Optimalisasi Ekonomi Lokal oleh Mahasiswa Undip melalui Pelatihan UMKM di Desa Simbangdesa

0



Campusnesia.co.idSimbangdesa, Kabupaten Batang (24/07/24) - Pada Kamis (24/07/24), para mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro sukses menyelenggarakan kegiatan pelatihan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Simbangdesa. Pelatihan UMKM ini dilaksanakan sebagai bagian dari program kerja multidisiplin yang bertujuan untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal di Desa Simbangdesa.  

Program “Berkarya bersama UMKM” yang diusung dengan melibatkan beberapa program studi dalam proses pelaksanaannya ini dihadiri oleh tiga puluh pelaku UMKM aktif di Desa Simbangdesa. Proses pelatihan dilakukan dengan memaparkan dan mensosialisasikan terkait beberapa hal mengenai UMKM, seperti pengenalan fungsi dan cara pembuatan NIB, proses pembukuan, cara branding product sekaligus logo branding, hingga proses penjualan secara daring melalui e-commerce. Adapun kegiatan pelatihan ini diharapakan akan mampu memajukan pelaku-pelaku UMKM di Desa Simbangdesa agar mampu menjadi salah satu sumber ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. 
 
Tidak hanya masyarakat, kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di lantai dua Kantor Balai Desa Simbangdesa ini pun turut dihadiri oleh Bapak Budiyanto selaku Kepala Desa atau Lurah dan sebagian perangkat desa. Tentunya, keterlibatan masyarakat menjadi parameter penting dalam pelaksanaan program kerja ini sehingga dalam sambutannya, Bapak Budiyanto menyebutkan, “Diharapkan dengan adanya kegiatan pelatihan ini, bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian yang sudah hadir hari ini ke depannya akan mampu memajukan dan menginovasikan usaha Anda sekalian agar dapat berkontribusi dalam memajukan ekonomi lokal secara berkelanjutan.” (24/07/24).

Pesan dan kesan serupa pun disampaikan oleh Ibu Mudiyati selaku salah satu pelaku UMKM, “Saya harap dengan adanya kegiatan pelatihan ini, akan banyak pelaku-pelaku UMKM, baik itu yang baru merintis maupun yang sudah lama bergerak akan mampu penggerak bagi calon-calon perintis lainnya sebagai bagian dari upaya dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada di era ini.” (24/07/24).

Pelatihan UMKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro di Desa Simbangdesa ini tidak hanya menumbuhkan wawasan bagi para pelaku UMKM, tetapi sekaligus menjadi langkah konkret yang menjembatani upaya dalam mengembangkan dan memajukan ekonomi lokal. Lewat keterlibatan aktif dari masyarakat serta dukungan perangkat desa, pelatihan ini diharapkan akan mampu menjadi penggerak awal terjadinya transformasi ekonomi di Desa Simbangdesa, di mana para pelaku UMKM desa akan bisa terus berkembang dan berinovasi. Sehingga, dibutuhkan kerja sama yang harmonis antara akademisi, masyarakat, juga pemerintah desa agar mampu mewujudkan lingkungan bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif terhadap kemajuan Desa Simbangdesa ke depannya. 



Penulis: Cahya Mulyani 

DPL: 
Hega Bintang Pratama Putra, S.T.P., M.Sc.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tingkatkan Kesadaran Sanitasi dan Hygiene Pekerja dan Ruang Produksi UMKM Ngudi Rukun Desa Basuhan

0



Campusnesia.co.idBasuhan (25/07/2024) - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia. Permasalahan yang sering terjadi pada UMKM adalah kurangnya penerapan sanitasi dan hygiene ruang produksi. Sanitasi dan Hygiene merupakan suatu tindakan atau upaya untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan melalui pemeliharaan dini setiap individu dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya, agar individu terhindar dari ancaman kuman penyebab penyakit.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro mengenalkan sanitasi dan hygiene kepada pelaku UMKM di Dusun Kendal, Desa Basuhan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri berdasarkan salah satu poin Sustainable Development Goals (SDG’s), yaitu mengenai Good Health and Well-Being (Hidup Sehat dan Sejahtera) sekaligus Clean Water and Sanitation (Air bersih dan sanitasi layak). Penerapan sanitasi dan hygiene pekerja dan ruang produksi bertujuan untuk meminimalisir bahaya dari cemaran biologis, fisik serta kimia dari individu dan lingkungan terhadap produk pangan.

Desa Basuhan memiliki beragam UMKM di bidang pengolahan pangan salah satunya UMKM Ngudi Rukun yang memproduksi keripik pisang dan peyek. Kegiatan ini dilaksanakan di UMKM Ngudi Rukun dengan cara menyampaikannya secara langsung tentang sanitasi dan hygiene pekerja dan ruang produksi kepada penggerak UMKM Ngudi Rukun di Desa Basuhan. Kegiatan dilanjutkan dengan pemasangan poster dengan desain yang menarik sehingga dapat dipajang di ruang produksi untuk memudahkan produsen UMKM dalam mengerti dan memahami pentingnya proses sanitasi dan hygiene dalam proses produksi terhadap kesehatan dan tingkat kepercayaan konsumen.


Pekerja UMKM merespon dengan antusias dalam menambah wawasan terhadap pentingnya sanitasi dan hygiene, sehingga adanya kegiatan KKN yang mengedukasi masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan awareness terhadap kontaminasi produk dan senantiasa menjaga kebersihan proses produksi yang berlangsung. Melalui kegiatan ini, UMKM Ngudi Rukun diharapkan dapat terus menjaga standar kebersihan dan kesehatan dalam proses produksinya, sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan aman dikonsumsi oleh konsumen. 



Penulis:
Silvy Arianti Dewi
Teknologi Pangan / Fakultas Peternakan dan Pertanian

DPL:
Gani Nur Pramudyo, S.IP., M.Hum.

Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Ketahanan Pangan Keluarga Melalui Edukasi Program Pekarangan Pangan Lestari

0
 


Campusnesia.co.idDesa Basuhan (26/07/2024) – Ketahanan pangan merupakan salah satu isu penting yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara agraris, masih banyak daerah yang bergantung pada pasokan pangan dari luar desa atau bahkan luar daerah. Kondisi ini membuat masyarakat rentan terhadap fluktuasi harga pangan dan ketersediaan pasokan, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam atau pandemi.

Desa Basuhan merupakan salah satu desa yang sebagian besar warganya memiliki lahan yang luas tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Banyak pekarangan rumah warga yang dibiarkan kosong atau hanya ditanami tanaman hias, padahal pekarangan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang dapat mendukung kebutuhan sehari-hari. Minimnya pengetahuan tentang pengelolaan lahan pekarangan dan kurangnya kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan keluarga menjadi faktor utama mengapa pekarangan ini tidak dimanfaatkan dengan baik.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan program edukasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Melalui adanya pekarangan yang ditanami tanaman pangan seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat keluarga, masyarakat tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian keluarga melalui penjualan hasil pekarangan. Program P2L ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam menggalakkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. 


Kegiatan edukasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dihadiri oleh Ibu Ibu warga Dusun Kendal. Kegiatan diawali dengan pengenalan program Pekarangan Pangan Lestari meliputi pentingnya pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman sebagai upaya mendukung ketahanan pangan keluarga termasuk pengenalan tanaman pangan dan tanaman obat keluarga, dilanjutkan dengan pemberian bibit tanaman kepada Ibu-Ibu warga Dusun Kendal. Melalui program ini, masyarakat desa diharapkan dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka, mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah, serta meningkatkan kualitas gizi keluarga.



Penulis:
Silvy Arianti Dewi 
Teknologi Pangan / Fakultas Peternakan dan Pertanian

DPL:
Gani Nur Pramudyo, S.IP., M.Hum.

Editor:
Achmad Munandar

Darurat DBD, TIM II KKN UNDIP Kenalkan Manfaat Serai Dan Lavender Untuk Usir Nyamuk

0
 

Campusnesia.co.id - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP melakukan Upaya Atasi nyamuk DBD dengan mengenalkan design selokan yang ideal, mengenalkan manfaat tanaman lavender dan demonstrasi pembuatan spray anti nyamuk di Desa Parangjoro.

Pada hari Minggu, 4 Agustus 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata(KKN) TIM II Universitas Diponegoro 2023/2024 melakukan kegiatan program kerja dengan tema “SEARAH : Sosialisasi dan Edukasi Anti Demam Berdarah”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) kepada ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Citra Mandiri Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kelurahan Sukoharjo.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi virus yang di sebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Aedes Aegypti berkembang di daerah tropis dan subtropis seperti Indonesia. Penyebaran virus dengue dari nyamuk Aedes Aegypti sangat dipengaruhi oleh faktor iklim dan juga kebersihan. Wilayah dengan cuaca yang hangat dan lembab dapat meningkatkan populasi nyamuk Aedes Aegypti, lingkungan yang kotor dan terdapat air menggenang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti. 

Menurut Kementrian Kesehatan, pencegahan DBD yang dapat dilakukan yaitu menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti nyamuk, mengenakan pakaian yang menutup kulit, dan memastikan tidak ada nya genangan air di sekitar rumah.

Pemberian edukasi mengenai desain selokan yang ideal agar nyamuk tidak berkembang biak sangat diperlukan karena di sekitar Desa Parangjoro masih terdapat selokan yang tidak ideal juga kotor. 

Pengenalan tanaman lavender juga merupakan terobosan baru untuk mengusir nyamuk, dengan menanam lavender di sekitar rumah akan menghindari berkembangnya nyamuk penyebab DBD karena bau yang dihasilkan lavender dapat mengganggu penciuman nyamuk. 

Demonstrasi pembuatan spray anti nyamuk dari serai dapat membantu ibu-ibu KWT meningkatkan kreativitas dengan memanfaatkan bahan dapur menjadi hal yang bermanfaat untuk mengusir nyamuk. 

Materi yang telah disampaikan oleh TIM II KKN Universitas Diponegoro ini mendapat respon yang baik dari ibu-ibu KWT Desa Parangjoro dan ibu-ibu KWT sangat antusias saat mencoba spray alami dari serai. “manjur spray nya pas disemprot bisa ngusir nyamuk”- ujar salah satu ibu Kelompok Wanita Tani.

Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan ibu-ibu KWT Desa Parangjoro dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan dengan membersihkan rumah dan menerapkan design selokan yang ideal, menanam tanaman lavender di sekitar rumah, dan mempraktekan pembuatan spray anti nyamuk alami dari serai. 



Editor:
Achmad Munandar

Upaya Pencegahan Stunting, TIM II KKN UNDIP Gelar Edukasi MPASI Dan Demonstrasi Pembuatan Makanan Bergizi Ala Jepang

0
 

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP ikut serta dalam Upaya Atasi stunting 
dengan gelar edukasi MPASI dan demonstrasi pembuatan makanan bergizi 
khas Jepang di Desa Parangjoro.


Campusnesia.co.idPada hari Kamis, 25 Juli 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro 2023/2024 melakukan kegiatan program kerja dengan tema “GENTING : Gerakan Anti Stunting” aksi ini merupakan bagian dalam Upaya mengatasi stunting dengan menggelar edukasi mengenai MPASI dan demonstrasi pembuatan makanan bergizi khas Jepang di Balai Desa Parangjoro Kecamatan Grogol, Kelurahan Sukoharjo.

Stunting merupakan keadaan Dimana anak mengalami gangguan pada pertumbuhannya, yang ditandai dengan pertumbuhan tinggi dan berat badan yang tidak sesuai dengan standar usianya. Ini dikarenakan terdapat masalah gizi kronis yaitu kurangnya asupan gizi lengkap dalam jangka waktu yang lama. Masalah gizi kronis ini akan menghambat perumbuhan otot pada anak balita sehingga akan terhambat pertumbuhannya serta anak lebih mudah sakit dan tidak selincah anak-anak pada umumnya.

Pada peraturan Presiden Republik Indonesia Nomer 72 tahun 2021, menurut Kementrian Kesehatan, dikatakan stunting apabila anak balita memiliki nilai Z-Score kurang dari -2.00 SD / standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD (severaly stunted). Definisi ini didasari pada indeks PB/U (Panjang Badan/Usia) atau TB/U (Tinggi Badan/Usia).

Faktor penyebab stunting pada balita yaitu kurangnya asupan makanan bergizi yang dikonsumsi selama kandungan maupun masa balita, dan kurangnya pengetahuan ibu mengenai Kesehatan dan gizi sebelum masa kehamilan, juga dikarenakan rendahnya asupan vitamin dan mineral pada balita dan ibu. Hal ini mendorong sejumlah mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melakukan upaya pencegahan stunting dengan menggelar edukasi mengenai MPASI dan demonstrasi pembuatan makanan bergizi khas Jepang atau yang biasa disebut Onigiri kepada ibu-ibu PKK Desa Parangjoro. 

Pemberian edukasi mengenai stunting ini dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai stunting, bahaya stunting, faktor penyebab stunting, cara pencegahan stunting, dilanjut dengan penjelasan mengenai MPASI dan pemberian Barcode berisi menu resep MPASI dari Kementrian Kesehatan dan dilanjut dengan pelatihan cara pembuatan makanan bergizi ala Jepang yaitu onigiri. Onigiri merupakan olahan makanan khas Jepang yang berbentuk segitiga Dimana terdapat nasi dan rumput laut juga terdapat isi yaitu ikan tuna, jagung segar, dan mayonnaise yang dapat memenuhi gizi lengkap.

Materi yang telah disampaikan oleh TIM II KKN Universitas Diponegoro ini mendapat respon yang baik dari ibu-ibu PKK Desa Parangjoro dan ibu-ibu PKK sangat antusias saat mempraktekan pembuatan onigiri bersama-sama.

Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan ibu-ibu PKK Desa Parangjoro dapat menerapkan ilmu yang sudah diberikan dengan memperhatikan gizi lengkap pada makanan untuk ibu maupun balita dalam Upaya pencegahan stunting.



Editor:
Achmad Munandar

KKN UNDIP Lakukan Optimalisasi UMKM Di Desa Jimus Kabupaten Klaten Guna Menarget Pasar Yang Lebih Luas

0



Campusnesia.co.idDesa Jimus yang terletak di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten memiliki potensi yang unggul dalam salah satu sektor penunjang ekonomi desanya yaitu UMKM. Namun, berbagai kendala dan keterbatasan masih dirasakan oleh para pelaku UMKM Desa Jimus yang menyebabkan kegiatan usaha mereka belum optimal. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan  mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ditemukan adanya kekurangan dari segi pemahaman pelaku UMKM dalam memanfaatkan teknologi seperti sistem pembayaran digital serta laporan keuangan digital. Selain itu, dalam segi branding serta pemasaran UMKM di Desa Jimus masih menggunakan cara-cara konvensional yang belum mengadopsi teknologi di dalamnya.

Salah satu pelaku UMKM makanan ringan di Desa Jimus yaitu Ibu Tusilah mengaku belum memiliki brand dan label merk pada kemasan, belum memiliki pencatatan keuangan baik dalam bentuk tulis ataupun digital, belum memiliki QRIS sebagai sistem pembayaran digital, serta belum adanya PIRT dan NIB dalam hal izin berusaha. Dengan melihat kondisi tersebut mahasiswa KKN Undip melakukan program kerja yang dapat membantu pelaku UMKM agar usaha yang dikelola dapat berkembang seiring dengan perkembangan pasar yang ada.
 

Tim KKN Undip di Desa Jimus melakukan pendampingan guna memberdayakan UMKM desa untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki serta memperluas pasar tentu dengan memanfaatkan teknologi sebagai penunjang kegiatan usaha para pelaku UMKM. Kegiatan pendampingan tersebut dilakukan oleh Nabila Sophia Syahzanani (Fakultas Ekonomika dan Bisnis) dengan membuatkan template laporan arus kas sederhana dalam bentuk Google Sheet yang akan otomatis ter-update secara online. Nabila juga memberikan panduan dan edukasi mengenai cara menggunakan template laporan keuangan tersebut. Selain memberikan panduan untuk digitalisasi laporan keuangan Nabila juga mendampingi pelaku UMKM untuk pembuatan QRIS sebagai alat pembayaran digital yang dapat memudahkan konsumen dalam bertransaksi dengan pelaku UMKM.

Dalam segi peningkatan branding dan marketing dilakukan pula pendampingan pembuatan desain label kemasan oleh Ardian Fajar Widyaputra (Fakultas Sains dan Matematika). Ardian juga membantu pendaftaran titik lokasi UMKM di google maps agar masyarakat luas dapat mengetahui dengan tepat dimana UMKM tersebut berada. Sementara itu, Ulaya Najmi Nabila Majid (Fakultas Hukum) dan Fauzan Daffa (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) melakukan pendampingan mengenai tata cara pendaftaran PIRT dan NIB yang berkaitan dengan izin usaha. Untuk digitalisasi pemasaran, Ramadhan Putra Kamaludin (Sekolah Vokasi) membantu mendaftarkan UMKM di Desa Jimus pada e-commerce agar produknya dapat dijangkau oleh masyarakat luas.

Kegiatan pendampingan pada pelaku UMKM di Desa Jimus dimonitor dan dibimbing langsung oleh Dosen Pendamping Lapangan KKN Undip untuk Kecamatan Polanharjo yaitu Prof. Dr. Eng. Agus Setyawan S.Si., M.Si., A. H. Condro Haditomo, S.Pi., M.Si., Ph.D., dan Riandhita Eri Werdani, S.M.B., M.S.M. Tim KKN Undip kemudian memberikan modul pada para pelaku UMKM yang berisikan panduan tata cara menggunakan template laporan keuangan, tata cara pendaftaran NIB dan PIRT, serta panduan tentang Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3). Modul tersebut diserahkan dalam dua model yang berbentuk cetak serta berbentuk digital yang dapat diakses melalui perangkat elektronik. 



Editor:
Achmad Munandar

Pembuatan Peta Wilayah Desa Sumub Lor

0
 

Campusnesia.co.idPeta adalah representasi visual dari suatu wilayah yang menampilkan informasi dalam bentuk simbol-simbol. Peta digunakan sebagai alat penyampaian informasi dan sering dimanfaatkan untuk membantu proses pengambilan keputusan oleh berbagai pihak. Beberapa peta juga memiliki fungsi tambahan sebagai sarana pendukung dalam diskusi mengenai kondisi wilayah tertentu. Pemetaan desa ini merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. 

Oleh karena itu, melihat pentingnya sebuah peta bagi suatu desa, Tim II KKN Universitas Diponegoro yang berada di Sumub Lor baru-baru ini melaksanakan proyek pembuatan peta jalan di Desa Sumub Lor sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan navigasi di desa, yang selama ini belum memiliki peta jalan yang memadai. Dalam tahap awal, tim KKN melakukan survei menyeluruh untuk memetakan semua jalan utama, gang, dan lokasi penting seperti fasilitas umum, tempat ibadah, dan bangunan bersejarah. Data ini kemudian digunakan untuk merancang peta jalan yang akurat dan mudah dipahami oleh penduduk maupun pengunjung desa.

Setelah tahap perencanaan dan desain selesai, tim KKN mulai memproduksi peta jalan serta papan nama untuk setiap jalan dan lokasi strategis di desa. Peta ini tidak hanya menggambarkan tata letak jalan di Sumub Lor, tetapi juga memberikan informasi tentang titik-titik penting yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang. Papan nama yang dibuat dipasang di persimpangan jalan dan di lokasi-lokasi yang memerlukan identifikasi lebih jelas, sehingga memudahkan navigasi bagi siapa pun yang berada di desa.

Pembuatan peta jalan ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Sumub Lor. Dengan adanya peta dan papan nama, penduduk setempat kini merasa lebih mudah untuk memberikan petunjuk arah kepada tamu, dan pengunjung pun tidak lagi kesulitan menemukan lokasi yang mereka tuju. Selain meningkatkan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari, proyek ini juga memperkuat identitas desa dan menjadikannya lebih ramah bagi pendatang baru. Upaya tim KKN Undip ini menunjukkan bagaimana pengabdian mahasiswa dapat memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Kejar Target Tanpa Mempedulikan Kesehatan Pekerja, Mahasiswa KKN UNDIP TIM II membuat pendampingan GERPER YUK! (Gerakan Pregangan Yuk) Untuk Pekerja UMKM Tempe

0


Campusnesia.co.idWonogiri, Jawa Tengah (30/7/24) - Pemahaman dan pengetahuan mengenai kesehatan kerja di beberapa UMKM Tempe di Desa  Jaten Kecamatan Selogiri Wonogiri sangatlah kurang, mereka hanya mengejar target tanpa mempedulikan kesehatan para pekerja, maka dari itu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024, Desthita Hanna Nurfitriya Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2021 melaksanakan sebuah program keilmuan atau program kerja monodisiplin GERPER YUK! (Gerakan Peregangan yuk!) untuk salah satu pekerja UMKM Tempe Desa Jaten. 

Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan dan melatih para pekerja mengenai peregangan sederhana disaaat jam kerja. Peregangan sederhana yang dibuat oleh Desthita Hanna Nurfitriya sangat mudah untuk diterapkan disela-sela bekerja dan bermanfaat untuk menghilangkan atau mengurangi kelelahan saat bekerja. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 30 Juli 2024 di salah satu UMKM Tempe Dukuh Karangtengah Desa Majan. Pemilik UMKM Tempe Mas Dimas sangat antusias dengan program GERPER YUK! karena hal ini dapat sangat membantu mengurangi pegal-pegal dan kelelahan para pekerja, ujar Mas Dimas

 

Dalam pelaksanaan program GERPER YUK! ini pemilik usaha Mas Dimas dan beberapa pekerjanya mendegarkan penjelasan tentang manfaat pergangan disaat sela-sela jam kerja serta memberikan contoh peregangan sederhana yang dibawakan oleh Desthita Hanna Nurfitriya. Setelah itu para pekerja mempraktikan pergerakan pergegangan seperti yang dicontohkan oleh Desthita Hanna Nurfitriya dan yang telah dicantumkan dalam poster. Kegiatan terakhir yaitu penempelan poster di dapur UMKM tempe bersama pemilik UMKM, Mas Dimas

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Desthita Hanna Nurfitriya mahasiswa Universitas Diponegoro Program Studi Kesehatan Masyarakat untuk memberikan pemahan dan pengetahuan bahwa pekerja juga memilik hak kesehatan dengan hal sederhana, seperti memberikan peregangan sederhana saat bekerja. 

Dengan demikian, hal ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai kesehatan kerja dengan hal sederhana yaitu, GERPER YUK (Gerakan Peregangan Yuk!) pada para pekerja UMKM.



Penulis : 
Desthita Hanna Nurfitriya 
(Kesehatan Masyarakat, FKM UNDIP)

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Petakan Kualitas Air Tanah di Kelurahan Gumawang, Wiradesa: Langkah Nyata Peduli Lingkungan!

3



Campusnesia.co.idPekalongan, 14 Agustus 2024 – Dalam rangka program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Achyar Dimas, seorang mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip), berhasil membuat peta kualitas air tanah untuk Kelurahan Gumawang di Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dengan menyediakan informasi yang akurat mengenai kondisi air tanah di daerah tersebut.
 
Achyar Dimas, yang saat ini menempuh pendidikan di jurusan Teknik Geologi, mengambil inisiatif untuk melakukan pemetaan kualitas air tanah setelah melihat adanya kebutuhan mendesak dari masyarakat untuk mengetahui kondisi air yang mereka gunakan sehari-hari. Dengan bantuan teknologi dan metode ilmiah, Achyar melakukan serangkaian pengujian dan analisis untuk menentukan kualitas air tanah di berbagai titik di Kelurahan Gumawang.

Pemetaan ini melibatkan pengambilan sampel air tanah dari beberapa sumur warga dan fasilitas umum, yang kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengukur kandungan berbagai zat seperti pH, TDS, dan Nilai Daya Hantar Listrik. Hasil analisis ini kemudian diolah dan divisualisasikan dalam bentuk peta yang mudah dipahami oleh masyarakat.

 
"Proyek ini bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi warga Gumawang mengenai kualitas air tanah yang mereka gunakan, sehingga mereka bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka," ujar Achyar Dimas dalam wawancara.

Program KKN ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pihak universitas dan pemerintah daerah. Kepala Kelurahan Gumawang, Bapak Subur, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Achyar dan berharap hasil pemetaan ini dapat menjadi acuan untuk program-program pengelolaan sumber daya air di masa mendatang.

"Keberhasilan Achyar dalam membuat peta kualitas air tanah ini sangat bermanfaat bagi kami. Dengan adanya data yang akurat, kami dapat merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kualitas air tanah di daerah kami," kata Bapak Subur.

Selain pemetaan kualitas air tanah, Achyar dan tim KKN-nya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sumber daya air. Mereka mengadakan beberapa kegiatan edukasi, seperti penyuluhan langsung, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu lingkungan.

Dengan selesainya program KKN ini, Achyar berharap bahwa upayanya dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Kelurahan Gumawang. "Semoga informasi yang kami berikan dapat membantu masyarakat dalam menjaga kualitas air tanah dan kesehatan mereka secara keseluruhan," pungkas Achyar.

Proyek KKN ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Achyar Dimas berharap hasil kerja kerasnya ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi Kelurahan Gumawang.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Sukses Petakan Fasilitas Umum Kelurahan Gumawang: Bukti Nyata KKN Berdaya Guna!

3



Campusnesia.co.idPekalongan, 14 Agustus 2024 - Achyar Dimas, seorang mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), telah sukses melaksanakan pemetaan fasilitas umum di Kelurahan Gumawang, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, dalam rangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung selama sebulan terakhir. Pemetaan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi dan distribusi fasilitas umum di wilayah tersebut, serta membantu pemerintah setempat dalam perencanaan pembangunan yang lebih terarah.
 
Achyar Dimas, yang merupakan mahasiswa jurusan Teknik Geologi, memimpin proyek ini dengan melakukan survei lapangan secara menyeluruh. Dengan menggunakan teknologi pemetaan modern, seperti GPS dan perangkat lunak pemetaan, Achyar berhasil memetakan berbagai fasilitas umum yang ada di Kelurahan Gumawang, termasuk sekolah, tempat ibadah, kantor kelurahan, pasar, dan fasilitas kesehatan.

"Kami berharap hasil pemetaan ini bisa menjadi basis data yang akurat dan bermanfaat bagi pemerintah kelurahan dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait pengelolaan dan pengembangan fasilitas umum," kata Achyar Dimas dalam wawancara eksklusif.

Proyek pemetaan ini juga melibatkan partisipasi aktif dari warga setempat, yang memberikan informasi dan masukan penting mengenai fasilitas yang ada dan kebutuhan tambahan di daerah mereka. Achyar bersama tim KKN-nya juga berkolaborasi dengan perangkat kelurahan untuk memastikan data yang dikumpulkan sesuai dengan kondisi lapangan.

Hasil dari pemetaan ini telah diserahkan kepada pemerintah kelurahan dalam bentuk peta digital dan cetak. Peta ini memberikan visualisasi yang jelas tentang lokasi dan kondisi fasilitas umum di seluruh wilayah Gumawang. Pemerintah kelurahan menyambut baik hasil kerja ini dan berharap bisa menggunakannya sebagai acuan dalam pengambilan keputusan terkait perbaikan dan penambahan fasilitas umum di masa depan.


"Kami sangat berterima kasih atas inisiatif dari mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, khususnya saudara Achyar Dimas, yang telah bekerja keras untuk menghasilkan peta ini. Pemetaan fasilitas umum ini sangat membantu kami dalam melihat apa yang sudah ada dan apa yang masih perlu dibangun atau diperbaiki di wilayah kami," ungkap Lurah Gumawang, Bapak Subur.

Dengan berakhirnya program KKN ini, Achyar Dimas berharap kontribusinya dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi Kelurahan Gumawang. "Pemetaan ini hanyalah langkah awal. Kami berharap data yang kami hasilkan dapat digunakan oleh pihak terkait untuk terus meningkatkan fasilitas umum dan pelayanan kepada masyarakat," tutup Achyar.

Program KKN ini menunjukkan peran penting mahasiswa dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, dengan menerapkan ilmu yang mereka pelajari di universitas untuk membantu pembangunan daerah.



Editor:
Achmad Munandar