap bisa menerapkan ilmu yang didapatkan di rumah agar anak-anak saya tumbuh sehat."

Dengan diakhiri sesi tanya jawab yang menarik, seminar ini menutup rangkaian acaranya dengan harapan besar bahwa para ibu dapat membawa pulang pengetahuan baru dalam mengolah menu MPASI berbasis ikan tongkol yang hemat, sehat, dan bergizi untuk keluarga mereka. Semoga langkah kecil ini dapat turut berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Desa Watusalam dan meningkatkan kesehatan anak-anak di masa depan. 




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Gelar Kelas Pembuatan Probiotik Alami: Solusi Efisien untuk Pakan Ternak Lele di Desa Watusalam

0


Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 
melakukan demonstrasi Pembuatan Probiotik Ikan 
berbasis Bahan-bahan Alami Limbah Dapur 


Campusnesia.co.idWatusalam, 5 Agustus 2024 - Dalam suasana cerah di Balai Desa Watusalam, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro menggelar seminar yang penuh makna bertajuk “Kelas Pembuatan Probiotik Alami untuk Pakan Ternak Lele sebagai Nutrisi Pangan Tambahan yang Murah dan Efisien”, yang mana acara ini menjadi bagian penting dari program multidisiplin Budikdamber yang dirancang untuk meningkatkan kualitas budidaya lele di desa tersebut.

Acara ini dihadiri oleh para peternak lele dan pelaku akuakultur skala rumah tangga yang antusias untuk meningkatkan produktivitas ternak lele mereka. Di tengah tingginya minat terhadap metode budidaya yang efisien dan berkelanjutan, seminar ini hadir sebagai jawaban untuk kebutuhan akan pengetahuan dan keterampilan dalam memproduksi pakan ternak yang lebih baik. Melalui metode workshop praktis, peserta diajarkan cara fermentasi bahan-bahan alami menjadi probiotik yang layak untuk dijadikan pakan lele.

Rangkaian workshop praktis dimulai dengan antusiasme tinggi dari peserta, khususnya kelompok wanita tani yang hadir. Dalam sesi ini, mahasiswa KKN memperkenalkan metode fermentasi menggunakan bahan-bahan alami seperti gula jawa, jahe, kunyit, temulawak, bawang putih dan daun pandan. Kombinasi istimewa ini tidak hanya menambah nilai gizi, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas pakan ternak lele.

Sebagai langkah awal, peserta diajak untuk memahami berbagai bahan yang dibutuhkan serta proses pembuatan, penyimpanan, dan dosis pemberian probiotik yang tepat. Dengan gaya komunikasi yang interaktif, mahasiswa KKN membagikan pengetahuan tentang pentingnya pemberian nutrisi yang baik dan seimbang untuk ternak lele, serta menjelaskan manfaat probiotik alami sebagai pangan tambahan yang efisien.

“Probiotik ini mudah proses pembuatannya dan bahannya juga sangat terjangkau,” ungkap salah satu mahasiswa sambil menunjukkan langkah demi langkah proses fermentasi kepada peserta. “Dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, kita bisa memproduksi pakan lele yang lebih sehat dan bergizi,” tambahnya, disambut sorakan penuh semangat dari peserta. 

Peserta seminar tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif terlibat dalam praktik pembuatan probiotik. Dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan biaya produksi yang terjangkau, mereka belajar bagaimana cara mereformasi limbah organik menjadi makanan bergizi yang dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan ikan. Di tengah pelatihan, diskusi dua arah berlangsung hangat, di mana pengalaman dan tips dari masing-masing peserta saling ditukarkan, menjadikan suasana semakin produktif. “Kalau bisa produksi pakan sendiri, kami bisa lebih hemat biaya dan pastinya kualitas pakan bisa lebih kami jaga,” kata Ibu Siti, salah satu peternak lele yang penuh antusias.

Melalui seminar ini, mahasiswa KKN berharap agar para pelaku akuakultur di desa Watusalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Mereka ingin memastikan bahwa setiap peternak lele dapat memanfaatkan probiotik alami yang murah dan efisien untuk meningkatkan produktivitas serta kesehatan ikan peliharaan mereka. “Ini adalah pengetahuan yang sangat bagus buat kami. Dengan memproduksi probiotik sendiri, kami bisa menghemat biaya dan meningkatkan kualitas pakan ternak ikan kami” ujar Ibu Rini, salah satu peserta, penuh antusias. 

Dengan berakhirnya sesi pelatihan, harapan akan peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak lele semakin menyala. Melalui upaya kecil namun signifikan ini, mahasiswa KKN Undip dan pelaku akuakultur masyarakat Watusalam menunjukkan bahwa kolaborasi dan pengetahuan dapat menjadi kunci untuk pertanian yang lebih berkelanjutan dan sejahtera. Semoga langkah progresif ini akan menghasilkan panen yang melimpah serta meningkatkan perekonomian desa secara keseluruhan.



Editor:
Achmad Munandar

Program Peningkatan Penjualan Umkm Menggunakan Ecommerce Di Desa Kedawung

0
Sumber: Dokumentasi Penulis


Campusnesia.co.idKedawung, Sragen (15/08/24) – Di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan daya saing mereka melalui pemanfaatan teknologi digital. Namun, banyak UMKM, terutama di daerah, masih belum sepenuhnya mengoptimalkan potensi digital dalam menjualkan produk mereka. 

Menanggapi kondisi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengambil inisiatif untuk membantu UMKM di Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Sragen, dengan cara memberikan pelatihan pembuatan dan pengoperasian akun e-commerce guna meningkatkan penjualan.

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro menjalankan program pendampingan yang berfokus pada dua aspek utama yaitu pengenalan penjualan online serta pengembangan penjualan melalui e-commerce. Program ini dirancang untuk membantu pelaku UMKM dalam menciptakan dan mengelola akun e-commerce, serta memahami cara efektif untuk memanfaatkan platform digital dalam menjualkan produk mereka. 

Dengan metode door-to-door dan mengikuti perkumpulan yang di adakan oleh UMKM, mahasiswa memberikan pelatihan langsung kepada UMKM di Desa Kedawung serta organisasi UMKM di Kecamatan Mondokan, yang dikenal dengan nama E-Moncer. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk memfasilitasi UMKM dalam memulai penjualan online, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional, dan memudahkan pelanggan dalam mengakses produk mereka secara digital.

Dalam pelatihan tersebut, mahasiswa KKN menggunakan brosur dan video tutorial untuk membantu para pelaku UMKM memahami langkah-langkah pembuatan akun e-commerce, seperti di platform Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. Mahasiswa KKN juga memberikan pendampingan langsung dalam mengoperasikan akun-akun tersebut, mulai dari pengunggahan produk hingga strategi penetapan harga dan promosi. Dengan pendekatan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih mandiri dalam menjalankan bisnis secara digital, meningkatkan daya saing, dan pada akhirnya, memperkuat perekonomian lokal.

Program kerja KKN ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Desa Kedawung dan sekitarnya, sekaligus menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk terus berinovasi dalam memanfaatkan teknologi digital. Dukungan ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM di pasar yang semakin kompetitif, serta mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat lokal.



Penulis: 
Bilal Althaf Dwi Abimanyu

Lokasi Kegiatan: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Pengenalan Dan Pengoperasian Digitalisasi Marketing Di Desa Kedawung

0

Sumber: Dokumentasi Penulis


Campusnesia.co.idKedawung, Sragen (15/08/24) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro telah melakukan langkah konkret dalam mendukung pengembangan ekonomi desa dengan menyelenggarakan pelatihan digital marketing di Desa Kedawung. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk-produk lokal melalui platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook.

Pelatihan ini dilaksanakan sebagai salah satu program unggulan KKN TIM II di Desa Kedawung, dengan fokus pada pembuatan dan pengoperasian akun media sosial sebagai sarana pemasaran yang efektif. Mengingat tren digital yang terus berkembang, pemanfaatan media sosial menjadi krusial bagi pengembangan UMKM di desa ini.

Pelatihan ini dirancang dengan pendekatan yang komprehensif, menggabungkan teori dengan praktik langsung. Peserta diajarkan bagaimana cara membuat akun di platform media sosial, strategi konten yang menarik, hingga teknik pengoptimalan algoritma agar jangkauan pemasaran lebih luas. Tim KKN juga memberikan wawasan mengenai pentingnya branding produk dan cara memaksimalkan penggunaan fitur-fitur yang disediakan oleh setiap platform.

Selain pelatihan terstruktur, tim KKN juga menerapkan metode door to door untuk menjangkau masyarakat yang belum terbiasa dengan teknologi digital. Metode ini terbukti efektif dalam memberikan pendampingan personal kepada para pelaku UMKM, memastikan bahwa setiap individu mendapatkan pemahaman yang baik mengenai penggunaan media sosial.

Untuk memperkuat dampak dari pelatihan ini, tim KKN juga mendorong para peserta untuk aktif dalam mengikuti perkumpulan yang diadakan oleh UMKM lokal. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan jaringan yang kuat antar pelaku usaha di Desa Kedawung, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing produk-produk lokal di pasar yang lebih luas.

Penggunaan Instagram, TikTok, dan Facebook dipilih karena popularitas dan kemampuannya dalam menjangkau audiens yang luas. Instagram, dengan fitur visualnya yang kuat, sangat cocok untuk memamerkan produk-produk unggulan desa seperti kerajinan tangan dan makanan tradisional. TikTok, dengan algoritma yang mendukung konten viral, memungkinkan produk desa mendapatkan perhatian dalam waktu singkat. Sementara itu, Facebook, dengan basis penggunanya yang luas dan beragam, menawarkan peluang besar untuk membangun komunitas pelanggan yang loyal.

Melalui upaya ini, Mahasuswa KKN TIM II Universitas Diponegoro tidak hanya berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia di Desa Kedawung, tetapi juga mendukung percepatan transformasi digital yang menjadi kunci keberhasilan dalam era industri 4.0. Dengan semakin kuatnya penguasaan digital marketing oleh para pelaku UMKM lokal, Desa Kedawung diharapkan dapat menjadi salah satu desa unggulan dalam bidang pemasaran produk-produk lokal di Kabupaten Sragen.



Penulis: 
Bilal Althaf Dwi Abimanyu

Lokasi Kegiatan: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar