Dukung Generasi Sehat, Mahasiswa KKN Undip Adakan Kelas Memasak MPASI Hemat dan Bergizi

0

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 
mengadakan seminar tentang MPASI Sehat 
berupa Nugget Ikan Tongkol yang kaya gizi


Campusnesia.co.id - Watusalam, 29 Juli 2024 - Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro, Irna Kurniati, bersama timnya telah sukses melaksanakan program pengabdian kepada Masyarakat dengan memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Watusalam, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, dalam acara yang bertajuk "Optimalisasi Pencegahan Stunting". Seminar sehat ini mengusung tema “Kelas Memasak Ibu dalam Pengolahan Menu Nusantara MPASI Berbasis Ikan Tongkol : Hemat, Sehat, dan Bergizi!” dengan tujuan untuk mengedukasi para ibu di desa yang terletak di jantung Jawa Tengah tersebut. 

Seminar ini diadakan sebagai respons terhadap tingginya angka stunting dan gizi buruk yang masih menjadi tantangan di Desa Watusalam. Para peserta, terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang antusias, berkumpul untuk mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya gizi sehat bagi daya tumbuh buah hati mereka. Dalam sesi ini, perhatian utama tertuju pada ikan tongkol, yang dikenal sebagai sumber protein berkualitas tinggi. Ikan tongkol dipilih bukan hanya karena manfaat gizinya dan kemudahannya untuk diolah menjadi berbagai hidangan lezat yang cocok untuk makanan pendamping ASI (MPASI).

"Seminar ini bertujuan supaya para ibu teredukasi mengenai pentingnya memperkenalkan MPASI kepada bayi dan anak-anak sesuai dengan kebutuhan gizinya," ungkap koordinator program. Selain itu, para peserta juga diajari cara menyusun menu seimbang dengan memasukkan ikan tongkol sebagai salah satu bahan utama. Dengan resep yang praktis dan mudah diikuti, ibu-ibu diajak untuk mengolah ikan tongkol menjadi nugget yang tidak hanya enak tetapi juga bergizi.

Acara yang berlangsung dengan format interaktif ini berhasil mengundang perhatian penuh dari peserta. Suasana semarak terasa saat praktik memasak menggairahkan ruangan. Ibu-ibu terlihat antusias saat mengikuti demo pembuatan nugget ikan tongkol, bereksperimen dengan resep yang telah diajarkan, dan diskusi dua arah pun berlangsung hangat. Dengan semangat saling berbagi, peserta juga berdialog mengenai tips dan trik dalam mengolah makanan sehat untuk keluarga.

"Dari seminar ini, saya belajar banyak tentang cara membuat makanan sehat untuk anak-anak," ujar Ibu Novi, salah satu peserta, dengan senyum di wajahnya. "Saya berharap bisa menerapkan ilmu yang didapatkan di rumah agar anak-anak saya tumbuh sehat."

Dengan diakhiri sesi tanya jawab yang menarik, seminar ini menutup rangkaian acaranya dengan harapan besar bahwa para ibu dapat membawa pulang pengetahuan baru dalam mengolah menu MPASI berbasis ikan tongkol yang hemat, sehat, dan bergizi untuk keluarga mereka. Semoga langkah kecil ini dapat turut berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Desa Watusalam dan meningkatkan kesehatan anak-anak di masa depan. 




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Gelar Kelas Pembuatan Probiotik Alami: Solusi Efisien untuk Pakan Ternak Lele di Desa Watusalam

0


Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 
melakukan demonstrasi Pembuatan Probiotik Ikan 
berbasis Bahan-bahan Alami Limbah Dapur 


Campusnesia.co.idWatusalam, 5 Agustus 2024 - Dalam suasana cerah di Balai Desa Watusalam, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro menggelar seminar yang penuh makna bertajuk “Kelas Pembuatan Probiotik Alami untuk Pakan Ternak Lele sebagai Nutrisi Pangan Tambahan yang Murah dan Efisien”, yang mana acara ini menjadi bagian penting dari program multidisiplin Budikdamber yang dirancang untuk meningkatkan kualitas budidaya lele di desa tersebut.

Acara ini dihadiri oleh para peternak lele dan pelaku akuakultur skala rumah tangga yang antusias untuk meningkatkan produktivitas ternak lele mereka. Di tengah tingginya minat terhadap metode budidaya yang efisien dan berkelanjutan, seminar ini hadir sebagai jawaban untuk kebutuhan akan pengetahuan dan keterampilan dalam memproduksi pakan ternak yang lebih baik. Melalui metode workshop praktis, peserta diajarkan cara fermentasi bahan-bahan alami menjadi probiotik yang layak untuk dijadikan pakan lele.

Rangkaian workshop praktis dimulai dengan antusiasme tinggi dari peserta, khususnya kelompok wanita tani yang hadir. Dalam sesi ini, mahasiswa KKN memperkenalkan metode fermentasi menggunakan bahan-bahan alami seperti gula jawa, jahe, kunyit, temulawak, bawang putih dan daun pandan. Kombinasi istimewa ini tidak hanya menambah nilai gizi, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas pakan ternak lele.

Sebagai langkah awal, peserta diajak untuk memahami berbagai bahan yang dibutuhkan serta proses pembuatan, penyimpanan, dan dosis pemberian probiotik yang tepat. Dengan gaya komunikasi yang interaktif, mahasiswa KKN membagikan pengetahuan tentang pentingnya pemberian nutrisi yang baik dan seimbang untuk ternak lele, serta menjelaskan manfaat probiotik alami sebagai pangan tambahan yang efisien.

“Probiotik ini mudah proses pembuatannya dan bahannya juga sangat terjangkau,” ungkap salah satu mahasiswa sambil menunjukkan langkah demi langkah proses fermentasi kepada peserta. “Dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, kita bisa memproduksi pakan lele yang lebih sehat dan bergizi,” tambahnya, disambut sorakan penuh semangat dari peserta. 

Peserta seminar tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif terlibat dalam praktik pembuatan probiotik. Dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan biaya produksi yang terjangkau, mereka belajar bagaimana cara mereformasi limbah organik menjadi makanan bergizi yang dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan ikan. Di tengah pelatihan, diskusi dua arah berlangsung hangat, di mana pengalaman dan tips dari masing-masing peserta saling ditukarkan, menjadikan suasana semakin produktif. “Kalau bisa produksi pakan sendiri, kami bisa lebih hemat biaya dan pastinya kualitas pakan bisa lebih kami jaga,” kata Ibu Siti, salah satu peternak lele yang penuh antusias.

Melalui seminar ini, mahasiswa KKN berharap agar para pelaku akuakultur di desa Watusalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Mereka ingin memastikan bahwa setiap peternak lele dapat memanfaatkan probiotik alami yang murah dan efisien untuk meningkatkan produktivitas serta kesehatan ikan peliharaan mereka. “Ini adalah pengetahuan yang sangat bagus buat kami. Dengan memproduksi probiotik sendiri, kami bisa menghemat biaya dan meningkatkan kualitas pakan ternak ikan kami” ujar Ibu Rini, salah satu peserta, penuh antusias. 

Dengan berakhirnya sesi pelatihan, harapan akan peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak lele semakin menyala. Melalui upaya kecil namun signifikan ini, mahasiswa KKN Undip dan pelaku akuakultur masyarakat Watusalam menunjukkan bahwa kolaborasi dan pengetahuan dapat menjadi kunci untuk pertanian yang lebih berkelanjutan dan sejahtera. Semoga langkah progresif ini akan menghasilkan panen yang melimpah serta meningkatkan perekonomian desa secara keseluruhan.



Editor:
Achmad Munandar

Program Peningkatan Penjualan Umkm Menggunakan Ecommerce Di Desa Kedawung

0
Sumber: Dokumentasi Penulis


Campusnesia.co.idKedawung, Sragen (15/08/24) – Di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan daya saing mereka melalui pemanfaatan teknologi digital. Namun, banyak UMKM, terutama di daerah, masih belum sepenuhnya mengoptimalkan potensi digital dalam menjualkan produk mereka. 

Menanggapi kondisi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengambil inisiatif untuk membantu UMKM di Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Sragen, dengan cara memberikan pelatihan pembuatan dan pengoperasian akun e-commerce guna meningkatkan penjualan.

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro menjalankan program pendampingan yang berfokus pada dua aspek utama yaitu pengenalan penjualan online serta pengembangan penjualan melalui e-commerce. Program ini dirancang untuk membantu pelaku UMKM dalam menciptakan dan mengelola akun e-commerce, serta memahami cara efektif untuk memanfaatkan platform digital dalam menjualkan produk mereka. 

Dengan metode door-to-door dan mengikuti perkumpulan yang di adakan oleh UMKM, mahasiswa memberikan pelatihan langsung kepada UMKM di Desa Kedawung serta organisasi UMKM di Kecamatan Mondokan, yang dikenal dengan nama E-Moncer. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk memfasilitasi UMKM dalam memulai penjualan online, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional, dan memudahkan pelanggan dalam mengakses produk mereka secara digital.

Dalam pelatihan tersebut, mahasiswa KKN menggunakan brosur dan video tutorial untuk membantu para pelaku UMKM memahami langkah-langkah pembuatan akun e-commerce, seperti di platform Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. Mahasiswa KKN juga memberikan pendampingan langsung dalam mengoperasikan akun-akun tersebut, mulai dari pengunggahan produk hingga strategi penetapan harga dan promosi. Dengan pendekatan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih mandiri dalam menjalankan bisnis secara digital, meningkatkan daya saing, dan pada akhirnya, memperkuat perekonomian lokal.

Program kerja KKN ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Desa Kedawung dan sekitarnya, sekaligus menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk terus berinovasi dalam memanfaatkan teknologi digital. Dukungan ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM di pasar yang semakin kompetitif, serta mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat lokal.



Penulis: 
Bilal Althaf Dwi Abimanyu

Lokasi Kegiatan: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Pengenalan Dan Pengoperasian Digitalisasi Marketing Di Desa Kedawung

0

Sumber: Dokumentasi Penulis


Campusnesia.co.idKedawung, Sragen (15/08/24) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro telah melakukan langkah konkret dalam mendukung pengembangan ekonomi desa dengan menyelenggarakan pelatihan digital marketing di Desa Kedawung. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk-produk lokal melalui platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook.

Pelatihan ini dilaksanakan sebagai salah satu program unggulan KKN TIM II di Desa Kedawung, dengan fokus pada pembuatan dan pengoperasian akun media sosial sebagai sarana pemasaran yang efektif. Mengingat tren digital yang terus berkembang, pemanfaatan media sosial menjadi krusial bagi pengembangan UMKM di desa ini.

Pelatihan ini dirancang dengan pendekatan yang komprehensif, menggabungkan teori dengan praktik langsung. Peserta diajarkan bagaimana cara membuat akun di platform media sosial, strategi konten yang menarik, hingga teknik pengoptimalan algoritma agar jangkauan pemasaran lebih luas. Tim KKN juga memberikan wawasan mengenai pentingnya branding produk dan cara memaksimalkan penggunaan fitur-fitur yang disediakan oleh setiap platform.

Selain pelatihan terstruktur, tim KKN juga menerapkan metode door to door untuk menjangkau masyarakat yang belum terbiasa dengan teknologi digital. Metode ini terbukti efektif dalam memberikan pendampingan personal kepada para pelaku UMKM, memastikan bahwa setiap individu mendapatkan pemahaman yang baik mengenai penggunaan media sosial.

Untuk memperkuat dampak dari pelatihan ini, tim KKN juga mendorong para peserta untuk aktif dalam mengikuti perkumpulan yang diadakan oleh UMKM lokal. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan jaringan yang kuat antar pelaku usaha di Desa Kedawung, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing produk-produk lokal di pasar yang lebih luas.

Penggunaan Instagram, TikTok, dan Facebook dipilih karena popularitas dan kemampuannya dalam menjangkau audiens yang luas. Instagram, dengan fitur visualnya yang kuat, sangat cocok untuk memamerkan produk-produk unggulan desa seperti kerajinan tangan dan makanan tradisional. TikTok, dengan algoritma yang mendukung konten viral, memungkinkan produk desa mendapatkan perhatian dalam waktu singkat. Sementara itu, Facebook, dengan basis penggunanya yang luas dan beragam, menawarkan peluang besar untuk membangun komunitas pelanggan yang loyal.

Melalui upaya ini, Mahasuswa KKN TIM II Universitas Diponegoro tidak hanya berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia di Desa Kedawung, tetapi juga mendukung percepatan transformasi digital yang menjadi kunci keberhasilan dalam era industri 4.0. Dengan semakin kuatnya penguasaan digital marketing oleh para pelaku UMKM lokal, Desa Kedawung diharapkan dapat menjadi salah satu desa unggulan dalam bidang pemasaran produk-produk lokal di Kabupaten Sragen.



Penulis: 
Bilal Althaf Dwi Abimanyu

Lokasi Kegiatan: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Edukasi Digital Kepada Siswa-Siswi SMP Negeri 8 Pemalang

0


Campusnesia.co.idTanggal 22 Juli 2024 - 24 Juli 2024 di Desa Kramat, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Dalam rangka meningkatkan keterampilan digital dan kesiapan masyarakat menghadapi era globalisasi, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan serangkaian kegiatan multidisiplin di Desa Kramat. Program ini dilaksanakan pada 22 hingga 24 Juli 2024 dengan tema utama “Pengaruh Globalisasi di Era Digitalisasi dan Pembelajaran Microsoft Office”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi informasi serta keterampilan praktis dalam menggunakan perangkat lunak perkantoran yang relevan di era digital saat ini. 

Kegiatan dimulai dengan melakukan sosialisasi kepada warga sekolah SMP Negri 8 Pemalang. Para mahasiswa KKN memaparkan tujuan kegiatan, manfaat bagi siswa-siswi, serta jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan. Pembukaan ini diadakan di kantor kepala sekolah SMP Negeri 8 Pemalang dengan antusiasme yang tinggi dari jajaran guru SMP tersebut. Setelah sosialisasi, program kerja ini membahas mengenai dampak globalisasi di era digitalisasi pada kehidupan sehari-hari, diskusi mengenai peran teknologi dan memfasilitasi komunikasi dan akses informasi, serta pelatihan dengan menggunakan Microsoft Office menggunakan ilmu-ilmu dasarnya. 

 
Pelaksanaan program kerja ini dilakukan menjadi dua sesi dalam dua hari yaitu pada hari Senin, 22 Juli 2024 ditujukan kepada siswa-siswi kelas 8, sedangkan di hari Rabu 24 Juli 2024 ditujukan kepada siswa-siswi kelas 9. Selama sosialisasi berlangsung terdapat antusias yang tinggi dari siswa-siwi tersebut. Mengenai pelatihan dasar Microsoft Office difokuskan untuk meningkatkan keterampilan computer warga desa yang meliputi Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Para peserta diajak untuk mempraktikan modul secara langsung dengan bimbingan dari mahasiswa KKN. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa-siswi untuk memahami dan memanfaatkan perangkat lunak ini dalam kegiatan sehari-hari. Mahasiswa juga mengumpulkan umpan balik dari peserta untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pelatihan. 

 

Kegiatan program kerja multidisiplin oleh mahasiswa KKN UNDIP ini telah memberikan dampak positif bagi siswa-siswi SMP Negeri 8 Pemalang. Melalui sosialisasi serta pelatihan mengenai digitalisasi dan penggunaan Microsoft Office, diharapkan bahwa siswa-siswi disini lebih bijak dan siap menghadapi tantangan globalisasi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas mereka. Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen mahasiswa KKN UNDIP untuk berkontribusi secara langsung terhadap pemberdayaan siswa-siswi di era digital. 



Editor:
Achmad Munandar

KKN UNDIP di Desa Kramat: Pelatihan Digital, Pemetaan Desa dan Inovasi Eco-Brick

0



Campusnesia.co.idPada bulan Juli 2024 di Desa Kramat, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan rangkaian kegiatan program kerja multidisiplin di Desa Kramat dari tanggal 24 Juli 2024 hingga 26 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk beberikan kontribusi kepada masyarakat setempat yang difokuskan kepada penyuluhan bebasis computer learning, pemajuan geografis desa serta pemanfaatan limbah plastik untuk pembuatan icon Desa Kramat menggunakan eco-brick. Kegiatan ini diharapkan dapat memberdayakan warga desa dan meningkatkan kesadaran akan pentingnnya teknologi, data geografis serta pengelolaan lingkungan. 
 
Kegiatan diawal dengan mahasiswa KKN mempresentasikan tujuan dan agenda kegiatan dari program kerja multidisiplin ini yang bagaimana nantinya masing-masing program akan dilaksanakan dan manfaat yang diharapkan bagi masyarakat. Dimulai dari penyuluhan berbasis computer learning yang diberikan kepada perangkat Desa Kramat mengenai pengenalan kepada teknologi digital terkini, termasuk aplikasi computer dalam kehidupan sehari-hari dan pekerjaan. Memberikan pelatihan praktis tentang penggunaan perangkat keras dan lunak komputer. Mengenai penyuluhan kegiatan ini terdapat respon yang positif dari perangkat desa karena merasa terbantu dengan adanya program kerja ini karena website Desa Kramat menjadi lebih aktif Kembali. 

 
Selanjutnya mengenai pemajuan informasi geografis desa dilakukan dengan mahasiswa KKN melakukan pengumpulan data mengenai lokasi penting di desa, pembagian administrasi desa RT/RW serta sarana dan prasarana. Pemetaan itu sendiri dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak pemetaan desa yang mencakup informasi geografis dapat digunakan untuk perencanaan pembangungan dan pengembangan desa. Peta ini diharapkan dapat menjadi alat bantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan oleh pihak desa untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kondisi geografis mereka. 

 

Pemanfaatan limbah plastik merupakan rangkaian kegiatan akhir dari program kerja ini. Dimulai dengan sosialisasi kepada warga sekolah, perangkat Desa Kramat, warga Desa Kramat. Pengumpulan sampah plastik dilakukan dengan mendatangi setiap sekolah-sekolah dan dibantu oleh warga desa. Pembuatan prototype menggunakan aplikasi Fusion 360 dan Blender oleh mahasiswa KKN, setelah prototype selesai dirancang selanjutnya pembuatan kerangka berjalan dengan dibantu oleh warga Desa Kramat yang memiliki bengkel las. 

Selama pembuatan kerangka, mahasiswa KKN mulai membuat bahan eco-brick dari sampah yang sudah dikumpulkan selama sosialisasi. Pemasangan icon “Desa Kramat” sendiri berada di tempat wisata Candi Pengilon yang masih berada di Desa Kramat dan berbatasan langsung dengan RT 06 RW 02. Keberjalanan program kerja ini terbilang cukup lama karena kebutuhan sampah plastik yang cukup banyak. Tujuan adanya pembuatan icon “Desa Kramat” sendiri agar menunjukan bahwa Desa Kramat bebas dari sampah plastik serta ciri khas dari desa itu sendiri. 




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip di Desa Kedawung: Upaya Peningkatan Minat Pelajar untuk Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

0

Upaya peniingkatan minat siswa untuk melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi 
di SMK Negeri 1 Mondokan. Sumber: Dokumentasi Pribadi.


Campusnesia.co.idKedawung, Mondokan - Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan minat siswa SMA/SMK sederajat di Desa Kedawung Mondokan dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kegiatan bertajuk "Peningkatan Minat Pelajar Terhadap Kelanjutan Pendidikan ke Perguruan Tinggi" ini diadakan di dua lokasi berbeda, yaitu SMK Negeri 1 Mondokan pada 29 Juli 2024 dan SMK Tunas Harapan 2 pada 25 Juli 2024.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya minat siswa di desa tersebut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh tim KKN UNDIP, hanya 28,3% dari total responden yang menyatakan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sebagian besar siswa lebih memilih untuk langsung bekerja setelah lulus, dengan alasan utama adalah kendala biaya pendidikan.

Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, tim KKN UNDIP memperkenalkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kepada siswa yang berkeinginan melanjutkan pendidikan namun terkendala biaya. Selain itu tim KKN UNDIP juga memberikan motivasi, pengenalan perguruan tinggi, serta sharing mengenai manfaat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi beserta kegiatan saat berkuliah. Melalui program ini, diharapkan siswa yang memiliki minat untuk melanjutkan studi dapat terbantu dalam pembiayaan kuliah, sehingga lebih banyak siswa yang terdorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 

Upaya peniingkatan minat siswa untuk melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi 
SMK Tunas Harapan 2 Mondokan. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Hasil dari kegiatan ini tidak hanya sebatas survei, tetapi juga membangun database minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Database ini akan menjadi acuan bagi pihak sekolah dan pemerintah setempat dalam merancang program-program yang dapat meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi di desa Kedawung Mondokan.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa di Desa Kedawung Mondokan dapat lebih termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dan memperoleh kesempatan yang lebih baik di masa depan. Mahasiswa KKN UNDIP berharap bahwa sosialisasi mengenai KIP Kuliah dan manfaat melanjutkan pendidikan tinggi dapat membuka wawasan siswa dan menghilangkan kekhawatiran mereka terkait biaya pendidikan.



Penulis:
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024
• Alfan Hidayat
• Aninda Farhannisa
• Arindra Dewi Indyastari
• Athirah Ghassani Rahadatul Aisy 
• Bilal Althaf Dwi Abimanyu
• Vania Rahma Ardana

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Susun Proposal Pengembangan Wisata di Desa Kedawung, Dorong Potensi Kebun Melon dan Jagung

0



Campusnesia.co.idKedawung, Mondokan - Pada tanggal 15 Agustus 2024, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan penyerahan proposal desa wisata secara simbolis kepada perangkat Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya strategis yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dalam mendukung pengembangan potensi pariwisata desa, khususnya melalui destinasi wisata kebun melon, waterboom, dan pengelolaan komoditas utama desa, yaitu jagung.

Desa Kedawung, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai desa wisata, selama ini belum maksimal dalam memanfaatkan sumber daya alam dan kekayaan lokalnya. Melihat peluang ini, mahasiswa KKN Undip menyusun proposal pengembangan desa wisata yang dapat dijadikan referensi oleh perangkat desa dan masyarakat dalam merencanakan dan mengembangkan pariwisata di wilayah tersebut.

Proposal yang disusun mencakup berbagai aspek, mulai dari perencanaan destinasi wisata kebun melon yang berpotensi menarik wisatawan, hingga pengembangan waterboom sebagai sarana rekreasi keluarga. Selain itu, komoditas jagung yang merupakan salah satu hasil pertanian utama Desa Kedawung serta UMKM yang ada juga dipertimbangkan dalam rencana pengembangan wisata agro dan kuliner berbasis jagung.
 
Penyerahan proposal desa wisata kepada Lurah Kedawung. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Perangkat Desa Kedawung menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan komitmennya untuk mempertimbangkan serta mengimplementasikan ide-ide yang ada dalam proposal tersebut. Mereka juga mengapresiasi kontribusi mahasiswa KKN yang telah berperan aktif dalam mendorong pengembangan desa melalui pendekatan yang inovatif dan berbasis komunitas.

Penyerahan proposal secara simbolis yang dilakukan di Balai Desa Kedawung ini menandai tahap awal dari pengembangan yang diharapkan dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat. Upaya ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi Desa Kedawung untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sragen, yang tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga pengunjung dari luar daerah.



Penulis:
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024
• Alfan Hidayat
• Aninda Farhannisa
• Arindra Dewi Indyastari
• Athirah Ghassani Rahadatul Aisy 
• Bilal Althaf Dwi Abimanyu
• Vania Rahma Ardana

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Sosialisasi DAGUSIBU Obat untuk Ibu-Ibu PKK oleh Mahasiswa KKN UNDIP

0



Campusnesia.co.id - Desa Nganjat, 8 Agustus 2024 - Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) dari jurusan Farmasi mengadakan sosialisasi mengenai DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) obat kepada Ibu-Ibu PKK di Balai Desa Nganjat pada tanggal 8 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para ibu rumah tangga tentang pengelolaan obat yang benar demi menjaga kesehatan keluarga.

Theresya M Parhusip, mahasiswi Farmasi UNDIP yang memimpin sosialisasi ini, menekankan pentingnya pemahaman yang benar tentang obat-obatan bagi para ibu, yang sering kali menjadi penanggung jawab utama dalam menjaga kesehatan keluarga. "Ibu-ibu PKK memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga, terutama dalam hal kesehatan. Dengan memahami prinsip DAGUSIBU, ibu-ibu dapat memastikan bahwa obat yang digunakan dalam keluarga aman dan efektif," jelas Theresya.


Sosialisasi ini mencakup empat aspek utama dari DAGUSIBU:

1. Dapatkan: Theresya menjelaskan bahwa obat harus selalu didapatkan dari sumber yang terpercaya, seperti apotek atau pusat kesehatan masyarakat. Ia juga mengingatkan para ibu untuk selalu memeriksa tanggal kedaluwarsa obat sebelum membelinya.


2. Gunakan: Para ibu diingatkan untuk menggunakan obat sesuai dengan dosis dan petunjuk yang diberikan oleh dokter atau apoteker. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat berbahaya, terutama bagi anak-anak dan lansia.


3. Simpan: Penyimpanan obat yang benar adalah kunci untuk menjaga efektivitasnya. Theresya memberikan tips tentang cara menyimpan obat di rumah, seperti menjauhkan dari jangkauan anak-anak dan menyimpannya di tempat yang sejuk dan kering.


4. Buang: Theresya juga mengajarkan cara membuang obat yang sudah tidak terpakai atau kadaluwarsa. Pembuangan yang tepat penting untuk menghindari pencemaran lingkungan dan mencegah penyalahgunaan obat.


Sosialisasi ini disambut dengan antusias oleh Ibu-Ibu PKK Desa Nganjat. Mereka merasa mendapatkan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa peserta bahkan menyampaikan rencana untuk menyebarluaskan informasi yang mereka peroleh kepada tetangga dan keluarga lainnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN mahasiswa UNDIP, yang bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan yang praktis dan aplikatif kepada masyarakat. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, para ibu di Desa Nganjat dapat menjadi agen kesehatan yang aktif dalam keluarga dan komunitas mereka.


 
Editor:
Achmad Munandar

Sosialisasi Pengenalan Logo Obat-Obatan pada Kemasan oleh Mahasiswa KKN UNDIP

0
 


Campusnesia.co.idDesa Nganjat, 8 Agustus 2024 - Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) dari jurusan Farmasi mengadakan sosialisasi mengenai pengenalan logo obat-obatan pada kemasan obat kepada Ibu-Ibu PKK di Balai Desa Nganjat pada tanggal 8 Agustus 2024. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para ibu rumah tangga tentang berbagai logo yang sering ditemui pada kemasan obat, sehingga mereka dapat lebih bijak dalam memilih dan menggunakan obat untuk keluarga.

Theresya M Parhusip, mahasiswi Farmasi UNDIP yang memandu sosialisasi ini, menjelaskan bahwa pengenalan logo obat adalah langkah penting dalam memastikan keamanan penggunaan obat di rumah. "Banyak dari kita yang mungkin tidak menyadari arti logo-logo yang ada pada kemasan obat. Padahal, memahami logo tersebut bisa membantu kita memilih obat yang tepat dan aman untuk keluarga," ujar Theresya.


Dalam sosialisasi ini, Theresya memaparkan beberapa logo penting yang biasa terdapat pada kemasan obat, di antaranya:


1. Logo Hijau (Obat Bebas): Theresya menjelaskan bahwa logo hijau menunjukkan obat bebas yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi gejala ringan, seperti sakit kepala atau demam.


2. Logo Biru (Obat Bebas Terbatas): Logo biru menandakan obat bebas terbatas, yang penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker. Theresya menekankan pentingnya mengikuti aturan penggunaan yang tertera pada kemasan.


3. Logo Merah (Obat Keras): Logo merah menunjukkan obat keras yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Theresya mengingatkan para ibu untuk tidak sembarangan menggunakan obat dengan logo ini tanpa pengawasan medis.


4. Logo Lingkaran Kuning dengan Huruf K (Obat Tradisional): Theresya juga memperkenalkan logo ini yang menunjukkan obat tradisional. Meskipun berbahan dasar alami, penggunaannya tetap harus berhati-hati dan sesuai dengan petunjuk yang ada.


5. Logo Gambar Hati (Obat Herbal Terstandar): Logo ini menunjukkan bahwa obat tersebut merupakan obat herbal yang telah melalui standarisasi. Theresya menjelaskan bahwa obat dengan logo ini telah teruji secara ilmiah.


Ibu-Ibu PKK Desa Nganjat mengikuti sosialisasi ini dengan antusias, banyak yang bertanya mengenai obat-obatan yang sering mereka temui di rumah. Mereka mengaku mendapatkan pengetahuan baru yang sangat berguna untuk memilih dan menggunakan obat secara tepat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN mahasiswa UNDIP yang berfokus pada peningkatan kesadaran kesehatan di masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang logo-logo pada kemasan obat, diharapkan para ibu dapat lebih bijak dan berhati-hati dalam mengelola obat-obatan di rumah, demi kesehatan keluarga yang lebih baik.



Editor:
Achmad Munandar