Kampanye Isi Piringku Untuk Membangun Kebiasaan Sarapan Sehat Warga Ngrombo

0


(Gambar Kegiatan Posyandu Mugi Lestari II dan III Desa Ngrombo, Plupuh, Sragen)

Campusnesia.co.idNgrombo, Plupuh (03/08/2024) - Padatnya aktivitas warga desa di pagi hari dan lokasi pemukiman penduduk yang jauh dari pasar tradisional maupun pasar modern menjadi tantangan tersendiri dalam pemenuhan kebutuhan warga, utamanya kebutuhan pangan sehari-hari. Oleh sebab itu, Tim 2 KKN Reguler UNDIP 2024 melakukan kampanye isi piringku untuk membangun kebiasaan sarapan sehat sesuai kearifan pangan lokal Desa Ngrombo. Kampanye isi piringku dilakukan 2 kali di Posyandu Mugi Lestari II (03/08/2024) dan Posyandu Mugi Lestari III (06/08/2024). Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita. Ibu-ibu nampak antusias mengikuti kegiatan yang berjudul “INGAT SARAPAN. Sumber Energi dan Nutrisi Otak Yang Tidak Boleh Disepelekan.”

Posyandu merupakan kegiatan rutin bulanan yang dilakukan di Desa Ngrombo untuk memudahkan ibu dan anak memperoleh pelayanan kesehatan. Seperti posyandu pada umumnya, kader kesehatan mengukur berat badan, panjang badan bagi anak dibawah 2 tahun dan tinggi badan bagi anak 2 tahun atau lebih dan mencatatnya di buku. Pada posyandu bulan Agustus ini, ada pemberian obat cacing dan juga pemberian tablet vitamin A. Setelah menerima makanan tambahan, obat cacing dan tablet vitamin A, ibu dan balita duduk berkumpul mengikuti kegiatan dari Tim 2 KKN Reguler UNDIP 2024. 


Kegiatan dari mahasiswa KKN UNDIP diawali dengan penyampaian materi tentang pengertian gizi seimbang, komponen gizi seimbang beserta contohnya (makanan pokok, sayur, lauk pauk, buah - buahan), ukuran rumah tangga yang dianjurkan dalam sekali makan, manfaat sarapan untuk mendukung fungsi otak, dan mengajak ibu-ibu untuk membudayakan sarapan dengan “INGAT”.

 
I   : Ikut melibatkan anggota keluarga yang lain dalam penyiapan menu sarapan 

N : Nilai porsi dan kandungan gizi menu sarapan sesuai ketentuan isi piringku 

G : Gunakan menu yang bervariasi saat sarapan 

A  : Atur jam tidur ideal agar tidak bangun kesiangan dan melewatkan waktu sarapan 

: Tidak menunda jadwal sarapan dan menjadikan sarapan sebagai prioritas 


Sebagian besar ibu-ibu di posyandu sudah menyadari pentingnya sarapan untuk bekal energi tubuh beraktivitas harian. Namun, mereka masih belum konsisten menyajikan sarapan dikarenakan kesibukan pekerjaannya, kelelahan, tidur terlalu larut malam sehingga bangun kesiangan. Ibu Ledy, salah satu orang tua balita di Desa Ngrombo menyatakan bahwa dirinya selalu sarapan agar tidak lemas saat beraktivitas. Ibu Ledy juga mewajibkan anaknya untuk sarapan agar anaknya fokus saat bermain. Ibu Ledy memasak 2 kali sehari (pagi dan sore) dengan menu yang ditentukan oleh anak, sehingga asupan makanan sesuai selera anak. Ketika anak masih berusia dibawah 2 tahun, Ibu Ledy sempat bingung dalam merumuskan menu MPASI. Ibu Ledy berharap kegiatan posyandu bisa lebih maju dan berkembang lagi. 

Dengan adanya kampanye ini, diharapkan kesadaran ibu-ibu untuk menyiapkan sarapan sehat semakin meningkat. Makan sehat, keluarga hebat. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Melalui sarapan yang teratur dan bergizi, anak-anak akan lebih siap menghadapi tantangan belajar di sekolah dan orang tua dapat bekerja dengan lebih produktif. Mari kita bersama-sama membangun kebiasaan sarapan sehat demi masa depan yang lebih cerah dan keluarga yang lebih bahagia.




Penulis : 
Titah Angesthi Salam

Editor :
Achmad Munandar

Jelajahi Manfaat Lain Tumbuhan, Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Pelatihan Pembuatan Ecoprint Pada Warga Desa Jaten

0

[Antusiasme Warga Mengikuti Pelatihan Pembuatan Batik Ecoprint]

Campusnesia.co.id - Wonogiri, Jawa Tengah - KKN Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan pelatihan pembuatan batik ecoprint sebagai upaya pengenalan keragaman jenis tumbuhan bersama kelompok ibu-ibu Dasa Wisma (DAWIS) Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada Jum’at (02/08/2024). 

Keanekaragaman tumbuhan yang tinggi menjadi salah satu potensi besar yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut bagi warga Desa Jaten. Kurangnya informasi mengenai pemanfaatan tumbuhan menyebabkan eksplorasi dan inovasi dalam pengembangan produk berbahan dasar tumbuhan masih belum optimal. Disisi lain, tumbuhan memiliki segudang manfaat yakni salah satunya dapat dimanfaatkan menjadi pewarna alami yang ramah lingkungan. Hal tersebut menjadikan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024, Siti Zahra Rahmani yang merupakan mahasiswa Program Studi Biologi angkatan 2021 tertarik melaksanakan program kerja monodisiplin berkaitan dengan pemanfaatan tumbuhan menjadi batik ramah lingkungan yakni ecoprint dengan melibatkan masyarakat sekitar.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Jum’at, 02 Agustus 2023 di Lumbung Pertemuan DAWIS Dusun Majan pada pukul 15.00 – 16.30 WIB diikuti oleh puluhan ibu-ibu DAWIS. Pelaksanaan program kerja terbagi menjadi dua sesi berbeda. Sesi pertama diawali dengan penyampaian materi mengenai teknik ecoprint dan alasan tumbuhan dapat digunakan sebagai pewarna alami. Kemudian, dilanjutkan dengan sesi kedua yakni praktek langsung pembuatan batik ecoprint berbahan dasar tumbuhan sekitar di atas totebag menggunakan teknik pounding.
 
[Proses Pembuatan Batik Ecoprint di atas totebag]

Langkah pembuatan ecoprint dimulai dengan mempersiapkan alat pemukul berupa palu, plastik bening, dan totebag. Bahan dasar pembuatan ecoprint berupa daun dan bunga didapatkan dari lingkungan sekitar. Proses pembuatan batik ecoprint dengan metode pounding diawali dengan meletakan totebag di lantai, kemudian ibu-ibu dibebaskan memilih dan menyusun daun dan bunga di atas totebag berdasarkan kreativitas masing-masing. Daun dan bunga yang telah tersusun, kemudian dilapisi plastik bening dan mulai dipukul hingga motif tercetak jelas pada totebag. Tahap terakhir dilakukan proses fiksasi dalam rendaman air tawas untuk mengunci warna dan motif yang telah tercetak agar tidak mudah luntur.

Program ini mendapatkan apresiasi dari ibu-ibu dawis yang melihatnya sebagai langkah positif dalam mewujudkan pelestarian lingkungan. “Saya sangat senang karena adanya kegiatan seperti ini memberi dampak positif untuk memperkenalkan tumbuhan dan menjadikan warga lebih peduli terhadap lingkungan,” Ujar Susan, salah satu ibu-ibu dawis Desa Jaten. 

Tim KKN II Universitas Diponegoro berharap dengan adanya program seperti ini warga menjadi melek akan kehadiran tumbuhan sekitar yang membawa banyak manfaat. Selain itu, diharapkan program ini juga dapat mengasah kreativitas warga dan menjadikan ecoprint untuk mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan sekaligus menanamkan jiwa peduli terhadap kelestarian lingkungan.



Penulis:
Siti Zahra Rahmani
(Biologi, FSM UNDIP)

Editor:
Achmad Munandar

Kenalkan Sisi Lain Limbah, Mahasiswa KKN UNDIP Ubah Limbah Tempe Jadi Pupuk Cair Organik (POC) Kaya Manfaat

0


Campusnesia.co.id - Wonogiri, Jawa Tengah - Limbah menjadi salah satu permasalahan yang masih kurang tertangani dengan baik. Pemahaman dan pengetahuan akan pengelolaan lebih lanjut mengenai limbah sangatlah kurang. Biasanya, pelaku usaha masih membuang limbah hasil produksi begitu saja di lingkungan sekitar tanpa adanya pengolahan lanjutan. Padahal, limbah masih memiliki manfaat karena masih memiliki unsur hara di dalamnya, contohnya limbah tempe.

Limbah tempe terdiri dari limbah cair maupun limbah padat, dimana limbah cair tempe terdiri dari limbah air cucian kedelai dan limbah air rebusan kedelai. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetio & Widyastuti (2020) menyebutkan bahwa limbah cair tempe memiliki kandungan terdiri dari protein sebesar 0,42%, lemak 0,113%, karbohidrat 0,11%, air 98,87%, kalsium 13,60 ppm, fospor 1,74 ppm, dan besi 4,55 ppm. Tingginya kandungan unsur hara yang dimiliki tempe memiliki banyak manfaat untuk menunjang pertumbuhan tumbuhan.

Berdasarkan permasalahan hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024, Siti Zahra Rahmani Mahasiswa Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika melaksanakan program keilmuan berupa pemanfaatan limbah tempe menjadi Pupuk Cair Organik (POC) untuk pelaku UMKM Tempe di Desa Jaten.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan sisi lain limbah yang dapat dimanfaatkan untuk sekitar, salah satunya untuk membantu pertumbuhan tanaman. Selain itu, kegiatan ditujukan untuk memperkenalkan Pupuk Organik Cair (POC) yang dapat dijadikan alternatif penggunaan pupuk yang ramah lingkungan untuk mengurangi pengurangan pupuk buatan.

 
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 30 Juli 2024 did salah satu UMKM Tempe Dusun Ringinanom Desa Majan. Pemilik UMKM Tempe, Mas Dimas terlihat antusias mendengarkan informasi yang disampaikan. “Informasi yang diberikan sangat berguna, selama ini saya hanya membuang limbah tempe begitu saja, akan tetapi berkat program ini saya menjadi memiliki wawasan tambahan bahwa limbah tempe dapat diubah menjadi POC yang bermanfaat untuk tumbuhan”, tutur Mas Dimas.

Pelaksanaan program kegiatan diawali dengan penyampaian materi singkat yang didengarkan dengan seksama. Kemudian dilakukan praktek langsung pembuatan POC yang dilakukan bersama dengan Mas Dimas. Selain itu, diajarkan pula cara pengaplikasian POC yang telah jadi untuk diberikan pada tumbuhan sekitar.

Melalui program keilmuan yang dilaksanakan Siti Zahra Rahmani selaku Mahasiswa Biologi dari KKN UNDIP, diharapkan nantinya dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai manfaat limbah. Selain itu, diharapkan Pupuk Organik Cair (POC) mulai dilirik dan dikenal sebagai alternatif penggunaan pupuk yang ramah lingkungan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.



Referensi:
Prasetio, J., & Widyastuti, S. (2020). Pupuk organik cair dari limbah industri tempe. WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA, 18(2), 22-32.

Penulis:
Siti Zahra Rahmani
(Biologi, FSM UNDIP)

Editor:
Achmad Munandar

Transformasi Energi Desa Jaten: Panel Surya untuk Penerangan Jalan yang Ramah Lingkungan

0
[Foto pemasangan lampu jalan tenaga surya Desa Jaten, 
Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri]


Campusnesia.co.id - Di era yang semakin maju ini, pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat menjadi sangat penting. Salah satu bentuk teknologi yang sedang berkembang dan mulai diterapkan di berbagai daerah adalah panel surya. Teknologi ini memanfaatkan energi matahari sebagai sumber daya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Inovasi ini diangkat sebagai salah satu program kerja monodisiplin Kelvin Gibran Arya Dwiangga selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro di Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, dengan tujuan utama mengurangi risiko kecelakaan di jalan yang disebabkan oleh minimnya penerangan serta memperkenalkan penggunaan energi terbarukan.

Penerangan jalan yang kurang memadai merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas, terutama di malam hari. Kurangnya cahaya di jalanan membuat pengendara sulit melihat kondisi jalan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan. Melihat permasalahan ini, tim KKN di Desa Jaten menginisiasi pemasangan lampu penerangan jalan berbasis panel surya di Dusun Majan, sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

Program kerja ini dimulai pada tanggal 5 Agustus 2024 dengan pelaksanaan pemaparan materi dan pembekalan kepada warga Dusun Majan mengenai pentingnya pemanfaatan teknologi panel surya untuk penerangan jalan. Edukasi ini bertujuan agar masyarakat tidak hanya memahami cara kerja dan manfaat dari panel surya, tetapi juga menyadari pentingnya beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.

Pada tanggal 6 Agustus 2024, tim KKN bersama warga setempat mulai melakukan pembuatan sabuk besi yang digunakan sebagai penopang lampu panel surya. Persiapan ini sangat penting untuk memastikan bahwa lampu yang akan dipasang memiliki kestabilan dan mampu berfungsi dengan optimal dalam jangka waktu lama.

Puncak dari program kerja ini adalah pada tanggal 7 Agustus 2024, di mana dilakukan pemasangan lampu panel surya bersama Kepala Dusun Majan di salah satu jalan utama Dusun Majan yang sering dilalui oleh pengendara dan membutuhkan penerangan. Lokasi ini dipilih karena tingginya frekuensi lalu lintas di area tersebut, sehingga diharapkan pemasangan lampu panel surya ini dapat langsung memberikan manfaat nyata bagi keselamatan pengguna jalan.
 
[Foto proses pemasangan lampu jalan tenaga surya]

Hasil dari pemasangan lampu panel surya ini sangat dirasakan oleh warga Dusun Majan. Jalan yang sebelumnya gelap kini menjadi terang, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh minimnya penerangan. Selain itu, warga juga mulai mengenal dan memahami pentingnya pemanfaatan energi terbarukan. Dengan adanya contoh nyata seperti ini, diharapkan Desa Jaten dapat mengembangkan dan mengaplikasikan teknologi panel surya secara lebih luas di masa mendatang.

Tidak hanya memberikan manfaat bagi keselamatan lalu lintas, penggunaan panel surya ini juga membawa dampak positif bagi lingkungan. Dengan memanfaatkan energi matahari, sistem penerangan jalan ini tidak lagi bergantung pada listrik konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil. Ini berarti, selain hemat energi, teknologi ini juga berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pemerintah Desa Jaten menyambut baik inovasi ini dan melihat potensi besar untuk mengangkat program ini sebagai bagian dari rencana jangka panjang dusun dalam mengganti sistem penerangan jalan dengan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Penerapan teknologi panel surya untuk penerangan jalan di Dusun Majan menjadi bukti nyata bahwa teknologi bisa memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat, serta mendorong transisi menuju penggunaan energi yang lebih berkelanjutan.


Editor:
Achmad Munandar

Inovasi Digital Timer: Solusi Cerdas untuk Penyiraman Kebun Dawis Desa Jaten

0
[Foto proses instalasi timer digital 
dan jalur irigasi penyiraman kebun dawis Desa Jaten]


Campusnesia.co.id - Hasil panen kebun yang dikelola oleh organisasi Dasa Wisma (Dawis) Desa Jaten mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Penyebab utama penurunan ini adalah kurangnya kedisiplinan dalam penyiraman tanaman yang tidak dilakukan secara tepat waktu. Untuk mengatasi masalah ini, diinisiasikan sebuah program instalasi digital timer otomatis yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi penyiraman dan menjaga kualitas tanaman agar hasil panen lebih optimal oleh Kelvin Gibran Arya Dwiangga selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro di desa Jaten, kecamatn Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

Program ini dimulai pada tanggal 2 Agustus 2024 dengan sesi pengarahan kepada ibu-ibu Dawis mengenai pentingnya disiplin waktu dalam penyiraman tanaman serta cara kerja digital timer otomatis. Sesi ini juga menjelaskan bagaimana sistem dapat membantu menjaga kondisi tanaman dengan penyiraman yang tepat waktu, sesuai dengan kebutuhan masing-masing jenis tanaman.

Instalasi digital timer otomatis dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2024. Selain pengaturan program pada digital timer, juga dilakukan instalasi jalur selang untuk penyiraman otomatis. Proses ini dirancang dengan mempertimbangkan jenis tanaman yang ada di kebun serta kapasitas debit air yang digunakan, sehingga sistem dapat berfungsi optimal dan sesuai dengan kebutuhan kebun Dawis.

[Foto hasil instalasi jalur penyiraman otomatis di kebun Dawis]

Respon dari ibu-ibu Dawis sangat positif. Sistem digital timer otomatis ini dinilai sangat membantu dalam meringankan pekerjaan penyiraman kebun, terutama pada waktu-waktu sibuk. Pemerintah Desa Jaten juga menyambut baik inovasi ini, karena dinilai mampu meningkatkan efektivitas program Dawis yang telah berjalan, serta berpotensi meningkatkan hasil panen di masa mendatang.

Dengan adanya digital timer otomatis ini, diharapkan kebun Dawis Desa Jaten dapat mempertahankan kondisi tanaman dalam keadaan terbaiknya, sehingga mampu menghasilkan panen yang lebih maksimal. Program ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga sebagai langkah inovatif dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa melalui perkebunan yang lebih modern dan efisien.



Editor:
Achmad Munandar

Keren, Mahasiswa KKN UNDIP Mengajak Karang Taruna Desa Untuk Melakukan Digitalisasi Dengan Mamanfaatkan Sosial Media Sebagai Wadah Branding Bagi UMKM

0
 


Campusnesia.co.idSukoharjo, Indonesia - 27 Juli 2024. Dalam usaha optimalisasi digitalisasi di desa mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II dari Universitas Diponegoro (UNDIP) memberikan kontribusi langsung kepada warga khususnya pada Karang Taruna Desa Kateguhan. Rindu Meisya Nurmalita Dewi, Mahasiswi Administrasi Bisnis mengadakan kegiatan penyuluhan dengan memberikan edukasi mengenai pemanfaatan sosial media sebagai wadah branding bagi UMKM pada tanggal 27 Juli 2024. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi usaha berkelanjutan yang dilakukan oleh karang taruna desa guna memperluas jangkauan informasi mengenai beberapa UMKM yang sangat berpotesi di Desa Kateguhan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. 

Program terkait digitalisasi melalui sosial media ini dipilih untuk membantu pelaku usaha mikro kecil menengah untuk meningkatkan brand awarenessnya serta bertujuan untuk menambah penjualan dari usaha tersebut. Selain itu, kontribusi karang taruna desa pada program ini adalah sebagai pelaksana karena tentu anak-anak muda lebih mengerti mengenai dunia digital. Desa kateguhan sendiri memiliki julukan desa digital, tetapi masih bisa dikatakan output digitalnya masih ada diskala kurang, dan tentunya melalui program ini akan tercerminkan desa digital tersebut,

Pelaksanaan program ini dikemas dengan metode sosialisasi dan edukasi kepada anggota karang taruna desa yang didukung dengan pemberian leaflet yang berisikan pentingnya branding, peran sosial media, alasan sebuah usaha perlu memiliki branding yang kuat, strategi membuat konten sosial medeia, cara membawa konten branding ke fyp, pemahaman mengenai tren sosial media, serta cara mengelola konten yang baik. Dalam kegiatan pelaksanaan program ini terdapat interaksi aktif dengan audiens berupa tanya jawab terkait materi pemanfaatan sosial media sebagai wadah branding UMKM, 


Program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi anggota karang taruna desa dalam kegiatan pemuda-pemudi yang memberikan manfaat pada warga dalam peningkatan digitalisasi. Melalui pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN UNDIP menunjukkan kontribusi nyata mereka dalam membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mikro desa secara lebih efisien dan inklusif.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Pelatihan Digitalisasi, Tingkatkan Visibilitas Soropaten di Google Maps

0

Campusnesia.co.id - Klaten, 25 Juli 2024 - Bintang Rachmat Aditya, mahasiswa Program Studi Informasi dan Hubungan Masyarakat Universitas Diponegoro (UNDIP), bersama dengan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) melaksanakan program pelatihan pembuatan dan penambahan lokasi ke Google Maps bagi perangkat Desa Soropaten. Pelatihan ini berlangsung pada hari Kamis, 25 Juli 2024, di Kantor Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.

Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam memanfaatkan teknologi digital, khususnya dalam hal penambahan lokasi strategis di Google Maps. Dengan adanya pelatihan ini, perangkat desa diharapkan mampu menambahkan lokasi-lokasi penting seperti fasilitas umum, kantor pemerintahan, dan tempat-tempat wisata di Desa Soropaten ke dalam platform Google Maps, sehingga memudahkan masyarakat luas dalam menemukan dan mengakses informasi terkait desa tersebut.

 
Bintang Rachmat Aditya menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong digitalisasi di tingkat desa. "Dengan memanfaatkan Google Maps, kita dapat memperkenalkan Desa Soropaten kepada dunia. Penambahan lokasi-lokasi penting akan membantu meningkatkan visibilitas dan daya tarik desa, baik bagi wisatawan maupun masyarakat umum," ujarnya.

Pelatihan ini meliputi beberapa materi penting, antara lain cara membuat akun Google My Business, langkah-langkah menambahkan lokasi baru, serta cara mengelola informasi dan ulasan yang masuk. Para peserta pelatihan, yang terdiri dari perangkat desa, sangat antusias dalam mengikuti setiap tahapan pelatihan, dan mereka menyadari betapa pentingnya pemahaman teknologi dalam era digital ini.

"Kami merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Pengetahuan baru yang kami dapatkan akan sangat berguna untuk mempromosikan desa kami dan memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan dan informasi," ungkap salah satu perangkat Desa Soropaten.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, Bintang Rachmat Aditya dan tim KKN UNDIP berharap Desa Soropaten dapat semakin dikenal luas dan dapat memanfaatkan teknologi digital untuk kepentingan masyarakat setempat.



Penulis : 
Bintang Rachmat Aditya
Informasi dan Hubungan Masyarakat (SV)

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Melaksanakan Program Pembuatan Logo Branding untuk UMKM di Desa Soropaten

0


Campusnesia.co.id - Klaten, 23 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Bintang Rachmat Aditya dari program studi Informasi dan Hubungan Masyarakat melaksanakan program kerja pembuatan logo branding bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, pada hari Selasa, 23 Juli 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual produk UMKM dengan memperkuat identitas visual melalui pembuatan logo yang profesional dan menarik.

Dalam program ini, Bintang fokus memberikan pendampingan kepada tiga UMKM utama di desa tersebut, yaitu UMKM Kerupuk Karak, Kembang Waru, dan Marning. Mereka membantu para pelaku usaha dalam merancang dan mengembangkan logo yang tidak hanya mencerminkan karakter produk, tetapi juga mampu menarik perhatian konsumen dan meningkatkan daya saing di pasar.

 
"Program pembuatan logo branding ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi UMKM di Desa Soropaten, terutama dalam memperkuat identitas merek dan meningkatkan penjualan produk. Dengan logo yang menarik dan representatif, UMKM dapat lebih mudah dikenal dan dipercaya oleh konsumen," Ujar Bintang selaku koordinator.

Pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh mahasiswa KKN UNDIP mencakup berbagai aspek penting dalam pembuatan logo, mulai dari pemilihan warna, tipografi, hingga penerapan logo pada kemasan produk. Para pelaku UMKM merasa sangat terbantu dengan adanya program ini, karena mereka mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya branding dalam pengembangan usaha.

"Logo yang Bintang buat benar-benar menggambarkan produk kami dan memberikan identitas yang lebih kuat. Kami optimis bahwa dengan logo baru ini, produk kami akan lebih dikenal dan diminati oleh konsumen," ungkap salah satu pelaku UMKM di Desa Soropaten.
Melalui program kerja ini, mahasiswa KKN UNDIP berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan UMKM di Desa Soropaten, serta mendorong kemajuan ekonomi lokal dengan membantu UMKM untuk lebih bersaing di pasar yang semakin kompetitif.



Penulis : 
Bintang Rachmat Aditya
Informasi dan Hubungan Masyarakat (SV)

Editor:
Achmad Munandar


KKN Undip Tingkatkan Kesadaran Keamanan Pangan Melalui Pendampingan Pemilihan Bahan Tambahan Pangan

0


Campusnesia.co.id - Wonogiri, 2 Agustus 2024 - Mahasiswi Program Studi Teknologi Pangan Universitas Diponegoro menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jaten dengan misi utama memberikan pendampingan dalam pemilihan dan penggunaan bahan tambahan pangan yang tepat. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan pangan yang dikonsumsi. 

Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat semakin meningkat. Di sisi lain, penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan dalam berbagai produk makanan juga semakin luas. Meskipun bahan-bahan ini berperan penting dalam industri makanan, penggunaannya yang tidak tepat atau berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

Di Desa Jaten, ibu rumah tangga yang menjadi penanggung jawab utama dalam penyediaan makanan untuk keluarga sering kali tidak menyadari risiko dari penggunaan BTP yang tidak sesuai. Kurangnya pengetahuan ini berpotensi menyebabkan kesalahan dalam memilih dan menggunakan BTP, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan anggota keluarga, terutama anak-anak.

Melihat permasalahan tersebut, Aura Debby Syaluna Regita, mahasiswi Teknologi Pangan Universitas Diponegoro, mengambil inisiatif untuk mencanangkan program pendampingan dalam pemilihan dan penggunaan BTP yang tepat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu Dasa Wisma dalam memilih BTP yang aman dan sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan di lumbung pertemuan kelompok Dasa Wisma Dusun Majan pada Jumat 2 Agustus 2024. Kelompok Dasa Wisma dipilih sebagai sasaran utama karena para ibu dalam kelompok ini memiliki pengaruh besar dalam mengatur pola makan keluarga dan sering menjadi pusat informasi serta edukasi di lingkungan mereka.

Pada sesi pertama, mahasiswi membagikan leaflet tentang bahan tambahan pangan. Leaflet ini berisi informasi dasar mengenai berbagai jenis BTP, termasuk pengawet, pewarna, dan pemanis buatan. Setelahnya, mahasiswi memberikan pemahaman dasar mengenai bahan tambahan pangan. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan terhadap jenis-jenis BTP, bahan-bahan yang berpotensi berbahaya, cara mengidentifikasi pangan yang mengandung BTP berbahaya dan dampaknya terhadap kesehatan, serta alternatif yang lebih sehat.

Salah satu sesi utama dari program ini adalah demonstrasi pembuatan pewarna makanan alami dari bahan pangan seperti daun pandan, buah naga, dan wortel. Setelah demonstrasi, para ibu diajak untuk mempraktikkan penggunaan pewarna alami tersebut pada pembuatan jajanan tradisional getuk. Melalui kegiatan ini, ibu-ibu tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis tetapi juga keterampilan praktis dalam memilih dan menggunakan bahan tambahan pangan yang tepat.

 

Kegiatan KKN ini mendapat respon positif dari ibu-ibu Dasa Wisma Dusun Majan. Ibu-ibu Dasa Wisma mengaku memperoleh pengetahuan baru yang sangat berguna dalam menjaga kesehatan keluarga melalui pemilihan bahan pangan yang lebih aman. Aura selaku mahasiswi penginisiasi program berharap informasi yang dibagikan dapat terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh anggota Dasa Wisma dalam memilih dan menggunakan BTP yang tepat, khususnya pada makanan dan jajanan anak.



Editor:
Achmad Munandar




Mahasiswi KKN Undip Kenalkan Edible Coating Untuk Optimalisasi Kemasan Produk UMKM Tempe Desa Jaten

0
Foto Bersama Mas Dimas, Pemilik UMKM Tempe 
di Dusun Ringinanom, Desa Jaten

Campusnesia.co.id - Wonogiri, 30 Juli 2024 - Sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) menginisiasi sebuah program inovatif di Desa Jaten, Kabupaten Wonogiri. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah penyimpanan tempe organik yang selama ini dikeluhkan pelaku UMKM tempe di Desa Jaten. Program berjudul “Optimalisasi Kemasan Tempe Organik Menggunakan Edible Coating” ini diinisiasi oleh Aura Debby Syaluna Regita (21), mahasiswi jurusan Teknologi Pangan. 

UMKM tempe organik di Desa Jaten mengalami kendala dalam menjaga kualitas dan umur simpan produk mereka. Tempe dengan kemasan daun pisang dan koran berisiko mengalami kerusakan yang menyebabkan penurunan kualitas dan menjadikan umur simpan tempe relatif singkat. Umumnya tempe mampu bertahan hingga dua hari di suhu ruang. Setelah kapang tempe Rhizopus oligosporus mati, bakteri perombak protein akan tumbuh, membuat tempe menjadi berbau menyengat serta timbul bercak hitam. Akibatnya, tempe kehilangan kesegarannya dan nilai jual menjadi menurun.

Melihat permasalahan ini, Aura berinisiatif memperkenalkan teknologi edible coating sebagai solusi. Edible coating adalah lapisan tipis bersifat edible (dapat dimakan) yang berfungsi melindungi produk dari risiko kontaminasi serta menghambat transpirasi uap air dan gas. Edible coting pada tempe dilakukan dengan cara pelapisan larutan coating pada daun kemasan tempe. Teknologi ini diharapkan dapat memperpanjang umur simpan tempe sekaligus mempertahankan kualitasnya, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Pada program yang berlangsung selama satu jam ini, Aura memberikan pendampingan kepada produsen tempe di Desa Jaten. Kegiatan dimulai dengan penyampaian informasi mengenai edible coating, dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan larutan edible coating yang berbahan dasar pati sagu, gliserol, dan bawang putih bubuk. Tidak hanya itu, produsen tempe juga diajarkan cara pengaplikasian larutan ini pada kemasan tempe untuk mencegah kebusukan dan memperpanjang masa simpan produk.

Program ini mendapat sambutan positif dari pelaku UMKM di Desa Jaten. Mas Dimas, selaku pemilik UMKM tempe organik di Dusun Ringinanom, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Aura. "Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Kami mendapatkan pengetahuan baru mengenai inovasi kemasan untuk produk tempe yang menjadi solusi atas masalah penyimpanan yang kami hadapi selama ini. Semoga kedepannya kami dapat mengaplikasikan teknologi ini dalam produksi kami.” Ujar Mas Dimas.

Aura berharap program yang diinisiasikannya tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para produsen tempe, tetapi juga dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya teknologi edible coating ini, diharapkan pelaku usaha tempe organik dari Desa Jaten dapat memperluas pangsa pasarnya.

Program ini juga diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi limbah makanan akibat kerusakan produk pangan, sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.



Editor:
Achmad Munandar