Pembuatan Peta Wilayah Desa Sumub Lor

0
 

Campusnesia.co.idPeta adalah representasi visual dari suatu wilayah yang menampilkan informasi dalam bentuk simbol-simbol. Peta digunakan sebagai alat penyampaian informasi dan sering dimanfaatkan untuk membantu proses pengambilan keputusan oleh berbagai pihak. Beberapa peta juga memiliki fungsi tambahan sebagai sarana pendukung dalam diskusi mengenai kondisi wilayah tertentu. Pemetaan desa ini merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. 

Oleh karena itu, melihat pentingnya sebuah peta bagi suatu desa, Tim II KKN Universitas Diponegoro yang berada di Sumub Lor baru-baru ini melaksanakan proyek pembuatan peta jalan di Desa Sumub Lor sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan navigasi di desa, yang selama ini belum memiliki peta jalan yang memadai. Dalam tahap awal, tim KKN melakukan survei menyeluruh untuk memetakan semua jalan utama, gang, dan lokasi penting seperti fasilitas umum, tempat ibadah, dan bangunan bersejarah. Data ini kemudian digunakan untuk merancang peta jalan yang akurat dan mudah dipahami oleh penduduk maupun pengunjung desa.

Setelah tahap perencanaan dan desain selesai, tim KKN mulai memproduksi peta jalan serta papan nama untuk setiap jalan dan lokasi strategis di desa. Peta ini tidak hanya menggambarkan tata letak jalan di Sumub Lor, tetapi juga memberikan informasi tentang titik-titik penting yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang. Papan nama yang dibuat dipasang di persimpangan jalan dan di lokasi-lokasi yang memerlukan identifikasi lebih jelas, sehingga memudahkan navigasi bagi siapa pun yang berada di desa.

Pembuatan peta jalan ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Sumub Lor. Dengan adanya peta dan papan nama, penduduk setempat kini merasa lebih mudah untuk memberikan petunjuk arah kepada tamu, dan pengunjung pun tidak lagi kesulitan menemukan lokasi yang mereka tuju. Selain meningkatkan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari, proyek ini juga memperkuat identitas desa dan menjadikannya lebih ramah bagi pendatang baru. Upaya tim KKN Undip ini menunjukkan bagaimana pengabdian mahasiswa dapat memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Kejar Target Tanpa Mempedulikan Kesehatan Pekerja, Mahasiswa KKN UNDIP TIM II membuat pendampingan GERPER YUK! (Gerakan Pregangan Yuk) Untuk Pekerja UMKM Tempe

0


Campusnesia.co.idWonogiri, Jawa Tengah (30/7/24) - Pemahaman dan pengetahuan mengenai kesehatan kerja di beberapa UMKM Tempe di Desa  Jaten Kecamatan Selogiri Wonogiri sangatlah kurang, mereka hanya mengejar target tanpa mempedulikan kesehatan para pekerja, maka dari itu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024, Desthita Hanna Nurfitriya Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2021 melaksanakan sebuah program keilmuan atau program kerja monodisiplin GERPER YUK! (Gerakan Peregangan yuk!) untuk salah satu pekerja UMKM Tempe Desa Jaten. 

Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan dan melatih para pekerja mengenai peregangan sederhana disaaat jam kerja. Peregangan sederhana yang dibuat oleh Desthita Hanna Nurfitriya sangat mudah untuk diterapkan disela-sela bekerja dan bermanfaat untuk menghilangkan atau mengurangi kelelahan saat bekerja. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 30 Juli 2024 di salah satu UMKM Tempe Dukuh Karangtengah Desa Majan. Pemilik UMKM Tempe Mas Dimas sangat antusias dengan program GERPER YUK! karena hal ini dapat sangat membantu mengurangi pegal-pegal dan kelelahan para pekerja, ujar Mas Dimas

 

Dalam pelaksanaan program GERPER YUK! ini pemilik usaha Mas Dimas dan beberapa pekerjanya mendegarkan penjelasan tentang manfaat pergangan disaat sela-sela jam kerja serta memberikan contoh peregangan sederhana yang dibawakan oleh Desthita Hanna Nurfitriya. Setelah itu para pekerja mempraktikan pergerakan pergegangan seperti yang dicontohkan oleh Desthita Hanna Nurfitriya dan yang telah dicantumkan dalam poster. Kegiatan terakhir yaitu penempelan poster di dapur UMKM tempe bersama pemilik UMKM, Mas Dimas

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Desthita Hanna Nurfitriya mahasiswa Universitas Diponegoro Program Studi Kesehatan Masyarakat untuk memberikan pemahan dan pengetahuan bahwa pekerja juga memilik hak kesehatan dengan hal sederhana, seperti memberikan peregangan sederhana saat bekerja. 

Dengan demikian, hal ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai kesehatan kerja dengan hal sederhana yaitu, GERPER YUK (Gerakan Peregangan Yuk!) pada para pekerja UMKM.



Penulis : 
Desthita Hanna Nurfitriya 
(Kesehatan Masyarakat, FKM UNDIP)

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Petakan Kualitas Air Tanah di Kelurahan Gumawang, Wiradesa: Langkah Nyata Peduli Lingkungan!

3



Campusnesia.co.idPekalongan, 14 Agustus 2024 – Dalam rangka program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Achyar Dimas, seorang mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip), berhasil membuat peta kualitas air tanah untuk Kelurahan Gumawang di Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dengan menyediakan informasi yang akurat mengenai kondisi air tanah di daerah tersebut.
 
Achyar Dimas, yang saat ini menempuh pendidikan di jurusan Teknik Geologi, mengambil inisiatif untuk melakukan pemetaan kualitas air tanah setelah melihat adanya kebutuhan mendesak dari masyarakat untuk mengetahui kondisi air yang mereka gunakan sehari-hari. Dengan bantuan teknologi dan metode ilmiah, Achyar melakukan serangkaian pengujian dan analisis untuk menentukan kualitas air tanah di berbagai titik di Kelurahan Gumawang.

Pemetaan ini melibatkan pengambilan sampel air tanah dari beberapa sumur warga dan fasilitas umum, yang kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengukur kandungan berbagai zat seperti pH, TDS, dan Nilai Daya Hantar Listrik. Hasil analisis ini kemudian diolah dan divisualisasikan dalam bentuk peta yang mudah dipahami oleh masyarakat.

 
"Proyek ini bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi warga Gumawang mengenai kualitas air tanah yang mereka gunakan, sehingga mereka bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka," ujar Achyar Dimas dalam wawancara.

Program KKN ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pihak universitas dan pemerintah daerah. Kepala Kelurahan Gumawang, Bapak Subur, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Achyar dan berharap hasil pemetaan ini dapat menjadi acuan untuk program-program pengelolaan sumber daya air di masa mendatang.

"Keberhasilan Achyar dalam membuat peta kualitas air tanah ini sangat bermanfaat bagi kami. Dengan adanya data yang akurat, kami dapat merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kualitas air tanah di daerah kami," kata Bapak Subur.

Selain pemetaan kualitas air tanah, Achyar dan tim KKN-nya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sumber daya air. Mereka mengadakan beberapa kegiatan edukasi, seperti penyuluhan langsung, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu lingkungan.

Dengan selesainya program KKN ini, Achyar berharap bahwa upayanya dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Kelurahan Gumawang. "Semoga informasi yang kami berikan dapat membantu masyarakat dalam menjaga kualitas air tanah dan kesehatan mereka secara keseluruhan," pungkas Achyar.

Proyek KKN ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Achyar Dimas berharap hasil kerja kerasnya ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi Kelurahan Gumawang.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Undip Sukses Petakan Fasilitas Umum Kelurahan Gumawang: Bukti Nyata KKN Berdaya Guna!

3



Campusnesia.co.idPekalongan, 14 Agustus 2024 - Achyar Dimas, seorang mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), telah sukses melaksanakan pemetaan fasilitas umum di Kelurahan Gumawang, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, dalam rangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung selama sebulan terakhir. Pemetaan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi dan distribusi fasilitas umum di wilayah tersebut, serta membantu pemerintah setempat dalam perencanaan pembangunan yang lebih terarah.
 
Achyar Dimas, yang merupakan mahasiswa jurusan Teknik Geologi, memimpin proyek ini dengan melakukan survei lapangan secara menyeluruh. Dengan menggunakan teknologi pemetaan modern, seperti GPS dan perangkat lunak pemetaan, Achyar berhasil memetakan berbagai fasilitas umum yang ada di Kelurahan Gumawang, termasuk sekolah, tempat ibadah, kantor kelurahan, pasar, dan fasilitas kesehatan.

"Kami berharap hasil pemetaan ini bisa menjadi basis data yang akurat dan bermanfaat bagi pemerintah kelurahan dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait pengelolaan dan pengembangan fasilitas umum," kata Achyar Dimas dalam wawancara eksklusif.

Proyek pemetaan ini juga melibatkan partisipasi aktif dari warga setempat, yang memberikan informasi dan masukan penting mengenai fasilitas yang ada dan kebutuhan tambahan di daerah mereka. Achyar bersama tim KKN-nya juga berkolaborasi dengan perangkat kelurahan untuk memastikan data yang dikumpulkan sesuai dengan kondisi lapangan.

Hasil dari pemetaan ini telah diserahkan kepada pemerintah kelurahan dalam bentuk peta digital dan cetak. Peta ini memberikan visualisasi yang jelas tentang lokasi dan kondisi fasilitas umum di seluruh wilayah Gumawang. Pemerintah kelurahan menyambut baik hasil kerja ini dan berharap bisa menggunakannya sebagai acuan dalam pengambilan keputusan terkait perbaikan dan penambahan fasilitas umum di masa depan.


"Kami sangat berterima kasih atas inisiatif dari mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, khususnya saudara Achyar Dimas, yang telah bekerja keras untuk menghasilkan peta ini. Pemetaan fasilitas umum ini sangat membantu kami dalam melihat apa yang sudah ada dan apa yang masih perlu dibangun atau diperbaiki di wilayah kami," ungkap Lurah Gumawang, Bapak Subur.

Dengan berakhirnya program KKN ini, Achyar Dimas berharap kontribusinya dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi Kelurahan Gumawang. "Pemetaan ini hanyalah langkah awal. Kami berharap data yang kami hasilkan dapat digunakan oleh pihak terkait untuk terus meningkatkan fasilitas umum dan pelayanan kepada masyarakat," tutup Achyar.

Program KKN ini menunjukkan peran penting mahasiswa dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, dengan menerapkan ilmu yang mereka pelajari di universitas untuk membantu pembangunan daerah.



Editor:
Achmad Munandar

Membantu Generasi Muda Pasar Kliwon Mempersiapkan Masa Depan : Pelatihan Dasar Kosakata Bahasa Inggris oleh Mahasiswa KKN UNDIP

0
 
Pemberian Materi pelatihan dasar kosakata 
dengan flashcard dan permainan simon says.

Campusnesia.co.idSurakarta, 31 Juli 2024 - Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program pelatihan dasar kosakata bahasa Inggris melalui cerita pendek dan permainan sebagai bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 27 Juli 2024 ini merupakan inisiatif mahasiswa UNDIP dalam mendukung program pemerintah di bidang pendidikan, khususnya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris di kalangan masyarakat.

Pelatihan ini diselenggarakan di Taman Baca RW 03, Kelurahan Pasar Kliwon, dengan peserta utama anak-anak setempat. Dengan menggunakan metode interaktif seperti flashcard dan permainan "Simon Says," mahasiswa UNDIP berupaya meningkatkan penguasaan kosakata dasar bahasa Inggris secara menyenangkan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dan kesadaran akan pentingnya penguasaan bahasa Inggris sejak dini, sebagai bekal masa depan yang lebih baik.

Dukungan penuh datang dari Bapak Sugiantoro, Ketua RT 02 RW 03, yang sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa tersebut. "Saya merasa pelatihan dasar kosakata bahasa Inggris ini adalah langkah signifikan dari mahasiswa UNDIP dalam membantu pemerintah, khususnya di bidang pendidikan, untuk meningkatkan minat generasi muda dalam mempelajari bahasa Inggris yang sangat penting bagi masa depan mereka," ungkapnya.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat, terutama anak-anak yang antusias mengikuti setiap sesi pelatihan. Mahasiswa UNDIP juga membagikan pengetahuan mengenai pentingnya pembelajaran kosakata bahasa Inggris kepada orang tua dan masyarakat setempat, menekankan bahwa penguasaan bahasa asing merupakan salah satu kunci untuk menghadapi tantangan global di masa mendatang.

 
Pemberian Modul Pelatihan 
pada ketua RT 02 RW 03 kelurahan pasar kliwon

Kerja sama antara mahasiswa UNDIP dan warga RW 03 menunjukkan sinergi yang kuat dalam mendukung program pemerintah. Melalui kegiatan ini, mahasiswa membuktikan bahwa ilmu yang mereka dapatkan di universitas dapat diaplikasikan untuk memberdayakan masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Program ini tidak hanya memperlihatkan peran penting mahasiswa dalam dunia pendidikan, tetapi juga menjadi wujud nyata kontribusi mereka dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang lebih cerdas dan siap bersaing di masa depan.



Penulis :
Pertiwi Dyaning W.I.K / Sastra Inggris / Fakultas Ilmu Budaya 

Dosen pembimbing : 
1. Agus Naryoso, S. Sos., M.Si
2. Rissa Anandita, S.E., M.Ak., Ak., CA

Reportase Program Kerja Monodisplin II

Editor:
Achmad Munandar

Mengenalkan Sejarah Kebo Bule Kepada Wisatawan Domestik dan Mancanegara Melalui Leaflet Dwibahasa

0
 




Kadang kebo bule yang ada di alun-alun kidul

Campusnesia.co.idSurakarta, 1 Agustus 2024 – Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengambil langkah inovatif dalam mendukung pariwisata lokal Kelurahan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Mereka menciptakan leaflet dwibahasa, dalam bahasa Indonesia dan Inggris, yang mengulas sejarah Kebo Bule, simbol budaya ikonik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan warisan budaya Surakarta kepada wisatawan domestik dan mancanegara melalui konten yang menarik dan mudah dipahami.

Kebo Bule, kerbau albino yang dianggap sakral oleh masyarakat dan Keraton Surakarta, memiliki sejarah panjang yang berakar dalam tradisi dan kepercayaan Jawa. Keberadaannya tidak hanya sebagai simbol spiritual, tetapi juga sebagai daya tarik wisata unik, terutama di Kelurahan Pasar Kliwon, tempat kandang Kebo Bule berada.

Melihat potensi besar dari sejarah Kebo Bule, mahasiswa UNDIP merancang leaflet yang informatif namun mudah dipahami. Leaflet ini memuat sejarah singkat Kebo Bule, mitos yang menyelimutinya, serta peran pentingnya dalam tradisi Keraton Surakarta. Disusun dalam dua bahasa, leaflet ini memastikan informasi tersebut dapat diakses oleh wisatawan dari berbagai latar belakang.

Program ini mendapatkan dukungan penuh dari Kelurahan Pasar Kliwon. Bapak Supatno, Lurah Pasar Kliwon, menyatakan bahwa inisiatif mahasiswa UNDIP ini sangat membantu upaya pemerintah lokal dalam mempromosikan kekayaan budaya Surakarta ke kancah internasional. "Inisiatif ini sangat penting untuk mendukung pariwisata budaya di Surakarta," ujar Bapak Supatno.
 
Bersama dengan serati atau pawang dari kebo bule

Dalam proses penyusunan leaflet, mahasiswa UNDIP bekerja sama dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan serati Kebo Bule untuk memastikan informasi yang disajikan akurat dan relevan. Leaflet tersebut direncanakan akan didistribusikan ke berbagai pusat informasi pariwisata dan lokasi strategis di Surakarta, sehingga wisatawan dapat dengan mudah memahami latar belakang sejarah Kebo Bule, dan menghargai kunjungan mereka ke Surakarta dengan lebih mendalam.

Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini menjelaskan, "Tujuan utama pembuatan leaflet ini adalah untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional, dengan memberikan informasi yang akurat dan menarik tentang salah satu aspek penting dari budaya Jawa. Kami ingin memastikan bahwa wisatawan tidak hanya melihat Kebo Bule sebagai atraksi, tetapi juga memahami makna dan sejarah di baliknya."
 
Penyerahan Leaflet kepada pak lurah

Secara keseluruhan, pembuatan leaflet dwibahasa ini menunjukkan komitmen mahasiswa UNDIP dalam berkontribusi pada pengembangan pariwisata budaya di Surakarta. Diharapkan, dengan adanya leaflet ini, wisatawan yang berkunjung ke Kelurahan Pasar Kliwon dapat lebih mengenal dan menghargai sejarah serta tradisi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sekaligus menambah daya tarik wisata di kawasan tersebut.



Penulis : 
Pertiwi Dyaning W.I.K / Sastra Inggris / Fakultas Ilmu Budaya 

Dosen pembimbing : 
1. Agus Naryoso, S. Sos., M.Si
2. Rissa Anandita, S.E., M.Ak., Ak., CA

Reportase Program Kerja Monodisplin I 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP 2024 di Desa Kedawung, Kabupaten Sragen Mengenalkan Tokoh-Tokoh Sejarah Di Balik Kecamatan Mondokan Kepada Anak-Anak Sekolah Desa Kedawung, Untuk Memperluas Wawasan Tentang Tokoh Bersejarah Di Mondokan, Yuk Simak!

0
 


Campusnesia.co.id - Sragen, 25 Juli 2024 Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 yang dilaksanakan di Desa Kedawung, Kecamatan Sragen, Kabupaten Mondokan, mengajukan salah satu program kerja yang cukup signifikan bagi murid-murid sekitar Desa Kedawung. Athirah Ghassani Rahadatul Aisy, mahasiswa dari Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, berupaya dan berinisiatif untuk membuat suatu desain dan penyampaian melalui membuat suatu poster mengenai pengenalan tokoh-tokoh  sejarah di balik Kecamatan Mondokan kepada anak anak sekolah untuk memperluas wawasan mengenai para tokoh yang berperan dan berdampak di Mondokan sebagai salah satu program kerja selama KKN.

Kecamatan Mondokan merupakan tempat yang menjadi saksi sejarah puluhan tahun yang lalu, siapa sangka Kecamatan ini mempunyai toko-tokoh yang akan mewujudkan peran dan peristiwa yang penting yang terkait di wilayah sekitar kecamatan ini. Dari Desa Kedawung hingga Desa Sono, Kecamatan Mondokan mempunyai  tokoh-tokoh yang sangat menarik dan patut untuk diketahui baik-baik dalam kalangan sejarah lokal hingga sejarah Indonesia secara umum. Tokoh-tokoh yang berkait dengan Mondokan, Sragen yang berwibawa terhadap masyarakat lokal yakni Pangeran Notoprojo, Nyi Ageng Serang, Jenderal Gatot Subroto hingga Jenderal Soedarmono. Tentu tokoh-tokoh sejarah ini mempunyai keterkaitan yang penting dengan Monumen Tjanda Bhirawa yang terletak di Kecamatan Mondokan, Demikian, melihat dari potensi tersebut, Athirah Ghassani mengambil inisiatif untuk mengembang dan memperkenalkan poster ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang menarik semua orang di lorongan sekolah-sekolah Desa Kedawung.

Pada Monumen Mandiro Noto terdapat prasasti yang bertuliskan bahwa Sragen Utara menjadi basis gerilya bagi Yon Tjandha Bhirawa, khususnya di Kecamatan Mondokan sebagai posko Yon. Pada masa itu, Jenderal Gatot Subroto, seorang pemimpin militer yang tegas dan antikiri, memimpin penumpasan pemberontakan PKI di Madiun dan pernah bermarkas di rumah Kepala Desa Sono, Pak Toto Wiryono. Tjanda Bhirawa diresmikan pada 30 Juli 1949, dan monumen ini didirikan pada 14 Juli 1987 oleh Jenderal Soedarmono. Lokasi monumen ini dulunya adalah kandang kerbau milik Panembahan Notoprojo, yang dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap penjajah.



Upaya dalam memperkenalkan para tokoh ini dengan upaya membentuk desain poster yang kian menjadi metode penyampain terhadap murid-murid dan guru sekitar Desa Kedawung agar bisa mengenali dan mengetahui peran dan sejarah yang terkait dengan Monumen Mandiro yang mungkin mereka lewati setiap hari, tetapi tidak mengetahui lebih dalam tentang peran dan sejarah hingga dampak adanya monumen itu, dimana monumen ini sudah menjadi ikon sragen karena pentingnya jejak dan bukti monumen ini bagi sejarah kemerdekaan RI. Poster yang disusun ini mencakupi empat tokoh, yakni : Panembahan Notoprojo, Pahlawan Nyi Ageng Serang,  Jenderal Gatot Subroto, dan Jenderal Sudarmono yang semua memiliki peran masing-masing yang terkait dengan mandiro. Para guru menelaah informasi dari metode penyampaian dengan baik dan berterima kasih dalam upaya untuk memberi sebuah kajian historis untuk bisa mengetahui dan pelajari dari wilayah yang mereka tempati. 

Dengan mengajarkan sejarah dan pengenalan terhadap tokoh-tokoh mengenai latar belakang dan peristiwa masa lalu di Sragen menggunakan pengenalan dan penjelasan melalui metode poster yang dilaksanakan pada beda-beda hari dan ragam guru untuk disampaikan di lokasi yakni sekolah-sekolah sekitar Desa Kedawung, lebih tepatnya : SD 1, SMP 1, SMP 2, SMK 1, SMK TH akan dapat menjadi kehadiran yang mengembangkan para murid dan anak muda secara umum di Desa Kedawung untuk mengetahui dan lebih giat lagi untuk mempelajari dan mengetahui sejarah dan akar hingga dampak dari para tokoh-tokoh ini untuk memperhatikan dan mempelajari sehingga anak-anak yang sedang belajar bersama akan lebih semangat lagi dan merasa lebih hormat untuk kian merasa bangga terhadap sejarah dan jiwa nasionalisme di Indonesia, tentunya di Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen yang menjadi saksi sejarah signifikan. 



Penulis: 
Athirah Ghassani Rahadatul Aisy
(Sejarah 2021, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro)

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP 2024 Membuat Pembaruan Informasi Di Monumen Mandiro Noto Untuk Mengembangkan Pengetahuan Sejarah Lokal Kepada Warga Desa Kedawung Hingga Mondokan, Sebagai “Kota Pejuang”

0



Campusnesia.co.id - Sragen, 8 Agustus 2024 Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 yang dilaksanakan di Desa Kedawung, Kecamatan Sragen, Kabupaten Mondokan, mengajukan salah satu program kerja yang penting dan signifikan bagi warga masyarakat sekitar Desa Kedawung. Athirah Ghassani Rahadatul Aisy, mahasiswa dari Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, berinisiatif  dengan membuat panel informasi mengenai sejarah Monumen Mandiro Noto dan sejarah hingga tugas Pasukan Pager Desa sebagai salah satu program kerja selama KKN.

Siapa sangka dalam desa ini berdirinya sebuah monumen kecil dengan cerita dan pelajaran yang penting untuk diketahui dan diceritakan. Monumen Mandiro sekarang dirawat dan dikelola dengan baik oleh warga sekitar dan tentunya langsung oleh Camat Mondokan, Pak Agus Endarto.   Dari banyak ragam tempat dan wilayah yang mengalami peristiwa bersejarah di Kabupaten Sragen ada suatu bukti sejarah yang penting dari masa kemerdekaan RI yang patut diketahui oleh warga sekitar hingga di luar Sragen, suatu ikon pada Desa Kedawung dan kian kabupaten Sragen. Monumen Mandiro merupakan sebuah bukti bahwa Sragen telah menjadi saksi peristiwa bersejarah yang mempunyai dampak terhadap sejarah kemerdekaan Indonesia, dan betapa pasukan dan warga desa berjuang dan mempertahankan kemerdekaan dalam pertempuran gerilya yang kian diabadikan dalam sebuah monumen, Monumen Mandiro Noto Tjanda Bhirawa, yang terletak di Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen pada Jl. Raya Mondokan No. 1, Kalibuk, Desa Kedawung. 


Dilakukannya kegiatan ini pada tanggal 8 Agustus 2024, untuk mengembangkan dan meluaskan pengetahuan hingga konteks sejarah dalam monumen yang berdiri di Taman Mandiro agar warga sekitar hingga semua orang yang mengunjungi monumen ini dapat mengenali dan mempelajari peristiwa dari adanya peninggalan bukti sejarah tersebut. Hingga pelaksanaan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh minimnya panel informasi dan konteks untuk masyarakat dan pengunjung agar bisa baik-baik memahami sejarah yang pernah terjadi di Mondokan, Sragen. Dengan demikian dalam mengatasi dan melakukan upaya tersebut, ada proses pengumpulan informasi dan bahan-bahan hingga bantuan langsung oleh Camat Mondokan, Pak Agus Endarto, menyampaikan usulan

“Ini penyampaian yang sangat komunikatif jadi sudah cukup. Karena memang banyak orang belum tau” dengan harapan bisa memperluaskan wawasan fakta dan sejarah bagi semua orang dan generasi selanjutnya. Panel informasi ini diharapkan akan mengacu ke audiens yang ingin mengetahui dan sekaligus mempelajari suatu peristiwa dan peninggalan yang menjadi bukti ikon pejuang, Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. 

Kehadiran dari panel informasi ini menjadi kegiatan yang tidak hanya membuat suatu desain, tetapi mencetak dan menampilkan dengan akrilik lembar di dinding monumen langsung, dua hasil desain panel informasi mengenai Monumen Mandiro, Tjanda Bhirawa dan sebelahnya, panel informasi berkait dengan Pasukan Gerilya Desa atau “Pager Desa” dengan harapan dan tujuan yang akan mengasih sebuah kajian dan konteks yang akan membantu dan membuat warga dan pengunjung memahami secara umum sejarah dan makna di belakang berdirinya monumen tersebut. Panel ini ditampilkan pada 8 Agustus, sore dini hari di dinding belakang monumen, tepatnya depan air mancur Taman Mandiro. Kami berharap dengan adanya tampilan dan upaya program ini dapat memberikan dan bermanfaat terhadap masyarakat dengan adanya  sebuah kajian yang bisa dibaca oleh semua yang tertarik dan berkunjung.


Penulis: 
Athirah Ghassani Rahadatul Aisy
(Sejarah 2021, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro)

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Kegiatan Monodisiplin Mahasiswa KKN Undip Tim II 2024 Parakan Kauman, Temanggung, Pembuatan E-Book Terkait Tempat Yang Wajib Dikunjungi di Parakan Kauman

0



Campusnesia.co.id -  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II  2024 Universitas Diponegoro melaksanakan Kegiatan Pembuatan E-Book Terkait Tempat Yang Wajib Dikunjungi di Parakan Kauman (28/7/2024).

E-Book ini mencakup informasi mengenai tempat-tempat wisata di Parakan Kauman yang bertujuan untuk mempromosikan kepada masyarakat tentang tempat menarik di Parakan Kauman

Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahap seperti survei lapangan untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang berpotensi. Selanjutnya adalah bertanya kepada warga untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai tempat-tempat wisata yang ada. Lalu mengumpulkan data berupa foto yang kemudian disusun menjadi konten yang akan dimasukkan ke dalam e-book.

Melalui e-book ini, diharapkan Parakan Kauman dapat lebih dikenal oleh wisatawan dan masyarakat setempat dapat merasakan manfaat dari meningkatnya jumlah pengunjung ke daerah tersebut sehingga pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi Masyarakat di Parakan Kauman.

Bagi yang ingin membava e-book tersebut bisa kunjungi link berikut ini: https://bit.ly/E-BookGuideParakanKauman


Editor:
Achmad Munandar

Kegiatan Monodisiplin Mahasiswa KKN Undip Tim II 2024 Parakan Kauman, Temanggung Edukasi Pemasaran Digital untuk Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Melalui Metode Takakura

0



Campusnesia.co.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II  2024 Universitas Diponegoro melaksanakan Kegiatan Penyuluhan Terkait Pemasaran Digital untuk Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Melalui Metode Takakura (25/7/2024).

Penyuluhan dilakukan di Pasar Legi dan menargetkan pedagang di Pasar Legi. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja KKN monodisiplin Ranu Wicaksono mahasiswa dari Jurusan Administrasi Bisnis. 

Kegiatan ini diawali dengan memberikan pemaparan materi mengenai manfaat pemasaran digital, strategi pemasaran digital, tips pemasaran digital, rincian biaya, dan menghitung BEP apabila pedagang ingin menjual pupuk kompos yang dihasilkan dari metode Takakura.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan pedagang Pasar Legi dalam mengelola sampah organik serta memasarkan produk kompos secara efektif melalui platform digital.

Program kerja KKN ini dapat menjadi contoh bagi pasar lain dalam mengelola sampah organik dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 
Melalui program ini, pedagang di Pasar Legi tidak hanya mampu mengelola sampah dengan lebih baik, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian mereka melalui penjualan pupuk kompos. Selain itu, diharapkan bahwa kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah organik akan menyebar lebih luas, sehingga lingkungan desa menjadi lebih bersih dan sehat. 



Editor:
Achmad Munandar