Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Edukasi Digital Kepada Siswa-Siswi SMP Negeri 8 Pemalang

0


Campusnesia.co.idTanggal 22 Juli 2024 - 24 Juli 2024 di Desa Kramat, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Dalam rangka meningkatkan keterampilan digital dan kesiapan masyarakat menghadapi era globalisasi, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan serangkaian kegiatan multidisiplin di Desa Kramat. Program ini dilaksanakan pada 22 hingga 24 Juli 2024 dengan tema utama “Pengaruh Globalisasi di Era Digitalisasi dan Pembelajaran Microsoft Office”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi informasi serta keterampilan praktis dalam menggunakan perangkat lunak perkantoran yang relevan di era digital saat ini. 

Kegiatan dimulai dengan melakukan sosialisasi kepada warga sekolah SMP Negri 8 Pemalang. Para mahasiswa KKN memaparkan tujuan kegiatan, manfaat bagi siswa-siswi, serta jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan. Pembukaan ini diadakan di kantor kepala sekolah SMP Negeri 8 Pemalang dengan antusiasme yang tinggi dari jajaran guru SMP tersebut. Setelah sosialisasi, program kerja ini membahas mengenai dampak globalisasi di era digitalisasi pada kehidupan sehari-hari, diskusi mengenai peran teknologi dan memfasilitasi komunikasi dan akses informasi, serta pelatihan dengan menggunakan Microsoft Office menggunakan ilmu-ilmu dasarnya. 

 
Pelaksanaan program kerja ini dilakukan menjadi dua sesi dalam dua hari yaitu pada hari Senin, 22 Juli 2024 ditujukan kepada siswa-siswi kelas 8, sedangkan di hari Rabu 24 Juli 2024 ditujukan kepada siswa-siswi kelas 9. Selama sosialisasi berlangsung terdapat antusias yang tinggi dari siswa-siwi tersebut. Mengenai pelatihan dasar Microsoft Office difokuskan untuk meningkatkan keterampilan computer warga desa yang meliputi Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Para peserta diajak untuk mempraktikan modul secara langsung dengan bimbingan dari mahasiswa KKN. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa-siswi untuk memahami dan memanfaatkan perangkat lunak ini dalam kegiatan sehari-hari. Mahasiswa juga mengumpulkan umpan balik dari peserta untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pelatihan. 

 

Kegiatan program kerja multidisiplin oleh mahasiswa KKN UNDIP ini telah memberikan dampak positif bagi siswa-siswi SMP Negeri 8 Pemalang. Melalui sosialisasi serta pelatihan mengenai digitalisasi dan penggunaan Microsoft Office, diharapkan bahwa siswa-siswi disini lebih bijak dan siap menghadapi tantangan globalisasi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas mereka. Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen mahasiswa KKN UNDIP untuk berkontribusi secara langsung terhadap pemberdayaan siswa-siswi di era digital. 



Editor:
Achmad Munandar

KKN UNDIP di Desa Kramat: Pelatihan Digital, Pemetaan Desa dan Inovasi Eco-Brick

0



Campusnesia.co.idPada bulan Juli 2024 di Desa Kramat, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan rangkaian kegiatan program kerja multidisiplin di Desa Kramat dari tanggal 24 Juli 2024 hingga 26 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk beberikan kontribusi kepada masyarakat setempat yang difokuskan kepada penyuluhan bebasis computer learning, pemajuan geografis desa serta pemanfaatan limbah plastik untuk pembuatan icon Desa Kramat menggunakan eco-brick. Kegiatan ini diharapkan dapat memberdayakan warga desa dan meningkatkan kesadaran akan pentingnnya teknologi, data geografis serta pengelolaan lingkungan. 
 
Kegiatan diawal dengan mahasiswa KKN mempresentasikan tujuan dan agenda kegiatan dari program kerja multidisiplin ini yang bagaimana nantinya masing-masing program akan dilaksanakan dan manfaat yang diharapkan bagi masyarakat. Dimulai dari penyuluhan berbasis computer learning yang diberikan kepada perangkat Desa Kramat mengenai pengenalan kepada teknologi digital terkini, termasuk aplikasi computer dalam kehidupan sehari-hari dan pekerjaan. Memberikan pelatihan praktis tentang penggunaan perangkat keras dan lunak komputer. Mengenai penyuluhan kegiatan ini terdapat respon yang positif dari perangkat desa karena merasa terbantu dengan adanya program kerja ini karena website Desa Kramat menjadi lebih aktif Kembali. 

 
Selanjutnya mengenai pemajuan informasi geografis desa dilakukan dengan mahasiswa KKN melakukan pengumpulan data mengenai lokasi penting di desa, pembagian administrasi desa RT/RW serta sarana dan prasarana. Pemetaan itu sendiri dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak pemetaan desa yang mencakup informasi geografis dapat digunakan untuk perencanaan pembangungan dan pengembangan desa. Peta ini diharapkan dapat menjadi alat bantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan oleh pihak desa untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kondisi geografis mereka. 

 

Pemanfaatan limbah plastik merupakan rangkaian kegiatan akhir dari program kerja ini. Dimulai dengan sosialisasi kepada warga sekolah, perangkat Desa Kramat, warga Desa Kramat. Pengumpulan sampah plastik dilakukan dengan mendatangi setiap sekolah-sekolah dan dibantu oleh warga desa. Pembuatan prototype menggunakan aplikasi Fusion 360 dan Blender oleh mahasiswa KKN, setelah prototype selesai dirancang selanjutnya pembuatan kerangka berjalan dengan dibantu oleh warga Desa Kramat yang memiliki bengkel las. 

Selama pembuatan kerangka, mahasiswa KKN mulai membuat bahan eco-brick dari sampah yang sudah dikumpulkan selama sosialisasi. Pemasangan icon “Desa Kramat” sendiri berada di tempat wisata Candi Pengilon yang masih berada di Desa Kramat dan berbatasan langsung dengan RT 06 RW 02. Keberjalanan program kerja ini terbilang cukup lama karena kebutuhan sampah plastik yang cukup banyak. Tujuan adanya pembuatan icon “Desa Kramat” sendiri agar menunjukan bahwa Desa Kramat bebas dari sampah plastik serta ciri khas dari desa itu sendiri. 




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip di Desa Kedawung: Upaya Peningkatan Minat Pelajar untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

0

Upaya peniingkatan minat siswa untuk melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi 
di SMK Negeri 1 Mondokan. Sumber: Dokumentasi Pribadi.


Campusnesia.co.idKedawung, Mondokan - Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan minat siswa SMA/SMK sederajat di Desa Kedawung Mondokan dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kegiatan bertajuk "Peningkatan Minat Pelajar Terhadap Kelanjutan Pendidikan ke Perguruan Tinggi" ini diadakan di dua lokasi berbeda, yaitu SMK Negeri 1 Mondokan pada 29 Juli 2024 dan SMK Tunas Harapan 2 pada 25 Juli 2024.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya minat siswa di desa tersebut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh tim KKN UNDIP, hanya 28,3% dari total responden yang menyatakan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sebagian besar siswa lebih memilih untuk langsung bekerja setelah lulus, dengan alasan utama adalah kendala biaya pendidikan.

Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, tim KKN UNDIP memperkenalkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kepada siswa yang berkeinginan melanjutkan pendidikan namun terkendala biaya. Selain itu tim KKN UNDIP juga memberikan motivasi, pengenalan perguruan tinggi, serta sharing mengenai manfaat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi beserta kegiatan saat berkuliah. Melalui program ini, diharapkan siswa yang memiliki minat untuk melanjutkan studi dapat terbantu dalam pembiayaan kuliah, sehingga lebih banyak siswa yang terdorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 

Upaya peniingkatan minat siswa untuk melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi 
SMK Tunas Harapan 2 Mondokan. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Hasil dari kegiatan ini tidak hanya sebatas survei, tetapi juga membangun database minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Database ini akan menjadi acuan bagi pihak sekolah dan pemerintah setempat dalam merancang program-program yang dapat meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi di desa Kedawung Mondokan.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa di Desa Kedawung Mondokan dapat lebih termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dan memperoleh kesempatan yang lebih baik di masa depan. Mahasiswa KKN UNDIP berharap bahwa sosialisasi mengenai KIP Kuliah dan manfaat melanjutkan pendidikan tinggi dapat membuka wawasan siswa dan menghilangkan kekhawatiran mereka terkait biaya pendidikan.



Penulis:
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024
• Alfan Hidayat
• Aninda Farhannisa
• Arindra Dewi Indyastari
• Athirah Ghassani Rahadatul Aisy 
• Bilal Althaf Dwi Abimanyu
• Vania Rahma Ardana

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Susun Proposal Pengembangan Wisata di Desa Kedawung, Dorong Potensi Kebun Melon dan Jagung

0



Campusnesia.co.idKedawung, Mondokan - Pada tanggal 15 Agustus 2024, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan penyerahan proposal desa wisata secara simbolis kepada perangkat Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya strategis yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dalam mendukung pengembangan potensi pariwisata desa, khususnya melalui destinasi wisata kebun melon, waterboom, dan pengelolaan komoditas utama desa, yaitu jagung.

Desa Kedawung, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai desa wisata, selama ini belum maksimal dalam memanfaatkan sumber daya alam dan kekayaan lokalnya. Melihat peluang ini, mahasiswa KKN Undip menyusun proposal pengembangan desa wisata yang dapat dijadikan referensi oleh perangkat desa dan masyarakat dalam merencanakan dan mengembangkan pariwisata di wilayah tersebut.

Proposal yang disusun mencakup berbagai aspek, mulai dari perencanaan destinasi wisata kebun melon yang berpotensi menarik wisatawan, hingga pengembangan waterboom sebagai sarana rekreasi keluarga. Selain itu, komoditas jagung yang merupakan salah satu hasil pertanian utama Desa Kedawung serta UMKM yang ada juga dipertimbangkan dalam rencana pengembangan wisata agro dan kuliner berbasis jagung.
 
Penyerahan proposal desa wisata kepada Lurah Kedawung. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Perangkat Desa Kedawung menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan komitmennya untuk mempertimbangkan serta mengimplementasikan ide-ide yang ada dalam proposal tersebut. Mereka juga mengapresiasi kontribusi mahasiswa KKN yang telah berperan aktif dalam mendorong pengembangan desa melalui pendekatan yang inovatif dan berbasis komunitas.

Penyerahan proposal secara simbolis yang dilakukan di Balai Desa Kedawung ini menandai tahap awal dari pengembangan yang diharapkan dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat. Upaya ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi Desa Kedawung untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sragen, yang tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga pengunjung dari luar daerah.



Penulis:
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024
• Alfan Hidayat
• Aninda Farhannisa
• Arindra Dewi Indyastari
• Athirah Ghassani Rahadatul Aisy 
• Bilal Althaf Dwi Abimanyu
• Vania Rahma Ardana

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Sosialisasi DAGUSIBU Obat untuk Ibu-Ibu PKK oleh Mahasiswa KKN UNDIP

0



Campusnesia.co.id - Desa Nganjat, 8 Agustus 2024 - Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) dari jurusan Farmasi mengadakan sosialisasi mengenai DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) obat kepada Ibu-Ibu PKK di Balai Desa Nganjat pada tanggal 8 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para ibu rumah tangga tentang pengelolaan obat yang benar demi menjaga kesehatan keluarga.

Theresya M Parhusip, mahasiswi Farmasi UNDIP yang memimpin sosialisasi ini, menekankan pentingnya pemahaman yang benar tentang obat-obatan bagi para ibu, yang sering kali menjadi penanggung jawab utama dalam menjaga kesehatan keluarga. "Ibu-ibu PKK memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga, terutama dalam hal kesehatan. Dengan memahami prinsip DAGUSIBU, ibu-ibu dapat memastikan bahwa obat yang digunakan dalam keluarga aman dan efektif," jelas Theresya.


Sosialisasi ini mencakup empat aspek utama dari DAGUSIBU:

1. Dapatkan: Theresya menjelaskan bahwa obat harus selalu didapatkan dari sumber yang terpercaya, seperti apotek atau pusat kesehatan masyarakat. Ia juga mengingatkan para ibu untuk selalu memeriksa tanggal kedaluwarsa obat sebelum membelinya.


2. Gunakan: Para ibu diingatkan untuk menggunakan obat sesuai dengan dosis dan petunjuk yang diberikan oleh dokter atau apoteker. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat berbahaya, terutama bagi anak-anak dan lansia.


3. Simpan: Penyimpanan obat yang benar adalah kunci untuk menjaga efektivitasnya. Theresya memberikan tips tentang cara menyimpan obat di rumah, seperti menjauhkan dari jangkauan anak-anak dan menyimpannya di tempat yang sejuk dan kering.


4. Buang: Theresya juga mengajarkan cara membuang obat yang sudah tidak terpakai atau kadaluwarsa. Pembuangan yang tepat penting untuk menghindari pencemaran lingkungan dan mencegah penyalahgunaan obat.


Sosialisasi ini disambut dengan antusias oleh Ibu-Ibu PKK Desa Nganjat. Mereka merasa mendapatkan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa peserta bahkan menyampaikan rencana untuk menyebarluaskan informasi yang mereka peroleh kepada tetangga dan keluarga lainnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN mahasiswa UNDIP, yang bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan yang praktis dan aplikatif kepada masyarakat. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, para ibu di Desa Nganjat dapat menjadi agen kesehatan yang aktif dalam keluarga dan komunitas mereka.


 
Editor:
Achmad Munandar

Sosialisasi Pengenalan Logo Obat-Obatan pada Kemasan oleh Mahasiswa KKN UNDIP

0
 


Campusnesia.co.idDesa Nganjat, 8 Agustus 2024 - Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) dari jurusan Farmasi mengadakan sosialisasi mengenai pengenalan logo obat-obatan pada kemasan obat kepada Ibu-Ibu PKK di Balai Desa Nganjat pada tanggal 8 Agustus 2024. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para ibu rumah tangga tentang berbagai logo yang sering ditemui pada kemasan obat, sehingga mereka dapat lebih bijak dalam memilih dan menggunakan obat untuk keluarga.

Theresya M Parhusip, mahasiswi Farmasi UNDIP yang memandu sosialisasi ini, menjelaskan bahwa pengenalan logo obat adalah langkah penting dalam memastikan keamanan penggunaan obat di rumah. "Banyak dari kita yang mungkin tidak menyadari arti logo-logo yang ada pada kemasan obat. Padahal, memahami logo tersebut bisa membantu kita memilih obat yang tepat dan aman untuk keluarga," ujar Theresya.


Dalam sosialisasi ini, Theresya memaparkan beberapa logo penting yang biasa terdapat pada kemasan obat, di antaranya:


1. Logo Hijau (Obat Bebas): Theresya menjelaskan bahwa logo hijau menunjukkan obat bebas yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi gejala ringan, seperti sakit kepala atau demam.


2. Logo Biru (Obat Bebas Terbatas): Logo biru menandakan obat bebas terbatas, yang penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker. Theresya menekankan pentingnya mengikuti aturan penggunaan yang tertera pada kemasan.


3. Logo Merah (Obat Keras): Logo merah menunjukkan obat keras yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Theresya mengingatkan para ibu untuk tidak sembarangan menggunakan obat dengan logo ini tanpa pengawasan medis.


4. Logo Lingkaran Kuning dengan Huruf K (Obat Tradisional): Theresya juga memperkenalkan logo ini yang menunjukkan obat tradisional. Meskipun berbahan dasar alami, penggunaannya tetap harus berhati-hati dan sesuai dengan petunjuk yang ada.


5. Logo Gambar Hati (Obat Herbal Terstandar): Logo ini menunjukkan bahwa obat tersebut merupakan obat herbal yang telah melalui standarisasi. Theresya menjelaskan bahwa obat dengan logo ini telah teruji secara ilmiah.


Ibu-Ibu PKK Desa Nganjat mengikuti sosialisasi ini dengan antusias, banyak yang bertanya mengenai obat-obatan yang sering mereka temui di rumah. Mereka mengaku mendapatkan pengetahuan baru yang sangat berguna untuk memilih dan menggunakan obat secara tepat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN mahasiswa UNDIP yang berfokus pada peningkatan kesadaran kesehatan di masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang logo-logo pada kemasan obat, diharapkan para ibu dapat lebih bijak dan berhati-hati dalam mengelola obat-obatan di rumah, demi kesehatan keluarga yang lebih baik.



Editor:
Achmad Munandar

Dorong Pemberdayaan Masyarakat Desa Timbang Oleh Mahasiswa KKN Undip Dalam Pemanfaatan Eco Print

0


Campusnesia.co.idTimbang,15 Agustus 2024 -  Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Univeraitas Diponegoro mengadakan kegiatan program monodisiplin melalui kegiatan Eco Print yang dilaksanakan di Desa Timbang, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa mempraktikan dalam pembuatan Eco Print, dengan melakukan praktik teknik dalam pembuatan motif pada kain yang menggunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan, sekaligus mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. 

Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa bersama para ibu kader posyandu melakukan praktik secara Pounding dengan menggunakan palu kayu. Teknik pounding sendiri merupakan sebuah teknik memukul, dimana daun atau bunga ditempatkan diatas kain, kemudian dipukul-pukul dengan palu atau alat tumul lainnya hingga pigmen alami dari daun maupun bunga bisa meresap ke dalam serat kain, membentuk motif yang indah dan alami. 

Aldian Novitasari, selaku pelaksana kegiatan program monodisiplin dari progran kerja Tim II KKN Undip Desa Timbang, menjelaskan bahwa teknik Pounding ini tidak hanya mudah untuk dipraktikan, tetapi juga efektif dalam menghasilkan motif yang unik. “Dengan menggunakan teknik pounding, bisa lebih mendapatkan detail motif yang lebih jelas dan alami. Selain itu, teknik ini sangat mudah dilakukan dimana saja dan tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa melihat hasil dari Eco Print,” ujarnya.

Para ibu kader posyandu yang mengikuti kegiatan Eco Print sangat antusias selama pelaksanaan kegiatan ini berlangsung. Beberapa dari mereka tertarik untuk mengembangkan Eco Print sebagai usaha baru. “Penggunaan teknik yang mudah dan hasil yang unik ini membuat saya berencana untuk membuat lebih banyak kain dengan motif alami dan bisa dijual sebagai produk rumahan” kata ibu Desi, salah satu kader posyandu yang ikut berpartisipasi. 

Kegiatan Eco Print dengan menggunakan teknik pounding merupakan bagian dari program Tim II KKN Undip Desa Timbang yang berfokus pada “Pemberdayaan Masyarakat terkait dengan Inovasi Produk : Eco Print dengan Memanfaatkan Bahan Alami dengan Media Tote Bag.” 

Melalui kegiatan ini, para mahasiswa dari Tim II KKN Undip Desa Timbang berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya untuk menjaga lingkungan, sekaligus memberikan kesempatan baru untuk bisa meningkatkan perekonomian. 

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Timbang, baik dari segi lingkungan maupun perekonomian. 



Editor:
Achmad Munandar

Solusi Ramah Lingkungan: Mahasiswa KKN UNDIP Kembangkan Alat Pembakaran Sampah Minim Asap

0



Campusnesia.co.idCandimulyo (15/8/24) - Permasalahan sampah masih menjadi isu krusial di Indonesia, termasuk di Kabupaten Temanggung khususnya Desa Candimulyo. Kurangnya kesadaran masyarakat terkait rincian jenis sampah merupakan salah satu permasalahan yang belum terselesaikan. Jika permasalahan tersebut tidak kunjung terselesaikan akan tumbuh masalah-masalah lain berkaitan dengan sampah. Penyelesaian masalah tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun semua elemen masyarakat juga harus bekerjasama untuk menemukan solusi yang efektif terkait permasalahan tersebut.

Berdasarkan kondisi tersebut, KKN Tim II Universitas Diponegoro termotivasi untuk membuat program kerja multidisiplin berupa pembuatan alat pembakaran sampah minim asap. Selain untuk membantu menyelesaikan permasalahan di atas, program kerja tersebut juga merupakan salah satu bukti pengabdian mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro ke masyarakat sekitar lokasi pelaksanaan KKN, yaitu Desa Candimulyo.

Alat pembakaran sampah minim asap merupakan sebuah bentuk inisiatif dari mahasiswa KKN Universitas Diponegoro untuk mengurangi jumlah sampah dan limbah di Desa Candimulyo. Pembuatan alat ini ditujukan untuk meminimalisasi dampak pembakaran sampah terhadap lingkungan karena asap yang dikeluarkan adalah asap yang sudah terfilter dengan uap air. Adapun rangkaian alat pembakaran sampah minim asap tersebut terdiri dari 3 bagian utama, yaitu tungku, kompor dan tempat bahan bakar. Bagian tungku yang terbuat dari drum besi merupakan tempat dimasukkannya sampah dan limbah. Pada tungku tersebut telah disediakan pintu untuk memasukkan sampah yang akan dibakar.

Alat pembakaran sampah minim asap ini tergolong mudah untuk digunakan. Akan tetapi, sebelum menggunakan alat tersebut perlu disiapkan bahan bakar terlebih dahulu, yaitu air, oli, dan bensin. Siapkan pula sarung tangan tahan panas untuk keselamatan kerja. Adapun sampah yang direkomendasikan untuk dibakar menggunakan alat ini yaitu sampah organik seperti sisa makanan, dedaunan, rerumputan dan lain-lain. 

Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaan alat pembakaran sampah minim asap:

1. Siapkan kompor pembakaran dan tungku

2. Pasang tungku di atas kompor dan pastikan lubang tungku tepat masuk ke dalam kompor pembakaran.

3. Masukkan air sekitar 2,5L ke dalam pipa yang terhubung ke kompor, masukkan air dengan posisi kran terbuka (banyaknya air tergantung banyak sampah yang dibakar)

4. Masukkan oli sekitar 0,4L ke tempat bahan bakar, lalu campurkan dengan bensin. Adapun perbandingan oli dan bensin yaitu 1:2

5. Nyalakan api pada tempat bahan bakar dan masukkan ke kompor

6. Tunggu kompor pembakaran menyala kurang lebih selama 10 menit hingga asap tidak pekat atau setara dengan waktu air mendidih

7. Buka tuas pintu untuk memasukkan sampah ke dalam tungku lalu tutup tuas kembali

8. Sampah mulai terbakar dan tunggu sampai asap menghilang

9. Pembakaran selesai dan abu hasil pembakaran langsung jatuh ke bagian bawah tungku



 
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang terdiri dari 9 orang ini saling bekerja sama untuk mewujudkan program kerja multidisiplin alat pembakaran sampah minim asap tersebut. Mereka saling berkontribusi dalam pembuatan alat tersebut sesuai dengan program keilmuan mereka masing-masing. Misalnya, Ailsa Fatika Kirani dan Aisya Syifa Azzahra dari program studi Akuntansi Perpajakan berkontribusi untuk membuat Rencana Anggaran Biaya. 

Laudy Adqa Febrian Kusuma dari program studi sejarah berkontribusi dalam mengedukasi pentingnya menjaga lingkungan sekitar sebab adanya timbal balik antara organisme "manusia" dengan lingkungannya. Pemberian edukasi ini dilanjutkan oleh Nafi’ Alifia Setiawan dari program studi Administrasi Publik yang memberikan edukasi terkait pengelolaan limbah-limbah yang dihasilkan melalui pemilahan sampah agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Adapun Najma Adilah dari program studi Agribisnis berkontribusi pada pengedukasian dalam pengolahan limbah yaitu abu hasil pembakaran dapat diolah menjadi pupuk kompos serta pemberian edukasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dari Dimas Maulana yang berasal dari program studi Teknik Industri. Kemudian, Selmy Malicca Auranisa dari program studi Statistika, Farhan Noufal dari program studi Sastra Indonesia dan Sandy Tampubolon dari program studi Teknik Komputer berkontribusi dalam pembuatan poster infografis dan penyusunan materi. 

Program kerja tersebut dilaksanakan melalui beberapa tahap. Langkah pertama merupakan kegiatan edukasi. Kegiatan edukasi mencakup perincian jenis-jenis sampah yang dapat dimusnahkan dengan alat. Kegiatan edukasi ini dilaksanakan secara intensif melalui forum pertemuan resmi antara Tim KKN dengan perangkat desa dan perwakilan masyarakat. 

Langkah kedua adalah demonstrasi penggunaan alat pembakaran sampah minim asap, dimulai dari pengenaan bagian dan fungsi alat kemudian dilanjutkan dengan mekanisme penggunaan alat. Selanjutnya, langkah terakhir yaitu pendampingan praktik secara langsung yang dilakukan oleh peserta sosialisasi. Melalui program kerja multidisiplin pembuatan alat pembakaran sampah minim asap yang dilakukan dengan edukasi dan demonstrasi diharapkan program ini mampu menciptakan perubahan perilaku yang berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di Desa Candimulyo.



Penulis :
Ailsa Fatika Kirani (Akuntansi Perpajakan)
Aisya Syifa Azzahra (Akuntansi Perpajakan)
Dimas Maulana Adhi Nugraha (Teknik Industri)
Farhan Noufal Althof (Sastra Indonesia)
Laudy Adqa Febrian Kusuma (Sejarah)
Nafi’ Alifia Setiawan (Administrasi Publik)
Najma Adilah (Agribisnis)
Sandy Putra Hamonangan Tampubolon (Teknik Komputer)
Selmy Malicca Auranisa (Statistika)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): 
Dr. Dra. Rr. Hermini Susiatiningsih, M.Si.


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Universitas Diponegoro Ajak Para Orang Tua Melangkah Bersama Anak: Kenali dan Dampingi Tumbuh Kembang Buah Hati

0
 

Campusnesia.co.idDesa Pengilon (10/08/2024) - Usia 0-5 tahun di awal kehidupan merupakan masa golden age bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa tersebut, diketahui terdapat masalah yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak di skala nasional yaitu stunting. Menurut pernyataan Kepala Desa Pengilon, Fadli Putro Budi Perwirakusuma, pada Desa Pengilon masih ditemukan anak-anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang berupa stunting. Selain itu, dibutuhkan penekanan bahwa stunting tidak hanya memengaruhi kondisi fisik anak, tetapi juga tumbuh kembang anak secara kognitif. Berkaca dari pernyataan tersebut, mahasiswi Fakultas Psikologi yang menjadi bagian dari KKN Tim II Universitas Diponegoro menyusun pelaksanaan program bertajuk “Psikoedukasi Tumbuh Kembang Anak dan Pengoptimalan Pendampingan dengan Aplikasi Langkah”. 

Program penunjang peningkatan pengetahuan dan mempermudah pendampingan orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang pesat dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Juli 2024 di Balai Desa Pengilon, Kecamatan Bulu. Pada kegiatan tersebut dilakukan penyampaian materi yang meliputi pemahaman mengenai tahap perkembangan Piaget, dampak stunting pada perkembangan kognitif anak, dan pengenalan pada aplikasi Langkah. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kosakata yang terbatas, kecerdasan intelektual yang lebih rendah hingga 5-11 poin, serta kesulitan konsentrasi dan konsep. Melihat stunting yang berdampak besar pada kognitif anak, maka disampaikan modul pelatihan finger painting. Pelatihan tersebut dapat menjadi salah satu alternatif usaha dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak dengan gangguan stunting. 

Di sisi lain, orang tua merupakan sosok yang bertanggung jawab penuh mendampingi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, pada psikoedukasi ini diperkenalkan sebuah aplikasi yang dapat membantu pengoptimalan pendampingan tumbuh kembang anak yaitu Langkah (https://langkahkembang.com). Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur pemantauan tumbuh kembang anak berdasarkan tugas perkembangan teori Piaget dan grafik pertumbuhan fisik sebagai deteksi dini masalah perkembangan baik secara psikologis maupun fisik. 

Selain itu, aplikasi ini juga mengedukasi pengguna seputar perkembangan, nutrisi anak, hingga memfasilitasi pengguna untuk bisa terhubung dengan psikolog anak maupun ahli gizi. Harapannya, melalui psikoedukasi yang telah terlaksana dapat menjadi bekal bagi para kader Posyandu untuk memberikan pemahaman kepada peserta Posyandu secara lebih luas terkait tumbuh kembang anak dan pendampingannya secara optimal sehingga potensi gangguan tumbuh kembang anak dapat menurun secara berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar 

Berkelahi dengan Kemajuan Teknologi, Mahasiswa Universitas Diponegoro Mengedukasi Pentingnya Menjaga Komunikasi Keluarga

0
 


Campusnesia.co.idDesa Pengilon - (10/08/2024) Tugas besar orang tua adalah mempersiapkan anak untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan perhatian penuh terhadap anak. Akan tetapi, Kepala Desa Pengilon, Fadli Putro Budi Perwirakusuma, menyatakan bahwa di Desa Pengilon masih ditemukan fakta yang sebaliknya. 

“Masih menjadi kondisi umum di masyarakat bahwa orang tua kerap memberikan handphone dan memerintahkan anaknya untuk mengikuti kegiatan tertentu agar bisa terlepas dari tugas pengasuhan.” 

Hal tersebut menyebabkan anak belum mendapatkan perhatian orang tuanya secara penuh sehingga dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan anak ke depannya. Adanya keadaan tersebut melatarbelakangi dilaksanakannya suatu program yang mengusung materi terkait pengasuhan positif untuk mendukung terciptanya hubungan yang sehat antara orang tua dan anak. 

Pada hari Rabu, 24 Juli 2024 salah satu mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro yang berasal dari Fakultas Psikologi menginisiasi suatu pertemuan untuk memberikan pemahaman bertajuk “Psikoedukasi Pengasuhan Positif di Era Disruptif melalui Peningkatan Komunikasi yang Efektif”. Kegiatan psikoedukasi diadakan di Balai Desa Pengilon, Kecamatan Bulu dengan sasaran kader Posyandu. Tujuannya adalah memberikan pemahaman mengenai pengantar pengasuhan positif, dampak pemilihan pola asuh orang tua terhadap anak, pola komunikasi yang terbentuk akibat dari pola asuh, hingga tips pengasuhan positif yang bisa diterapkan.

Fokus utama program ini adalah mewujudkan pengasuhan positif dengan penekanan pada peningkatan pola komunikasi keluarga. Implikasi pola komunikasi keluarga diketahui dapat memengaruhi perkembangan psikologis, resiliensi, kesehatan mental, sikap sosial, hingga kepribadian anak. Oleh karena itu, orang tua harus berusaha penuh untuk terlibat menciptakan komunikasi yang efektif di keluarga dan mengesampingkan pemberian gawai terhadap anak. 

Dalam rangka memfasilitasi hal tersebut, maka mahasiswi ini menyusun produk berupa kartu-kartu yang berisi pertanyaan dan tantangan yang bisa dimainkan oleh seluruh anggota keluarga. Setelah diadakan sesi psikoedukasi, produk akan diserahkan kepada Ketua Kader Posyandu dalam bentuk fisik dan dibagikan secara digital kepada seluruh kader Posyandu selaku audiens. Pertanyaan dan tantangan yang telah tertulis diharapkan dapat menjadi permulaan yang memantik kebiasaan keluarga untuk berkomunikasi secara efektif sehingga orang tua dapat memahami keinginan dan kebutuhan anak dengan lebih optimal dan anak dapat maksimal dalam proses perkembangannya. 



Editor:
Achmad Munandar